6 Wide Area Network Topology

Download as ppt, pdf, or txt
Download as ppt, pdf, or txt
You are on page 1of 100

In the Name of ALLAH, Most Gracious, Most Merciful

 Network configuration yang dirancang untuk


membawa data pada jarak yang jauh. Tidak
seperti LANs, yang dirancang untuk berhubungan
dengan komputer yang banyak dan membawa
data antar banyak sistem, Topologi WAN biasanya
menggunakan Point to Point. Point to Point
maksudnya bahwa teknologi yang dikembangkan
hanya untuk mendukung dua node dalam
mengirim dan menerima data. Dan jika berbagai
node/komputer memerlukan akses ke WAN, suatu
LAN akan ditempatkan di belakang WAN untuk
menyediakan fungsi ini.
 Gambar dibawah memperlihatkan tipe
dari connectivitas ini. Device yang
berkomunikasi secara langsung pada
WAN adalah dua Router. Router
menyediakan connectivitas dari single
point menuju sistem lain. Device lain
yang dibutuhkan untuk menggunakan
WAN harus berkomunikasi melalui kedua
Router.
Point to point

Point to point

Point to point
 Didalam WAN banyak terdapat banyak
terdapat istilah-istilah yang harus kita
pahami antara lain:
 Central Office (CO) adalah fasilitas Local
Exchange Carriers/perusahaan yang
menyediakan jasa WAN yang terdekat
dengan si pelanggan
 Customer Premise Equipment (CPE) adalah
device yang berada ditempat
pelanggan,baik itu peralatan yang dimiliki
secara pribadi oleh pelanggan (DTE)
maupun peralatan yang merupakan
sewaan dari Local Exchange Carriers
(DCE). Karena selain dari peralatan pribadi
milik pelanggan diantara peralatan itu juga
terdapat peralatan yang merupakan milik
dari penyedia jasa layanan yang
disewakan kepada pelanggan selama
pelanggan tersebut memakai jasa layanan
tersebut.
 Data Terminal Equipment (DTE) adalah
peralatan milik pribadi si pemakai jasa
layanan atau pelanggan dan peralatan
tersebut berada ditempat pelanggan.
Peralatan ini memiliki interface yang
dapat dihubungkan ke WAN link.
Contoh peralatan ini adalah router dan
bridge
 Data Circuit Terminating Equipment (DCE)
Fasilitas komunikasi yang dimiliki oleh
penyedia jasa layanan WAN, yang disewa
oleh pemakai jasa layanan dan berada di
tempat pemakai jasa layanan, berfungsi
untuk mentranslasikan data dari DTE
menjadi data yang dimengerti oleh
protokol WAN, peralatan itu antara lain
DSU/CSU, NT1, modem, dan jika layanan itu
berupa layanan frame relay maka
peralatan itu berupa Packet Switcher
 Data Service Unit (DSU) adalah peralatan
yang menyesuaikan physical interface dari
DTE ke fasilitas transmisi seperti T1. DSU juga
berfungsi mengatur timing jaringan
 Channel Service Unit (CSU) adalah
peralatan digital interface yang
menghubungkan peralatan pemakai
dengan jaringan digital telepon lokal.
Biasanya CSU/DSU tergabung menjadi
suatu peralatan. CSU/DSU ada juga yang
buat ke dalam bentuk interface card pada
router.
 Demarc adalah batas pemisah antara CPE dan CO.
 Local Loop adalah jalur telekomunikasi antara Demarc
sampai CO.
 Suatu Local Exchange Carriers adalah
suatu organisasi/perusahaan yang mampu
menyediakan jasa WAN pada suatu
tingkatan lokal. Sebahagian besar
penyedia jasa layanan ini adalah
perusahaan telepon publik, suatu Local
Exchange Carriers juga dikenal sebagai
telco. Kebanyakan Local Exchange Carriers
menyediakan connectivitas WAN dari 56K
sampai 622 Mb.
