Nina - Naskah Publikasi

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 16

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI ANAK

SD KELAS III-V DI SEKOLAH DASAR NEGERI 59 KENDARI

NASKAH PUBLIKASI

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma DIV Gizi

DISUSUN OLEH :

HETRINA
P00313019009

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

PRODI D-IV JURUSAN GIZI

2023
HALAMAN PENGESAHAN

NASKAH PUBLIKASI

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI ANAK

SD KELAS III-V DI SEKOLAH DASAR NEGERI 59 KENDARI

Yang diajukan oleh :

HETRINA

P00313019009

Telah disetujui oleh :

Pembimbing Utama,

Petrus, SKM, M.Kes


NIP.19650518198803 1 001 Tanggal ……………………………

Pembimbing Pendamping,

Ahmad, SKM, M.Kes


NIP.19670303199101 1 003 Tanggal ...............................................
Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Status Gizi Anak Sd Kelas Iii-V Di Sekolah
Dasar Negeri 59 Kendari.

Factors Related To Children’s Nutritional Status Primary School Class Iii-V At State Primary
School 59 Kendari

Hetrina1, Petrus2, Ahmad3


1. Minat Gizi, D.IV Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Kendari.
2. S1 Unhas, S2 UGM
3. S1 Unhas, S2 Unhas

ABSTRACT
Background: The nutritional condition in Indonesia is a serious problem, as evidenced by the
prevalence of children with stunted growth which reaches 35.6%, this means that one of the
children is at high risk of becoming short as an adult. The problem of child nutrition, especially
stunting and wasting, is known as the main indicator for tracking the nutritional status and
health of children in a population. Nutritional problems can be influenced by mother's
knowledge and diet.
Objective: The aim of this research is the factors related to the nutritional status of children at SD
Negeri 59 Kendari. The factors studied were knowledge and diet.
Method: The type of research used is quantitative research. Research design as a reference for
researchers to achieve research objectives. The design approach uses a cross sectional study
approach
Results: The results of the study found that the nutritional conditions of students in grades III- V at
SD Negeri 59 Kendari were as many as 29 students (61.7%) had good nutritional status, 7 students
(14.9%) had malnutrition and 11 students (23. 4%) have more nutritional status. From 47
respondents, the knowledge level of mothers of children at SD Negeri 59 Kendari, 30 respondents
(63.8%) had sufficient knowledge while 17 other respondents (36.2%) had insufficient knowledge.
The description of the diet of SD Negeri 59 Kendari children is that out of 47 respondents, 34
respondents (72.3%) had an adequate diet, while 13 respondents (27.7%) had a poor diet. The
statistical test results for the relationship between knowledge and nutritional status obtained a
significance value of 0.001 <0.05, meaning that there is a relationship between maternal
knowledge and the nutritional status of children at SD Negeri 59 Kendari. The statistical test
results for the relationship between diet and nutritional status obtained a significance value of
0.007 <0.05, meaning that there is a relationship between diet and the nutritional status of SD
Negeri 59 Kendari children.
Conclusion: The conclusion of this study is that there is a relationship between knowledge and
diet with the nutritional status of SD Negeri 59 Kendari children.
Keywords: Knowledge; Dietary habit; Nutritional status.
ABSTRAK

Latar Belakang : Kondisi gizi di Indonesia merupakan masalah yang serius, terbukti dengan
prevalensi anak dengan pertumbuhan terhambat yang mencapai 35,6% ini berarti salah satu anak
berisiko tinggi menjadi pendek setelah dewasa. Masalah gizi anak khususnya stunting dan
wasting, dikenal sebagai indikator utama untuk melacak status gizi dan kesehatan anak- anak
dalam suatu populasi. Masalah gizi dapat dipengaruhi oleh pengetahuan ibu dan pola makan.
Tujuan :Tujuan penelitian ini faktor faktor yang berhubungan dengan status gizi anak Sekolah
Dasar Negeri 59 Kendari. Faktor-faktor yang dikaji ada;ah penegtahuan dan pola makan.
Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Desain penelitian sebagai
acuan bagi peneliti untuk mencapai tujuan penelitian. Desain pendekatan menggunakan
pendekatan cross sectional study
Hasil : Hasil penelitian menemukan kondisi gizi pada siswa kelas III-V di SD Negeri 59 Kendari
adalah sebanyak 29 siswa (61,7%) memiliki status gizi baik, 7 siswa (14,9%) memiliki gizi
kurang dan 11 siswa (23,4%) memiliki status gizi lebih. Tingkat pengetahuan ibu anak SD Negeri
59 Kendari adalah dari 47 responden sebanyak 30 responden (63,8%) memiliki pengetahuan
yang cukup sementara 17 responden lainnya (36,2%) memiliki pengetahuan yang kurang.
Gambaran pola makan anak SD Negeri 59 Kendari adalah dari 47 responden sebanyak 34 responden
(72,3%) memiliki pola makan yang cukup sementara 13 responden (27,7%) lainnya memiliki pola
makan yang kurang. Hasil uji statistik hubungan pengetahuan dengan status gizi diperoleh nilai
signifikansi 0,001 < 0,05 artinya terdapat hubungan antara pengetahuan ibu dengan status gizi
anak SD Negeri 59 Kendari. Hasil uji statistik hubungan pola makan dengan status gizi diperoleh
nilai signifikansi 0,007 < 0,05 artinya terdapat hubungan antara pola makan dengan status gizi anak
SD Negeri 59 Kendari. Kesimpulan : Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan
pengetahuan dan pola makan dengan status gizi anak SD Negeri 59 Kendari.

