Pengolahan Air Limbah Kadar Garam Tinggi Dengan Si
Pengolahan Air Limbah Kadar Garam Tinggi Dengan Si
Pengolahan Air Limbah Kadar Garam Tinggi Dengan Si
(Nanik Indah S,
dkk)
PENGOLAHAN AIR LIMBAH KADAR GARAM TINGGI DENGAN SISTEM
LUMPUR AKTIF
ABSTRACT
Waste water from cooking process of crispy peanut industry still be a problem because of its
high salinity. In this research the waste water was treated by activated sludge system using adapted
microbial of high salinity came from the equalization basin of waste water. The research of waste
water treatment had done by two conditions, there were content of MLVSS (Mixed Liquour Volatile
Suspended Solid) in the beginning process were 1000 mg/L and 2000 mg/L, the observation of
samples had done every 24 hours during five days. The result analysis showed that there were
reduction of BOD and permanganat value of the samples, but there was no reduction of clorida value.
The reduction of BOD value were 89,89% of MLVSS 1000 mg/L treatment and 91,01% of MLVSS
2000 mg/L treatment. The optimal condition of activated sludge system has not been achieved shown
with the value of sludge volume less than 30%. The treated sample does not fulfill the requirement,
BOD value which is 352,2 mg/L, permanganat value is 213,4 mg/L and clorida value is 8347 mg/L
ABSTRAK
Air limbah perebusan dari industri kacang garing masih menjadi permasalahan karena
mengandung garam yang tinggi. Pada kegiatan penelitian ini dilakukan pengolahan air limbah
tersebut dengan sistem lumpur aktif dengan memanfaatkan mikroba yang sudah teradaptasi dengan
kadar garam tinggi berasal dari bak equalisasi air limbah tersebut. Percobaan penelitian pengolahan
limbah dilakukan dengan dua kondisi yaitu kadar MLVSS (Mixed Liquour Volatile Suspended Solid)
awal 1000 mg/L dan 2000 mg/L, pengamatan sampel dilakukan setiap 24 jam selama lima hari. Hasil
analisis menunjukkan bahwa terdapat penurunan nilai BOD dan permanganat pada sampel air limbah
namun tidak terjadi penurunan untuk parameter nilai klorida. Penurunan nilai BOD adalah sebesar
89,89% dengan perlakuan MLVSS 1000 mg/L dan 91,01 % untuk perlakuan MLVSS 2000 mg/L.
Kondisi optimal pada sistem lumpur aktif belum tercapai yang ditunjukkan dari nilai sludge volume
masih kurang dari 30%. Sampel hasil pengolahan belum dapat memenuhi baku mutu yang
dipersyaratkan dengan nilai BOD 352,2 mg/L, permanganat 213,4 mg/L dan klorida 8347 mg/L.
45
45
dan menghilangkan kandungan material, Solids), BOD5 (Biochemical Oxygen Demand),
mikroorganisme juga menjadikan material bilangan permanganat dan klorida. Karak-
yang terurai tersebut sebagai tempat terisasi air limbah ditentukan dengan mengacu
berkembang biak. Metode lumpur aktif dapat kepada Peraturan Daerah Provinsi Jawa
digunakan untuk mengolah air limbah dari Tengah Nomor 10 Tahun 2004 Tentang Baku
berbagai jenis industri seperti industri pangan, Mutu Air Limbah.
perhotelan, rumah tinggal, sekolah dan lain
sebagainya. Telah diteliti bahwa penggunaan Analisis Lumpur
metode lumpur aktif dalam pengolahan limbah Analisis terhadap lumpur dilakukan
dapat menurunkan BOD dan COD (Puspitasari untuk mengetahui jumlah mikroba yang ada di
et al, 2013). dalam lumpur. Parameter yang ditetapkan
Pengolahan air limbah berkadar garam pada analisis lumpur adalah Total Plate Count
tinggi dari proses perebusan di industri kacang pada lumpur awal dengan metode SNI. 2897:
garing dengan sistem lumpur aktif belum 2008 dan Mixed Liquour Volatile Suspended
pernah dilakukan sebelumnya. Penanganan Solid (MLVSS) pada lumpur setelah proses
yang selama ini dilakukan adalah dengan aklimatisasi (APHA, 1992).
