2014 ProsidingSNIJA
2014 ProsidingSNIJA
2014 ProsidingSNIJA
net/publication/355710737
CITATIONS READS
0 2
13 authors, including:
Suhartono Suhartono
Universitas Jenderal Achmad Yani
30 PUBLICATIONS 31 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Sayu Putu Yuni Paryati on 28 October 2021.
Website : http://[email protected]
Email : [email protected] / [email protected]
Editor
Diterbitkan oleh:
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM)
Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani)
Jl. Terusan Jenderal Sudirman Cimahi, 40521
Kampus Kota Cimahi-Jawa Barat
Telp. (+6222)6631858, Fax. (+6222)6652069
PANITIA SNIJA 2014
Penanggungjawab:
Dr. Sayu Putu Yuni Paryati, drh., M.Si (Ketua LPPM)
Reviewer
1. Prof. Dr. Herri Susanto (ITB)
2. Prof. Dr. Elin Yulinah (ITB)
3. Prof. Utang Suwaryo, Drs, MA (Unpad)
4. Prof. Dr. Sucherly (Unpad)
5. Dr. Zinatul Hayati, M.Kes, Sp. MK (Unsyiah )
6. Prof. Iping Supriana (ITB)
7. Prof. Dr. Afifah B. Sutjiatmo (Unjani)
8. Dr. Sayu Putu Yuni Paryati, drh, M.Si (Unjani)
9. Dr. Suhartono, S.T, M.Si (Unjani)
10. Dr. Esmeralda C. Djamal, ST, MT (Unjani)
11. Dr. Anceu Murniati, S.Si, M.Si (Unjani)
12. Dr. Asep Najmurrokhman, ST., MT (Unjani)
Panitia Pelaksana
Ketua Pelaksana : Dr. Suhartono, ST, M.Si
Wakil Ketua : Dr. Esmeralda C.Djamal, ST., MT.
Sekretaris : Dr. Anceu Murniati, S.Si, M.Si
Bendahara : Siti Rostini, SE
Divisi Acara:
Ketua : Titin Rohayatin, SIP, M.Si
Anggota : Enih Rustina, Dra; Anggi Suprabawati, SSi.,M.Si; Wanti Hermawanti;
Husniati Yuminingsih, S.Sos
Divisi Konsumsi:
Ketua : Lismayanti, Dra.
Anggota : Christina, Siti Damilah, Heny Kartikasari., Tuti Dewi Irianti, S.Pd; Dani S,
Siti Komaidah
Kata Pengantar
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Segala puji dan syukur selayaknya tercurah kehadirat Allah Yang Maha Agung yang tanpa henti
mengucurkan rahmat dan karuniaNya, baik kurunia sehat, rejeki, kecerdasan, kemauan dan lain-
lain, bahkan juga karunia dalam bentuk kesadaran dan kemampuan bersyukur kepadaNya, dan
dengan ijinnya Prosiding Seminar Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Jenderal Achmad
Yani (SNIJA) tahun 2014 ini, yang mengambil tema ”Membangun Inovasi dalam Sains,
Teknologi dan Sosiohumaniora”, dapat kami terbitkan.
Kegiatan SNIJA 2014 ini meliputi Workshop Polymerase Chain Reaction (PCR) dan call for
paper, yang diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
(LPPM) Universitas Jenderal Achmad Yani, sebagai ajang tukar informasi hasil penelitian,
berbagi pengetahuan dan berkolaborasi bagi para akademisi, peneliti dan pengguna, guna
mempercepat pengembangan sains, teknologi, kesehatan dan sosiohumaniora. Tindak lanjut dari
seminar ini adalah publikasi prosiding, dan kami berharap adanya pengembangan konsep-konsep
dan aplikasi-aplikasi yang dapat digunakan oleh pemerintah dan industri dalam menjalankan
pembangunan bangsa. Prosiding ini memuat 65 makalah terpilih, khususnya dalam bidang
kesehatan dan obat-obatan, energi baru dan terbarukan, transportasi dan manufaktur, informasi
dan komunikasi, biodiversitas, lingkungan dan sumber daya alam dan sosiohumaniora.
Kami mengucapkan terima kasih atas kesediaan Prof. Didik Noto Sudjono, M.Sc (Asisten Deputi
bidang Standarisasi HKI dan IPTEK-Kementrian Riset dan Teknologi) sebagai keynote speaker,
Bapak Rektor Unjani, para tamu undangan, dan para peserta seminar SNIJA 2014, yang telah
menghadiri pembukaan dan memberikan sambutan pada seminar ini.
Akhirnya, kami mengucapkan terima kasih kepada anggota panitia pengarah, panitia pelaksana
SNIJA 2014, para Sponsorship, dan Dekan Fakulatas Kedokteran yang telah menyediakan
fasilitas untuk persiapan-persiapan, serta pihak-pihak lain yang belum kami sebut, tetapi banyak
membantu atas terselenggaranya seminar ini serta terwujudnya prosiding ini. Semoga Allah SWT
meridhai semua langkah dan perjuangan kita, serta berkenan mencatatnya sebagai amal ibadah.
Aamiin ya rabbal alamin
Wassalamualaikum wr. Wb
4
ISBN 978-602-70361-0-9
Sambutan Rektor Universitas Jenderal Achmad Yani
Bismillahhirrohmannirrohiim
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Saya atas nama Unjani mengucapkan selamat datang di gedung baru FK, Gedung Hindarto Joesman.
Marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, sehingga kita bisa menghadiri Seminar Nasional
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Jenderal Achmad Yani (SNIJA) 2014 ini dalam keadaan sehat. Seminar
ini, diawali dengan Workshop Polymerase Chain Reaction yang telah dilaksanakan kemarin, 28 April 2014.
Seminar dan workshop ini diharapkan dapat diselenggarakan rutin tiap tahun dan merupakan salah satu
agenda kegiatan LPPM-Unjani. Untuk tahun ini seminar diselenggarakan sekaligus untuk mewadahi hasil-
hasil penelitian dosen dalam hibah penelitian pemula dan unggulan swadana Unjani.
Seminar ini merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka Dies natalis Unjani ke 24. Terima kasih saya
ucapkan kepada Prof. Didik Noto Sudjono, M.Sc, Asisten Deputi bidang Standarisasi HKI dan IPTEK-
Kementrian Riset dan Teknologi, yang berkenan menjadi Keynote Speaker dalam acara hari ini.
