Jenis-Jenis Tumbuhan Suku Zingiberaceae Di Cagar Alam Pangi Binangga Sulawesi Tengah

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

JURNAL Vol. 11 (No.

1), Februari 2021, 19 – 27

BIOS LOGOS
DOI: https://doi.org/10.35799/jbl.11.1.2021.31260
E-ISSN: 2656-3282
Accredited by Ministry of Research, Technology P-ISSN: 2088-9569
and Higher Education No. 28/E/KPT/2019

Jenis-Jenis Tumbuhan Suku Zingiberaceae


di Cagar Alam Pangi Binangga Sulawesi Tengah

(Plant Species of Zingiberaceae In The Pangi Binangga Nature Reserve, Central Sulawesi)

Ramadanil Pitopang1, Reza Rizaldi1, M. Fajri Ramadhan M Saleh2, Panji A. Ramawangsa3


1
) Jurusan Biologi, FMIPA Universitas Tadulako, Palu, 94117
2
)UPT Keanekaragaman Hayati Sulawesi Sulawesi, Universitas Tadulako Palu, 94117
3
) Jurusan Arsitektur, FT Universitas Bengkulu, Bengkulu, 38371
*Email: [email protected]

(Article History: Received 14 November 2020; Revised 15 December 2020; Accepted 5 January 2021)

ABSTRAK
Penelitian tentang keanekaragaman jenis jahe-jahean (Zingiberaceae) di Cagar Alam Pangi Binangga
telah dilakukan dari bulan Oktober 2019 - Januari 2020. Penelitian bertujuan untuk mengkaji jenis-
jenis tumbuhan yang tergolong Zingiberaceae di Cagar Alam Pangi Binangga. Penelitian dilakukan
secara survei di lapangan, menggunakan metoda eksplorasi (jelajah). Identifikasi spesimen dilakukan
di Laboratorium Biosistematika Tumbuhan Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Tadulako. Hasil penelitian menunjukan terdapat sebanyak 8 jenis yang
terdiri atas 4 marga. Jenis yang ditemukan adalah Alpinia eremoclamis, A. rubricaulis, Alpinia sp1,
Alpinia sp2, Etlingera tubilabrum, Etlingera sp., Sulettaria sp. dan Zingiber sp.
Kata kunci: Cagar Alam Pangi Binangga; Sulawesi Tengah; Zingiberaceae

ABSTRACT
Research on Diversity of ginger (Zingiberaceae) in the Pangi Binangga Nature Reserve has been
carried out from October 2019 - January 2020. The research was aimed to determine the species of
plants belong to Zingiberaceae family in the Pangi Binangga Nature Reserve. The study was
conducted by survey in the field, using exploration methods (exploring). Specimen identification was
carried out at the Plant Biosystematics Laboratory, Department of Biology, Faculty of Mathematics
and Natural Sciences, Tadulako University. The results showed as many as 8 species consisting of 4
genera. The species found were Alpinia eremoclamis, A. rubricaulis, Alpinia sp1, Alpinia sp2,
Etlingera tubilabrum, Etlingera sp., Sulettaria sp. dan Zingiber sp.
Keywords: Pangi Binangga Nature Reserve; Central Sulawesi; Zingiberaceae

PENDAHULUAN perhatian banyak peneliti sejak masa


Zingiberaceae merupakan kelompok Linneaus, begitu juga aspek pemanfaatannya
tumbuhan Liliopsida yang tergolong dalam ordo yang sebagian besar telah digunakan sebagai
Zingiberales bersama dengan 7 famili lainnya rempah-rempah, bumbu, obat-obatan serta
yaitu Strelitziaceae, Lowiaceae, Heliconiaceae tanaman hias (Heyne 1987; Van Balgooy
Musaceae, Cannaceae, Maranthaceae, dan
2001; Sukari et al. 2008; Prabhukumar et al.
Costaceae (APG IV 2016), berhabitus herba
teresterial yang tersebar luas secara alami di
2015; Pitopang et al. 2019).
kawasan tropis dan subtropis terdiri atas 51 Zingiberaceae tergolong dalam
marga (26 diantaranya terdapat di kawasan kelompok tumbuhan yang jenis-jenisnya
Malesia) dan 1400 jenis (Van Balgooy 2001; memiliki nilai ekonomi yang tinggi,
Newman et al. 2004; Kress et al. 2005). terutama dari genus Zingiber, Amomum,
Beberapa marga tumbuhan monokotil yang Alpinia, dan Curcuma. Jahe (Zingiber
termasuk dalam suku Zingiberaceae adalah: officinale), kunyit (Curcuma domestica),
Curcuma, Zingiber, Amomum, Alpinia, lengkuas (Alpinia galanga) banyak ditanam
Etlingera, Elettariopsis, Hedychium (Utteridge di pekarangan rumah sebagai penghasil
dan Bramley 2015). rempah-rempah atau bahan masakan.
Menurut Newman et al. (2004) bahwa
status taksonomi suku ini menjadi
Pitopang et al., Jenis-jenis Tumbuhan… 20