mencampurkan sedikit demi sedikit air limbah
tersebut dengan air limbah yang terdapat di Aklimatisasi Lumpur Aktif
IPAL terpadu. Pada kegiatan penelitian ini Aklimatisasi lumpur aktif bertujuan
digunakan lumpur yang berasal dari untuk mengadaptasikan mikroorganisme
lingkungan limbah itu sendiri (indigenous) dengan kondisi lingkungan yang baru,
karena mengandung mikroba yang sudah termasuk reaktor dan sumber makanannya.
teradaptasi. Lumpur yang bercampur dengan air limbah di
Chocjnaka (2010) menyatakan bahwa dalam reaktor volume 5 L, diaerasi pada suhu
mikroba asli (indigenous) memiliki daya o
ruang (25-31 C) dan pH alami air limbah.
resistensi dan toleransi terhadap zat pencemar Aklimatisasi lumpur aktif dilakukan selama lima
yang ada disekitarnya, oleh sebab itu memiliki hari sampai terjadi perubahan warna suspensi
potensi untuk digunakan sebagai agensia menjadi coklat kehitaman yang menunjukkan
bioremediasi. Penelitian yang telah dilakukan adanya pertumbuhan bakteri aerob.
menunjukkan bahwa banyak mikroba
indigenous juga dapat digunakan untuk Percobaan Pengolahan Limbah
mendegradasi senyawa toksik (Zulaika et al, Percobaan penelitian pengolahan
2012). Dengan begitu kelebihan menggunaan limbah dilakukan dengan dua kondisi yaitu
mikroba indigenous pada pengolahan limbah kadar MLVSS awal 1000 mg/L (disebut
secara biologis yang diharapkan adalah sebagai sampel A) dan MLVSS awal 2000
proses aklimatisasi akan berjalan lebih cepat mg/L (disebut sebagai sampel B). Proses
karena mikroba sudah teradaptasi dengan untuk kedua kondisi operasi berlangsung
limbah yang akan diolah. secara aerobik dan curah (batch) pada suhu
Penelitian ini bertujuan untuk mencoba ruang dimana udara diberikan secara berlebih
mengolah air limbah kadar garam tinggi (excess air) sehingga terjadi pengadukan di
dengan sistem lumpur aktif yang dalam reaktor (Romli et al, 2004). Nutrisi
memanfaatkan mikroba asli yang sudah berupa glukosa, KH2PO4, KNO3 ditambahkan
teradaptasi dengan lingkungan kadar garam berdasarkan perhitungan nilai BOD : N : P
tinggi. sampel air limbah yaitu 100 : 5 : 1.
Pengamatan sampel dilakukan setiap
METODE 24 jam selama lima hari dengan parameter
Bahan Dan Alat kontrol yang diukur adalah bilangan
Bahan yang digunakan pada penelitian permanganat, pH, klorida dan SV (Sludge
ini adalah sampel air limbah proses perebusan Volume) 30 menit serta parameter BOD pada
industri kacang garing dan lumpur yang sampel terakhir (sampel yang diambil pada
diambil dari bak equalisasi, glukosa, KH2PO4, hari kelima).
KNO3, aquades, kertas saring, botol sampel,
kertas pH serta bahan-bahan untuk analisis. HASIL DAN PEMBAHASAN
Peralatan yang digunakan terdiri dari reaktor, Hasil Karakterisasi Air Limbah Industri
aerator, gelas piala, gelas ukur, pipet ukur, Kacang Garing
oven, furnace, dan desikator.
Sampel air limbah diambil dari bak
Tahapan Penelitian penampungan air limbah dari proses
Karakterisasi Air Limbah Industri Kacang perebusan di Industri kacang garing. Hasil
Garing analisis dasar pada karakterisasi air limbah
Parameter untuk karakterisasi sampel disajikan pada Tabel 1.