 Karena Exchange Carriers menangani
kebutuhan WAN kita, tentu pertama kali
kita harus bisa berhubungan dengan
Carries tersebut. Ini dilakukan dengan
membuat suatu koneksi antara kita dan
fasilitas Local Exchange Carriers terdekat,
yang biasanya dikenal sebagai Central
Office atau CO. Local Exchange Carriers
akan membuat suatu sirkuit antara kita
dengan layanan yang disediakannya.
 Pada peralatan yang berada pada
pemakai jasa layanan terdapat suatu
titik dikenal sebagai demarc/pembatas
(demarkasi), yang membatasi antara
peralatan networking kita dengan
peralatan local exchange
carriers/penyedia jasa layanan. Ini
menjadi titik batas network kita dengan
penyedia jasa layanan.
 Jika demarc berada pada ruang yang
sama dengan perangkat keras jaringan
dan server kita, ini memudahkan kita
melakukan perbaikan jika terjadi suatu
troubleshooting pada hardware dan WAN
link. Jika demarc kita berada pada
bangunan lain atau berada pada lantai
lain, kita memerlukan suatu kabel yang
panjang, dan menyulitkan perbaikan
karena berada ditempat yang berbeda.
Dengan menempatkannya pada tempat
yang sama ini akan memudahkan kita.
 Jika kita membangun suatu WAN
dimana menghubungkan satu LAN
dengan LAN yang lain. Maka kedua LAN
tersebut sama-sama memerlukan local
exchange carriers dan local exchange
carries tersebut harus bisa berhubungan
dengan local excghane carriers lain
pada lokasi yang lain.
 Jika local exchange carriers tersebut berhubungan
dalam suatu jarak yang jauh, maka local
exchange carriers tersebut memerlukan suatu
Long-Distance Carries. Contoh Long-Distance
Carries seperti AT&T, Sprint, dan MCI dimana
menghubungkan local exchange carriers pada
suatu lokasi yang disebut Point of Presence (POP).
POP, merupakan titik penghubung antara local
exchange carries dan long distance carries lain,
tiap kota yang besar biasanya memiliki lebih paling
sedikit lebih dari satu POP dan kota besar utama
bisa memiliki lebih dari satu POP.
 Contoh bagaimana local exchange carries
membawa data pada circuit kita.
The local exchange carrier is
responsible for these connections
Corporate Site

Corporate Site

Local Exchange Carrier

Local Exchange Carrier The long distance carrier is


responsible for this connection.
 Teknologi WAN dibagi kedalam tiga
kategori. Sebelum memutuskan
teknologi WAN mana yang akan kita
gunakan, kita harus mengevaluasi
bagaimana kita merencanakan untuk
menggunakan circuit dan seperti seperti
apa data yang akan ditransmisikan. Kita
harus tahu seberapa banyak bandwidth
yang kita butuhkan, Cost untuk WAN
tersebut dan lain-lain
 Ini meliputi teknologi seperti dial-up yang analog dan ISDN.
Teknologi hanya digunakan pada saat kita butuh untuk
mengirimkan data, kita bisa memutus connectivitas jika data
sudah dikirim, jadi pemakaiannya tidak terus-menerus, dan
kita hanya membayar biaya koneksi sesuai dengan
banyaknya pemakaian kita, mirip seperti pengunaan
telepon. Teknologi ini terbaik digunakan ketika connectivitas
kebutuhan WAN bersifat sporadis. Bandwidth on demand
bisa digunakan secara efektif sebagai backup untuk
menyediakan fault tolerance untuk suatu WAN dan hanya
dipakai pada saat terjadi kegagalan link utama, sehingga
WAN maka tetap bisa saling berhubungan dengan
menggunakan teknologi ini.
 Merupakan teknologi yang menawarkan
security dan Quality of Service (QoS)
yang lebih terutama terhadap aplikasi
yang sensitif terhadap delay waktu.
Leased Lines, T1, dan T3 merupakan
topologi private circuit.
 Teknologi ini tidak menawarkan QoS
yang tinggi tetapi biaya sewa lebih
murah jika dibandingkan dengan
teknologi lain seperti Private Circuit.
Frame relay adalah suatu shared-media
topologi dan biayanya lebih murah
dibanding topologi private circuit.
