ArticleText 134963 1 10 20210430isijurnal

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 17

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/351268046

STRUKTUR KOMUNITAS DAN KONDISI KESEHATAN MANGROVE DI PULAU


MIDDLEBURG-MIOSSU, PAPUA BARAT COMMUNITY STRUCTURE AND
HEALTHINESS OF MANGROVE IN MIDDLEBURG-MIOSSU IS....

Article in Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis · May 2021


DOI: 10.29244/jitkt.v13i1.34484

CITATIONS READS

4 153

2 authors:

Doni Nurdiansah I Wayan Eka Dharmawan


National Research and Innovation Agency National Research and Innovation Agency - Indonesia
13 PUBLICATIONS 27 CITATIONS 48 PUBLICATIONS 200 CITATIONS

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Biodiversitas Biota di Selat Lembeh View project

COREMAP-CTI Project View project

All content following this page was uploaded by Doni Nurdiansah on 02 May 2021.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


 Open Access, April 2021 J. Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 13(1): 81-96
p-ISSN : 2087-9423 https://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalikt
e-ISSN : 2620-309X DOI: https://doi.org/10.29244/jitkt.v13i1.34484

STRUKTUR KOMUNITAS DAN KONDISI KESEHATAN MANGROVE


DI PULAU MIDDLEBURG-MIOSSU, PAPUA BARAT

COMMUNITY STRUCTURE AND HEALTHINESS OF MANGROVE


IN MIDDLEBURG-MIOSSU ISLAND, WEST PAPUA

Doni Nurdiansah & I Wayan Eka Dharmawan*


Pusat Penelitian Oseanografi (P2O), LIPI, Jakarta, 14430, Indonesia
*E-mail: [email protected]

ABSTRACT
Mangrove ecosystem plays important role in a small island’s existence and provided ecosystem
services. Its functionality highly depends on the size, community structure, and ecosystem quality. A
field study on the mangrove quality in a small island was conducted on Middleburg-Miossu Island as
a series of Nusa Manggala Expedition 2018. The study was aimed to analyze the community structure
and mangrove health index (MHI) of mangroves on the island related to remote sensing-based
vegetation indices. Mangrove area was divided into four zones (Z1-Z4). The study results showed that
the outmost zone was dominated by Sonneratia alba (IVI 263.32%), less than 50% of canopy
coverage, more than 20 cm of diameter, and a lower height. Meanwhile, the other three landward
zones were dominated by type C. tagal with more than 80% of canopy coverage and higher sapling
density. Based on the MHI value, mangrove in Middleburg-Miossu island was categorized into
moderate ranging from 38.7 to 60.7%. Based on AIC analysis, a combination of NBR, GCI, SIPI, and
ARVI vegetation indexes showed the highest regression coefficient, R2-adjusted, for predicting MHI,
which was 0.831. Interpolation of the predicted MHI value from the best model showed that 6.56 ha
mangroves at the research site or 40.74% were in the healthy condition.

Keywords: community structure, interpolation, mangrove, mangrove health index, zonation

ABSTRAK
Ekosistem mangrove memiliki peranan penting bagi eksistensi dan penyediaan jasa ekosistem kepada
masyarakat di pulau kecil. Fungsionalitas mangrove sangat tergantung dari ukuran, struktur komunitas
dan kualitas ekosistem. Penelitian tentang penilaian kualitas struktur komunitas mangrove pulau kecil
telah dilakukan di Pulau Middleburg-Miossu sebagai rangkaian dari Ekspedisi Nusa Manggala 2018.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis struktur komunitas dan indeks kesehatan mangrove (MHI)
mangrove di pulau tersebut yang dihubungkan dengan indeks-indeks vegetasi berbasis pengindraan
jauh. Lokasi penelitian dibagi menjadi empat zona (Z1-Z4) dan hasil penelitian menunjukkan bahwa
zona terdepan didominasi oleh jenis Sonneratia alba (INP 263,32%) dengan persentase tutupan kanopi
< 50%, ukuran diameter > 20 cm dan ketinggian tegakan yang lebih rendah. Sementara itu, tiga zona
lainnya ke arah darat, didominasi oleh jenis Ceriops tagal dengan persentase tutupan kanopi >80%,
serta kerapatan pancang yang cukup tinggi. Secara keseluruhan, kondisi kesehatan mangrove di lokasi
penelitian termasuk dalam kategori sedang/cukup baik dengan rentang nilai MHI 38,7-60,7%.
Berdasarkan analisis AIC, kombinasi indeks vegetasi NBR, GCI, SIPI dan ARVI menunjukkan nilai
koefisien regresi yang paling tinggi untuk memprediksi nilai MHI, yaitu 0,831. Interpolasi nilai MHI
berdasarkan model regresi linier terbaik menunjukkan bahwa 6,56 ha mangrove di lokasi penelitian
atau 40,74% termasuk dalam kategori sehat.

Kata kunci: interpolasi, mangrove indeks kesehatan mangrove (MHI), struktur komunitas, zonasi

Department of Marine Science and Technology FPIK-IPB, ISOI, and HAPPI 81


Struktur Komunitas dan Kondisi Kesehatan Mangrove . . .

