Strategi Perusahaan Bidang Konstruksi Dalam Menghadapi Resesi Ekonomi (Studi Kasus PT Adhi Karya (Persero) TBK)

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

EMBISS Vol 1, (3), 2021, 210-218.

E-ISSN: 2747-0938
JURNAL EKONOMI, MANAJEMEN, BISNIS DAN SOSIAL
Available online at: https://embiss.com/index.php/embiss

Strategi Perusahaan Bidang Konstruksi Dalam Menghadapi Resesi


Ekonomi (Studi Kasus PT Adhi Karya (Persero) Tbk)

Pandoyo 1, Yesi Pramesti 2, Iqna Tulhanifah3


123
Fakultas Ilmu Administrasi, Institut Ilmu Sosial dan Manajemen STIAMI
Koresponden: [email protected]

Abstract
The rapid development in all fields creates business opportunities, especially in the
construction sector. Construction involves various aspects of development, such as housing
construction to roads. The purpose of this paper is to determine the strategic position of the
company in the construction industry, in order to be able to get opportunities and survive
competition and survive the economic recession. In addition, it identifies the factors that affect
company performance and develops strategic management so that the company can make
decisions appropriately in accordance with company conditions. The national construction
industry market, mostly dominated by large contractors who are members of the Indonesian
Contractors Association (AKI), are members of 100 companies. of the 100 AKI members,
there are 10 national contractors, namely six BUMN, two quasi BUMN, and two national
private companies. The sales level of the 10 large national contractors have almost the same
income, so the level of competition is fierce. Competition in the construction service industry
is getting tighter and with the Covid 19 pandemic it also has an impact on the development
project of PT Adhi Karya. To deal with the recession that will occur, PT Adhi Karya has many
specific strategies to deal with recession by implementing incentive strategies, related
diversification strategies, providing training for HR and disciplining SOPs and SWOT analysis.
Keyword : Strategy, Construction, Competition

Chronicle of Article: Received (06,05,2021); Revised (15,05,2021); and Published (31,05,2021).

© 2021 Jurnal Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Sosial

How to cite this article : Pandoyo, Pramesti, Y, & Tulhanifah, I (2021) ‘Strategi Perusahaan Bidang
Konstruksi Dalam Menghadapi Resesi Ekonomi (Studi Kasus PT Adhi Karya (Persero) Tbk)’,
JURNAL EKONOMI, MANAJEMEN, BISNIS, DAN SOSIAL, 1(3), pp. 210–218. Available at:
https://embiss.com/index.php/embiss/index

PENDAHULUAN
Persaingan dalam dunia bisnis sudah merupakan hal yang tidak baru lagi, melainkan
persaingan yang ketat. Hal ini terlihat dari munculnya pesaing-pesaing baru maupun
pesaingpesaing yang sudah mapan dalam suatu bidang usaha . Salah satu adanya persaingan
bisnis yang ada di Indonesia adalah perusahaan Jasa Konstruksi yang menghasilkan produk akhir
berupa bangunan atau bentuk fisik lainnya, baik berupa sarana atau prasarana yang berfungsi
untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan berbagai bidang di Indonesia.
Pandemi COVID-19 berangsur-angsur melumpuhkan sistem ekonomi Dunia. Saat ini,
Indonesia diambang resesi ekonomi. IMF memprediksi bahwa kondisi ekonomi global akan

210 | Jurnal Ekonomi, Manajemen, Bisnis, dan Sosial Vol 1 No 3 Mei 2021
Strategi Perusahaan Bidang Konstruksi Dalam Menghadapi Resesi Ekonomi
(Studi Kasus PT Adhi Karya (Persero) Tbk)
Pandoyo, Pramesti, & Tulhanifah

