Dessy Puspitaningtyas, Murni Ramli, Puguh Karyanto, Desy Muchtar Sanusi
Dessy Puspitaningtyas, Murni Ramli, Puguh Karyanto, Desy Muchtar Sanusi
Dessy Puspitaningtyas, Murni Ramli, Puguh Karyanto, Desy Muchtar Sanusi
*E-mail: [email protected]
Abstract: This research aims to improve students Scientific Writing Skills in X MIA 4 SMA Muhammadiyah 1
Karanganyar through the implementation of Discovery Learning combined Reading Assignment. This
research is a class action research which consists of three cycles. Each cycle contains planning, action,
observing, and reflecting. The subjects of this research is students in X MIA 4 of SMA Muhammadiyah 1
Karanganyar. The data collection of this research are using performance assessment scientific writing skills.
The data validation of this research is using triangulation method. The data were analyzed by using
descriptive analysis which is done in three components, they are: data reduction, data presentation, and
drawing the conclusion or verification. Target of this research can increase students Scientific Writing Skills
to 50% after being given of Discovery Learning combined Reading Assignment. The results show that
Scientific Writing Skills of students is increased from precycle, Cycle I, Cycle II, and Cycle III. The average
of students Scientific Writing Skills students increase from 32.56% to 52.84%. This research conclusion is
the implementation of Discovery Learning combined Reading Assignment can improve students Scientific
Writing Skills in X MIA 4 class at SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar.
Salah satu hal yang penting dalam menghasilkan sebuah tulisan ilmiah. Semua
pembelajaran biologi, adalah keterampilan menulis membutuhkan latihan yang menitikberatkan pada
ilmiah siswa yang merupakan perwujudan cara scientific writing skills siswa. Solusi yang dapat
berpikir siswa. Menulis merupakan salah satu digunakan untuk meningkatkan scientific writing
keterampilan berbahasa yang bersifat aktif produktif, skills siswa, yaitu melalui penyelidikan ilmiah
sehingga perlu dilatihkan. Wawasan yang luas dan dengan mengumpulkan data otentik dari berbagai
proses berpikir yang ekstensif dapat dijadikan tolok literatur (Carolyn, 1999). Oleh karena itu, guru
ukur dalam menghasilkan tulisan ilmiah. Wawasan hendaknya memilih dan menggunakan model
itu dapat diperoleh melalui membaca, karena dengan pembelajaran yang dapat mendorong siswa untuk
membaca seseorang yang menulis akan lebih leluasa membaca, mendorong siswa berlatih menulis ilmiah
menuangkan pikirannya dan hasil bacaannya dalam dan mendorong siswa untuk melakukan
sebuah tulisan. pengumpulan data otentik dari berbagai literatur.
Hasil observasi awal terhadap keterampilan Salah satu model pembelajaran yang mempunyai ciri
menulis ilmiah siswa kelas X MIA 4 SMA di atas adalah model discovery learning.
Muhammadiyah 1 Karanganyar menunjukan hasil Discovery Learning adalah model
yang rendah. Hasil tulisan ilmiah siswa pembelajaran yang melatih siswa untuk
menunjukkan bahwa pada indikator mengorganisasi sendiri konsep yang dipelajarinya
mengembangkan isi dengan kreatif diperoleh dengan cara pelajaran tidak disajikan dalam bentuk
persentase 40,13%, menggunakan ejaan dan tata akhir. Discovery learning lebih menekankan pada
bahasa yang tepat 26,31%, mengkomunikasikan ditemukannya konsep atau prinsip yang sebelumnya
pengetahuan yang dibutuhkan 29,60%, dan belum diketahui. Discovery learning ialah suatu
menghubungkan sains dan teknologi dengan dunia pembelajaran yang melibatkan siswa dalam proses
luar 34,21%. Rendahnya keterampilan menulis kegiatan mental melalui tukar pendapat, membaca
ilmiah siswa kemungkinan disebabkan kurangnya dan mencoba sendiri. Masalah yang diberikan
latihan menulis ilmiah, kurangnya membaca, kepada siswa adalah masalah yang direkayasa oleh
metode, dan model yang digunakan dalam guru agar sesuai dengan tujuan pembelajaran. Dalam
pembelajaran kurang melatih keterampilan siswa mengaplikasikan model discovery learning guru
dalam menulis ilmiah. Metode yang digunakan berperan sebagai pembimbing dengan memberikan
dalam pembelajaran adalah ceramah sehingga siswa kesempatan kepada siswa untuk belajar secara aktif,
kurang memiliki kesempatan untuk melatih membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar
keterampilan menulis ilmiahnya. Metode siswa sesuai dengan tujuan.
pembelajaran ceramah adalah cara penyampaian
bahan pelajaran dengan komunikasi lisan. 2. METODE PENELITIAN
Kelemahannya adalah siswa cenderung pasif,
sehingga kurang cocok untuk pembentukan Penelitian ini dilaksanakan di kelas X MIA 4 SMA
keterampilan dan sikap. Siswa hanya mendengarkan Muhammadiyah 1 Karanganyar Semester II Tahun
penjelasan dari guru dan kurang kesempatan Pelajaran 2014/2015 yang beralamat di Jl. Brigjen
mengekspresikan pemikirannya dalam bentuk Slamet Riyadi No.12 Tegalgede, Karanganyar.