Momentum ini menjadi penting bagi Unjani sebagai perguruan tinggi yang menjadi salah satu pusat rujukan
akademis yang memilki tanggung jawab besar untuk menjawab tantangan bangsa. Unjani merupakan salah
satu PTS di Indonesia, yang sejak tahun 2011 telah mencanangkan dan menerapkan secara konsisten 2%
untuk dana penelitian dari dana pengeluaran operasional total.
Selaras dengan arahan Dirjen Pendidikan Tinggi, penelitian perguruan tinggi harus mempunyai ouput dan
outcome yang jelas, dengan output berupa hasil penelitian yang diterbitkan pada jurnal nasional
terakreditasi dan jurnal internasional bereputasi. Sejak dua tahun lalu, Unjani menyediakan anggaran sekitar
Rp.1,25 milyar untuk dana penelitian dosen yang dikompetisikan. Unjani mendukung dan memberi
dorongan pada dosen untuk mempublikasikan hasil penelitiannya di berbagai media publikasi ilmiah.
Selanjutnya, outcome yang tidak kalah penting dari penelitian adalah kemampuan menjawab masalah yang
dihadapi masyarakat.Yang dihindari adalah penelitian yang hanya berhenti sebagai laporan saja, semata-
mata hanya memenuhi kepuasan intelektual (intelektual exercises).
Atas dasar tersebut di atas, ajang tukar informasi dan diskusi antar kelompok masyarakat akademis sebagai
komunitas epistemik (epistemic community) adalah penting. Komunitas epistemik diharapkan dapat
menghasilkan solusi berdasarkan penelitian yang dilakukannya, sehingga hasilnya akan selalu terukur,
terjaga dan akan lebih berdaya guna di dalam memberikan solusi bagi masyarakat luas. Karena itu,
sangatlah pas pada seminar ini, HKI dan Standarisasi IPTEK menjadi bahasan utama.
Saya mengucapkan terimakasih kepada seluruh anggota panitia dan semua pihak yang telah bekerja keras
demi lancarnya seminar ini. Tidak lupa, saya juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh peserta atas
partisipasi dan kontribusinya. Akhir kata kami mengucapkan selamat berseminar dan mudah-mudahan
seminar ini memberi manfaat bagi kita semua.
Sesuai permintaan panitia seminar, marilah kita buka acara ini bersama-sama dengan membaca Basmallah.
"Bismillahirrohmanirrohiim", Seminar Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Jenderal Achmad Yani
(SNIJA) 2014 secara resmi saya buka. Terima kasih.
Rektor Unjani,
5
ISBN 978-602-70361-0-9
DAFTAR ISI
Kata Pengantar 4
Sambutan Rektor Universitas Jenderal Achmad Yani 5
DAFTAR ISI 6
A. BIDANG KESEHATAN DAN OBAT-OBATAN 12
A-01 Pengaruh Kadar Minyak Atsiri Kencur dan Temulawak terhadap Aktifitas Antibakteri
dalam Sabun Padat 13
Hasnah Ulia1*, Dyah Nirmala1, Imelda Bahar2 13
A-02 Aktivitas Senyawa Aktif Anti Kanker Leukemia dari Spesis Morus Macroura Miq
(Tanaman Andalas) secara In Vitro 18
Jasmansyah1, Hernandi S1, Euis Hakim2, Yana M Syah2 18
A-03 Isolasi Senyawa Metabolit Sekunder dari Daun Sengon (Albizia falcataria (L) Fosberg.)
untuk Antimikroba Topikal 22
Putranti Adirestuti *, Ririn Puspadewi , dan Fahrauk Faramayuda 22
A-04 Kajian Awal Antituberkulosis dengan Memanfaatkan Ekstrak n-Heksan Daun
Keremunting (Rhodomyrtus tomentosa (Aiton) Hassk) 26
Rahmaniar Mulyani*, Yenny Febriani Yun, dan Yusi Fudiesta 26
A-06 Aktivitas Sitotoksik Metabolit Sekunder Daun Tumbuhan Keremunting (Rhodomyrtus
Tomentosa (Aiton) Hassk) Asal Belitung Terhadap Sel Leukemia P-388 32
Yenny Febriani Yun*, Lilis Siti Aisyah, Cecep Chandra Doni Respati Alfrilindo, Alivia
Muliawati 32
A-07 Evaluasi sediaan kapsul ekstrak air daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) sebagai
obat herbal yang berkhasiat antihipertensi 38
Afifah B. Sutjiatmo1,2*, Elin Yulinah Sukandar2, Suswini Kusmaningati3, Soraya Riyanti1, Suci
Nar Vikasari1,2 38
A-08 Efek Antidiare Ekstrak Etanol Kulit Batang Mindi (Melia azedarach Linn) Terhadap
Mencit Swiss Webster Jantan 43
Linda P. Suherman*, Faizal Hermanto 43
A-09 Uji Bioaktivitas Ekstrak dan Fraksi Daun Kembang Dayang (Cestrum nocturnum Linn.)
Terhadap Artemia salina Leach Dengan Menggunakan Metode BSLT (Brine Shrimp Lethality
Test) 49
Fahrauk Faramayuda*, Julia Ratnawati, Neng Nurlaeni 49
A-10 Efek Antihipertrigliseridemia Ekstrak Etanol Sirih Merah pada Tikus Wistar Jantan 54
*
Puspa Sari Dewi , dan Ita Nur Anisa 54
A-11 Aktivitas Analgetik dan Keamanan Ekstrak Metanol Jahe Merah (Zingiber officinale var.