Kata Kunci : Pengetahuan; Pola makan; Status Gizi

Korepondensi : Hetrina, Mahasiswi Minat Gizi, D.IV Jurusan Gizi, Poltekkes Kemnekes, Jl.
Pattimura No. 45, Watulondo, Puuwatu, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Indonesia,
[email protected]

PENDAHULUAN mempertimbangkan nutrisi baik di wilayah


Kondisi gizi di Indonesia merupakan tertentu jika kurang dari 5% orang
masalah yang serius, terbukti dengan mengalami kekurangan berat badan (Asmin
prevalensi anak dengan pertumbuhan dkk., 2021).
terhambat yang mencapai 35,6% ini berarti The United Nations Educational,
salah satu anak berisiko tinggi menjadi Scientific And Cultural Organization
pendek setelah dewasa. WHO (UNESCO) menyebutkan bahwa kesehatan
dan gizi anak merupakan cerminan yang dibutuhkan oleh tubuh, zat gizi tersebut
kuat untuk dapat mengetahui tingkat dapat diperoleh dari makanan yang
perkembangan suatu negara. Secara dikonsumsi setiap harinya. Gizi merupakan
individual, gizi yang memadai dapat faktor yang cukup penting bagi
membantu perkembangan fisik dan perkembangan sumber daya manusia
pertumbuhan yang tepat, dan kemampuan karena berkaitan dengan perkembangan
sistem kekebalan tubuh sejak dari kecerdasan, keterampilan dan pertumbuhan
kandungan hingga dewasa (Jemide dkk., manusia itu sendiri. Gizi juga memiliki
2016). Masalah gizi anak khususnya peranan yang cukup penting bagi
stunting dan wasting, dikenal sebagai keberlangsungan hidup manusia. Gizi atau
indikator utama untuk melacak status gizi nutrisi yang masuk dalam tubuh akan diolah
dan kesehatan anak-anak dalam suatu menjadi berbagai macam fungsi, antara lain
populasi (Fadare, dkk, 2019). sebagai penghasil energi, sebagai zat
Data menurut WHO pada tahun pembangun, serta sebagai pemeliharaan sel
2020, 149 juta anak di perkirakan 45 juta atau jaringan. Fungsi zat gizi tersebut tentu
kasus terlalu kurus untuk tinggi badan, dan akan diperoleh apabila kita dapat
38,9 juta kelebihan berat badan atau mengkonsumsi makanan yang tepat
obesitas. Sekitar 45 % kematian di antara (Prihatmoko, 2019).
anak-anak di bawah usia 5 tahun terkait Pada anak usia sekolah dengan
dengan kekurangan gizi (WHO, 2020). Data pemberian makan yang bergizi seimbang
RISKESDAS tahun 2018 menunjukkan akan mempengaruhi tumbuh kembangnya.
masalah gizi balita di Indonesia sebesar Pelaksanaan terhadap pemberian nutrisi
13,9% gizi kurang, 5,7% gizi buruk, 19,2 % serta asupan gizi pada anak terkadang
pendek, 18,0% sangat pendek, 6,8% berjalan tidak baik dan kurang sempurna.
kurus, 5,3% sangat kurus, dan 11,9 % Kualitas kesehatan anak berbanding lurus
gemuk. Sedangkan pada tahun 2018, terhadap pendidikan anak, apabila anak
sebesar 13,8% gizi kurang, 3,9% gizi mendapatkan asupan gizi pada makan yang
buruk, 19,3% pendek, 11,5% sangat baik, maka akan menyebabkan kualitas
pendek, 6,7% kurus, 3,5% sangat kurus dan kesehatan yang baik dan berpengaruh
8,0% gemuk (Kemenkes,2018). terhadap bidang akademik anak tersebut.
Gizi merupakan suatu zat yang Untuk memberikan status gizi yang baik
pada anak harus disertai dengan pemilihan Dasar Negeri 59 Kendari. Murid kelas III
bahan makanan serta pola makan yang sampai kelas V berjumlah 89 murid
sesuai atau seimbang. Apabila asupan anak diantaranya, kelas III terdiri dari dua kelas,
melebihi kebutuhan tubuhnya, maka akan kelas tiga A berjumlah 14 murid dan B
berdampak terhadap berat badan yang berjumlah 16 murid. Sedangkan kelas IV
berlebih dan penyakit lainnya. Sedangkan, terdiri dari dua kelas, kelas empat A
apabila asupannya tidak dapat memenuhi berjumlah 17 murid dan kelas empat B
kebutuh tubuhnya, anak akan menjadi kurus berjumlah 18 murid. Sementara untuk kelas
dan mudah terkena penyakit. (Dyah lima secara keseluruhan berjumlah 24
Umiyarni Purnamasari, 2018). murid. (Data sekunder dari Sekolah Dasar
Pola makan yang tidak baik dan Negeri 59 Kendari), (Tahun 2022).
tidak seimbang bagi anak usia sekolah dapat Pengetahuan ibu dan pola makan
menyebabkan masalah status gizinya, status merupakan faktor penting dalam memenuhi
