Kajian Potensi Dan Strategi Pengembangan Ekowisata Di Cagar Alam Pulau Sempu Kabupaten Malang Provinsi Jawa Timur

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

Versi online:

Tatag Muttaqin1, Ris Hadi Purwanto2 & Siti Nurul Rufiqo 3 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/gamma/article/view/1433

KAJIAN POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN


EKOWISATA DI CAGAR ALAM PULAU SEMPU KABUPATEN
MALANG PROVINSI JAWA TIMUR
Tatag Muttaqin1, Ris Hadi Purwanto2 & Siti Nurul Rufiqo3
1
Staf Pengajar Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian dan Peternakan, Universitas Muhammadiyah Malang
2&3
Staf Pengajar Program Pascasarjana Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada
Alamat Korespondensi : Perum GPA Blok SA 3 Ngijo Karang Ploso Malang
Email: [email protected]

ABSTRACT

Sempu Island which is located in the south of the island of Java set as a nature reserve by the
Governor-General of the Dutch East Indies SK 1928. Access into this area through ecotourism
Beach Blue Spring Nature Reserve, forming opinions Island Sempu a package tour with Blue Spring
Beach.
The research was conducted in the Island Nature Reserve Sempu Malang East Java Province
in April 2011 to March 2012. The purpose of this study was to assess the condition Sempu Island
Nature Reserve, assessing tourism potential and assess appropriate strategies for the development
of ecotourism in the area Sempu Island Nature Reserve. The study was conducted by survey
methods, data collection methods include primary and secondary data. Analysis of data to determine
the strategy of the development of ecotourism in the area of Island Nature Reserve Sempu used
SWOT analysis and to determine the best decision in the selection criteria with respect to aspects
(economic, environmental and social) to approach analytical hierarchy process (AHP), is to assess
the benefits of "impact positive "and cost" negative impact "tourism development based on stakeholder
perceptions.
The results based on conditions on the ground shows that Sempu Island Nature Reserve has
become a tourist spot with tourists ± 200-300 wiatawan each week and more than doubled each
holiday season with a growth rate of 4.97% of tourists visit each year, an estimated tourists in the
year 2021 reach ± 17 715 tourists. The results of SWOT analysis and AHP referrals generated
tourism development strategy are: to evaluate the function and status of the area, building a common
perception and concept development of ecotourism among stakeholders, development of eco-tourism
in the two regions are Sempu Island Nature Reserve as a provider of travel products and natural
attractions such as Blue Spring Beach as a provider of tourist facilities and accessibility, community
empowerment in managing Sempu Island Nature Reserve in the planning, implementation and evaluation
in the development of eco-tourism, improving education and improving the quality of products and
HR

Keywords: Sempu Island Nature Reserve, Ecotourism, Development, SWOT, AHP

PENDAHULUAN Hal ini sangat bertentangan dengan kenyataan


yang ada bahwa, ternyata regulasi yang berlaku
Pengembangan sebuah produk ekowisata di mendukung adanya pemanfaatan kawasan Cagar
kawasan Cagar Alam, merupakan tantangan tersendiri, Alam, di luar kegiatan penelitian meskipun hanya
mengingat persepsi masyarakat terhadap pemanfaatan kegiatan wisata terbatas. Disinilah perlu disamakan
kawasan Cagar Alam yang berkembang selama ini persepsi tentang pengertian wisata terbatas dikawasan
tidak mendukung adanya pemanfaatan kawasan, selain konservasi karena dimana yang dimaksud dengan
untuk kegiatan penelitian. Masyarakat secara umum wisata terbatas adalah ekowisata itu sendiri.
menerjamahkan peraturan perundangan yang berlaku Ekowisata merupakan model wisata yang didalamnya
sekarang menutup sama sekali kegiatan pemanfaatan memuat konsep pengembangan dan penelitian,
kawasan Cagar Alam, selain untuk penelitian.

152 GAMMA, Volume 6, Nomor 2, Maret 2011: 152 - 161


GAMMA Versi online:
Volume 6, Nomor 2, Maret 2011: 152 - 161 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/gamma/article/view/1433

