JURNAL

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 9

Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Balita 1 Tahun Dengan Kelengkapan

Imunisasi Dasar Di Puskesmas Pulo Brayan Kecamatan Medan Barat Tahun


2017

(Relationship of Knowledge and Attitudes of First-Year Women With


Completed Basic Immunization In Pulo Brayan Health Center, West Medan
Sub-District, 2017)
Nikita Ardianna1, Yulida Effendi Nasution2 Fadilah Aini3
1
Mahasiswi, D4 Kebidanan Helvetia
2
Dosen, D3 Akademi Kebidanan Helvetia
3
Dosen, S1 Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan Helvetia
Email: [email protected]
INFO ARTIKEL ABSTRACT/ABSTRAK
Although the immunization program is well underway, there are
still some immunization coverage that is not achieved. The
purpose of this research is to know the correlation of knowledge
and attitude of 1 year old mother with basic immunization
completeness at puskesmas pulo brayan west district of year
2017. This research is an analytic survey using cross sectional
approach. The population in this research is 1 year old mother
of 43 mother of toddler. Sampling technique using total
sampling technique. The analysis used univariate and bivariate
analysis with chi-square test. The result of chi square test is the
value of p value 0,000 obtained & lt; 0,05 sig-2 tiled value show
there is correlation of knowledge and attitude of mother of 1
year old with completeness of basic immunization at puskesmas
pulo brayan west medan district. For Respondents expected this
research can add insight and understanding about the
importance of basic immunization in toddlers.
Meskipun program pemberian imunisasi sudah dijalankan
dengan baik, namun masih terdapat beberapa cakupan imunisasi
yang tidak tercapai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap ibu balita 1 tahun
dengan kelengkapan imunisasi dasar di puskesmas pulo brayan
kecamatan medan barat tahun 2017. Penelitian ini bersifat
survey analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional.
Populasi dalam penelitian ini adalah ibu balita 1 tahun sebanyak
43 ibu balita. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik
total sampling. Analisa menggunakan analisa univariat dan
bivariat dengan uji chi-square. Hasil uji chi square adalah nilai p
value 0,000 didapatkan & lt ;0,05 nilai sig-2 tiled menunjukkan
ada hubungan pengetahuan dan sikap ibu balita 1 tahun dengan
kelengkapan imunisasi dasar di puskesmas pulo brayan
kecamatan medan barat. Bagi Responden diharapkan penelitian
ini dapat menambah wawasan dan pemahaman tentang
pentingnya imunisasi dasar pada balita.
PENDAHULUAN yang spesifik terhadap suatu
Paradigma sehat penyakit. Apabila kuman berbahaya
dilaksanakan melalui beberapa yang masuk cukup banyak maka
kegiatan salah satu diantaranya tubuhnya tidak mampu melawan
adalah pencegahan penyakit. Sebagai kumat tersebut sehingga dapat
upaya menghasilkan generasi sehat menyebabkan sakit berat, cacat
memerlukan motivasi dan koordinasi bahkan meninggal.1
semua pihak terutama orang tua dan Berdasarkan data World
lainnya. Penyelenggaraan program Health Organization (WHO) dari
imunisasi dilakukan melalui 194 negara 65 di antaranya memiliki
serangkaian tahapan yaitu cakupan imunisasi Difteri, Pertusis
penyusunan perencanaan, dan Tetanus (DPT) di bawah target
pelaksanaan, pengelolaan tantai global 90%. Untuk menghapus
vaksin agar dapat terlaksanaanya kantong-kantong wilayah dimana
pencegahan penyakit melalui banyak anak-anak tidak terlindungi
imunisasi. dari penyakit yang sebenarnya dapat
Perubahan lingkungan dicegah melalui imunisasi, Badan
sosial budaya memberikan dampak Kesehatan Dunia (WHO) mengajak
positif dan negatif terhadap pola negara-negara untuk bekerja lebih