Rubra) 59
Evi Sovia*, Welly Ratwita 59
A-12 Uji Aktivitas Antimalaria Ekstrak Etanol Herba Ketumpang (Tridax procumbens L) pada
Plasmodium falciparum Galur 3D7 64
Faizal Hermanto*, Puspa Sari Dewi Solihah 64
6
ISBN 978-602-70361-0-9
A-14 Pengembangan Probiotik Lactobacillus sp. dalam Minuman Herbal Berkhasiat 69
Sayu Putu Yuni Paryati, Eka Noneng Nawangsih 69
A-15 Optimasi Suhu Annealing Amplifikasi PCR Domain Transmembran HER-2 pada Pasien
Kanker Payudara Indonesia 75
Desriani1*, Ramadhan2, dan Wirsma Arif Harahap3 75
A-16 Efek Antiinflamasi Ekstrak Mangostin pada Bayi Tikus Galur Wistar Model Enterokolitis
Nekrotikans Berdasarkan Pengamatan Histopatologis 79
Yoke Ayukarningsih*, Teja Koswara, dan Teguh Tri Sutarno 79
A-19 Uji Toksisitas Akut Ekstrak Air Daun Kecubung Gunung (Brugmansia suaveolens Bercht
& Presl) pada Mencit Galur Swiss Webster 85
Ita Nur Anisa1*, Andreanus A. Soedarmadji2, Suryani, dan Suciayuza Effti1 85
A-20 Pengaruh Pembentukan Ko-Kristal Alopurinol dengan Asam Benzoat atau D-Asam
Tartrat terhadap Kelarutan dan Laju Disolusinya 89
Fikri Alatas*, Hestiary Ratih, Titta Hartyana S, dan Farhan 89
A-21 tandardisasi Dan Karakterisasi Simplisia Bunga Kamboja Putih (Plumeria Alba L.) yang
Berasal dari Desa Plumbon Kabupaten Cirebon 96
Soraya Riyanti*, Julia Ratnawati, dan Reisha Permata Sari 96
A-22 Deteksi Staphylococcus Patogen (Staphylococcus aureus dan Staphylococcus intermedius)
dalam Susu Kambing Peranakan Ettawah (PE) serta Sensitivitas dan Resistansi terhadap
Antibiotik 102
A.E.T.H. Wahyuni*, Doddy Yudha Buntara1, Agustina Dwi Wijayati, Aulia Rhiahayu 102
A-23 Cytotoxic Test and Antioxidant Activity of Plant Leaf Extract Some Family Fabaceae
Subfamily Mimosoideae 108
Fahrauk Faramayuda*, Endang Kumolowati, Mira Andam Dewi, Akhirul K. Syam 108
A-24 Gambaran Kurva Pertumbuhan Lactobacillus spp. pada Media Susu Kacang Hijau (Vigna
radiata) 115
Yusuf Firmansyah, Eka Noneng Nawangsih* 115
A-28 Perubahan Warna Pada Permukaan Plat Resin Akrilik Heat Cured Yang Dipoles Dan
Yang Tidak Dipoles Akibat Perendaman Larutan Teh Hitam 121
Wivda Putriani 1, Rachman Ardan2*, dan Andi Supriatna3 121
B. BIDANG ENERGI BARU DAN TERBARUKAN 127
B-02 Kajian Pengaruh Temperatur dan Ukuran Partikel Terhadap Perolehan Bio-Oil pada
Proses Pirolisis dari Beberapa Biomassa 128
Hendriyana*, Bambang H. P., Dian Daniati dan Nurul Inayah 128
B-03 Kajian Potensi Biokerosin dari Biji Karet sebagai Sumber Energi Alternatif Pedesaan 134
Merry Asria*, Fejri Subriadi dan Harmiwati 134
B-04 Pemanfaatan Sampah Domestik Sebagai Sumber Energi Alternatif Baru Terbarukan
Ramah Lingkungan 138
Elin Nurlina 1* , Ate Romli2, Toto Saputra3 dan Sunubroto4 138
B-06 Perancangan Tungku Pembakar Sampah yang Efektif, Efisien dan Ergonomi dengan
Menggunakan Metoda Perancangan Rasional 145
Rinto Yusriski1*, Pradoto Ambardi2, Budi Astuti1, Uju Mintarja3 dan Hari Rizki1 145
7
ISBN 978-602-70361-0-9
B-07 Kajian Kinerja dan Keekonomian Turbo Gasification Stove Berbasis Limbah Pertanian
152
Suhartono1*, Ikhwan Maulana1, Yapto Muhamad Maulana1 dan War’an Rosihan2, 152
B-08 Pengaruh Perlakuan Awal Kimia dan Penyaringan Menggunakan Membran pada Produksi
Etanol dari Jerami Padi 156
Nadiem Anwar*, Gatot Trilaksono 156
C. BIDANG TRANSPORTASI DAN MANUFAKTUR 160
C-02 Perancangan Alat Bantu di Mesin Stamping 60 Ton untuk Meminimasi Cacat Fungsi
Produk Collar 1382 Di CV. GMI 161
Rida Norina*, Moro Sudjatmiko, Reninta Reminda 161
C-03 Kajian Terhadap Kualitas Lubang Hasil Proses Pengeboran Kecepatan Tinggi pada
Material S50C dan SCM415 168
P.Y.M. Wibowo Ndaruhadi*, dan Toto Triantoro B.W 168
C-06 Perancangan dan pembuatan alat bantu clamping semiotomatis slang air brake kereta api
dengan metoda OFD 174
Cucu Wahyudin1*, Aan Mintarsih2, Urip Subagjo3, dan Taufik Fauzan4 174
A-08 Kajian Kinerja Struktur Eksisting terhadap Peraturan Gempa Baru SNI 03-1726-2012
(Studi Kasus Gedung Teknik Sipil Unjani) 180
Yudi Herdiansah*, Prima Sukma Yuana 180
A-09 Pengembangan Peta Hidrologi Daerah Aliran Sungai Cimahi Berbasis Sistem Informasi
Geografis (SIG) 186
Ariani Budi Safarina*, Agus Juhara 186
A-14 Otomatisasi Proses Desain dan Analysis Aerodinamika Saya Pesawat Terbang dengan
Perangkat Lunak NWDU-VSAERO 193
I Gusti Ngurah Sudira 193
D. BIDANG INFORMASI DAN KOMUNIKASI 200
D-02 lasifikasi Tingkat Kelelahan Berdasarkan Sinyal Electroencephalogram (EEG)
Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation 201
Ahmad Arif*, Esmeralda C. Djamal 201
D-03 Pengalokasian Bandwith Secara Otomatis Menggunakan Metode Per Connection Queue
207
Sandy Kosasih 207
D-06 Desain Interaksi Sistem Berteknologi Mobile untuk Pembelajaran Membaca pada Anak
Usia TK Menggunakan Metode User Centered Design (UCD) 214
Rezki Yuniarti1*, Agus Komarudin1 214
D-08 Sistem Identifikasi Fitur-Fitur Citra Tulisan Tangan dan Tanda Tangan untuk Pengenalan
Kepribadian dengan Jaringan Syaraf Tiruan 221
Esmeralda C. Djamal*, Febriyanti, Aris Juliyanto, Sheldy Nur Ramlan 221
