Soil Classification On Old Volcan Land in MT - Sipiso-Piso and MT - Simbolon North Sumatera

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

Jurnal Agroekoteknologi FP USU E-ISSN No.

2337- 6597
Vol.5.No.4, Oktober 2017 (108): 829- 836

Klasifikasi Tanah Pada Satuan Lahan Volkan Tua Di Gunung Sipiso-Piso Dan Gunung
Simbolonsumatera Utara

Soil Classification on Old Volcan Land in Mt.Sipiso-piso and Mt.Simbolon North Sumatera

Dea Walucky Saragih, Mukhlis*, Mariani Sembiring


Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, USU, Medan 20155
*Corresponding author : [email protected]

ABSTRACT

The survey research was aimed to classifythe soil on old volcan land units in North
Sumateraaccording to soil taxonomy and national classification. This study was conducted in
two area, i.e the Mt.Sipiso-piso and Mt.Simbolon footslope. The representative pedon in each
area was observed morphologically, then soil samples were taken from each horizon
tomeasurebulkdensity, soil texture, pH H2O, pH KCl, pH NaF, ZPC (Zero Point of Charge),
Cation Exchange Capacity (CEC), Base saturation, C-Organic content, P-available (Bray II),
P-retention, Al-oxsalate extracted (Alo) Fe-oxsalate extracted (Feo), Al-pyrophosphate
extracted (Alp) and Fe-pyrophosphate extracted (Fep)in Research and Technology
Laboratory, Agriculture Faculty, University of Sumatera Utara.The result showed that the
footslope Mt.Sipiso-piso old volcan land unit was classified into Ultic Hapludands (according
to soil taxonomy) and Andosol Distriks (according to national classification). Meanwhile, the
footslopeMt.Simbolon old volcan land unit was classified into Andic Dystrudepts (according
to Soil Taxonomy) and Kambisol Kromiks (according to national classification).
Keyword : Soil classification, National classification, Old volcan land,Soil taxonomy

ABSTRAK

Penelitian survei bertujuan untuk mengklasifikasikan tanah pada satuan lahan volkan
tua di Sumatera Utara menurut klasifikasi taksonomi tanah dan klasifikasi nasional.
Penelitian dilakukan pada dua areal lahan, yaitu kaki lereng Gunung Sipiso-piso dan kaki
lereng Gunung Simbolon. Pada masing-masing areal dibuat profil pewakil untuk diamati
morfologinya kemudian diambil sampel tanah dari setiap horizonuntuk dianalisis bulk
densiti, tekstur, pH H2O, pH KCl, pH NaF, ZPC, KTK, KB, Basa-basa tukar, C-organik, P-
tersedia, Retensi P, Al dan Fe ekstrak oksalat, Al dan Fe ekstrak pirofosfat di Laboratorium
Riset dan Teknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa satuan lahan volkan tua yang berada di kaki lereng Gunung Sipiso-piso
diklasifikasikan menurut taksonomi tanah (Ultic Hapludand) dan klasifikasi nasional
(Andosol Distrik). Sedangkan lahan volkan tua yang terdapat di kaki lereng Gunung
Simbolon diklasifikasikan berdasarkan taksonomi tanah (Andic Dystrudept) dan klasifikasi
nasional (Kambisol Kromik).
Kata kunci :Klasifikasi tanah, Klasifikasi Nasional, Lahan volkan tua, Taksonomi tanah