gizi yang terganggu pada anak prasekolah asupan gizi yang dibutuhkan oleh anak.
atau usia emas ini sangat mempengarui Karena dengan adanya pengetahuan ibu
tumbuh kembangannya. Dampak dari dapat mengoptimalkan asupan yang
kekurangan gizi tersebut yaitu timbulnya dibutuhkan anak. Selain itu status gizi juga
kecacatan, tingginya angka kesakitan, dipengaruhi oleh pola makan yang meliputi
penurunan berat badan, kemerosotan frekuensi makan maupun jenis makanan
jaringan, gangguan pencernaan dan yang dikonsumsi. Oleh sebab itu peneliti
timbulnya penyakit yang menimbulkan tertarik untuk mengkaji tentang Faktor
kematian. Lebih dari separuh kematian anak Faktor Yang Berhubungan Dengan Status
di negara berkembang disebabkan oleh gizi Gizi Anak Sekolah Dasar Negeri 59
buruk. Pola makan yang buruk Kendari.
menyebabkan status gizi menjadi buruk, BAHAN DAN METODE
status gizi yang buruk menyebabkan banyak Penelitian ini merupakan penelitian
gangguan perkembangan bagi anak usia kuantitatif dengan pendekatan menggunakan
sekolah yang menyebabkan keterlambatan pendekatan cross sectional study. Penelitian
pertumbuhan dan gangguan perkembangan telah dilaksanakan pada bulan Oktober –
anak (Sya’diah, 2016). Juni 2023 di Sekolah Dasar Negeri 59
Data yang diperoleh dari Sekolah Kendari.Populasi dari penelitian ini adalah
siswa SD sebanyak 89 siswa kelas III-V. sebuah institusi pendidikan SD negeri
Sampel yang digunakan yaitu siswa kelas yang berlokasi di Jl.jambu Putih No.10,
III-V di Sekolah Dasar Negeri 59 Kendari Kelurahan Anggoeya Kecamatan Poasia
sebanyak 47 orang yang diambil Kota Kendari. Saat ini SD Negeri 59
menggunakan rumus Slovin (Liando, 2019) Kendari masih menggunakan program
dan yang memenuhi kriteria inklusi dan kurikulum SD 2013, dengan akreditasi
ekslusi. Kriteria inklusi : bersedia menjadi B.
responden dan Siswa kelas III sampai kelas 2. Karakteristik Responden
V Sekolah Dasar Negeri 59 Kendari. Kriteria a. Karakteristik Berdasarkan Umur
ekslusi : tidak bersedia diwawanacara dan Tabel 1. Distribusi Umur Siswa Kelas III-
V di SD Negeri 59 Kendari
tidak bersedia menjadi responden.
No Umur (Tahun) N %
Variabel terikat pada penelitian ini 1. 9 tahun 7 14,9
2. 10 tahun 24 51,1
adalah status gizi dan variabel bebas adalah 3. 11 tahun 11 23,4
pengetahuan ibu dan pola makan. Analisis 4. 12 tahun 5 10,6
Total 47 100,0
pada penelitian ini terbagi menjadi 2 bagian Sumber data primer, 2023
yaitu analisis univariat dan bivariat. Analisis Berdasarkan tabel 1 diketahui, dari
univariat dilakukan terhadap tiap variabel 47 siswa sebanyak 7 siswa (14,9%)
dari hasil penelitian. Pada umumnya dalam berusia 9 tahun, 24 siswa (51,1%) berusia
analisis ini hanya menghasilkan distribusi 10 tahun,11 siswa (23,4%) berusia 11
dan persentase dari tiap variabel (Asdar, tahun dan 5 siswa (10,6%) berusia 12 tahun.
2018). b. Karakteristik Jenis Kelamin Siswa
Analisis bivariat merupakan analisis Kelas III-V di SD Negeri 59 Kendari
yang dilakukan pada 2 (dua) variabel. Uji Tabel 2. Distribusi Responden
statistik Chi Square dengan tingkat Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin N %
signifikan (α = 0,01) untuk menghubungkan Laki-Laki 29 61,7
variabel bebas dengan variabel terikat (Lia Perempuan 18 38,3
Total 47 100
Nova Rukmana, 2018). Selanjutnya data di Sumber data primer, 2023
analisis menggunakan SPSS versi 16. Berdasarkan tabel 2 diketahui jenis
HASIL kelamin dari 47 responden, sebanyak 29
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian responden (61,7%) berjenis kelamin laki-
SD Negeri 59 Kendari adalah laki sementara 18 responden (38,3%)
berjenis kelamin perempuan. Distribusi responden berdasarkan status
gizi di SDN 59 Kendari adalah sebagai
3. Karakteristik Orang Tua Responden berikut :
a. Pendidikan Tabel 5. Distribusi Responden
Berdasarkan Status Gizi
Tabel 3. Distribusi Pendidikan Orang
Status Gizi n %
Tua
Baik 29 61,7
Pendidikan n %
Kurang 7 14
SD 8 17 Lebih 11 23,4
SMP 16 34 Total 47 100
SMA 10 21,3
Sarjana 13 27,7
Sumber data primer, 2023
Total 47 100
Sumber data primer, 2023 Berdasarkan tabel 5 diketahui