D-09 Pemodelan Kromosom Optimasi Penempatan Sumber Daya Manusia Berdasarkan Proyek
Menggunakan Algoritma Genetika 227
Fatan Kasyidi*, Esmeralda C. Djamal, 227
D-10 Perancangan Networked Control Systems dalam Platform Robosoccer 232
8
ISBN 978-602-70361-0-9
Asep Najmurrokhman*, Sunubroto, Kusnandar, Syurya Abidin 232
D-12 Pengenalan Wajah Mahasiswa Dalam Presensi Kuliah Menggunakan Algoritma Eigen
Face Berbasis Perangkat Mobile Android 239
Ridwan Ilyas*, Wina Witanti1, dan Rezki Yuniarti 239
D-13 Sistem Pendukung Keputusan Alat Ukur Penempatan Ulang Pegawai Berdasarkan
Psikotes Menggunakan Fuzzy Analytic Hierarchy Process 245
1* 1 2
Fajar Eka Purwa Saputra , Esmeralda C. Djamal , Agung Wahana 245
D-15 Building Symmetrical Art Image by Multi-object of Fractal Model based on Mirroring
MethodsW 254
Tedjo Darmanto* 254
D-18 Analisa Tepi Pada Citra Video Berbasis Metode Operator Gradien Pertama 260
*
Andiani , Partomuan A. S Tarihoran, dan Dwi Adlina Putri 260
D-20 ireless Networking Using Mesh Method as Smart City Application in South Jakarta 266
Reza Saputra Yusuf1*, Putri Zahara1, and Yohanes Dewanto1 266
E. BIDANG BIODIVERSITAS, LINGKUNGAN, DAN SUMBER DAYA ALAM 271
E-02 Pembuatan Gliserol Monooleat dengan Proses Esterifikasi Tanpa Katalis 272
*
Heri Heriyanto , Dina Kartika Yulis, Mimi Ainurrohim 272
E-05 Sintesa Tawas dari Batuan Kaolin sebagai Alternatif Pengembangan Sumber Daya Alam
278
Hernandi Sujono*, Jasmansyah 278
E-07 Fitokimia dari Lemak Biji Tengkawang 281
Valentina Adimurti Kusumaningtyas , Iis Inayati Rakhmat , Dasli Noedin , Anceu Murniati1
1 2 1
281
E-08 Fotodegradasi Zat Warna Tekstil dengan Fotokatalis TiO2, Al2O3 dan H2O2
Senadi Budiman*, Dadan Suryasaputra, Dera Ristianti 284
Dinamika Perubahan Penggunaan Lahan di Kabupaten Subang 289
E-09 Karina Andalusia *, Dyah R. Panuju, dan Bambang H. Trisasongko 289
E-10 Optimasi Pola Tanam pada Lahan pertanian dengan Mempertimbangkan Potensi Erosi,
Land Rent, dan Kecukupan Beras di Wilayah Subang, Jawa Barat 296
R. Ianatus Sholihah1*, Dyah R. Panuju2, dan Enni D. Wahjunie3 296
E-12 Kampung Kota’ Di RW-12 Blok Babakan Andir Kelurahan Padasuka Kota Bandung –
Kondisi Sosial-Ekonomi dan Permukimannya 303
Udjianto Pawitro, Achsien Hidayat, Nanang Suherman. 303
E-13 Aktivitas polifenol oksidase dalam buah apel Ceri Malang (Malus domestica) yang
Berpotensi untuk Deteksi Fenol 310
Anceu Murniati1*, Buchari2, Suryo Gandasasmita2, Zeily Nurachman3 , Valentina Adimurti1 dan
Merika 310
E-14 Pengaruh Penggunaan Sabun Alami terhadap Ketahanan Warna Batik Warna Alami 314
Dwi Suheryanto 314
E-15 Penggunaan Pengawet Alami Daun Babadotan terhadap Tingkat Keawetan Bambu Petung
320
Dwi Suheryanto 320
9
ISBN 978-602-70361-0-9
Pengembangan Probiotik Lactobacillus acidophilus
dalam Minuman Herbal Berkhasiat
Sayu Putu Yuni Paryati, Eka Noneng Nawangsih
Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani, Jl. Terusan Jenderal Sudirman, Cimahi Jawa Barat
[email protected]
Abstract
Probiotics are live microorganisms which when administered in adequate amounts confer a health benefit on
the host. Raw materials probiotic Lactobacillus acidophilus are more outstanding dominated by cow's milk. Cow's
milk has a few weaknesses so required alternative to other raw materials as a medium for the growth of
L. acidophilus. Several studies declare soy milk included Indonesian soy milk could prevent many degenerative
diseases with a nutrient composition not significantly different from cow's milk. The purpose of this research is to
know the potency of soymilk as nutritious herbal drink. This study was done to determine the ability of
L. acidophilus growth on fresh cow’s milk and Indonesian pure soy milk, the ability of growth in various
temperature, and in the intestinal tract. The result and conclusions of this research are the number of colonies of
probiotic bacteria in pure soy milk significantly more than fresh cow’s milk, L. acidophilus grow well in various pH
and intestinal tract. The maximum total plate count (TPC) of L. acidophilus obtained in 10% glucose added.
Keywords: Lactobacillus acidophilus, soyghurt, soymilk, total plate count, TPC
1. Pendahuluan
Probiotik adalah pangan yang mengandung mikroorganisme tidak merugikan yang hidup normal di dalam
saluran pencernaan. Fungsi utama probiotik adalah menjaga keseimbangan mikroorganisme di dalam saluran
pencernaan (Soeharsono, 2010). Probiotik merupakan mikroorganisme yang jika dikonsumsi dalam jumlah yang
adekuat akan memberikan manfaat terhadap kesehatan. Bahan baku probiotik Lactobacillus acidophilus yang
banyak beredar saat ini didominasi oleh susu sapi. Bagi orang yang alergi protein susu sapi, tidak menyukai susu
sapi atau daya belinya kurang, salah satu alternatif yaitu menggunakan susu kedelai. Susu kedelai mempunyai
komposisi yang hampir sama dengan susu sapi dan mengandung protein yang lebih tinggi kacang-kacangan lain,
sehingga sangat baik sebagai pengganti susu sapi (Sujaya, dkk.,2008; Santoso, 2009).
