4087-Article Text-10669-1-10-20210304
4087-Article Text-10669-1-10-20210304
4087-Article Text-10669-1-10-20210304
Priyo Hutomo
Puslemasmil, Badan Pembinaan Hukum TNI
[email protected]
Abstract
The legal instruments regulating the development of military prisoners in Military Prison are
currently still based on the regulations which is not in accordance with the administration of national
prisons. The problem is how the perspective of the Legal System Theory of Lawrence M. Friedman
in reforming the Military Correctional System arrangements. Normative legal research methods are
used to examine law in its position as norms, using secondary data sources in the form of primary
and secondary legal materials. Data were collected through literature studies, then analyzed using
descriptive content analysis techniques. The results are the perspective of the Legal System of
Lawrence M. Friedman which is used to reform the Military Correctional System including reforms
in the structural aspects in the form of strengthening the Military Correctional Institution, the
substance in the form of drafting the Military Correctional Law Draft, and the cultural in the form
of legal awareness guidance and social reintegration of soldiers to return to being soldiers with the
TNI identity. It is suggested that the legal instruments for regulating the Military Correctional
System be carried out using the perspective of the Legal System of Lawrence M. Friedman.
Keywords: Legal System, Correctional, Military Correctional
Abstrak
Instrumen hukum pengaturan pembinaan narapidana militer di Lembaga Pemasyarakatan
Militer saat ini masih berdasarkan peraturan masa kolonial dan setelah kemerdekaan, yang tidak
sesuai dengan penyelenggaraan sistem pemasyarakatan nasional. Permasalahan disini adalah
bagaimana perspektif Teori Sistem Hukum Lawrence M. Friedman dalam melakukan
pembaharuan pengaturan Sistem Pemasyarakatan Militer. Metode penelitian hukum normatif
digunakan dalam tulisan ini untuk meneliti hukum dalam kedudukannya sebagai norma,
menggunakan data sekunder yaitu bahan hukum primer dan sekunder. Data dikumpulkan dengan
studi kepustakaan, kemudian diolah dan dianalisis dengan teknik deskriptif analisis isi. Hasil
penelitian yaitu perspektif Teori Sistem Hukum Lawrence M. Friedman digunakan untuk
melakukan pembaharuan pengaturan Sistem Pemasyarakatan Militer meliputi pembaharuan pada
aspek struktur berupa penguatan kelembagaan Pemasyarakatan Militer, aspek substansi berupa
penyusunan Rancangan Undang-Undang Pemasyarakatan Milier, dan aspek budaya berupa
Legacy : Jurnal Hukum dan Perundang-undangan Vol 1 No 1 – Maret 2021
bimbingan kesadaran hukum dan reintegrasi sosial prajurit untuk kembali menjadi prajurit yang
berjati diri TNI. Disaran agar dapat segera dilakukan pembaharuan terhadap instrumen hukum
pengaturan Sistem Pemasyarakatan Militer menggunakan perspektif Teori Sistem Hukum
Lawrence M. Friedman.
Kata Kunci: Sistem Hukum, Pemasyarakatan, Pemasyarakatan Militer
A. Pendahuluan
Tentara Nasional Indonesia (TNI) merupakan salah satu komponen negara
yang berasal dari rakyat, berjuang bersama rakyat, dan mengabdi bagi rakyat.
Dalam karya bagi rakyat tersebut, seorang prajurit TNI terikat kepada Undang-
Undang, Sapta Marga, Sumpah Prajurit, dan Delapan Wajib TNI. Penyimpangan
dari hal-hal tersebut merupakan tindakan indisiplin bahkan mungkin tindakan
pidana yang harus diberikan sanksi tegas oleh pimpinan TNI demi menjaga
kehormatan dan nama baik korps TNI. Proses penjatuhan sanksi di lingkungan
TNI sejatinya telah diatur dalam ketentuan mengenai Disiplin Militer, Kitab
Undang-undang Hukum Pidana Militer, dan ketentuan teknis lainnya. Unsur
kelembagaan komponen peradilan militer yang terlibat dalam penjatuhan sanksi
meliputi Atasan Yang Berhak Menghukum (Ankum), Perwira Penyerah Perkara
(Papera), Polisi Militer (PM), Oditur Militer (Otmil), Hakim Militer pada Pengadilan
Militer (Dilmil), dan Lembaga Pemasyarakatan Militer (Masmil).1
Reformasi politik di tanah air pada tahun 1998-1999 membawa perubahan
kepada pemisahan Kepolisian Negara RI (POLRI) dari TNI, dan terjadi upaya
pembenahan dalam lingkungan internal TNI yang dikenal juga sebagai reformasi
TNI. Pembenahan bahkan pembaharuan sudah dilakukan pada aspek
organisasi TNI, sehingga TNI telah memiliki susunan organisasi yang baru
dengan berpedoman kepada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 34
Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia. Namun sayangnya,
pembaharuan yang berlangsung di lingkungan TNI tersebut masih belum
menyentuh aspek pembinaan bagi prajurit TNI yang melakukan tindakan
1Nikmah Rosidah, Hukum Peradilan Militer, (Bandar Lampung: CV. Anugrah Utama Raharja,
2019), h.58-64.