829
Jurnal Agroekoteknologi FP USU E-ISSN No. 2337- 6597
Vol.5.No.4, Oktober 2017 (108): 829- 836

PENDAHULUAN mengenai jenistanah pada lahan volkan tua


masih sedikit diketahui.
Indonesia dikenal sebagai negara Atas dasar pemikiran
yang mempunyai gunung volkanik tersebut,penulis ingin melakukan
aktif terbanyak (± 30% dari jumlah penelitianklasifikasi tanah yang berada
gunung volkanik di dunia). Ada 127 pada satuan lahan volkan tua, tepatnya di
gunung volkanik aktif dengan ±5 juta kaki lereng Gunung Simbolon dan kaki
penduduk yang berdiam di sekitarnya lereng Gunung Sipiso - piso.
(Sukarman dan Dariah, 2014). Lahan yang
BAHAN DAN METODE
berada di sekitar gunung volkanik,
biasanya disebut dengan lahan volkan.
Di provinsi Sumatera Utara, satuan Lokasi penelitian mengacu kepada
lahan volkan dibedakan atas dua, yaitu Land Unit and Soil Map of the Sidikalang
lahan volkan tua dan volkan muda. Satuan Sheet, SumateraNo. 0618 dengan kode
lahan volkan tua adalah lahan yang Vb.1.2.3dan Vad.1.4.2. Lokasi penelitian
berbahan induk dari gunung volkanik yang Vad.1.4.2, berada di kaki lereng sebelah
telah berumur Tersier yang mengalami barat gunung Sipiso-piso (02°55,651ʹN,
proses-proses geomorfik (erosi, penorehan 98°31,500ʹE). Berada pada ketinggian
dan pendataran) dipermukaannya serta 1444 m diatas permukaan laut, dengan
terjadi prosestektonik lainnya (pelipatan, kemiringan <16%. Gunung Sipiso-piso
pematahan). Akibatnya landscap merupakan gunung volkanik denganbahan
volkaniktua telah kehilangan bentuk induk yang terbentuk pada zaman Tersier
kerucut asli. Beberapa volkan tua yang pada periode Miosin akhir – Pleistosin.
ditemukan di Sumatera Utara meliputi Batuan induk yang terbentuk di lahan atau
Gunung Simbolon, Gunung Takur-takur, daerah sekitar gunung Sipiso-piso berasal
Gunung Mentar, Gunung Sipiso- dari lava dome (Crow, 2005). Lokasi
piso.Sebagian besar merupakan gunung penelitian Vb.1.2.3, berada di kaki lereng
volkanik yang tidak aktif (extinct sebelah tenggara gunung Simbolon
volcanic).Sementara satuan lahan volkan (02°59,414ʹN, 98°53,175ʹE).Ketinggian
muda adalah lahan dengan bahan induk wilayah 1047 m diatas permukaan laut,
yang berasal dari gunung volkanik yang dengan kelerengan >30%. Usia batuan
berumur Kuarter, belummengalami gunung Simbolon diperkirakan dimulai
perubahan bentuk akibat pelipatan ataupun sejak zaman Tersier pada periode Miosin
pengangkatansehingga bentuk kerucutnya akhir-Pleistosin. Batuan induk yang
masih jelas dan utuh yang sebagian besar terbentuk berasal dari bahan ejekta
merupakan gunung volkanik aktif atau volkanik berupa lava andesitic dan aliran
gunung volkanik dorman. Penyebaran piroklastik(Crow, 2005). Menurut Schmidt
satuan lahan volkan muda di wilayah danFerguson dalam Guslim (2009), bulan
SumateraUtara meliputi Gunung basah terjadi jika curah hujan > 100 mm
Sinabung, Gunung Sibayak, Gunung dan bulan kering terjadi jika curah hujan <
Kembar (Darul dkk, 1989). 60 mm. Berdasarkan data iklim diketahui
Pada lahan volkan muda, bahwa lokasi penelitian 1 memiliki rata-
umumnya ditemukan jenis tanah Andisol rata bulan kering 2.6 bulan dan bulan
atau Andosol dan sejauh ini telah banyak basah 7 bulan sehingga iklim pada wilayah
dikaji karakteristik tanah Andisol oleh ini tergolong iklim C yaitu beriklim agak
pakar/ahli tanah seperti Koji Wada, basah. Lokasi penelitian 2, diketahui
M. Nanzyo, Sadao Shoji, R. Dahlgren, memiliki rata-rata bulan kering 6.4 bulan
F.A. van Baren, Kim H. Tan, Parfitt, dan bulan basah 4.4 bulan sehingga iklim
Dian Fiantis, Budi Mulyanto, Mahfud pada wilayah ini tergolong iklim E yaitu
Arifin, Hikmatullah, dan lain - lain beriklim agak kering. Prediksi rejim
(Mukhlis, 2011). Sementara,kajian kelembaban tanah menurut Soil Taxonomy
830
Jurnal Agroekoteknologi FP USU E-ISSN No. 2337- 6597
Vol.5.No.4, Oktober 2017 (108): 829- 836