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi minuman probiotik yang mengandung bakteri hidup
(Lactobacillus) dapat digunakan untuk memperbaiki gangguan saluran pencernaan, memperbaiki sistem imun, dan
menurunkan kolesterol. Mekanisme kerja probiotik untuk menghambat pertumbuhan bakteri berbahaya dalam
mukosa usus belum sepenuhnya jelas tetapi beberapa laporan menunjukkan dengan cara kompetisi untuk
mengadakan perlekatan dengan enterosit (sel epitel mukosa), enterosit yang telah jenuh dengan bakteri probiotik
tidak dapat lagi mengadakan perlekatan dengan bakteri yang lain. Kemampuan adhesi bakteri probiotik dapat
mengurangi menghambat adhesi bakteri lain misalnya E. coli dan Salmonella sehingga tak terjadi kolonisasi
(Oliveira, 2002).
Bakteri Lactobacillus acidophilus merupakan bakteri asam laktat yang paling tahan terhadap pH rendah dan
lebih toleran terhadap kadar oksigen dalam lingkungan pertumbuhan. Produk pangan probiotik yang beredar di
masyarakat saat ini didominasi oleh susu sapi sebagai bahan dasar (Soeharsono, 2010; Sujaya, 2008; Utami, 2011).
Susu kedelai dapat dibuat dengan teknologi dan peralatan sederhana dan tidak memerlukan keterampilan
khusus, sehingga semua orang dapat membuat sendiri di rumah, namun daya terima konsumen Indonesia terhadap
susu kedelai relatif masih rendah. Salah satu penyebab susu kedelai kurang disukai adalah baunya yang langu
(beany flavor). Timbulnya bau langu pada susu kedelai diakibatkan oleh aktivitas enzim lipoksigenase atau
lipoksidase yang terdapat dalam biji kedelai (Budimarwanti, 2011).
Untuk mendapatkan nilai tambah secara ekonomi, peningkatan nilai gizi, daya terima konsumen terhadap
produk kacang kedelai serta peningkatan ragam pilihan konsumen akan produk kacang kedelai perlu upaya-upaya
proses lebih lanjut. Salah satu upaya tersebut ialah dengan cara fermentasi susu menggunakan bakteri asam laktat
(Utami, 2011). Sifat yang terpenting dari bakteri asam laktat adalah kemampuannya untuk memfermentasi gula
menjadi asam laktat. Bakteri asam laktat diisolasi untuk menghasilkan antimikroba yang dapat digunakan sebagai
probiotik (Herawati dan Wibawa, 2009). Bakteri yang termasuk bakteri asam laktat adalah famili Lactobacillaceae,
yaitu Lactobacillus, dan famili Streptococcaceae, terutama Leuconostoc, Streptococcus dan Pediococcus (Rahayu
dan Margino, 1997).
Laktosa merupakan sumber energi utama Lactobacillus sp., namun tidak dapat langsung digunakan karena
merupakan suatu disakarida. Laktosa harus dipecah menjadi glukosa dan galaktosa. Glukosa yang telah dipecah
69
akan langsung digunakan dalam proses glikolisis anaerob untuk menghasilkan asam laktat sebagai sumber energi
bakteri, sedangkan galaktosa akan dimetabolisme menjadi glukosa terlebih dahulu. Kandungan glukosa pada susu
kedelai jumlahnya terbatas yaitu 0,24 mg/100g. Untuk mempercepat fermentasi dan memperbanyak bakteri, maka
diperlukan penambahan glukosa. Sukrosa merupakan karbohidrat dalam susu kedelai yang digunakan sebagai
sumber karbon utama L. acidophilus. Kandungan protein dalam susu kedelai setara dengan albumin putih telur
sebagai protein hewani, susu kedelai juga tidak mengandung lemak jenuh yang dapat menyebabkan penyakit
degeneratif (Hardiningsih, 2011; Madigan, dkk., 2009).
2. Metode
Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah susu kedelai murni, susu sapi segar, bakteri L. acidophilus dan
mencit sebagai hewan model. Bahan lain berupa media Tryptone Soy Broth (TSB) sebagai media peremajaan,
medium deMan Rogosa and Sharpe Agar (MRSA) di dalam cawan petri, aquades, larutan asam asetat 1 N, larutan
NaOH 0,1 N, susu kedelai, NaCl 0,9%, spiritus, karbol gentian violet, lugol, safranin, dan alkohol 95%.
Pengujian Lactobacillus sp. pada Media Susu Sapi dan Susu Kedelai
Susu sapi segar atau susu kedelai murni yang akan dijadikan sebagai media penanaman bakteri L. acidophilus
disterilisasi selama 15 menit pada suhu 121oC. Sebanyak 20 ml susu sapi segar dan susu kedelai yang telah
disterilisasi, masing-masing ditambahkan 1 ml suspensi bakteri L. acidophilus. dan diinkubasi pada suhu 37oC
selama 48 jam. Susu sapi dan susu kedelai yang telah diinkubasi selanjutnya diencerkan hingga 10 -17, ditumbuhkan
pada medium deMan Rogosa and Sharpe agar (MRSA) di dalam cawan petri, diinkubasikan selama 48 jam pada
suhu 37o C, dihitung TPC menggunakan colony counter. Penanaman bakteri pada media susu kedelai dilakukan
dengan cara susu kedelai yang telah diatur pHnya dimasukkan ke dalam tabung reaksi screw masing-masing 9 mL
dan diinokulasi dengan inokulum bakteri L. acidophilus sebanyak 1 mL. Selanjutnya tabung reaksi screw tersebut
dimasukkan ke dalam inkubator dengan suhu 37 oC dan diinkubasi selama 48 jam.