pengembangan dan pendidikan (dalam bentuk budaya masyarakat. Aspek pasar meliputi potensi
pengenalan dan peragaan ekosistam Cagar Alam) dan wisatawan, profil wisatawan, karakteristik kunjungan,
kegiatan pengambilan plasma nutfah untuk mendukung dan persepsi wisatawan terhadap pengembangan
kegiatan budi daya. ekowisata di kawasan Cagar Alam Pulau Sempu.
Secara umum masyarakat mengenal Pulau Analisis data untuk menentukan Trend wisatawan
Sempu sebagai tempat wisata dan terdapat hubungan yang diperkirakan akan berkunjung ke lokasi objek dan
yang kuat antara masyarakat sekitar kawasan dengan daya tarik wisata pada tahun-tahun mendatang
Cagar Alam Pulau Sempu, yaitu adanya dianalisis dengan menggunakan rumus sebagai berikut
ketergantungan masyarakat terhadap sumber daya laut (Fandeli, 2002)
untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya,
karena mata pencaharian sebagian besar masyarakat
sekitarnya adalah nelayan. Hubungan yang lain adalah Ytn = Yo (1+r)t
sebagai penyedia layanan wisata misalnya
menyewakan rumah untuk penginapan, warung Dimana :
makan, perahu motor untuk penyeberangan maupun Ytn = Jumlah wisatawan pada waktu mendatang
sebagai pemandu wisata untuk wisatawan yang
Yo = Jumlah wisatawan pada saat awal
berkunjung ke Pulau Sempu.
Tujuan penelitian ini adalah untuk: 1) Mengkaji r = Angka pertumbuhan (%)
kondisi kawasan Cagar Alam Pulau Sempu yang t = Waktu prediksi yang akan datang
dikenal masyarakat sebagai kawasan wisata. 2) Data yang dipergunakan adalah data jumlah
Mengkaji potensi wisata kawasan Cagar Alam Pulau kunjungan wisatawan selama 10 (sepuluh) tahun
Sempu untuk digunakan sebagai dasar evaluasi fungsi terakhir.
dan status kawasan serta sebagai dasar untuk
pengembangan ekowisata di kawasan Cagar Alam
Pulau Sempu. 3) Mengkaji strategi yang tepat untuk HASIL DAN PEMBAHASAN
pengembangan ekowisata di kawasan Cagar Alam
Pulau Sempu berdasarkan persepsi wisatawan dan Deskripsi Kondisi Kawasan Cagar Alam Pulau
stakeholder Sempu

METODELOGI PENELITIAN Berdasarkan pengamatan langsung di


lapangan menggambarkan bahwa Cagar Alam Pulau
Penelitian ini dilaksanakan di kawasan Cagar Sempu sudah beralih fungsi menjadi wahana wisata.
Alam Pulau Sempu Desa Tambak Rejo, Kecamatan Dilihat dari statusnya kawasan Cagar Alam Pulau
Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang. Waktu Sempu pada dasarnya mempunyai fungsi sebagai
penelitian dilakukan mulai bulan April 2011 sampai
perlindungan dan pengawetan keanekaragaman jenis
dengan Maret 2012. Penelitian dilakukan dengan
tumbuhan dan satwa yang keberadaanya perlu
metode survey, metode pengumpulan data meliputi data
primer dan sekunder. Penelitian ini mengkaji kondisi, dilindungi dan perkembanggannya berlangsung secara
potensi wisata dan pasar wisata di kawasan Cagar alami. Aktivitas wisata yang terjadi saat ini bisa
Alam Pulau Sempu sebagai dasar untuk menentukan dikatakan sebagai wisata ilegal dan tidak terarah
strategi pengembangan yang sesuai dengan kondisi dengan baik. hal ini disebabkan karena pengelola
yang terjadi di lapangan. kawasan dalam hal ini BKSDA Jatim masih komitmen
Data yang diambil terdiri dari aspek produk dan
dengan perundang-undangan yang berlaku yaitu
pasar wisata, manfaat ekonomi terkait peluang kerja
dan usaha dari kegiatan ekowisata serta kondisi sosial melarang aktivitas apapun di Cagar Alam Pulau
ekonomi masyarakat di sekitar kawasan. Aspek produk Sempu selain untuk pendidikan dan penelitian
meliputi potensi flora, fauna, atraksi alam dan bentang walaupun mereka tidak menafikan realita yang terjadi
alam, amenitas, aksesibilitas serta kehidupan sosial di lapangan. Disisi lain dengan meningkatnya jumlah

Tatag Muttaqin1, Ris Hadi Purwanto2 & Siti Nurul Rufiqo 3. Kajian Potensi Dan Strategi Pengembangan 153
Ekowisata Di Cagar Alam Pulau Sempu Kabupaten Malang Provinsi Jawa Timur
Versi online:
Tatag Muttaqin1, Ris Hadi Purwanto2 & Siti Nurul Rufiqo 3 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/gamma/article/view/1433

