Jurnal Shariah Marketing Mix

Download as doc, pdf, or txt
Download as doc, pdf, or txt
You are on page 1of 32

PENGARUH SHARIA MARKETING MIX

TERHADAP KEPERCAYAAN PELANGGAN


DAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA
ONLINE SHOP TIWS.ID
Istianah, M. Kholil Nawawi, Syarifah Gustiawati
Universitas Ibn Khaldun Bogor
[email protected], [email protected],
[email protected]

Abstract. Online shop development or online shop through social media has
already existed in Indonesia, moreever it is being really potential things and give
is easier to seller and buyer even online shop is being more popular than before
and it causes the competition highly (begin), but beside that, the facility has been
making the shop site badly or it has been making deception site by anyone who
didn’t responsibly. Therefore, the facility has to influence on directness of online
shop and trusting costumer then purchase decision. So, it needs inapplying the
strateghy for making /getting customer’s trusting and the costumer decide to do
purchas. One of its is sharia marketing mix 9P (product, price, place, promotion,
peolpe, physical evidance, process, promise, and patience). Based on reason, the
research is to investigate the effect of sharia marketing mix to customer’s trusting
and purchase decision on online shop Tiws.id. quantitative method is used in
conducting the research. To collect the data, questionaire, technique are used to
conduct the research meanwhile, analysis regresi linier with SPSS 16’s program
are used in analyzig the data. The data analysis showed that the strateghy sharia
marketing mix to Tiws.id online shop has an alternative hypotesis to customer’s
trusting and purchase decision. It means that,in applying sharia marketing mix
better,it make customer trusting ang purchase decision to Tiws.id online shop as
good as possible.

Keywords: Sharia Marketing Mix, Customer Trusting, Purchase Decision


and Online Shop
Abstrak: Perkembangan Online Shop atau toko online melalui media internet
sudah menjamur di Indonesia, bahkan dianggap sangat potensial dan
memberikan kemudahan pada penjual dan pembeli sehingga semakin banyak
online shop yang bermunculan dan menyebabkan persaingan yang semakin
tinggi, akan tetapi kemudahan tersebut malah dijadikan ajang penjualan secara
asal-asalan atau bahkan dijadikan sebagai ajang penipuan semata oleh orang-
orang yang tidak bertanggung jawab. Hal demikian sangat berpengaruh sekali
terhadap kelangsungan penjualan bisnis online shop dan terhadap kepercayaan
pelanggan serta keputusan pembelian. Oleh karena itu perlu dilakukan penetapan
strategi agar mendaptkan kepercayaan pelanggan dan pelanggan memutuskan
melakukan pembelian. Salah satunya yaitu sharia marketing mix 9P (product,
price, place, promotion, peolpe, physical evidance, process, promise, dan
patience). Berdasarkan alasan di atas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh sharia marketing mix terhadap kepercayaan pelanggan dan keputusan
pembelian pada online shop Tiws.id. Penelitian ini menggunakan metode
kuantitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner, sedangkan teknik
analisis data menggunakan analisis regresi linier sederhana dengan dibantu
program SPSS 16. Hasil analisis menunjukkan bahwa penerapan strategi sharia
marketing mix pada online shop Tiws.id berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kepercayaan pelanggan dan keputusan pembelian. Artinya semakin
baik strategi sharia marketing mix maka semakin tinggi pula kepercayan dan
keputusan pembelian terhadap online shop Tiws.id.

Kata Kunci: Sharia Marketing Mix, Kepercayaan Pelanggan, Keputusan


Pembelian, dan Online Shop
A. PENDAHULUAN
Dewasa ini penggunaan internet sudah menjadi sebuah gaya
hidup bagi sebagian penduduk di dunia, demikian juga halnya yang
terjadi di Indonesia. Melalui internet, berbagai informasi dapat
dengan mudah disebarluaskan dan diperoleh. Internet sangat mudah
dioperasikan dan dapat digunakan oleh semua kalangan dan dapat
digunakan sepanjang waktu atau setiap saat. Kelebihan itulah yang
menjadi salah satu faktor pendorong berkembangnya internet di
seluruh dunia.1 Internet tidak hanya saja digunakan masyarakat
untuk mencari informasi, dan berkomunikasi, internet saat ini juga
digunakan untuk berbisnis contohnya seperti jual beli. Lewat
internet para pemasar menawarkan atau menjual produk atau jasa
mereka, sedangkan manfaat yang diperoleh konsumen dengan
adanya internet adalah membantu konsumen untuk mengetahui
berbagai macam produk atau jasa yang ditawarkan atau
dibutuhkannya, serta bisa mendapatkan produk atau jasa tersebut
tanpa harus pergi dari rumah bahkan bisa melakukannya selagi
melakukan sebuah aktivitas. Hal inilah yang mendorong maraknya
bisnis melalui internet atau yang biasa disebut Online Shop (OS).
Perkembangan online shop melalui media sosial internet
sudah menjamur di Indonesia, bahkan sudah sangat dikenal baik
oleh khalayak ramai. Banyaknya beragam kemudahan dalam
berbelanja dan bermacam jenis produk dan jasa yang ditawarkan,
membuat masyarakat Indonesia menjadikan online shop sebagai
salah satu tempat berbelanja baru selain pusat perbelanjaan. Hal ini
membuat banyak penjual online shop berlomba-lomba menawarkan

1
Yohana Agnes Taurusia. Pengaruh Sikap, Norma Subyektif, Dan
Persepsi Kontrol Perilaku Terhadap Minat Beli Konsumen Melalui Online
Shopping, (UAJY. Skripsi. 2011) hlm.1
produknya dengan berbagai cara untuk menarik pelanggan
berbelanja, mereka memanfaatkan keadaan dimana online shopping
sedang diminati oleh masyarakat Indonesia sampai saat ini. Salah
satu media sosial internet yang diminati pelaku bisnis atau online
shop untuk berjualan adalah Instagram.
Salah satu online shop yang menawarkan produknya melalui
media sosial Instagram adalah Tiws.id, dan kebanyakan dari pelaku
bisnis lebih suka menggunakan layanan ini. Hal ini dikarenakan
instragram memberikan peluang besar untuk para pebisnis, dimana
dalam data internal instagram maret 2017 menyatakan 80 persen
akun instagram mengikuti akun bisnis dan berdasarkan
instagrammer aktif harian November 2017 menyatakan lebih dari
200 juta akun instagram membuka setidaknya satu profil bisnis
setiap harinya.2 Selain itu instagram dalam meng-share foto
langsung bisa ditautkan dengan facebook dan twitter, sehingga tidak
perlu membagikan foto-foto produknya satu per satu dari berbagai
macam layanan, dengan instagram semua langsung bisa diatasi. Hal
ini sangat memudahkan pebisnis dalam mempromosikan produknya
karena sangat hemat waktu. Dengan maraknya online shop di media
sosial Instagram, tentu tidak lepas dari persaingan bisnis sejenisnya,
dalam hal ini Tiws.id menjual produk fashion muslimah.
Persaingan bisnis produk fashion muslimah sangatlah ketat,
sehingga produk-produk yang diciptakan haruslah produk yang
unggul dan memiliki kualitas. Jika produk yang diciptakan tidak
memiliki keunggulan, maka siap-siap saja produk yang diciptakan
akan mengalami penurunan dalam penjualan dan akan berpengaruh