Keanekaragaman jenis-jenis Pangi Binangga. Penelitian ini bertujuan


Zingiberaceae di Sulawesi Tengah kurang untuk menganalisis keanekaragaman jenis
banyak diketahui. Pitopang et al. (2019) jahe-jahean (Zingiberaceae) di Cagar Alam
melaporkan sebanyak 24 jenis dari Pangi Binangga yang diharapkan bermanfaat
Zingiberaceae dimanfaatkan oleh sebagai data ilmiah tentang keanekaragaman
masyarakat sekitar di Taman Nasional Lore jenis “jahe-jahean” (Zingiberaceae) di Cagar
Lindu Sulawesi Tengah sebagai bahan Alam Pangi Binangga.
pengobatan tradisional seperti daun Alpinia
eremochlamys sebagai penambah tenaga, METODE
buah katimba (Etlingera flexuosa) sebagai Waktu dan Tempat Penelitian
bahan masak/bumbu masak, rimpang Penelitian ini dilaksanakan dari bulan
lempuyang (Zingiber zerumbet) sebagai obat Oktober 2019 – Januari 2020, bertempat di
rematik dan sakit perut. Kajian lain terhadap Cagar Alam (CA) Pangi Binagga Kecamatan
Parigi Tengah, Kabupaten Parigi Moutong,
aspek fitokimia dari beberapa jenis
Sulawesi Tengah (Gambar 1). Kawasan ini
Zingiberaceae juga sudah pernah dilaporkan berjarak sekitar 68 km dari ibu kota Propinsi
(Ramadanil et al. 2019). Beberapa jenis Sulawesi Tengah (Palu) yang melewati jalur
“jahe” endemik Sulawesi seperti Etlingera trans Sulawesi dimana jalur trans tersebut ada
flexuosa dan Alpinia eremochlamys yang termasuk daerah khusus CA Pangi
berpotensi sebagai obat anti virus HIV Binangga. Kawasan Cagar Alam ini secara
(Zubair et al. 2020), bersifat antijamur geografis terletak pada 120,026o– 120,106o BT
(Pitopang et al., 2020), juga sebagai dan 0,714o–0,816o LS. Tipe ekosistem yang
antibakteri (Pitopang et al. 2020). terdapat di kawasan ini adalah ekosistem hutan
Cagar Alam (CA) Pangi Binangga hujan tropis dataran rendah (100–1.000 m dpl),
adalah salah satu Cagar Alam yang terletak beiklim tipe A dengan rata-rata curah hujan
2.355 mm/tahun, suhu rata-rata 19–26 oC dan
di Provinsi Sulawesi Tengah yang belum
kelembaban udara 80% (BKSDA Sulteng,
banyak diungkapkan keanekaragaman 2015). Identifikasi spesimen dilakukan di
tumbuhannya. Kawasan ini terletak di Laboratorium Biosistematika Tumbuhan Jurusan
Kabupaten Parigi Moutong memiliki luas Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu
6.158,75 Ha, ditetapkan berdasarkan Surat Pengetahuan Alam Universitas Tadulako.
Keputusan Menteri Kehutanan No.
3895/Menhut-VII/KUH/2014 tanggal 13 Prosedur Kerja
Mei 2014 sebagai kawasan suaka alam yang Penelitian ini dilakukan dengan
keadaan alamnya mempunyai kekhasan mengumpulkan seluruh jenis-jenis tumbuhan
tumbuhan, satwa, dan ekosistemnya atau Zingiberaceae menggunakan metode jelajah
ekosistem tertentu yang perlu dilindungi dan (Ramadanil et al. 2019). Seluruh contoh jenis
Zingiberaceae dilokasi penelitian diambil
perkembangannya berlangsung secara alami
(koleksi) untuk digunakan sebagai spesimen
(BKSDA Sulteng, 2015). herbarium dimana prosedur pembuatannya
Keanekaragaman jenis Zingiberaceae mengikuti Bridson dan Forman (1999).
liar yang terdapat dalam kawasan Pembuatan koleksi herbarium dengan cara
konservasi Cagar Alam Pangi-Binangga mengambil bagian tumbuhan minimal 3 – 5
belum banyak diungkapkan. Saleh dan duplikat secara lengkap, meliputi bagian daun,
Hartana (2018) melaporkan 5 jenis yaitu bunga, buah, batang dan rimpang. Selanjutnya
Alpinia galanga, Alpinia sp., Amomum sp., sampel diberi label gantung berisikan informasi
Zingiber officinale dan Zingiber zerumbet, nomor koleksi. Setelah itu sampel dibungkus
namun jenis yang dilaporkan merupakan dengan kertas koran dan dimasukkan kedalam
tanaman yang dibudidayakan oleh plastik kemudian disemprotkan dengan spiritus.
Informasi-informasi penting yang mendukung
masyarakat sekitar kawasan. Oleh sebab
dalam proses identifikasi dicatat pada buku
itu, penelitian ini dilakukan untuk lapangan, seperti tinggi, diameter tumbuhan,
menyediakan informasi terkini mengenai nama lokasi, ketinggian, habitat, nama ilmiah,
Zingiberaceae khususnya di kawasan CA nama lokal, kegunaan serta karakter-karakter
21 Jurnal Bios Logos Vol. 11 No.1, Februari 2021