penyakit yang ada dalam intensif bersama mencapai target
masyarakat. Meningkatnya cakupan imunisasi, dengan
hubungan ancaman yang potensial mengusung tema Close the
bagi kejadian penyakit menular Immunization Gap, Vaccination for
bagi negara lainnya Salah satu All sebagai tema Pekan Imunisasi
penyakit menular berbahaya di Dunia, tanggal 24-30 April 2015. 2
Indonesia adalah penyakit Diperkirakan di seluruh
transportasi dan komunikasi antar dunia, pada tahun 2013, 1 dari 5 anak
negara dewasa ini merupakan atau sekitar 21,8 juta anak tidak
hepatitis B, difteri, pertusis, tetanus mendapakan imunisasi yang bisa
yang dapat berkembang menjadi menyelamatkan nyawa mereka. Di
penyakit kronis. 1 Indonesia, Imunisasi Dasar Lengkap
Manfaat diberikannya (IDL) mencapai 86,8%,dan perlu
imunisasi antara lain adalah ditingkatkan hingga mencapai target
mencegah terjadinya penyakit 93% di tahun 2019. Universal Child
tertentu pada seseorang, dan Immunization (UCI) desa yang kini
menghilangkan penyakit tertentu mencapai 82,9% perlu ditingkatkan
kepada sekelompok masyarakat hingga mencapai 92% di tahun 2019.
(populasi). Beberapa penyakit yang Di tingkat nasional, kita
dapat dihindari dari imunisasi yaitu mengharapkan target Imunisasi
seperti campak, polio, difteri, Dasar Lengkap 91% dan UCI Desa
tetanus, batuk rejan, hepatitis B, 84% pada akhir tahun 2015 ini. 3
gondongan, cacar air, TBC dan lain Data cakupan imunisasi
sebagainya.1 dasar lengkap di Provinsi Sumatera
Akibat tidak diberikannya Utara pada tahun 2016 yaitu
imunisasi dasar lengkap maka imunisasi BCG dengan jumlah
tubuhnya tidak memiliki kekebalan 286,748 (91,7), HB<7 Hari dengan
jumlah 258,967 (82,8%), DPT-HB- sekitar 20 orang ibu lainnya yang
HiB (1) berjumlah 291, 105 (95,2%), memiliki pegetahuan baik dan
DPT-HB-HiB (2) berjumlah 283,205 memiliki anak dengan
7
(92,6%), Polio 4 berjumlah 280,177 statusimunisasi lengkap.
(91,6%), Campak 281, 286 (91,0%), Berdasarkan hasil rekapan
dan Imunisasi Dasar Lengkap di Puskesmas Pulo Brayan
berjumlah 272, 743 (89,2%). 4 Kecamatan Medan Barat jumlah
Imunisasi adalah suatu keseluruhan balita sebanyak 335
usaha untuk mendapatkan kekebalan balita dengan klasifikasi 133 balita
tubuh terhadap suatu penyakit laki-laki dan 202 balita perempuan.
dengan memasukkan kuman atau Sedangkan jumlah Balita di Desa
produk kuman yang sudah yang berumur 1 tahun sebanyak 43
dilemahkan atau dimatikan. Dengan balita dengan jumlah balita yang
memasukkan kuman atau bibit mendapat imunisasi 19 balita dan
penyakit tersebut diharapkan tubuh yang tidak mendapatkan imunisasi
dapat menghasilkan anti body yang sebanyak 24 balita.
nanti akan digunakan tubuh untuk Penelitian Margawati, dkk
melawan kuman atau bibit penyakit Pengaruh pengetahuan ibu dengan
yang menyeang tubuh. 5 status imunisasi dasar bayi dengan
Masalah rendahnya sampel sebanyak 84 dengan hasil
cakupan imunisasi kemungkinan bahwa ibu yang memiliki anak
disebabkan oleh beberapa faktor dengan status imunisasinya tidak
diantaranya adalah kurangnya lengkap sebesar (76,2%) sedangkan
pengetahuan ibu tentang imunisasi, yang imunisasinya lengkap sebesar
kurangnya informasi dan (64.3%). 8
penyuluhan yang didapatkan oleh Penelitian Dewi tentang sikap
ibu yang mempunyai bayi dan ibu tentang kelengkapan imunisasi
balita tentang imunisasi, serta lengkap pada bayi dengan sampel 40
jauhnya fasilitas pelayanan ibu yang memiliki balita terdapat 22
kesehatan khusus didaerah ibu dengan status imunisasi
terpencil. Pentingnya imunisasi balitannya tidak lengkap dan 18 ibu
didasarkan pada pemikiran bahwa dengan status imunisasi balitannya
pencegahan penyakit merupakan tidak lengkap dan hasil olahan chi
upaya penting dalam memelihara square didapatkan P value = 0.026
kesehatan anak. 6 untuk variabel sikap dan P value =
