2 +Hani+Triana+ (219-224)

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

219

Hani Triana, Henni Purnasari


Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pencegahan Penularan HIV dari Ibu
ke Anak (PPIA)

Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pencegahan


Penularan HIV dari Ibu ke Anak (PPIA)

The Effect of Health Education on Pregnant Women’s Knowledge of HIV Transmission Prevention from Mother
to Child

Hani Triana1*, Henni Purnasari2


1,2
Institut Kesehatan Immanuel

*Email: [email protected]

ABSTRACT
More than 90% of direct transmission cases of HIV infection in children and infants occur vertically from the
mother during pregnancy. One of the efforts to prevent transmission from mother to child is through the Program
of Transmission Prevention of HIV from Mother-to-Child (PMTCT). PMTCT services are integrated into the
Maternal and Child Health (MCH) package at all levels of healthcare. Health education is one of the methods
applied in combating HIV-AIDS. Health education helps modify behavior and enhance knowledge about HIV-
AIDS, thereby preventing transmission, especially from mother to child. The objective of this study is to improve
mothers’ knowledge regarding the prevention of HIV transmission from mother to child (PMTCT). This research
is a quantitative study with a pre-experimental design using a one-group pretest-posttest design. The population
and sample for this study consisted of 84 pregnant women receiving antenatal care (ANC), selected using
accidental sampling. The data collection instrument used in this study included health education materials
presented through PowerPoint, reflection, and a questionnaire. Analysis results indicate that the respondents’
knowledge level increased after receiving health education (posttest) compared to before (pretest). Based on the
Wilcoxon Matched Pairs Test, the Z-score was -7.318 with a significant level (α) of 0.000 (2-tailed) (or p-
value=0.000 <0.05), thus accepting the alternative hypothesis (H1). In conclusion, this study demonstrates a
significant difference in pregnant mothers’ knowledge about PMTCT before and after receiving health education.

Keywords: Health Education; Knowledge; PPIA; Pregnant Mothers

ABSTRAK
Lebih dari 90% kasus penularan HIV pada anak dan bayi ditularkan dari ibu secara vertikal pada saat kehamilan.
Salah satu upaya untuk mencegah penularan dari ibu ke bayi dengan program Pencegahan Penularan HIV Dari
Ibu Ke Anak (PPIA). Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak (PPIA) terintegrasi dengan layanan KIA. Salah
satu metode yang diterapkan dalam penanggulangan HIV-AIDS adalah pendidikan kesehatan. Pendidikan
kesehatan membantu meningkatkan pengetahuan tentang HIV sehingga dapat mencegah penularan dari ibu ke
anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan ibu mengenai pencegahan penularan HIV
dari ibu ke anak (PPIA). Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian pre-
eksperimental dengan rancangan one grup pre test – posttest. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah ibu
hamil yang melakukan ANC yaitu sebanyak 84 orang dengan teknik pengambilan sampel menggunakan accidental
sampling. Alat ukur pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Dari hasil analisis
data menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan responden sebelum dilakukan pendidikan kesehatan dibandingkan
dengan setelah dilakukan pendidikan kesehatan terjadi peningkatan pengetahuan. Hasil uji Wilcoxon Match Pairs
Test menunjukkan hasil Z sebesar -7.318 dengan tingkat signifikan α sebesar 0,000 (2- tailed) (atau p value =

Jurnal Kesehatan, vol 12, no.2, Edisi Desember 2023, pISSN: 2301-783X, eISSN: 2721-8007
220
Hani Triana, Henni Purnasari
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pencegahan Penularan HIV dari Ibu
ke Anak (PPIA)

0,000 < 0,05) maka H1 diterima. Simpulan penelitian ini menunjukkan ada perbedaan yang signifikan pada
pengetahuan ibu hamil tentang PPIA sebelum dan sesudah diberi pendidikan kesehatan.

Kata Kunci: Ibu Hamil; Pendidikan Kesehatan; Pengetahuan; PPIA

LATAR BELAKANG langkah pencegahan HIV dari ibu ke anak.