mengalami penurunan pertumbuhan hingga ke angka -3%. Sebagai pembanding, selama


beberapa tahun terakhir nilai pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di kisaran 4-5%. Resesi
dapat mengakibatkan penurunan secara simultan pada seluruh aktivitas ekonomi seperti
lapangan kerja, investasi, dan keuntungan perusahaan.
Berdasarkan analisis kompetitif, Michael E. Porter (2007) menyatakan bahwa suatu
perusahaan memiliki banyak kekuatan dan kelemahan dalam berhadapan dengan para pesaing
dan beberapa strategi bersaing yang dapat di kembangkan adalah Keunggulan Biaya,
Diferensiasi, dan Fokus. Menurut Philip Kotler (1965) strategi bersaing adalah Strategi yang
secara kuat menempatkan perusahaan terhadap pesaing dan yang memberi perusahaan
keunggulan bersaing yang sekuat mungkin. Menurut Fred R. David (2010: 18) strategi adalah
sarana bersama dengan tujuan jangka panjang yang hendak dicapai. Merupakan aksi potensial
yang membutuhkan keputusan manajemen puncak dan sumber daya perusahaan dalam jumlah
besar. Strategi adalah tinjuan jangka panjang dari suatu perusahaan, serta pemanfaatan dan
pengalokasian seluruh sumber daya untuk mencapai tujuan jangka panjang tersebut.
Thompson dan Strickland (2001) : Strategi terdiri atas kombinasi dari pergerakan kompetitif
dan pendekatan bisnis yang digunakan manajer untuk memuaskan pelanggan, berhasil dalam
bersaing, dan mencapai tujuan-tujuan organisasi. Henderson (1989) : Strategi adalah pencarian
yang dilakukan secara hati-hati untuk perencanaan aksi yang akan mengembangkan keunggulan
bersaing perusahaan dan juga menyatukannya. Bagi setiap perusahaan, pencarian tersebut
adalah suatu proses berulang yang dimulai dengan pengakuan terkait dimana anda sekarang,
dan apa yang anda punya sekarang.
Architecten-Ingenicure-en Annemersbedrijf Associatie Selle en de Bruyn, Reyerse en de
Vries N.V. (Assosiate N.V.) merupakan Perusahaan milik Belanda yang menjadi cikal bakal
pendirian ADHI hingga akhirnya dinasionalisasikan dan kemudian ditetapkan sebagai PN Adhi
Karya pada tanggal 11 Maret 1960. Nasionalisasi ini menjadi pemacu pembangunan infrastruktur
di Indonesia. Berdasarkan pengesahan Menteri Kehakiman Republik Indonesia, pada tanggal 1
Juni 1974, ADHI berubah status menjadi Perseroan Terbatas. Hingga pada tahun 2004 ADHI
telah menjadi perusahaan konstruksi pertama yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Status Perseroan ADHI sebagai Perseroan Terbatas mendorong ADHI untuk terus
memberikan yang terbaik bagi setiap pemangku kepentingan pada masa perkembangan ADHI
maupun industri konstruksi di Indonesia yang semakin melaju. Adanya intensitas persaingan dan
perang harga antarindustri konstruksi menjadikan Perseroan melakukan redefinisi visi dan misi:
Menjadi Perusahaan Konstruksi terkemuka di Asia Tenggara. Visi tersebut menggambarkan
motivasi Perseroan untuk bergerak ke bisnis lain yang terkait dengan inti bisnis Perseroan melalui
sebuah tagline yang menjadi penguat yaitu “Beyond Construction”. Pertumbuhan yang bernilai
dan berkesinambungan dalam Perseroan menjadi salah satu aspek penting yang senantiasa
dikelola ADHI untuk memberikan yang terbaik kepada masyarakat luas.