Penelitian dengan judul 0.017. 9
hubungan pengetahuan ibu tentang Penelitian Khilmiana dengan
kelengkapan imunisasi lengkap pada Judul pengetahuan ibu tentang
anak dengan hasil yang didapatkan kelengkapan imunisasi lengkap pada
terdapat hubungan yang signifikan bayi dengan sampel 32 ibu yang
antara pengetahuan dengan memiliki balita terdapat 22 ibu
kelengkapan imunisasi pada anak dengan status imunisasi balitannya
dimana dari 60 ibu balita sekitar 40 tidak lengkap dan 10 ibu dengan
ibu dengan status imunisasi anaknya status imunisasi balitannya tidak
tidak lengkap dan memiliki lengkap dan hasil olahan chi square
pengetahuan kurang, kemudian didapatkan P value = 0.026 untuk
variabel pengetahuan dan P value = rekapan di Puskesmas Pulo Brayan
0.017. 10 Kecamatan Medan Barat jumlah
Penelitian hubungan perilaku keseluruhan balita sebanyak 335
ibu tentang pemanfaatan buku KIA balita dengan klasifikasi 133 balita
dengan kelengkapan imunisasi dasar laki-laki dan 202 balita perempuan.
anak di wilayah kerja Puskesmas Sedangkan jumlah Balita di Desa
Panca Budi Boyolali di dapatkan yang berumur 1 tahun sebanyak 43
hasil adanya hubungan yang ibu balita dengan jumlah balita yang
signifikan antara pengetahuan ibu mendapat imunisasi 19 balita dan
dengan kelengkapan imunisasi dasar yang tidak mendapatkan imunisasi
anak dimana didapatkan hasil PValue sebanyak 24 balita.
(0,000) <α(0,05) adanya hubungan Penelitian ini dimulai dari
yang signifikan antara sikap ibu survei awal, penelusuran
dengan kelengkapan imunisasi dasar perpustakaan, pembuatan proposal,
anak dimana didapatkan hasil PValue maju proposal sampai sidang
(0,000) <α(0,05), adanya hubungan penelitian. Waktu penelitian ini
yang signifikan antara tindakan ibu dimulai pada bulan Agustus -
dengan kelengkapan imunisasi dasar Desember 2017.
anak dimana didapatkan hasil PValue Populasi adalah wilayah
(0,000) <α(0,05).11 generalisasi yang terdiri atas
subjek/objek yang mempunyai
BAHAN DAN METODE kualitas dan karakteristik tertentu
Jenis penelitian yang yang di tetapkan oleh peneliti untuk
digunakan adalah survei analitik, di pelajari dan kemudian di tarik
yang di maksud survey analitik kesimpulannya. Populasi dalam
adalah penelitian yang mencoba penelitian ini adalah ibu balita yang
menggali bagaimana dan mengapa mempunyai umur 1 tahun di
fenomena itu terjadi. Kemudian Puskesmas Pulo Brayan Kecamatan
melakukan analisis dinamika korelasi Medan Barat Tahun 2017 sebanyak
antara fenomena, baik antara faktor 43 ibu. 24
resiko dan faktor efek. Pada sebanyak 43 ibu
penelitian ini menggunakan Analisis univariat digunakan
pendekatan cross sectional, yaitu untuk mendeskripsikan pengetahuan
suatu rancangan penelitian dengan dan sikap ibu balita 1 tahun dengan
melakukan pengukuran pada saat kelengkapan imunisasi dasar. Dalam
bersamaan. 23 penelitian ini data disajikan dalam
Penelitian ini mengkaji dua tabel distribusi. 25
variabel antara lain variabel bebas Analisis bivariat dilakukan
yaitu Pengetahuan dan Sikap Ibu (X) untuk mengetahui hubungan antara
dan variabel terikat yaitu pengetahuan dan sikap ibu balita 1
Kelengkapan Imunisasi Dasar (Y) di tahun dan variabel kelengkapan
Puskesmas Pulo Brayan Kecamatan imunisasi dasar dengan
Medan Barat Tahun 2017. menggunakan SPSS 17 uji statistik
Penelitian ini dilakukan di chi-square, pada batas pemaknaan
Puskesmas Pulo Brayan Kecamatan perhitungan statistik p value (0,05).
Medan Barat. Berdasarkan hasil Apabila hasil perhitungan
menunjukkan nilai p<p value (0,05) menjelaskan adanya asosiasi
maka dikatakan (Ho) di tolak dan Ha (hubungan) antara variabel terikat
diterima, artinya kedua variabel dengan variabel bebas digunakan. 25
secara statistik mempunyai hubungan
yang signifikan. Kemudian untuk