AIDS adalah penyakit yang memiliki beberapa (Kementerian Kesehatan RI, 2015).
gejala dan infeksi yang dihasilkan dari sistem Beberapa hasil penelitian mengatakan bahwa
kekebalan tubuh yang lemah yang disebabkan oleh HIV dapat ditularkan dari ibu ke anak selama fase
infeksi HIV. Kedua infeksi HIV asimtomatik dan intrauterin dan intrapartum, diyakini bahwa
simtomatik mungkin terjadi pada orang dengan beberapa penularan dari ibu ke anak telah terjadi.
ODHA. Jika gejala tidak dikelola dengan baik Paparan bayi terhadap sekresi saluran genital ibu
setelah delapan hingga sepuluh tahun berkembang dan darah diduga menjadi alasan penularan.
menjadi fase AIDS (Chryshna, 2020). Penularan HIV dari ibu ke anak selama kehamilan
Wanita hamil dan bayi yang dites positif HIV diperkirakan 23-30% kasus, saat melahirkan 50-
di Indonesia antara 2019 dan awal 2021. Sebanyak 65% kasus, dan selama menyusui pada 12-20%
2.370.473 wanita hamil dinyatakan positif HIV kasus, menurut sebuah penelitian. Penularan HIV
pada tahun 2019, dan dari jumlah tersebut, 6.439 dari ibu ke janin adalah 25-35% di negara maju.
(0,27%) ditemukan positif. Dari 691 bayi yang Tingkat virus plasma ibu terkait dengan tingkat
lahir dari ibu ODHA, 123 (17,8%) diketahui HIV- penularan yang tinggi ini. Di Indonesia, program
positif. Dari 2.404.754 perempuan yang dites HIV KIA dalam upaya penanggulangan HIV/AIDS
pada tahun 2020, 6.094 (0,25%) diitemukan mencakup pencegahan penularan dari ibu ke anak.
positif, dan 67 (13,4%) dari 498 bayi yang dites Ibu yang HIV-positif mengalami peningkatan
HIV juga dinyatakan positif. Sebanyak 520.974 morbiditas, kematian ibu, dan stigma sosial dan
wanita hamil dites HIV antara Januari dan Maret diskriminasi. Menjadi lebih pendiam tentang status
2021; diantaranya 1.590 (0,3%) dinyatakann mereka sebagai akibat dari stigma sosial, yang
positif terkena virus, dan 7 (7,1%) dari 99 bayi membuat PPIA lebih sulit (Kementerian Kesehatan
dinyatakan positif HIV dari ibu ODHA - HIV- RI, 2015).Pendidikan kesehatan adalah salah satu
positif. (Kementerian Kesehatan RI, 2015). Baik di strategi yang digunakan untuk memerangi
fasilitas kesehatan tingkat pertama maupun HIV/AIDS. Pendidikan kesehatan dimasukkan ke
rujukan, hal ini dilakukan melalui layanan dalam layanan, perawatan, dan dukungan ODHA
antenatal yang terintegrasi. Kementerian dan PMTCT melalui Voluntary Counseling and
Kesehatan telah menerapkan berbagai langkah Testing (VCT). Pendidikan kesehatan
untuk meningkatkan cakupan dan layanan PPIA. mempengaruhi perilaku dan meningkatkan
Langkah-langkah tersebut meliputi: 1) kesadaran akan HIV/AIDS untuk menghentikan
membangun fasilitas pelayanan kesehatan yang penyebaran virus, terutama dari ibu ke anak. Dalam
mampu PPIA; 2) melatih tenaga kesehatan dan hal ibu terinfeksi, konseling harus diberikan secara
meningkatkan keterampilan klinis melalui konsisten dengan harapan bahwa penularan kepada
fasilitator TOT; dan 3) membuat manual bagi anaknya dapat dihindari; Namun, jika ibu tidak
tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan pemerintah terinfeksi, konseling harus dilanjutkan agar anak
dan non-pemerintah untuk menerapkan langkah- tidak terinfeksi di kemudian hari Karena
pendidikan kesehatan adalah proses membantu

