Prevalensi Dan Gambaran Karakteristik Penderita Kanker Payudara Di Poliklinik Bedah Onkologi RSUP Sanglah, Bali, Indonesia Tahun 2016
Prevalensi Dan Gambaran Karakteristik Penderita Kanker Payudara Di Poliklinik Bedah Onkologi RSUP Sanglah, Bali, Indonesia Tahun 2016
Prevalensi Dan Gambaran Karakteristik Penderita Kanker Payudara Di Poliklinik Bedah Onkologi RSUP Sanglah, Bali, Indonesia Tahun 2016
ABSTRACT
Background: Breast cancer is a malignancy originating from breast as 27 people (42.18%), had an education level equivalent to senior
tissue. In Indonesia, the prevalence rate of breast cancer is 0.5% or high school 27 people (42.18%), worked as private employees,
around 61,628, and the incidence of breast cancer in Bali reached and there were 23 entrepreneurs (35.93%) from 62 samples.
0.6% in 2013. The aetiology of breast cancers are multifactorial, and Other characteristics obtained 55 people (85.94%) respondents
the main factor is still unknown. This study aims to determine the experienced initial symptoms of lumps in the breast, 13 people
prevalence and characteristics of breast cancer patients in the Sanglah (20.31%) respondents had a family history of breast cancer. A
General Hospital oncology surgery clinic. total of 13 patients (20.31%) claimed to use herbal medicine, and
Methods: This study was a descriptive cross-sectional study. The 7 (10.94%) admitted to undergoing alternative treatment other
sample used was a patient suffering from breast cancer who visited than treatment in Sanglah General Hospital, Bali, Indonesia. Only
Sanglah General Hospital’s oncology surgical clinic, both outpatient 43.75% decided to seek treatment for their own sake. The majority
and hospitalization in 2016 and was willing to submit informed of patients, as many as 41 people (64.06%) were diagnosed in
consent. Variables assessed in this study were age, education level, jobs, stage III.
symptoms, history of breast cancer, the staging of breast cancer, and type Conclusion: People living with Breast cancer at Sanglah Hospital have
of medication. Data were analyzed using SPSS version 17 for Windows. a younger age compared to the majority of breast cancer sufferers in
Results: The results showed the dominant sociodemographic the world. Lack of knowledge of women about breast cancer itself is
characteristics of respondents in the age range 41-50 years as many one of the causes.
ABSTRAK
1
Mahasiwa Program Studi Latar Belakang: Kanker payudara adalah keganasan yang berasal Hasil: Hasil penelitian menunjukkan karakteristik sosiodemografi
Pendidikan Dokter, Fakultas dari jaringan payudara. Di Indonesia kanker payudara merupakan responden dominan berada pada rentang usia 41-50 tahun sebanyak
Kedokteran, Universitas Udayana,
Bali, Indonesia kenker dengan angka prevalensi kejadian 0.5% atau sekitar 27 orang (42,18%), memiliki tingkat pendidikan setara Sekolah
2
Departemen Bedah, Divisi 61.628 dan kejadian kanker payudara di Bali mencapai 0.6% pada Menengah Atas (SMA) sebanyak 27 orang (42,18%), bekerja sebagai
Onkologi, Fakultas Kedokteran, tahun 2013. Penyebab kanker payudara termasuk multifaktorial yang karyawan swasta dan wiraswasta sebanyak 23 orang (35,93%) dari
Universitas Udayana, RSUP belum diketahui penyebab utamanya. Penelitian ini bertujuan untuk 62 orang sampel. Karakteristik lain yang diperoleh, sebanyak 55 orang
Sanglah, Bali, Indonesia mengetahui distribusi prevalensi gambaran karakteristik penderita (85,94%) responden mengalami gejala awal berupa benjolan pada
kanker payudara di poliklinik bedah onkologi RSUP Sanglah. payudara, responden memiliki riwayat keluarga dengan kanker payudara
*
Korespondensi: Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif sebanyak 13 orang (20,31%). Sebanyak 13 penderita (20,31%) mengaku
I Dewa Ayu Putu Mas Narisuari;
Program Studi Pendidikan Dokter,
cross-sectional. Sampel yang digunakan merupakan pasien yang menggunakan pengobatan herbal, dan 7 (10,94%) mengaku menjalani
Fakultas Kedokteran, Universitas menderita kanker payudara yang mengunjungi poliklinik bedah pengobatan alternatif selain pengobatan di RSUP. Hanya sebesar 43,75 %
Udayana, Bali, Indonesia; onkologi RSUP Sanglah baik rawat jalan maupun rawat inap pada yang memutuskan berobat karena keinginan sendiri. Mayoritas penderita
[email protected] tahun 2016 dan bersedia mengisi informed consent. Variabel yang terdiagnosis padaa stadium III yaitu sebanyak 41 orang (64,06%).