HASIL (37.2%) yang memiliki umur 20-35


Dari tabel .1. DIBAWAH tahun sebanyak 10 responden
dapat di lihat bahwa dari 43 (23.3%) dan yang memiliki umur
responden, yang memiliki umur <20 >35 tahun sebanyak 17 responden
tahun sebanyak 16 responden (39.5%).

Tabel .1. Distribusi Karakteristik Umur Responden di Puskesmas Pulo


Brayan Kecamatan Medan Barat
No Umur f %
1 <20 tahun 16 37.2
2 20-35 tahun 10 23.3
3 > 35 tahun 17 39.5
Total 43 100

Dari tabel .2. dibawah dapat yang memiliki pengetahuan cukup


di lihat bahwa dari 43 responden, sebanyak 10 responden (23.3%) yang
yang memiliki pengetahuan kurang memiliki pengetahuan baik sebanyak
sebanyak 23 responden (53.5%), 10 responden (23.3%).

Tabel .2. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu di Puskesmas Pulo Brayan


Kecamatan Medan Barat
No Pengetahuan f %
1 Kurang 23 53.5
2 Cukup 10 23.3
3 Baik 10 23.3
Total 43 100

Dari tabel .3. dibawah dapat di sikap negatif sebanyak 28 responden


lihat bahwa dari 43 responden, yang (65.2%).
memiliki sikap positif sebanyak 15
responden (34.8%), yang memiliki
Tabel .3. Distribusi Frekuensi Sikap Ibu di Puskesmas Pulo Brayan
Kecamatan Medan Barat
No Sikap f %
1 Positif 15 34.8
2 Negatif 28 65.2
Total 43 100
Dari tabel .4. dibawah dapat lengkap sebanyak 24 responden
di lihat bahwa dari 43 responden, (55.8%), dan imunisasi lengkap
yang memiliki imunisasi tidak sebanyak 19 responden (44.2%).
Tabel .4. Distribusi Frekuensi Kelengkapan Imunisasi Dasar Pada
Di Puskesmas Pulo Brayan Kecamatan Medan Barat
No Kelengkapan Imunisasi f %
1 Tidak lengkap 24 55.8
2 Lengkap 19 44.2
Total 43 100