Jurnal Kesehatan, vol 12, no.2, Edisi Desember 2023, pISSN: 2301-783X, eISSN: 2721-8007
221
Hani Triana, Henni Purnasari
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pencegahan Penularan HIV dari Ibu
ke Anak (PPIA)

klien memecahkan masalah agar dapat secara METODE


efektif menyesuaikan diri dengan diri mereka Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif
sendiri dan lingkungan mereka, peran yang dengan menggunakan desain pre-eksperimental
dimainkan bidan dalam memberikan pendidikan dengan rancangan one grup pretest-posttest.
kesehatan dianggap mampu mempengaruhi Sampel yang digunakan di penelitian ini terdiri dari
pengetahuan ibu. Perluasan pengetahuan 84 ibu hamil yang periksa kehamilan di puskesmas
merupakan salah satu tujuan pendidikan kesehatan. Babakan Tarogong dengan pengambilan sampel
Pembentukan tindakan atau perilaku individu menggunakan accidental sampling. Kriteria
sangat dipengaruhi oleh pengetahuan atau sampel yaitu ibu hamil yang datang pada saat
kemampuan kognitifnya (Rachmawati, 2019). penelitian. Alat ukur pengumpulan data yang
Penelitian Alviana, Fifi, dan Romdiyah digunakan adalah materi bahan penyuluhan dan
(Alviana & Romdiyah, 2020), yang menunjukkan kuesioner. Tempat penelitian dilaksanakan di
bahwa responden dengan perilaku buruk dalam Puskesmas Babakan Tarogong, Bandung. Analisis
mencegah penularan HIV/AIDS pada ibu hamil data menggunakan uji Wilcoxon untuk
lebih cenderung memiliki pengetahuan yang buruk mengetahui pengetahuan sebelum dan sesudah
(68,5%) dibandingkan pengetahuan yang baik diberikan pendidikan kesehatan pencegahan
(29,0%) tentang pencegahan penularan HIV/AIDS penularan HIV dari ibu ke anak. Kuesioner yang
pada ibu hamil. digunakan sudah dilakukan uji validitas dengan
Kunjungan prenatal rutin dikombinasikan nilai r hitung > r tabel (0,349) dan uji reabilitas
dengan tes PMTCT sebagai langkah dalam proses dengan nilai Cronbach alpha = 0,747 > 0,6.
skrining HIV/AIDS selama kehamilan adalah salah
satu inisiatif tambahan untuk menghentikan HASIL
penularan HIV dari ibu ke keturunannya dan Tabel 1. Pengetahuan Ibu sebelum diberikan
meningkatkan perilaku PPIA. Pendidikan kesehatan (Pre-test)
Pengetahuan Frekuensi Persentase (%)
Berdasarkan data yang diperoleh dari Ibu
puskesmas Babakan Tarogong kota Bandung Kurang 29 34,5
didapatkan jumlah ibu hamil yang melakukan Cukup 24 28,6
pemeriksaan Antenatal Care (ANC) setiap Baik 31 36,9
bulannya adalah sebanyak 120 orang. Dari 120 Total 84 100
orang tersebut ibu hamil melakukan tes HIV
alasannya karena disarankan oleh petugas Berdasarkan Tabel 1, dari 84 orang, sebagian
kesehatan. Pada saat peneliti melakukan besar responden memiliki pengetahuan baik
wawancara pada 10 ibu hamil yang melakukan tes sebanyak 31 orang (36,9%), yang memiliki
HIV, ada 8 ibu hamil yang tidak mengetahui untuk pengetahuan cukup sebanyak 24 orang (28,6%)
apa pemeriksaan test tersebut dan tidak mengetahui dan masih ada responden yang memiliki
tentang pencegahan penularan HIV dari Ibu ke pengetahuan kurang yaitu sebanyak 29 orang
Anak (PPIA). Oleh karena itu tujuan peneliti ini (34,5%).
adalah untuk mengetahui pengaruh pendidikan
kesehatan terhadap pengetahuan ibu hamil
mengenai PPIA.