Berdasarkan tabel 3 diketahui, dari kondisi status gizi pada siswa kelas III-V

47 sampel yang dikaji, terdapat sebanyak 8 di SD Negeri 59 Kendari adalah sebanyak

responden (17%) berpendidikan terakhir 29 siswa (61,7%) memiliki status gizi baik,

SD, 16 reponden (34%) SMP, 10 7 siswa (14,9%) memiliki gizi kurang dan

responden (21,3%) SMA dan 13 responden 11 siswa (23,4%) memiliki status gizi lebih.

(27,7%) sarjana. b. Pengetahuan

b. Pekerjaan Distribusi responden berdasarkan tingkat

Tabel 4. Distribusi Pekerjaan Orang Tua pengetahuan di SD Negeri 59 Kendari


Pekerjaan n % dijabarkan sebagai berikut:
Wiraswasta 11 23,4
PNS 13 27,7 Tabel 6. Distribusi Responden
Petani 14 29,8 Berdasarkan Pengetahuan
Pegadang 9 19,1
Total 47 100 Pengetahuan n %
Cukup 30 63,8
Sumber data primer, 2023 Kurang 17 36,2
Berdasarkan tabel 4 diketahui Total 47 100
bahwa distribusi pekerjaan orang tua Sumber data primer, 2023
responden diantaranya 11 responden Tabel 6 menunjukkan bahwa dari 47
(23,4%) berprofesi sebagai wiraswasta, 13 responden terdapat 30 responden (63,8%)
responden (27,7%) PNS, 14 responden memiliki pengetahuan yang cukup
(29,8%) petani dan 9 responden (19,1%) sementara 17 responden lainnya (36,2%)
merupakan pedagang. memiliki pengetahuan yang kurang.
4. Analisis Univariat c. Pola Makan
a. Status Gizi Distribusi responden berdasarkan pola
makan di SD Negeri 59 Kendari dijabarkan (10,6%) memiliki status gizi kurang dan 8
sebagai berikut:
siswa (17%) memiliki status gizi lebih.
Tabel 7. Distribusi Responden
Hasil uji statistik diperoleh nilai signifikansi
Berdasarkan Pola Makan
Pola Makan n % 0.001 < dari 0,05 sehingga disimpulkan ada
Cukup 34 72,3
Kurang 13 27,7 hubungan antara adalah pengetahuan
Total 47 100
Sumber data primer, 2023 dengan status gizi anak di SD Negeri 59
Tabel 7 menunjukkan bahwa dari 47
Kendari.
responden, sebanyak 34 responden (72,3%)
memiliki pola makan yang cukup sementara
b. Hubungan Pola Makan Dengan
13 responden (27,7%) lainnya memiliki pola
Status Gizi Anak
makan yang kurang.
Tabel 9. Hubungan Pola Makan Dengan
5. Analisis Bivariat
Status Gizi Anak
a. Hubungan Pengetahuan Dengan
Status Gizi
Pola
Baik Kurang Lebih X2 ρ
Status Gizi Anak Makan
n % n % n %
Cukup 25 53,5 2 4,3 7 14,9
Tabel 8. Hubungan Pengetahuan Dengan Kurang 4 8,5 5
10,
6
4 8,5
9,905 0,007
14, 1
Total 29 61,7 7 23,4
Status Gizi Anak 9 1
Sumber data primer, 2023
Status gizi
Pengeta
huan
n
Baik
% n
Kurang
% n
Lebih
%
X2 ρ
Berdasarkan tabel 9 diketahui pada
Cukup 25 53,2 2 4,3 3 6,4
Kurang 4 8,5 5 10,6 8 17
16,
42
0,0
01
kategori pola makan yang cukup terdapat
23, 6
Total 29 61,7 7 14,9 11
4
Sumber data primer, 2023 sebanyak 25 siswa (53,5%) memiliki status
gizi baik, 2 siswa (4,3%) memiliki status
Berdasarkan tabel 8 diketahui pengetahuan
gizi kurang dan 7 siswa (14,9%) memiliki
yang cukup terdapat sebanyak 25 siswa
status gizi lebih. Sementara pada kategori
(53,2%) memiliki status gizi yang baik, 2 status gizi kurang terdapat 4 siswa (8,5%)
memiliki status gizi baik, 5 siswa (10,6%)
siswa (4,3%) memiliki status gizi yang
memiliki status gizi kurang dan 4 siswa