I. PENDAHULUAN perlindungan terhadap dampak banjir rob dan


abrasi pantai (Menéndez et al., 2020; Xiao et
Indonesia merupakan negara al., 2020). Ketersediaan air tawar bagi
kepulauan tropis yang memiliki luasan masyarakat pesisir juga didukung oleh
ekosistem mangrove terbesar di dunia. keberadaan ekosistem mangrove yang
Penelitian Giri et al. (2011) menunjukkan memiliki kemampuan dalam mencegah
bahwa sebanyak 22,6% dari luasan mangrove intrusi air laut (Hilmi et al., 2017). Kayu
global ditemukan di Indonesia. Program Satu mangrove juga dapat dimanfaatkan secara
Peta Kementerian Lingkungan Hidup dan bijak untuk membuat struktur bangunan atau
Kehutanan menghasilkan data luasan kapal (Tabalessy, 2014).
mangrove Indonesia sebesar 3,36 juta ha Fungsionalitas ekosistem mangrove
(Rahadian et al., 2019). Walaupun luasan berkaitan erat dengan ukuran, struktur
yang ditemukan saat ini telah tereduksi tegakan dan kualitas komunitas mangrove.
sekitar 140 ribu ha sejak tahun 2012 (Ilman Lebar hutan dan struktur komunitas
et al., 2016). Degradasi mangrove Indonesia berpengaruh pada kemampuan mangrove
merupakan salah satu yang terbesar di dunia dalam mereduksi gelombang (Bao, 2011,
dan dipercaya berpengaruh signifikan pada Horstman et al., 2014). Luasan yang lebih
perubahan iklim (Richards & Friess, 2016; besar menyediakan jasa ekosistem dan nilai
Atwood et al., 2017). Secara alamiah, ekonomi yang lebih tinggi (Rizal et al.,
sebaran mangrove di Indonesia yang sangat 2018). Ekosistem mangrove dengan jenis
luas didukung oleh posisi geografis di homogen memiliki jasa ekosistem karbon
wilayah tropis, panjang garis pantai terbesar yang lebih rendah dibandingkan dengan
kedua di dunia dan sebagian besar mangrove campuran (Tinh et al., 2020).
geomorfologi pesisir yang landai. Hal ini Namun, mangrove yang terdegradasi akan
menyebabkan mangrove dapat tumbuh terancam kehilangan keanekaragaman biota
dengan baik bukan hanya di pulau yang dan jasa ekosistemnya (Carugati et al., 2018;
dikategorikan berukuran besar, tapi juga Sippo et al., 2020). Oleh karena itu,
ditemukan di pulau-pulau kecil (Nugroho et penentuan kualitas komunitas mangrove
al., 2019; Dharmawan & Pramudji, 2020; sangat diperlukan untuk menganalisis jasa
Insani et al., 2020; Kusmana et al., 2020). ekosistem mangrove.
Komunitas mangrove yang tumbuh Pengukuran kualitas kesehatan
pada pulau-pulau kecil memiliki peranan mangrove dapat dilakukan dengan
yang cukup signifikan secara ekologi, fisik, menggunakan analisis parameter struktur
dan sosial ekonomi. Bersama dengan lamun komunitas, pengindraan jauh dan kombinasi
dan terumbu karang, mangrove membentuk dari keduanya. Penelitian Prasetya et al.
satu ekosistem pesisir yang lengkap untuk (2017) menggunakan kerapatan pohon,
mendukung siklus hidup biota laut (Du et al., indeks keanekaragaman, indeks
2020). Biota yang bernilai ekonomis tinggi keseragaman, dan jumlah spesies untuk
menjadi sumber pangan dan perdagangan menentukan nilai kesehatan mangrove.
diperoleh dari ekosistem mangrove (Benzeev Namun, nilai ini akan tidak cukup stabil pada
et al., 2017; Aye et al., 2019; Seary et al., mangrove yang bersifat homogen seperti di
2020). Nilai estetik ekosistem mangrove pulau-pulau kecil. Sementara itu, penentuan
membuka peluang aktivitas pariwisata kualitas mangrove secara spasial telah
ekologi (Spalding & Parrett, 2019). Isu dipelajari dengan memanfaatkan data citra
perubahan iklim dan peningkatan muka air satelit (Razali et al., 2019; Chougule &
laut menjadikan mangrove sebagai pelindung Sapkale, 2020). Penelitian Faridah-Hanum et
untuk eksistensi pulau kecil (Wong et al., al. (2019), memperkenalkan Mangrove
2018). Mangrove mampu memberikan Quality Index (MQI) yang mampu

82 http://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalikt
Nurdiansah & Dharmawan (2021)

menggambarkan kualitas mangrove dari 2018. Titik pengambilan data dibagi menjadi
keterkaitan kondisi kesehatan parameter empat zona (Z1-Z4) berdasarkan nilai NDVI
biotik, abiotik dan sosial ekonomi. Parameter (Normalized Difference Vegetation Index).
yang cukup kompleks pada MQI Gambaran awal tentang zonasi mangrove di
menimbulkan permasalahan dalam lokasi penelitian mengacu pada Valderrama-
kebutuhan sumber daya penelitian. Analisis Landeros et al. (2018). Pada setiap zona
Dharmawan et al. (2020a) terhadap dataset dilakukan pembuatan plot penelitian untuk
COREMAP CTI menghasilkan parameter pengambilan data berdasarkan ketersediaan
struktur tegakan terseleksi untuk menyusun sumber daya (Gambar 1). Zona 4 memiliki
formula Mangrove Health Index (MHI) yang luasan tertinggi dibandingkan dengan zona
cukup sederhana sehingga mudah diterapkan. lainnya, yaitu 4,62 ha atau dengan proporsi
Nilai MHI menggambarkan kualitas 28,90%. Sementara itu, luasan mangrove
komunitas mangrove yang merupakan subjek terendah pada zona 1 yang memiliki substrat
utama dalam ekosistem. Analisis keras (pasir dan pecahan karang) dengan
pengindraan jauh menjadi peluang terkini luasan 3,69 ha atau 23,10% dari total luasan
untuk dimodelkan dengan nilai-nilai MHI mangrove. Zona 2 dan 3 memiliki luasan dan
sehingga memberikan gambaran kondisi proporsi yang hampir mirip, yaitu 3,87 ha
kesehatan mangrove secara menyeluruh di (24,22%) dan 3,80 ha (23,78%).
satu lokasi penelitian. Oleh karena itu,
analisis hubungan tersebut perlu diteliti lebih 2.2. Pengukuran Struktur Komunitas
dalam untuk mendapatkan formulasi terbaik Mangrove
yang potensial untuk diterapkan secara lebih Pengambilan data struktur komunitas
luas. mangrove dilakukan dengan memanfaatkan
Penelitian ini bertujuan untuk analisis citra satelit terutama dalam
menganalisis struktur komunitas dan indeks penentuan lokasi dan pengambilan
kesehatan mangrove (MHI) mangrove yang kesimpulan struktur komunitas kawasan
terdapat di sebuah pulau kecil. Pulau (Dharmawan et al., 2020a). Penempatan plot
Middleburg-Miossu, Papua Barat dipilih berukuran 10 x 10 m (A = 100 m2) dalam
sebagai lokasi studi kasus dalam penelitian pengambilan data dilakukan berdasarkan
ini karena merupakan salah satu pulau kecil zonasi mangrove dengan metode stratified
terdepan Indonesia yang berbatasan langsung purposive sampling. Jumlah plot minimal
dengan Samudra Pasifik; adanya pada tiap zona sebanyak tiga plot (Gambar
perlindungan mangrove melalui sasi oleh 1). Lingkar batang tegakan mangrove atau
masyarakat untuk menjaga habitat biota laut keliling batang (KLL) diukur pada seluruh
tersebut, dan tidak berpenghuni karena tegakan yang ditemukan pada kategori pohon
masyarakat lebih memilih untuk tinggal di (KLL ≥ 16 cm) dan pancang (KLL < 16 cm,
daratan utama Papua. Analisis spasial juga minimal 5 cm). Kategori semai yang
digunakan dalam penelitian ini untuk memiliki tinggi <1,5 m dan belum
memberikan gambaran utuh tentang kondisi bercabang, dihitung dalam seluruh area plot.
kesehatan komunitas mangrove. Seluruh tegakan pada setiap kategori
diidentifikasi berdasarkan Tomlinson (2016).
II. METODE PENELITIAN Pengukuran lingkar batang dilakukan untuk
memperoleh data diameter (DBH), basal area
2.1. Waktu dan Tempat (BA), frekuensi (F), kerapatan (K),
Penelitian ini dilakukan di Pulau dominansi jenis (D) dan Indeks Nilai Penting
Middleburg-Miossu untuk mendukung (INP).
Ekspedisi Nusa Manggala pada Desember

J. Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 13(1): 81-96 83


Struktur Komunitas dan Kondisi Kesehatan Mangrove . . .

Gambar 1. Pengambilan sampel sebaran kuadrat pada setiap zona mangrove (Z1-Z4) di Pulau
Middleburg-Miossu.
Figure 1. Sampling quadrates distribution on each mangrove zones (Z1-Z4) in Middleburg-
Miossu island.