Uji Daya Simpan Soyghurt
Susu kedelai yang sudah dimasukan ke dalam tabung screw sebanyak 9 ml kemudian dipasteurisasi ke dalam
oven pada suhu 80°C selama 30 menit kemudian ditambahkan glukosa 10% dan didinginkan sampai suhu 43°C,
ditambahkan L. acidophilus sebanyak 1 ml, selanjutnya susu kedelai diinkubasi sampai terbentuk soyghurt yaitu
pada suhu ruangan yaitu 25°C selama 15 jam. Penghitungan langsung dilakukan untuk mengetahui apakah jumlah
koloni sudah sesuai dengan standar SNI atau tidak dan diinkubasi sesuai dengan kelompok eksperimen yaitu suhu
refrigerator, ruangan dan maksimal harian udara luar. Pengamatan kemudian dilakukan pada soyghurt yang telah
diinkubasi sesuai dengan suhu penyimpanan, pada suhu refrigerator dilakukan selama 11 hari setiap 3 hari sekali,
suhu ruangan dilakukan selama 5 hari setiap 1 hari sekali (24 jam) dan suhu udara maksimum (30 oC) dilakukan
setiap 1 hari sekali (24 jam).
Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan yaitu uji one way anova. Analisis data dilanjutkan dengan menggunakan
analisis Post Hoc dengan kepercayaan 95% (p≤0,05).
3. Hasil dan Pembahasan (10 pt, bold, 1 spasi dari kalimat di atasnya)
Pertumbuhan L. acidophilus pada Media Susu Sapi dan Susu Kedelai
Susu sapi segar dan susu kedelai murni hasil penanaman setelah proses inkubasi mengalami perubahan struktur
secara fisik menjadi sedikit mengental akibat denaturasi protein oleh asam laktat yang dihasilkan bakteri probiotik
70
L. acidophilus. Susu kedelai murni menggumpal karena denaturasi protein oleh asam laktat lebih jelas terlihat.
Menurut literatur, pemanasan terhadap susu yang berasal dari kacang-kacangan akan menyebabkan denaturasi
protein terutama albumin dan globulin. Perubahan struktur protein memudahkan hidrolisis oleh enzim proteolitik
yang dihasilkan bakteri L. acidophilus. Dalam ilmu pangan jenis minuman yoghurt dengan tekstur cenderung encer
disebut sebagai drinking yoghurt dan tekstur yang cukup padat disebut stirred yoghurt (Hidayat dkk., 2006).
Dari Tabel 1, terlihat jumlah koloni bakteri probiotik L. acidophilus pada susu kedelai murni lebih banyak dari
jumlah koloni pada susu sapi segar. Hasil ini tidak sama dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa bakteri
probiotik tidak akan mampu tumbuh pada media susu kedelai murni tanpa penambahan sumber karbon utama
glukosa bagi metabolisme homofermentatif Lactobacillus. Susu kedelai mengandung karbohidrat atau sumber
karbon bagi Lactobacillus berupa fruktosa dan sukrosa, sedangkan susu sapi hanya memiliki sumber karbon utama
berupa laktosa. Kemungkinan faktor ini mempengaruhi jumlah koloni probiotik pada susu kedelai murni lebih
banyak dari susu sapi. Faktor lain yang juga diduga mempengaruhi pertumbuhan koloni bakteri probiotik pada susu
kedelai adalah kandungan prebiotik berupa oligosakarida yang dapat menstimulasi pertumbuhan dan aktivitas
bakteri yang menguntungkan seperti Lactobacillus (Soeharsono , 2010; Erma, 2011). Dalam penelitian yang lain
menyatakan Lactobacillus dapat tumbuh pada semua media yang mengandung sumber karbon laktosa, glukosa,
sukrosa, fruktosa, dan frukto-oligosakarida. Hasil penelitian menyatakan Lactobacillus tumbuh paling optimal pada
media yang mengandung sukrosa dengan jumlah koloni 33x10 30 cfu/ml.
Tabel 1. Jumlah koloni bakteri probiotik L. acidophilus pada susu sapi segar dan
susu kedelai murni
TPC Pengulangan (cfu/ml)
Media
1 2 3
Susu sapi segar 5,6 x 1010 5,8 x 1010 5,7 x 1010
Susu kedelai murni 1,7 x 1015 1,5 x 1015 1,6 x 1015
Soyghurt yang telah disimpan sesuai dengan kelompoknya dilakukan perhitungan dengan metode TPC,
pengukuran pH dan makroskopisnya. Hasil perhitungan pada tiap kelompok dapat dilihat pada Tabel 2. Pada awal
penyimpanan, soyghurt mempunyai pH 4,55 lalu pada hari pertama pH soyghurt relatif stabil pada suhu
refrigerator, pH 4,46 pada suhu ruangan, pH 4,45 pada suhu maksimal udara harian, dan menurun menjadi lebih
asam pada hari-hari berikutnya. Hal ini sesuai teori karena L. acidophilus memetabolisme gula dalam soyghurt
71
menjadi asam laktat. Asam laktat membuat suasana lebih asam sehingga saat pengukuran didapatkan pH yang
menurun.
Tabel 2. Hasil perhitungan rata-rata jumlah koloni bakteri pada soyghurt
Analisis statistik menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna di antara suhu penyimpanan (p < 0,05). Pada
hari pertama, jumlah koloni bakteri pada penyimpanan suhu maksimal udara lebih banyak secara nyata
dibandingkan penyimpanan suhu ruangan, penyimpanan pada suhu ruangan lebih banyak secara nyata dibandingkan
dengan penyimpanan suhu refrigerator.
Jumlah koloni soyghurt yang disimpan pada suhu ruangan dan suhu maksimal udara harian dihitung setiap hari
dari hari pertama sampai hari keenam. Pada hari keenam, soyghurt sudah menunjukkan tanda-tanda ketidakstabilan
yaitu secara makroskopis sudah tampak adanya whey dan soyghurt berbau busuk sehingga pada hari ketujuh tidak
dilakukan lagi perhitungan jumlah koloni. Terdapat perbedaan yang bermakna (p < 0,05) di setiap hari pengukuran
pada suhu ruangan dan suhu maksimal udara.
Pada suhu refrigerator, jumlah koloni bakteri soyghurt dihitung pada hari 1, 7, 14, dan 21. Soyghurt pada hari
ke-21 sudah menunjukkan tanda ketidakstabilan karena sudah tampak adanya whey berbau busuk sehingga
perhitungan tidak dilanjutkan untuk hari berikutnya. Analisis statistik menunjukkan adanya perbedaan yang
bermakna antara pengukuran TPC pada hari ke-1 dan ke-14, serta pada hari ke-7 dan hari ke-14. TPC pada hari ke-1
dan hari ke-7 tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna (Tabel 3).