wisatawan menjadi berkah tersendiri bagi masyarakat berkunjung dengan tujuan di pantai dan di darat. Selain
di sekitar kawasan dengan banyaknya peluang kerja atraksi wisata alam perairan perairan dan wisata
sebagai penyedia jasa wisata. Ketergantungan daratan, juga menawarkan wisata budaya yang baik
pula di satu-satunya akses masuk ke kawasan Pulau
masyarakat terhadap pariwisata di kawasan Cagar
Sempu yaitu pantai Sendang Biru.
Alam Pulau Sempu ini sudah berlangsung lama dan Pengamatan di lapangan menunjukan beberapa
terus berkembang seiring dengan meningkatnya kawasan yang menjadi objek daya tarik wisata adalah
jumlah wisatawan. Dari hasil wawancara dengan pantai, mangrove, hutan hujan tropis dataran rendah,
wisatawan dan masyarakat menunjukan bahwa ekosistem danau dan gua. Hutan mangrove yang ada
kawasan Cagar Alam Pulau Sempu sangat berpotensi di Cagar Alam Pulau Sempu tersebar di sisi barat dan
utara pulau merupakan kawasan yang sering
untuk dikembangkan sebagai kawasan wisata dan
dikunjungi wisatawan karena paling mudah dijangkau.
model pengembangan yang tepat untuk kelestarian
Lokasi mangrove di Cagar Alam Pulau Sempu sangat
kawasan dan bermanfaat untuk masyarakat adalah sesuai dijadikan atraksi wisata pendidikan. Bagi
model ekowisata. masyarakat di sekitar kawasan Cagar Alam Pulau
Sempu hutan sangat penting bagi penyangga ekologi
Potensi Produk Wisata di kawasan tersebut. Dalam beberapa kasus yang
tercatat di BKSDA Jawa Timur masih saja ada
Sebagai dasar evaluasi fungsi kawasan dan masyarakat yang memanfaatkan hutan untuk
pengembangan ekowisata di Cagar Alam Pulau kepentingan ekonomi secara langsung dengan
Sempu perlu diidentifikasi produk wisata yang menjadi menebang kayu untuk digunakan sebagai bahan
minat wisatawan berkunjung di kawasan Cagar Alam bangunan maupun untuk bahan bakar rumah tangga.
Pulau Sempu. Produk wisata mencakup tiga aspek Salah satu daya tarik di Cagar Alam Pulau Sempu
yang dikenal dengan istilah triple A (Atraksi, adalah adanya kawasan hutan yang terbentang di
Amenitas, Aksesibilitas). Produk wisata dapat seluruh kawasan menjadikan Cagar Alam Pulau
diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat dijual Sempu menjadi tempat favorit wisatawan karena bisa
sebagai komoditas pariwisata. Atraksi wisata terdiri memperoleh sensasi atau tantangan alam yang berat
dari potensi flora, fauna, bentang alam dan atraksi ketika tracking mulai dari titik awal perjalanan sampai
buatan berupa seni dan budaya masyarakat. garis akhir perjalanan yaitu segara anakan. Di segara
Berdasarkan kriteria keragaman flora di berbagai anakan ini wisatawan dapat menikmati keindahan alam
ekositem yang ada di Cagar Alam Pulau Sempu unggulan di Cagar Alam pulau Sempu.
menunjukan kualitas yang sangat baik karena ditemui Kegiatan wisata bahari merupakan tujuan
lebih dari 31 jenis Fandeli (1992) dalam Latupapua sebagian besar wisatawan yang berkunjung ke Cagar
(2008). Kawasan Cagar Alam Pulau Sempu sangat Alam pulau Sempu. Wisatawan yang datang hanya
tinggi kualitasnya karena keragaman faunanya lebih hari Sabtu Minggu biasanya hanya berwisata di sekitar
dari 31 jenis dari berbagai ekosistem yang ada. Kondisi Pulau Sempu yang berhadapan dengan pantai Sendang
ini merupakan potensi yang sangat besar sebagai daya Biru.
tarik ekowisata. Disamping memiliki potensi wisata darat dan
Lanskap di Cagar Alam Pulau Sempu merupakan perairan, budaya masyarakat dapat dijadikan sebagai
perpaduan berbagai komponen fisik ekosistem dengan pendukung bagi pengembangan wisata alam. Atraksi
vegetasi sekitar menciptakan panorama yang sangat wisata budaya yang dapat diminati di sekitar Cagar
indah sebagi bagian dan objek dan daya tarik wisata, Alam Pulau Sempu antara lain : kesenian rakyat
lanskap mempunyai peranan dan kedudukan yang (Bantengan, Reog, Tayuban, dan sebagainya), dan
cukup penting pada suatu destinasi wisata. acara tradisioanal (perkawinan suku Jawa tradisional,
Di kawasan Cagar Alam Pulau Sempu baik “Petik Laut” dan Sedekah Bumi).
dikawasan darat maupun laut jumlah dan variasi atraksi Beberapa fasilitas untuk menunjang ekowisata
yang ditawarkan hampir sama banyaknya, namun di Cagar Alam Pulau Sempu sejauh ini terintegrasi
kecenderungan sebagian besar wisatawan yang dengan fasilitas yang ada di pantai Sendang Biru tersaji
dalam tabel 1.
154 GAMMA, Volume 6, Nomor 2, Maret 2011: 152 - 161
GAMMA Versi online:
Volume 6, Nomor 2, Maret 2011: 152 - 161 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/gamma/article/view/1433

