2679 6192 1 PB
2679 6192 1 PB
2679 6192 1 PB
ABSTRACT
The process of forming soil at the top of the cleft mountain is an attractive polygenesis phenomenon
observed. Genesis and soil classification can be used as a reference for land management and the
environment in the observer area. The purpose of the study was to determine the process of genesis
and the classification of land. The research was conducted descriptive method and survey, namely
field analysis for morphology and environmental circumstances, then laboratory analysis included
H2O pH, NAF, C-organic, KPK and Kesan and Kesan (CA, MG, K, and NA), alkaline saturation,
retention-p , land texture, and mineral sand fraction. The results of the study show that the soil that
developed on the summit of the cleft mountain is an undeveloped soil which is further marked by
high-weathered minerals, based on the classification of land according to the USDA taxonomy is
Acrudoxic Ultic Hapludands, according to the national land classification is Andosol Umbrik and
according to the World Reference Base for Soil Resources Andosols Umbric Thixotropic. Land
experienced polygenesis with the presence of Buried Soil and having had weather weathering was
still low due to low temperatures.
ABSTRAK
Proses pembentukan tanah di puncak Gunung Sumbing terdapat fenomena polygenesis yang
menarik diamati. Genesis dan klasifikasi tanah dapat digunakan sebagai rujukan pengelolaan
tanah dan lingkungan di area pengamatan. Tujuan penelitian untuk mengetahui proses genesis dan
klasifikasi tanah. Penelitian dilakukan metode deskriptif dan survei yaitu analisis lapangan untuk
morfologi dan keadaan lingkungan, kemudian analisis laboratorium antara lain pH H2O, NaF, C-
organik, kation dapat ditukar (Ca, Mg, K, dan Na), Kejenuhan Basa, Retensi-P, dan KPK, tekstur
tanah, dan mineral fraksi pasir. Hasil penelitian menunjukkan tanah yang berkembang pada
puncak Gunung Sumbing merupakan tanah yang belum berkembang secara lanjut ditandai dengan
mineral mudah lapuk yang tinggi, berdasarkan klasifikasi tanah menurut soil taxonomy USDA
adalah Acrudoxic Ultic Hapludands, menurut klasifikasi tanah Nasional adalah Andosol Umbrik
dan menurut World Reference Base for Soil Resources Andosols Umbric Thixotropic. Tanah
mengalami polygenesis dengan adanya buried soil dan memiliki memiliki pelapukan tanah masih
rendah diakibatkan oleh adanya suhu yang rendah.
PENDAHULUAN
diawali dengan proses utama yaitu pelapukan
Sukarman dan dariah (2014) material bahan induk tanah kemudian
menyatakan Tanah yang berkembang di mengalami perubahan bentuk, selain itu
daerah gunung berapi umumnya berupa jenis terjadi perpindahan deposit namun hanya
tanah andosol dengan karakteristik sedikit.Menurut Hardjowigeno (1985) Proses
kesuburanya yang tinggi.Genesis Andosol dari pedogenesis tanah Andosol disebut
64
e- ISSN: 2715-033X JURNAL AGROPLASMA, Vol. 9 No. 1, Mei 2022: 64-75
dengan Andosolisasi, yang memiliki sifat morfologi profil tanah dan keadaan
tanah yaitu adanya humifikasi tinggi dan lingkungan. Morfologi profil tanah meliputi
mengalami kompleks logam-logam seperti batas horizon, kedalaman horizon, warna,
aluminium dengan karbon organik. tekstur lapangan, struktur, konsistensi
Pedogenesis merupakan proses lapangan dan kedalaman efektif tanah.