Tinggi komunitas mangrove (Ht) foto hemisphere diambil dengan


diestimasi dengan melibatkan tiga data input menggunakan kamera ponsel pintar dengan
yaitu, sudut puncak tegakan tertinggi (Ɵ) resolusi 5 MP (Ptotal = 5.038.848 piksel).
pada komunitas, tinggi mata pengamat dari Pengambilan foto dilakukan mengikuti
tanah (Ho) serta jarak pengukuran (d). Sudut persyaratan valid berdasarkan Dharmawan
tegakan diukur dengan menggunakan (2020). Sebanyak lima foto diambil pada
Protractor yang terpasang pada perangkat setiap plot sehingga diperoleh 90 sampel
berbasis Android yang telah dikalibrasi secara keseluruhan. Foto dianalisis dengan
sebelumnya. Penghitungan tinggi tegakan menggunakan perangkat lunak imageJ untuk
komunitas dilakukan mengikuti persamaan 1. mendapatkan jumlah piksel pada foto yang
merepresentasikan kanopi (P255). Persentase
...........................(1) tutupan kanopi komunitas mangrove (C)
diperoleh dengan persamaan 2.
Metode Hemispherical Photography
digunakan untuk menentukan persentase ..................................(2)
tutupan kanopi komunitas mangrove. Sampel

84 http://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalikt
Nurdiansah & Dharmawan (2021)

2.3. Penghitungan Mangrove Health Automatic Classification Plug-in (SCP) pada


Index (MHI) perangkat lunak QGIS (Purwanto & Ardli,
Nilai MHI setiap plot diperoleh dari 3 2020).
komponen dari parameter struktur komunitas
mangrove, yaitu: nilai skor dari persentase ........................... (3)
tutupan kanopi komunitas (SC), kerapatan
pancang (Snsp) dan diameter pancang-pohon ........................ (4)
(SDBH) yang dihitung mengikuti persamaan
3-6 (Dharmawan et al., 2020a). Sementara ................... (5)
itu, interpolasi MHI dilakukan dengan
menggunakan koefisien regresi linier terbesar .................... (6)
antara MHI dengan indeks vegetasi berbasis
pengindraan jauh (Tabel 1). Citra satelit
Sentinel 2 dengan kode 2.4. Analisis Data
L1C_T52MHE_A028485_20201205T01371 Data persentase tutupan kanopi,
1 digunakan dalam analisis indeks vegetasi kerapatan (pohon, pancang dan semai),
berbasis pengindraan jauh. Citra satelit diameter, tinggi dan basal area dianalisis
dikoreksi secara atmosferik dan geometrik secara deskriptif kuantitatif untuk
dengan menggunakan plug-in Semi- mendapatkan nilai rata-rata dan standar

Tabel 1. Indeks vegetasi berdasarkan analisis penginderaan jauh yang digunakan dalam
penelitian ini.
Table 1. Vegetation indices based on remote sensing analysis used in this study.

Vegetation Indices Reference Formula

NDVI (Normalized Difference Vegetation Index)1

MI (Mangrove Index) 1

MVI (Mangrove Vegetation Index)2

SAVI (Soil Adjusted Vegetation Index) 1

NBR (Normalized Burn Ratio) 1

GCI (Green Chlorophyll Index) 1

EVI (Enhanced Vegetation Index) 1

SIPI (Structure Insensitive Pigment Index) 1

ARVI (Atmospherically Resistant Vegetation Index) 1


Information: NIR= Near Infrared, SWIR= Short-wave Infrared, L= 1, G= 2,5, C1= 6, C2=
7.5. References: 1Dharmawan et al. (2020a); 2Baloloy et al. (2020).

J. Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 13(1): 81-96 85


Struktur Komunitas dan Kondisi Kesehatan Mangrove . . .

eror di setiap zona. Rata-rata data parameter III. HASIL DAN PEMBAHASAN
tersebut dan indeks nilai penting (INP) setiap
jenis pada seluruh area mangrove di Pulau 3.1. Struktur Komunitas Mangrove
Middleburg-Miossu dihitung dengan Secara keseluruhan, jenis Ceriops
mempertimbangkan proporsi luasan tagal mendominasi cukup tinggi di lokasi
mangrove pada setiap zona (Dharmawan et penelitian berdasarkan nilai INP sebesar
al., 2020a). Uji normalitas Shapiro-Wilk 153,32% (Tabel 2). Sementara itu, jenis
dilakukan untuk memperoleh sebaran data Sonneratia alba ditemukan dengan proporsi
yang normal dan dilanjutkan dengan INP lebih rendah, yaitu 83,27%. Nilai
melakukan analisis parametrik selanjutnya. tersebut sangat dipengaruhi oleh dominansi
Analisis of variance (ANOVA) yang jenis tersebut pada setiap zona. Jenis C. tagal
dilanjutkan dengan uji beda nyata Tukey pada mulai mendominasi pada zona 2 (Z2) dengan
setiap parameter dilakukan untuk INP 125,47% dan kemudian semakin
memperoleh perbedaan nilai rata-rata antar meningkat pada dua zona lainnya ke arah
zona. Analisis regresi linier setiap indeks darat. Sedangkan, jenis S. alba sangat
vegetasi berbasis pengindraan jauh dengan mendominasi pada zona terdepan yang
nilai MHI setiap plot penelitian digunakan memiliki substrat keras yang terdiri dari pasir
untuk memperoleh interpolasi nilai MHI putih dan rubble dengan INP 263,32%.
terbaik pada citra satu band. Stepwise-Akaike Dominansi jenis S. alba semakin berkurang
Interference Criterion (AIC) juga dilakukan ke arah daratan. Jenis B. gymnorrhiza dan X.
untuk mengidentifikasi kemungkinan granatum cenderung hanya ditemukan pada
pengaruh lebih dari satu indeks vegetasi dua zona tengah (Z2 dan Z3). Jenis X.
terhadap nilai MHI. Nilai koefisien regresi mollucensis tubuh cukup baik pada zona 3,
(R2-adjusted) tertinggi digunakan untuk sedangkan R. stylosa lebih banyak ditemukan
melakukan interpolasi sederhana sebaran pada zona 2.
MHI pada citra satu band yang disajikan Dominansi tinggi oleh jenis C. tagal
dalam bentuk peta. Uji akurasi dilakukan pada zona 2 sampai 4 didukung oleh tipe
dengan menggunakan Root Mean Square substrat pasir berlumpur yang menjadi
Error (RMSE) (Muhsoni et al., 2018). preferensi bagi jenis ini. Penelitian Pribadi et
Luasan setiap kategori MHI berdasarkan al. (2020) juga menemukan dominansi tinggi
hasil interpolasi model terbaik dihitung dari C. tagal dengan INP 263,62% di Pulau
dengan menggunakan QGIS. Kanober, Kepulauan Ayau, Papua Barat.

Tabel 2. Species Important Value Index (INP) untuk setiap zona dan total luas di mangrove
Middleburg-Miossu.
Table 2. Species Important Value Index (INP) for each zones and total area in Middleburg-
Miossu’s mangroves.