yang mudah hilang maupun berubah ketika khusus dengan cara menyimpannya dalam botol
proses herbarium seperti warna. Bunga dan yang berisi larutan “Copenhagen Solution”
buah dari jenis yang ditemukan dikoleksi secara (Bridson dan Forman 1999).

Gambar 1. Cagar Alam Pangi Binangga, Kabupaten Parigi Moutong Sulawesi Tengah.

Identifikasi tumbuhan diverifikasi kebenarannya melalui


Spesimen yang berasal dari lapangan www.plantlist.org dan www. ipni.org.
selanjutnya dibawa ke Laboratorium
Biosistematik Tumbuhan, Jurusan Biologi Analisis Data
FMIPA Univ. Tadulako untuk dilakukan Morfologi dari jenis Zingiberaceae yang
pengeringan. Proses pengeringan menggunakan didapatkan di lokasi penelitian dideskripsi
oven listrik. Setelah semua spesimen kering, berdasarkan hasil pengamatan di lapangan dan di
dilanjutkan dengan dengan proses pengeplakan Laboratorium. Terminologi yang digunakan
(“mounting”) di atas kertas bebas asam, setelah dalam deskripsi mengikuti Mabberley (2008)
itu diberi label herbarium pada sudut kanan dan Stearn (1988).
bawah yang terisi informasi penting seperti Data lapangan yang dicatat meliputi
nama famili, nama jenis, nama kolektor, tanggal, lokasi, kondisi habitat. Morrfologi tumbuha
tempat dilakukan koleksi, habitat, informasi yang diamati diantaranya batang
etnobotani, dan deskripsi ringkas tentang (permukaan, warna), daun (bentuk, dasar,
tumbuhan tersebut. Identifikasi dilakukan ujung, pertulangan, panjang daun, panjang
dengan mengacu pada: Jiang et al. (2000),
tangkai daun, permukaan daun); perbungaan
Larsen et al. (1999), Utteridge and Bramley
(2015), van Balgooy (1997, 1998, 2001), (bentuk, permukaan, percabangan, jumlah
Poulsen (2013) serta berdasarkan referensi yang bunga), bunga (warna, permukaan kelopak
tersimpan di Herbarium Celebense (CEB) bunga, bentuk kelopak bunga, bentuk
Universitas Tadulako. Selanjutnya nama ilmiah perhiasan bunga, panjang tangkai bunga,
Pitopang et al., Jenis-jenis Tumbuhan… 22

bentuk dan jumlah benang sari; buah (Zingiberaceae) di kawasan Cagar Alam Pangi
(bentuk dan ukuran); rimpang (warna dan Binangga, didapatkan sebanyak 8 jenis dari 4
ukuran). marga yaitu: Alpinia rubricaulis, Alpinia
eremochlamys, Alpinia sp1, Alpinia sp2,
HASIL DAN PEMBAHASAN Etlingera tubilabrum, Etlingera megalocheilos,
Berdasarkan hasil penelitian Sulletaria sp, Zingiber sp. Adapun jenis yang
keanekaragaman jenis jahe–jahean didapatkan dapat dilihat pada (Tabel 1).

