Perceptorship Mentorship Dian Lestari

Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 60

Metode Bimbingan Klinik:

PERCEPTORING MENTORING
Disampaikan Pada Perkuliahan D4 Kebidanan TA. 2019/2020
DIAN LESTARI
Miller’s competency
pyramid
Does

Shows how

Knows how

Knows

Miller GE. The assessment of clinical skills/competence/performance.


Academic Medicine (Supplement) 1990; 65: S63-S7.
APA YANG DIUKUR ?

• Performance measures, log


book (PORTFOLIO)
• OSCE

• Oral Exam, Essay, MCQ

• Oral Exam, Essay, MCQ


Peran Fungsi Pembimbing Klinik
01 Sebagai Guru/ Pendidik

02 Sebagai Bidan Profesional

03 Sebagai Role Model


COACHING/BIMBINGAN KLINIK

•PROSES MEMBIMBING PESERTA DIDIK, DALAM


TEAM
KERJA, DAN PROSES BAGAIMANA MENGEM-
BANGKAN
KESADARAN DIRI PESERTA DIDIK DENGAN
MELAKUKAN TATAP MUKA/PRAKTIK LANGSUNG
TUJUAN COACHING/BIMBINGAN KLINIK
 MEMBANTU MENGATASI KESULITAN PESERTA DIDIK DI
DALAM
MELAKUKAN TUGAS DALAM PRAKTIK ATAU PERFORMANCE KOMPETENSI
 MENINGKATKAN KEAHLIAN ATAU KETRAMPILAN PESERTA DIDIK
DI
DALAM BEKERJA
 MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI PESERTA DIDIK DALAM MENCAPAI
KOMPETENSI
LEVEL OF COMPETENCY SKILL

PROFI-
CIENCY

COMPETENCY

ACQUISI-
TION
PRESEPTORSHIP
PRESEPTORSHIP MERUPAKAN SU- CARA DALAM
ATU ROLE
SEBAGAI CARA KLINIK
BIMBINGAN UNTUK YANG
MENDUKUNG PEMBELAJARAN MODEL
MENGGU- DAN
NAKAN
PERKEMBANGAN PROFESIONAL KEBIDANAN DAN UNTUK MEN-
DUKUNG KUALITAS LINGKUNGAN PRAKTEK
PRECEPTORSHIP
ETYMOLOGY: L, PRAE + CAPERE, TO TAKE UP
A PERIOD OF PRACTICAL EXPERIENCE AND TRAINING FOR
A
STUDENT, ESPECIALLY OF MEDICINE OR NURSING,MIDWIFE
THAT IS SUPERVISED BY AN EXPERT OR SPECIALIST IN A
PARTICULAR FIELD.
1 THE POSITION OF TEACHER OR INSTRUCTOR
2 A DEFINED PERIOD OF TIME IN WHICH TWO PEOPLE (A
MIDWIFE WITH A STUDENT MIDWIFE OR AN EXPERIENCED
MIDWIFE WITH A NEW GRADUATE WORK TOGETHER SO THAT
THE LESS EXPERIENCED PERSON CAN LEARN AND APPLY
KNOWLEDGE AND SKILLS IN THE PRACTICE SETTING WITH
THE HELP OF THE MORE EXPERIENCED PERSON.
PRECEPTORSHIP

• A SHORT-TERM RELATIONSHIP BETWEEN A STUDENT AS NOVICE AND


AN EXPERIENCED STAFF PERSON (SUCH AS A PROFESSIONAL MID-
WIFE) AS THE PRECEPTOR WHO PROVIDES INDIVIDUAL ATTENTION TO
THE STUDENT'S LEARNING NEEDS AND FEEDBACK REGARDING PER-
FORMANCE; STUDENTS EXPERIENCE RELATIVE INDEPENDENCE IN
MAKING DECISIONS, SETTING PRIORITIES, MANAGEMENT OF TIME,
AND PATIENT CARE ACTIVITIES
PRECEPTORSHIP