2
Admin Instagram, Business, [online], https://business.instagram.com/?
locale=id_ID, diakses pada tanggal 25 Desember 2017 pukul 09.00 wib.
terhadap kepercayaan pelanggan dan keputusan pembelian. 3 Akan
tetapi dalam melakukan penjualan online lebih sulit untuk
mendapatkan kepercayaan pelanggan dan keputusan pembelian
konsumen, karena pelanggan tidak melakukan transaksi dan melihat
produknya secara langsung, melainkan hanya melihat apa yang
diperlihatkan oleh penjual melalui foto yang di upload di internet
dalam hal ini yaitu Instagram. Sering kali pembeli meragukan
produk yang dijual oleh online shop atau takut ditipu oleh online
shop karena banyaknya kasus penipuan terkait online shop yang
diberitakan di media atau berdasarkan pengamalan belanja
sebelumnya ataupun pengalaman orang terdekat. Kemudahan dalam
berbisnis online shop malah dijadikan ajang penjualan secara asal-
asalan atau bahkan dijadikan sebagai ajang penipuan semata oleh
orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Hal tersebut jelas
sangat merugikan para pebisnis online shop yang benar-benar
menekuni bidang tersebut dan pastinya tidak mempunyai maksud
negatif. Hal demikian sangat berpengaruh sekali terhadap
kelangsungan penjualan bisnis online shop dan terhadap
kepercayaan pelanggan serta keputusan pembelian. Oleh karena itu
dengan kondisi seperti ini untuk mendapatkan kepercayaan
pelanggan dan keputusan pelanggan untuk membeli, maka online
shop harus memperbaiki strategi usahanya. Dalam hal ini Tiws.id
memilih strategi dengan pendekatan marketing syariah.
Marketing syariah adalah sebuah disiplin bisnis yang seluruh
proses, baik proses penciptaan, proses penawaran, maupun proses
perubahan nilai (value), tidak boleh ada hal-hal yang bertentangan
dengan akad dan prinsip-prinsip muamalah yang Islami. Selain itu,
dalam marketing syariah, bisnis yang disertai keikhlasan semata-

3
Ita Nurcholifah, “Strategi Marketing Mix Dalam Perspektif Syariah”,
Jurnal Katulistiwa – Journal Of Islamic Studies, Vol. 4 No. 1 2014, hlm.74
mata hanya untuk mencari keridhaan Allah SWT, maka seluruh
bentuk transaksinya insya Allah menjadi ibadah dihadapan Allah
SWT.4 Dalam marketing syariah banyak sekali strategi-strategi
untuk berbisnis yang ditawarkan, dan seorang pebisnis dapat
menerapkan strategi dalam usaha bisnisnya. Salah satu strategi yang
dapat diterapkan oleh pebisnis adalah bauran pemasaran syariah
(sharia marketing mix) seperti halnya yang dilakukan oleh online
shop Tiws.id. Sharia marketing mix menurut Samir Abuznaid
merupakan pengembangan dari marketing mix 7P (product, price,
place, promotion, peolpe, physical evidance, dan process) di tambah
2 elemen baru yaitu “promise” dan “patience” menjadi 9P.5
Dengan menerapkan strategi sharia marketing mix
diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan dan
keputusan pembelian pada online shop Tiws.id. Seperti yang telah
dibahas diatas, penulis tertarik untuk meneliti kajian tentang haria
marketing mix pada online shop Tiws.id. Dengan tujuan penelitian
untuk mengetahui pengaruh sharia marketing mix terhadap
kepercayaan pelanggan dan keputusan pembelian pada online shop
Tiws.id.
B. LANDASAN TEORI
Sharia Marketing Mix
Sharia marketing mix merupakan pengembangan dari
marketing mix 4P yang dikenalkan oleh Jerome McCarthy yaitu
product, price, place, dan promotion (4P).6 Seiringnya
perkembangan, Zeithaml, Bitner, dan Gremler menambahkan 3

4
Hermawan Kartajaya dan Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing,
(Bandung: PT Mizan Pustaka, 2006), hlm. 27.
5
Samir Abuznaid, ”Islamic Marketing : Addressing the Muslim Market”,
Journal An-Najah Univ. J.Res (Humanities). Vol. 26 No. 6, 2012, hlm.1473
6
Hermawan Kartajaya, Seri 9 elemen marketing on Marketing Mix,
(Bandung: PT Mizan Pustaka, 2006), hlm.17
marketing mix dalam penelitian Saeful Bahri yang terdiri dari
people, physical Evidance, dan Process.7 Sedangkan sharia
marketing mix menurut Samir Abuznaid di tambah 2 elemen yaitu
Promise dan Patiance, maka menjadi 9P, yang diantaranya:8
1. Product (produk)
Dalam perspektif syariah, suatu produk yang akan
dipasarkan atau ditukarkan haruslah produk yang halal dan memiliki
mutu atau kualitas yang terbaik, bukan sebaliknya demi
mendapatkan keuntungan yang sebanyak-banyaknya untuk laku
menurunkan kualitas suatu produk. Dan kualitas mutu produk yang
akan dipasarkan itu juga harus mendapat persetujuan bersama antara
kedua belah pihak, antara penjual dan pembeli produk tersebut.9
2. Price (harga)
Penetapan harga dalam perspektif syariah, tidaklah terlalu
rumit, dasar penetapan harga tertumpu pada besaran nilai atau harga
suatu produk yang tidak boleh ditetapkan dengan berlipat-lipat
besarnya, setelah dikurangi dengan biaya produksi, hal tersebut
merupakan suatu kedzaliman yang merugikan pembeli, karena
dalam suatu transaksi yang benar adalah dengan cara jual beli yang
saling menguntungkan dan memberikan kepuasan bagi semua pihak
tentunya suka sama suka atara penjual dan pembeli.
3. Place (tempat/distribusi)
Dalam menentukan tempat, perusahaan Islami harus
mengutamakan tempat-tempat yang sesuai dengan target market.
Sehingga pada intinya, dalam menentukan marketing mix harus
7
Saeful Bahri, Analisis Marketing Mix-7 Terhadap Keputusan
Pembelian Di Toko Busana Muslim Al Hakim Purwakarta Jawa Barat, (UIN
Yogyakarta. Skripsi. 2015) hlm. 3
8
Ibid. Samir Abuznaid 2012, hlm.1482
9
Ibid. Ita Nurcholifah 2014, hlm.79.
didasari pada prinsip-prinsip keadilan dan kejujuran. Fungsi
distribusi bertujuan untuk mempercepat sampainya barang di tangan
konsumen atau pasar pada saat yang tepat. Kebijakan distribusi
setidaknya harus memenuhi tiga kriteria. Pertama, yaitu ketepatan
dan kecepatan waktu tiba di tangan konsumen. Kedua, keamanan
yang terjaga dari kerusakan, dan yang ketiga sarana kompetisi
dalam memberikan kecepatan dan ketepatan memenuhi kebutuhan
konsumen.10
4. Promotion (promosi)
Promosi dalam perspektif syariah merupakan suatu upaya
penyampaian informasi yang benar terhadap produk barang atau
jasa kepada calon konsumen atau pelanggan. Berkaitan dengan hal
itu maka ajaran Islam sangat menekankan agar menghindari unsur
penipuan atau memberikan informasi yang tidak benar bagi para
calon konsumen atau pelanggan. Dalam sebuah hadits disebutkan:
“Abdullah bin Umar berkata: Ada seseorang memberitahu Nabi,
bahwa ia selalu tertipu dalam pembelian atau penjualan, maka
Nabi bersabda kepadanya: ‘Jika engkau membeli sesuatu maka
katakan kepada penjualnya: ‘Tidak ada tipu menipu dalam
agama.’” (Dikeluarkan oleh Bukhari pada Kitab ke -34, Kitab Jual
Beli bab ke-48, bab apa yang dibenci dari menipu dalam jual beli)11
5. People (orang-orang)
Perusahaan harus mempunyai keunggulan kompetitif
personel/karyawan yang dimilikinya dan terlatih dengan baik. Ada
enam ciri khas personel yang terlatih dengan baik, yaitu:12