tulisan. Secara garis besar pelaksanaannya dibagi menjadi
Tugas-tugas yang mengasah writing skills tiga tahap, yaitu: tahap persiapan, penelitian, dan
siswa dalam pembelajaran biologi yang biasa penyelesaian. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan
diberikan oleh guru adalah tugas menjawab soal dalam tiga siklus dari tanggal 28 April 2015 sampai
dalam bentuk essay, mengisi LKS dan sangat jarang 19 Mei 2015 dengan subjek penelitian yaitu siswa
membuat laporan. Akibat minimnya bentuk kelas X MIA 4 SMA Muhammadiyah 1
frekuensi penugasan, keterampilan menulis ilmiah Karanganyar Tahun Pelajaran 2014/2015. Sebelum
siswa diduga menjadi kurang terasah. Keterampilan dilaksanakan penelitian dilakukan observasi awal
menulis ilmiah atau scientific writing skills dapat sebagai dasar scientific writing skill siswa. Penilaian
dilatih melalui penugasan membaca atau reading scientific writing skill dilakukan setiap akhir siklus
assignment. Dengan memberikan tugas membaca untuk mengukur peningkatan scientific writing skill
bacaan ilmiah, siswa akan lebih memiliki siswa setelah diterapkan pembelajaran dengan model
pengetahuan dan pemahaman konsep mengenai discovery learning.
materi. Pengumpulan data scientific writing skills
Di era perkembangan teknologi, menulis ilmiah dilakukan dengan teknik non tes. Teknik non tes
berperan penting dalam kehidupan. Misalnya: dilakukan dengan performance assesment scientific
penyebaran informasi melalui artikel, poster, iklan, writing skills, wawancara, observasi, dan
surat, atau karya ilmiah. Bidang pendidikan pun dokumentasi yang dilakukan saat proses
sangat erat kaitannya dengan menulis. Misalnya, pembelajaran. Teknik untuk memeriksa validitas
pembuatan tugas siswa berupa makalah, laporan, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dan bentuk karya ilmiah lain. Namun, tidak mudah teknik triangulasi. Analisis data yang digunakan
dalam penelitian mengacu pada teknik analisis Miles Capaian Persentase (%)
dan Huberman (1992) yang dilakukan melalui 3 Indikator Pra- Siklus Siklus Siklus
komponen, yaitu reduksi data, penyajian data, dan siklus I II III
penarikan kesimpulan.
Prosedur penelitian menggunakan model spiral Mengkomunikasikan
yang tiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu 1) pengetahuan yang 29,60 32,57 47,72 55,30
perencanaan: berdasarkan hasil identifikasi masalah dibutuhkan
dari kegiatan observasi yang telah dilakukan
sebelumnya, solusi yang dapat digunakan adalah Menghubungkan
dengan penerapan model discovery learning dipadu sains dan teknologi 34,21 35,6 41,67 43,18
reading assignment untuk meningkatkan scientific dengan dunia luar
writing skills siswa. Tahap ini dilakukan penyusunan
silabus, penyusunan skenario pembelajaran, dan Rata-Rata 32,56 38,82 49,05 52,84
LKS. Instrumen yang digunakan dalam penelitian
juga disiapkan seperti lembar observasi dan
pedoman wawancara; 2) pelaksanaan: implementasi 60
dari tindakan yang telah direncanakan, yaitu
penerapan model discovery learning dipadu reading
assignment. Pelaksanaan tindakan diwujudkan 50
dalam RPP; 3) Observasi: observasi dilakukan
selama berlangsungnya proses pembelajaran.
Observasi berupa kegiatan pengamatan, pencatatan, 40
dan dokumentasi kegiatan selama pembelajaran. Persentase (%)
Observasi juga dilakukan pada keterlaksanaan
sintaks model discovery learning dipadu reading 30
assignment; dan 4) refleksi: kegiatan menganalisis
dan membuat kesimpulan berdasarkan pelaksanaan,
perbaikan pembelajaran dan hasil pengamatan oleh 20
observer. Hasil observasi dianalisis untuk
memperoleh gambaran dari tindakan yang telah
dilakukan, hal yang perlu diperbaiki dan hal yang 10
harus menjadi perhatian pada tindakan berikutnya.
Target pencapaian pada penelitian dengan model
discovery learning dipadu reading assignment ini 0
adalah rata-rata scientific writing skills sebesar 50%. Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3
Jawaban:
Tidak ada, memang Inquiry dan Discovery
sintaksnya berbeda. Tetapi dalam penelitian saya
ditambahkan dengan pemberian teknik reading
untuk membantu siswa (reading assessment).
Saran:
Mungkin sebagai saran perbaikan dapat diperjelas
kembali tentang reading assessment, karena
pembaca dapat saja salah berpikir bahwa itu
merupakan penilaian dengan reading.