• A SHORT-TERM RELATIONSHIP BETWEEN A STUDENT AS NOVICE AND


AN EXPERIENCED STAFF PERSON (SUCH AS A PROFESSIONAL MID-
WIFE) AS THE PRECEPTOR WHO PROVIDES INDIVIDUAL ATTENTION TO
THE STUDENT'S LEARNING NEEDS AND FEEDBACK REGARDING PER-
FORMANCE; STUDENTS EXPERIENCE RELATIVE INDEPENDENCE IN
MAKING DECISIONS, SETTING PRIORITIES, MANAGEMENT OF TIME,
AND PATIENT CARE ACTIVITIES
PRECEPTORSHIP
• SESORANG PEMBIMBING YANG MEMBERIKAN ARAHAN DAN
INSPIRASI, BERTINDAK SEBAGAI ROLE MODEL
DAN MENDUKUNG PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN
KOMPETENSI DARI SUATU INDIVIDU DALA WAKTU
TERTENTU DENGAN TUJUAN YANG SPESIFIK M MENUJU PERAN
YANG BARU ( MORROW, 1984 DIKUTIP OLEH BAIN, 1996)
• SUATU STRATEGI BELAJAR KLINIK SCR INDIVIDUAL DIMANA
SEORANG MAHASISWA DIBIMBING OLEH SEO-
RANG
PRECEPTOR AGAR DAPAT MENJALANI PRAKTEK SEHARI-
HARI DI KLINIK
PRECEPTORSHIP
•PRECEPTORSHIP DAPAT DIARTIKAN SEBAGAI HUBUNGAN SATU-
SATU
BERDASARKAN PENGALAMAN KLINIK, DIMANA SEORANG MAHA-
SISWA
DIBIMBING SECARA LANGSUNG OLEH SEORANG PRESEPTOR BIDAN
INTERAKSI
• PRESEPTOR PRESEPTEE
PRESEPTORSHIP

• MENTOR
MENTORSHIP MENTEE
PRESEPTOR

• ADALAH SEORANG BIDAN YG DIBERI TANGGUNG JAWAB SBG ROLE


MODEL,
GURU, PENASEHAT ,TUTOR, INSTRUKTUR DAN NARA SUMBER BAGI SE-
ORG
MAHASISWA DI TATANAN NYATA/KLINIK (GARDINER&MARTIN, 2005)
• SEORANG PRESEPTOR ADL ORANG YANG MEMIMPIN SEORANG
PERSEPTI
(MAHASISWA)
PRECEPTOR

• AN EXPERT OR SPECIALIST, SUCH AS A MIDWIFE, WHO


GIVES PRACTICAL EXPERIENCE AND TRAINING TO
A
STUDENT, ESPECIALLY OF MEDICINE OR MIDWIFE
• APERSON WHO GUIDES, TUTORS, AND PRO-
VIDES
DIRECTION AIMED AT A SPECIFIC PERFORMANCE
.
PRESEPTOR