dinilai dalam penelitian ini adalah usia, tingkat pendidikan, pekerjaan, Kesimpulan: Penderita kanker payudara di RSUP Sanglah memiliki
Diterima: 15-06-2019
gejala, riwayat kanker payudara, stadium kanker payudara, dan usia yang lebih muda jika dibandingkan dengan mayoritas penderita
Disetujui: 11-03-2020 jenis pengobatan. Data dianalisis menggunakan SPSS versi 17 untuk kanker payudara di dunia. Kurangnya pengetahuan wanita terhadap
Diterbitkan: 24-03-2020 Windows. kanker payudara itu sendiri merupakan salah satu penyebabnya.
184 Published by DiscoverSys | Intisari Sains Medis 2020; 11(1): 183-189 | doi: 10.15562/ism.v11i1.526
ORIGINAL ARTICLE
Tabel 1 K
arakteristik penderita kanker payudara berdasarkan sosiodemografi di Poliklinik
Bedah Onkologi RSUP Sanglah tahun 2016
Variabel Frekuensi (N=64) Persentase (%)
Usia (tahun)
<30 4 6,25
30-40 14 21,87
41-50 27 42,18
>50 19 29,68
Pendidikan
Tidak Sekolah 7 10,93
Sekolah Dasar 11 17,18
Sekolah Menengah Pertama 12 18,75
Sekolah Menengah Atas 27 42,18
Perguruan Tinggi 7 10,93
Pekerjaan 15 23,43
Ibu Rumah Tangga
Pegawai Negeri Sipil 9 10,60
Swasta 23 35,93
Lain-lain 17 26,56
Tabel 2 K
arakteristik penderita kanker payudara di Poliklinik Bedah Onkologi RSUP
Sanglah tahun 2016
Parameter Frekuensi (N=64) Persentase (%)
Tanda dan Gejala Awal
Benjolan atau Penebalan 55 85,94
Perubahan Bentuk dan Ukuran 0 0,00
Kerutan 0 0,00
Keluar Cairan 0 0,00
Nyeri Menetap 2 3,13
Kemerahan atau Bengkak 3 4,69
Retraksi Putting 1 1,56
Gatal, ruam, bersisik 2 3,13
Lainnya 0 0,00
Riwayat Keluarga
Ada 10 15,62
Tidak 54 84,37
Riwayat Pengobatan Lain
Ada
Herbal 13 20,31
Alternatif 7 10,94
Tidak 44 68,75
Alasan Berobat
Disarankan 36 56,25
Sendiri 28 43,75
Rentang Waktu
Segera 15 32,81
Tidak Segera 39 67,19
Published by DiscoverSys | Intisari Sains Medis 2020; 11(1): 183-189 | doi: 10.15562/ism.v11i1.526 185
ORIGINAL ARTICLE
Tabel 2 Continue
Parameter Frekuensi (N=64) Persentase (%)
Stadium
I 0 0,00
II 13 20,31
III 41 64,06
IV 10 15,62
Metastasis
Ya 2 3,12
Tidak 62 96,88
penderita yang memiliki tingkat pendidikan setara lain. Jumlah penderita yang segera memeriksakan
Sekolah Menengah Pertama sebanyak 12 orang diri hanya sebesar 23,43% atau sebanyak 15 orang.
(18,75%). Sedangkan, penderita yang tidak berse- Sedangkan sisanya lebih banyak menunda untuk
kolah memiliki jumlah yang sama dengan pender- melakukan pemeriksaan. Hal ini bisa dilihat dari
ita yang mengenyam tingkat Perguruan Tinggi, mayoritas penderita terdiagnosis padaa stadium
yakni masing-masing 7 orang (10,93%) (Tabel 1). III yaitu sebanyak 41 orang (64,06%) (Tabel 2).
