Dessy Puspitaningtyas, Murni Ramli, Puguh Karyanto, Desy Muchtar Sanusi

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 5

SP-006-8

Puspitaningtyas et al. Penerapan Discovery Learning Dipadu Reading Assignment

Penerapan Discovery Learning Dipadu Reading Assignment


untuk Meningkatkan Scientific Writing Skills Siswa Kelas X MIA 4
SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar

Implementation of Discovery Learning Combined with Reading Assignment


to Improve Scientific Writing Skills In Class X MIA 4
SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar

Dessy Puspitaningtyas1, *, Murni Ramli1, Puguh Karyanto1, Desy Muchtar Sanusi2


1FKIP PENDIDIKAN BIOLOGI UNS, Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia
2 SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar

*E-mail: [email protected]

Abstract: This research aims to improve students Scientific Writing Skills in X MIA 4 SMA Muhammadiyah 1
Karanganyar through the implementation of Discovery Learning combined Reading Assignment. This
research is a class action research which consists of three cycles. Each cycle contains planning, action,
observing, and reflecting. The subjects of this research is students in X MIA 4 of SMA Muhammadiyah 1
Karanganyar. The data collection of this research are using performance assessment scientific writing skills.
The data validation of this research is using triangulation method. The data were analyzed by using
descriptive analysis which is done in three components, they are: data reduction, data presentation, and
drawing the conclusion or verification. Target of this research can increase students Scientific Writing Skills
to 50% after being given of Discovery Learning combined Reading Assignment. The results show that
Scientific Writing Skills of students is increased from precycle, Cycle I, Cycle II, and Cycle III. The average
of students Scientific Writing Skills students increase from 32.56% to 52.84%. This research conclusion is
the implementation of Discovery Learning combined Reading Assignment can improve students Scientific
Writing Skills in X MIA 4 class at SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar.

Keywords: Scientific Writing Skills, Discovery Learning, Reading Assignment

1. PENDAHULUAN penting dalam berbagai segi kehidupan. Sains


memiliki tiga hakikat, yaitu produk, proses dan
Pendidikan merupakan salah satu hal penting untuk kontek. Sains sebagai produk berarti dalam sains
menentukan kemajuan bangsa. Pendidikan sangat terdapat fakta-fakta, hukum-hukum, prinsip-prinsip
dibutuhkan dalam menghadapi era globalisasi untuk dan teori-teori yang diterima kebenarnnya. Sains
menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang sebagai proses berarti sains merupakan proses untuk
berkualitas dan bernalar tinggi serta memiliki mendapatkan pengetahuan dan sains sebagai kontek
kemampuan untuk memproses informasi sehingga berarti aplikasi pengetahuan dan ketrampilan proses
dapat digunakan untuk memanfaatkan Ilmu sains dalam kehidupan nyata (Rustaman, 2003).
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Biologi merupakan bagian sains yang memiliki
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pengaruh besar terhadap perkembangan IPTEK di
(IPTEK) merupakan ciri abad 21. Setiap orang abad 21. Biologi memiliki karakteristik, yaitu
dituntut dapat menguasasi IPTEK dalam abad 21. berasal dari keingintahuan manusia tentang dirinya,
Sumber daya manusia pada abad 21 harus lingkungan, dan kelangsungan jenisnya; studi
mempunyai mutu yang tinggi dan menguasai tentang alam; serta mengembangkan berpikir
berbagai keterampilan meliputi keterampilan rasional dan logis (Rustaman, 2005). Pembelajaran
berpikir kritis, memecahkan masalah, biologi hendaknya mengacu pada kegiatan yang
mengkomunikasikan, bekerja sama, berkreasi, dan memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan
kesadaran mengenai isu- isu global. keterampilan berpikir, keterampilan ilmiah, dan
Sains merupakan kunci dari perkembangan sikap ilmiah.
IPTEK, sehingga sains menjadi aspek yang sangat