Jurnal Kesehatan, vol 12, no.2, Edisi Desember 2023, pISSN: 2301-783X, eISSN: 2721-8007
222
Hani Triana, Henni Purnasari
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pencegahan Penularan HIV dari Ibu
ke Anak (PPIA)

Tabel 2. Pengetahuan Ibu Setelah diberikan (28,6%) namun masih banyak responden yang
Pendidikan kesehatan (Post test) memiliki pengetahuan kurang yaitu sebanyak 29
Pengetahuan Frekuensi Persentase orang (34,5%). Hal tersebut dimungkinkan
Ibu (%) berkaitan dengan tingkat pendidikan responden
Kurang 1 1,2 masih banyak responden yang berpendidikan SMP
Cukup 8 9,5 yaitu 10 orang (11,9%) dan masih ada responden
Baik 75 89,3 yang memiliki berpendidikan SD sebanyak 3
Total 84 100 responden (3,6%). Masih adanya pendidikan ibu
hamil yang SMP dan SD hal ini dapat
Dari Tabel 2, dari 84 orang, sebagian besar mempengaruhi pengetahuan ibu hamil. Hal ini
responden memiliki pengetahuan baik yaitu sesuai dengan penelitian Oktarina et al. yang
sebanyak 75 orang (89,3%), yang memiliki menunjukkan faktor-faktor yang mempengaruhi
pengetahuan cukup sebanyak 8 orang (9,5%) dan pengetahuan ibu adalah keadaan wilayah, jenis
memiliki pengetahuan kurang yaitu sebanyak 1 kelamin, pendidikan, pekerjaan, dan paritas.
orang (1,2%). Tingkat pendidikan ibu hamil yang tinggi, yang
hanya sekolah menengah pertama dan sekolah
Tabel 3. Distribusi Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil dasar, juga dapat mempengaruhi tingkat
sebelum dan sesudah dilakukan Pendidikan Kesehatan pengetahuan mereka. Pendidikan dapat berdampak
pada individu, sehingga mereka yang memiliki
Penget Pretest Posttest Total P-
tingkat pendidikan lebih tinggi biasanya tahu lebih
ahuan n % n % n % valu
e banyak tentang mencegah HIV ditularkan dari ibu
Kurang 29 96,7 1 3,3 30 100 ke anak daripada mereka yang memiliki tingkat
Cukup 24 75 8 25 32 100 .000 pendidikan lebih rendah.
Baik 31 29,2 75 70,8 106 100 Selain pendidikan, hasil penelitian didapatkan
Total 84 50% 84 50% 168 100% bahwa banyak ibu hamil dengan status paritas ibu
yang masih primigravida yaitu sebanyak 35
Dari Tabel 3 didapatkan sebanyak 31 orang responden (41,7%) hal ini dapat berakibat bahwa
(29,2%) memiliki pengetahuan yang baik sebelum ibu primigravida belum terlalu banyak terpapar
diberikan pendidikan kesehatan, sedangkan setelah oleh pengetahuan tentang PPIA dan belum
dilakukan Pendidikan kesehatan naik menjadi 75 benyaknya pengalaman tentang kehamilan
orang (70,8%) memiliki pengetahuan yang baik. dibandingkan dengan ibu multigravida yang lebih
Hasil analisis menunjukkan bahwa sebelum banyak pengalaman mendapatkan informasi
dilakukan pendidikan kesehatan dibandingkan mengenai PPIA, hal ini sejalan dengan penelitian
setelah dilakukan pendidikan kesehatan terdapat Chusniah (2019) yang menyatakan bahwa semakin
peningkatan pengetahuan pada ibu hamil, hal ini sering ibu mengalami kehamilan maka semakin
dibuktikan dengan hasil analisis bivariat dengan banyak pengalaman mendapatkan informasi
nilai p-value=0,000. mengenai kehamilan termasuk informasi
pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak.
PEMBAHASAN
Menurut Notoatmodjo dalam DF Putri (2019)
Hasil penelitian menunjukkan sebelum
bahwa pengalaman merupakan sumber
dilakukan pendidikan kesehatan, pengetahuan
pengetahuan atau suatu cara seseorang untuk
responden tentang PPIA adalah yang memiliki
memperoleh kebenaran pengetahuan (Fadmi Putri
pengetahuan baik yaitu 31 responden 36,9%), yang
et al., 2019).
memiliki pengetahuan cukup 24 responden
Jurnal Kesehatan, vol 12, no.2, Edisi Desember 2023, pISSN: 2301-783X, eISSN: 2721-8007
223
Hani Triana, Henni Purnasari
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pencegahan Penularan HIV dari Ibu
ke Anak (PPIA)