terjadinya pembentukan tanah, yang Pengamatan keadaan lingkungan meliputi
umumnya mengarah pada pembentukan ketinggian tempat, koordinat, landform,
horizon-horizon pada tanah(Laliberté, et al., bahan induk, relief, tataguna lahan,
2013).Menurut Hardjowigeno (2015) genesa kemiringan lereng, kiblat lereng, dan
tanah adalah suatu ilmu yang mempelajari karakteristik permukaan. Pengamatan batuan
proses terbentuknya tanah mulai dari bahan dilakukan secara megaskopis. Analisis
induk. Dalam hal ini genesa tanah yang laboratorium meliputi sifat kimia, fisik, dan
berkembang pada puncak Gunung Sumbing mineral fraksi pasir tanah. Sifat kimiawi tanah
perlu diteliti dari bahan batuan pewakil, meliputi pH H2O, NaF dengan metode
mineral pasir hasil pelapukan batuan, hingga potensiometrik, C-organik dengan destruksi
sifat-sifat tanah yang dapat digunakan sebagai basah (walkley and black) , kapasitas
interpretasi genesa tanah. penukaran kation (KPK) dan kation dapat
Pengklasifikasian tanah dapat ditukar (Ca, Mg, K, dan Na) dilakukan
digunakan untuk mempersiapkan rencana dengan ekstraksi NH4Oac pH 7, Kejenuhan
dalam pengembangan pertanian maupun Basa, Retensi Fosfat (P) dengan cara
konservasi (Panjaitan et al., 2015). Kajian Blakemore et. al., 1987. Sifat fisik tanah
terkait genesis dan klasifikasi tanah ini sangat meliputi Berat Volume dengan ring
diperlukan untuk mengetahui proses-proses volumetri, dan tekstur dengan pemipetan.
yang telah terjadi dalam tanah, kemudian Analisis fraksi pasir menggunakan metode
inventarisasi sifat-sifat tanah yang kemudian mikroskop polarisasi dengan line counting.
akan dilakukan penamaan tanah berdasarkan Sampel tanah diambil dari setiap
karakteristik tanah sehingga dapat horizon untuk dilakukan analisis
diperuntukan sebagai acuan terkait tanah laboratorium.Lokasi profil tanah terletak pada
sebagai media tumbuh tanaman maupun Desa Adipuro, Kecamatan Kaliangkrik,
dengan sub-bidang ilmu tanah lainya. Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah
dengan koordinat lokasi 49S UTM X=
BAHAN METODE 0398873 Y=9182590 dengan ketinggian 2500
mdpl.Hasil dari pengamatan lapangan dan
Waktu penelitian ini dilaksanakan laboratorium digunakan untuk interpretasi
selama 4 bulan dimulai pada bulan November klasifikasi dan genesis tanah.Klasifikasi tanah
2021 sampai Februari 2022 di Desa Adipuro, yang digunakan adalah Keys to Soil
Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang Taxonomy (Soil Survey Staff, 2014) hingga
dan di Laboratorium Balai Penelitian Tanah, mencapai kelas subgroup, Klasifikasi Tanah
Bogor dan Laboratorium Sumberdaya Lahan Nasional (Subardja et.al., 2014) hingga
UPN “Veteran” Yogyakarta. mencapai macam tanah, dan World Reference
Bahan penelitian adalah profil tanah Base for Soil Resources(IUSS, 2015) hingga
pewakil di puncak Gunung Sumbing lereng mencapai tingkat II, yaitu principal qualifier
selatan. Alat lapangan yang digunakan belati, (kualifikasi utama) dan supplementary
meteran, Munsell soil colour chart, GPS, dan qualifier (kualifikasi tambahan).
klinometer. Analisis lapangan meliputi
65
e- ISSN: 2715-033X JURNAL AGROPLASMA, Vol. 9 No. 1, Mei 2022: 64-75
Δt =0,006(z1-z2)
Keterangan =
Z = tinggi tempat lokasi 1
z2 = tinggi tempat lokasi 2
T2 = T1± Δt
66
e- ISSN: 2715-033X JURNAL AGROPLASMA, Vol. 9 No. 1, Mei 2022: 64-75
Keterangan =
T2 = suhu pada tempat yang akan ditentukan
T1 = suhu yang sudah diketahui pada suatu tempat
Δt = selisih suhu
Jika elevasi suhu yang ingin ditentukan lebih tinggi (-), dan jika sebaliknya (+).