324 Biologi, Sains, Lingkungan, dan Pembelajarannya


Puspitaningtyas et al. Penerapan Discovery Learning Dipadu Reading Assignment

Salah satu hal yang penting dalam menghasilkan sebuah tulisan ilmiah. Semua
pembelajaran biologi, adalah keterampilan menulis membutuhkan latihan yang menitikberatkan pada
ilmiah siswa yang merupakan perwujudan cara scientific writing skills siswa. Solusi yang dapat
berpikir siswa. Menulis merupakan salah satu digunakan untuk meningkatkan scientific writing
keterampilan berbahasa yang bersifat aktif produktif, skills siswa, yaitu melalui penyelidikan ilmiah
sehingga perlu dilatihkan. Wawasan yang luas dan dengan mengumpulkan data otentik dari berbagai
proses berpikir yang ekstensif dapat dijadikan tolok literatur (Carolyn, 1999). Oleh karena itu, guru
ukur dalam menghasilkan tulisan ilmiah. Wawasan hendaknya memilih dan menggunakan model
itu dapat diperoleh melalui membaca, karena dengan pembelajaran yang dapat mendorong siswa untuk
membaca seseorang yang menulis akan lebih leluasa membaca, mendorong siswa berlatih menulis ilmiah
menuangkan pikirannya dan hasil bacaannya dalam dan mendorong siswa untuk melakukan
sebuah tulisan. pengumpulan data otentik dari berbagai literatur.
Hasil observasi awal terhadap keterampilan Salah satu model pembelajaran yang mempunyai ciri
menulis ilmiah siswa kelas X MIA 4 SMA di atas adalah model discovery learning.
Muhammadiyah 1 Karanganyar menunjukan hasil Discovery Learning adalah model
yang rendah. Hasil tulisan ilmiah siswa pembelajaran yang melatih siswa untuk
menunjukkan bahwa pada indikator mengorganisasi sendiri konsep yang dipelajarinya
mengembangkan isi dengan kreatif diperoleh dengan cara pelajaran tidak disajikan dalam bentuk
persentase 40,13%, menggunakan ejaan dan tata akhir. Discovery learning lebih menekankan pada
bahasa yang tepat 26,31%, mengkomunikasikan ditemukannya konsep atau prinsip yang sebelumnya
pengetahuan yang dibutuhkan 29,60%, dan belum diketahui. Discovery learning ialah suatu
menghubungkan sains dan teknologi dengan dunia pembelajaran yang melibatkan siswa dalam proses
luar 34,21%. Rendahnya keterampilan menulis kegiatan mental melalui tukar pendapat, membaca
ilmiah siswa kemungkinan disebabkan kurangnya dan mencoba sendiri. Masalah yang diberikan
latihan menulis ilmiah, kurangnya membaca, kepada siswa adalah masalah yang direkayasa oleh
metode, dan model yang digunakan dalam guru agar sesuai dengan tujuan pembelajaran. Dalam
pembelajaran kurang melatih keterampilan siswa mengaplikasikan model discovery learning guru
dalam menulis ilmiah. Metode yang digunakan berperan sebagai pembimbing dengan memberikan
dalam pembelajaran adalah ceramah sehingga siswa kesempatan kepada siswa untuk belajar secara aktif,
kurang memiliki kesempatan untuk melatih membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar
keterampilan menulis ilmiahnya. Metode siswa sesuai dengan tujuan.
pembelajaran ceramah adalah cara penyampaian
bahan pelajaran dengan komunikasi lisan. 2. METODE PENELITIAN
Kelemahannya adalah siswa cenderung pasif,
sehingga kurang cocok untuk pembentukan Penelitian ini dilaksanakan di kelas X MIA 4 SMA
keterampilan dan sikap. Siswa hanya mendengarkan Muhammadiyah 1 Karanganyar Semester II Tahun
penjelasan dari guru dan kurang kesempatan Pelajaran 2014/2015 yang beralamat di Jl. Brigjen
mengekspresikan pemikirannya dalam bentuk Slamet Riyadi No.12 Tegalgede, Karanganyar.
tulisan. Secara garis besar pelaksanaannya dibagi menjadi
Tugas-tugas yang mengasah writing skills tiga tahap, yaitu: tahap persiapan, penelitian, dan
siswa dalam pembelajaran biologi yang biasa penyelesaian. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan
diberikan oleh guru adalah tugas menjawab soal dalam tiga siklus dari tanggal 28 April 2015 sampai
dalam bentuk essay, mengisi LKS dan sangat jarang 19 Mei 2015 dengan subjek penelitian yaitu siswa
membuat laporan. Akibat minimnya bentuk kelas X MIA 4 SMA Muhammadiyah 1
frekuensi penugasan, keterampilan menulis ilmiah Karanganyar Tahun Pelajaran 2014/2015. Sebelum
siswa diduga menjadi kurang terasah. Keterampilan dilaksanakan penelitian dilakukan observasi awal
menulis ilmiah atau scientific writing skills dapat sebagai dasar scientific writing skill siswa. Penilaian
dilatih melalui penugasan membaca atau reading scientific writing skill dilakukan setiap akhir siklus
assignment. Dengan memberikan tugas membaca untuk mengukur peningkatan scientific writing skill
bacaan ilmiah, siswa akan lebih memiliki siswa setelah diterapkan pembelajaran dengan model
pengetahuan dan pemahaman konsep mengenai discovery learning.
materi. Pengumpulan data scientific writing skills
Di era perkembangan teknologi, menulis ilmiah dilakukan dengan teknik non tes. Teknik non tes
berperan penting dalam kehidupan. Misalnya: dilakukan dengan performance assesment scientific
penyebaran informasi melalui artikel, poster, iklan, writing skills, wawancara, observasi, dan
surat, atau karya ilmiah. Bidang pendidikan pun dokumentasi yang dilakukan saat proses
sangat erat kaitannya dengan menulis. Misalnya, pembelajaran. Teknik untuk memeriksa validitas
pembuatan tugas siswa berupa makalah, laporan, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dan bentuk karya ilmiah lain. Namun, tidak mudah teknik triangulasi. Analisis data yang digunakan