Tabel 1. Fasilitas Umum di Kawasan Cagar Alam Pulau Sempu


No. Jenis Fasilitas Jumlah (unit) Keterangan
1. Air Bersih 1 PDAM Swakarsa
2. Listrik 1 PLN
3. Komunikasi 4 Telkom, Telkomsel, indosat, XL indo
4. Kesehatan 1 Puskesmas
5. Bank 1
6. Transportasi
Darat 11 Mobil (Angdes)
Laut 14 Kapal motor
7. Pariwisata
Hotel/wisma/resort 1 Perhutani
Homestay 5 Milik Masyarakat
Toko 4 Milik Masyarakat
Warung makan 3 Milik Masyarakat
8. Keamanan 4 Koramil, Polsek,
Jagawana Cagar Alam (BKSDA)
Sumber data: Survey Sosial Ekonomi Desa tahun 2010
Pada aspek Aksesibilitas, Cagar Alam Pulau wisata misalnya: menyewakan homestay,
Sempu dapat dijangkau dengan sarana transportasi menyewakan perahu motor, berjualan, dan sebagai
darat dan laut. Fasilitas aksesibilitas yang tersedia pemandu telah berlangsung lama hal ini menjadikan
sangat menunjang untuk pengembangan ekowisata di profesi sebagai penyedia jasa wisata sebagai profesi
Cagar Alam Pulau Sempu. utama masyarakat. Melihat trend kunjungan
wisatawan yang terus meningkat bagi masyarakat
Karakteristik, Persepsi dan Partisipasi merupakan peluang atau berkah tersendiri karena hal
Masyarakat tersebut berdampak pada peningkatan pendapatan
masyarakat di sekitar Cagar Alam Pulau Sempu.
Pada penelitian ini dilakukan wawancara dan Hal yang mungkin terjadi berkaitan dengan status
penyebaran kuisioner terhadap 35 orang yang terlibat Pulau Sempu sebagai Cagar Alam misalnya bila Cagar
dalam kegiatan wisata di Cagar Alam Pulau Sempu. Alam Pulau Sempu tegas ditutup untuk aktivitas wisata
Sebagian besar masyarakat Desa Tambak Rejo ternyata jawaban seluruh reponden menyatakan tidak
sebanyak 41,47% bekerja sebagai nelayan dan 28,99% setuju karena akan menghilangkan nafkah mereka,
sebagai petani dan buruh tani dengan tingkat artinya peluang banyaknya pengangguran di sekitar
pendidikan rata-rata sekolah dasar. Sebelum kawasan akan terjadi bila Cagar Alam Pulau Sempu
berkembangnya kegiatan wisata di Cagar Alam Pulau ditutup sama sekali dari aktivitas wisata.
Sempu kehidupan mereka hanya bergantung dari Permasalahan sosial berkaitan dengan pengguran di
sumber daya alam yang ada khususnya laut. Dengan sekitar kawasan hutan selalu berakibat dan berdampak
adanya kegiatan wisata di Cagar Alam Pulau Sempu pada kerusakan kawasan karena masyarakat akan
tingkat kehidupan ekonominya semakin meningkat. beralih profesi sebagai perambah hutan. Harapan
Banyak peluang kerja di bidang wisata yang mereka adalah adanya kebijakan pemerintah untuk
dijalankannya, walaupun sebagian dari responden memfasilitasi keberadaan mereka yang saat ini
menyatakan pekerjaan pokok sebagai nelayan masih bergantung dengan sektor pariwisata di kawasan
tetap dikerjakan. Cagar Alam Pulau Sempu.
Pada umumnya masyarakat mengerti bahwa Semua pelaku usaha wisata Alam di Cagar
sebagai Cagar Alam, Pulau Sempu sama sekali tidak Alam Pulau Sempu mengharapkan agar penataan dan
boleh diganggu oleh aktivitas apapun selain penelitian pengembangan ekowisata selalu dilakukan, serta
tetapi karena Desakan ekonomi dan tidak ada lapangan mengharap semua pihak untuk tetap menjaga
kerja yang lain menjadikan sektor pariwisata sebagai kelestarian sumber daya alam yang ada. Dengan
pekerjaan tetap mereka. Profesi sebagai penyedia jasa terjaganya atraksi wisata alam yang ada, wisatawan

Tatag Muttaqin1, Ris Hadi Purwanto2 & Siti Nurul Rufiqo 3. Kajian Potensi Dan Strategi Pengembangan 155
Ekowisata Di Cagar Alam Pulau Sempu Kabupaten Malang Provinsi Jawa Timur
Versi online:
Tatag Muttaqin1, Ris Hadi Purwanto2 & Siti Nurul Rufiqo 3 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/gamma/article/view/1433

semakin banyak yang berkunjung di Cagar Alam Pulau tersebut dan yang terpenting adalah untuk
Sempu dan masyarakat akan sangat diuntungkan menumbuhkan rasa memiliki terhadap kawasan Cagar
tentunya dengan aktivitas wisata yang bertanggung Alam dengan memanfaatkannya secara lestari.
jawab. Masyarakat merasa sangat diuntungkan dengan
Partisipasi / keterlibatan masyarakat sekitar adanya pengembangan wisata di Pulau Sempu.
dalam kegiatan pengelolaan dan pengembangan Adapun jenis pekerjaan yang dilakukan oleh
kawasan wisata mutlak diperlukan karena mereka responden yang terlibat dalam kegiatan wisata tersaji
yang akan secara langsung berhubungan dengan pada tabel 2 berikut.
kegiatan wisata dan wisatawan yang ada di kawasan
Tabel 2. Responden Pelaku Usaha Wisata
No Jenis Pekerjaan Responden Persentase (%)
1. Pemilik Homestay 6 17
2. Pemilik perahu Sewa 15 43
3. Pemilik Warung Makan 3 9
4. Penjual souvenir 3 9
5. Guide 4 11
6. Kios/ toko 4 11
Jumlah 35 100
Sumber : Data Primer (2011)