•SESEORANG YG MENDAMPINGI PESERTA DIDIK UN-


TUK
MEMAHAMI PERAN DAN TUGASNYA YG
BARU
(PENCAPAIAN KOMPETENSI YG BARU) (DEAN & CAMPBELL,
1985)
PRESEP-
TORPRESEPTOR TERLATIH YG SECARA KHUSUS DITUNJUK
• SEORANG
UNT
BEKERJA DENGAN PARA MAHASISWA SELAMA PRAKTIK MAHA-
SISWA
AKAN MEMBENTUK DASAR UNT TERCAPAINYA PRAKTIK KLINIK EFEKTIF
• PRESEPTOR INI DITUGASKAN UNTUK SEORANG INDIVIDU ATAU SE-
BUAH
KELOMPOK MAHASISWA SELAMA ROTASI KLINIK
• RASIO PRESEPTOR: MAHASISWA ADALAH 1 : 1-5
PERAN PRESEPTOR
 MEMBERIKAN PENUGASAN DAN MENCIPTAKAN KEGIATANBELAJAR
 MENGEMBANGKAN TUJUAN PEMBELAJARAN
 MEMBIMBING DAN MENGAJAR
 MENILAI KEMAJUAN
 MENGAJAR TENTANG CARA PENGAMBILAN KEPUTUSAN KLINIS
 MENGKOMUNIKASIKAN DAN MEMFASILITASI DENGAN STAF LAINNYA
PERAN PRESEPTOR
ROLE MODEL
MOTIVATOR
FASILITA-
TOR
PERENCANA
EVALUATOR
PERAN PRESEPTOR
MENGKOMUNIKASIKAN DENGAN PRODI
MENCIPTAKAN KONDISI YG KONDUSIF BAGI MAHASISWA
MEMASTIKAN BAHWA MAHASISWA TDK MENGGANGGU PELAYANAN YG
SUDAH EFISIEN DI KLINIK ATAU MENGGANGGU STAF DAN FUNGSINYA
MEMASTIKAN BAHWA ASUHAN YG DIBERIKAN MAHASISWA TIDAK
MELUKAI KLIEN ATAU MENEMPATKAN KLIEN DALAM SITUASI YG TIDAK
AMAN
KRITERIA PRESEPTOR
 MEMPUNYAI MINAT/INTEREST DAN KOMITMEN YG TINGGI TERHADAP
BIMBINGAN PRAKTIK MAHASISWA (PROSES BELAJAR/MENGAJAR)
 BERSEDIA MEMFASILITASI PROSES PEMBELAJARAN KLINIK SEPANJANG
MAHASISWA PRAKTIK
 MEMPUNYAI KETRAMPILAN KLINIS YG KUAT/ROLE MODEL UNTUK
MAHASISWA
KRITERIA PRESEPTOR
MEMILIKI POTENSI SBG ROLE MODEL
MEMILIKI PENGALAMAN KLINIK
KOMPETEN DI BIDANGNYA
HUBUNGAN INTERPERSONAL YG BAIK
KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI
KETERTARIKAN DLM PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN INTERPERSONAL
KEMAUAN DAN KEINGINAN UNTUK MEMBANTU MAHASISWA
INTEREST DLM BEKERJA DGN MAHASISWA
BERSEDIA BEKERJA SECARA PENUH DGN MAHASISWA
PEMBELAJARAN MASA
LALU
SEKARANG DAN YANG
AKAN DATANG
HUBUNGAN PRECEPTOR DAN PRESEPTI
•HUBUNGAN DIDAKTIK, ADANYA TRANS- INFORMASI
FER DARI
•HUBUNGAN
PEMBIMBING KE MAHASISWATERJADINYA ARAHAN DARI PEMBIMB-
SUPERVISORY,
ING
UNTUK MAHASISWA
•HUBUNGAN KOLABORASI/KERJASAMA, ADANYA KERJASAMA
DAN SALING TANGGUNG JAWAB ANTARA MAHASISWA DAN PEMBIMB-
ING
THD KEGIATAN KONSULTASI THD PRECEPTEE
•HUBUNGAN KONSULTASI, KARENA PRECEPTOR BERTANGGUNG-
JAWAB
KEUNTUNGAN PRESEPTOR-
SHIP
• MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI MAHASISWA BARU DAN MENINGKATKAN
KETRAMPILAN, SEBAB DIAJAR OLEH SEORANG STAF SECARA KONSISTEN
• BAGI PRESEPTOR TERJADINYA PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KETRAMPILAN
KARENA MEREKA DITANTANG UNTUK BELAJAR DG MAHASIWA
SCR
BERKESINAMBUNGAN, JUGA AKAN MENINGKATKAN PERKEMBANGAN PRIB-
ADI DAN PROFESIONAL
PERSYARATAN PRECEPTOR-
• MEMENUHI PERSYARATAN RASIO 1SHIP
: 1-5

• MAHASISWA SUDAH KOMPETEN DI MODEL/ SITUASI SIMULASI


• MEMASTIKAN TERSEDIA DAN BERFUNGSINYA ALAT, BAHAN DAN MODEL YANG DIBUTUHKAN
DALAM MENCAPAI KOMPETENSI

• TERSEDIANYA PENUNTUN BELAJAR DAN INSTRUMEN PENILAIAN DARI SETIAP KOMPETENSI YANG
HARUS DICAPAI

• TERSEDIANYA KASUS BAIK DALAM JUMLAH MAUPUN JENIS DARI SETIAP KOMPETENSI YANG
INGIN DICAPAI

• METODE PEMBELAJARAN YG VARIATIF (STUDENT CENTER)


