6 Wide Area Network Topology
6 Wide Area Network Topology
6 Wide Area Network Topology
Point to point
Point to point
Didalam WAN banyak terdapat banyak
terdapat istilah-istilah yang harus kita
pahami antara lain:
Central Office (CO) adalah fasilitas Local
Exchange Carriers/perusahaan yang
menyediakan jasa WAN yang terdekat
dengan si pelanggan
Customer Premise Equipment (CPE) adalah
device yang berada ditempat
pelanggan,baik itu peralatan yang dimiliki
secara pribadi oleh pelanggan (DTE)
maupun peralatan yang merupakan
sewaan dari Local Exchange Carriers
(DCE). Karena selain dari peralatan pribadi
milik pelanggan diantara peralatan itu juga
terdapat peralatan yang merupakan milik
dari penyedia jasa layanan yang
disewakan kepada pelanggan selama
pelanggan tersebut memakai jasa layanan
tersebut.
Data Terminal Equipment (DTE) adalah
peralatan milik pribadi si pemakai jasa
layanan atau pelanggan dan peralatan
tersebut berada ditempat pelanggan.
Peralatan ini memiliki interface yang
dapat dihubungkan ke WAN link.
Contoh peralatan ini adalah router dan
bridge
Data Circuit Terminating Equipment (DCE)
Fasilitas komunikasi yang dimiliki oleh
penyedia jasa layanan WAN, yang disewa
oleh pemakai jasa layanan dan berada di
tempat pemakai jasa layanan, berfungsi
untuk mentranslasikan data dari DTE
menjadi data yang dimengerti oleh
protokol WAN, peralatan itu antara lain
DSU/CSU, NT1, modem, dan jika layanan itu
berupa layanan frame relay maka
peralatan itu berupa Packet Switcher
Data Service Unit (DSU) adalah peralatan
yang menyesuaikan physical interface dari
DTE ke fasilitas transmisi seperti T1. DSU juga
berfungsi mengatur timing jaringan
Channel Service Unit (CSU) adalah
peralatan digital interface yang
menghubungkan peralatan pemakai
dengan jaringan digital telepon lokal.
Biasanya CSU/DSU tergabung menjadi
suatu peralatan. CSU/DSU ada juga yang
buat ke dalam bentuk interface card pada
router.
Demarc adalah batas pemisah antara CPE dan CO.
Local Loop adalah jalur telekomunikasi antara Demarc
sampai CO.
Suatu Local Exchange Carriers adalah
suatu organisasi/perusahaan yang mampu
menyediakan jasa WAN pada suatu
tingkatan lokal. Sebahagian besar
penyedia jasa layanan ini adalah
perusahaan telepon publik, suatu Local
Exchange Carriers juga dikenal sebagai
telco. Kebanyakan Local Exchange Carriers
menyediakan connectivitas WAN dari 56K
sampai 622 Mb.
Karena Exchange Carriers menangani
kebutuhan WAN kita, tentu pertama kali
kita harus bisa berhubungan dengan
Carries tersebut. Ini dilakukan dengan
membuat suatu koneksi antara kita dan
fasilitas Local Exchange Carriers terdekat,
yang biasanya dikenal sebagai Central
Office atau CO. Local Exchange Carriers
akan membuat suatu sirkuit antara kita
dengan layanan yang disediakannya.
Pada peralatan yang berada pada
pemakai jasa layanan terdapat suatu
titik dikenal sebagai demarc/pembatas
(demarkasi), yang membatasi antara
peralatan networking kita dengan
peralatan local exchange
carriers/penyedia jasa layanan. Ini
menjadi titik batas network kita dengan
penyedia jasa layanan.
Jika demarc berada pada ruang yang
sama dengan perangkat keras jaringan
dan server kita, ini memudahkan kita
melakukan perbaikan jika terjadi suatu
troubleshooting pada hardware dan WAN
link. Jika demarc kita berada pada
bangunan lain atau berada pada lantai
lain, kita memerlukan suatu kabel yang
panjang, dan menyulitkan perbaikan
karena berada ditempat yang berbeda.
Dengan menempatkannya pada tempat
yang sama ini akan memudahkan kita.
Jika kita membangun suatu WAN
dimana menghubungkan satu LAN
dengan LAN yang lain. Maka kedua LAN
tersebut sama-sama memerlukan local
exchange carriers dan local exchange
carries tersebut harus bisa berhubungan
dengan local excghane carriers lain
pada lokasi yang lain.