Kegiatan usaha wisata penduduk yang sudah Potensi Pasar


sangat berkembang adalah usaha persewaan perahu
motor untuk penyeberangan dari pantai Sendang Biru- Pariwisata pada saat ini, menjadi harapan bagi
Pulau Sempu. Selain persewaan perahu usaha rumah banyak daerah sebagai sektor yang dapat diandalkan
penginapan juga meningkat. sebagai pembangunan ekonomi. Perkembangan
Fasilitas yang lain yang bisa menjadi peluang kepariwisataan alam di suatu daerah dapat dilihat
untuk meningkatkan pendapatan masyarakat adalah berdasarkan jumlah pengunjung yang mengunjungi
dengan membuka warung makan di pantai Sendang kawasan wisata. Wisatawan yang berkunjung pada
Biru. Peluang kerja yang lain yang berpotensi suatu obyek wisata akan dapat menggerakkan
dikembangkan di Cagar Alam Pulau Sempu adalah perekonomian suatu daerah. Adapun data
guide atau pemandu bagi wisatawan. perkembangan jumlah pengunjung pada tahun terakhir
(2011) sebagai berikut:

Gambar 1. Jumlah Pengunjung Cagar Alam Pulau Sempu Tahun 2011

156 GAMMA, Volume 6, Nomor 2, Maret 2011: 152 - 161


GAMMA Versi online:
Volume 6, Nomor 2, Maret 2011: 152 - 161 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/gamma/article/view/1433

Dari grafik di atas terlihat bahwa rata-rata wisatawan domestik sebesar 959 per bulan. Dari data
wisatawan asing yang berkunjung ke kawasan Cagar tersebut memperhatikan bahwa sektor pasar cukup
Alam Pulau Sempu sebesar 60 orang per bulan dan berpotensi bagi pengembangan ekowisata di Cagar
Alam Pulau Sempu.

Gambar 2. Perkembangan Jumlah Pengunjung dari Tahun 2002 s/d 2011


Dilihat dari data 10 tahun terakhir kunjungan buktikan dari hasil wawancara dengan wisatawan yang
wisatawan yang berkunjung di Cagar Alam Pulau berkunjung ke Cagar Alam Pulau Sempu dimana
Sempu setiap tahunnya mengalami peningkatan yang sebagian besar wisatawan mendapatkan informasi
cukup siknifikan hal ini membuktikan bahwa Cagar Cagar Alam Pulau Sempu melalui internet.
Alam Pulau Sempu yang memiliki potensi wisata besar Jumlah rata-rata kunjungan per tahun dari tahun
dan menjadi salah satu destinasi utama wisatawan. 2002 sampai dengan tahun 2011 sebanyak 8806 orang
Disisi lain berkembangnya teknologi informasi yang dengan rata-rata tingkat pertumbuhan 4.97%. Dengan
sangat cepat khususnya internet turut berpengaruh menggunakan rumus analisis trend jumlah wisatawan,
pada meningkatnya kunjungan wisatawan yang bisa di prediksi jumlah wisatawan yang berkunjung
berkunjung ke Cagar Alam Pulau Sempu, hal ini di untuk tahun mendatang.

Gambar 3. Prediksi kunjungan 10 Tahun Ke Depan

Berdasarkan perhitungan laju pertumbuhan dapat ribu pengunjung. Hal ini bisa menjadi kekuatan
diketahui bahwa setiap tahun terjadi peningkatan eksternal dalam pengembangan ekowisata di kawasan
jumlah kunjungan, bahkan diperkirakan pada tahun Cagar Alam Pulau Sempu. Peluang ini harus diimbangi
2021 mencapai kurang lebih tujuh belas ribu tujuh ratus

Tatag Muttaqin1, Ris Hadi Purwanto2 & Siti Nurul Rufiqo 3. Kajian Potensi Dan Strategi Pengembangan 157
Ekowisata Di Cagar Alam Pulau Sempu Kabupaten Malang Provinsi Jawa Timur
Versi online:
Tatag Muttaqin1, Ris Hadi Purwanto2 & Siti Nurul Rufiqo 3 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/gamma/article/view/1433