Dari tabel .5. tabulasi silang mayoritas memiliki kelengkapan


dibawah dilihat bahwa dari 23 imunisasi dasar tidak lengkap
responden yang memiliki sebanyak 3 responden (18.6%) dan
pengetahuan kurang mayoritas dari 10 responden yang memiliki
meiliki kelengkapan imunisasi tidak pengetahuan baik mayoritas
lengkap sebanyak 16 responden memiliki imunisasi dasar lengkap
(37.2%), dari 10 responden yang sebanyak 10 responden (23.3%).
memiliki pengetahuan cukup
Tabel .5. Tabulasi Silang Hubungan Pengetahuan Ibu Balita 1 Tahun dengan
Kelengkapan Imunisasi Dasar di Puskesmas Pulo Brayan Kecamatan
Medan Barat
Kelengkapan Imunisasi Dasar
Total
Pengetahuan Tidak Lengkap Lengkap Sig p
f % f % f %
Kurang 16 37.2 7 16.3 23 53.5
Cukup 3 18.6 2 4.7 10 23.3
0,000
Baik 0 .0 10 23.3 10 23.3
24 55.8 19 4.2 43 100

Tabel 4.7. Tabulasi Silang Hubungan Sikap Ibu Ibu Balita 1 Tahun dengan
Kelengkapan Imunisasi Dasar di Puskesmas Pulo Brayan
Kecamatan Medan Barat