10
Erina Setyani, Pengaruh Marketing Mix Terhadap Keputusan
Pembelian Konsumen Di Toko Alat Tulis Hadi Sutrisno Putra 2 Limpung, (UIN
Walisongo Semarang. Skripsi. 2015) hlm. 26.
11
Muhammad Fu’ad Abdul Baqi, Shahih Bukhari – Muslim, Terjemah.
(Jakarta: PT Gramedia, 2017), hlm. 565
12
Nana Herdiana Abdurrahman, Manajemen Bisnis Syariah dan
Kewirausahaan, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2013), hlm.245
a. Kompetensi, yaitu mempunyai keahlian dan pengetahuan yang
dibutuhkan;
b. Keramahan, yaitu akrab, hormat, dan penuh perhatian;
c. Kredibilitas, yaitu harus layak dipercaya;
d. Keandalan, yaitu melayani secara konsisten dan tepat;
e. Ketanggapan, yaitu secara cepat dapat menanggapi keinginan
pelanggan;
f. Komunikasi, yaitu berusaha memahami pelanggan dan
berkomunikasi secara lancar.
6. Process (proses)
Elemen proses meliputi prosedur, mekanisme dan arus
aktivitas dimana layanan disediakan, contohnya seperti memberikan
informasi. Menurut Lovelock dalam Fandy Tjiptono informasi
tersebut misalnya jadwal atau skedul penyampaian produk/jasa,
harga, intruksi mengenai cara menggunakan produk inti atau
layanan pelengkap, peringatan (warnings), kondisi
penjualan/layanan, pemberitahuan adanya perubahan, dokumentasi,
konfirmasi reservasi, rekapitulasi rekening, tanda terima dan tiket.13
7. Physical evidence (bukti fisik)
Physical evidence adalah perangkat-perangkat yang dibutuhkan
untuk mendukung penampilan suatu produk, sehingga
memperlihatkan secara langsung kualitas produk serta pelayanan
yang diberikan kepada pelanggan. Di era digital sekarang ini, untuk
menampilkan bukti fisik secara riil (seperti bahan, kemasan,
dokumen invoice, dll) namun kini penjual dapat menampilkan
produknya melaui sosial media.
8. Promise (janji)
Dalam sebuah survei yang dilakukan oleh Samir Abuznaid,
pertanyaan berikut diajukan kepada para manajer dan pemilik sektor
swasta di Tepi Barat “Apa yang Anda anggap sebagai satu-satunya

13
Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, (Yogyakara: CV. Andi Offset,
2008), hlm. 107
alasan utama kesuksesan Anda?” 75 persen dari seratus dua puluh
peserta menjawab janji dan bersabar sebagai alasan utama mereka.14
Menepati janji merupakan suatu pendekatan untuk
membangun hubungan dengan pelanggan. Memenuhi janji yang
telah diberikan sama pentingnya sebagai alat untuk mencapai
kepuasan dan kepercayaan pelanggan, dan profitabilitas jangka
panjang. Harus ditekankan bahwa janji harus saling memberi dan
dipelihara.15 Pemasar tidak harus memberikan janji palsu karena hal
tersebut akan merusak hubungan dengan pelanggan dan hilangnya
kepercayaan pelanggan.
9. Patience (kesabaran)
Unsur ini sangat penting dalam pemasaran. Islam mendesak
orang untuk bersabar dalam berurusan dengan pelanggan.
Kesabaran merupakan ciri khas komunikasi yang baik. Dan Allah
telah memerintahkan untuk bersabar, sebagaimana firman Allah
SWT yang berbunyi: Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan
janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu
menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah.
Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.16
Kepercayaan Pelanggan
Menurut Mayer, dkk dalam penelitian vivi dan Cholicul
mendefinisikan kepercayaan sebagai kesediaan satu pihak untuk
memercayai pihak lain didasarkan pada harapan bahwa pihak lain
tersebut akan melakukan tindakan tertentu yang penting bagi pihak
yang memercayainya. Kepercayaan merupakan konstruk
multidimensional yang kompleks serta dapat dipengaruhi dengan
cara yang berbeda dari rangsangan kepercayaan yang berbeda

14
Ibid. Samir Abuznaid 2012, hlm.1494
15
Ibid. Samir Abuznaid 2012, hlm.1494
16
Al Qur’an surat Al- Anfal ayat 46
pula.17 Mayer mengembangkan model dimensi atau indikator dari
kepercayaan, yaitu:18
1. Ability
Kemampuan adalah sekelompok keahlian, kompetensi dan
karakteristik yang memungkinkan satu pihak memiliki domain
spesifik.
2. Benevolence
Benevolence adalah sejauh mana Trustee ingin melakukan
dan memberikan yang terbaik kepada Trustor, terlepas dari motif
keuntungan yang sifatnya egosentris.
3. Integrity
Integrity merupakan persepsi Trustor bahwa Trustee akan bertahan
pada seperangkat prinsip yang telah diberikan kepada Trustor.
Keputusan Pembelian
Menurut Chapman dan Wahlers dalam Erwinsyah Putra et
al, keputusan Pembelian adalah sebagai keinginan konsumen untuk
membeli suatu produk. Konsumen akan memutuskan produk yang
akan dibeli berdasarkan persepsi mereka terhadap produk tersebut
berkaitan dengan kemampuan produk tersebut dalam memenuhi
kebutuhannya.19
Menurut Kotler dalam Hardiawan indikator dari keputusan
pembelian yaitu:20
1. Kemantapan pada sebuah produk adalah kualitas produk yang
sangat baik akan membangun kepercayaan konsumen sehingga
merupakan penunjang kepuasan konsumen.