KARAKTERISTIK PRESEP-
TORIII KEBIDANAN MASAKERJA MINIMAL 10 TH, D IV MASA KERJA
1. PENDIDIKAN MINIMAL DIPLOMA
MINIMAL 5 TH
2.MEMILIKI STR BIDAN
3.MEMAHAMI TEORI BELAJAR ORANG DEWASA
4.MEMAHAMI PERILAKU MANUSIA
5.MEMELIHARA PENGETAHUAN TERBARU YANG DIDASARI OLEH TEORI DAN PRAKTIK KEBIDANAN
6.SELALU MENINGKATKAN PRAKTIK BERDASARKAN BUKTI PENELITIAN (EVIDENCE BASED )
7. MEMAHAMI NILAI-NILAI YANG BERHUBUNGAN DENGAN BELAJAR DAN MENGAJAR
8.MEMELIHARA PROFESIONALISME DAN ETIK DALAM ASUHAN KEBIDANAN SERTA MAMPU SEBAGAI
MODEL.
9. MEMAHAMI BHW MHS ADALAH SEBAGAI INDIVIDU YG
BERBEDA
10.MEMBERIKAN KESEMPATAN KPD MHSW UNT MELAKUKAN ASUHAN KEBIDANAN SECARA LANG-
KEPADA KLIEN SUNG
11. MENGGUNAKAN METODA YANG VARIATIF UNTUK MEMFASILITASI PEMBELAJARAN SAMPAI
TINGKAT
INDEPENDENT LEARNING
12.MENCIPTAKAN LINGKUNGAN BELAJAR YANG DIDASARI SALING MENGHARGAI DAN SALING PER-
CAYA.
13.SELALU MEMPERSIAPKAN DENGAN BAIK UNTUK SETIAP SESI PRAKTIK
14.MENYUSUN PENGALAMAN BELAJAR YANG TEPAT SESUAI DENGAN TINGKAT KINERJA MAHASISWA
15.MEMBERIKAN UMPAN BALIK YANG TEPAT TERHADAP KEMAJUAN MAHASISWA MELALUI
STRATEGI
EVALUASI DAN ASESMEN
16. MEMAHAMI BAHWA METODE BELAJAR UNTUK SETIAP DOMAIN BERBEDA (KOGNITIF, AFEKTIF DAN
PSIKOMOTOR )
17. MEMAHAMI BAHWA BEBERAPA INDIVIDU MEMBUTUHKAN BIMBINGAN YANG INTENSIF DALAM BELAJAR
PRAKTIK
18. MEMBERI BIMBINGAN KEPADA MAHASISWA DALAM MELAKUKAN ASUHAN KEBIDANAN YANG AMAN,
KOMPETEN DAN MENGHARGAI MAHASISWA
19. MEMPUNYAI KOMITMEN UNTUK BELAJAR DAN MAMPU MENUMBUHKAN SEMANGAT BELAJAR SEUMUR
HIDUP PADA MAHASISWA
PRECEPTORSHIP YANG EFEKTIF

Peran di laboratorium dapat diterapkan


di tempat praktek (Hoffart et al, 2011)

Menurunkan kon-
Meningkatkan nilai profesional-
flik peran (Hoffart
isme (Hoffart et al, 2011)
et al, 2011)

Mengatasi sikap negatif


Meningkatkan Meningkatkan keper- dan meningkatkan
kompetensi klinik cayaan diri (Hoffart et al, kecintaan terhadap
(Hoffart et al, 2011) 2011) keperawatan kesehatan
mental (Happel, 2009)
(Happel, 2009)
Langkah – Langkah Pengelo-
• Minggu Pertama, hari pertama :
laan
 mahasiswa diperkenalkan pada Mentor masing-masing dan mendiskusikan tentang persiapan dan kesiapan untuk mengalami
proses pembelajaran di klinik serta harapan yang bersangkutan.
 Mentor menjelaskan sistem pendidikan keperawatan dan gambaran kegiatan pembelajaran serta hubungannya den-
gan gambaran karir sebagai perawat selanjutnya.
 Mentor menjelaskan kualifikasi, kapasitas dan karakter Perceptor yang akan membantu mahasiswa mengalami proses pem-
belajaran di ruang belajar yang telah ditentukan bersama rumah sakit.
 Mentor membawa peserta didik mengikuti orientasi rumah sakit dan ruang belajar.