Jika local exchange carriers tersebut berhubungan
dalam suatu jarak yang jauh, maka local
exchange carriers tersebut memerlukan suatu
Long-Distance Carries. Contoh Long-Distance
Carries seperti AT&T, Sprint, dan MCI dimana
menghubungkan local exchange carriers pada
suatu lokasi yang disebut Point of Presence (POP).
POP, merupakan titik penghubung antara local
exchange carries dan long distance carries lain,
tiap kota yang besar biasanya memiliki lebih paling
sedikit lebih dari satu POP dan kota besar utama
bisa memiliki lebih dari satu POP.
Contoh bagaimana local exchange carries
membawa data pada circuit kita.
The local exchange carrier is
responsible for these connections
Corporate Site
Corporate Site
1
192,398
0,0000052
Untuk mendapatkan sample rate maka
192,398 dibagi 24 channel
sample rate:
192,398
8000
24
banyaknya bandwidth yang tersedia
tiap channel
8 bits x 8000 sample rate = 64 Kbps
Dengan 24 active channel total
bandwidth yang tersedia pada T1
adalah
64 Kbps x 24 = 1,536 Mbps
Kita bisa menggunakan T1 sesuai dengan
kebutuhan bandwidth kita ini disebut
dengan fractional T1, contoh, jika kita
hanya membutuhkan Bandwidth sebesar
512 Kb, kita bisa menyewa cuma 8
channel, ini akan menghemat dibanding
kita menggunakan full T1 dan jika kita ingin
menambah besarnya bandwidth cukup
dengan menambah jumlah channel yang
disewa.
24 channel bisa dibagi ke beberapa
layanan yang berbeda, contoh 3
channel buat data dan 1 channel buat
voice, dengan cara ini, suatu single
connection bisa menyediakan
beberapa layanan. Dengan
menggunakan single T1 kita bisa
menghemat cost jika dibandingkan
dengan menggunakan beberapa
connection.
Besarnya biaya T1 tergantung dengan
besarnya bandwidth yang kita sewa
dan jauhnya jarak terhadap local
exchange carriers kita
Aplikasi sesuai untuk T1:
Menghubungkan remote site ke
corporate office dengan kebutuhan
bandwidth yang besar
Menyediakan Internet connectivitas
untuk semua kecuali kantor yang sangat
besar
Membawa berbagai bentuk data dan
suara untuk mengurangi cost.
T3 sedikit lebih kecil dari 28 T1. Mempunyai
672 channel dan menghasilkan data
troughput sedikit di bawah 45Mb. T3
menggunakan fiber optic. T3 dapat
digunakan untuk membawa data dan
voice. Kita juga dapat menyewa suatu
fractional T3 jika kebutuhan bandwidth kita
tidak mencapai 45Mb. Aplikasi yang sesuai
untuk T3 mirip dengan T1, tetapi T3
mempunyai kemampuan untuk melayani
kebutuhan bandwidth yang lebih besar.
DSL adalah singkatan dari Digital
Subscriber Line. DSL digunakan untuk
menghubungkan suatu customer site ke
suatu CO. Istilah last-mile technology
digunakan untuk menjelaskan tentang
DSL, karena itu hanya digunakan untuk
menghubungkan antara site dan CO.
Gambar dibawah contoh configuration.
DSL digunakan untuk menghubungkan
tiap end connection ke local POP.
Connection antar CO perlu disediakan
oleh teknologi lain seperti Frame Relay,
T1, Vendor Network dan lain-lain.
Istilah DSL secara actual menggabungkan
beberapa standar. Sering dikenal sebagai
xDSL. Masing-masing standard
menggunakan huruf pertama berbeda.
ADSL standard yang paling banyak
diimplementasikan, yang terbaru adalah
VDSL dan mulai populer. Tabel dinawah
menunjukkan daftar standard DSL yang
populer dan kecepatan transmisi yang
didukungnya.
Tipe xDSL Arti Kecepatan
ADSL Asymmetric DSL Downstream: 1.5 - 6Mbps
Upstream: 64-384Kbps
HDSL. High-speed DSL. Downstream: l28KbpsrI.5MbpS
Upstream: same
IDSL (AIX proprietary) Downstream: 1.1 Mbps
Upstream: same
RADSL Rate-adaptive DSL. Downstream: 6.1 Mbp
Upstream: 1.5Mbps
SDSL Symmetric DSL Downstream: 128Kbps - 1.5Mbps
Upstream: same
VDSL Very high bit-rate DSL Downstream: 51Mbps
Upstream: 1.6 - 2.3Mbps
DSL umumnya tidak simetris di dalam
menyediakan bandwidth. Tidak sama
dengan suatu T1, yang menyediakan
bandwidth yang sama pada upstream
dan downstream, DSL mendukung
downstream yang lebih cepat (aliran
traffic dari CO ke site) dibanding
kecepatan upstream (aliran traffic dari
site ke CO).