dengan kesiapan pengelola dan masyarakat untuk utama terhadap manfaat yang diharapkan atas
memaksimalkan peluang yang ada. kegiatan pembangunan ekowisata di Cagar Alam Pulau
Dari hasil analisa SWOT dikaitkan dengan Sempu adalah untuk meningkatkan pendapatan
beberapa kriteria yang dipergunakan dalam penilaian, masyarakat khususnya pendapatan masyarakat di
kawasan Cagar Alam Pulau Sempu sangat potensial sekitar kawasan wisata, meningkatkan peluang usaha
untuk dikembangkan sebagai daerah tujuan wisata. di sektor informal, meningkatkan pertumbuhan
Adapun Skenario Pengembangan Ekowisata di Cagar ekonomi dan jasa serta meningkatkan PAD.
Alam Pulau Sempu dengan pendekatan SWOT Berdasarkan hasil inventarisasi potensi kawasan,
disajikan pada tabel 3. analisis SWOT dan analisis AHP dihasilkan sejumlah
Hasil analisis SWOT dari peluang, kekuatan, arahan strategi pengembangan ekowisata di kawasan
kelemahan dan hambatan yang ada menunjukkan Cagar Alam pulau Sempu:
adanya pilihan strategi yang harus dilakukan antara 1. Perubahan fungsi kawasan menjadi kawasan
lain. wisata dan trend kunjungan wisatawan yang
a. Rencana Kegiatan Pengelolaan sangat besar dan terus meningkat seharusnya
- Kajian evaluasi fungsi dan status kawasan disikapi positif oleh pemerintah.
- Pemanfaatan kawasan 2. Membangun kesamaan persepsi dan konsep
kerjasama pengembangan ekowisata
- Efektivitas pengelolaan kawasan.
diantara stakeholder.
- Perlindungan dan pengamanan kawasan. 3. Pemberdayaan masyarakat melalui
b. Rencana Pengembangan Sarana dan Prasarana pengembangan kapasitas masyarakat dan
- Pengembangan sarana dan prasarana wisata. pemberian akses pemanfaatan KSA dan
- Pengembangan sarana dan prasarana KPA serta peningkatan peran masyarakat dan
edukatif. stakeholder lainnya termasuk dalam
- Pengembangan sarana dan prasarana pengendalian kerusakan lingkungan, dalam
penelitian proses perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi pengelolaan Cagar Alam Pulau
Strategi Pengembangan Ekowisata dengan Sempu
pendekatan Analitical Hierarchy Process 4. Pembentukan wadah/forum pengelolaan
(AHP)Berdasarkan”Manfaat” dan “Biaya” ekowisata.
5. Peningkatan kualitas produk yang dikemas
Dari hasil analisis SWOT dihasilkan rencana secara kreatif dan variatif dengan melibatkan
kegiatan pengelolaan kawasan dapat dikembangkan peran masyarakat setempat.
dan disusun herarki berdasarkan prioritas dan arah 6. Peningkatan stakeholder dalam
pengembangan beserta dampaknya berdasarkan pengembangan dan promosi ekowisata di
aspek “manfaat dan biaya”. Manfaat pengembangan Cagar Alam Pulau Sempu.
menggambarkan dampak positif atau keuntungan yang 7. Peningkatan sarana prasarana wisata
dirasakan oleh masyarakat, biaya adalah dampak pendidikan.
negatif atau kerugian yang timbul sebagai akibat dari 8. Pemerataan hasil usaha wisata melalui
pengembangan ekowisata tersebut. peningkatan kapasitas SDM. Diperlukan
Berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap pelatihan manajerial untuk menunjang
manfaat dari pengembangan ekowisata di Cagar Alam kemampuan masyarakat dalam pengelolaan
Pulau Sempu, pendapat gabungan responden perumus usaha wisata ke depan.
kebijakan menunjukkan bahwa aspek ekonomi menjadi
prioritas pertama untuk memperoleh manfaat dari
pengembangan ekowisata diikuti dengan aspek
lingkungan, dan aspek sosial. Selanjutnya pada aspek
ekonomi, kriteria pengaruh yang menjadi prioritas

158 GAMMA, Volume 6, Nomor 2, Maret 2011: 152 - 161


GAMMA Versi online:
Volume 6, Nomor 2, Maret 2011: 152 - 161 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/gamma/article/view/1433

Tabel 3. Tabel Analisa SWOT Penetapan Strategi


No INTERNAL
Kekuatan (Strenghts) Kelemahan (Weaknesses)
1 Keanekaragaman tipe ekosistem beserta sumber Paket wisata yang ada terbatas pada wisata laut
daya alam di dalamnya berupa flora, fauna serta sedangkan wisata alam darat dan budaya belum
landskap dan keragaman budaya di Cagar Alam terkemas dengan baik serta keterbatasan sarana
Pulau Sempu sangat berpotensi sebagai obyek dan prasarana penunjangnya.
daya tarik wisata.
2 Telah teridentifikasinya obyek dan daya tarik Keragaman budaya masyarakat di Sendang Biru
wisata penting baik atraksi alam maupun atraksi belum dikelola dan dimanfaatkan secara optimal.
budaya
3 Tersedianya fasilitas yang memadai guna Terbatasnya aksesibilitas ke Cagar Alam Pulau
mendukung pengembangan wisata di kawasan Sempu terutama malam hari.
Cagar Alam pulau Sempu.
4 Dukungan dan respon positif masyarakat setempat Belum terdistribusinya wisatawan ke semua obyek
untuk ikut berpartisipasi secara aktif dalam dan daya tarik wisata yang ada.
pengelolaan dan pengembangan ekowisata di
kawasan Cagar Alam pulau Sempu.
5 Pariwisata dijadikan sebagai aktivitas ekonomi Masyarakat belum seluruhnya menikmati hasil
penduduk disamping usaha perikanan/ nelayan. usaha wisata karena secara resmi pengelolaan
dikelola oleh perhutani di Sendang Biru
6 Penduduk setempat menguasai informasi atraksi Kurang siapnya masyarakat dalam melayani
wisata yang cukup baik sebagai modal wisatawan yang datang, diantaranya belum adanya
pengembangan wisata ke depan. guide lokal (masyarakat) yang mampu
mendampingi wisatawan mancanegara karena
keterbatasan kemampuan bahasa Inggrisnya.
7 Paket wisata yang ditawarkan relatif murah Partisipasi masyarakat cenderung bersifat
pelaksana belum pada tataran perencanaan dan
evaluasi.
8 Keinginan untuk mempertahankan rumah adat serta
tradisi seni dan ritual menurun karena biaya
penyelenggaraannya dirasa cukup mahal.
9 Banyaknya waktu luang pada malam hari membuat
wisatawan merasa jenuh dan membuat kesan
kurang menarik dari perjalanan wisatanya.