LITERATURE REVIUW
Menurut Marrus (2002:31) strategi didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana
para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai
penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai. Selanjutnya
Quinn (1999:10) mengartikan strategi adalah suatu bentuk atau rencana yang mengintegrasikan
tujuan-tujuan utama, kebijakan-kebijakan dan rangkaian tindakan dalam suatu organisasi menjadi

211 | Jurnal Ekonomi, Manajemen, Bisnis, dan Sosial Vol 1 No 3 Mei 2021
Strategi Perusahaan Bidang Konstruksi Dalam Menghadapi Resesi Ekonomi
(Studi Kasus PT Adhi Karya (Persero) Tbk)
Pandoyo, Pramesti, & Tulhanifah

suatu kesatuan yang utuh. Strategi dapat diartikan sebagai suatu rencana yang disusun oleh
manajemen puncak untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Rencana ini meliputi : tujuan,
kebijakan, dan tindakan yang harus dilakukan oleh suatu organisasi dalam mempertahankan
eksistensi dan menenangkan persaingan, terutama perusahaan atau organisasi harus memilki
keunggulan kompetitif. strategi dapat diartikan sebagai suatu rencana yang disusun oleh
manajemen puncak untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Rencana ini meliputi : tujuan,
kebijakan, dan tindakan yang harus dilakukan oleh suatu organisasi dalam mempertahankan
eksistensi dan menenangkan persaingan, terutama perusahaan atau organisasi harus memilki
keunggulan kompetitif.

METODE PENELITIAN
Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif. Data yang digunakan adalah data sekunder.
Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penulisan penelitian ini adalah penelitian kualitatif.
Jenis data yang digunakan yaitu data kualitatif, yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk kata,
kalimat sketsa dan gambar, bukan berbentuk angka. Sumber data diperoleh dari data sekunder.
Data sekunder adalah sumber data sekunder kedua sesudah data primer. Karena suatu dan lain
hal, peneliti tidak atau sukar memperoleh data dari sumber data primer, dan mungkin juga karena
menyangkut hal – hal yang sangat pribadi sehingga sukar data itu didapat langsung dari sunber
data primer (Bungin, 2008). Untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penelitian ini
digunakan metode, studi pustaka, dan pengamatan.
Untuk menganalisis data digunakan tahap-tahap : menelaah seluruh data yang tersedia
dari berbagai sumber, mereduksi data, kategorisasi, memeriksaan keabsahan data, dan
menafsirkan data (Moleong, 2011). Untuk menguji data dalam penelitian ini, dilakuan triangulasi
data. Triangulasi dilakukan setelah penelitian disimpulkan dan dirumuskan berbagai temuannya.
Segala temuan dibandingkan dengan teori yang relevan dan dalam satu ranah.

HASIL DAN PEMBAHASAN


PT Adhi Karya (Persero) Tbk merupakan sebuah perusahaan Indonesia yang bergerak
dalam jasa konstruksi, pembangunan infrastruktur, properti, real estate dan EPC (engineering,
procurement & construction). Proyek-proyek infrastrukturnya mencakup jalan, jembatan, saluran
irigasi, pembangkit listrik dan pelabuhan, sementara proyek-proyek konstruksi bangunannya
mencakup gedung pencakar langit, hotel, rumah sakit dan sekolah. Perusahaan ini dimiliki
sepenuhnya oleh pemerintah Indonesia sampai tahun 2004 waktu Pemerintah menjual 49%
sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Pada tanggal 1 Juni 1974, ADHI berubah status menjadi Perseroan Terbatas. Hingga pada
tahun 2004 ADHI telah menjadi perusahaan konstruksi pertama yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. ADHI telah mampu menunjukkan kemampuannya sebagai perusahaan konstruksi
terkemuka di Asia Tenggara melalui daya saing dan pengalaman yang dibuktikan pada
keberhasilan proyek konstruksi yang sudah dijalankan. Keberhasilan usaha yang sudah diraih
ADHI bukan berarti tanpa dukungan dan peran serta masyarakat, untuk itu ADHI berperan aktif
dalam mengembangkan program CSR serta Program Kemitraan & Bina Lingkungan Perseroan.
ADHI melakukan ekspansi strategis yang mengarah pada pengembangan usahanya dari sebuah
bisnis konstruksi menjadi lima lini bisnis yang mencakup konstrusi, energi, properti, industri, dan
investasi.