(2014) menunjukkan kedua daerah HASIL DAN PEMBAHASAN


penelitian termasuk rejim kelembaban
tanah udik. Profil tanah Vb. 1.2.3 diamati di kaki
Profil tanah pada masing-masing lereng tenggara gunung Simbolon Desa
lokasi diamati dengan mengacu kepada Bahapal Raya, Kecamatan Raya,
buku Petunjuk Teknis Pengamatan Tanah Kabupaten Simalungun, Provinsi
(Balitanah, 2004). Pengambilan sampel Sumatera Utara. Profil tanah Vad. 1.4.2,
contoh tanah dari setiap lapisan/horizon diamati dikaki lereng sebelah barat gunung
pada masing-masing profil tanah untuk Sipiso-piso Desa Situnggaling, Kecamatan
dianalisis di laboratorium.Analisis tanah Merek, Kabupaten Karo, Provinsi
meliputi bulk density dan tekstur Sumatera Utara.
metodehydrometer, pH-H2O (1:2,5), pH- Pendeskripsian terhadap profil tanah
KCl (1:2,5) dan pH-NaF(1:50). Kadar C- dapat dijadikan sebagai penggambaran
organik dengan metodeWalkley and Black. dari tubuh tanah dan pada hakikatnya
Kation dapat ditukar (Ca, Mg, K, dan Na) merupakan pengkajian secara teliti
dan Kapasitas Tukar Kation (KTK) dengan terhadap horizon tanah. Penentuan horizon
ekstraksi NH4OAc pH 7. Penetapan ZPC tanah didasarkan pada jumlah sifat yang
(Zero Point of Charge) dengan metode Salt dijadikan sebagai faktor pembeda seperti
titration. Kadar Fe dan Al ditetapkan struktur, tekstur, konsistensi, warna, dan
dengan ekstraksi ammonium oksalat asam batas horizon. Deskripsi profil tanah dari
(Alo, Feo). Kadar Fe dan Al ditetapkan lokasi penelitian disajikan pada
dengan ekstraksi natrium pirofosfat (Alp, Tabel 1 dan Tabel 2 sebagai
Fep) dan retensi P dengan metode berikut :
Blakemore. Klasifikasi hingga tingkat sub
grup menggunakan buku Key to Soil
Taxonomyedisi ke-12 tahun 2014 dan
Klasifikasi Tanah Nasional.

831
Jurnal Agroekoteknologi FP USU E-ISSN No. 2337- 6597
Vol.5.No.4, Oktober 2017 (108): 829- 836

Gambar 1. Peta Lokasi Pengamatan Profil Pewakil


Tabel 1. Profil Vad. 1.4.2 (Kaki lereng Gunung Sipiso-piso)
Lokasi : Desa Situnggaling, Kec. Merek, Kab.Karo, Prov.
Sumatera Utara
Kode Land Unit : Vad. 1.4.2
Koordinat : N 02°55,651ʹ
E 98°31,500ʹ
Klasifikasi Soil Taxonomy : Ultichapludand
Fisiografi : Kipas Volkanik
Karakteristik lereng : < 16 %, kaki lereng sebelah barat gn. Sipisopiso
Elevasi : 1444 m dpl.
Kedalaman Efektif : 175 cm
Penggunaan Lahan : Perladangan, profil dibawah tegakan Bambu.
Bahan Induk : Tuff andesitik
Horizon Diagnostik : Ochrik (0 –65 cm), Agrilik (75–165 cm)
Sifat Penciri : Andik (0 – 65 cm).
Tanggal : 26 Juli 2016

Hor Kedalaman Uraian

Hitam kecoklatan (7,5YR2/2), tekstur


------- cm ------ pasir berlempung, struktur remah halus
Ap 0 – 50/65 lemah, konsistensi lepas, perakaran
halus banyak, batas tegas berombak.