Tabel 1. Jenis-jenis Zingiberaceae yang didapatkan di Cagar Alam Pangi-Binangga, Sulawesi Tengah
No No.Koleksi Nama Species Posisi geografi Altitute
(m dpl)
1 RR 001 Alpinia rubricaulis K.Schum 00°46’41.8’’ S 120°04’51.4’’E 253
2 RR 002 0°47’5.7’’ S 120°4’44.9’’E 287
0°47’6.7’’ S 120°4’43.9’’ E 306
3 RR 003 Alpinia eremochlamys K.Schum. 0°47’06.5’’S 120°4’44’’E 302
0°47’8.8’’ S 120°4’37.4’’E 320
4 RR 004 Alpinia sp 1 0°47’08.6’’S 120°4’38.6’’E 322
5 RR 005 Alpinia sp 2 0°47’08.6’’S 120°4’38.6’’E 322
6 RR 011 Etlingera tubilabrum A.D Poulsen. 0°47’28.9’’S 120°4’20.1’’E 389
7 RR 017 Etlingera megalocheilos (Griff) AD. Poulsen 0°47’11.2’’S 120°4’44.2’’E 319
8 RR 020 Sulettaria sp 0°47’12.1’’S 120°4’43.9’’E 336
9 RR 023 Zingiber sp 0°47’14.2’’S 120°4’43.5’’E 329

Deskripsi jenis-jenis Zingiberaceae yang Habitat dan ekologi. Tepi sungai pada tanah
didapatkan di Cagar Alam Pangi Binangga yang sedikit berpasir berdekatan dengan
adalah sebagai berikut: berbatuan.

1. Alpinia rubricaulis K.Schum.


Deskripsi (Gambar 2): Herba,
berkelompok, tinggi hingga 186 cm. Rimpang 7
– 11,5 cm diameter, warna merah dan putih,
panjang 9 cm. Leafy shoots: tinggi hingga 3 m,
terdiri atas 12 – 15 daun. Ligula 0,3 mm
panjang, berwarna hijau tua yang mempunyai
ujung berbentuk meruncing. Daun berbentuk
lanset, panjang 57 – 62 cm dan lebar 8 – 10,5
cm, permukaan atas mengkilat terdapat zat lilin,
berwarna hijau muda, bagian bawah daun
berwarna hijau pucat, pinggiran daun rata,
pangkal daun bergelombang, ujung daun
meruncing.
Perbungaan: Bunga majemuk, terletak
pada bagian ujung, panjang tangkai perbungaan
30-60 cm, dengan 10 bunga, bunga berwarna
merah muda, kelopak berwarna putih, tangkai
putik berwarna merah muda panjang.
Perbuahan berjumlah banyak dalam satu
kumpulan bertangkai, buah oval tidak berekor, Gambar 2. A. Perawakan Alpinia rubricaulis, B.
jumlah buah 46 atau lebih, warna buah merah Rimpang, C. Daun, D. Ligula, E.
sampai merah tua, warna tangkai buah merah Bunga, dan F. Buah
dengan panjang 30 cm, permukaan kulit buah
mengkilap, berbulu halus dengan ciri utama Spesimen. Indonesia, Sulawesi Tengah.
tangkai buah berwarna merah. Kabupaten Parigi Moutong. Kecamatan Parigi
Tengah. Desa Binangga. Cagar Alam Pangi
23 Jurnal Bios Logos Vol. 11 No.1, Februari 2021

Binangga. 00°46’41.8’’S, 120°04’51.4’’E, Laboratorium Biosistematika Tumbuhan.


RR001, 253 mdpl. 0°47’5.7’’S, 120°4’44.9’’E, Jurusan Biologi FMIPA Univ. Tadulako.
RR012, 287 m. 0°47’6.7’’S, 120°4’43.9’’E,
RR014, 306 m. R. Rizaldi, Zainudin, A.
Muratno, Fedrik, dan Irwandi (12 Oktober
2019). Spesimen disimpan di Laboratorium
Biosistematika Tumbuhan. Jurusan Biologi
FMIPA Univ. Tadulako.