kurang dan 3 siswa (6,4%) memiliki status
(8,5%) memiliki status gizi lebih. Hasil uji
gizi yang lebih. Sementara pada kategori statistik diperoleh nilai signifikansi 0.007 <
dari 0,05 sehingga disimpulkan ada
pengetahuan yang kurang terdapat 4 siswa
hubungan antara pola makanan dengan
(8,5%) memiliki status gizi baik, 5 siswa
status gizi anak di SD Negeri 59 Kendari. yang telah diproses oleh akal budi dan
timbul secara spontan. Sedangkan untuk
PEMBAHASAN sifat dari pengetahuan itu sendiri terdiri dari
Status gizi adalah suatu ukuran tiga hal, yaitu spontan, intuitif dan subjektif.
mengenai kondisi tubuh seseorang dapat Selain itu pengetahuan juga bersifat benar
dilihat dari makanan yang dikonsumsi dan karena sesuai dengan realitas yang ada
penggunaan zat – zat gizi di dalam tubuh. (Suryana, 2015). Pengetahuan merupakan
status gizi dibagi menjadi tiga kategori, suatu landasan berfikir manusia dalam
yaitu status gizi cukup, status gizi kurang. melakukan suatu hal yang berkaitan dengan
Status gizi yang kurang pada balita pencarian jawaban atas pertanyaan yang
merupakan masalah gizi terbesar yang ada, seperti berkaitan dengan status gizi
ditemukan di Indonesia. Penyebab gizi anak.
kurang tidak hanya jumlah konsumsi Hasil penelitian menemukan pada
tetapi juga pada pola pemberian makan kategori pengetahuan yang cukup terdapat
balita secara keseluruhan yang sebanyak 25 siswa (53,2%) memiliki status
kurang/tidak mencukupi kebutuhan. gizi yang baik Sementara pada kategori
Susunan hidangan yang tidak seimbang pengetahuan yang kurang terdapat 5 siswa
atau kurang beragam (kualitas) turut (10,6%) memiliki status gizi kurang. Hasil
menjadi faktor penyumbang tidak ini menunjukkan bahwa semakin baik
langsung yang dapat dipengaruhi dari segi pengetahuan yang dimiliki semakin baik
ekonomi, budaya dan tingkat pengetahuan pula status gizi anak. Hal ini dikarenakan
orang tua khususnya ibu sekaligus. pengetahuan yang baik membentuk pola
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui asuh orang tua dalam memberikan nutrisi
hubungan pengetahuan dan pola makan yang sesuai dan dibutuhkan oleh anaknya.
terhadap status gizi anak di SD Negeri 59 Hasil ini sejalan dengan penelitian
Kendari. Rakhmawati (2014), bahwa terdapat
a. Hubungan Pengetahuan Dengan kecenderungan pola asuh dengan status
Status Gizi Anak SD Negeri 59 gizi. Dengan kata lain, jika pola asuh anak
Kendari dalam keluarga baik tentunya tingkat
Pengetahuan adalah suatu hal yang konsumsi pangan anak juga akan semakin
berasal dari pancaindra dan pengalaman baik dan akhirnya akan mempengaruhi
keadaan gizi anak. Pola asuh yang baik Negeri 59 Kendari. Hasil penelitian ini
terjadi jika memiliki pengetahuan yang baik. sejalan dengan penelitian yang dilakukan
Pengetahuan ibu dimanfaatkan dalam Wahyuni (2016) yang berjudul hubungan
pemilahan bahan makanan, tersedianya tingkat pengetahuan ibu tentang gizi balita
jumlah makanan yang cukup dan dengan status gizi balita di Wilayah Kerja
keanekaragaman makanan. dipengaruhi oleh Puskesmas Pleret, Bantul, Yogyakarta.
tingkat pengetahuan dan sikap ibu sendiri Hasil penelitian tersebut memperlihatkan