212 | Jurnal Ekonomi, Manajemen, Bisnis, dan Sosial Vol 1 No 3 Mei 2021
Strategi Perusahaan Bidang Konstruksi Dalam Menghadapi Resesi Ekonomi
(Studi Kasus PT Adhi Karya (Persero) Tbk)
Pandoyo, Pramesti, & Tulhanifah

Analisis SWOT
Kondisi PT Adhi Karya saat ini berdasarkan laporan, perseroan mencatatkan laba sebesar
Rp14,55 miliar, turun 80,73 persen dibandingkan dengan posisi kuartal I/2019 senilai Rp75,54
miliar. Dalam menghadapi resesi ekonomi yang akan terjadi PT Adhi Karya memiliki Analisa
SWOT seperti tabel di bawah ini:
Tabel 1. Analisis SWOT

Internal
Strength Weakness
Eksternal (Kekuatan) (Kelemahan)
Opportunities OS OW
(Peluang)
Threats
TS TW
(Ancaman)

Strength / Kekuatan
1. Penguasaan teknis dan teknologi menghasilkan produktivitas SDM yang terus meningkat
2. Pendapatan yang terdiversifikasi dengan baik
3. Memiliki Pabrik Precast yang mampu menghasilkan U-Shape Girder dan pertama kali
diproduksi di Indonesia
4. Memiliki modal dan pemegang saham terbesar untuk usaha kontruksi
5. Merupakan salah satu perusahaan konstruksi terkemuka milik negara atau BUMN
6. Memiliki tiga entitas anak perusahaan yaitu Adhi Persada Beton, Adhi Persada Gedung,
dan Adhi Persada Properti
Weakness / Kelemahan
1. Karena perusahaan ini milik pemerintah maka sebagian besar modal yang diterima untuk
melaksanakan sebuah proyek berasal dari pemerintah
2. Margin tergantung pada harga bahan bangunan yang kadang berfluktuasi
3. Ketergantungan pada kondisi ekonomi global
4. Program penelitian dan pengembangan usaha belum optimal
Opportunities / Peluang
1. Alokasi anggaran yang besar untuk infrastuktur baik oleh pemerintah pusat maupun
daerah
2. Adhi Karya dapat memperluas kontrak kerja, bukan hanya untuk pihak pemerintah tetapi
juga dengan pihak swasta
3. Pasar jasa konstruksi yang tumbuh cukup besar di era saat ini
4. Beton dengan kualitas dan bahan campuran terbaik dapat dengan mudah dicetak sesuai
keinginan dan dapat dipakai berulang kali sehingga lebih ekonomis
Threats / Ancaman
1. Tingginya persaingan di industri kontruksi
2. Macetnya piutang dan tagihan dapat menghambat arus kas yang masuk kedalam laporan
keuangan PT. Adhi Karya
3. Pemasok semen yang sering membuat langka semen di pasaran

213 | Jurnal Ekonomi, Manajemen, Bisnis, dan Sosial Vol 1 No 3 Mei 2021
Strategi Perusahaan Bidang Konstruksi Dalam Menghadapi Resesi Ekonomi
(Studi Kasus PT Adhi Karya (Persero) Tbk)
Pandoyo, Pramesti, & Tulhanifah

4. Beton yang tidak mampu menahan gaya tarik sehingga mudah retak dan dapat merusak
infrastruktur jembatan
5. Beton yang keras dapat menyusut dan mengembang apabila terjadi perubahan suhu
yang ekstrim.
Competitive Advantage
Tabel 2. Competitive Advantage