Coklat terang (7,5YR5/6), tekstur pasir


berlempung, struktur gumpal bersudut
Bw1 50/65-75/100 halus lemah, konsistensi agak keras,
perakaran halus sedang, batas ansur
berombak.

Coklat kekuningan (10YR5/6), tekstur


pasir berlempung, struktur gumpal
Bw2 75/100-110/165 bersudut sedang agak kuat, konsistensi
agak keras, perakaran halus sedikit,
batas angsur berombak,

Coklat kekuningan terang (10YR6/8),


tekstur lempung liat berpasir, struktur
gumpal bersudut sedang agak kuat,
Bt 110/165-175/185
konsistensi lembut, karatan sedang
kecil (Fe, Mn), selaput liat, perakaran
halus sedikit, batas tegas berombak.

Abu-abu muda (2,5Y8/1), tekstur


lempung berpasir, struktur lepas halus
C >175/185 lemah, konsistensi lepas

832
Tabel 2. Profil Vb. 1.2.3 (Kaki lereng Gunung Simbolon)
Lokasi : Desa Bahapal Raya, Kec. Raya, Kab.Simalungun, Prov.
Sumatera Utara
Kode Land Unit : Vb. 1.2.3
Koordinat : N 02°59,414ʹ
E 98°53,175ʹ
Klasifikasi Soil Taxonomy : Andic Dystrustepts
Fisiografi : Kipas Volkanik
Karakteristik lereng : >30 %, sebelah tenggara gn. Simbolon
Elevasi : 1047 m dpl.
Kedalaman Efektif : 140 cm
Penggunaan Lahan : Perladangan, profil dibawah tegakan Kincung.
Bahan Induk : Tuff andesitik
Horizon Diagnostik : Ochrik (0 –45 cm), Kambik (60–80cm), (110-140)
Sifat Penciri : -
Tanggal : 27 Juli 2016

Hor Kedalaman Uraian


------ cm ------
Ap 0 – 45 Coklat tua (7,5YR3/3), tekstur pasir
berlempung, struktur remah halus
lemah, konsistensi sangat gembur,
perakaran halus banyak, batas angsur
berombak.

AB 45-60 Coklat kekuningan terang


(10YR6/8),lempung berpasir, struktur
remah halus lemah, konsistensi
gembur, perakaran halus sedikit,
batas nyata lurus.

Bw 60-85/80 Coklat kemerahan tua


(5YR3/6),struktur gumpal bersudut
sedang lemah, konsistensi gembur,
perakaran halus sedikit, batas nyata
berombak.

2A 85/80-110 Coklat kekuningan terang (10YR6/8),


struktur gumpal bersudut halus
lemah, konsistensi gembur, perakaran
halus sedikit, batas nyata lurus.

2Bw1 110-140 Coklat kekuningan terang (10YR7/6),


struktur gumpal bersudut sedang
agak kuat, konsistensi gembur,
perakaran halus sedikit, batas angsur
berombak.

2Bw2 140-170/180 Coklat kekuningan terang (2,5 Y6/8),


tekstur lempung berpasir, struktur
gumpal bersudut sedang agak kuat,
konsistensi gembur, perakaran halus
sedikit, batas angsur berombak.