Menurut Sukarman et al., (2017) data- besaran suhu tanah adalah sebesar 14,42°C.
data terkait suhu tanah sering tidak tersedia Berdasarkan data suhu tanah tersebut, maka
sehingga dilakukan pendekatan suhu tanah rejim suhu tanah adalah isomesik karena
dengan = Suhu udara + 1,5°C. Diperoleh rerata suhu tanah tahunan diperoleh lebih
rata-rata suhu udara sebesar 12,78°C sehingga tinggi dari 8°C, dan lebih rendah dari 15°C.
67
e- ISSN: 2715-033X JURNAL AGROPLASMA, Vol. 9 No. 1, Mei 2022: 64-75
Neraca Air
600
Dari Gambar 1 dapat diketahui bahwa mengalami defisit air selama <90 hari
rejim kelembaban tanah di Titik Pengamatan berturut-turut, yaitu pada awal Agustus.
Profil 4 merupakan Udik dikarenakan
Karakteristik Tanah
Halus, Lemah
Sandy Clay Gumpal menyudut,
2Btb 44/50-82/85 Baur, berombak 10 YR 4/6 Gembur
Loam Halus, Lemah
82/85- Gumpal menyudut,
2BCb1 Jelas, berombak 7,5 YR 4/4 Loamy Sand Sangat gembur
103/106 Halus, Sedang
103/106- 7,5 YR Gumpal menyudut,
3Ahb Berangsur, rata Silty Loam Sangat gembur
113/115 2,5/2 Kasar, Sedang
113/115- Gumpal menyudut,
3C 7,5 YR 4/6 Loamy Sand Sangat gembur
130 Kasar, Sedang
Tekstur
Horizon BV
Pasir Debu Lempung Kelas
69
e- ISSN: 2715-033X JURNAL AGROPLASMA, Vol. 9 No. 1, Mei 2022: 64-75
120
Kedalaman Tanah (cm)
100
80
60
40
20
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
apakah tanah dapat dikategorikan andisol sangat rendah hingga rendah. Mg++ tertukar
(Pranoto, 2013). Cairan NaF akan diperoleh hasil antara 0,65 hingga 1,10 Cmol
mengasilkan ion hidroksida (OH-) apabila (+) kg-1 dengan harkat rendah hingga sedang.
kontak dengan bahan amorf. Ion hidroksida Unsur K+ memperoleh hasil 0,06 hingga 0,20
akan semakin tinggi apabila kandungan amorf Cmol (+) kg-1 dengan harkat sangat rendah
semakin tinggi. (Eviati dan Sulaeman, hingga rendah. Unsur K+ tertinggi pada
2009).pH NaF akhir menit 2 dan 4 pada horizon 3C. Unsur Na memperoleh hasil 0,01
horizon Ap-Bw1 menunjukkan kandungan hingga 0,48 Cmol (+) kg-1 dengan harkat
alofan cukup sampai banyak. Hasil pH NaF sangat rendah hingga sedang. Unsur K+
akhir 2 menit dan 4 menit diperoleh hasil tertinggi pada horizon 2Bwb3. Jumlah kation
pada menit 4 lebih tinggi. yang dapat dipertukarkan memiliki
keteraturan menurun dari horizon atas ke
C-Organik horizon bawah, namun terdapat kenaikan dari
2Bwb2 ke 2Btb, hal ini dikarenakan terdapat
Horizon teratas yaitu A mimiliki nilai peningkatan intensitas pelapukan dari batuan
C-Organik tinggi namun terdapat akumulasi sehingga adanya eksitasi basa-basa dari
C-Organik pada horizon bawah yaitu 3Ahb batuan ke tanah yang ditandai oleh adanya
yang signifikan tinggi, hal ini dimungkinkan peningkatan fraksi lempung pada horizon
adanya penumpukan solum tanah atau adanya 2Btb.
polygenesis pada satu penampang profil
tanah. Pada masa lampau horizon 3Ahb Kejenuhan Basa
merupakan horizon teratas, namun tertimbun
oleh horizon baru diatasnya. Profil tanah memiliki kejenuhan basa
relatif rendah yaitu dibawah 50%, yang
Retensi-P didukung oleh pH rata-rata >5,5. Kejenuhan
basa yang rendah ini dimungkinkan
Profil tanah yang diamati memiliki disebabkan oleh kompleks bahan organik
retensi fosfat >85% sehingga termasuk dengan logam seperti aluminium. Selain itu
kedalam sifat andik. Tanah yang berkembang kejenuhan basa rendah sejalan dengan kondisi
pada puncak Gunung Sumbing merupakan iklim yaitu curah hujan yang cukup tinggi.