2. Alpinia eremochlamys K.Schum.


Deskripsi (Gambar 3): Herba, tinggi 5 m,
berkelompok. Rimpang; keras dan kaku,
berdiameter 10 – 21 cm, berwarna merah ke
unguan, panjang 9 cm, akar tunjang tidak ada.
Leafy shoot tingginya 3-5 m, dengan 2-14 daun
pertangkai, berwarna merah pekat. Pelepah
daun; warna oranye, dengan sedikit bulu-bulu
halus.tepi rata, warna hitam, ligula 8 – 10 mm
panjang, kehitaman. Lembaran daun; berbentuk
oblong, panjang 56-113 cm dan lebar 6,5-15 cm,
ibu tulang daun warna kuning pucat, permukaan
terdapat zat lilin, mengkilat, bagian atas daun
berwarna hijau muda, bagian bawah daun
berwarna coklat pucat terdapat bulu, tepi daun
rata, ujung terbelah, dasar membulat.
Perbungaan 51-70 cm panjangnya, Gambar 3. Alpinia eremochlamys K.Schum. (A)
Perawakan (B) Bunga (C) Perbungaan
muncul di ujung, bercabang 3, panjang tangkai
(D) Daun/ ujung daun (E) bagian tengah
50 cm, warna hitam dengan sedkiti oranye, daun (F) bagian bawah daun (H) Bentuk
dengan 140 bunga dan 30 buah. Bunga panjang legula (G) Rimpang.
4 x lebar 2 cm, kelopak berbentuk mangkok,
panjang 2 cm, warna krem-kekuningan, ujung 3. Alpinia sp 1
kuning pucat, tabung corolla panjangnya 1,4 cm, Deskripsi (Gambar 4): Herba,
dengan bulu bulu halus, tepi corolla berbentuk berkelompok, tinggi 2,7 m, Rimpang kaku dan
kurva, membulat, warna krem, labellum bentuk keras, berdiameter 5 – 9,5 cm, berwarna putih
elip. Stamen panjangnya 2,3 cm, filamen kekuningan. Leafy Shoot tingginya 1,5 m, terdiri
panjangnya 1,2 cm, anthera 10 x 5 mm, kepala atas 6 – 11 daun, Pelepah daun; hijau pucat,
putik lebarnya 0,5 cm, warna kuning. dengan sedikit bulu-bulu halus.tepi rata, warna
Perbuahan tangkai panjangnya 8-12 cm, hijau pucat, ligula 9 mm panjang warna hijau
bracteola dan kelopak bunga persisten, Buah; pucat. Daun berbentuk lanset, berwarna hijau
ukuran 2 x 1,6 cm, bulat, warna hijau terang, biji muda, panjang 65,5 – 72 cm dan lebar 11 – 14
banyak, warna putih pucat. cm, permukaan terdapat zat lilin, bagian atas
daun berwarna hijau muda, mengkilat, bagian
Habitat dan ekologi Kaki bukit, dan pinggir bawah daun berwarna hijau pucat, pinggiran
tebing di tanah yang subur/humus, sedikit daun rata, pangkal daun tepi daun rata , ujung
berjarak dengan sungai berasosiasi dengan meruncing.
tumbuhan liar
Habitat dan ekologi pinggir sungai pada tanah
Spesimen: Indonesia. Sulawesi Tengah. yang lembab.
Kabupaten Parigi moutong. Kecamatan Parigi
Tengah. Desa Binangga. Cagar Alam Pangi Spesimen : Indonesia. Sulawesi Tengah.
Binangga. 0°47’06.5’’S, 120°4’44’’E, RR003, Kabupaten Parigi moutong. Kecamatan Parigi
302 mdpl. 0°47’8.8’’S, 120°4’37.4’’E, RR006 Tengah. Desa Binangga. Cagar Alam Pangi
320 m. R. Rizaldi, M. Fajri Ramadhan, Binangga. 0°47’08.6’’S, 120°4’44’’E, RR004,
Zainudin, A. Muratno, Fedrik, dan Irwandi (12 322 mdpl. R. Rizaldi, M. Fajri Ramadhan,
Oktober 2019). Spesimen disimpan di
Pitopang et al., Jenis-jenis Tumbuhan… 24

Zainudin, A. Muratno, Fedrik, dan Irwandi (12


Oktober 2019). Spesimen disimpan di
Laboratorium Biosistematika Tumbuhan.
Jurusan Biologi FMIPA Univ. Tadulako.