Important Value Index/IVI (%) each zone


Mangrove Species
Z1 Z2 Z3 Z4 Total
Ceriops tagal 0.00 125.47 176.30 280.26 153.32
Bruguiera gymnorrhiza 0.00 35.04 28.33 0.00 15.22
Xylocarpus granatum 0.00 13.23 22.69 0.00 8.60
Xylocarpus molucensis 0.00 6.73 22.68 19.74 12.73
Rhizophora stylosa 36.68 58.07 18.19 0.00 26.86
Sonneratia alba 263.32 61.47 31.81 0.00 83.27

86 http://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalikt
Nurdiansah & Dharmawan (2021)

Penelitian Irwanto et al. (2020) Penelitian Nurdiansah & Dharmawan (2018)


menemukan jenis C. tagal zona tengah dan juga menemukan persentase tutupan kanopi
darat di Pulau Marsegu, Maluku pada yang lebih rendah pada komunitas mangrove
komunitas mangrove yang didominasi oleh yang didominasi penuh oleh S. alba
jenis B. gymnorrhiza. Sementara itu, jenis S. (61,02%) dibandingkan komunitas mangrove
alba merupakan jenis yang cukup umum yang didominasi oleh Rhizophoraceae di
ditemukan mendominasi pada pulau-pulau perairan Tidore dan sekitarnya. Pada
yang bersubstrat pecahan karang. komunitas yang serupa di pulau – pulau
Dharmawan (2020) menemukan bahwa karang di Kabupaten Biak diperoleh
mangrove yang bersifat oseanik di pulau persentase tutupan kanopi sekitar 61,32%
kecil Papua umumnya didominasi oleh S. (Dharmawan & Pramudji, 2020). Sementara
alba. Pulau Owi dan Wundi di Biak bahkan itu, pada komunitas mangrove
didominasi penuh (INP = 300%) oleh S. alba Rhizophoraceae di wilayah mangrove alami
karena tipe substratnya yang keras, pasir dan Kabupaten Wondama, diperoleh persentase
pecahan karang. tutupan kanopi komunitas mangrove diatas
Mangrove di Pulau Middleburg- 75% (Dharmawan & Widyastuti, 2017).
Miossu dengan luasan 16,11 ha memiliki Penelitian di Kepulauan Ayau juga
kondisi komunitas yang cukup baik. memperoleh persentase tutupan kanopi
Berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan komunitas mangrove tergolong tinggi dengan
Hidup No 201, tahun 2004, persentase rentang 76,57 – 86,49% (Pribadi et al.,
tutupan kanopi komunitas mangrove di Pulau 2020).
Middleburg-Miossu tergolong padat (C ≥ Persentase tutupan kanopi yang
75%), dengan nilai rata-rata sebesar rendah pada zona terdepan (Z1) dipengaruhi
75,82±2,60% (Tabel 3). Zona paling depan oleh rendahnya kerapatan tegakan pohon
(Z1) yang didominasi oleh S. alba memiliki yaitu sebesar 8±1 tegakan/100m2. Selain itu
persentase tutupan kanopi komunitas juga karena dan ditemukannya tegakan pada
mangrove paling rendah, yaitu 46,03±5,02% kategori pancang (Table 3). Kerapatan
dan berbeda signifikan dengan zona pancang sangat berpengaruh terhadap
penelitian lainnya (ANOVA: p<0,001). persentase tutupan kanopi. Namun,
Persentase tutupan kanopi mangrove pada komunitas S. alba memiliki tipe habitus unik
tiga zona lainnya memiliki nilai yang tidak yang cenderung berjarak satu sama lain antar
berbeda signifikan sekitar 84-85% (p>0,05). pohon yang berukuran besar sehingga tidak

Tabel 3. Parameter komunitas mangrove: tutupan tajuk (%), tinggi (m), kerapatan tegakan
(tegakan / 100m2) dan diameter setinggi dada (DBH, cm) pada setiap zona.
Table 3. Mangrove community parameters: canopy coverage (%), height (m), stands density
(stand/100m2) and diameter at breast-height (DBH, cm) on each zone.

Canopy Density (stand/100m2)


Sites Height (m) DBH (cm)
Coverage (%) Tree Sapling Seedling
Z1 46.03±5.02a 8±1a 0±0a 0±0a 12.58±1.01a 24.67±4.96a
b a b b b
Z2 84.57±2.31 11±2 22±7 2±2 15.27±0.63 10.87±2.78b
Z3 85.04±0.61b 10±1a 22±5b 7±7b 15.97±0.36b 10.14±2.82b
b a b b b
Z4 84.72±2.54 13±3 20±3 0±0 17.60±0.57 7.23±1.01b
Total 75.82±2.60 11±2 16±4 2±2 15.49±0.63 12.83±2.78
Information: Different superscripts following the values in the same parameter indicate
significant differences among zones at a significance level of 5% (ANOVA & Tukey) (P
<0.05). The values are presented as mean ± standard deviation.

J. Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 13(1): 81-96 87


Struktur Komunitas dan Kondisi Kesehatan Mangrove . . .

memungkinkan ditumbuhi pancang. Rata- kanopi memengaruhi celah dan intensitas


rata diameter pohon pada Z1 berukuran cahaya yang merupakan salah satu faktor
diatas 20 cm dan berbeda signifikan dengan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan
dua stasiun lainnya. Nurdiansah & semai (Peng et al., 2016). Kemampuan
Dharmawan (2018) dan Dharmawan & bertahan hidup semai menurun signifikan
Pramudji (2020) juga menemukan tren yang pada tutupan kanopi 60-90% (Jiang et al.,
sama pada komunitas alami S. alba dengan 2019).
kerapatan tegakan yang rendah namun Komunitas mangrove Middleburg-
memiliki ukuran yang cukup besar. Miossu memiliki ketinggian rata-rata
Walaupun persentase tutupan kanopinya 15,49±0,64 m. Zona 4 memiliki komunitas
rendah, namun kelompok Sonneratia mangrove tertinggi dengan rata-rata sebesar
berkompetisi ruang dengan menghasilkan 17,60±0,57 m. Ketinggian komunitas
senyawa alelopati yang mampu menghambat mangrove pada zona 4 tidak berbeda
pertumbuhan tegakan lainnya (Xin et al., signifikan dengan zona 2 dan 3 (p>0,05).
2013; Zhang et al., 2018). Sementara itu, komunitas mangrove dengan
Tegakan pancang pada komunitas ketinggian terendah ditemukan pada zona 1
mangrove yang didominasi oleh kelompok dengan ukuran rata-rata 12,57±1,01 m dan
Rhizophoraceae pada kondisi alami berbeda signifikan dengan ketinggian
ditemukan memiliki kerapatan yang cukup komunitas mangrove di zona lainnya.
tinggi. Kerapatan pancang yang cukup rapat Walaupun demikian, ukuran diameter
pada zona 2, 3 dan 4 didominasi oleh C. tegakan pada zona 1 jauh lebih besar dan
tagal (Tabel 3). Penelitian lainnya pada berbeda signifikan dibandingkan zona
komunitas mangrove yang didominasi oleh lainnya dengan rata-rata 24,67±4,96 cm
kelompok Rhizophoraceae juga (p>0,05). Nilai maksimal dari diameter
menghasilkan kerapatan pancang yang cukup tegakan mangrove yang ditemukan di Pulau
tinggi, yaitu Wakatobi sebesar 23 Middleburg-Miossu adalah 124,73 cm pada
tegakan/100m2 (Utama et al., 2019); Bintan jenis S. alba yang tumbuh pada zona 2.
sebanyak 32 tegakan/100m2 (Rahmawati et Komunitas mangrove di Pulau
al., 2019); Nias Utara 31 tegakan/100m2 Middleburg-Miossu memiliki ketinggian dan
(Giyanto et al., 2018); dan Anambas 22 diameter tegakan rata-rata cukup tinggi jika
tegakan/100m2 (Sari et al., 2018). dibandingkan dengan penelitian sebelumnya
Pohon dan pancang yang padat yang juga dilakukan di pulau-pulau
dengan persentase tutupan yang tinggi pada berkarakteristik substrat kapur dan pecahan
zona 2 – 4 berimplikasi pada pertumbuhan karang. Monitoring yang dilakukan Utama et
semai mangrove yang rendah. Jumlah al. (2019) memperoleh ukuran tinggi dan
semaian di lokasi penelitian tergolong cukup diameter komunitas mangrove secara
rendah dengan rentang 0 – 7 tegakan/100m2 berturut-turut sebesar 9,27±0,74 m dan
dan tidak berbeda signifikan antar lokasi 11,37±1,69 cm pada mangrove di Kabupaten
penelitian (p>0,05). (Tabel 3). Hasil Wakatobi. Hasil penelitian ini memiliki
penelitian ini jauh lebih rendah dibandingkan ukuran morfometrik tegakan mangrove yang
dengan mangrove di Nias Utara dengan jauh lebih besar dibandingkan penelitian di
rentang 7-107 tegakan/100m2 (Giyanto et al., Kabupaten Nias Utara, yang ditemukan
2018); Padaido-Biak dengan semaian 1- 100 dengan ketinggian 5,37±0,20 m dengan
tegakan/100m2 (Dharmawan et al., 2019); diameter 7,79±0,37 cm (Giyanto et al.,
Anambas dengan kelimpahan 4-24 2018). Penelitian Dharmawan et al. (2019) di
2
tegakan/100m (Sari et al., 2018); dan pulau-pulau kecil di kawasan Taman Wisata
Wakatobi sebesar 0-82 tegakan/100m2 Perairan Padaido menemukan ukuran
(Utama et al., 2019). Persentase tutupan tegakan mangrove yang lebih besar dengan