 Mentor memastikan peserta didik kapanpun dapat berkomunikasi dan berkoordinasi selanjutnya, khususnya bila mengalami
permasalahan/ kendala dalam proses pembelajaran.
 Mentor memberikan motivasi kepada peserta didik untuk belajar dengan baik dan
lebih dari target yang ditentukan.
Pembelajaran
Langkah – Langkah Pengelo-
• Minggu Pertama, hari Kedua :
 Tiap Mentor memperkenalkan peserta didik kepada sejumlah perceptor dan memberikan penje-

laan
lasan tentang persiapan dan kesiapan kepada preceptor.
 Perceptor memberikan brefing/ konferensi terkait mekanisme pembelajaran, SDM yang terlibat dalam
pembelajaran, survei sarana-prasarana di ruang belajar, hak & kewajiban peserta didik, regulasi/ tata per-
aturan ruang belajar, patient safety, dll
 Perceptor memperkenalkan peserta didik kepada kepala ruang & tim perawatan,
dokter dan tenaga kesehatan lain terkait serta admin.
 Perceptor mendiskusikan dan memastikan peserta didik siap mengalami proses pembelajaran pada
hari berikutnya.
 Perceptor memberikan tugas pendahuluan untuk memudahkan pembelajaran hari selanjutnya.
Pembelajaran
Langkah – Langkah Pengelo-
• Minggu Pertama, hari Ketiga :
 Perceptor mengadakan konferensi untuk memastikan kesiapan dan persiapan peserta didik mengalami proses

laan
pembelajaran.
 Perceptor membawa peserta didik untuk melakukan pengamatan/ observasi tindakan asuhan keperawatan
pada pasien yang dilakukan oleh perawat pelaksana/ perawat primer dan memberikan sejumlah penjelasan
terkait tindakan tersebut berdasarkan SAK/ SPO/ level kewenangan klinis masing-masing perawat.
 Perceptor melakukan tindakan asuhan keperawatan pada pasien kelolaannya dan
meminta peserta didik mencermatinya dan mendiskusikannya saat post konferensi.
 Perceptor mulai menugaskan peserta didik untuk mengikuti/ menjadi menti pada beberapa perawat se-
nior/ level kewenangan klinis minimal PK 2.
 Perceptor menyusun jadwal supervisi bimbingan peserta didik dan memastikan peserta didik dapat terus
mengikuti proses pembelajaran atau mengirim peserta didik yang mengalami kesulitan pembelajaran ke Lab
Skills keperawatan di rumah sakit.
MENTORSHIP

•A TYPE OF PREPARATION FOR THE PROFES-


SIONAL
ROLE, IN WHICH A MENTOR WORKS CLOSELY WITH
ANOTHER PERSON TO TEACH, GUIDE, AND SUP-
PORT; IT DIFFERS FROM PRECEPTORSHIP IN BEING
MORE INTENSE AND OF LONGER DURATION
MENTOR-
SHIP
PENDEKATAN YANG DILAKUKAN DALAM PEMBELAJARAN KLINIK
DENGAN PENDEKATAN HUBUNGAN SATU-SATU, BELAJAR MANDIRI,
MEMBERIKAN LINGKUNGAN YANG AMAN SEBAGAI REFLEKSI DAN
BERFIKIR KRITIS, PEMBERIAN NASIHAT, KONSELING, BIMBINGAN,
MEMBERIKAN KEKUATAN DAN UMPAN BALIK YANG KONSTRUKTIF
(CNA, 2004)
MENTOR-
•ADALAH HUBUNGAN YANG SANGAT
YANG SAMA-SAMA BERNIATSHIP
KUAT ANTARA 2 INDIVIDU
UNTUK MENCAPAI TUJUAN.