Strategi
Banyak strategi yang digunakan oleh PT Adhi Karya dalam mengahadapi resesi ekonomi
diantaranya adalah dengan melakukan strategi intensif yang didalamnya terdapat bagaimana
cara meningkatkan pangsa pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk dari PT
Adhi Karya. Pengembangan pasar yang dilakukan PT Adhi karya seperti mengembangkan lini
bisnis di bidang lain kontruksi, energi, properti dan investasi. Kemudian ada strategi Diversifikasi
terkait karena dalam bidang bisnis nya masih memiliki keterkaitan. Seperti bisnis properti dengan
bisnis kontruksi yang memiliki keterikatan.
Selain itu Harga yang ditawarkan dari produk atau jasa dalam bisnis tidak jauh dari harga
pesaing. Harga produk yang jauh lebih tinggi dari harga pasaran akan sulit dalam
mengembangkan bisnis yang dikelola. Memberikan Pelayanan yang Baik untuk Memenangkan
Persaingan Bisnis Dengan membuat SOP dan memberikan pelatihan pada SDM akan
meningkatkan kualitas dari PT Adhi karya. Perluasan Target pasar sangat penting dilakukan baik
untuk pihak pemerintah ataupun swasta yang bekerja sama dengan PT Adhi Karya.
Untuk menghadapi resesi PT Adhi karya melakukannya maksimalisasi hubungan kinerja
dengan mitra/client. Strategi PT Adhi Karya (Persero) Tbk. memaksimalkan pengerjaan proyek
dari kontrak yang dihadapi atau order book untuk menjaga produksi tetap berjalan. Sepanjang
kuartal I/2020, perseroan membukukan kontrak baru senilai Rp2,5 triliun. Perolehan ini relatif
sejalan dengan target perseroan untuk 3 bulan pertama tahun ini senilai Rp2,4 triliun. Sekretaris
Perusahaan Adhi Karya Parwanto Noegroho mengatakan bahwa pada kuartal I/2020, terjadi

214 | Jurnal Ekonomi, Manajemen, Bisnis, dan Sosial Vol 1 No 3 Mei 2021
Strategi Perusahaan Bidang Konstruksi Dalam Menghadapi Resesi Ekonomi
(Studi Kasus PT Adhi Karya (Persero) Tbk)
Pandoyo, Pramesti, & Tulhanifah