Mayoritas penderita bekerja sebagai karyawan
swasta dan wiraswasta, yaitu sebanyak 23 orang
PEMBAHASAN
(35,93%), sedangkan jumlah penderita yang memi-
liki pekerjaan sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pada penelitian ini berdasarkan karakteristik
memiliki jumlah terendah yaitu hanya sebanyak sosiodemografis mayoritas responden didiagnosis
9 oranng (10,60%) (Tabel 1). terkena kanker payudara pada usia 41 – 50 tahun
Karakteristik penderita kanker payudara atau sekitar 30% dari jumlah total responden. Hal
berdasarkan kuesioner yang telah diisi, mayoritas ini sesuai dengan hasil penelitian yang diungkap-
penderita mengatakan bahwa gejala paling awal kan oleh Hartaningsih dan Sudarsa tahun 2013,
yang mereka rasakan adalah terdapatnya benjolan bahwa dari 876 kasus kanker payudara di RSUP
pada payudara, yaitu sebanyak 55 orang (85,94%) Sanglah dari tahun 2002 – 2012 mayoritas usia
dari total 64 responden yang diwawancara. penderita kanker payudara berkisar pada rentang
Sedangkan, hanya terdapat 1 responden (1,56%) umur 41-50 tahun yaitu sebesar 45,2%.3 Namun
yang mengaku mengalami retraksi atau masuknya hal berbeda ditemukan pada penderita kanker
bagian putting susu kearah dalam (Tabel 2). payudara di Inggris, dimana mayoritas penderita
Riwayat kanker payudara dalam keluarga yang terdiagnosis pada tahun 2012-2014 berada
merupakan salah satu faktor resiko kanker pada usia lebih dari 65 tahun yaitu sekitar 48%. Hal
payudara. Namun pada hasil wawancara, dari yang sama juga ditemukan pada penderita kanker
64 orang hanya sebanyak 13 orang (20,31%) payudara di Amerika Serikat dimana puncak
responden yang mengaku adanya anggota kelu- insiden penderita kanker payudara berada pada
arga lain yang memiliki riwayat menderita kanker usia 70 tahun. Hal tersebut menunjukan adanya
payudara (Tabel 2). perbedaan antara usia penderita kanker payudara
Salah satu dari informasi tambahan yang ditanya- di Asia khususnya Indonesia dimana mayoritas
kan melalui kuisioner ini adalah ada atau tidaknya penderita kanker payudara berada pada usia yang
pengobatan lain yang dilakukan oleh masing-mas- terbilang lebih muda yaitu rentang usia 40-50
ing penderita kanker payudara. Pada tabel 2 dapat tahun, sedangkan mayoritas penderita kanker
terlihat bahwa jumlah penderita yang menjalani payudara di Inggris dan Amerika Serikat berada
pengobatan selain pengobatan di Rumah Sakit pada usia tua yaitu diatas 60 tahun.
sebanyak 20 orang, dimana diantaranya 13 pender- Ada beberapa penelitian yang mengemuka-
ita (20,31%) mengaku menggunakan pengobatan kan beberapa kemungkinan terdapatnya kanker
herbal, dan 7 (10,94%) sisanya mengaku menjalani payudara pada usia lebih muda. Salah satu dian-
pengobatan alternatif (Tabel 2). taranya dikemukakkan dalam jurnal penelitian
Hanya sebesar 43,75 % dari total 64 responden bahwa wanita dengan mutasi gen BRCA1/2 memi-
atau hanya sekitar 28 orang yang memutuskan bero- liki kemungkinan lebih besar untuk menderita
bat karena keinginan sendiri, sedangkan 36 orang kanker payudara pada usia muda jika dibanding-
(56,25%) sisanya memutuskan untuk menjalani kan dengan wanita tanpa mutasi gen. Pada jurnal
pengobatan karena mendapat saran dari orang tersebut juga dikemukakan bahwa hal yang sama
186 Published by DiscoverSys | Intisari Sains Medis 2020; 11(1): 183-189 | doi: 10.15562/ism.v11i1.526
ORIGINAL ARTICLE
ditemukan pada wanita Afrika, dimana mereka Sedangkan penelitian lain yang dilakukan di
menderita kanker payudara pada usia yang lebih Pakistan menunjukkan bahwa 70% dari respon-
muda.4 Disamping mutase gen BRCA1/2, beber- den penelitian datang untuk memeriksakan diri
apa studi sebelumnya juga menunjukkan bahwa dalam kurun waktu 1 tahun, dan sisanya sebesar