88 http://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalikt
Nurdiansah & Dharmawan (2021)

ketinggian dan diameter tegakan berturut- yaitu persentase tutupan kanopi, diameter
turut sebesar 16,64±1,74 m dan 20,54±3,82 dan kelimpahan pancang (Dharmawan et al.,
cm. 2020b).
Hasil analisis regresi linier setiap
3.2. Indeks Kesehatan Mangrove indeks vegetasi berbasis pengindraan jauh
(Mangrove Health Index, MHI) dengan nilai MHI menunjukkan bahwa
Secara keseluruhan kondisi kesehatan Mangrove Vegetation Index (MVI) memiliki
mangrove di Pulau Middleburg-Miossu signifikansi hubungan yang paling tinggi
tergolong dalam kategori yang cukup baik dibandingkan dengan indeks lainnya secara
dengan rata-rata nilai MHI sekitar 60,7% individual (Tabel 4). MVI merupakan salah
(Gambar 2). Indeks terendah ditemukan pada satu pendekatan yang cepat dan akurat yang
mangrove Z1 dengan nilai MHI sebesar digunakan untuk mengidentifikasi ekosistem
38,7%. Stasiun Z2 dan Z3 memiliki mangrove pada citra satelit. Indeks ini
persentase nilai MHI diatas 66,7% yang mempertimbangkan informasi kehijauan dan
menunjukkan kondisi kesehatan mangrove kelembababan dengan akurasi 92% (Baloloy
pada zona-zona tersebut sangat baik. Hasil et al., 2020). Namun, hubungan yang lebih
penelitian ini mirip dengan hasil penelitian di signifikan diperoleh dengan
Kabupaten Biak Numfor yang memperoleh mengkombinasikan nilai indeks Normalized
nilai MHI sebesar 65% dengan rentang Burn Ratio (NBR), Green Chlorophyll Index
39,3%-76,8% (Dharmawan et al., 2020a). (GCI), Structure Insensitive Pigment Index
Nilai MHI terendah pada zona 1 dipengaruhi (SIPI) dan Atmospherically Resistant
oleh rendahnya nilai persentase tutupan Vegetation Index (ARVI). Tiga indeks
kanopi komunitas serta tidak adanya vegetasi pertama memiliki koefisien regresi
regenerasi pada tingkat pancang. Mangrove yang lebih kecil dari 0,50 (Tabel 4). Indeks
pada zona 2 dan 3 memiliki nilai MHI lebih NBR digunakan untuk menganalisis area
tinggi disebabkan parameter penyusun MHI 2020). Indeks GCI (Green Chloropil Index)
ditemukan dengan nilai yang cukup tinggi, umumnya digunakan untuk mengestimasi

Gambar 2. Nilai Indeks Kesehatan Mangrove (MHI) (%) tiap zona mangrove (Z1-Z4) dan
total luas (AVG) di pulau Middleburg-Miossu. Nilai disajikan sebagai mean ±
standar deviasi. Huruf yang berbeda di atas batang menunjukkan perbedaan yang
signifikan antar zona pada tingkat signifikansi 5% (P <0,05).
Figure 2. Mangrove Health Index (MHI) value (%) each mangrove zones (Z1-Z4) and total
area (AVG) in Middleburg-Miossu island. The values are presented as mean ±
standard deviation. Different letters above the bars show significant differences
among zones at a significance level of 5% (P <0.05).

J. Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 13(1): 81-96 89


Struktur Komunitas dan Kondisi Kesehatan Mangrove . . .

Tabel 4. Model linier untuk memprediksi nilai MHI berdasarkan indeks vegetasi
penginderaan jauh, koefisien regresi (disesuaikan R2), signifikansi (F), dan nilai uji
akurasi (RMSE).
Table 4. Linear models for predicting MHI value based on remote sensing vegetation indices,
regression coefficient (R2-adjusted), significance (F), and accuracy-test value
(RMSE).

Vegetation R2-
Formula: MHI (Y) = F RMSE
Indices (X) adjusted
NDVI 84.81*NDVI + 16.709 0.631 30.068*** 7.31
MI -3.488*MI + 97.967 0.480 16.705** 10.25
MVI 28.367*MVI + 75.135 0.711 42.897*** 6.46
SAVI 103.912*SAVI + 31.845 0.563 22.902*** 7.95
NBR 209.780*NBR-79.158 0.481 16.749** 12.49
GCI 2.677*GCI + 45.22 0.384 11.577** 9.44
EVI 7.85*EVI + 41.965 0.389 11.803** 9.41
SIPI -243.007*SIPI + 322.104 0.389 11.825** 9.40
ARVI 65.831*ARVI + 25.264 0.665 34.810*** 6.96
NBR, GCI, 102.12*NBR – 4.64*GCI
0.831 21.8987*** 4.46
SIPI,ARVI +178.15*SIPI + 159.53*ARVI - 252.39

Gambar 3. Interpolasi nilai MHI mangrove Middleburg-Miossu berdasarkan model prediksi


terbaik gabungan NBR, GCI, SIPI dan ARVI.
Figure 3. Interpolation of MHI value in Middleburg-Miossu’s mangrove, based on the best
predicting model combined by NBR, GCI, SIPI dan ARVI.