sejumlah penundaan proses kontrak. Umumnya, penundaan terjadi pada kontrak dari
perusahaan swasta.
Perseroan telah menyiapkan sejumlah strategi alternatif untuk mengantisipasi potensi
mandeknya kontrak baru pada tahun ini. Salah satu dengan memaksimalkan kontrak carry over
atau bawaan dari tahun lalu. PT Adhi karya memiliki kontrak carry over dari tahun sebelumnya
sebesar Rp31,6 triliun, ditambah kontrak baru sampai dengan Maret sebesar Rp2,5 triliun,
sehingga order book saat ini Rp34,1 triliun. Carry over masih bisa dimaksimalkan. Total kontrak
yang dihadapi tersebut memiliki periode pengerjaan yang bervariasi. Namun, rata-rata kontrak itu
memiliki jangka waktu hingga tahun depan atau 2021. Adapun, untuk kontrak jangka yang dapat
diselesaikan pada tahun ini mencapai hampir separuhnya.
Sepanjang 3 bulan pertama tahun ini, perolehan kontrak perseroan lebih banyak ditopang
segmen konstruksi & energi yang mencapai 94 persen. Sementara itu, segmen properti
berkontribusi 5 persen, sedangkan bisnis lainnya sekitar 1 persen. Berdasarkan tipe
pekerjaannya, perolehan kontrak baru terdiri dari proyek gedung sebesar 26 persen, jalan dan
jembatan sebesar 7 persen, serta proyek Infrastruktur lainnya seperti pembuatan bendungan,
bandara, jalan kereta api, dan proyek-proyek EPC sebesar 67 persen. Sementara itu,
berdasarkan segmentasi sumber dananya, realisasi kontrak baru Adhi Karya terdiri dari
pemerintah sebesar 70 persen, BUMN sebesar 19 persen, dan swasta/lainnya sebesar 11
persen.
PT Adhi Karya Tbk (ADHI) juga menerapkan beberapa strategi untuk menopang
pertumbuhan kinerja keuangan di tengah pandemi Covid-19. Beberapa strategi tersebut
disesuaikan dengan skenario penanganan yang mempertimbangkan kondisi keuangan dan
operasional perseroan.progres pengelolaan keuangan akan dilakukan secara konservatif dengan
mempertimbangkan kondisi keuangan perseroan. Sedangkan, kegiatan konstruksi di lapangan
tetap berjalan dengan mengikuti ketentuan penanggulangan Covid-19 yang telah ditetapkan.
Investasi untuk proyek konstruksi disesuaikan dengan kondisi skenario penanganan Covid-19.
Selain itu, perseroan mengajukan perpanjangan kepada perbankan atas cash loan dan non
cash loan yang jatuh tempo pada periode Covid-19, PT Adhi Karya menargetkan pendapatan
sebesar Rp 22,7 triliun dengan raihan laba bersih sebesar Rp 704 miliar tahun ini. Hingga kuartal
I 2020, perseroan telah membukukan pendapatan sebesar Rp 3,06 triliun, naik 31,89% dari
periode sama tahun lalu sebesar Rp 2,32 triliun. Laba bersih tercatat sebesar Rp 14,55 miliar,
turun 80,73% dari pencapaian periode sama tahun lalu Rp 75,54 miliar. Berdasarkan laporan
keuangan perseroan, total pendapatan perseroan ditopang oleh pendapatan dari jasa konstruksi
dengan kontribusi sebesar Rp 2,48 triliun, naik 37,01% dari sebelumnya sebesar Rp 1,81 triliun.
Pendapatan dari konsultasi manajemen dan rekayasa industri (engineering procurement and
construction/EPC) tercatat Rp 93,40 miliar, yaitu terkoreksi 21,90% dari pendapatan EPC
sebelumnya sebesar Rp 119,60 miliar.
Pendapatan perseroan juga berasal dari bisnis properti dengan sumbangan sebesar Rp
322 miliar atau naik 9,39% dari periode sama tahun lalu sebesar Rp 294,41 miliar. Pendapatan
investasi infrastruktur naik 63,97% menjadi Rp 164,83 miliar dari sebelumnya sebesar Rp 100,52
miliar. Sementara itu, beban pokok pendapatan perseroan meningkat 31,84% menjadi Rp 2,65
triliun dari sebelumnya sebesar Rp 2,01 triliun pada periode kuartal I 2019. Sehingga memicu
laba bruto perseroan menjadi Rp 413,75 miliar naik 30,09% dibanding periode sama tahun lalu
sebesar Rp 318,04 miliar. Dari sisi neraca, total aset perseroan tercatat sebesar Rp 36,57 triliun

215 | Jurnal Ekonomi, Manajemen, Bisnis, dan Sosial Vol 1 No 3 Mei 2021
Strategi Perusahaan Bidang Konstruksi Dalam Menghadapi Resesi Ekonomi
(Studi Kasus PT Adhi Karya (Persero) Tbk)
Pandoyo, Pramesti, & Tulhanifah