tentang makanan dan gizinya. Pengetahuan ada hubungan tingkat pengetahuan ibu
ibu yang kurang baik dan sikap ibu yang tentang gizi balita dengan status gizi balita
kurang baik akan mempengaruhi atau di wilayah kerja Puskesmas Pleret Bantul
berdampak pada status gizi balita Yogyakarta dengan tingkat keeratan rendah
Faktor yang berhubungan erat yang ditunjukan dari nilai p (value) = 0,000
dengan pengetahuan adalah tingkat (<0,05).
pendidikan. Sesuai dengan yang b. Hubungan Pola Makan Dengan
dikemukakan oleh Soetijiningsih, 2014, Status Gizi Anak SD Negeri 59
bahwa pendidikan orang tua merupakan Kendari
salah satu faktor yang penting dalam status Pola makan merupakan salah satu
gizi. Karena dengan pendidikan yang baik, faktor yang dapat mempengaruhi status
maka orang tua dapat menerima segala gizi anak. Pola makan yang tidak sesuai
informasi dari luar tentang cara pengasuhan akan menyebabkan asupan gizi berlebih atau
anak yang baik terutama bagaimana ibu sebaliknya kekurangan. Asupan berlebihan
memberikan makanan kepada anak, menyebabkan kelebihan berat badan dan
bagaimana menjaga kesehatan anak, penyakit lain yang disebabkan oleh
pendidikannya, dan sebagainya. Sehingga kelebihan gizi. Sebaliknya, asupan makanan
makin banyak pengetahuan yang dimiliki kurang dari yang dibutuhkan akan
dan perilaku yang diharapkan akan muncul menyebabkan tubuh menjadi kurus dan
polah asuh yang baik. rentan terhadap penyakit.
Hasil uji statistic diperoleh nilai Hasil penelitian menunjukkan pada
signifikansi 0.001 < dari 0,05 sehingga kategori pola makan yang cukup terdapat 25
disimpulkan ada hubungan antara adalah responden (53,5%) memiliki status gizi
pengetahuan dengan status gizi anak di SD yang baik. Pola makan yang baik dapat
memperbaiki status gizi anak karena goreng. Menurut WHO dalam (Apriliana,
terpenuhinya nutrisi yang dibutuhkan oleh 2017), mengatakan bahwa masalah gizi
anak. Hal ini sejalan dengan Sulistyoningsih kurang disebabkan oleh beberapa faktor.
dalam (Nasution,2016) mengatakan bahwa Faktor-faktor diantaranya terbagi menjadi
pola makan adalah gambaran mengenai dua yaitu faktor langsung dan faktor tidak
macam, jumlah, dan komposisi bahan langsung. Faktor langsung status gizi yaitu
makanan yang dimakan tiap hari oleh satu asupan makanan dan penyakit infeksi.
orang yang merupakan ciri khas dari suatu Menurut Widodo dalam (Sa’diya, 2015)
kelompok masyarakat tertentu. Menurut menyatakan bahwa anak yang pola
Damaiyanti dalam (Nasution et al., 2016), makannya kurang karena pola makan yang
bahwa mengkonsumsi makanan yang baik salah.
akan memungkinkan untuk mencapai Hasil penelitian juga menemukan
kondisi kesehatan dan kondisi gizi yang bahwa pola makan yang cukup terdapat
baik. sebanyak 2 responden (4,3%) memiliki
Hasil penelitian juga menemukan status gizi yang kurang. Hal ini dipengaruhi
pada kategori pola makan yang kurang oleh beberapa faktor yang mempengaruhi
terdapat 7 responden (14,9%) dengan status seperti tingkat kemampuan keluarga untuk
gizi kurang. Menurut Damaiyanti dalam menyediakan makanan masih rendah.