Sebahagian besar perusahaan-
perusahaan menjalankan WAN dengan
menggunakan frame relay.
 Satu hal yang dapat membingungkan
adalah bahwa sekalipun kita
menggunakan solusi shared-media, kamu
masih memerlukan suatu private circuit
untuk berhubungan dengan suatu CO.
Sebagai contoh, jika WAN kita
menggunakan Frame Relay, tetapi kita
akan tetap membutuhkan suatu T1 dan DSL
circuit untuk menghubungkan WAN kita ke
Frame Relay Cloud. Perbedaan yang riil
antara private circuit dan shared media
adalah metoda connectivitas yang
digunakan pada CO.
 Koneksi Dial-Up Analog menggunakan
jalur Public Telephone Network (PTN)
untuk membuat end-to-end connection.
Kebanyakan komunikasi data ini
menggunakan suatu modem
(modulator/demodulator) untuk mendial
nomor telepon yang ingin kita hubungi.
 Public Telephone Network sesungguhnya
dirancang untuk membawa suara, dimana
tidak membutuhkan bandwidth yang
besar. Inilah alasan mengapa modem
connection berada dalam range Kilobit
bukan range Megabit. Karena lebih
layanan suara lebih mudah dilakukan
dengan menggunakan analog
connection, sehingga jaringan telepon
didesain untuk membawa sinyal analog
bukan digital, Jalur analog ini dikenal
sebagai Plain Old Telephone Service.
 Modem merubah sinyal digital dari
komputer menjadi sinyal analog. Sinyal
analog ini kemudian dikirim melalui jalur
dial-up menuju POP, dimana akan
dikonversi lagi menjadi sinyal digital. Dari
POP sinyal ini diubah lagi kedalam bentuk
analog kemudian dikirim melalui POTS,
setelah diterima oleh Modem sinyal ini
kemudian diubah lagi ke dalam bentuk
digital. Walaupun analog masih digunakan
untuk menghubungkan tiap rumah, tetapi
kebanyakan koneksi antara POP telah di-
upgrade ke dalam bentuk digital.
 Transmission rate analog sekitar 9600 bps.
Tetapi modem sekarang mampu
mencapai throughput sampai 28.8 Kbps
dan bahkan 56 Kbps oleh dengan
menggunakan leveraging technology
seperti Frequency shifting dan phase
shifting. Termasuk dengan data
Compression rate, hingga mencapai 115
Kbps. 115 Kbps ini bukanlah transfer rate
sebenarnya effective rate through dengan
menggunakan compression.
 Sebagai contoh, suatu 33.6 K modem bisa
mencapai throughput rate 115 Kbps
melalui penggunaan compression, tetapi
raw transfer rate tetap 33.6 Kbps.
 CATATAN. Frequency shifting dan phase
shifting menggunakan lebih dari satu
gelombang pembawa untuk
memancarkan suatu sinyal. Compression
dengan cara membuang redundant
character dari data sebelum ditransmisikan.
 Noise membatasi kecepatan sebuah
modem, dimana noise dihasilkan pada
saat translasi sinyal dari digital ke analog
dan dari analog ke digital. Koneksi yang
lebih cepat, lebih mudah terpengaruh
oleh noise sehingga menjadi error yang
diakibatkan oleh interferensi noise.
 Modem Manufacture harus mengikuti suatu
aturan bahwa mereka harus membuat
modem mentransfer data secepat
mungkin, tetapi tidak terlalu cepat
sehingga tidak mengakibatkan terjadinya
noise yang menghasilkan error. 56 K
modem mengatasi permasalahan noise
dengan cara mengurangi translasi ini,
sehingga mengurangi besarnya noise yang
dihasilkan oleh circuit.
 56 K Modem mempunyai suatu prinsip
bahwa mengkonversi sinyal digital ke
analog menghasilkan lebih banyak noise
daripada mentranslasi sinyal analog ke
digital. Supaya 56K modem untuk bekerja
dengan baik, sinyal tidak dikonversi lagi dari
digital ke analog setelah meninggalkanm
modem, teorinya jika destination sistem
mempunyai digital connection menuju
local POP-nya, maka koversi dari digital ke
analog tidak diperlukan lagi.