Kelengkapan Imunisasi Dasar


Total
Sikap Tidak Lengkap Lengkap Sig p
f f f %
Negatif 21 7 28 34,8
Positif 3 11 15 65,2 0,000
24 19 43 100
PEMBAHASAN teori Notoadmodjo dan sejalan dengan
Berdasakan hasil penelitian penelitian yang dilakukan oleh Sumatri
yang dilakukan maka didapatkan Ana dan Sudirja.
bahwa dari 43 responden, yang Berdasarkan hasil penelitian
memiliki pengetahuan kurang yang dilakukan maka didapatkan
sebanyak 23 responden (53.5%), bahwa dari 43 responden, yang
yang memiliki pengetahuan cukup memiliki sikap positif sebanyak 23
sebanyak 10 responden (23.3%) yang responden (53.5%), yang memiliki
memiliki pengetahuan baik sebanyak sikap negatif sebanyak 10 responden
10 responden (23.3%). (23.3%).
Berdasarkan asumsi peneliti Berdasarkan asumsi peneliti
dari hasil penelitian yang telah dari hasil penelitian yang telah
dilakukan yaitu didapatkan mayoritas dilakukan yaitu mayoritas responden
ibu balita memiliki pengetahuan memiliki sikap positif yang dimana
kurang, hal ini dikarenakan masih responden setuju dengan pernyataan
banyak ibu balita yang memiliki sikap yang anjurkan. Namun responden
pendidikan rendah serta ibu balita belum tentu memiliki pengetahuan
belum tau apa itu imunisasi, jenis-jenis yang baik. Ini dikarenakan responden
imunisasi yang wajib didapatkan oleh yang memiliki sikap yang baik/positif
balita dan dampak dari balita yang namun belum tentu memiliki
tidak mendapatkan imunisasi. Diantara pengetahuan baik.
seluruh balita di Puskesmas Pulo Berdasakan hasil penelitian
Brayan masih ada anak yang sama yang dilakukan maka didapatkan
sekali belum pernah diimunisasi, bahwa dari 43 responden, yang
penulis menanyakan alasan mereka memiliki imunisasi tidak lengkap
tidak melakukan imunisasi pada anak sebanyak 24 responden (55.8%), dan
mereka, para ibu tersebut mengaku imunisasi lengkap sebanyak 19
takut bayinya demam, alasan lainnya responden (44.2%).
karena bayi mereka mau diimunisasi Berdasarkan asumsi peneliti
tidak diimunisasi sama saja kalau sudah dari hasil penelitian yang telah
waktunya sakit maka akan sakit juga, dilakukan yaitu didapatkan mayoritas
kemudian alasan yang lainnya anak balita tidak mendapatkan
mengatakan mereka sudah turun imunisasi secara lengkap dan mayoritas
temurun tidak melakukan imunisasi balita mendapatkan imunisasi hanya
pada anak mereka jadi sudah terbiasa beberapa dari semua jenis imunisasi,
tidak melakukan imunisasi pada anak, hal ini disebabkan karena sebagian
hal ini terjadi karena rendahnya besar ibu balita sengaja tidak membawa
pengetahuan ibu balita mengenai anaknya kepetugas kesehatan untuk
imunisasi hal ini juga disebabkan mendapatkan pelayanan imunisasi
karena umur >35 tahun, usia sangat dengan alasan imunisasi akan membuat
menentukan pengetahuan dan sikap anak demam yang berart malah bukan
seseorang dimana ibu yang memiliki membuat anak tidak sakit tapi justru
usia lebih dewasa biasanya lebih sering membuat anak sakit, hal lain karena ibu
mengacuhkan hal yang penting karena tidak mengetahui jenis-jenis imunisasi
banyak aktivitas lain yang harus yang wajib didapatkan balita sesuai
dijalaninya. Asumsi ini sesuai dengan umurnya, ibu berfikir semua jenis
imunisasi akan membuat anak SMP tidak memadai, serta ada yang
demam, serta ada ibu yang dengan alasan ibu balitanya tidak
mengetahui imunisasi, manfaat mengetahui jadwal imunisasi pada
imunisasi dan penyakit yang dapat balita sehingga jadwal yang sudah
dicegah dari imunisasi namun ibu sesuai namun ibu balita tidak
memang enggan membawa anaknya membawa balitanya ke pelayanan
mendapatkan pelayanan imunisasi kesehatan sehingga imunisasi balita
karena sudah merupakan tradisi dari pun tidak lengkap bahkan ada balita
keluarga secara turun temurun tidak yang hanya mendapatkan imunisasi
di imunisasi jadi mereka percaya hanya 1 kali saja yaitu Hb0
bahwa anak juga akan tumbuh dengan dikarenakan pengetahuan ibu yang
baik tanpa imunisasi. sangat kurang baik mengenai jadwal
Berdasakan hasil penelitian imunisasi balita.
yang dilakukan maka didapatkan hasil Berdasarkan asumsi peneliti dari