17
Vivi Susanti dan Cholicul Hadi, “Kepercayaan Konsumen dalam
Melakukan Pembelian Gadget Online", Jurnal Psikologi Industri dan Organisasi
Vol.02 No. 01, 2013, hlm.3.
18
Ibid
19
Erwinsyah Putra, et al., “Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa Terhadap
Kepercayaan Merek (Brand Trust) Dan Dampaknya Pada Keputusan Mahasiswa
Memilih Kuliah Di Politeknik Aceh”, Jurnal Manajemen, Volume 4, No. 1, 2015,
hlm. 175
20
Hardiawan, Pengaruh Kepercayaan, Kemudahan, dan Kualitas
Informasi Terhadap Keputusan Pembelian Secara Online, (Universitas
diponogoro. Skripsi. 2013) hlm.21
2. Kebiasaan dalam membeli produk adalah pengulangan sesuatu
secara terus-menerus dalam melakukan pembelian produk yang
sama.
3. Memberikan rekomendasi kepada orang lain adalah memberikan
kepada seseorang atau lebih bahwa sesuatu yang dapat dipercaya,
dapat juga merekomendasikan diartikan sebagai menyarankan,
mengajak untuk bergabung, menganjurkan suatu bentuk perintah.
4. Melakukan pembelian ulang adalah individu melakukan
pembelian produk atau jasa dan menentukan pembelian produk
atau jasa dan menentukan untuk membeli lagi, maka pembelian
kedua dan selanjutnya disebut pembelian ulang.
Online Shop (Toko Online)
Toko online sebagai tempat terjadinya aktivitas perdagangan
atau jual beli barang yang terhubung ke dalam suatu jaringan dalam
hal ini jaringan internet.21 Melalui internet, online shop dapat
diibaratkan sebagai sebuah pasar dunia, dimana semua orang dari
seluruh penjuru dunia dapat melakukan interaksi bisnis dengan
cepat dan mudah, serta tidak terbatas ruang dan waktu yang dapat
diopersikan 24 jam.22 Dalam pemasarannya biasanya online shopper
memanfaatkan beberapa layanan dan aplikasi yang tersedia dalam
komputer ataupun smartphone, satu diantara yang lainnya yaitu
Instagram.
Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah dapat diartikan sebagai
jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian. Kebenaran dari hipotesis itu harus
dibuktikan melalui data yang terkumpul. Hipotesis
dalam penelitian ini yaitu:

21
Muhammad Yusuf dan Ahmad Yusuf, 1 Jam Membuat Toko Online
dengan Joomla-Virtuemart, (Yogyakarta: Expert, 2012), hlm. 1.
22
Wikan Pribadi, Peluang Usaha Online, (Jakarta Selatan:Kawah Media,
2010), hlm.3
1. = tidak terdapat pengaruh antara sharia marketing mix

terhadap kepercayaan pelanggan pada online shop Tiws.id


= terdapat pengaruh antara sharia marketing mix terhadap

kepercayaan pelanggan pada online shop Tiws.id


2. = tidak terdapat pengaruh antara sharia marketing mix

terhadap keputusan pembelian pada online shop Tiws.id


= terdapat pengaruh antara sharia marketing mix terhadap

keputusan pembelian pada online shop Tiws.id


C. METODE PENELITIAN
Di dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode
kuantitatif. Metode kuantitatif adalah suatu metode penelitian yang
bertujuan untuk menjelaskan hubungan atau pengaruh yang terukur,
meramalkan, dan mengontrol berdasarkan data yang diperoleh dari
laporan-laporan yang sudah dipublikasikan dan sudah tersedia
sehingga memberikan informasi untuk menganalisa masalah yang
diselidiki.23 Jenis penelitian ini adalah penelitian dengan data primer
dan data sekunder. Data primer yaitu sumber data yang didapat dan
diolah secara langsung dari subjek yang berhubungan langsung
dengan penelitian, data primer dalam penelitian ini didapat dari data
hasil observasi lansung dan data hasil pengisian kuesioner oleh
pelanggan online shop Tiws.id diolah dengan menggunakan
program analisis statistik IBM SPSS Statistics 16.24 Sedangkan data
sekuder adalah data yang diperoleh peneliti melalui buku-buku yang
berkaitan dengan penelitian ini, literatur, dan artikel yang didapat

23
Hendri Tanjung dan Abrista Devi, Metodologi Penelitian Ekonomi
Islam, (Jakarta: Granata Publishing, 2013), hlm. 74
24
Agus Tri Basuki dan Nano Prawoto, Ananlisis Regresi Dalam
Penelitian Ekonomi & Bisnis, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2016), hlm.74
pada website, atau data yang diambil dalam bentuk yang sudah jadi
berupa publikasi.25
Dalam penelitian ini skala pengukuran yang dipergunakan
adalah skala likert. skala Likert mempunyai gradasi dengan sangat
negatif sampai sangat positif dengan 5 (lima) alternatif jawaban,
dengan jawaban masing-masing yaitu, SS (Sangat Setuju)
mempunyai nilai 5, S (Setuju) mempunyai nilai 4, N (Netral)
mempunyai nilai 3, TS (Tidak Setuju) mempunyai nilai 2, dan STS
(Sangat Tidak Setuju) mempunyai nilai 1.
Populasi, Sample dan Teknik Sampling
Populasi yang dijadikan sebagai objek dalam penelitian ini
adalah pelanggan online shop Tiws.id. Jumlah populasi yang terdata
adalah 203 pelanggan.26 Mengingat transaksi bisnis ini dilakukan
secara online dan Tiws.id merupakan online shop yang baru
didirikan, maka akan sulit untuk mengubungi seluruh pelanggan.
Oleh karena itu dalam rangka efisiensi dan keefektifan penelitian,
dilakukan sampling (pengambilan sampel) sebagai representasi
populasi.
Untuk menentukan ukuran sampel dari populasi, peneliti
menggunakan rumus slovin yang diturunkan Yamane, yakni sebagai
berikut:27

Keterangan:
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
e = tingkat kesalahan (error) yang ditoleransi (biasanya 0,01, 0,05
atau 0,1)
Dengan menggunakan e sebesar 10% atau 0,1, maka hasil
yang didapat adalah:

25
Supranto, Metode riset Aplikasinya dalam pemasaran,(Jakarta: Rineka
Cipta, 1997), hlm.6
26
Data Pelanggan Tiws.id
27
Budi Setiawan, Menganalisa Statistik Bisnis dan Ekonomi dengan
SPSS 21, (Yogyakarta: CV Andi Offset, 2013), hlm.22
dibulatkan menjadi 67 responden.

Teknik Sampling
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah simple
random sampling yaitu pengambilan sampel yang dilakukan dengan
cara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi yang
homogen. Hal ini bertujuan agar sampel terdistribusi dengan baik,
maka populasi juga harus dibuat acak atau tidak urut.28
Metode dan Teknik Analisis Data
Metode analisis penelitian ini “statistik deskriptif adalah
statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang
berlaku untuk umum atau generalisasi”.29. Teknik analisis data yang
dipergunakan cara:
a) Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakam butir
butir dalam suatu daftar pertanyaan dalam mendefinisikan suatu
variabel, dimana hasil r hitung di bandingkan dengan hasil r tabel,

yang mana df=n-2 dengan sig 5%. Jika maka

valid.30 Dalam hal ini proses perhitungan dibantu dengan program


analisis statistik IBM SPSS Statistics 16.
b) Uji Reliabilitas

28
Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2007),
hlm. 64
29
Dyah Pravitasari dan Dianita Meirini, Analisis Persepsi Mahasiswa
Ekonomi Syariah IAIN Tulungagung Terhadap Kode Etik Akuntan Islam dan
Etika Bisnis Islam, Jurnal An-Nisbah, Vol. 04, No. 01, 2017, hlm.188
30
V. Wiratna Sujarweni, Statistik Untuk Bisnis & Ekonomi, (Yogyakarta:
Pustaka Baru Press, 2015), h.160
Jika alat ukur telah dinyatakan valid, selanjutnya reliabilitas
alat ukur tersebut di uji. Reliabilitas merupakan ukuran suatu
kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang
berkaitan dengan kontruk-kontruk pertanyaan yang merupakan
dimensi suatu variabel dan disusun dalam suatu bentuk kuesioner.
Uji reliabilitas dapat dilakukan secara bersama-sama terhadap
seluruh butir pertanyaan. Jika nilai Alpha > 0,60 maka reliabel.31
c) Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah
satunya adalah uji Kolmogorov Smirnov. Uji normalitas dilakukan
dengan uji nilai Kolmogorov Smirnov dapat menggunakan program