tanah-tanah yang berkembang dari bahan Kejenuhan basa ini berpengaruh kepada
induk cenderung masam sehingga mempunyai pengelolaan tanah, semakin tinggi kejenuhan
kandungan logamalumunium tinggi dalam basa maka produktivitas tanaman akan
bentuk amorf dan memiliki kemampuan untuk semakin baik.
mengikat fosfat. Hal tersebut sesuai dengan
pernyataan Sukarman dan Dariah (2014) yaitu KPK
tanah Andosol memiliki karakteristik adanya
mineral non-kristalin seperti alofan, ferihidrit Kejenuhan basa memiliki pengaruh
dan imogolit yang mampu mengikat fosfat dalam pertukaran kation pada tanah, semakin
(P). tinggi kejenuhan basa akan menyebabkan
kompleks pertukaran tinggi, begitu pula
Kation Dapat Ditukar sebaliknya. Pada profil tanah yang diamati
terdapat penurunan KPK tanah yang sangat
Tanah puncak Gunung Sumbing jelas dari horizon A-Bw1 ke 2Bwb2
berkembang dari bahan induk andesit yang kemudian terdapat peningkatan di horizon
berdasarkan analisa fraksi pasir memiliki 3Ahb. Hal tersebut sejalan dengan adanya
komposisi mineral primer penyusun utama peningkatan jumlah tekstur fraksi pasir dan
opak, hipersten, dan hornoblende. Labradorit penurunan kandungan C-Organik yang dapat
menyumbang unsur Ca dan Na pada tanah. menukarkan kation. KPK tanah pada puncak
Diperoleh hasil Ca++ tertukar antara Gunung Sumbing ini memiliki nilai hubungan
0,71 hingga 4,79 Cmol (+) kg-1dengan harkat (regresi) yang positif dengan C-organik yaitu
71
e- ISSN: 2715-033X JURNAL AGROPLASMA, Vol. 9 No. 1, Mei 2022: 64-75
15
10 y = 3,0005x + 13,832
R² = 0,3231
5
0
0 0.5 1 1.5 %
C-Organik 2 2.5 3
A 4,5 13,4 13,7 1,78 4,79 0,95 0,11 0,22 6,07 20,77 29,22
Bw1 4,4 13,6 13,8 1,1 90,62 3,38 0,75 0,12 0,14 4,39 20,1 21,84
2Bwb2 4,4 1,22 2,32 0,62 0,06 0,05 3,05 15,45 19,74
2Btb 5,4 1,63 2,9 0,8 0,11 0,48 4,29 15,49 27,7
2BCb1 4,9 0,42 0,71 0,49 0,13 0,11 1,44 11,47 12,55
3Ahb 4,6 2,77 2,61 0,65 0,2 0,01 3,47 21,6 16,06
72
e- ISSN: 2715-033X JURNAL AGROPLASMA, Vol. 9 No. 1, Mei 2022: 64-75
Hornblende
Massa Dasar Gelas
Piroksen
Kuarsa
Batuan tersebut berasal dari hasil kuarsa 14%, hornblende 2%, dan piroksen
pembekuan magmatik di atas permukaan 10%. Sehingga dapat diketahui jenis
bumi dengan proses beku yang relatif cepat, batuannya yaitu batuan beku vulkanik
ditandai dari tekstur yang dapat diamati. intermediet menurut klasifikasi Clan Wiliams
Memiliki komposisi massa dasar gelas 70%, (1954) dengan nama batuannya Andesit.
73
e- ISSN: 2715-033X JURNAL AGROPLASMA, Vol. 9 No. 1, Mei 2022: 64-75
74
e- ISSN: 2715-033X JURNAL AGROPLASMA, Vol. 9 No. 1, Mei 2022: 64-75
75