Seminar Nasional XII Pendidikan Biologi FKIP UNS 2015 325


Puspitaningtyas et al. Penerapan Discovery Learning Dipadu Reading Assignment

dalam penelitian mengacu pada teknik analisis Miles Capaian Persentase (%)
dan Huberman (1992) yang dilakukan melalui 3 Indikator Pra- Siklus Siklus Siklus
komponen, yaitu reduksi data, penyajian data, dan siklus I II III
penarikan kesimpulan.
Prosedur penelitian menggunakan model spiral Mengkomunikasikan
yang tiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu 1) pengetahuan yang 29,60 32,57 47,72 55,30
perencanaan: berdasarkan hasil identifikasi masalah dibutuhkan
dari kegiatan observasi yang telah dilakukan
sebelumnya, solusi yang dapat digunakan adalah Menghubungkan
dengan penerapan model discovery learning dipadu sains dan teknologi 34,21 35,6 41,67 43,18
reading assignment untuk meningkatkan scientific dengan dunia luar
writing skills siswa. Tahap ini dilakukan penyusunan
silabus, penyusunan skenario pembelajaran, dan Rata-Rata 32,56 38,82 49,05 52,84
LKS. Instrumen yang digunakan dalam penelitian
juga disiapkan seperti lembar observasi dan
pedoman wawancara; 2) pelaksanaan: implementasi 60
dari tindakan yang telah direncanakan, yaitu
penerapan model discovery learning dipadu reading
assignment. Pelaksanaan tindakan diwujudkan 50
dalam RPP; 3) Observasi: observasi dilakukan
selama berlangsungnya proses pembelajaran.
Observasi berupa kegiatan pengamatan, pencatatan, 40
dan dokumentasi kegiatan selama pembelajaran. Persentase (%)
Observasi juga dilakukan pada keterlaksanaan
sintaks model discovery learning dipadu reading 30
assignment; dan 4) refleksi: kegiatan menganalisis
dan membuat kesimpulan berdasarkan pelaksanaan,
perbaikan pembelajaran dan hasil pengamatan oleh 20
observer. Hasil observasi dianalisis untuk
memperoleh gambaran dari tindakan yang telah
dilakukan, hal yang perlu diperbaiki dan hal yang 10
harus menjadi perhatian pada tindakan berikutnya.
Target pencapaian pada penelitian dengan model
discovery learning dipadu reading assignment ini 0
adalah rata-rata scientific writing skills sebesar 50%. Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3

3. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar 1. Perbandingan Rata-Rata Persentase Scientific