analisis statistik IBM SPSS Statistics 16. Apabila nilai probabilitas

maka data dinyatakan berdistribusi normal, sebaliknya jika

nilai probabilitas maka data dinyatakan berdistribusi tidak

normal.32
2. Uji Heteroskedastisitas
Salah satu cara yang dapat digunakan untuk melihat adanya
kasus heteroskedatisitas adalah dengan memerhatikan plot dari
sebaran residual (*ZRESID) dan variabel yang diprediksikan
(*ZPRED). Jiak sebaran titik-titik dalam plot tidak menunjukan
adanya suatu pola tertentu, maka dapat dikatakan bahwa model
terbebas dari asumsi heteroskedastisitas.33 Dalam hal ini proses
perhitungan dibantu dengan program analisis statistik IBM SPSS
Statistics 16.
d) Regresi Linier Sederhana

31
Ibid, V. Wiratna Sujarweni, hlm.172
32
Imam Gunawan, Pengantar Statistika Inferensial, (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2016), hlm.93
33
Ibid Imam Gunawan 2016 hlm.103
Analisis ini dimaksudkan untuk menguji data tentang
pengaruh antara variabel bebas (X) yaitu sharia marketing mix,
dengan variabel terikat (Y) yaitu kepercayaan pelanggan dan
keputusan pembelian pada online shop Tiws.id.
e) Uji Hipotesis
Dalam pengujian hipotesis yang menggunakan uji dua pihak
(two tails) ini berlaku ketentuan, bahwa bila harga t hitung, berada
pada daerah penerimaan Ho atau terletak di antara harga tabel, maka
Ho diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian bila harga t hitung
lebih kecil atau sama dengan (≤) dari harga tabel maka Ho diterima.
Harga t hitung adalah harga mutlak, jadi tidak dilihat (+) atau (-)
nya.34
f) Koefisien Determinasi ( )
Koefisien determinasi adalah suatu nilai yang menunjukkan
besarnya perubahan yang terjadi yang diakibatkan oleh variabel

lainnya. Koefisien determinasi dinyatakan dalam . Koefisien

determinasi ( ) mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam

menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinan

adalah diantara nol dan satu. Nilai Adjusted yang terkecil berarti

kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan


variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti
variabelvariabel independen memberikan hampir semua informasi
dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen.35
D. HASIL PENELITIAN
Uji Validitas

34
Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian, (Bandung: CV. Alfabeta, 2007),
hlm.97
35
Mochamad Yunus, Pengaruh Etika Bisnis Islam dan Kualitas Produk
Terhadap Loyalitas Konsumen (Studi Kasus Pada UKM Bandeng Tandu Kendal),
(UIN Walisongo Semarang. Skripsi. 2015), hlm.50
Uji validitas akan menguji masing-masing variabel yang
digunakan dalam penelitian ini, di mana keseluruhan variabel
penelitian memuat 25 pernyataan yang harus dijawab oleh
responden. Adapun kriteria yang digunakan dalam menentukan
valid tidaknya pernyataan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut: tingkat kepercayaan = 95% (α = 5%), derajat
kebebasan (df) = n – 2 = 67 – 2 = 65, didapat r tabel = 0,2404. Butir
pertanyaan dikatakan valid jika r hitung > r tabel.36
Hasil uji validitas variabel indikator dari variabel Sharia Marketing
Mix, Kepercayaan Pelanggan dan Keputusan Pembelian dapat
diketahui bahwa nilai dari r hitung keseluruhan indikator yang di uji
bernilai positif dan lebih besar daripada nilai r tabel. Maka dapat
diambil kesimpulan, bahwa keseluruhan butir indikator yang
digunakan dalam penelitian ini lolos dalam uji validitas dan
dinyatakan valid.
Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur konsistensi
konstruk atau variabel penelitian. Untuk mengukur reliabilitas

dengan menggunakan uji statistik adalah Cronbach Alpha ( ). Suatu

konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai


koefisien Alpha lebih besar dari pada 0,60.37 Hasil uji reliabilitas
dalam penelitian ini menunjukkan bahwa nilai koefisien Alpha dari
variabel-variabel yang diteliti menunjukkan hasil yang beragam.
Akan tetapi, semua item pernyataan variabel independen (X) dan
variabel dependen (Y) tersebut memiliki nilai koefisien Alpha lebih
besar daripada 0,60. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah reliabel.
Uji Normalitas

36
V. Wiratna Sujarweni, Statistik Untuk Bisnis & Ekonomi, (Yogyakarta:
Pustaka Baru Press, 2015), hlm.172
37
Ibid. V. Wiratna Sujarweni 2015, hlm.172
Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui normal
tidaknya suatu distribusi data. Uji normalitas data dalam penelitian
ini menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov (K-S). Dasar
pengambilan keputusan dalam penelitian ini adalah apabila nilai
probabilitas ≥0,05 maka data dinyatakan berdistribusi norma atau
nilai asymp.sig (2-tailed) diatas level of signifikan 5% (0,05) maka
dapat disimpulkan bahwa variabel tersebut berdistribusi normal. 38
Dalam penelitian ini memiliki tiga variabel yang diantaranya satu
variabel independen (X) dan dua variabel dependen (Y1 dan Y2),
maka uji normalitas dilakukan dua kali yaitu variabel X terhadap
variabel Y1 dan varibel X terhadap variabel Y2. Berdasarkan atas
pengolahan data yang dilakukan dengan program analisis statistik
IBM SPSS Statistics 16, maka hasil uji normalitas variabel X
terhadap variabel Y1 dengan kolmogorov-smirnov test diperoleh
nilai KSZ sebesar 1,105 dan asymp.sig sebesar 0,174 lebih besar
dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa variabel tersebut
berdistribusi normal, sedangkan uji normalitas variabel X terhadap
variabel Y2 dengan kolmogorov-smirnov test diperoleh nilai KSZ
sebesar 0,883 dan asymp.sig sebesar 0,416 lebih besar dari 0,05,
maka dapat disimpulkan bahwa variabel tersebut berdistribusi
normal.
Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam
model regresi tidak terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain. Dalam penelitian ini cara
mendeteksi ada atau tidaknya Heteroskedastisitas dengan melihat
grafik plot antara nilai prediksi variable bebas yaitu ZPRED dengan
residualnya ZRESID. Deteksi tidak adanya Heteroskedastisitas
dilakukan dengan melihat tidak adanya pola tertentu pada grafik
38
Imam Gunawan, Pengantar Statistika Inferensial, (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2016), hlm.93
Scatterplot.39 Berdasarkan atas pengolahan data yang dilakukan
dengan program analisis statistik IBM SPSS Statistics 16, maka hasil
uji heteroskedastisitas variabel X terhadap variabel Y1 dengan
grafik Scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak
serta tidak membentuk sebuah pola, dan menyebar diatas maupun
dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan uji
heteroskedastisitas Variabel X terhadap Variabel Y1 tidak terjadi
heterokedastisitas, dan hasil uji heteroskedastisitas variabel X
terhadap variabel Y2 dengan grafik Scatterplot terlihat juga bahwa
titik-titik menyebar secara acak serta tidak membentuk sebuah pola,
dan menyebar diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal
ini dapat disimpulkan uji heteroskedastisitas Variabel X terhadap
Variabel Y2 tidak terjadi heterokedastisitas.
Analisis Regresi Linier Sederhana
Hasil uji regresi linier sederhana dapat dilihat dalam tabel 1
dan tabel 2 berikut ini:
Tabel 1
Hasil Regresi Linier Sederhana Variabel X terhadap Variabel
Y1
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 4.768 1.860 2.563 .013
Sharia Marketing
.112 .024 .507 4.741 .000
Mix
a. Dependent Variable: Kepercayaan Pelanggan