meningkat 0,16% dibanding total aset kuartal I 2019 sebesar Rp 36,51 triliun. Total aset terdiri
atas, aset lancar sebesar Rp 30,41 triliun dan aset tak lancar sebesar Rp 6,16 triliun. Parwanto
menambahkan, beberapa rencana aksi korporasi seperti penerbitan obligasi dan proses IPO
anak perusahaan tengah berjalan namun tetap memperhatikan kondisi ekonomi dan capital
market saat ini.
Strategis Bisnis PT Adhi Karya Tbk, dengan berbekal pengalaman panjang dan sumber
daya yang terbaik, PT Adhi karya yakin dapat memperluas pasar dan membawa nuansa
Indonesia di kawasan AsiaTenggara. Untuk mencapai visi, Perseroan memfokuskan misinya
denganmembangun prinsip-prinsip usaha yang profesional dan keuangan yang sehatdalam
setiap lini bisnis. Prinsip-prinsip tersebut diyakini menjadi modal kuat bagi PT Adhi Karya untuk
bersaing di kawasan yang lebih besar dan lebih kompetitif.Perumusan kembali ini bertujuan untuk
membentuk bisnis PT Adhi Karya yang lebih terintegrasi dan lebih fokus pada semua lini bisnisnya
termasuk anak-anakperusahaan, yang kemudian dinamakan ADHI Incorporated.Integrasi bisnis
yang dilakukan untuk menuju ADHI Incorporated juga mencakup pembagian lini bisnis menjadi
lima yaitu:
1. Konstruksi Melaksanakan pembangunan baik pekerjaan sipil maupun gedung
bertingkat(highrise building) termasuk fasilitas umum seperti bandar udara, pelabuhandan
dermaga, jalan dan jembatan, bendungan dan saluran irigasi, dll.
2. EPC (Engineering, Procurement, Construction) memiliki posisi terdepan sebagai salah satu
pemain pentingdalam industri pembangunan pembangkit tenaga listrik.
Berdasarkanpengalaman dan keunggulan tersebut, saat ini PT Adhi memperluas bisnis
kesektor minyak dan gas yang sekaligus menjadikan ADHI sebagai salah satupelopor
BUMN Karya dalam bisnis EPC di Indonesia.
3. Investasi InfrastrukturTerdiri dari proyek-proyek investasi infrastruktur dalam hal ini
pembangkittenaga listrik dan jalan tol.
4. Property Mengembangkan kawasan gedung bertingkat (high rise building) untuk komersial,
perkantoran maupun hunian (apartment), dan hotel.
5. Real Estate Mengembangkan kawasan hunian yang berkualitas mewah, landed house,dan
rumah toko (ruko) maksimal empat lantai baik itu dalam pengembanganlahan maupun
dalam pengembangan desain pemukiman Sebagai perluasan bisnis yang masih sangat
berkaitan dengan bisnis utama Perseroan, EPC adalah perpanjangan bisnis jasa konstruksi
yang dipilih PT Adhi. Reputasi PT Adhi di bidang jasa konstruksi merupakan modal positif
untuk memenangkan proyek-proyek EPC yang ditenderkan swasta maupun Pemerintah.
Untuk saat ini PT Adhi fokus melayani EPC untuk pembangunan Pembangkit Listrik dan
Minyak dan Gas dengan wilayah operasi yang dibatasi hanya diwilayah Indonesia.
Kebijakan ini ditetapkan mengingat bisnis EPC merupakan bisnis baru sehingga
membutuhkan adaptasi baik dari segi SDM, sistem, dan infrastruktur agar tidak
mengecewakan pelanggan yang telah memercayakan pengerjaan proyeknya kepada PT
Adhi. Sedangkan perluasan bisnis yang dipilih oleh PT Adhi adalah Investasi. Bisnis ini
mempunyai nilai kreasi yang tinggi bagi Perseroan, khususnya berkaitandengan cara
berpikir jangka panjang dan syarat kompetensi yang berbeda denganyang telah dimiliki
Perseroan Dengan memasuki bidang investasi, diharapkan PT Adhi dapat menciptakan
bisnis EPC dan konstruksi sendiri sehingga meningkatkan pendapatan baik sebagai

216 | Jurnal Ekonomi, Manajemen, Bisnis, dan Sosial Vol 1 No 3 Mei 2021
Strategi Perusahaan Bidang Konstruksi Dalam Menghadapi Resesi Ekonomi
(Studi Kasus PT Adhi Karya (Persero) Tbk)
Pandoyo, Pramesti, & Tulhanifah

pelaksana jasa konstruksi maupun operator pelaksana yang sekaligus sebagai Pemegang
Saham.