parameter hematologi seperti neutrophil, limfosit, 30% memutuskan untuk datang dalam kurun
platelet, dan lainnya dapat dijadikan rujukan untuk waktu 4 tahun. Hal ini terlihat berbeda dengan
subtipe kanker payudara maupun untuk memberi- penelitian sebelumnya yang dilakukan di Selandia
kan gambaran klinikopatologis.5,6 Baru yang menunjukan bahwa 40% responden
Penelitian lain yang dilakukan oleh Kim tahun hanya menunda dalam kurun waktu 40 hari. Hal
2015 menunjukkan bahwa wanita di Asia mender- tersebut menunjukkan adanya perbedaan tingkat
ita kanker payudara pada usia yang lebih muda kewaspadaan pasien terhadap penyakitnya.11
dibandingkan wanita dengan Ras Kaukasian. Keterlambatan pasien dalam memeriksakan diri
Penelitian ini juga menunjukkan tentang distribusi juga dapat dilihat dari stadium pasien saat diagnosa
dari mutasi gen BRCA 1/2 pada wanita asia yang awal. Mayoritas pasien datang memeriksakan diri
lebih tinggi dibandingkan dengan wanita dengan ketika sudah berada pada stadium III yaitu sebanyak
ras kaukasian. Pada kanker payudara early onset 41 orang (64,06%). Hal ini sesuai dengan penelitian
tahun 2012 ditemukan bahwa dari 625 penderita sebelumnya yang dilakukan oleh yang menunjukkan
kanker, ditemukan adanya mutasi gen BRCA pada bahwa sebanyak 48,2% dari 166 penderita datang
53 wanita (8.5%).7 Penelitian lain yang dilakukan pada stadium III.12 Hal lain yang juga ditemukan
di Malaysia pada tahun 2012, menunjukkan bahwa adalah, dari 64 responden, hanya 2 orang yang
dari 100 penderita, ditemukan adanya 17 penderita mengaku memiliki gejala mestastasis.
yang memiliki mutasi gen BRCA.7 Tentunya keterlambatan pasien datang untuk
Jika dilihat pada tabel 2, bahwa gejala awal memeriksakan diri tidak hanya dipengaruhi oleh
yang paling sering dialami oleh penderita kanker tingkat pengetahuan saja. Ada berbagai macam
payudara adalah benjolan tanpa rasa nyeri (85,94%) faktor yang memengaruhi keputusan pasien
dimana skrining dengan SADARI merupakan salah untuk datang memeriksakan diri. Sebagian besar
satu cara deteksi dini yang tepat dan mudah. Pada responden di RSUP Sanglah mengatakan bahwa
penelitian yang dilakukan di Pakistan, ditemukan mereka sebenarnya telah menyadari adanya peru-
bahwa 39% penyebab keterlambatan pasien untuk bahan yang terjadi pada payudara, namun karena
memeriksakan diri adalah karena gejala yang dimi- beberapa alasan tertentu akhirnya memutuskan
liki dianggap tidak berbahaya, salah satunya adalah untuk menunda pemeriksaan dan pengobatan.
benjolan yang tidak nyeri.8 Penelitian yang dilakukan oleh Clegg di Ghana
Namun beberapa penelitian sebelumnya tahun 2009 menunjukkan bahwa penyebab keter-
menunjukkan bahwa masih rendahnya tingkat lambatan pasien untuk dating memeriksakan diri
pengetahuan masyarakat tentang SADARI. Salah ke pelayanan kesehatan adalah konsultasi medis
satunya dikemukakan pada penelitian yang dilaku- sebelumnya, ketidakpedulian terhadap kondisi
kan oleh Nugraha. Kurangnya pengetahuan tentang diri, takut akan operasi, penggunaan CAM, ketida-
SADARI juga ditunjukkan dari hasil penelitian kmampuan finansial, dan keyakinan atau budaya.13
yang dilakukan di RSUP Sanglah dan RS Prima Faktor lainnya adalah biaya. Namun jika dili-
Medika pada November 2012, bahwa hanya 13% hat dari mayoritas pekerjaan yang dimiliki oleh
dari responden yang mengetahui tentang SADARI, responden adalah karyawan swasta dan wiraswasta
dan hanya 50% dari responden yang tahu tentang yaitu sebanyak 35,96%. Terlebih lagi menurut
SADARI yang pernah melakukannya.9 survei Kesehatan Dasar tahun 2013, Bali merupa-
Hal itu menunjukkan bahwa tingkat pendidikan kan daerah dengan kepemilikan jaminan kesehatan
yang dimiliki oleh penderita kanker payudara terbesar kedua setelah Aceh.