Sumber: Data primer yang diolah menggunakan SPSS 16, 2018


Berdasarkan pada hasil analisis yang telah dilakukan, maka
persamaan regresi yang terbentuk adalah sebagai berikut:
Y = 4,768 + 0,112X
Dari persamaan di atas, dapat dijelaskan sebagai berikut:

39
Ibid. Imam Gunawan 2016, hlm.103
a. Nilai konstanta sebesar 4,768, mengandung arti bahwa nilai
konstanta variabel Kepercayaan Pelanggan.
b. Koefisien regresi pada variabel Sharia Marketing Mix (X)
sebesar 0,112 menyatakan bahwa setiap penambahan 1% nilai
Sharia Marketing Mix, maka nilai Kepercayaan Pelanggan (Y1)
bertambah sebesar 0,112. Koefisien regresi tersebut bernilai
positif, sehingga dapat dikatakan bahwa arah pengaruh variabel
Sharia Marketing Mix (X) terhadap Kepercayaan Pelanggan (Y1)
adalah positif.
Tabel 2
Hasil Regresi Linier Sederhana Variabel X terhadap Variabel
Y2
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 4.642 2.947 1.575 .120
Sharia Marketing
.156 .037 .460 4.180 .000
Mix
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

Sumber: Data primer yang diolah menggunakan SPSS 16, 2018


Berdasarkan pada hasil analisis yang telah dilakukan, maka
persamaan regresi yang terbentuk adalah sebagai berikut:
Y = 4,642 + 0,156X
Dari persamaan di atas, dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Nilai konstanta sebesar 4,642, mengandung arti bahwa nilai
konstanta variabel Kepercayaan Pelanggan.
b. Koefisien regresi pada variabel Sharia Marketing Mix (X)
sebesar 0,156 menyatakan bahwa setiap penambahan 1% nilai
Sharia Marketing Mix, maka nilai Keputusan Pelanggan (Y2)
bertambah sebesar 0,156. Koefisien regresi tersebut bernilai
positif, sehingga dapat dikatakan bahwa arah pengaruh variabel
Sharia Marketing Mix (X) terhadap Keputusan Pembelian (Y2)
adalah positif.
Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan untuk menguji hipotesis yang
telah dibuat dan melihat seberapa besar pengaruh sharia marketing
mix terhadap kepercayaan pelanggan dan keputusan pembelian.
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menguji pengaruh variabel
sharia marketing mix terhadap kepercayaan pelanggan dan
pengaruh variabel sharia marketing mix terhadap keputusan
pembelian (dalam uji t).
a. Uji t Hitung (Uji Parsial) Variabel X terhadap Variabel Y1
Tabel 3
Hasil Uji t Hitung Variabel X terhadap Variabel Y1
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 4.768 1.860 2.563 .013
Sharia Marketing
.112 .024 .507 4.741 .000
Mix
a. Dependent Variable: Kepercayaan Pelanggan

Sumber: Data primer yang diolah menggunakan SPSS 16, 2018


Nilai t tabel dengan signifikasi 0,1/2 = 0,05 (uji 2 sisi) dengan df =
n - k – 1 atau 67 – 1 – 1 = 65 maka diperoleh t tabel sebesar 1,991.
Hasil analisis uji t variabel X terhadap variabel Y1 adalah sebagai
berikut:
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai t hitung pada
variabel sharia marketing mix adalah 4,741 dengan tingkat
signifikansi sebesar 0,000. Karena nilai t hitung lebih besar dari t
tabel yaitu 4,741 > 1,991 dan nilai signifikansinya 0,000 < 0,005
maka Ho ditolak dan H1 diterima. Artinya variabel sharia
marketing mix (X) berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepercayaan pelanggan (Y1).
b. Uji t Hitung (Uji Parsial) Variabel X terhadap Variabel Y2
Tabel 4
Hasil Uji t Hitung Variabel X terhadap Variabel Y2
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 4.642 2.947 1.575 .120
Sharia Marketing
.156 .037 .460 4.180 .000
Mix
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

Sumber: Data primer yang diolah menggunakan SPSS 16, 2018


Nilai t tabel dengan signifikasi 0,1/2 = 0,05 (uji 2 sisi) dengan df =
n - k – 1 atau 67 – 1 – 1 = 65 maka diperoleh t tabel sebesar 1,991.
Hasil analisis uji t variabel X terhadap variabel Y2 adalah sebagai
berikut:
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai t hitung pada
variabel sharia marketing mix adalah 4,180 dengan tingkat
signifikansi sebesar 0,000. Karena nilai t hitung lebih besar dari t
tabel yaitu 4,180 > 1,991 dan nilai signifikansinya 0,000 < 0,005
maka Ho ditolak dan H1 diterima. Artinya variabel sharia
marketing mix (X) berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian (Y2).
Koefisien Determinasi
Analisis koefisien determinasi dilakukan untuk mengetahui
seberapa besar nilai presentase kontribusi variabel bebas terhadap

variabel terikat. Hasil uji koefisien determinasi melalui program

analisis statistik IBM SPSS Statistics 16 menunjukkan bahwa

koefisien determinasi variabel sharia marketing mix (X)

terhadap kepercayaan pelanggan (Y1) adalah sebesar 0,257, hal itu


mengasumsikan bahwa variasi perubahan variabel kepercayaan
pelanggan (Y1) dipengaruhi oleh perubahan variabel bebas sharia
marketing mix (X) sebesar 25,70 %. Jadi besarnya pengaruh sharia
marketing mix terhadap kepercayaan pelanggan online shop Tiws.id
sebesar 25,70 %, sedangkan sisanya sebesar 74,30% dipengaruhi
oleh faktor lain diluar penelitian ini, sedangkan koefisien