(Nasution dkk., 2016) mengatakan bahwa Perlu diingat juga bahwa ada faktor
pola makan merupakan faktor yang eksternal yang juga mempengaruhi status
berhubungan langsung dengan status gizi gizi anak yaitu ekonomi keluarga,
sehingga dengan mengkonsumsi makanan pendidikan, pekerjaan dan faktor internal
yang rendah gizi mengakibatkan kondisi yaitu kondisi fisik.
atau keadaan gizi kurang. Oleh karena itu Hasil uji statistic diperoleh nilai
peneliti berasumsi bahwa anak yang pola signifikansi 0.007 < dari 0,05 sehingga
makannya kurang karena orang tua tidak disimpulkan ada hubungan antara pola
mengetahui kandungan gizi yang terdapat makanan dengan status gizi anak di SD
dalam setiap makanan yang diberikan Negeri 59 Kendari. Hasil penelitian ini
kepada anaknya. Hal ini terlihat pada saat sejalan dengan penelitian Sapira dan Yeni
makan siang di sekolah tampak bekal yang (2016) yang menemukan bahwa terdapat
dibawa oleh anak seperti nasi dengan mie hubungan yang bermakna antara pola makan
dengan status gizi anak di SDN 43 Kota 1. Perlu dikaji pengaruh pendidikan ibu
Pekanbaru yang ditunjukkan oleh p value terhadap tingkat pengetahuan ibu
0,000 <alpha 0,05. sehingga mempengaruhi status gizi
KESIMPULAN anak.
1. Kondisi status gizi pada siswa kelas III- 2. Perlu dikaji pengaruh pendapatan
V di SD Negeri 59 Kendari adalah keluarga dalam kaitannya dengan
sebanyak 61,7% siswa memiliki status pemberian pola makan sehingga
gizi baik, 14,9% siswa memiliki gizi mempengaruhi status gizi anak.
kurang dan 11 23,4% siswa memiliki DAFTAR PUSTAKA
status gizi lebih. 1. Amirullah, A., Andreas Putra, A.T. dan
2. Tingkat pengetahuan ibu siswa kelas Daud Al Kahar, A.A. (2020) ‘Deskripsi
III-V di SD Negeri 59 Kendari adalah Status Gizi Anak Usia 3 Sampai 5
dari 47 responden sebanyak 30 Tahun Pada Masa Covid-19’, Murhum :
responden (63,8%) memiliki Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 1(1),
pengetahuan yang cukup sementara 17 pp. 16–27.
responden lainnya (36,2%) memiliki 2. Andriani, M., & Wirjatmadi, B. (2016).
pengetahuan yang kurang Pengantar Gizi Masyarakat. Jakarta :
3. Gambaran pola makan siswa kelas III-V PT. Fajar Interpratama Mandiri.
di SD Negeri 59 Kendari adalah dari 47 3. Anggoro, Decky (2014) Hubungan
responden sebanyak 34 responden Tingkat Pengetahuan Ibu Dengan Status
(72,3%) memiliki pola makan yang Gizi Anak Usia Sekolah Dasar Kelas
cukup sementara 13 responden (27,7%) Rendah Di Sdn Jatian 03 Kecamatan
lainnya memiliki pola makan yang Pakusari Kabupaten Jember.
kurang. 4. Asmin, 2021. Hubungan Pola Makan
4. Terdapat hubungan antara pengetahuan Terhadap Status Gizi Anak Sekolah
ibu dengan status gizi siswa kelas III-V Dasar. Fakumi Medical Journal: Jurnal
SD Negeri 59 Kendari. Mahasiswa Kedokteran
5. Terdapat hubungan antara pola makan 5. Ayu, D., & Santoso, S.K. (2017).
dengan status gizi siswa kelas III-V SD Hubungan Pola Makan (Jumlah, Jenis
Negeri 59 Kendari. dan Frekuensi) Status Gizi
SARAN (Antropometri dan Survei Konsumsi)
dengan Keteraturan Haid Pada Remaja Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2017.