90 http://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalikt
Nurdiansah & Dharmawan (2021)

Tabel 5. Luas (ha) dan proporsi (%) untuk setiap kategori MHI pada ekosistem mangrove di
Pulau Middleburg-Miossu.
Table 5. Area (ha) and proportion (%) for each MHI category on the mangrove ecosystem in
Middleburg-Miossu island.

MHI Category Area (ha) Proportion (%)


Poor 0.57 3.53
Moderate 8.98 55.73
Healthy 6.56 40.74
Total 16.11 100.00

kandungan klorofil daun pada spesies zona terluar ditemukan S. alba yang tumbuh
bervariasi untuk merefleksikan kondisi dengan baik dengan ukuran diameter tegakan
fisiologi dan kesehatan vegetasi (Wu et al., yang cukup besar dan tinggi tegakan yang
2012). SIPI (Structure Insensitive Pigment lebih rendah dibandingkan dengan zona
Index) mempertimbangkan perbandingan lainnya. Komunitas mangrove secara
karotenoid terhadap klorofil untuk dapat keseluruhan menunjukkan kondisi kesehatan
menggambarkan kesehatan mangrove yang cukup baik atau kategori sedang
(Chaube et al., 2019). Sementara itu. ARVI berdasarkan nilai MHI. Penerapan kombinasi
memiliki nilai koefisien regresi yang cukup analisis pengindraan jauh dengan analisis
tinggi dengan MHI. Penelitian Siddiq et al. struktur komunitas mangrove dan MHI
(2020) menemukan korelasi ARVI yang mampu memberikan gambaran yang lebih
cukup baik dengan parameter cadangan utuh tentang kesehatan komunitas mangrove
karbon mangrove di Teluk Benoa Bali. di Pulau Middleburg-Miossu. Hanya kurang
Interpolasi dengan formulasi tersebut dari 5% mangrove di Pulau Middleburg-
menunjukkan bahwa sebagian besar Miossu yang memiliki kondisi kesehatan
mangrove di Pulau Middleburg-Miossu komunitas yang kurang baik.
memperlihatkan kondisi mangrove dalam
kategori sedang (55,73%) dan sebanyak UCAPAN TERIMA KASIH
40,74% atau 6,56 ha tergolong dalam kondisi
yang sangat baik. Hanya 3,53% area Terima kasih kami ucapkan kepada
mangrove termasuk dalam kategori PMO COREMAP CTI, LIPI serta segenap
kesehatan yang buruk. (Gambar 3 dan Tabel staf peneliti dan non peneliti dalam Ekspedisi
5). Nilai interpolasi ini cukup baik digunakan Nusa Manggala tahun 2018 yang didanai
karena hasil uji akurasi diperoleh nilai RMSE oleh World Bank. Terima kasih juga kepada
sebesar 4,46% atau kurang dari 5% (Tabel 4). Kepala Pusat Penelitian Oseanografi yang
Semakin rendah nilai RMSE menunjukkan telah memberikan dukungan dalam
formula yang digunakan semakin baik untuk pelaksanaan penelitian.
memprediksi nilai sebenarnya (Siddiq et al.,
2020). DAFTAR PUSTAKA

IV. KESIMPULAN Atwood, T.B., R.M. Connolly, H.


Almahasheer, P.E. Carnell, C.M.
Pulau Middleburg-Miossu memiliki Duarte, C.J.E. Lewis, X. Irigoien, J.J.
komunitas mangrove yang didominasi oleh Kelleway, P.S. Lavery, P.I.
C. tagal pada zona-zona darat dengan Macreadie, & O. Serrano. 2017.
persentase tutupan kanopi dan kerapatan Global patterns in mangrove soil
pancang yang tinggi. Sementara itu, pada

J. Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 13(1): 81-96 91


Struktur Komunitas dan Kondisi Kesehatan Mangrove . . .

carbon stocks and losses. Nature Chougule, V.A. & J.B. Sapkale. 2020.
Climate Change, 7(7): 523-528. Detecting changes and health status
https://doi.org/10.1038/nclimate3326 of mangrove forest in Achara estuary,
Aye, W.N., Y. Wen, K. Marin, S. Thapa, & Maraharashtra using remote sensing
A.W. Tun. 2019. Contribution of and GIS. Sustainability, Agri, Food
mangrove forest to the livelihood of and Environmental Research, 8(3):
local communities in Ayeyarwaddy 212-221.
region, Myanmar. Forests, 10(5): https://doi.org/ 10.7770/safer-V0N0-
414-426. art2093
https://doi.org/10.3390/f10050414 Dharmawan, I.W.E. & A. Widyastuti. 2017.
Baloloy, A.B., A.C. Blanco, R.R.C.S. Ana, & Pristine mangrove community in
K. Nadaoka. 2020. Development and Wondama gulf, West Papua,
application of a new mangrove Indonesia. Marine Research in
vegetation index (MVI) for rapid and Indonesia, 42(2): 73-82.
accurate mangrove mapping. ISPRS J. https://doi.org/10.14203/mri.v42i2.17
of Photogrammetry and Remote 5
Sensing, 166: 95-117. Dharmawan, I.W.E., R.S. Utama, Giyanto,
https://doi.org/10.1016/j.isprsjprs.202 L.P. Aji, P.C. Makatipu & A. Irawan.
0.06.001 2019. Monitoring kondisi kesehatan
Bao, T.Q. 2011. Effect of mangrove forest terumbu karang dan ekosistem pesisir
structures on wave attenuation in terkait di TWP. Padaido, Biak-
coastal Vietnam. Oceanologia, 53(3): Numfor. COREMAP-CTI, LIPI.
807-818. Jakarta. 152 hlm.
https://doi.org/10.5697/oc.53-3.807 Dharmawan, I.W.E. & Pramudji. 2020.
Benzeev, R., N. Hutchinson, & D.A. Friess. Mangrove community structure in
2017. Quantifying fisheries Papuan Small Islands, Case Study in
ecosystem services of mangroves and Biak Regency. Proceeding The IOP
tropical artificial urban shorelines. Conference Series: Earth and
Hydrobiologia, 803(1): 225-237. Environmental Science, Purwokerto,
https://doi.org/10.1007/s10750-017- Indonesia, 21 - 23 August 2019. 1-8
3299-8 pp. https://doi.org/doi:10.1088/1755-
Carugati, L., B. Gatto, E. Rastelli, M.L. 1315/550/1/012002
Martire, C. Coral, S. Greco, & R. Dharmawan, I.W.E., Suyarso, Y.I.
Danovaro. 2018. Impact of mangrove Ulumuddin, B. Prayudha & Pramudji.
forests degradation on biodiversity 2020a. Manual for mangrove
and ecosystem functioning. Scientific community structure monitoring and
reports, 8(1): 1-11. research in Indonesia. NAS Media
https://doi.org/10.1038/s41598-018- Pustaka. Makassar. 150 p.
31683-0 Dharmawan, I.W.E., T.A. Hadi, U.Y. Arbi,
Chaube, N.R., N. Lele, A. Misra, T.V.R. P.C. Makatipu, S. Rahmawati, A.
Murthy, S. Manna, S. Hazra, M. Budiyanto, A.B. Sitepu, B. Usman, P.
Panda, & R.N. Samal. 2019. Halang, Y. Kapitaraw, A.
Mangrove species discrimination and Sulaksmana, F.C.E. Dan & B.
health assessment using AVIRIS-NG Otoluwa. 2020b. Monitoring
hyperspectral data. Current kesehatan terumbu karang dan
Sciences, 116: 1136-1142. ekosistem terkait di Kabupaten Biak-
https://doi.org/10.18520/cs/v116/i7/1 Numfor. COREMAP CTI, LIPI.
136-1142 Jakarta. 231 p.