determinasi variabel sharia marketing mix (X) terhadap

keputusan pembelian (Y2) adalah sebesar 0,212, hal itu


mengasumsikan bahwa variasi perubahan variabel keputusan
pembelian (Y2) dipengaruhi oleh perubahan variabel bebas sharia
marketing mix (X) sebesar 21,20 %. Jadi besarnya pengaruh sharia
marketing mix terhadap keputusan pembelian pada online shop
Tiws.id sebesar 21,20 %, sedangkan sisanya sebesar 78,80%
dipengaruhi oleh faktor lain diluar penelitian ini.
E. PEMBAHASAN
Hasil pengujian menunjukkan bahwa sharia marketing mix
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepercayaan pelanggan
dan keputusan pembelian.
Uji Validitas menunjukkan bahwa nilai r hitung dari masing-
masing variable lebih besar dari r tabel sebesar 0,2404 dan tingkat
signifikansi dari masing-masing variabel kurang dari 0,05. Jadi,
dapat disimpulkan bahwa masing-masing butir pernyataan adalah
valid.
Uji Reliabilitas menunjukkan bahwa nilai Cronbach Alpha
dari tiap-tiap konstruk atau variabel lebih besar dari 0,60 yang
berarti bahwa kuesioner yang merupakan indikator-indikator dari
variabel tersebut adalah reliabel atau handal. Hal tersebut dapat
dilihat dari nilai Cronbach Alpha hasil pengujian yang telah
dilakukan sebagai berikut: Sharia Marketing Mix (X) sebesar
0,879, Kepercayaan Pelanggan (Y1) sebesar 0,760, dan Keputusan
Pembelian (Y2) sebesar 0,869.
Hasil analisis regresi sederhana variabel Sharia Marketing
Mix (X) terhadap variabel Kepercayaan Pelanggan (Y1) memiliki
pengaruh positif dengan koefisien 0,112, dan hasil analisis regresi
sederhana variabel Sharia Marketing Mix (X) terhadap variabel
Keputusan Pembelian (Y2) memiliki pengaruh positif dengan
koefisien 0,156.
Variabel independen penelitian (Sharia Marketing Mix (X))
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepercayaan Pelanggan
(Y1) dan Keputusan Pembelian (Y2). Hal ini juga dapat dilihat dari
hasil dari uji t yang menunjukkan bahwa semua variabel
mempunyai signifikansi lebih dari 0,05 dan semua variabel dalam
penelitian ini memiliki nilai t hitung lebih besar dari t tabel.
Hasil pengujian hipotesis dijelaskan sebagai berikut:
1. Pengaruh Sharia Marketing Mix terhadap Kepercayaan
Pelanggan Online Shop Tiws.id.
Hasil analisis menunjukkan bahwa dilihat dari nilai t hitung
> t tabel (4,741 > 1,991) dan nilai signifikansinya 0,000 < 0,005
maka Ho ditolak dan H1 diterima, artinya bahwa sharia marketing
mix (X) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepercayaan
pelanggan (Y1) pada online shop Tiws.id. Berdasarkan hasil ini
dapat disimpulkan bahwa veriabel sharia marketing mix
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepercayaan pelanggan
(Y1) pada online shop Tiws.id. Artinya semakin baik strategi sharia
marketing mix maka semakin tinggi pula kepercayaan pelanggan
terhadap Tiws.id. Penelitian ini mendukung penelitian yang
dilakukan oleh Anis Halimah pada tahun 2017 yang menyatakan
bahwa pemasaran yang di dasari prinsip syariah berpengaruh
signifikan dan positif terhadap kepercayaan nasabah.
Dilihat dari kepercayaan pelanggan yang dilakukan oleh
responden, maka dapat digambarkan bahwa pelanggan percaya pada
online shop Tiws.id dipengaruhi oleh Strategi Sharia Marketing Mix
dan akhirnya mereka mempercayai bahwa online shop Tiws.id
adalah online shop yang amanah, karena pelanggan telah
mempercayakan pada online shop Tiws.id maka pelanggan memiliki
keyakinan yang tinggi bahwa online shop Tiws.id selalu
memberikan yang terbaik untuk konsumen dan pelanggan setianya,
serta percaya bahwa Tiws.id selalu menepati janji pada pelanggan.
2. Pengaruh Sharia Marketing Mix terhadap Keputusan
Pembelian pada Online Shop Tiws.id.
Berdasarkan hasil pengujian diperoleh nilai t hitung > t tabel
(4,180 > 1,991) dan nilai signifikansinya 0,000 < 0,005 maka Ho
ditolak dan H1 diterima, artinya bahwa sharia marketing mix (X)
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian
(Y2) pada Online Shop Tiws.id.
Berdasarkan hasil ini dapat disimpulkan bahwa veriabel
sharia marketing mix berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian pada online shop Tiws.id. Artinya semakin
baik strategi sharia marketing mix maka semakin tinggi pula
keputusan pembelian terhadap online shop Tiws.id. Penelitian ini
mendukung penelitian yang dilakukan oleh Erina Setyani pada
tahun 2015 yang menyatakan bahwa marketing mix yang di dasari
prinsip syariah berpengaruh signifikan dan positif terhadap
keputusan pembelian.
Dilihat dari keputusan pembelian yang dilakukan oleh
responden, maka dapat digambarkan bahwa konsumen dalam
melakukan keputusan untuk membeli pada online shop Tiws.id
dipengaruhi oleh Strategi Sharia Marketing Mix dan akhirnya
mereka menjadikan tempat untuk membeli busana muslim yang
sesuai dengan keinginan dan menyatakan online shop Tiws.id
merupakan toko yang tepat serta berkeinginan untuk membeli
kembali, karena konsumen pada online shop Tiws.id telah
mempunyai minat dan keyakinan yang tinggi bahwa online shop
Tiws.id selalu memberikan yang terbaik untuk konsumen dan
pelanggan setianya.
Berdasarkan kedua hasil hipotesis diatas, hal-hal yang
mendasari adanya pengaruh signifikan dan positif antara sharia
marketing mix dengan kepercayaan pelanggan serta keputusan
pembelian pada online shop Tiws.id adalah dikarenakan dengan
menerapkan strategi sharia marketing mix tidak boleh bertentangan
dengan prinsip syariah, yakni Tiws.id menjual produk yang baik dan
terjamin serta harga yang sebanding dengan kualitas produk, dan
dalam melakukan promosi Tiws.id memberikan informasi yang
akurat serta transparansi keadaan produk yang sebenarnya tidak ada
tipu daya yang merugikan pembeli, dan juga memberikan pelayanan
yang bersahabat agar pelanggan merasa nyaman dalam transaksi,
serta Tiws.id berusaha melakukan proses transaksi jual beli dengan
cepat dan sigap, selain itu produk yang dikirim dikemas dengan rapi
agar dalam proses pengiriman tidak terjadi kerusakan pada produk.
Hal tersebut dibangun agar meningkatkan kepercayaan pelanggan
terhadap Tiws.id. Untuk meningkatkan kepercayaan pelanggan, dan
profitabilitas jangka panjang Tiws.id selalu berusaha menepati janji
yang telah diberikan kepada pelanggan dan jika tidak dapat
menepati janji pada waktu yang telah ditentukan Tiws.id melalukan
konfirmasi kepada pelanggan dan Tiws.id juga menerima laporan
keluhan dari pelanggan dengan menanggapi dan memberikan solusi
yang terbaik.
Hasil ini sesuai dengan literatur yang telah dibahas pada bab
sebelumnya bahwa Sharia Marketing Mix bukan hanya sebuah
marketing mix yang ditambahkan syariah, melaiknkan karena ada
nilai-nilai lebih pada sharia marketing mix, tetapi lebih jauhnya
syariah berperan dalam marketing mix. Syariah berperan dalam
marketing mix bermakna suatu pemahaman akan pentingnya nilai-
nilai etika dan moralitas pada pemasaran, sehingga diharapkan
perusahaan tidak akan serta merta menjalankan bisnisnya demi
keuntungan pribadi saja ia juga harus berusaha untuk menciptakan
dan menawarkan bahkan dapat merubah suatu values kepada para
stakeholders sehingga perusahaan tersebut dapat menjaga
keseimbangan laju bisnisnya sehingga menjadi bisnis yang
sustainable.40
F. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah
dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Sharia marketing mix berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kepercayaan pelanggan pada online shop Tiws.id.