833
C >170/180 Kuning muda (2,5Y7/4),tekstur
lempung berpasir, struktur lepas
halus lemah, konsistensi lepas.

834
Kedua profil tanah tersebut Taxonomy, profil tanah Gunung Sipiso-
diklasifikasikan berdasarkan sistem piso dipastikan memiliki sifat tanah andik,
klasifikasiSoil Taxonomydengan tetapi pada tanah Gunung Simbolon sifat
berpedoman kepada Keys to Soil tanah andik sudah tidak ada.
Taxonomy edisi ke-12 (2014)dan Pada profil Gunung Sipiso-piso
Klasifikasi Tanah Nasional edisi ke-1 (Vad.1.4.2), selain ditemukan sifat tanah
(2014). andik, juga terdapat horizon penciri atas
Okrik dan horizon penciri bawah Argilik.
A. Soil Taxonomy 2014
Pada pengamatan morfologi di Ordo
lapang, ditemukan sifat/rasa smeary pada Sifat tanah yang ditemukan pada
kedua profil. Pada profil Gunung Sipiso- profil Gunung Sipiso-piso (Vad.1.4.2)
piso (Vad.1.4.2) rasa smeary ditemukan mengarahkan tanah tersebut ke ordo
mulai dari permukaan tanah hingga Andisol. Suatu tanah disebut Andisol
kedalaman 65 cm, pada profil Gunung apabila mempunyai sifat tanah andik ≥
Simbolon (Vb.1.2.3) sifat smeary 60% dari ketebalannya, di dalam 60 cm
ditemukan pada permukaan hingga dari permukaan tanah mineral atau puncak
kedalaman 45 cm dan pada kedalaman 80 lapisan organik memiliki sifat tanah andik.
cm hingga 110 cm. Rasa smeary Profil tanah Gunung Sipiso-piso
merupakan indikator lapang bagi ciri sifat (Vad.1.4.2) memiliki sifat tanah andik
tanah andik, dengan demikian pada kedua hingga kedalaman 65 cm dari permukaan
profil secara pengamatan di lapang tanah. Oleh karena persyaratan, sifat tanah
memiliki sifat tanah andik. andik ≥ 60% dari ketebalannya, di dalam
Sifat tanah andik, secara cepat, 60 cm dari permukaan tanah mineral
dapat ditentukan di laboratorium dengan terpenuhi, maka tanah ini diklasifikasikan
mengukur pH NaF. Bila pH NaF > 9.2 kepada ordo Andisol.
dalam waktu 2 menit merupakan indikasi Pada profil tanah Gunung
adanya sifat tanah andik. Pada kedua profil Simbolon (Vb.1.2.3) sifat tanah andik
tanah diperoleh pH NaF antara 9.75 hingga ditemukan pada kedalaman 0 – 45 cm,
11.77. Hal ini membuktikan bahwa pada sehingga ketebalan tanah hanya 45 cm dari
kedua profil ditemukan sifat tanah andik. permukaan. Dengan demikian, kriteria
Sistem klasifikasi Soil Taxonomy, ketebalan tanah 60 cm tidak memenuhi
sifat tanah andik harus memenuhi syarat syarat untuk diklaskan pada ordo Andisol.
berikut : nilai bulk densiti < 0.9 gcm-3, Penciri lain yang terdapat pada tanah ini
retensi P > 85%, Alo + 1/2Feo >2%. Dari adalah horizon penciri kambik. Maka,
hasil analisis laboratorium didapati pada tanah di Gunung Simbolon
semua horizon yang ada di kedua profil diklasifikasikan pada ordo Inseptisol.
tanah volkan tua nilai bulk densiti < 0.9
gcm-3, yaitu 0.62 – 0.74 gcm-3. Horizon A Sub Ordo
dan B pada profil Gunung Sipiso-piso Sub ordo dari Inseptisol dan
(Vad.1.4.2) memiliki nilai retensi P yang > Andisol berkaitan dengan rejim
85%, yaitu berkisar 96.77% hingga kelembaban tanah. Data iklim areal
99.22%, namun pada profil Gunung penelitian di Gunung Sipiso-piso (Tabel
Simbolon (Vb.1.2.3) didapati nilai retensi Lampiran 1) menunjukkan dalam setahun