•HUBUNGAN INI KOMPLEKS TETAPI SALING MENYEDIAKAN


KESEMPATAN BAGI MENTE UNTUK MEMENUHI
KEBUTUHAN/KEINGINAN BELAJARNYA
(ROMAN,2001 AS STATED ING MC KENNA,2003)
MENTOR-
•MENTORSHIP
SHIP BIASA DILAKSANAKAN
OLEH
SEORANG MENTOR , DIMANA IA BERPERAN
SECARA KHUSUS, MEMILIKI IKATAN PERSONAL
UNTUK MEMBANTU PRAKTEK INDIVIDU (DEANE
& CAMPBELL, 1985)
MENTOR
• ETYMOLOGY: GK, MENTOR, MYTHIC EDUCATOR
1 A MORE EXPERIENCED, TRUSTED ADVISER OR COUNSELOR
WHO OFFERS HELPFUL GUIDANCE TO LESS EXPERIENCED
COLLEAGUES
2 A PERSON WHO ENTERS INTO A RELATIONSHIP WITH A NEW
MIDWIFE TO PROVIDE HIM OR HER WITH A SOURCE OF SUP-
PORT AND INFORMATION AS HE OR SHE LEARNS NEW ROLES
MENTOR
•A PERSON WITH MORE EXPERIENCE IN A GIVEN AREA
WHO TAKES RESPONSIBILITY FOR HELPING SOMEONE
WITH LESS EXPERIENCE TO DEVELOP
NEEDED KNOWLEDGE AND SKILLS.
•A PROFESSIONAL AND A ROLE MODEL WHO
GIVES
ATTENTION AND FEEDBACK TO A JUNIOR COLLEAGUE
MEN-
TOR
• SESEORANG YG MENYEDIAKAN HUBUNGAN YG BAIK YG MEMFASILI-
TASI
PERKEMBANGAN HUBUNGAN ANTAR PERSONAL. HUBUNGAN INI DINAMIS, DEKAT DAN
DAPAT TERLIBAT SECARA EMOSIONAL (MORTON-COOPER & PALMER, 2000)
• MENTOR MEMFASILITASI PERKEMBANGAN KARIR DAN MENDUKUNG/MEMBIMB-
ING
MENTEE (PESERTA DIDIK YG DIBIMBING) TIDAK HANYA DALAM KEGIATAN ORGANISASI
SOSIAL, PERAN UTUH MENTOR
MEN-
TOR
• SEORANG BIDAN YG SUDAH BERPENGALAMAN DAN MAHIR
DALAM
MELAKUKAN PRAKTIK KEBIDANAN YG BERKUALITAS YG BERPERAN
SEBAGAI PENDAMPING DAN SEBAGAI ROLE MODEL YG DAPAT DIJADIKAN
PANUTAN BAGI MAHASISWA, MENTOR JUGA DIHARAPKAN DAPAT MEM-
FASILITASI, MEMANDU, MENGAMATI, MENASEHATI, MEMBIMBING DAN
MENJADI KONSELOR BAGI MAHASISWA
FUNGSI MEN-
• ADVICER (PENASIHAT)
 COACH
TOR
(PELATIH)
COUNSELLOR (KONSEL-
ING)
GUIDE ATAU NET-
WORKER
ROLE MODEL
SPONSOR
TEACHER
RESOURCE FACILITATOR
KOMPETENSI MEN-
TOR
MEMILIKI PENGETAHUAN DAN PENGALAMAN
MEMBANGUN KEKUATAN MENTEE DAN MEMBERIKAN UMPAN BALIK YANG KONSTRUKTIF
MEMILIKI KETERAMPILAN UNTUK BERKOMUNIKASI, KONSELING, DAN PEMBERIAN IN-
STRUKSI
MEMBERIKAN INFORMASI DAN KETERSEDIAAN SUMBER (INFORMASI)
MEMILIKI KEMAMPUAN YANG BAIK UNTUK MEMBERIKAN PENILAIAN ATAU EVALUASI
WHAT’S THE DIFFERENCE?
PRECEPTOR VERSUS MENTOR
BOTH PRECEPTORS AND MENTORS MAKE A HUGE DIFFERENCE IN THE LIVES OF THOSE
THE