EKSTERNAL
Peluang (Opportunities) Ancaman (Threats)
1 Cagar Alam Pulau Sempu sangat mudah diakses di Kerusakan lingkungan akibat pengelolaan yang
internet sehingga turut mempromosikan potensi belum profesional dan terarah.
wisata di Cagar Alam pulau Sempu.
2 Tugas pokok fungsi Dinas Pariwisata diantaranya Rendahnya kemampuan SDM lokal menyebabkan
adalah pengembangan pengelolaan kepariwisataan, masuknya SDM luar daerah.
penyelenggaraan pemasaran wisata dan
pelaksanakaan pemberdayaan sumber daya
masyarakat dan dunia usaha wisata
3 Meningkatnya trend kunjungan wisatawan dari waktu
ke waktu baik domestik maupun mancanegara
terhadap kegiatan wisata alam sebagai bentuk wisata
berkelanjutan.
4 Lapangan pekerjaan bagi masyarakat di sekitar
kawasan Cagar Alam Pulau Sempu
5 Wisatawan mempunyai persepsi positif terhadap
upaya pengembangan ekowisata di Cagar Alam pulau
Sempu.
6 Telah terbentuknya jaringan kerjasama antara pelaku
wisata di Cagar Alam Pulau Sempu dengan biro
travel/ wisata di sejumlah kota bahkan promosi dan
pemasaran produk wisata.

Tatag Muttaqin1, Ris Hadi Purwanto2 & Siti Nurul Rufiqo 3. Kajian Potensi Dan Strategi Pengembangan 159
Ekowisata Di Cagar Alam Pulau Sempu Kabupaten Malang Provinsi Jawa Timur
Versi online:
Tatag Muttaqin1, Ris Hadi Purwanto2 & Siti Nurul Rufiqo 3 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/gamma/article/view/1433

STRATEGI UMUM
Peluang (Opportunities) S-O W-O
1. Cagar Alam Pulau Sempu sangat mudah 1. Membangun kesamaan persepsi 1. Peningkatan kualitas
diakses di internet sehingga turut dan konsep pengembangan produk yang dikemas
mempromosikan potensi wisata di Cagar ekowisata di kawasan Cagar secara kreatif dan
Alam Pulau Sempu. Alam Pulau Sempu diantara variatif dengan
2. Tugas pokok fungsi Dinas Pariwisata stakeholder. melibatkan peran
diantaranya adalah pengembangan 2. Menyusun strategi operasional masyarakat setempat.
pengelolaan kepariwisataan, pengembangan Cagar Alam 2. Peningkatan
penyelenggaraan pemasaran wisata dan Pulau Sempu dengan berbagai kerjasama
pelaksanakaan pemberdayaan sumber daya atraksi wisatanya sebagai stakeholder dalam
masyarakat dan dunia usaha wisata. tujuan wisata andalan dengan pengembangan dan
3. Meningkatnya trend kunjungan wisatawan tetap menonjolkan unsur promosi ekowisata di
dari waktu ke waktu baik domestik pendidikan, konservasi serta Cagar Alam Pulau
maupun mancanegara terhadap kegiatan peningkatan ekonomi bagi Sempu.
wisata alam sebagai bentuk wisata masyarakat setempat. 3. Peningkatan sarana
berkelanjutan. 3. Pembentukan wadah atau prasarana penunjang
4. Lapangan pekerjaan bagi masyarakat di forum kegiatan pengelolaan wisata yang
sekitar kawasan Cagar Alam Pulau Sempu ekowisata. dibutuhkan.
5. Wisatawan mempunyai persepsi positif
terhadap upaya pengembangan ekowisata
di Cagar Alam pulau Sempu.
6. Telah terbentuknya jaringan kerjasama
antara pelaku wisata di Cagar Alam Pulau
Sempu dengan biro travel/ wisata di
sejumlah kota bahkan promosi dan
pemasaran produk wisata.
Ancaman (Threats) S-T W-T
1. Kerusakan lingkungan akibat pengelolaan 1. Pelibatan masyarakat dalam 1. Pemerataan hasil
yang belum profesional dan terarah. kegiatan pengelolaan Cagar usaha wisata melalui
2. Rendahnya kemampuan SDM lokal Alam Pulau Sempu dalam peningkatan
menyebabkan masuknya SDM luar proses perencanaan, kapasitas SDM
daerah. pelaksanaan dan evaluasi. masyarakat
2. Peningkatan peran
masyarakat dan stakeholder
lainnya dalam pengendalian
kerusakan lingkungan.

