Tanda Gejala Trauma Vasculer

Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 16

TANDA DAN GEJALA

Tanda yang mengindikasikan trauma arteri karotis

Hard Signs Soft Signs


Shock History of bleeding (at the
scene of injury)
Refractory Hypotension
Stable hematoma
Pulsatile Bleeding Nerve Injury
Enlarging Hematoma Proximity of the Injury
Loss of Pulse with Stable Trackextremity
Unequal upper
with Evolving blood pressure
Neurological Deficit measurement
George G, Ioannis S, Stavros K, Ioannis S, Georgios G, Sotirios G, Georgios K, Gerasimos P, Chrisostomos M. Carotid artery injury: up-to-date management. J Trauma Treat 2016; 5(1)
TANDA DAN
GEJALA
Perbandingan skor resiko pada pemeriksaan awal trauma arteri
Denver Criteria carotis
Mamphis Kerwin Biffl’s
Criteria Criteria Modified
Criteria
Signs/Sympt  Arterial Hemmorage  Neurological exam  Massive  GCS < 6
oms from neck/ nose/ oral not explained by brain epistaxis
cavity imaging  Neck hematom
 Expanding  Horner syndrome  Anisocore
hematom  Neck soft tissue  Unexplained
 Cervical Bruit (age injury mono /
< 50) hemiparese
Focal Neurologic  Neurologic
deficits exam not
 Inconsistent with explained by
CT findings brain imaging
Stroke on CT / MRI 
Cerebrovascular
accident or TIA

Lee TS, Ducic Y, Gordin E, Stroman D (2014) Management of carotid artery trauma. Craniomaxillofac Trauma Reconstr 7: 175-189
George G, Ioannis S, Stavros K, Ioannis S, Georgios G, Sotirios G, Georgios K, Gerasimos P, Chrisostomos M. Carotid artery injury: up-to-date management. J Trauma Treat 2016; 5(1)
Bromberg WJ, Collier BC, Diebel LN, Dwyer KM, Holevar MR, et al. (2010) Blunt cerebrovascular injury practice management guidelines: the Eastern Association for the Surgery of Trauma. J Trauma 68: 471-477
TANDA DAN
GEJALA
Perbandingan skor resiko pada pemeriksaan awal trauma arteri
Denver Criteria carotis
Mamphis Kerwin Biffl’s
Criteria Criteria Modified
Criteria
Risk Factors  Displaced Lefort II or III  Lefort II or III fracture  Massive facial  Lefort II or III
fracture  Skull base fractures fractures fractures
 Mandible fracture involving forearm lacerum  Basiler skull base  Petrous fracture
 Complex skull fracture with  Cervical spine fracture fracture through or near  Diffuse axonal
involvement of carotic canal  Neck soft tissue injury carotic canal injury
Closed head injury with  Forearm transversum
diffuse axonal injury and GCS fracture
<6  Severe flexion or
 Servical spine fracture extension of cervical
 Brain injury with thoracic fracture
injuries
 Scalp degloving
 Blunt cardiac rupture
 Thoracic vascular injury
 Clothes line-type injury or
seat belt abression

Lee TS, Ducic Y, Gordin E, Stroman D (2014) Management of carotid artery trauma. Craniomaxillofac Trauma Reconstr 7: 175-189
George G, Ioannis S, Stavros K, Ioannis S, Georgios G, Sotirios G, Georgios K, Gerasimos P, Chrisostomos M. Carotid artery injury: up-to-date management. J Trauma Treat 2016; 5(1)
Bromberg WJ, Collier BC, Diebel LN, Dwyer KM, Holevar MR, et al. (2010) Blunt cerebrovascular injury practice management guidelines: the Eastern Association for the Surgery of Trauma. J Trauma 68: 471-477
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
• Kelebihan : Lebih cepat, minimal invasif,
Computed dan dapat melihat sumber perdarahan
serta struktur anatomi di sekitarnya.
Tomograpy • Kekurangan : Adanya paparan radiasi
Angiograpy dan interpretasi radiologis CTA
(CTA) (60,5%) dipengaruhi oleh pengalaman ahli
radiologi yang membacanya.
• Kelebihan : Menghindari paparan radiasi
dan telah direkomendasikan dalam
Magnetic pemeriksaan pada pasien anak-anak.
Resonance • Kekurangan : Tidak tersedia di
Angiograpy kebanyakan rumah sakit, memiliki
sensitivitas (60 – 70%) yang cukup
(MRA) (22,8%) kurang untuk modalitas pemeriksaan
awal.

Harrigan MR, Weinberg JA, Peaks YS, et al. Management of blunt extracranial traumatic cerebrovascular injury: a multidisciplinary survey of current practice. World J Emerg Surg 2011;6:11
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
• Kelebihan : Gold standar, dapat
mendeteksi secara definitif apabila tidak
Four-vessel Digital ditemukannya trauma tumpul arteri
Substraction karotis, memungkinkan tindakan
Angiography intervensi endovaskular.
(DSA) (15%) • Kekurangan : Invasif, komplikasi
sekitar 1%, biaya mahal, dan jarang
tersedia di rumah sakit.

• Kelebihan : Berguna untuk pemeriksaan


lebih lanjut.
Ultrasonografi • Kekurangan : Tidak memadai sebagai
Doppler (1,7%) modalitas pemeriksaan awal, karena
memiliki sensitivitas yang buruk (38,5%).