 Contoh, asumsikan kita menggunakan 56 K
modem untuk berhubungan dengan Internet
Service Provider (ISP). Ketika sinyal meninggalkan
modem, ia akan dikonversi dari digital ke analog,
sinyal kemudian melewati POTS menuju POP,
dimana akan dikonversi lagi menuju sinyal digital,
sinyal digital ini kemudian melewati digital
backbone menuju ISP’s POP, karena ISP
mempunyai digital connection maka sinyal dari
POP menuju ISP tidak perlu lagi mengalami
konversi, Ini mengurangi proses konversi dari digital
ke analog setelah sinyal meninggalkan modem.
 Pertama, pada saat kita menghubungkan
dua site dengan masing-masing
menggunakan modem kita tidak bisa
mengharapkan kecepatan 56 K
connection. Karena masing-masing akan
berhubungan dengan menggunakan POTS
dan melakukan konversi dari digital dan
analog untuk menuju ke POP (konversi dari
digital ke analog menghasilkan lebih
banyak noise).
 CATATAN. Ketika dua 56K modem
terhubung melalui POTS, kecepatan
koneksi akan dibagi kepada level
tertinggi modem bisa bernegosisasi,
pada umumnya antara 22 K dan 33.6K.
 Permasalahan kedua kecepatan dial-up
connection sering diasumsikan mendekati
kondisi sempurna dari telepon, tetapi itu
merupakan sesuatu yang jarang terjadi.
Meskipun receiving station menggunakan
digital connection, 56 K modem
berhubungan antara 45 K dan 53 K. Juga,
kecepatan connection ini hanya tersedia
pada downstream traffic (dari ISP ke
modem kita). Upstream biasanya dibatasi
pada kecepatan 33.6 K
 Di dalam lingkungan bisnis, dial up
analog sangat baik untuk load
balancing, anda bisa juga
menggunakannya sebagai backup
connection untuk beberapa topologi
WAN lain.
 Cisco Router mempunyai kemampuan
memindahkan koneksinya ke secondary
connection jika primary connection mengalami
kegagalan, sebagai contoh, router di suatu
perusahaan bisa dikonfigurasi untuk menggunakan
frame relay circuit untuk berhubungan dengan
remote site tetapi router tersebut bisa juga
dikonfigurasi untuk menggunakan dial up,
sehingga pada saat frame relay mengalami
kegagalan maka dial up bisa menjadi alternatif
untuk membangun koneksi tersebut
 APLIKASI SESUAI
 Aplikasi yang sesuai untuk dial-up
analog:
 Home akses ke Internet
 Home akses ke Corporate Network
 Remote Management dari Network
Hardware
 Backup connectivity terhadap layanan
WAN
 Integrated Service Digital Network (ISDN) adalah
suatu layanan digital yang menggunakan Public
Telephone Network (PTN) .
 Ada dua tingkatan layanan yang
tersedia:
 Basic Rate Interface (BRI)
 Primary Rate Interface (PRI)
 Basic Rate ISDN mempunyai dua 64 Kb
channel, yang sebut B channel (bearer
channel), dan satu 16 Kb channel, yang
disebut D channel (delta channel) atau
2B+1D. Dua B channel digunakan untuk
mengirimkan data. D channel fungsinya
adalah sebagai pengendali atas channel-
channel tersebut.
 Primary Rate ISDN mempunyai 23 B channel
dan satu 64 Kbps D channel (23B+1D) dan
mempunyai efektif throughput satu T1
connection (1.544 Mb).
 ISDN line menggunakan nomor telepon
yang terpisah tiap channel, seperti
analog dial-up connection yang
mempunyai nomor telepon sendiri
masing-masing tiap line, sebagai
contoh, sebuah BRI connection akan
mempunyai dua nomor telepon yang
terpisah, masing-masing B channel
mempunyai nomor telepon sendiri.
 Karena dua channel terpisah, maka
ISDN bisa melakukan load-balance
sebuah connection dengan
menggunakan second line jika
dibutuhkan atau tetap membiarkannya
terbuka untuk komunikasi lain.