Tabel 3. Hasil post-hoc paired wise comparison pada kelompok suhu refrigerator
Hari Hari Sig.
1 7 .184
14 .000
7 14 .000
Soyghurt yang disimpan pada suhu refrigerator stabil sampai hari ke-14, sedangkan soyghurt yang disimpan
pada suhu ruangan dan suhu maksimal udara harian stabil sampai hari ke-5. Hal ini sesuai dengan penelitian
stabilitas pada soyghurt kedelai impor bahwa soygurt paling stabil pada suhu terendah (Irianto, 2007). Pertumbuhan
bakteri lambat disebabkan karena suhu yang minimal akan menghambat aktivitas enzim sehingga metabolisme
berkurang drastis dan pertumbuhan bakteri juga terhambat. Pertumbuhan bakteri yang lambat menyebabkan nutrisi
pada media soyghurt habis lebih lama sehingga media soyghurt dapat memenuhi kriteria SNI dalam jangka waktu
yang lebih lama pula. Suhu maksimal udara merupakan suhu yang paling mendekati suhu optimum untuk
pertumbuhan L. acidophilus sehingga pada suhu maksimal udara bakteri mencapai angka paling tinggi (Jawetz, et
al., 2007; Jacques et al., 2003).
72
kontrol yang tidak diberi perlakuan terdapat pertumbuhan bakteri L. acidophilus hal ini menunjukkan bahwa bakteri
tersebut merupakan flora normal dalam saluran pencernaan (FAO, 2002).
Tabel 4. Jumlah koloni L.acidophilus pada jam ke-12, jam ke-24 dan jam ke-48
pasca pemberian soyghurt
Total plate count (TPC)
Kelompok
Jam ke-12 Jam ke-24 Jam ke-48
1,73 x 107 1,85 x 107 1,34 x 107
7 7
1,27 x 10 2,23 x 10 1,00 x 107
7 7
Tanpa perlakuan/ 1,53 x 10 1,80 x 10 1,62 x 107
6 7
kontrol (-) 8,33 x 10 1,86 x 10 1,91 x 107
7 7
1,31 x 10 1,41 x 10 1,78 x 107
7 7
1,06 x 10 1,20 x 10 1,95 x 107
13 14
2,13 x 10 3,70 x 10 3,38 x 1010
13 14
9,09 x 10 6,80 x 10 3,05 x 1010
14 14
soyghurt + 1,75 x 10 2,25 x 10 6,14 x 1011
13 14
glukosa 10% 2,46 x 10 4,07 x 10 1,82 x 1011
13 16
1,14 x 10 1,54 x 10 2,56 x 1011
13 15
8,00 x 10 1,91 x 10 2,56 x 1011
Signifikansi .002 .003 .004
Pertumbuhan pada kelompok yang diberi perlakuan soyghurt menunjukan bahwa L. acidophilus mampu
melewati dan tumbuh berkembang dalam saluran pencernaan mencit. Hal ini disebabkan dari kemampuan
L. acidophilus melewati berbagai hambatan mikroba dalam saluran pencernaan mulai dari mulut sampai anus
diantaranya adalah enzim lisozim pada air liur, asam lambung (HCL), garam empedu, dan enzim-enzim yang
dihasilkan saluran pencernaan, contohnya tripsin. Hambatan yang paling berarti adalah asam lambung dan garam
empedu (Hutkins dan Nannen, 1993; Rahmawati, 2010). Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil dari penelitian lain
mengenai pengaruh berbagai pH yang disimulasikan sebagai pH saluran pencernaan terhadap pertumbuhan
Lactobacillus spp. yang ditanam pada media susu kedelai. Dengan pH 6,5 yang didasarkan sebagai pH cavum oris,
pH 2 didasarkan sebagai pH gaster, pH 5 sebagai intestin, dan colon dengan pH 7 dan hasilnya Lactobacillus spp.
mampu bertahan dalam pH-pH tersebut (Untorowati, 2012). Penelitian lainnya mengenai karakteristik ketahanan
BAL indigenous kefir sebagai kandidat bakteri probiotik pada kondisi saluran pencernaan secara in vitro dengan
hasil pengujian garam empedu pada saluran pencernaan menunjukkan bahwa L. acidophilus mampu bertahan
dengan diikuti pertumbuhan setelah diinkubasi selama 24 jam dan memiliki aktifitas antagonistik terhadap bakteri
patogen (S. Aureus, E. coli dan S. typhimurium) (Khan dan Wiyana, 2011).
Efek dari berbagai hambatan dalam saluran pencernaan yaitu lisozim yang memecah protein dan menyerang
bakteri secara langsung terhadap dinding selnya menyebabkan pecahnya dinding sel yang dapat menyebabkan
kematian dari bakteri tersebut. Efek dari asam lambung atau HCl yang memiliki tingkat keasaman yang tinggi, HCl
membunuh bakteri dengan cara mengganggu enzim-enzim penting dalam bakteri. Garam empedu yang dapat
memecah lemak keadaan ini sangat berbahaya bagi kehidupan bakteri dalam usus mengingat membran sel
mikroorganisme umumnya tersusun atas lipid atau lemak. Hambatan lainnya yaitu enzim pencernaan tripsin dapat
melepaskan struktur dinding bakteri, contohnya ikatan polisakarida dan enzim ini juga melepaskan salah satu
komponen pembentuk dinding sel yaitu O-acetyllation sehingga mempengaruhi pertumbuhan/ketahanan hidup
bakteri di saluran pencernaan. Keistimewaan dari bakteri L. acidophillus dalam melewati berbagai hambatan
tersebut karena bakteri tersebut mempunyai lapisan polisakarida yang bersifat asam dan mampu mempertahankan
pH sitoplasma lebih alkali dari pada pH ekstraseluler sehingga tahan terhadap enzim pencernaan dan HCL (Hutkins
dan Nannen, 1993).