Berdasarkan hasil penelitian bahwa nilai t hitung pada variabel

sharia marketing mix adalah 4,741 dengan tingkat signifikansi

sebesar 0,000. Karena nilai t hitung lebih besar dari t tabel yaitu

4,741 > 1,991 dan nilai signifikansinya 0,000 < 0,005 maka Ho

ditolak dan H1 diterima. Artinya variabel sharia marketing mix

(X) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepercayaan

pelanggan (Y1).
2. Sharia marketing mix berpengaruh positif dan signifikan

terhadap keputusan pembelian pada online shop Tiws.id.

Berdasarkan hasil penelitian bahwa nilai t hitung pada variabel

sharia marketing mix adalah 4,180 dengan tingkat signifikansi

sebesar 0,000. Karena nilai t hitung lebih besar dari t tabel yaitu

4,180 > 1,991 dan nilai signifikansinya 0,000 < 0,005 maka Ho

ditolak dan H1 diterima. Artinya variabel sharia marketing mix


40
Anis Halimah, Pengaruh Syariah Marketing, Service Excellence Dan
Reputasi Terhadap Kepercayaan Nasabah Tabungan Mudharabah (Studi Bmt Zam
Zam Sragen), (Surakarta. Skripsi. 2017), hlm.109
(X) berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

pembelian (Y2).
Saran-saran
Berdasarkan hasil kesimpulan dari hasil penelitian, maka diajukan
beberapa saran yaitu sebagai berikut :
1. Diharapkan pihak online shop Tiws.id selalu memperhatikan
keinginan dari pelanggan, dan selalu menjaga kepercayaan
pelanggan agar pelanggan tetap mempercayakan untuk
memutuskan pembelian pada online shop Tiws.id, serta selalu
membuat inovasi produk baru agar pelanggan selalu tertarik
untuk membeli produk.
2. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat lebih variatif dalam
mengembangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kepercayaan
pelanggan dan keputusan pembelian tidak sebatas dalam sharia
marketing mix.
DAFTAR PUSTAKA

--------------- Al Qur’an
Abdurrahman, Nana Herdiana, Manajemen Bisnis Syariah
dan Kewirausahaan, Bandung: CV Pustaka Setia, 2013.
Abuznaid, Samir, ”Islamic Marketing : Addressing the
Muslim Market”, Journal An-Najah Univ. J.Res (Humanities), 2012.
Admin Instagram, Business, [online],
https://business.instagram.com/?locale=id_ID, diakses tanggal 25
Desember 2017 pukul 09.00 wib.
Bahri, Saeful, “Analisis Marketing Mix-7 Terhadap
Keputusan Pembelian Di Toko Busana Muslim Al Hakim
Purwakarta Jawa Barat”, UIN Yogyakarta: Skripsi, 2015.
Baqi, Muhammad Fu’ad Abdul, Shahih Bukhari – Muslim,
Terjemah. Jakarta: PT Gramedia, 2017
Basuki, Agus Tri dan Prawoto, Nano, Ananlisis Regresi
Dalam Penelitian Ekonomi & Bisnis, Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2016.
Data pelanggan Tiws.id
Gunawan, Imam, Pengantar Statistika Inferensial, Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada, 2016.
Halimah, Anis, “Pengaruh Syariah Marketing, Service
Excellence Dan Reputasi Terhadap Kepercayaan Nasabah Tabungan
Mudharabah (Studi Bmt Zam Zam Sragen)”, IAIN Surakarta:
Skripsi, 2017.
Hardiawan, “Pengaruh Kepercayaan, Kemudahan, dan
Kualitas Informasi Terhadap Keputusan Pembelian Secara Online”,
Universitas diponogoro: Skripsi, 2013.
Kartajaya, Hermawan dan Sula,Muhammad Syakir, Syariah
Marketing, Bandung: PT Mizan Pustaka.
Kartajaya, Hermawan, Seri 9 elemen marketing on
Marketing Mix, Bandung: PT Mizan Pustaka, 2006.
Nurcholifah, Ita, “Strategi Marketing Mix Dalam Perspektif
Syariah”, Jurnal Katulistiwa – Journal Of Islamic Studies, 2014.
Pravitasari, Dyah dan Meirini, Dianita, “Analisis Persepsi
Mahasiswa Ekonomi Syariah IAIN Tulungagung Terhadap Kode
Etik Akuntan Islam dan Etika Bisnis Islam”, Jurnal An-Nisbah,
2017.
Putra, Erwinsyah, et al., “Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa
Terhadap Kepercayaan Merek (Brand Trust) Dan Dampaknya Pada
Keputusan Mahasiswa Memilih Kuliah Di Politeknik Aceh”, Jurnal
Manajemen, 2015.
Setyani, Erina, “Pengaruh Marketing Mix Terhadap
Keputusan Pembelian Konsumen Di Toko Alat Tulis Hadi Sutrisno
Putra 2 Limpung”, UIN Walisongo Semarang: Skripsi, 2015.
Pribadi, Wikan, Peluang Usaha Online, Jakarta Selatan:
Kawah Media, 2010.
Setiawan, Budi, Menganalisa Statistik Bisnis dan Ekonomi
dengan SPSS 21, Yogyakarta: CV Andi Offset, 2013.
Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta,
2007.
Sujarweni, V. Wiratna, Statistik Untuk Bisnis & Ekonomi,
Yogyakarta: Pustaka Baru Press, 2015.
Supranto, Metode riset Aplikasinyadalam pemasaran,
Jakarta: Rineka Cipta, 1997.
Susanti, Vivi dan Hadi, Cholicul, “Kepercayaan Konsumen
dalam Melakukan Pembelian Gadget Online", Jurnal Psikologi
Industri dan Organisasi, 2013.
Tanjung, Hendri dan Devi, Abrista, Metodologi Penelitian
Ekonomi Islam, Jakarta: Granata Publishing, 2013.
Tjiptono, Fandy, Strategi Pemasaran, Yogyakara: CV. Andi
Offset, 2008.
Taurusia, Yohana Agnes, “Pengaruh Sikap, Norma
Subyektif, Dan Persepsi Kontrol Perilaku Terhadap Minat Beli
Konsumen Melalui Online Shopping”, UAJY: Skripsi., 2011.
Yunus, Mochamad, “Pengaruh Etika Bisnis Islam dan
Kualitas Produk Terhadap Loyalitas Konsumen (Studi Kasus Pada
UKM Bandeng Tandu Kendal)”, UIN Walisongo Semarang: Skripsi,
2015
Yusuf, Muhammad dan Yusuf, Ahmad , 1 Jam Membuat
Toko Online dengan Joomla-Virtuemart, Yogyakarta: Expert, 2012.

You might also like