P yang < 85%, dengan kisaran nilai terdapat 9 bulan basah, dan hanya 1 bulan
24.94% hingga 64.47%. Analisis kering. Berdasarkan kriteria rejim
laboratorium menunjukkan, nilai Alo + kelembaban tanah menurut Soil Taxonomy,
½Feo pada profil Gunung Sipiso-piso dikelompokkan kepada rejim kelembaban
(Vad.1.4.2) > 2%, dan pada profil Gunung Udik. Berdasarkan hal tersebut, maka
Simbolon (Vb.1.2.3) nilai ini < 2%. tanah di Gunung Sipiso-piso (Vad.1.4.2)
Dengan demikian, berdasarkan Soil dikelaskan kepada sub ordo
835
Udand.Sedangkan tanah pada Gunung Klasifikasi Tanah Nasional adalah
Simbolon (Vb.1.2.3) dikelaskan pada ordo Andosol Distrik dan Kambisol Kromik.
Udept.
DAFTAR PUSTAKA
Great Group
Tanah Gunung Sipiso-piso Crow, M. J. 2005. Tertiary Volcanicity in
(Vad.1.4.2) yang dikelaskan pada sub ordo Barber. A.J, M.J. Crow and J.S.
Udand, tidak memenuhi syarat untuk dapat Milsom (eds) Sumatra. Geology,
dimasukkan pada kelas great Resources, and Tectonic Evolution.
groupPlacudand,Durudand,Melanudand,H Geological Society. London.
ydrudand, Fulvudand. Oleh karenanya, Guslim. 2009. Agroklimatologi, USU
tanah Gunung Sipiso-piso dikelaskan pada Press, Medan.
great group Hapludand. H.Darul SWP, Junus Dai, A .Hidayat ,
Profil tanah Gunung Simbolon Yayat A.H., H.Y.Sumulyadi,
(Vb.1.2.3) tidak memiliki karakteristik Hendra S., P.Buurman dan
great group Sulfudept, Durudept, T.Balsem, 1989. Buku Keterangan
Fraqidept, Humudept, dan Eutrudept. Peta Satuan Lahan dan Tanah
Sehingga tanah ini di masukkan pada kelas lembar Sidikalang (0618),
great group Dystrudept. Sumatera. Pusat Penelitian
Tanah.Bogor.
Sub Group
Mukhlis. 2011. Tanah Andisol. Genesis,
Profil tanah Gunung Sipiso-piso
Klasifikasi, Karakteristik,
(Vad.1.4.2) memiliki horizon Argilik pada
Penyebaran dan Analisis. USU
kedalaman 125 cm dari permukaan tanah
Press, Medan.
mineral atau lapisan bahan organik yang
Nanzyo, M, R. Dahlgren and S. Shoji.
memiliki sifat tanah andik. Oleh karena
1993a. Chemical Characteristics of
itu, tanah ini dikelaskan pada sub group
Volcanic Ash Soil in S. Shoji.,
Ultic Hapludand.
M.Nanzyo and R. Dhalgren (eds)
Adanya sifat tanah andik, tetapi
Volcanic Ash Soils. Genesis,
tidak memenuhi syarat untuk dimasukkan
Properties and Utilization. Elsevier.
pada ordo Andisol menjadikan tanah pada
Amsterdam.
Gunung Simbolon (Vb.1.2.3) di masukkan
Soil Survey Staff. 2014. Keys to Soil
pada great group Andic Dystrudept.
Taxonomy. 12th edition. USDA
Natural Resource Conservation
B. Klasifikasi Tanah Nasional
Service. USA.
Menurut klasifikasi tanah nasional, Sukarman dan Dariah, A. 2014.
profil tanah volkan tua yang berada di kaki Karakteristik, Potensi, Kendala,
gunung Sipiso-piso (Vad.1.4.2) dan Pengelolaan Tanah Andisol di
diklasifikasikan kedalam Andosol Distrik, Indonesia. Balai Besar Penelitian
sedangkan profil tanah volkan tua yang dan Pengembangan Sumberdaya
terdapat di kaki gunung Simbolon Lahan Pertanian.
(Vb.1.2.3) diklasifikasikan menjadi
Kambisol Kromik.
SIMPULAN
Klasifikasi tanah Profil Vad.1.4.2
dan Vb.1.2.3 menurut Soil Taxonomy
berturut-turut adalah Ultic Hapludand dan
Andic Dystrudept. Klasifikasi tanah profil
Vad.1.4.2 dan Vb.1.2.3 menurut

836

You might also like