Harrigan MR, Weinberg JA, Peaks YS, et al. Management of blunt extracranial traumatic cerebrovascular injury: a multidisciplinary survey of current practice. World J Emerg Surg 2011;6:11
PEMERIKSAAN
PENUNJANG

Computed tomography angiography (CTA) menunjukkan


pseudoaneurisma traumatik pada arteri karotis interna (tanda
panah)
Harrigan MR, Weinberg JA, Peaks YS, et al. Management of blunt extracranial traumatic cerebrovascular injury: a multidisciplinary survey of current practice. World J Emerg Surg 2011;6:11
PEMERIKSAAN
PENUNJANG

Digital angiography
menunjukkan
obstruksi pasca-
trauma pada arteri
karotis interna (tanda
panah hitam) dan
diseksi arteri karotis
komunis (string sign;
panah putih)

Harrigan MR, Weinberg JA, Peaks YS, et al. Management of blunt extracranial traumatic cerebrovascular injury: a multidisciplinary survey of current practice. World J Emerg Surg 2011;6:11
KLASIFIKASI
Zona Vaskular Leher

Zona I mulai dari setinggi klavikula sampai setinggi tulang rawan krikoid,
zona II dari tulang rawan krikoid sampai ke sudut rahang, dan akhirnya
zona III dimulai sudut rahang ke arah atas
George G, Ioannis S, Stavros K, Ioannis S, Georgios G, Sotirios G, Georgios K, Gerasimos P, Chrisostomos M. Carotid artery injury: up-to-date management. J Trauma Treat 2016; 5(1)
KLASIFIKASI
Derajat Keparahan Trauma

Lee TS, Ducic Y, Gordin E, Stroman D (2014) Management of carotid artery trauma. Craniomaxillofac Trauma Reconstr 7: 175-189
KLASIFIKASI
Derajat Keparahan Trauma
Klasifikasi yang paling banyak digunakan untuk trauma tumpul arteri
karotis berdasarkan temuan radiologi yang dibuat oleh kelompok
Denver:
I. Iregularitas lumen dengan penyempitan lumen <25%
II. Penyempitan lumen >25%, thrombus intralumen atau flap
intima yang berhubungan
III. Pembentukan pseudoaneurisma
IV. Oklusi pembuluh darah
V. Transeksi pembuluh darah

Lee TS, Ducic Y, Gordin E, Stroman D (2014) Management of carotid artery trauma. Craniomaxillofac Trauma Reconstr 7: 175-189
PENATALAKS
ANAAN

Trauma Penetrasi
• Bila terdapat tanda-tanda perdarahan eksternal, gunakan penekanan eksternal secara
langsung pada luka. Namun ketika pasien dalam kondisi kesadaran menurun secara
signifikan harus dipertimbangkan intubasi trakea.
• Terapi pembedahan pada luka tembus meliputi primary suturing, anastomosis end-to-
end, penjahitan venous patch atau interposisi graft vena atau sintetis saat dinding
karotis mengalami kerusakan berat (Derajat III-V).

Reva VA, Pronchenko AA, Samokhvalov IM (2011) Operative management of penetrating carotid artery injuries. Eur J Vasc Endovasc Surg 42: 16-20
PENATALAKS
ANAAN

Trauma Penetrasi
• Trauma pada zona II pada umumnya dapat dilakukan terapi pembedahan terbuka
karena aksesnya relatif mudah yang melalui insisi leher vertikal dan anterior.
Sedangkan trauma pada zona III terkadang memerlukan mandibulotomi, sementara
trauma zona I mungkin memerlukan sternotomi untuk menemukan arteri yang cedera.
• Terapi endovaskular telah semakin didukung dalam literatur baru-baru ini, terutama
pada pasien yang stabil dan kasus-kasus dengan luka-luka Zona III.

Lee TS, Ducic Y, Gordin E, Stroman D (2014) Management of carotid artery trauma. Craniomaxillofac Trauma Reconstr 7: 175-189
KOMPLIKASI

*Pseudoaneurisma Arteri Karotis Interna


Trauma kepala pada fraktur basis cranii atau pasca operasi
dapat menyebabkan pseudoaneurisma arteri karotis interna.

*Fistula Karotis-kavernosus Traumatik


Merupakan salah satu jenis fistula karotis-kavernosus yang
terjaid akibat komplikasi trauma arteri karotis interna.

Sridharan R, Loo SF, Ismail MR, Kew TY. Intracavernous internal carotid artery pseudoaneurysm . Singapore Med J. 2014; 55 (10): 165-8
Harrison JF, Vega RA, Machinis TG, Reavey-Cantwell JF. Multiple unilateral traumatic carotid-cavernous sfenoid sinus fistulas with associated massive epistaxis: a consequence of parkour.
Ochsner J. 2015; 15(1):92-6
PROGNOSIS

*Kejadian stroke dan angka mortalitas meningkat seiring


dengan beratnya cedera vaskular.

*Pasien dengan keterlambatan diagnosis mengalami


peningkatan mortalitas hingga 80%.

*Tingkat keparahan cedera vaskular dapat meningkat secara


progresif.

*Terapi medis yang agresif juga merupakan poin penting yang


dapat mengurangi insidensi gejala iskemik.

George G, Ioannis S, Stavros K, Ioannis S, Georgios G, Sotirios G, Georgios K, Gerasimos P, Chrisostomos M. Carotid artery injury: up-to-date management. J Trauma Treat 2016; 5(1)
KESIMPULAN

Pemeriksaan awal yang cermat dan pemeriksaan


Diagnostik sangat penting dalam penanganan cedera arteri
karotis. Pengobatan yang tepat mencakup perawatan
konservatif, operatif, serta terapi endovaskular, sesuai
karakteristik dan status pasien, mekanisme dan jenis
cedera serta temuan dalam pencitraan diagnostik. Oleh
karena itu, perawatan pasien tersebut harus dilakukan
secara individual agar menghasilkan hasil optimal.
TERIMA KASIH

You might also like