Selain itu, L. acidophilus juga memiliki kemampuan mendekonjugasi garam empedu. Proses dekonjugasi ini
terjadi karena L. acidophilus memproduksi enzim Bile Salt Hydrolase (BSH) yang dapat menghidrolisis atau
memutuskan ikatan C-24 N-acyl amida yang terbentuk di antara asam empedu dan asam amino pada garam. Proses
dari dekonjugasi menghasilkan garam empedu terdekonjugasi (Unconjugated Bile Salt) yang memiliki tingkat
solubilitas/kelarutannya di dalam pH fisiologis lebih rendah, sehingga garam empedu terdekonjugasi memiliki
kemampuan antimikroba yang rendah, dan tidak terlalu membahayakan kehidupan bakteri (Hutkins dan Nannen,
1993; Untorowati, 2012).
73
Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa bakteri L. acidophilus dapat tumbuh lebih baik pada media susu kedelai dibandingkan
dengan media susu sapi. Fermentasi susu kedelai oleh L. acidophilus menghasilkan soyghurt dengan konsistensi
kental padat, rasa asam sedikit manis, beraroma seperti tahu dan berwarna putih. Soyghurt dapat bertahan selama 5
hari pada suhu ruangan dan suhu maksimal udara, dan dapat disimpan selama 14 hari bila disimpan dalam
refrigerator. Uji daya tahan dalam saluran pencernaan menunjukkan L. acidophilus dapat bertahan dalam saluran
penceraan.
Ucapan Terimakasih
Ucapan terimakasih atas terlaksananya penelitian ini kepada Universitas Jenderal Achmad Yani yang telah
mendanai penelitian ini dari hibah penelitian internal Universitas Jenderal Achmad Yani tahun 2013.
Daftar Pustaka
Budimarwanti C. Komposisi dan Nutrisi pada Susu Kedelai. http://staff.uny.ac.id/ sites/default/files/tmp/ [diunduh 2
Agustus 2011].
Departement of education and Culture Directorate General of Higher Education-International Development Program
of Australian Universities and Colleges. (DGHE-IDP). Food science. DGHE-IDP. Australian.
Erma N. Perbandingan pengaruh sumber karbon:glukosa,laktosa,fruktosa, sukrosa dan frukto-oligosakarida terhadap
pertumbuhan Lactobacillus casei. Airlanggadln digital library 2011.
Food and Agriculture Organization of the United Nations & World Health Organization. Joint FAO/WHO working
Group Report on Drafting Guidelines for the Evaluation of Probotics in Food. FAO/WHO 2002.
Hardiningsih R, Natitupulu RNR, Yulinery T. Isolasi dan Uji Resistensi Beberapa Isolat Lactobacillus pada pH
Rendah. Biodiversitas 2006; 7: 15-17. http://biodiversitas. mipa.uns.ac.id/D/D0701/D070105.pdf. (verified 7
Januari 2006) [diunduh 8 April 2011].
Herawati DA, Wibawa AA. Pengaruh Konsentrasi Susu Skim dan Waktu Fermentasi terhadap Hasil Pembuatan
Soyghurt. Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan; 1: 48-58. http://eprints.upnjatim.ac.id/1240/2/dewi_%282%
29.pdf. [diunduh 16 Juni 2011].
Hidayat N, Padaga M, Suhartini S. Mikrobiologi industri. Yogyakarta: Andi Yogyakarta; 2006.
Hutkins RW, Nannen NL.Ph Homeostatis in Lactid Acid Bakteria. Journal Dairy Science 1993; 76: 2354-65.
Irianto K. Mikrobiologi Menguak dunia mikroorganisme. Bandung: Yrama Widya; 2007
Jawetz, Melnick, Adelberg. Medical microbiology. 24th ed. USA: Lange McGraw-Hill; 2007.
Jacques KA, Lyon TP, Kelsall DR. The alcohol textbook. England: Nottingham University Press; 2003.
Khan MS, Wiyana A. karakteristik ketahanan bakteri asam laktat indigenous kefir sebagai kandidat bakteri probiotik
pada kondisi saluran pencernaan secara in vitro. Bogor: Usulan Program Kreativitas Mahasiswa Institut
Pertanian Bogor. 2011.
Madigan MT, Martinko MT, Dunlap PV, Clark DP. Brock Biology of Microorganisms. 12th Ed. San Francisco:
Pearson Benjamin Cummings Pearson Education; 2009. p. 817.
Oliveira MN. Manufacture of fermented lactic beverages containing probiotic cultures. Journal of Food Sciense
2002.
Rahayu ES, Margino. Bakteri Asam Laktat: Isolasi dan Identifikasi. Yogyakarta: PAU Pangan dan Gizi Universitas
Gadjah Mada; 1997.
Rahmawati A. Asimilasi kolesterol dan dekonjugasi garam empedu oleh bakteri asam lakat (BAL) dari limbah
kotoran ayam secara In Vitro. Yogyakarta : Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan
MIPA Universitas Negeri Yogyakarta. 2010.
Sujaya IN, Dwipayanti NMU, Suariani NLP, Widarini NP, Nocianitri KA, Nursini NW. Potensi Lactobacillus spp.
Isolat Susu Kuda Sumbawa sebagai Probiotik. Jurnal Veteriner; 9:33-40. 2008. ejournal.unud.ac.id/abstrak/pdf.
[diunduh 21 Mei 2011].
Santoso. Susu dan Yoghurt Kedelai. http://labfpuwg.files.wordpress.com/ 2010/ 02/susu-dan-yoghurt-kedelai.pdf.
2009. [diunduh 16 Juni 2011].
Soeharsono, Lovita A, Ratu S, Osfar S, Sirajuddin A, Rita R, dkk, editors. Probiotik basis ilmiah, aplikasi, dan aspek
praktis. Ed 1. Bandung: Widya Padjadjaran; 2010.
Soeharsono. Probiotik Basis Ilmiah, Aplikasi dan Aspek Praktis. Bandung: Widya Padjadjaran; 2010.
Untorowati D. Pengaruh variasi pH terhadap pertumbuhan Lactobacillus sp. pada media susu kedelai. Cimahi:
Fakultas Kedokteran Universitas Jendral Achmad Yani. 2012; 12,50.
Utami PP. Sifat Organoleptik, Overrun, dan Daya Terima Es Krim yang Dibuat dari Campuran Susu Kedelai dan
Susu Sapi dengan Perbandingan yang Berbeda. http://etd.eprints.ums.ac.id/2783/1/J300050003.pdf. 2008.
[diunduh 2 Agustus 2011].
74