 Sebagai contoh, katakanlah kita menggunakan
ISDN connection untk menjelajahi internet. Kita
menjelajahi dari satu halaman web ke halaman
web lain. Pada saat itu hanya satu B channel yang
aktif, dengan efektif troughput 64 Kb, kemudian
kita mendownload suatu file dengan ukuran 450
MB, B channel kedua akan aktif, sehingga
meningkatkan transfer rate sampai 128 Kb, ini
secara efektif akan memotong lamanya waktu
download mendekati separuh, ketika file tersebut
selesai di download maka B channel kedua akan
drop, dan efektif troughput kita akan kembali ke 64
Kb.
 B Channel kedua bisa juga digunakan
untuk komunikasi yang berbeda, pada
saat kita menjelajah web dengan B
channel pertama, kita juga bisa
menggunakan B channel kedua untuk
percakapan telepon maupun mengirim
dan menerima fax.
 Karena ISDN menggunakan digital
transmission, secara tipikal lebih stabil
daripada analog. Konektivitas ini bisa
dilakukan dengan menggunakan ISDN
card yang dipasang pada PC atau
dengan menggunakan suatu hardware
yang terhubung dengan network kita.
Beberapa konfigurasi jaringan mengizinkan
pemakai network untuk menggunakan
suatu ISDN connection melalui hardware
tersebut.
 ISDN bisa menyediakan bandwidth
sesuai dengan kebutuhan kita, dan
pada saat tidak digunakan connection
akan torn down.
 Jika kita menggunakan ISDN untuk
berhubungan dengan internet, ingat
bahwa connection hanya bisa
established dari sisi kita, dan ini bukan
suatu permasalahan jika mail server kita
dan DNS server diletakkan pada Internet
Service Provider.
 Yang bisa jadi masalah kalau
seandainya kita ingin menghubungkan
network perusahaan kita online ke
Internet dan mail server diletakkan
dikantor perusahaan kita. Dimana email
server yang diletakkan dikantor kita
tersebut harus memiliki IP address yang
bisa dihubungi dari jaringan
publik/internet.
 Sedangkan DNS berfungsi mentranslasikan
nama email kita itu ke IP address tersebut.
Pada saat seseorang mengirim email, DNS
mengarahkan email tersebut menuju IP
address mail server kita dan jika ISDN
connection kita dalam keadaan torn down
maka mail server tersebut tidak bisa
dihubungi, sehingga pengiriman email
tersebut akan tertunda dan bisa jadi tidak
terkirim.
 Antara email dan Domain Name System
(DNS) butuh suatu hubungan yang bersifat
bi-directional. Jadi jika seseorang mengirim
email melalui internet menuju perusahaan
kita, maka email tersebut harus secara
konstan bisa dihubungi. Karena ISDN
connection bisa jadi dalam kondisi brought
up maupun torn down, maka email kita
mungkin bisa dihubungi dan juga bisa jadi
tidak bisa dihubungi. Ini bisa menyebabkan
email kita tertunda, atau bisa jadi terjadi
hal yang lebih buruk, yaitu tidak terkirim.
 Jika suatu ISP menawarkan ISDN network
connection, pastikan bahwa ISP tersebut
bisa menjadi hosting web server kita,
dan mampu melayani DNS request
untuk kita, serta mampu menampung
email kita sampai connection kita
brought up dan online kembali sehingga
email tersebut bisa terkirim pada kita.
 One way connectivity bisa juga
menyebabkan problem jika kita
menggunakan ISDN connection untuk
menghubungkan sebuah remote office,
kita harus secara spesifik mendesain home
office circuit kita sehingga bisa dikenali
oleh remote office (kemungkinan
menggunakan dua nomor dial-up).
Dengan kata lain, home office kita mungkin
tidak bisa berhubungan dengan remote
office sampai connection itu bisa dikenali
oleh remote office.
 Karena ISDN itu digital, secara langsung
tidaklah kompatibel dengan device
seperti telepon analog dan faxes. Kita
harus menggunakan suatu alat digital
tambahan atau menggunakan suatu
coder/decoder (codec). Suatu codec
mengkonversi sinyal analog dari device
ini ke sinyal digital.