Gambar 5. Alpinia sp 2 . A. Perawakan, B. Daun,


C. Ligula, D. Rimpang.
Gambar 4. Perawakan Alpinia sp1, B. Daun, C.
Ligula, D. Rimpang.
5. Etlingera tubilabrum A.D. Poulsen
Deskripsi (Gambar 6): Herba,
berkelompok, tinggi 3 – 5,5 m. Rimpang
4. Alpinia sp 2
pubescen, berscale dgn jarak 4-7 cm, berwarna
Deskripsi (Gambar 5): Herba,
merah kekuningan, akar tunjang absen. Leafy
berkelompok, tinggi 1,4 m. Rimpang; kaku dan
shoot; panjangnya hingga 5,2 m, bagian bawah
keras, berdiameter 4,5 – 6,5 cm, berwarna
berdiameter 7,5 cm, warna hijau kemerahan atau
kuning muda sedikit oranye, panjang 16,5 cm.
coklat kemerahan, dengan 10 – 17 daun Pelepah
Leafy shoot; tingginya hingga 140 cm, jumlah
daun; hijau kekuningan, Ligula hingga 4 mm
daun 5-9 lembar. Pelepah daun; warna hijau
panjangnya, tersembunyi oleh dasar daun,
muda. Ligula panjang 2 – 3,5 cm, berwarna
berwarna hijau kekuningan pucat; Lembaran
hijau tua. Lamina bentuk lanset berwarna hijau
daun sesil, panjang 120 – 95 dan lebar 4,5 – 5,5
tua, panjang 31 – 44,5 cm dan lebar 8,5 – 10 cm,
cm, permukaan terdapat zat lilin, bagian atas
permukaan terdapat zat lilin, bagian atas daun
daun berwarna hijau gelap, mengkilat, bagian
berwarna hijau tua, mengkilat, bagian bawah
bawah daun berwarna hijau pucat, pinggir daun
daun berwarna hijau pucat terdapat bulu halus
sedikit bergelombang, pangkal daun berbentuk
seperti beludru, pinggiran daun rata sedikit
seperti telinga, ujung daun meruncing.
bergelombang, pangkal daun sedikti
Perbungaan panjangnya 22-37 cm, dengan
menggulung.
62-140 bunga, dasar bunga 3-12 cm, tangkai
bunga 17-25 cm panjangnya. Bunga panjangnya
Habitat dan ekologi pinggir sungai pada tanah
4-5 cm, pedicel absen, kelopak bunga
yang sedikit berpasir.
panjangnya 2-2,7 cm, perhiasan bunga warna
krem. Perbuahan tangkai panjangnya 20 cm,
Spesimen: Indonesia. Sulawesi Tengah.
kepala ukuran 23 X cm, bentuk oval, dengan 110
Kabupaten Parigi moutong. Kecamatan Parigi
buah per tangkai, braktea persisten, buah
Tengah. Desa Binangga. Cagar Alam Pangi
berukuran 3,5 panjang x 2,5 cm lebar, warna
Binangga. 0°47’08.6’’S, 120°4’38.6’’E, RR005,
coklat pucat, berbiji ukuran 3 x 4 mm, aril warna
322 mdpl. R. Rizaldi, M. Fajri Ramadhan,
merah.
Zainudin, A. Muratno, Fedrik, dan Irwandi (12
Oktober 2019). Spesimen disimpan di
Habitat dan ekologi; pinggir sungai di tanah
Laboratorium Biosistematika Tumbuhan.
yang penuh humus, hutan dataran rendah di
Jurusan Biologi FMIPA Univ. Tadulako.
bawah kanopi tertutup dan bebatuan.
25 Jurnal Bios Logos Vol. 11 No.1, Februari 2021

Spesimen: Indonesia. Sulawesi Tengah. Spesimen: Indonesia. Sulawesi Tengah.


Kabupaten Parigi moutong. Kecamatan Parigi Kabupaten Parigi moutong. Kecamatan Parigi
Tengah. Desa Binangga. Cagar Alam Pangi Tengah. Desa Binangga. Cagar Alam Pangi
Binangga. 0°47’28.9’’S, 120°4’20.1’’E, RR011, Binangga. 0°47’11.2’’S, 120°4’44.2’’E, RR017,
389 mdpl. R. Rizaldi, M. Fajri Ramadhan, 319 mdpl. R. Rizaldi, D. Moh. Fauzan, Zainudin,
Zainudin, A. Muratno, Fedrik, dan Irwandi (12 A. Muratno, Fedrik, dan Irwandi (13 Oktober
Oktober 2019). Spesimen disimpan di 2019). Spesimen disimpan di Laboratorium
Laboratorium Biosistematika Tumbuhan. Biosistematika Tumbuhan. Jurusan Biologi
Jurusan Biologi FMIPA Univ. Tadulako. FMIPA Univ. Tadulako.

Gambar 7. Etlingera cf. megalocheilos (Griff) AD.


Poulsen. A. Perawakan, B. Ligula, C.
Daun. D. Rimpang.