tidak serta merta menunjukkan tingkat pengeta- Faktor yang sebenarnya tidak boleh dilupakan
huan yang dimiliki oleh penderita tentang kanker adalah budaya. Bali merupakan daerah yang sangat
payudara. Selain itu, pada hasil penelitian yang kental akan budaya. Hal ini tentunya memengaruhi
dapat dilihat pada tabel 2, menunjukkan bahwa persepsi masyarakat terhadap pengobatan suatu
jumlah penderita yang segera memeriksakan penyakit, kanker payudara khususnya. Sebagian
diri setelah menyadari adanya perubahan pada besar responden mengungkapkan bahwa salah
payudara hanya sebanyak 21 orang atau sekitar satu alasan menunda pengobatan adalah keper-
32,81%. Pada salah satu penelitian yang dilaku- cayaan terhadap hal spiritual, selain itu ketakutan
kan di Uganda, mengatakan bahwa secara umum akan tindakan pengobatan juga merupakan faktor
penderita kanker payudara menunda pemeriksaan penyebab sebagian besar responden memutuskan
selama 29 bulan.10 untuk menunda pengobatan ke Rumah Sakit.
Published by DiscoverSys | Intisari Sains Medis 2020; 11(1): 183-189 | doi: 10.15562/ism.v11i1.526 187
ORIGINAL ARTICLE
Pada hasil penelitian yang tertera dalam Tabel 2 dahulu sebelum memeriksakan diri ke pelayanan
terlihat bahwa sebanyak 20 orang responden kesehatan.
memutuskan untuk menjalani pengobatan non
medis terlebih dahulu. Hal serupa juga ditemu-
KONFLIK KEPENTINGAN
kan pada penelitian sebelumnya yang dilakukan
sebelumnya di RSUP Sanglah dimana sebanyak Tidak terdapat konflik kepentingan dalam penu-
46% dari penderita yang menjadi subjek penelitian lisan laporan penelitian ini.
mengaku pernah mencoba menjalani pengobatan
alternatif sebelum akhirnya memutuskan untuk
ETIKA PENELITIAN
memeriksakan diri ke RSUP Sanglah.3,9 Memang
seakan terdapat adanya penurunan penggunaan Persetujuan etik telah diperoleh dari Fakultas
CAM pada penderita kanker payudara di RSUP Kedokteran Universitas Udayana dan RSUP
Sanglah. Hal ini dapat berarti adanya peningkatn Sanglah, Denpasar, Bali, Indonesia sebelum pene-
kesadaran masyarakat akan pengobatan kanker litian berjalan.
payudara. Namun hal tersebut juga dapat diasum-
sikkan bahwa masih banyak pasien yang menyem-
PENDANAAN
bunyikan tentang penggunaan CAM pada petugas
kesehatan. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Tidak ada
Erkeu di Etiopia, dilaporkan bahwa tingkat peng-
gunaan CAM yang tinggi namun dilakukan secara
KONTRIBUSI PENULIS
sembunyi-sembunyi.14
Pada penelitian ini, memang tidak ditanyakan Seluruh penulis memiliki kontribusi yang sama
tentang alasan responden memilih CAM sebagai dalam penulisan laporan penelitian ini baik dari
pengobatan terlebih dahulu sebelum memutuskan tahap penyusunan kerangka berpikir hingga inter-
untuk berobat ke pelayanan kesehatan. Namun pretasi hasil dalam laporan penelitian.
pada penelitian yang dilakukan sebelumnya di
RSUP sanglah, ditemukan ada beberapa alasan yang
DAFTAR PUSTAKA
dikemukakan oleh penderita kanker payudara.
Alasan yang paling sering diutarakan adalah 1. Shah R, Rosso K, Nathanson SD. Pathogenesis, prevention,
diagnosis and treatment of breast cancer. World J Clin
pasien memilih CAM sebagai pengobatan untuk Oncol. 2014;5(3): 283–298.
menghindari operasi dan kemoterapi, hal lain yang 2. Bray F, Ferlay J, Soerjomataram I, Siegel RL, Torre LA,
menjadi alasan pemilihan CAM sebagai pengo- Jemal A. Global cancer statistics 2018: GLOBOCAN esti-
mates of incidence and mortality worldwide for 36 cancers
batan adalah ketika pasien merasa telah menjalani in 185 countries. CA Cancer J Clin. 2018;68(6):394-424.
pengobatan konvensional tapi tak kunjung sembuh, 3. Hartaningsih NMD, Sudarsa IW. Kanker Payudara Pada
dan beberapa pasien juga mengaku lebih percaya Wanita Usia Muda di Bagian Bedah Onkologi Rumah
Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar Tahun 2002 – 2012.
terhadap pengobataan alternatif atau tradisional. E-Jurnal Medika Udayana. 2014;3(6):1-13
4. Peto J, Collins N, Barfoot R, Seal S, Warren W, Rahman N,
et al. Prevalence of BRCA1 and BRCA2 gene mutations in
SIMPULAN patients with early-onset breast cancer. J Natl Cancer Inst.