KESIMPULAN DAN SARAN


Dampak dari terus berangsungnya pandemic Covid 19 di Indonesia PT Adhi Karya
mendapatkan imbas bagi proyek pembangunan yang dijalankan, pengalokasian dana pemerintah
bagi PT Adhi Karya makin menurun yang diakibatkan dari pengalokasian dana pemerintah untuk
penanganan Covid 19. Kondisi PT Adhi Karya saat ini berdasarkan laporan, perseroan
mencatatkan laba sebesar Rp14,55 miliar, turun 80,73 persen dibandingkan dengan posisi
kuartal I/2019 senilai Rp75,54 miliar.
Dalam ekonomi makro, resesi atau kemerosotan adalah kondisi ketika produk domestik
bruto (PDB) menurun, atau ketika pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama dua kuartal
atau lebih dalam satu tahun. Resesi dapat mengakibatkan penurunan secara simultan pada
seluruh aktivitas ekonomi seperti lapangan kerja, investasi, dan keuntungan perusahaan. Jika
resesi ekonomi berlangsung dalam waktu yang lama, maka akan masuk ke fase depresi ekonomi.
Oleh karena itu PT Adhi karya memiliki strategi - startegi khusus untuk menghadapi resesi
dengan melakukan strategi insentif, startegi diservesifikasi terkait, memberikan harga yang
terjangkau untuk para mitra nya, memberikan pelatihan untuk SDM dan pendisiplinan SOP serta
analisis SWOT.
Perusahaan dapat menggunakan strategi yang baru yang telah dirumuskan untuk
menghadapi persaingan yang semakin sengit. Menggunakan strategi yang baru ini dapat
menciptakan pasar baru.
Beberapa kompetitor dalam beberapa tahun ke depan bisa saja meniru inovasi yang telah
dilakukan, oleh karena itu PT Adhi karya harus dapat mengevaluasi kembali strategi yang
digunakan dan menciptakan kembali inovasi nilai lainnya dalam bidang ini sehingga perusahaan
bisa terus berkemang dan maju.
Usaha yang dijalankan PT Adhi karya salah satunya adalah usaha jasa, maka dari itu
pelayanan yang diberikan PT Adhi karya harus terus ditingkatkan. Untuk mengembangkan
kinerja, perusahaan dapat memberikan pelatihan dan pengembangan potensi kepada para SDM.

DAFTAR PUSTAKA
David, F. R. (2009). Strategic Management (12th ed.). New Jersey: Pearson Education, Inc.
David, F. R. (2012). Management Strategis Konsep (12th ed). (D. Sunardu, Trans). Jakarta:
Salemba Empat.
Indonesia, P. R. (1999). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa
Konstruksi. Jakarta: Presiden Republik Indonesia.
Moleong, L. J. (2006). Metode penelitian kualitatif edisi revisi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Moleong, L. J. (2011). Metode Penelitian Kualitatif (Revisi ed). Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Porter, M. E. (1987). Strategi Bersaing : Teknik Menganalisis Industri dan Pesaing. (Agus
Maulana, Trans.). Jakarta: Erlangga.
Putra, N. (2013). Metode Penelitian Kualitatif Manajemen. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Sitepu, M. B. (2005). Mengatasi Berbagai Tantangan dalam Era Globalisasi melalui Peningkatan
Perilaku Kewiraswastaan. Jurnal Ilmu Administrasi dan Organisasi, Bisnis & Birokrasi,
vol.13 (no.1).

217 | Jurnal Ekonomi, Manajemen, Bisnis, dan Sosial Vol 1 No 3 Mei 2021
Strategi Perusahaan Bidang Konstruksi Dalam Menghadapi Resesi Ekonomi
(Studi Kasus PT Adhi Karya (Persero) Tbk)
Pandoyo, Pramesti, & Tulhanifah

Solihin, I. (2012). Manajemen Strategik. Jakarta: Erlangga.


www.adhi.co.id/
investor.id/market-and-corporate/adhi-karya-siapkan-strategi-bidik-pendapatan-rp-227-triliun

218 | Jurnal Ekonomi, Manajemen, Bisnis, dan Sosial Vol 1 No 3 Mei 2021

You might also like