Sesudah dilakukan pendidikan kesehatan Perbedaan penelitian dalam pengetahuan


penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan mengungkapkan bahwa pengetahuan wanita hamil
responden tentang pencegahan penularan HIV dari meningkat setelah pendidikan kesehatan.
ibu ke anak naik secara signifikan. Hal ini dapat Pengetahuan ibu hamil tentang PPIA di puskesmas
dilihat bahwa sebagian besar responden Babakan Tarogong berbeda sebelum dan sesudah
berpengetahuan baik naik sebanyak 75 orang pendidikan kesehatan, menurut uji statistik
(89,3%), berpengetahuan cukup turun menjadi 8 menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test, yang
orang (9,5%), dan yang mempunyai pengetahuan menghasilkan nilai p=0,0001 (< 0,05) dan nilai Z=-
kurang turun secara signifikan menjadi 1 orang 7,318. Temuan penelitian menunjukkan bahwa
(1,2%). Penelitian tersebut menunjukkan adanya mendidik wanita hamil tentang pencegahan HIV
peningkatan pengetahuan sebelum dan sesudah dan bagaimana mencegah penularan dari ibu ke
dilakukannya pendidikan kesehatan. anak mempengaruhi tingkat pengetahuan mereka.
(Notoatmodjo, 2018). Pengetahuan ibu hamil Perbedaan penelitian dalam pengetahuan
tentang PPIA dapat diperoleh melalui berbagai mengungkapkan bahwa pengetahuan wanita hamil
media, selain itu juga melalui promosi atau meningkat setelah pendidikan kesehatan.
penyuluhan petugas kesehatan mengenai Melalui pengetahuan dan kesadaran yang
Pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak. diperoleh melalui proses pembelajaran, pendidikan
Menurut Oktarina, Hanafi, dan Budisuari (Oktarina kesehatan bertujuan untuk memberdayakan
et al., 2018), faktor peningkatan pengetahuan masyarakat untuk melakukan praktik dan tindakan
seseorang tentang PPIA antara lain dipengaruhi untuk mempertahankan atau meningkatkan
oleh kesetaraan, pekerjaan, pendidikan, jenis kesehatan. Sejumlah variabel, seperti mata
kelamin, dan keadaan regional. Menurut Oktarina, pelajaran pembelajaran, guru (pendidik atau
Hanafi, dan Budisuari (2018), penelitian fasilitator), alat peraga, metode dan teknik
membuktikan bahwa pendidikan kesehatan pembelajaran, serta materi atau materi yang
merupakan upaya pembelajaran kepada dipelajari, semuanya saling berdampak selama
masyarakat untuk mengatasi masalah dan proses ini (Notoatmodjo, 2018). Dengan
meningkatkan kesehatan yang didasarkan kepada menggunakan berbagai teknik dan media untuk
pengetahuan melalui proses pembelajaran. Data mendukung pelaksanaan pendidikan kesehatan
menunjukkan bahwa, sebelum pendidikan yang efektif untuk tenaga kesehatan dapat
kesehatan, pengetahuan rata-rata responden adalah menggunakan pendidikan kesehatan sebagai
sebagai berikut: 31 responden (36,9%) memiliki sarana peningkatan pengetahuan masyarakat dalam
pengetahuan yang baik, sedangkan 24 responden rangka mewujudkan derajat kesehatan yang tinggi.
(28,6%) memiliki pengetahuan yang cukup. Salah satu strategi peningkatan pengetahuan dalam
Namun, masih banyak responden—sebanyak 29 pendidikan kesehatan yang dapat dimanfaatkan
orang (34,5%) yang pengetahuannya kurang. untuk membantu individu dan masyarakat adalah
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, terjadi pendidikan kesehatan dan konseling.
peningkatan pengetahuan yang signifikan: jumlah
orang dengan pengetahuan yang baik meningkat KESIMPULAN
sebesar 75 (89,3%), jumlah orang dengan Temuan penelitian menunjukkan adanya
pengetahuan yang cukup menurun menjadi 8 perbedaan pengetahuan tentang PPIA sebelum dan
(9,5%), dan jumlah orang dengan pengetahuan sesudah pendidikan kesehatan. Selain itu,
kurang menurun menjadi 1 (1,2%). pengetahuan ibu hamil tentang PPIA sangat
dipengaruhi oleh pendidikan kesehatan. Tenaga