Writing Skills Siswa Prasiklus, Siklus I, Siklus II, dan
Siklus III
Data hasil penelitian yang dilakukan selama
kegiatan pembelajaran pada tiap siklus menunjukkan
terjadinya peningkatan scientific writing skill siswa Perbandingan rata-rata persentase scientific
yang disajikan pada Tabel 1 dan Gambar 1. writing skill dari Prasiklus, Siklus I, Siklus II dan
Siklus III kelas X MIA 4 mengalami peningkatan.
Rata-rata persentase scientific writing skill pada
Tabel 1. Perbandingan Peningkatan Scientific Writing
Prasiklus sebesar 32,56 %; kemudian meningkat
Skills Siswa Prasiklus, Siklus I, Siklus II, dan Siklus III
pada Siklus I menjadi 38,82 %. Selanjutnya rata-rata
persentase scientific writing skill pada Siklus II
Capaian Persentase (%) meningkat menjadi sebesar 49,05 % dan rata-rata
Indikator Pra- Siklus Siklus Siklus persentase scientific writing skill pada Siklus III
siklus I II III sebesar 52,84 %. Peningkatan tertinggi terjadi dari
Siklus I ke Siklus II yaitu sebesar 10,23%.
Mengembangkan isi
40,13 50 68,18 71,96
Sedangkan peningkatan terendah terjadi dari Siklus
dengan kreatif II ke Siklus III yaitu sebesar 3,79%. Hasil capaian
scientific writing skill siswa pada Prasiklus, Siklus I,
Menggunakan ejaan Siklus II dan Siklus III secara umum telah
dan tata bahasa yang 26,31 37,12 38,63 40,90
tepat
meningkat dari target yang diinginkan yaitu rata-rata
scientific writing skills meningkat 50 %.
Peningkatan yang terjadi merupakan peran dan
model discovery learning yang diterapkan.