7. Sulettaria sp.
Deskripsi (Gambar 8): Herba,
berkelompok, tinggi 172 cm. Rimpang cc 9,4 –
11 cm diameter, berwarna merah putih, panjang
Gambar 6. Etlingera tubilabrum AD Poulsen. A 9,5 cm. Leafy Shoot: Tingginya hingga 180 cm,
Perawakan, B. Daun, C. Buah, D. dengan 9 – 18 daun. Ligula panjang 0,5 – 1 cm,
Perbungaan dengan bunga (warna putih) berwarna hijau kemerahan, ujung bilobed. Daun
E Tunas muda perbungaan, F. Buah, G. berbentuk lancet, panjang 29 – 58 cm dan lebar
Rimpang. 4 – 14 cm, permukaan terdapat zat lilin, bagian
atas daun berwarna hijau tua, mengkilat, bagian
6. Etlingera cf. megalocheilos (Griff) AD. bawah daun berwarna hijau pucat, pinggiran
Poulsen daun rata, pangkal daun obtuse, ujung daun
Deskripsi (Gambar 7): Herba, acuminate. Perbungaaan bunga majemuk,
berkelompok, Tinggi hingga. Rimpang panjang muncul di permukaan tanah, panjang 37 cm,
1,5-25 cm. creeping, sedikit terbenam di tanah, dengan 5 – 24 bunga, 1 – 4 bunga terbuka
berdiameter > 2 cm diameter, berwarna krem- sekaligus, panjang tangkai 0,2 – 5 cm, panjang
coklat pucat, berbuku dengan jarak 6 cm. Leafy bunga 1,5 – 2,2 cm, berwarna merah, kelopak
Shoot; hingga 5 m panjangnya, dengan jumlah lebih pendek dari mahkota, panjang tubular 2
daun hingga 26 daun, ligula panjangnya 15 mm , cm.
warna hijau kecoklatan. Tangkai daun 15-35
mm, kaku. Lembaran daun ukuran 78 X 16 cm, Habitat dan ekologi; Pinggir sungai pada tanah
berbentuk pblong, melebar di ditengah, tulang yang sedikit lembab.
tengah warna hijau pekat, warna kepucatan
bagian bawah. Daun muda kaku, dasar daun sisi, Spesimen: Indonesia. Sulawesi Tengah.
ujung runcing. Kabupaten Parigi Moutong. Kecamatan Parigi
Tengah. Desa Binangga. Cagar Alam Pangi
Habitat dan ekologi: pinggir sungai pada tanah Binangga. 0°47’12.1’’S, 120°4’43.9’’E, RR020,
yang sedikit lembab. 336 mdpl. R. Rizaldi, D. Moh. Fauzan, Zainudin,
A. Muratno, Fedrik, dan Irwandi (13 Oktober
Pitopang et al., Jenis-jenis Tumbuhan… 26

2019). Spesimen disimpan di Laboratorium Biosistematika Tumbuhan. Jurusan Biologi


Biosistematika Tumbuhan. Jurusan Biologi FMIPA Univ. Tadulako.
FMIPA Univ. Tadulako. Merupakan genus jahe
baru yang terlepas dari Elettaria sp. (Poulsen et
al. 2018).

Gambar 8 Sulettaria sp .A Perawakan, B. Ligula, C.


Perbungaan, D. Bunga, E. Rimpang, F.
Bunga.
Gambar 9. Zingiber sp. A. Perawakan, B. Daun, C.
8. Zingiber sp Perbungaan, D. Bagian Bunga, E.
Deskripsi (Gambar 9): Herba, Rimpang dan F. Ligula.
berkelompok, Tinggi 1,42 – 3,60 m. Rimpang;
berdiameter 5,5 – 7,5 cm, berwarna merah KESIMPULAN
keputihan, panjang 12 cm, memiliki ujung yang Berdasarkan hasil penelitian yang telah
menjalar.Leafy shoot ; Tingginya 2 m, dengan dilakukan kesimpulan yang dapat di peroleh
7 – 13 daun. Ligula panjang 0,5 – 0,8 mm, yaitu: terdapat 8 jenis yang terdiri atas 4 marga
berwarna hijau kuning, ujung bilobed. Daun dari Zingiberaceae di lokasi penelitian yaitu;
berbentuk lanceolate, panjang 4 – 35 cm dan Alpinia eremoclamis, A. rubricaulis, Alpinia
lebar 1,5 – 12,5 cm, permukaan terdapat zat lilin, sp1, Alpinia sp2, Etlingera tubilabrum
bagian atas daun berwarna hijau kekuningan, Etlingera sp, Sulettaria sp dan Zingiber sp.
mengkilat, bagian bawah daun berwarna hijau
pucat terdapat bulu, pinggiran daun rata, pangkal UCAPAN TERIMA KASIH
daun attenuate, ujung daun meruncing. Penulis ingin menyampaikan ucapan terima
kasih kepada D. Moh. Fauzan, Zainudin, A.
Habitat dan ekologi: pinggir sungai di tanah Muratno, Fedrik dan Irwandi atas bantuannya
yang sedikit lembab dan berdekatan dengan selama kerja di lapangan. Kepada Kepala
tanaman jenis Sulettaria sp. BKSDA Sulawesi Tengah yang telah
memberikan izin kepada penulis untuk izin
Spesimen: Indonesia. Sulawesi Tengah. memasuki kawasan.
Kabupaten Parigi Moutong. Kecamatan Parigi
Tengah. Desa Binangga. Cagar Alam Pangi DAFTAR PUSTAKA
Binangga. 0°47’14.2’’S, 120°4’43.5’’E, RR023, APG (2016) An Update of The Angiosperm
329 mdpl. R. Rizaldi, D. Moh. Fauzan, Zainudin, Phylogeny Group Classification for The
A. Muratno, Fedrik, dan Irwandi (13 Oktober Orders and Families of Flowering Plants.
2019). Spesimen disimpan di Laboratorium Botanical Journal of the Linnean Society of
London. 181(1): 1-20.
27 Jurnal Bios Logos Vol. 11 No.1, Februari 2021

Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sulawesi from Elettaria cardamomum. Taxon 67 (4) :
Tengah [BKSDA Sulteng] (2015) 725-738
Penataan Blok Cagar Alam Pangi Binangga Prabhukumar K M, Thomas V P, Sabu M,
Kabupaten Parigi Moutong Provinsi Prasanth A P and Mohanan K V (2015)
Sulawesi Tengah. Palu. Induced mutation in ornamental gingers
Bridson D, Forman L ( 1999) The Herbarium (Zingiberaceae) using chemical mutagens
Handbook. Third edition. Royal Botanic viz. Colchicine, Acridine and
Gardends. Kew, London. Ethylmethanesulphonate J.of Hort.Forest
Jiang, Delin WU, Karl L (2000) Flora of China: and Biotech. 19 (2) 18-27
Zingiberaceae. Science Press. Beijing Ramadanil, Damry, Rusdi, B. Hamzah dan MS
Kress WJ and Specht CD (2005) Between Zubair (2019) Traditional Usages and
Cancer and Capricorn: Phylogeny, Phytochemical Screenings of Selected
evolution and ecology of the primarily Zingiberaceae from Central Sulawesi,
tropical Zingiberales. Biol. Skr. 55: 459- Indonesia. Pharmacogn J. 11(3): 505-510
478. Saleh MFRS dan Hartana (2018)
Heyne K (1987) Useful Plants of Indonesia III. Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Jenis
Center for Forest Research and Tumbuhan Cagar Alam Pangi-Binangga,
Development. The Ministry of Forestry Sulawesi Tengah. Media Konservasi 22 (3):
Republic of Indonesia. Bogor, Indonesia 286-292
Larsen K, Ibrahim H, Khaw SH, and Saw LG Stearn WT (1992) Botanical Latin. Ed ke-4.
(1999) Gingers of Peninsular Malaysia Timber Press Portland. Oregon
and Singapore. Malaysia. Sukari MA, Sharif NWM, Yap ALC, Tang
Mabberley DJ (2009) Mabberley’s Plant Books. SW, Neoh BK, Rahmani M, Ee GCL,
A Portable Dictionary of Plants, their Taufiq-Yap YH dan Yuso UK (2008)
classification and uses. Third Edition. Chemical Constituents Variations of
Cambridge University Press. Cambridge, Essential oils From Rhizomes of Four
UK. Zingiberaceae Species. The Malaysian
Newman M, Lhuillier A, Poulsen AD (2004) Journal of Analytical Sciences, 12 (3): 638 –
Checklist of the Zingiberaceae of Malesia. J 644
Blum Suppl 16: 1-165 Utteridge T and Bramley G (2015) The Kew
Pitopang R, Damry, Rusdi, Hamzah B, Zubair Tropical Plant family identification
MS, Amar Al, Fathurahman, Basri Z, handbook, second edition. Kew Publishing
Poulsen DA. (2018) Diversity of Royal Botanical Gardens. London
Zingiberaceae and traditional uses by three Van Balgooy MMJ (1997) Malesian Seed
indigenous groups at Lore Lindu National Plants. Volume 1. Rijksherbarium-Hortus
Park, Central Sulawesi, Indonesia. J. Phys.: Botanicus. Leiden
Conf. Ser. 1242 Van Balgooy MMJ (1998) Malesian Seed
Pitopang R, Umrah, Harso W, Nurainas dan Plants. Volume 2. Rijksherbarium-Hortus
Zubair MS (2020) Some botanical aspects Botanicus. Leiden
and antifungal activity of Etlingera flexuosa Van Balgooy MMJ (2001) Malesian Seed
(Zingiberaceae) from Central Sulawesi, Plants. Volume 3. Rijksherbarium-Hortus
Indonesia.Biodiversitas. 21 (8): 3547-3553 Botanicus. Leiden
Poulsen DA (2013) Etlingera of Sulawesi. Zubair MS, Maulana S, Widodo A, Mukaddas
Natural History Publications. Borneo. A, Pitopang R (2020) Docking study on
Poulsen DA, Mathisen BH, Newman FM, anti-HIV-1 activity of secondary metabolites
Ardiyani M, Lofthus O, Bjora SC (2018) from Zingiberaceae plants. J Pharm Bioall
Sulettaria: A new ginger genus disjunct Sci.12 (6): 763-767.

You might also like