Jurnal Kesehatan, vol 12, no.2, Edisi Desember 2023, pISSN: 2301-783X, eISSN: 2721-8007
224
Hani Triana, Henni Purnasari
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pencegahan Penularan HIV dari Ibu
ke Anak (PPIA)

kesehatan diharapkan dapat mengedukasi dan Ilmu Perilaku. Wineka Media.


masyarakat, khususnya ibu hamil, tentang PPIA
sehingga ibu hamil dapat menggunakan berbagai
media untuk melakukan tes HIV sesegera mungkin

DAFTAR PUSTAKA
Alviana, F., & Romdiyah. (2020). Hubungan
Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Terhadap
Perilaku Pencegahan Penularan HIV/AIDS.
Jurnal Ilmiah Kesehatan, 19(Mei), 33–42.
Chryshna, M. (2020). HIV/AIDS: Definisi,
Penularan, Pencegahan, Pengobatan, dan
Situasinya di Indonesia.
https://kompaspedia.kompas.id/baca/paparan
-topik/hiv-aids-definisi-penularan-
pencegahan-pengobatan-dan-situasinya-di-
indonesia
Chusniah R, W. (2019). Promosi Kesehatan dan
Ilmu Wineka Media
Diani Fadmi Putri; Mina Yumei Santi; Yuliantisari
Retnanin. (2020). GAMBARAN
PENGETAHUAN REMAJA TENTANG
RISIKO PERNIKAHAN DINI DI SMA N 2
WONOSARI GUNUNGKIDUL. Poltekkes
Kemenkes Yogyakarta.
Kementerian Kesehatan RI. (2015). Pedoman
Manajemen Program Pencegahan Penularan
HIV dan Sifilis dari Ibu ke Anak. Kemenkes
RI.
Notoatmodjo, S. (2018). Promosi kesehatan teori
dan aplikasi. Rineka Cipta.
Oktarina, Hanafi, F., & Budisuari, M. A. (2018).
Hubungan Antara Karakteristik Responden,
Keadaan Wilayah dengan Pengetahuan ,
Sikap Terhadap HIV/AIDS pada Masyarakat
Indonesia. Buletin Penelitian Sistem
Kesehatan, 124(4), 362–369.
http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php
/hsr/article/view/2742/1525
Rachmawati, W. C. (2019). Promosi Kesehatan

Jurnal Kesehatan, vol 12, no.2, Edisi Desember 2023, pISSN: 2301-783X, eISSN: 2721-8007

You might also like