326 Biologi, Sains, Lingkungan, dan Pembelajarannya


Puspitaningtyas et al. Penerapan Discovery Learning Dipadu Reading Assignment

Penerapan model discovery learning dipadu reading 4. KESIMPULAN


assignment dilakukan dengan cara siswa diberi
kesempatan untuk menemukan konsep dan fakta Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan
melalui pengamatan, mengkaji literatur serta bahwa penerapan model discovery learning dipadu
melakukan diskusi dengan teman satu kelompok, reading assignment dapat meningkatkan scientific
kemudian menuliskan konsep yang ditemukan ke writing skills siswa kelas X MIA 4 SMA
dalam LKS. Reading assignment dilakukan pada Muhammadiyah 1 Karanganyar. Perlu diadakan
akhir pertemuan pertama, yaitu dengan cara guru penelitian sejenis dengan model pembelajaran baru
memberikan tugas membaca kepada siswa. yang lebih efektif dan efisien untuk meningkatkan
Pemberian reading assignment guna membantu scientific writing skills.
siswa dalam menulis ilmiah.
Penerapan discovery learning menciptakan
suasana belajar yang bermakna dan menjadikan 5. DAFTAR PUSTAKA
siswa aktif dan mandiri dalam menemukan jawaban
atas permasalahan yang dirumuskan oleh siswa Keys, C. (1999). Revitalizing Instruction in Scientific
sendiri. Proses discovery learning merupakan bagian Genres: Connecting Knowledge Production with
dari siklus penyelidikan (inquiry) (Saab, Joolingen, Writting to Learn in Science. Science Education.
& Hout-Wolters, 2005). Kegiatan penyelidikan (83):115-130.
(inquiry) mendorong siswa untuk mengajukan Lasa, Hs. (2009). Peran Perpustakaan dan Penulis dalam
pertanyaan, hipotesis, memprediksi alat yang Peningkatan Minat Baca Masyarakat. Visi Pustaka.
digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis Vol. 11 (2).
Miles, M. B. & Huberman, M. A. (1992). Analisis Data
data, menyimpulkan, membangun argumen,
Kualitatif. Jakarta: UI Press.
mengkomunikasikan hasil temuan, dan
Rustaman, N.Y., Soendjojo, D., Suroso, A.Y., Yusnadi,
menggunakan strategi penalaran yang melibatkan
A., Ruchji, S., Diana, R. & Mimin, N.K. (2003).
kritis, dan berpikir logis. Menurut Waterman (2013),
Strategi Belajar Mengajar Biologi. Bandung: Jurusan
Discovery Learning didefinisikan sebagai Pendidikan Biologi FMIPA, Universitas Pendidikan
pembelajaran berbasis penyelidikan kontruktivis, Indonesia.
yaitu siswa menarik pengalaman dan pengetahuan Rustaman, N. (2005). Strategi Belajar Mengajar Biologi.
yang sudah ada untuk mengeksplorasi dan Universitas Negeri Malang: UM Press.
memahami konsep baru. Shawn, M. G. & Muth, K. D. (1994). Reading And
Pemberian reading assignment dalam proses Writing To Learn Science: Achieving Scientific
pembelajaran juga ikut berperan dalam Literacy. Journal Of Research In Science Teaching. 31
meningkatkan scientific writing skill siswa. Kegiatan (9): 1057-1073
membaca dapat memberikan konteks dunia nyata Saab, N., van Joolingen, W. R., & van Hout-Wolters, B.
dan cara belajar yang baik, yaitu dengan H. (2005). Communication in Collaborative Discovery
membangun dari dunia nyata daripada hafalan. Learning. British Journal of Education Psychology,
Siswa yang berkompeten dalam membaca akan LXXV (4): 603-621
mempunyai berbagai keterampilan yang Waterman, S. (2013). The Effects of Brainscapes
memperkuat pemahaman dari memori jangka Confidence-Based Repition on Two Adults
panjang. Keterampilan termasuk metakognisi, Performance On Knowledge-Based Quizzes. New
pengenalan kata, makna, kalimat, identifikasi York: State University of New York.
hubungan teks (pola), summarization (inti), dan
elaborasi (menghubungkan baru dan informasi yang
ada). Keterampilan ini konsisten dengan yang Penanya:
ditetapkan dalam kegiatan reading assignment Febrianawati Yusup
(Glynn and Muth, 1994).
Kegiatan menulis memerlukan penguasaan
Pertanyaan:
materi, pemilihan kata, perenungan masalah, dan
penyusunan kalimat. Semua kegiatan menulis Atas pertimbangan apa peneliti memilih siswa SMA
dilakukan dengan cermat dan teliti. Maka kualitas Muhammadiyah 1 Karanganyar sebagai subjek
dan kuantitas bacaan akan memengaruhi kualitas penelitian? Discovery Learning yang digunakan itu
tulisan. Banyaknya kegiatan membaca akan sebagai pendekatan atau metode atau memang sama
meningkatkan kemampuan menulis (Lasa, 2009). urutannya, atau sama materinya atau sama
Membaca dan menulis mempunyai hubungan yang pembelajarannya dengan penelitian dari Novita
sangat erat karena orang yang banyak membaca Dispriyani?
akan memperoleh pengetahuan dan akan
mempermudah seseorang dalam menghasilkan Jawaban:
tulisan. Peneliti memilih siswa SMA Muhammadiyah 1
Karanganyar sebagai subjek penelitian karena

Seminar Nasional XII Pendidikan Biologi FKIP UNS 2015 327


Puspitaningtyas et al. Penerapan Discovery Learning Dipadu Reading Assignment

sebelumnya peneliti pernah bertugas PPL di sekolah


tersebut. Penelitian ini berbeda dengan penelitian
oleh Novita Dispriyani karena pada penelitian
Novita Dispriyani menggunakan Inquiry sedangkan
saya (Dessy P) menggunakan Discovery Learning
sehingga perlakuannya berbeda.
Feedback: Ada sintaks khusus atau tidak?

Jawaban:
Tidak ada, memang Inquiry dan Discovery
sintaksnya berbeda. Tetapi dalam penelitian saya
ditambahkan dengan pemberian teknik reading
untuk membantu siswa (reading assessment).

Saran:
Mungkin sebagai saran perbaikan dapat diperjelas
kembali tentang reading assessment, karena
pembaca dapat saja salah berpikir bahwa itu
merupakan penilaian dengan reading.

328 Biologi, Sains, Lingkungan, dan Pembelajarannya

You might also like