PRECEPTORS
• ARE FORMALLY ASSIGNED TEACHERS IN A CONTROLLED ENVIRONMENT. THE GOAL OF THE
PRECEPTOR IS TO SHOW THE NEW EMPLOYEE UNIT POLICIES AND PROCEDURES AND TO
ENSURE PROFICIENT MIDWIFE PRACTICE. THE PRECEPTOR ROLE COVERS A SHORTER
TIME FRAME THAN A MENTOR. PRECEPTORS MAY BE MONETARILY COMPENSATED FOR
THEIR TIME WITH THE NEW EMPLOYEE. PRECEPTORS EVALUATE PERFORMANCE AND GIVE
FEEDBACK

MENTORS
• ARE TRUSTED ADVISORS COMMITTED TO WORKING WITH AN EMPLOYEE TO SUPPORT HIS
OR HER GROWTH IN THE UNIT AND THE HOSPITAL. ABOVE ALL, THE MENTOR WANTS THE
MENTEE TO BE SUCCESSFUL. THE MENTOR ADVISES, SOCIALIZES AND NURTURES THE
MENTEE’S PROFESSIONAL AND PERSONAL GROWTH. THE MENTOR IS WILLING TO SHARE
KNOWLEDGE, EXPERTISE AND PROFESSIONAL EXPERIENCES THAT LEAD TO SUCCESS AND
CONFIDENCE. A MENTOR IS “A PERSON WHO WILL TELL YOU THAT YOU HAVE SPINACH ON
YOUR TEETH RATHER THAN LET YOU WALK AROUND THAT WAY. YOU MIGHT NOT BE HAPPY
PRECEPTEE (PRE-
SEPTI)
•SEORANG MAHASISWA YANG MEN-
JALANKAN
PRAKTIK KLINIK TERHADAP KLIEN DI BAWAH
SUPERVISI LANGSUNG SEORANG PRECEPTOR
(CELESTE & FLORENCE, 1998)
MENTE
E
• MAHASISWA YG AKAN MENERAPKAN PENGETAHUAN DAN KETRAMPILAN KEBIDANAN YG
DIPEROLEH DI KELAS MAUPUN DI LAHAN PRAKTIK SEBELUMNYA. PENGALAMAN INI
DIGUNAKAN UNTUK MEMBERIKAN ASUHAN KEHAMILAN, PERSALINAN, NIFAS DAN BAYI
BARU LAHIR DI KLINIK MAUPUN KOMUNITAS
• MENTEE JUGA DIHARAPKAN MAMPU MELAKUKAN KEGIATAN PROFESIONAL
LAIN
SEPERTI MENGELOLA PELAYANAN KEBIDANAN DI KLINIK MAUPUN DI MASYARAKAT
• MENTEE ADALAH MAHASISWA TINGKAT AKHIR PENDIDIKAN, KANDIDAT, SU-
DAH
MEMPELAJARI SEMUA AREA KOMPETENSI, IDENTIK DENGAN PEMBELAJARAN MAGANG
TUJUAN PRESEPTORSHIP-MENTOR-
SHIP
 PRESEPTOR DAPAT MENYATUKAN MAHASISWA BARU KE DALAM TATANAN
KLINIK YANG NYATA (LINGKUNGAN PEKERJAAN) SECARA SUKSES
 USAHA MENJEMBATANI GAP/JARAK/PERBEDAAN ANTARA PEN-
DIDIKAN
(TEORI) DG PRAKTEK, DG JALAN MEMBANTU MAHASISWA BARU MENCAPAI
KEPERCAYAAN DIRI SCR OPTIMAL DALAM TATANAN YG NYATA
DAN MEMFASILITASI PERUBAHAN PERAN YG BARU
TANGGUNG JAWAB DARI
MENTEE