 Aplikasi yang paling sesuai untuk ISDN:
 Home Access ke Corporate Network
 Corporate Access ke Internet dengan
user yang akses tidak terlalu banyak
 Backup connectivity untuk layanan WAN
yang lain
 Connectivitas ke small remote-office site
 Leased lines adalah dedicated analog
atau digital circuits, biaya sewa circuit ini
berbasis Flat-rate. Maksudnya walaupun
kita tidak menggunakan circuit tersebut,
kita harus membayar fixed monthly fee.
Dan tentu walaupun kita melakukan
pemakaian yang banyak tidak ada
biaya tambahan yang akan
dibebankan.
 Leased Lines adalah point to point
connection dimana digunakan utnuk
menghubungkan dua lokasi geografis
yang berbeda. Kita tidak perlu mendial
suatu no telepon untuk menuju
destination
 Analog Leased Lines mempunyai tingkat
error yang lebih rendah dari pada
menggunakan dial-up line, dengan cara
mengurangi noise pada circuit,
sehingga overhead yang dibutuhkan
dalam error correction bisa diperkecil.
 Digital leased lines juga dikenal sebagai
digital data service lines dan tersedia
dengan bandwidth sampai 56 K. Pada
Analog Leased Lines, kita masih
menggunakan sebuah modem.
Sedangkan pada Digital Data Service Lines
kita membutuhkan sebuah Channel Service
Unit/Data Service Unit, atau CSU/DSU, dan
juga membutuhkan beberapa bentuk dari
Data Teminal Equipment (DTE), secara
tipikal adalah sebuah router, yang
berfungsi untuk meregulasi suatu traffic flow
melalui sebuah line.
 DTE berhubungan dengan CSU/DSU
melalui RS232 serial connector, atau
RS449 connector untuk 56 K connection.
Digital Data Service adalah full duplex
maksudnya transmission data bersifat bi-
directional, dapat mengirim dan
menerima data pada waktu
bersamaan.
 Analog Leased lines sudah jarang
digunakan sekarang. Populer pada
masa penggunaan mainframe dimana
digunakan untuk menghubungkan
dumb terminal user pada remote sites.
Digital leased Lines biasanya cukup
untuk memenuhi kebutuhan
menghubungkan small companies ke
internet atau menyediakan connectivity
untuk remote offices.
 Berikut adalah aplikasi yang sesuai untuk
Leased Lines:
 Menghubungkan remote site kepada
corporate office
 Menyediakan Internet connectivas untuk
kantor kecil
 Membawa data atau suara
 T1 adalah sinyal full duplex yang
menggunakan empat konduktor kabel
twisted-pair. T1 digunakan untuk
dedicated point to point connection
dengan cara yang sama dengan leased
lines. Bandwidth pada T1 tersedia mulai
dari 64 Kb sampai 1,544 Mb.
 T1 menggunakan time division yang
dibagi 24 channel, tiap channel
mempunyai kecepatan 5,2
microseconds dimana waktu ini
digunakan untuk mentransfer 8 bit (1
byte), setelah 5,2 microseconds channel
harus berhenti mentransmit dan
digantikan oleh channel berikutnya.
 Jika suatu channel mempunyai informasi
tambahan yang harus dikirimkan maka
ia harus menunggu selama 119,8
microseconds karena menunggu sampai
23 channel berikutnya selesai
mentransmit.
 Untuk menentukan besarnya bandwidth
yang tersedia tiap channel, kita harus
menentukan time division sample rate.