Putri di SMA Negeri 51 Jakarta Timur Jurnal Riset Kesehatan Nasional,
Tahun 2015. Jurnal Ilmiah Kesehatan. 01(02):132–144.
9(1): 83-92. 12. Jemide, J. O., Obong, H. N. E., Edet, E.
6. Bella R. 2019. Pengaruh Pengetahuan E. dan Udoh, E. E., 2016. Association
Terhadap Minat Menabung Masyarakat of Maternal Nutrition Knowledge and
Pesantren Di Bank Syariah. Jurnal Child Feeding Practices with
Bilal. 2(1). Nutritional Status of Children in
7. Dyah Umiyarni Purnamasari, 2018. Calabar South Local Government Area,
Panduan gizi dan kesehatan anak Cross River State Nigeria. h. 293
sekolah. Yogyakarta : CV. Andi Offset. 13. Kasi, O. A., Kalesaran, A. F. C., &
ISBN 978-979-29-6732-6 Ratag, B. T. (2019). Hubungan Antara
8. Fadare O, Amare M, Mavrotas G, Kebiasaan Makan Dengan Kejadian
Akerele D, Ogunniyi A. 2019. Mother's Gastritis Di Wilayah Kerja Puskesmas
Nutrition- related Knowledge and Child Tateli Kabupaten Minahasa. Kesmas,
Nutrition Outcomes: Empirical 8(7):152–160.
Evidence from Nigeria.” PloS one vol. 14. Kementrian Kesehatan RI., 2018. Hasil
14. doi:10.1371/journal.pone.0212775. Utama Riset Kesehatan Dasar.
9. Ganis Indriati dan Wasisto Utomo 15. Kementrian Kesehatan RI., 2020.
(2014). Hubungan Pengetahuan Ibu Standar Penilaian Status Gizi.
Tentang Gizi Dengan Status Gizi 16. Lamia dkk., 2019 : kerangka pemikiran
Anaka Usia 1-3 Tahun – KC umn
10. Hendrawan, 2019. Gambaran Tingkat 17. Prihatmoko, A. D., & Nurhayati, F.
Pengetahuan Tenaga Kerja Pt “X” (2019). Survei Status Gizi Berdasarkan
Tentang Undang-Undang Dan TB/U Dan Imt/U Pada Siswa Kelas I
Peraturan Kesehatan Dan Keselamatan (Satu) SD Se-Kecamatan Pacitan.
Kerja Jurnal Delima Harapan Jurnal Pendidikan Olahraga Dan
11. Imayani, S., Ch, M., & Aritonang, J. Kesehatan, 288(2), 287–291.
(2017). Gastritis Dan Faktor-Faktor 18. Merita, Sapitri, W. I., & Sukandar, I.
Yang Berpengaruh ( Studi Kasus (2016). Hubungan Tingkat Stress Dan
Kontrol ) Di Puskesmas Bebesen Pola Konsumsi Dengan Kejadian
Gastritis Di Puskesmas Pakuan Baru malang
Jambi. Jurnal Akademika Baiturrahim, 23. Sugiyono. (2017). Metode Penelitian
5(1):51–58 Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
19. Notoatmodjo. (2021). Pengetahuan Bandung : Alfabeta, CV.
yang Tercakup dalam Domain Kognitif 24. Sumbara, Y. I. (2020). Hubungan Pola
Mempunyai 6 Tingkatan. Makan Dengan Kejadian Gastritis
20. Sa’diya, L. K. 2016. Hubungan pola Wilayah Kerja Puskesmas Cinunuk.
makan dengan status gizi anak pra Jurnal Ilmiah Kesehatan Iqra, 8(1):1–5
sekolah di paud tunas mulia claket 25. Thamaria, N. (2017). Penilaian Status
kecamatan pacet mojokerto. Jurnal Gizi. Kementrian Kesehatan Republik
Kebidanan Midwiferia, 1(2), 69-78. Indonesia, 317 Umboh M. Mayati. T.
21. Soumokil O. 2017. Hubungan Asupan Gitalia T M. 2018. Hubungan
Energi dan Protein dengan Status Gizi Pengetahuan Ibu Tentang Makanan
Anak Balita di Kecamatan Nusalaut Bergizi Dengan Status Gizi Pada Anak
Kabupaten Maluku Tengah. Global Di SDN Inpres Karatung 2 Kecamatan
Health Science. 2(4). Manganitu
22. Sudiyanto., 2015. Metode penelitian
kriteria objektif pengetahuan. Poltekkes

You might also like