Jika kita menggunakan DSL untuk
mengakses Internet, biasanya download
lebih besar dibanding uploads. Sebagai
contoh, ketika kita mengakses suatu web
server, kita upstream yang sangat kecil,
tetapi menghasilkan downstream traffic
yang berisi teks, multiple grafik, kode
program, dan lain-lain. Rata-rata, pemakai
internet menerima data delapan kali lebih
banyak daripada data yang dikirimnya
DSL.
Berikut adalah aplikasi sesuai untuk DSL
Home Internet Access
Akses Internet untuk suatu small to
medium sized organization
Last-Mile connection untuk remote field
office
Frame Relay dan X.2S adalah teknologi
packet-switched. Sebab data pada
suatu jaringan packet-switched mampu
melewati path yang berbeda untuk
mencapai destination, dapat dilihat
pada Gambar dibawah.
Frame Relay bekerja pada DTE dan DCE
dengan menggunakan Permanent Virtual
Circuit (PVC), yaitu hubungan virtual yang
dibuat secara manual menjadi hubungan
permanen antara pengirim (DTE) dan
penerima (DCE). Untuk memberikan tanda
pengenal kepada saluran hubungan virtual
tersebut digunakan Datalink Connection
Identifiers (DLCI) yang berfungsi
memetakan IP Address untuk mengenali
saluran virtual antara DTE.
Sebelum sebuah packet memasuki
frame relay cloud, router akan
mengenkapsulasinya ke Frame Relay
frame. Header pada frame ini berisi DLCI
number untuk PVC. Packet akan diroute
kedalam bentuk frame. Ketika packet
mencapai remote network, router akan
menstrip off Frame Relay Information
dan mengirim packet tersebut ke Local
LAN.
Frame Relay mendukung transmisi rate
dari 56 K sampai 1,544 Mb. Frame Relay
sebenarnya identik dengan X.25 dan
merupakan pengembangan dari
teknologi X.25, tetapi X.25 analog
sedangkan frame relay digital, sehingga
mengurangi overhead terhadap error
correction dan mendukung bandwidth
yang lebih tinggi dari X.25
Frame Relay adalah Packet Switched
Technology dimana pemakaian saluran
tersebut dapat digunakan oleh lebih
dari satu perusahan. Pemakaian
bandwidth dengan cara berbagi antar
perusahaan-perusahaan penyewa
saluran tersebut. Ini dikenal sebagai
Commited Information Rate.
CIR adalah ukuran minimum bandwidth
yang akan kita dapatkan dan digaransi
oleh Local Exchange Carriers, sebagai
contoh misal kita menyewa frame Relay
circuit dengan CIR 128 Kb, pada saat traffic
perusahaan lain sedang sedikit
kemungkinan kita bisa mendapatkan
bandwidth antara 150 Kb sampai 190 Kb,
dan untuk kelebihan bandwidth tersebut
kita tidak dikenakan biaya tambahan.
Berikut adalah aplikasi yang sesuai
untuk Frame Relay dan X.25:
Menghubungkan remote sites ke
corporate office ketika kita hanya
memerlukan connectivitas data
Membawa data yang tidak sensitip
terhadap waktu (bukan video atau
suara)
SONET atau Synchronous Optical
Network, tersedia pada bandwidth 64Kb
sampai 2.4Gbps. SONET menggunakan
Time Division (sama halnya dengan T1)
menggunakan fiber optic dan
merupakan generasi terbaru utnuk
menggantikan T1. SONET mendukung
secara langsung ATM topologi.
Berikut adalah aplikasi yang sesuai untuk
SONET:
Menghubungkan jaringan metropolitan
yang besar
Menyediakan Internet connectivitas untuk
perusahaan global yang besar
Menyediakan jaringan backbone untuk
Internet Service Providers
Membawa data dan suara via ATM dari
LAN to WAN to LAN
Pada bab ini, kita telah membahas LAN
dan topologi Wan yang tersedia untuk
konfigurasi jaringan mu. Kita telah
melihat kelebihan dan kekurangan dari
tiap topologi. Topologi hanya salah satu
dari suatu jaringan. Di bab yang
berikutnya, kita akan membahas
tentang protokol yang kita perlukan
untuk membawa data dalam suatu
topologi