KESIMPULAN DAN SARAN evaluasi, Cagar Alam Pulau Sempu dapat dikaji
statusnya.
Kesimpulan 2. Potensi pasar yang besar merupakan modal
utama kekuatan eksternal dalam rangka
1. Cagar Alam Pulau Sempu berdasarkan hasil pengembangan ekowisata di Cagar Alam Pulau
pengamatan dilapangan telah menjadi tempat Sempu. Potensi pasar tersebut dibuktikan dengan
wisata dengan jumlah pengunjung berkisar ± 200- trend kunjungan wisatawan ke Cagar Alam Pulau
300 wisatawan setiap minggunya dan dua kali Sempu yang terus meningkat dengan jumlah rata-
lipat di musim liburan dengan trend kunjungan rata kunjungan per tahun dari tahun 2002 sampai
wisatawan yang terus meningkat, masyarakat di dengan tahun 2011 sebanyak 8806 orang dengan
sekitar kawasan menggantungkan hidup sebagai rata-rata tingkat pertumbuhan 4.97%. Dengan
penyedia jasa wisata, berdasarkan kondisi yang analisis trend wisatawan diperkirakan kunjungan
terjadi dilapangan tersebut dan dengan berpegang wisatawan di 2021 mencapai ± 17.716
pada PP No 28 Tahun 2011 pasal 41 dan pasal pengunjung.
42 tentang evaluasi kesesuaian fungsi dan hasil

160 GAMMA, Volume 6, Nomor 2, Maret 2011: 152 - 161


GAMMA Versi online:
Volume 6, Nomor 2, Maret 2011: 152 - 161 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/gamma/article/view/1433

3. Arahan strategi Pengembangan ekowisata di lanjutan berkaitan dengan manajemen


kawasan Cagar Alam Pulau Sempu adalah pengelolaan kawasan dengan IDF (Institusional
sebagai berikut : Development Framework) agar upaya
a. Mengevaluasi kembali fungsi dan status pengembangan yang sudah dilakukan terarah dan
kawasan menjadi model kawasan yang konsisten dan membuat manajemen pengelolaan
memberikan manfaat terhadap kawasan dan lebih efektif
masyarakat.
b. Membangun kesamaan persepsi dan konsep
pengembangan ekowisata diantara DAFTAR PUSTAKA
stakeholder.
c. Pengembangan ekowisata di kedua kawasan Fandeli, C. 1992. Analisis Mengenai Dampak
yaitu Cagar Alam Pulau Sempu sebagai Lingkungan, Prinsip Dasar dan
penyedia produk wisata berupa atraksi alam Pemapamannya dalam Pembangunan,
dan Pantai Sendang Biru sebagai penyedia Penerbit Liberty, Yogyakarta
fasilitas wisata dan aksesibilitas.
d. Segera dilakukan tata ruang berdasarkan Fandeli, C. 2002. “Perencanaan Pariwisata
kondisi dilapangan Alam” Penerbit Kerjasama PT Perhutani dan
e. Peningkatan sarana prasarana wisata Fakultas Kehutanan UGM Yogyakarta.
pendidikan
f. Pemberdayaan masyarakat dalam kegiatan Latupapua, 2008, Study Potensi Kawasan dan
pengelolaan Cagar Alam Pulau Sempu dalam Pengem bangan Ekowisata Di Tual
Kabupaten Maluku Tenggara, Tesis. Universitas
proses perencanaan, pelaksanaan dan
Gajah MadaYogyakarta
evaluasi dalam pengembangan ekowisata.
g. Sebagai rasa tanggung jawab, dengan
meningkatan peran masyarakat dan
stakeholder lainnya dalam pengendalian
kerusakan lingkungan.
h. Pembentukan wadah/forum pengelolaan
ekowisata
i. Peningkatan kualitas produk yang dikemas
secara kreatif dan variatif dengan melibatkan
peran masyarakat setempat.
j. Pemerataan hasil usaha wisata melalui
peningkatan kapasitas SDM masyarakat.
k. Peningkatan kerjasama stakeholder dalam
pengembangan dan promosi ekowisata di
Cagar Alam Pulau Sempu

Saran

1. Melihat kondisi dan realita yang ada di lapangan


dengan beralih fungsi kawasan Cagar Alam
menjadi wahana wisata dan trend kunjungan
wisatawan yang terus meningkat perlu segera
dilakukan evaluasi fungsi dan status kawasan
Cagar Alam Pulau Sempu.
2. Dengan berhasil dikembangkannya ekowisata
kedepan perlu kiranya di lakukan penelitian

Tatag Muttaqin1, Ris Hadi Purwanto2 & Siti Nurul Rufiqo 3. Kajian Potensi Dan Strategi Pengembangan 161
Ekowisata Di Cagar Alam Pulau Sempu Kabupaten Malang Provinsi Jawa Timur

You might also like