1999;91(11):943-9
Penderita kanker payudara di RSUP Sanglah 5. Lestari AAW, Prabawa IPY, Wiranata S, Supadmanaba IGP.
memiliki usia yang lebih muda jika dibandingkan High eosinophils lymphocyte ratio (ELR) related with sub-
type of breast cancer in Sanglah General Hospital, Bali.
dengan mayoritas penderita kanker payudara di Annals of Oncology. 2018;29(Suppl 9):ix11-ix12
dunia. Selain itu keterlambatan pemeriksaan dan 6. Wiranata S, Adiputra PAT, Lestari AAW, Prabawa IPY,
penanganan atau pengobatan terhadap penderita Supadmanaba IGP. Platelet Lymphocyte Ratio (PLR)
Related with Clinicopathological Characteristics of Balinese
kanker payudara masih menjadi masalah yang Women Breast Cancer Patient. 2019;30(Suppl 6):vi144
belum terselesaikan. Salah satu penyebab diantara- 7. Kim Y, Yoo KY, Goodman MT. Differences in incidence,
nya adalah kurangnya pengetahuan wanita terha- mortality and survival of breast cancer by regions and
countries in Asia and Contributing Factors. Asian Pac J
dap kanker payudara itu sendiri, hal ini tentunya Cancer Prev. 2015;16(7):2857-70.
menimbulkan beberapa masalah lain yang meng- 8. Khokher S, Qureshi MU, Mahmood S, Sadiq S.
hambat diagnosis dini terhadap kanker itu sendiri, Determinants of Advanced Stage at Initial Diagnosis of
Breast Cancer in Pakistan: Adverse Tumor Biology vs Delay
yaitu kesalahan persepsi wanita terhadap kanker in Diagnosis. Asian Pac J Cancer Prev. 2016;17(2):759-65
payudara dan pengobatan kanker payudara itu 9. Nugraha IMSS, Utami NMS, Affandi Y, Samsarga GW,
sendiri. Hal tersebut dapat dilihat dari masih ting- Manuaba IBT. Pengetahuan Tentang SADARI pada
Pasien Kanker Payudara (CAMAMMAE) di Rumah Sakit
ginya penderita kanker payudara yang memutus- Umum Pusat Sanglah dan Rumah Sakit Prima Medika Bali
kan untuk menjalani pengobatan alternatif terlebih November 2012. Intisari Sains Medis. 2013;3(1):23-25
188 Published by DiscoverSys | Intisari Sains Medis 2020; 11(1): 183-189 | doi: 10.15562/ism.v11i1.526
ORIGINAL ARTICLE
10. Galukande M, Mirembe F, Wabinga H.Patient Delay in 14. Erku DA. Complementary and Alternative Medicine Use
Accessing Breast Cancer Care in a Sub Saharan African and Its Association with Quality of Life among Cancer
Country: Uganda. Br J Med Med Res. 2014;4(13):2599-2610. Patients Receiving Chemotherapy in Ethiopia: A Cross-
11. Seneviratne S, Lawrenson R, Harvey V, Ramsaroop R, Sectional Study. Evid Based Complement Alternat Med.
Elwood M, Scott N, et al. Stage of breast cancer at diag- 2016;2016:2809875.
nosis in New Zealand: impacts of socio-demographic fac-
tors, breast cancer screening and biology. BMC Cancer.
2016;16:129.
12. Partini PDO, Niryana IW, Adiputra PAT. Karakteristik
kanker payudara usia muda di Subbagian Bedah Onkologi
Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah tahun 2014-2016. This work is licensed under a Creative Commons Attribution
Intisari Sains Medis. 2018;9(1):76-79
13. Clegg-Lamptey J, Dakubo J, Attobra Y. During treat-
ment in Ghana? A pilot study. Ghana Medical Journal.
2009;43(3):127-132
Published by DiscoverSys | Intisari Sains Medis 2020; 11(1): 183-189 | doi: 10.15562/ism.v11i1.526 189