92 http://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalikt
Nurdiansah & Dharmawan (2021)

Du, J., M. Xie, Y. Wang, Z. Chen, W. Liu, J. Wave attenuation in mangroves: A


Liao, & B. Chen. 2020. Connectivity quantitative approach to field
of fish assemblages along the observations. Coastal Engineering,
mangrove-seagrass-coral reef 94: 47-62.
continuum in Wenchang, China. Acta https://doi.org/10.1016/j.coastaleng.2
Oceanologica Sinica, 39(8): 43-52. 014.08.005
https://doi.org/10.1007/s13131-019- Ilman, M., P. Dargusch, & P. Dart. 2016. A
1490-7 historical analysis of the drivers of
Faridah-Hanum, I., F.M. Yusoff, A. Fitrianto, loss and degradation of Indonesia’s
N.A. Ainuddin, S. Gandaseca, S. mangroves. Land use policy, 54: 448-
Zaiton, K. Norizah, S. Nurhidayu, 459.
M.K. Roslan, K.R. Hakeem, & I. https://doi.org/10.1016/j.landusepol.2
Shamsuddin. 2019. Development of a 016.03.010
comprehensive mangrove quality Insani, W.O.N., W. Widayati, & S.
index (MQI) in Matang Mangrove: Sawaludin. 2020. Analisis Degradasi
Assessing mangrove ecosystem hutan mangrove di Kecamatan
health. Ecological Indicators, 102: Kaledupa Kabupaten Wakatobi.
103-117. JAGAT, 4(1): 15-24.
https://doi.org/10.1016/j.ecolind.2019 https://doi.org/10.5281/zenodo.38712
.02.030 58
Giri, C., E. Ochieng, L.L. Tieszen, Z. Zhu, A. Irwanto, I., S.A. Paembonan, N.P. Oka, &
Singh, T. Loveland, J Masek, & N. R.I. Maulany. 2020. Growth
Duke. 2011. Status and distribution of characteristics of the mangrove forest
mangrove forests of the world using at the raised coral island of Marsegu,
earth observation satellite West Seram, Maluku. International J.
data. Global Ecology and of Innovative Science and Research
Biogeography, 20(1): 154-159. Technology, 5(10): 211-219.
https://doi.org/10.1111/j.1466- https://ijisrt.com/assets/upload/files/IJ
8238.2010.00584.x ISRT20OCT247.pdf
Giyanto, Mudjiono, F.D. Hukom, J. Jiang, Z., W. Guan, Y. Xiong, M. Li, Y.
Picasouw, S. Unyang, R. Haryanto, Chen, & B. Liao. 2019. Interactive
Djuwariah, L. Tanda, A.B. Sitepu, A. effects of intertidal elevation and light
Sidiq, Samsuardi, M.Y. Amrullah, Y. level on early growth of five
Zai, J. Gea, & A.P. Siregar. 2018. mangrove species under Sonneratia
Monitoring kesehatan terumbu karang apetala Buch. Hamplantation canopy:
dan ekosistem terkait di Kabupaten Turning monocultures to mixed
Nias Utara. COREMAP-CTI, LIPI. forests. Forests, 10(2): 83-97.
Jakarta. 120 p. https://doi.org/10.3390/f10020083
Hilmi, E., C. Kusmana, E. Suhendang, & I. Kusmana, C., F.G. Dwiyanti, & Z. Malik.
Iskandar. 2017. Correlation analysis 2020. Comparison of several methods
between seawater intrusion and of stands inventory prior to logging
mangrove greenbelt. Indonesian J. of towards the yield volume of
Forestry Research, 4(2): 151-168. mangrove forest in Bintuni Bay, West
https://doi.org/10.20886/ijfr.2017.4.2. Papua Province,
151-168 Indonesia. Biodiversitas J. of
Horstman, E.M., C.M. Dohmen-Janssen, Biological Diversity, 21(4): 1438-
P.M.F. Narra, N.J.F. Van den Berg, 1447.
M. Siemerink, & S.J. Hulscher. 2014.

J. Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 13(1): 81-96 93


Struktur Komunitas dan Kondisi Kesehatan Mangrove . . .

https://doi.org/10.13057/biodiv/d2104 Marine Park Indonesia. Advanced


23 Science Letters, 23(4): 3277-3282.
Menéndez, P., I.J. Losada, S. Torres-Ortega, https://doi.org/ 10.1166/asl.2017.9155
S. Narayan, & M.W. Beck. 2020. The Pribadi, R., I.W.E. Dharmawan, & A.K.
global flood protection benefits of Bahari. 2020. Penilaian kondisi
mangroves. Scientific reports, 10(1): kesehatan ekosistem mangrove di
1-11. Ayau dan Ayau Kepulauan,
https://doi.org/10.1038/s41598-020- Kabupaten Raja Ampat. Majalah
61136-6 Ilmiah Biologi Biosfera, 37(2): 106-
Muhsoni, F.F., A.B. Sambah, M. Mahmudi, 111.
& D.G.R. Wiadnya. 2018. https://doi.org/10.20884/1.mib.2020.3
Comparison of different vegetation 7.2.1206
indices for assessing mangrove Purwanto, A.D. & E.R. Ardli. 2020.
density using sentinel-2 imagery. Int. Development of a simple method for
J. Geomate, 14: 42-51. detecting mangrove using free open
https://doi.org/10.21660/2018.45.717 source software. J. Segara, 16(2): 71-
7 82.
Nugroho, T.S., A. Fahrudin, F. Yulianda, & https://doi.org/10.15578/segara.v16i2.
D.G. Bengen. 2019. Structure and 7512
composition of riverine and fringe Que, V.K.S., S.Y.J. Prasetyo, & C. Fibriani.
mangroves at Muara Kubu protected 2019. Analisis perbedaan indeks
areas, West Kalimantan, vegetasi normalized difference
Indonesia. Aquaculture, Aquarium, vegetation index (NDVI) dan
Conservation & Legislation, 12(1): normalized burn ratio (NBR)
378-393. Kabupaten Pelalawan Menggunakan
https://www.bioflux.com.ro/docs/201 Citra Satelit Landsat 8. Indonesian J.
9.378-393.pdf of Computing and Modeling, 2(1): 1-
Nurdiansah, D. & I.W.E Dharmawan. 2018. 7.
Komunitas mangrove di wilayah https://ejournal.uksw.edu/icm/article/
pesisir Pulau Tidore dan sekitarnya. view/2534/1177
Oseanologi dan Limnologi di Rahadian, A., L.B. Prasetyo, Y. Setiawan, &
Indonesia, 3(1): 1-9. K. Wikantika. 2019. A historical
https://doi.org/10.14203/oldi.2018.v3i review of data and information of
1.63 Indonesian mangroves area. Media
Peng, Y., J. Diao, M. Zheng, D. Guan, R. Konservasi, 24(2): 163-178.
Zhang, G. Chen, & S.Y. Lee. 2016. https://doi.org/10.29244/medkon.24.2
Early growth adaptability of four .163-178
mangrove species under the canopy Rahmawati, S., D. Kurniawan, R.D. Putra,
of an introduced mangrove plantation: I.B. Vimono, I.P. Putra, I.W.E.
Implications for restoration. Forest Dharmawan, B. Prayudha, U.Y. Arbi,
Ecology and Management, 373: 179- U.E. Hernawan, A. Budiyanto, A.
188. Rasyidin, M. Sinaga, & S.H.M.
https://doi.org/10.1016/j.foreco.2016. Nainggolan. 2019. Pemantauan
04.044 kesehatan terumbu karang dan
Prasetya, J.D. & F. Purwanti. 2017. ekosistem terkait di Kabupaten
Mangrove health index as part of Bintan. COREMAP CTI-LIPI,
sustainable management in mangrove Jakarta. 117 hlm.
ecosystem at Karimunjawa National