Sample Rate adalah banyaknya
pentransmisian yang dilakukan tiap
channel dalam periode 1 detik
 transmisi tiap satu detik

1
 192,398
0,0000052
 Untuk mendapatkan sample rate maka
192,398 dibagi 24 channel
 sample rate:

192,398
 8000
24
 banyaknya bandwidth yang tersedia
tiap channel
 8 bits x 8000 sample rate = 64 Kbps
 Dengan 24 active channel total
bandwidth yang tersedia pada T1
adalah
 64 Kbps x 24 = 1,536 Mbps
 Kita bisa menggunakan T1 sesuai dengan
kebutuhan bandwidth kita ini disebut
dengan fractional T1, contoh, jika kita
hanya membutuhkan Bandwidth sebesar
512 Kb, kita bisa menyewa cuma 8
channel, ini akan menghemat dibanding
kita menggunakan full T1 dan jika kita ingin
menambah besarnya bandwidth cukup
dengan menambah jumlah channel yang
disewa.
 24 channel bisa dibagi ke beberapa
layanan yang berbeda, contoh 3
channel buat data dan 1 channel buat
voice, dengan cara ini, suatu single
connection bisa menyediakan
beberapa layanan. Dengan
menggunakan single T1 kita bisa
menghemat cost jika dibandingkan
dengan menggunakan beberapa
connection.
 Besarnya biaya T1 tergantung dengan
besarnya bandwidth yang kita sewa
dan jauhnya jarak terhadap local
exchange carriers kita
 Aplikasi sesuai untuk T1:
 Menghubungkan remote site ke
corporate office dengan kebutuhan
bandwidth yang besar
 Menyediakan Internet connectivitas
untuk semua kecuali kantor yang sangat
besar
 Membawa berbagai bentuk data dan
suara untuk mengurangi cost.
 T3 sedikit lebih kecil dari 28 T1. Mempunyai
672 channel dan menghasilkan data
troughput sedikit di bawah 45Mb. T3
menggunakan fiber optic. T3 dapat
digunakan untuk membawa data dan
voice. Kita juga dapat menyewa suatu
fractional T3 jika kebutuhan bandwidth kita
tidak mencapai 45Mb. Aplikasi yang sesuai
untuk T3 mirip dengan T1, tetapi T3
mempunyai kemampuan untuk melayani
kebutuhan bandwidth yang lebih besar.
 DSL adalah singkatan dari Digital
Subscriber Line. DSL digunakan untuk
menghubungkan suatu customer site ke
suatu CO. Istilah last-mile technology
digunakan untuk menjelaskan tentang
DSL, karena itu hanya digunakan untuk
menghubungkan antara site dan CO.
 Gambar dibawah contoh configuration.
DSL digunakan untuk menghubungkan
tiap end connection ke local POP.
Connection antar CO perlu disediakan
oleh teknologi lain seperti Frame Relay,
T1, Vendor Network dan lain-lain.
 Istilah DSL secara actual menggabungkan
beberapa standar. Sering dikenal sebagai
xDSL. Masing-masing standard
menggunakan huruf pertama berbeda.
ADSL standard yang paling banyak
diimplementasikan, yang terbaru adalah
VDSL dan mulai populer. Tabel dinawah
menunjukkan daftar standard DSL yang
populer dan kecepatan transmisi yang
didukungnya.
Tipe xDSL Arti Kecepatan
ADSL Asymmetric DSL Downstream: 1.5 - 6Mbps
Upstream: 64-384Kbps
HDSL. High-speed DSL. Downstream: l28KbpsrI.5MbpS
Upstream: same
IDSL (AIX proprietary) Downstream: 1.1 Mbps
Upstream: same
RADSL Rate-adaptive DSL. Downstream: 6.1 Mbp
Upstream: 1.5Mbps
SDSL Symmetric DSL Downstream: 128Kbps - 1.5Mbps
Upstream: same
VDSL Very high bit-rate DSL Downstream: 51Mbps
Upstream: 1.6 - 2.3Mbps
 DSL umumnya tidak simetris di dalam
menyediakan bandwidth. Tidak sama
dengan suatu T1, yang menyediakan
bandwidth yang sama pada upstream
dan downstream, DSL mendukung
downstream yang lebih cepat (aliran
traffic dari CO ke site) dibanding
kecepatan upstream (aliran traffic dari
site ke CO).