bahwa dari 23 responden yang hasil penelitian yang telah dilakukan
memiliki pengetahuan kurang yaitu yang memiliki sikap negatif
mayoritas memiliki kelengkapan sebanyak 28 responden mayoritas
imunisasi tidak lengkap sebanyak 16 kelengkapan imunisasi dasar tidak
responden (37.2%), dari 10 responden lengkap sebanyak 21 responden dan
yang memiliki pengetahuan cukup yang memiliki sikap positif sebanyak
mayoritas memiliki kelengkapan 15 responden mayoritas kelengkapan
imunisasi dasar tidak lengkap sebanyak imunisasi dasar tidak lengkap sebanyak
3 responden (18.6%) dan dari 10 3 responden. Mayoritas responden
responden yang memiliki pengetahuan memiliki sikap positif yang dimana
baik mayoritas memiliki imunisasi responden setuju dengan pernyataan
dasar lengkap sebanyak 10 responden sikap yang anjurkan. Namun responden
(23.3%). belum tentu memiliki pengetahuan
Berdasarkan asumsi peneliti yang baik. Ini dikarenakan responden
dari hasil penelitian yang telah yang memiliki sikap yang baik/positif
dilakukan yaitu mayoritas memiliki namun belum tentu memiliki
pengetahuan kurang baik dan memiliki pengetahuan9 baik.
status imunisasi anak dengan tidak
lengkap, artinya masih banyak ibu-ibu KESIMPULAN
dari balita tidak tau pentingnya Sikap dari 43 responden, yang
kelengkapan imunisasi dasar pada memiliki sikap negatif sebanyak 28
balita serta penyakit-penyakit yang responden dan yang memiliki sikap
dapat dicegah dari imunisasi, hal lain positif sebanyak 15 responden
yang menyebabkan ibu balita tidak Kelengkapan imunisasi dasar balita dari
memberikan imunisasi dasar secara 43 responden, yang memiliki imunisasi
lengkap kepada anaknya karena alasan tidak lengkap sebanyak 24 responden
faktor pendidikan yang mayoritas ibu (55.8%), dan imunisasi lengkap
balita memiliki pendidikan SMP, sebanyak 19 responden (44.2%). Ada
pendidikan SMP merupakan hubungan pengetahuan dan sikap ibu
pendidikan yang tergolong rendah hal balita 1 tahun di Puskesmas Pulo
ini juga menyebabkan pengetahuan ibu Brayan Kecamatan Medan Barat
rendah karena ilmu yang didapatka di
dimana nilai probabilitasnya 0,000 atau 6. Maryunani, A. Inisiasi Menyusu
<0,05. Dini, ASI Eksklusif dan
Manajemen Laktasi.Trans Info
SARAN Media; 2015.
Bagi Responden diharapkan 7. Marimbi, H. Tumbuh Kembang,
penelitian ini Menambah wawasan Status Gizi, dan Imunisasi Dansar
kelengkapan imunisasi dasar agar Pada Balita. Nuha Medika.
nantinya setiap ibu mengerti dan Yogyakarta. 2014 ;
memahami pentingnya imunisasi dasar 8. Khilmiana dan Setiowati.
bagi anak.. Bagi Peneliti diharapkan Hubungan sikap ibu yang
penelitian ini dapat menambah memiliki balita tentang
wawasan dan pengetahuan bagi peneliti kelengkapan imunisasi dasar
tentang kelengkapan imunisasi dasar. balita. 2013;
Bagi Peneliti Selanjutnya diharapkan 9. Anindia. Penelitian dengan J
hasil penelitian ini dapat menjadi acuan Hubungan sikap ibu yang
untuk melengkapi variabel dan memiliki balita tentang
diharapkan dapat mengaplikasikan teori kelengkapan imunisasi dasar
yang didapat kedalam suatu masalah balita. 2015;
yang terjadi di masyarakat khususnya 10. Puskesmas Meureubo. Data
imunisasi dasar. Cakupan Imunisasi Dasar Balita.
DAFTAR PUSTAKA 2017.
1. Lisnawati, L. Generasi Sehat Pangli, dkk. Hubungan pengetahuan
Melalui Imunisasi. Cetakan ibu yang memiliki balita tentang
Pertama. Jakarta Timur: Trans Info kelengkapan imunisasi dasar balita di
Media ; 2013. Desa Jonooge. 2014;
2. World Health Organization
(WHO). Data cakupan Imunisasi di
Dunia [Internet]. 2017 Jul [dikutip
25 Juli 2017]. Tersedia pada:
http://edupost.id/internasional/imu
nisasi indonesia.
3. Soedjatmiko, dkk. Pedoman
Imunisasi di Indonesia Edisi ke
Empat, Jilid IV, Salemba Medika,
Jakarta; 2013
4. Profil Kesehatan Indonesia. Data
Cakupan Imunisasi di Indonesia
[Internet]. 2017 Jul [dikutip 25 Juli
2017]. Tersedia pada:
http://www.depkes.go.id.pdf
5. Profil Kesehatan Aceh. Data
Cakupan Imunisasi di Aceh
[Internet]. 2017 Jul [dikutip 25 Juli
2017]. Tersedia pada:
http://publikasi.data.kemdikbud.go
.id.

You might also like