94 http://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalikt
Nurdiansah & Dharmawan (2021)

Rahmi, K.I.N. & N. Febrianti. 2020. https://doi.org/10.1016/j.ecss.2020.10


Pemanfaatan data sentinel-2 untuk 6918
analisis indeks area terbakar (burned Siddiq, A., M. Dimyati, & A. Damayanti.
area). J. Pengindraan Jauh 2020. Analysis of carbon stock
Indonesia, 2(1): 1-6. distribution of mangrove forests in
https://jurnal.mapin.or.id/index.php/jp the coastal city of Benoa, Bali with
ji/article/view/21/15 combination vegetation index, and
Razali, S.M., A.A. Nuruddin, & M. Lion. statistics approach. International J. on
2019. Mangrove vegetation health Advanced Science, Engineering and
assessment based on remote sensing Information Technology, 10(6): 2386-
indices for Tanjung Piai, Malay 2393.
Peninsular. J. of Landscape Ecology, https://doi.org/10.18517/ijaseit.10.6.1
12(2): 26-40. 2991
https://doi.org/10.2478/jlecol-2019- Sippo, J.Z., C.J. Sanders, I.R. Santos, L.C.
0008 Jeffrey, M. Call, Y. Harada, K.
Richards, D.R. & D.A. Friess. 2016. Rates Maguire, D. Brown, S.R. Conrad, &
and drivers of mangrove deforestation D.T. Maher. 2020. Coastal carbon
in Southeast Asia, 2000–2012. cycle changes following mangrove
Proceedings of the National Academy loss. Limnology and Oceanography,
of Sciences, 113(2): 344-349. 65(11): 2642-2656.
https://doi.org/10.1073/pnas.1510272 https://doi.org/10.1002/lno.11476
113 Spalding, M. & C.L. Parrett. 2019. Global
Rizal, A., A. Sahidin, & H. Herawati. 2018. patterns in mangrove recreation and
Economic value estimation of tourism. Marine Policy, 110: 103540-
mangrove ecosystems in 103547.
Indonesia. Biodiversity International https://doi.org/10.1016/j.marpol.2019.
J., 2(1): 98-100. 103540
https://doi.org/10.15406/bij.2018.02.0 Tabalessy, R. 2014. Economic value analysis
0051 of mangrove forest ecosystems in
Sari, NWP., M. Abrar, R.M. Siringoringo, Sorong, West Papua Province.
Nurhasim, R.D. Putra, M. Sinaga, Aquatic Science & Management, 2:
Jumsurizal, Irawan, F. Lestari, I. 39-43.
Pangestyansyah, A. Rasyidin, R. https://doi.org/10.35800/jasm.0.0.201
Sutiyadi, O.R. Sianturi, B.Perisha. 4.7305
2018. Monitoring Kesehatan Tinh, H.P., N.T.H. Hanh, V.V. Thanh, M.S.
Terumbu Karang dan Ekosistem Tuan, P.V. Quang, S.P. Sharma, &
Terkait di Kawasan Konservasi R.A. MacKenzie. 2020. A
Perairan Nasional, Taman Wisata comparison of soil carbon stocks of
Perairan, Kepulauan Anambas dan intact and restored mangrove forests
Laut Sekitarnya. COREMAP-CTI, in northern Vietnam. Forests, 11(6):
LIPI. Jakarta. 103 p. 660-669.
Seary, R., T. Spencer, M. Bithell, & C. https://doi.org/10.3390/f11060660
McOwen. 2020. Measuring Tomlinson, P.B., 2016. The Botany of
mangrove-fishery benefits in the Mangroves, Second Edition.
Peam Krasaop Fishing Community, Cambridge University Press, UK, 432
Cambodia. Estuarine, Coastal and p.
Shelf Science, 106918: 1-10. Utama, R.S., H.A.W. Cappenberg, D.
Anggraeni, I.N. Edrus, P. Makatipu,

J. Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 13(1): 81-96 95


Struktur Komunitas dan Kondisi Kesehatan Mangrove . . .

A. Irawan, I.W.E. Dharmawan, A. Xiao, H., F. Su, D. Fu, Q. Wang, & C.


Budiyanto, A.R. Dzumalex, & A. Huang. 2020. Coastal mangrove
Salatalohi. 2019. Kondisi kesehatan response to marine erosion:
terumbu karang dan ekosistem terkait Evaluating the impacts of spatial
di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi distribution and vegetation growth in
Tenggara. COREMAP CTI-LIPI. Bangkok Bay from 1987 to 2017.
Jakarta. 102 hlm. Remote Sensing, 12(2): 220-235.
Valderrama-Landeros, L., F. Flores-de- https://doi.org/10.3390/rs12020220
Santiago, J.M. Kovacs, & F. Flores- Xin, K., Q. Zhou, S.K. Arndt, & X. Yang.
Verdugo. 2018. An assessment of Invasive capacity of the mangrove
commonly employed satellite-based Sonneratia apetala in Hainan Island,
remote sensors for mapping China. J. of Tropical Forest Science,
mangrove species in Mexico using an 25(1): 70–78.
NDVI-based classification scheme. https://www.frim.gov.my/v1/JTFSOn
Environmental monitoring and line/jtfs/v25n1/70-78.pdf
assessment, 190(1): 1-13. Zhang, Y., F.P. Liang, Y.Y.W. Li, J.W.
https://doi.org/10.1007/s10661-017- Zhang, S.J. Zhang, H. Bai, Q. Liu,
6399-z C.Y.R. Zhong, & L. Li. 2018.
Wong, P.P. 2018. Coastal protection Allelopathic effects of leachates from
measures–case of Small Island two alien mangrove species,
Developing States to address sea- Sonneratia apetala and Laguncularia
level rise. Asian J. of Environment & racemosa on seed germination,
Ecology, 6(3): 1-14. seedling growth and antioxidative
https://doi.org/10.9734/AJEE/2018/41 activity of a native mangrove species
019 Sonneratia caseolaris. Allelopathy J.,
Wu, C., Z. Niu, & S. Gao. 2012. The 44(1): 119-130.
potential of the satellite-derived green https://doi.org/10.26651/allelo.j/2018-
chlorophyll index for estimating 44-1-1158
midday light use efficiency in maize,
coniferous forest and grassland. Received : 10 February 2021
Ecological Indicators, 14(1): 66-73. Reviewed : 15 March 2021
https://doi.org/10.1016/j.ecolind.2011 Accepted : 18 April 2021
.08.018

96 http://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalikt

View publication stats

You might also like