 Jika kita menggunakan DSL untuk
mengakses Internet, biasanya download
lebih besar dibanding uploads. Sebagai
contoh, ketika kita mengakses suatu web
server, kita upstream yang sangat kecil,
tetapi menghasilkan downstream traffic
yang berisi teks, multiple grafik, kode
program, dan lain-lain. Rata-rata, pemakai
internet menerima data delapan kali lebih
banyak daripada data yang dikirimnya
DSL.
 Berikut adalah aplikasi sesuai untuk DSL
 Home Internet Access
 Akses Internet untuk suatu small to
medium sized organization
 Last-Mile connection untuk remote field
office
 Frame Relay dan X.2S adalah teknologi
packet-switched. Sebab data pada
suatu jaringan packet-switched mampu
melewati path yang berbeda untuk
mencapai destination, dapat dilihat
pada Gambar dibawah.
 Frame Relay bekerja pada DTE dan DCE
dengan menggunakan Permanent Virtual
Circuit (PVC), yaitu hubungan virtual yang
dibuat secara manual menjadi hubungan
permanen antara pengirim (DTE) dan
penerima (DCE). Untuk memberikan tanda
pengenal kepada saluran hubungan virtual
tersebut digunakan Datalink Connection
Identifiers (DLCI) yang berfungsi
memetakan IP Address untuk mengenali
saluran virtual antara DTE.
 Sebelum sebuah packet memasuki
frame relay cloud, router akan
mengenkapsulasinya ke Frame Relay
frame. Header pada frame ini berisi DLCI
number untuk PVC. Packet akan diroute
kedalam bentuk frame. Ketika packet
mencapai remote network, router akan
menstrip off Frame Relay Information
dan mengirim packet tersebut ke Local
LAN.
 Frame Relay mendukung transmisi rate
dari 56 K sampai 1,544 Mb. Frame Relay
sebenarnya identik dengan X.25 dan
merupakan pengembangan dari
teknologi X.25, tetapi X.25 analog
sedangkan frame relay digital, sehingga
mengurangi overhead terhadap error
correction dan mendukung bandwidth
yang lebih tinggi dari X.25
 Frame Relay adalah Packet Switched
Technology dimana pemakaian saluran
tersebut dapat digunakan oleh lebih
dari satu perusahan. Pemakaian
bandwidth dengan cara berbagi antar
perusahaan-perusahaan penyewa
saluran tersebut. Ini dikenal sebagai
Commited Information Rate.
 CIR adalah ukuran minimum bandwidth
yang akan kita dapatkan dan digaransi
oleh Local Exchange Carriers, sebagai
contoh misal kita menyewa frame Relay
circuit dengan CIR 128 Kb, pada saat traffic
perusahaan lain sedang sedikit
kemungkinan kita bisa mendapatkan
bandwidth antara 150 Kb sampai 190 Kb,
dan untuk kelebihan bandwidth tersebut
kita tidak dikenakan biaya tambahan.
 Berikut adalah aplikasi yang sesuai
untuk Frame Relay dan X.25:
 Menghubungkan remote sites ke
corporate office ketika kita hanya
memerlukan connectivitas data
 Membawa data yang tidak sensitip
terhadap waktu (bukan video atau
suara)
 SONET atau Synchronous Optical
Network, tersedia pada bandwidth 64Kb
sampai 2.4Gbps. SONET menggunakan
Time Division (sama halnya dengan T1)
menggunakan fiber optic dan
merupakan generasi terbaru utnuk
menggantikan T1. SONET mendukung
secara langsung ATM topologi.
 Berikut adalah aplikasi yang sesuai untuk
SONET:
 Menghubungkan jaringan metropolitan
yang besar
 Menyediakan Internet connectivitas untuk
perusahaan global yang besar
 Menyediakan jaringan backbone untuk
Internet Service Providers
 Membawa data dan suara via ATM dari
LAN to WAN to LAN
 Pada bab ini, kita telah membahas LAN
dan topologi Wan yang tersedia untuk
konfigurasi jaringan mu. Kita telah
melihat kelebihan dan kekurangan dari
tiap topologi. Topologi hanya salah satu
dari suatu jaringan. Di bab yang
berikutnya, kita akan membahas
tentang protokol yang kita perlukan
untuk membawa data dalam suatu
topologi

You might also like