air limbah meliputi pH, TSS (Total Suspended
Tabel 1. Hasil Analisis Dasar Air Limbah Industri Kacang permanganat sampel limbah cair industri
Garing
kacang garing mengalami penurunan setelah
No Parameter Hasil BMLC* Satuan proses pengolahan limbah selama 24 jam
Analisis pertama dan merupakan penurunan maksimal
1 BOD 3955 100 mg/L pada proses pengolahan limbah selama lima
2 pH 6 6-9 hari baik dengan perlakuan MLVSS 1000 mg/L
3 TSS 1880 100 mg/L maupun 2000 mg/L. Nilai permanganat paling
rendah didapat pada pengambilan sampel hari
4 Klorida 5391 2250 mg/L ke-3 baik dengan perlakuan MLVSS 1000
5 COD 4.550,18 250 mg/L mg/L maupun 2000 mg/L yaitu sebesar 213,4
6 KMnO4 420,8 mg/L mg/L. Pada Gambar 1 terlihat bahwa
* Baku Mutu Limbah Cair Perda Jateng No.5 Tahun 2012 kecenderungan penurunan trend dari nilai
permanganat untuk kedua perlakuan relatif
Hasil karakterisasi air limbah sama.
menunjukkan bahwa air limbah memiliki
kandungan polutan yang cukup tinggi terutama
BOD, klorida dan TSS. Nilai BOD dan TSS air
limbah jauh melebihi baku mutu air limbah
industri kacang garing, dimana menurut Perda
Jateng No.5 Tahun 2012, baku mutu air limbah
industri kacang garing untuk BOD dan TSS
adalah 100 mg/L.
DAFTAR PUSTAKA
Gambar 3. Grafik Hasil Analisis Sludge Volume 30 menit APHA. 1992. Standard Methods for The
pada Proses Pengolahan Activated Sludge Examination of Water and Wastewater
Treatment. American Public Health
Pada Gambar 3 terlihat bahwa dengan Association, New York.
kedua perlakuan nilai sludge volume 30 menit Chojnacka, K. 2010. Biosorbtion and
mengalami kenaikan sampai dengan hari Bioaccumulation The Prospect for
keempat namun turun pada hari kelima. Hal ini Practical Applications. Environment
dapat terjadi karena percobaan penelitian International. 36: 299-307
dilakukan secara batch dimana tidak ada Fachrian R. 2006. Isolasi Bertahap dan Uji
penambahan sampel selama proses Potensi Bakteri Laut Pendegradasi
pengolahan operasi berlangsung maka tidak Minyak Solar. Skripsi. Departemen
ada penambahan suplai makanan juga untuk Biologi. Fakultas MIPA. USU. Medan.
bakteri sehingga bakteri tidak dapat Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah
berkembang biak lagi untuk membentuk flok Tahun 2012 Tentang Perubahan Atas
yang dapat meningkatkan nilai sludge volume. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah
Hasil analisis BOD sampel peng- Nomor 10 Tahun 2004 Tentang Baku
ambilan terakhir pada proses pengolahan Mutu Air Limbah.
limbah industri kacang garing untuk perlakuan Puspitasari, N., Nur Fauziyyah Ambar, Nurul
MLVSS 1000 mg/L adalah 399,8 mg/L dimana Latipah, Octaviani Ratnasari. 2013.
penurunannya adalah sebesar 89,89%. Praktikum Pengolahan Limbah Industri.
Sedangkan untuk perlakuan MLVSS 2000 Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri
mg/L sebesar 352,2 mg/L atau penurunannya Bandung.
sebesar 91,01%. Nilai rata-rata pH sampel Romli, M., Suprihatin, Dinda Sulinda. 2004.
pada proses pengolahan air limbah adalah 8. Penentuan Nilai Parameter Kinetika
Lumpur Aktif Untuk Pengolahan Air Lindi
Sampah (Leachate). Jurnal Teknologi
Industri Pertanian Vol. 14 (2), 56-66
SNI Cara Uji Nilai Permanganat Secara
Titrimetri (SNI. 06-6989.22). Badan
Standardisasi Nasional. Jakarta.
SNI Pengujian Total Plate Count (SNI.
2897:2008). Badan Standardisasi
Nasional. Jakarta.
Zulaika, E., Arif Lukman, Tutut Arindah, dan
Umi Sholikah. 2012. Bakteri Resisten
logam Berat yang Berpotensi sebagai
Biosorben dan Bioakumulator. Seminar
Nasional Waste Management For
Sustainable Urban Development. Teknik
Lingkungan, FTSP, ITS. 21 Februari
2012. Surabaya, Indonesia.
Jurnal Riset Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri Vol. 6, No. 2, November 2015 (45 -
50)
50