MENURUT SMITH, MCALLISTER, DAN CRAWFORD (2001), DALAM HUBUN-


GAN MENTOR-MENTEE, MENTEE DAPAT MENYATAKAN KEINGINANNYA UNTUK;
• MENGIJINKAN MENTOR DALAM KONTEKS PRIBADI DAN SOSIAL
• MENGAPRESIASIKAN ORANG-ORANG DAN SUMBER-SUMBER
• MENGAPRESIASIKAN APA YANG TELAH DIBERIKAN KEPADA MEREKA
TANGGUNG JAWAB DARI
• SALING MEMBANTU
MENTEE
• MENDENGAR DAN BELAJAR
• MENGENAL MASALAH DAN SECARA AKTIF MENCARI SOLUSI DAN INFORMASI
• MELUANGKAN WAKTU DENGAN MENTOR
• MENUJU “KESEMPURNAAN”
• PERCAYA DAN MENERIMA NASIHAT MENTOR
• MENGGUNAKAN SEMUA KESEMPATAN UNTUK KONSULTASI PADA
MENTOR DAN SEMUA SUMBER-SUMBER BELAJAR
KEUNTUNGAN DARI MENTOR-
SHIP
• DAMPAK DARI KEUNTUNGAN DAPAT BERKAITAN DENGAN
TINGKAT KEPUASAN DARI:
• MENTOR: KEPUASAN PRIBADI DAN PENGEMBANGAN PROFESI
DARI BANTUAN DAN DUKUNGAN PENGEMBANGAN YANG LAIN
• MENTEE: IDENTITAS PROFESI DAN PENINGKATAN KEPUASAN
KERJA DENGAN KEMUNGKINAN PENINGKATAN DAN KEBERHASI-
LAN DALAM BERORGANISASI
• OGANISASI: SUATU KEPUASAN DAN MOTIVASI ANGGOTA DENGAN
OUTCOME UNTUK KONSUMEN DAN KLIEN
KAJIAN CALON PRESEPTOR & MEN-
1. MEMILIKI POTENSI SBG ROLE MODELTOR
2. INTEREST DLM BEKERJA DGN MAHASISWA
3. PROFICIEN DLM KETERAMPILAN KLINIS & KONSELING
4. BERSEDIA BEKERJA SECARA PENUH DGN MAHASISWA
5. JIKA MUNGKIN, BEKERJA DI TEMPAT PRAKTIK DGN
6. LINGKUP PELAYANAN KEBIDANAN YG KOMPREHENSIVE
MEMPERSIAPKAN PRECEPTOR & MEN-
2. MENGEMBANGKAN KETERAMPILANTOR
1. MEMPERKUAT KETERAMPILAN KLINIKNYA
MENGAJAR
3. MEMFASILITASI DLM PENGAJARAN KLINIK YG EFEKTIF
4. UPDATING KETRAMPILAN KLINIK
5. PELATIHAN PENINGKATAN KEMAMPUAN KLINIK
6. PELATIHAN UNTUK KETERAMPILAN ; COACHING PRESEPTORSHIP-MENTORSHIP
7. FASILITASI DAN PENILAIAN, ORIENTASI DAN PERENCANAAN PENATALAKSANAAN
PRAKTIK KLINIK
8. DAFTAR TILIK & PERANGKAT EVALUASI LAINNYA
PEMBELAJARAN KLINIK EFEKTIF,
JIKA:
1. MAHASISWA SIAP DAN INGIN BELAJAR
2. MAHASISWA TAHU DAN SADAR AKAN KEBUTUHAN BELAJAR
3. MAHASISWA TERLIBAT DALAM PROSES PEMBELAJARAN
4. DUKUNGAN UNTUK MELAKUKAN PEMIKIRAN KRITIS, REALISTIS, RELEVAN DAN DAPAT
DITERAPKAN
5. PERILAKU BARU DI DEMONSTRASIKAN DAN REDEMONSTRASI OLEH MAHASISWA
6. MENERIMA UMPAN BALIK ; SELF ASS, PEER ASS & TEACHER ASS
51
52

You might also like