47
Legacy : Jurnal Hukum dan Perundang-undangan Vol 1 No 1 – Maret 2021
2 Pusat Pemasyarakatan Militer, Bahan Rapat 8 Juli 2020: Rancangan Undang-Undang Nomor …
Tahun … Tentang Pemasyarakatan Militer, (Jakarta: Badan Pembinaan Hukum TNI, 2020).
3 Ali Ridlo, “Problematika Pembinaan Narapidana Militer”, (Jakarta: Bidang Rehabilitasi
1995), Penjelasan Umum. Bagi negara Indonesia yang berdasarkan Pancasila, pemikiran-
pemikiran baru mengenai fungsi pemidanaan yang tidak lagi sekedar penjeraan tetapi juga
merupakan suatu usaha rehabilitasi dan reintegrasi sosial Warga Binaan Pemasyarakatan telah
melahirkan suatu sistem pembinaan yang sejak lebih dari tiga puluh tahun yang lalu dikenal
dan dinamakan sistem pemasyarakatan.
48
Legacy : Jurnal Hukum dan Perundang-undangan Vol 1 No 1 – Maret 2021
dapat diterima kembali oleh masyarakat, dan hidup secara wajar sebagai warga
yang bertanggung jawab. Pemasyarakatan berfungsi menyiapkan narapidana
agar dapat berintegrasi dengan masyarakat, sehingga dapat berperan kembali
sebagai anggota masyarakat yang bertanggung jawab dan dapat berperan aktif
dalam pembangunan.5
Dengan demikian, falsafah pembinaan kepada narapidana saat ini adalah
reintegrasi sosial yang mengayomi masyarakat dan narapidana itu sendiri,
melalui pemulihan hidup, kehidupan dan penghidupan narapidana sehingga
yang bersangkutan dapat menjadi manusia yang berguna dan bisa diterima
kembali oleh lingkungan masyarakat.
Untuk memodernkan pelaksanaan pembinaan kepada narapidana militer
sehingga penyelenggaraan Pemasyarakatan Militer sesuai Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Tahun 1945 serta dapat sejalan terhadap falsafah
konsep Pemasyarakatan, mutlak diperlukan pembaharuan instrumen hukum
sebagai dasar pengaturan Sistem Pemasyarakatan Militer. Pembaharuan
instrumen hukum Sistem Pemasyarakatan Militer akan menguatkan
Pemasyarakatan Militer sebagai bagian komponen peradilan militer yang dibina
sesuai kepentingan penyelenggaraan pertahanan negara dalam rangka
penegakan dan kepastian hukum, dan penghormatan terhadap hak asasi
narapidana militer.
Pembaharuan dimaksud dapat dilakukan dengan menggunakan perspektif
Teori Sistem Hukum (the Theory of Legal System) dari Lawrence. M. Friedman
yang meliputi aspek struktur yaitu kelembagaan dan aparaturnya, aspek
substansi yaitu pengaturan kewenangan dan prosedur/mekanismenya, dan
aspek budaya yaitu tujuan dan maksud penyelenggaraan pembinaan kepada
narapidana militer.
49
Legacy : Jurnal Hukum dan Perundang-undangan Vol 1 No 1 – Maret 2021
6 I Gusti Ngurah Dharma Laksana dkk, Edisi Revisi Bahan Ajar Metode Penelitian Dan Penulisan
Hukum, (Denpasar: Fakultas Hukum Universitas Udayana, 2016), hlm.7. Penelitian Hukum
yaitu penelitian yang mengkaji dan menganalisis tentang norma-norma hukum dan bekerjanya
hukum dalam masyarakat yang didasarkan pada metode, sistematika dan pemikiran tertentu,
pemeriksaan secara mendalam, pemecahan masalah dan mempunyai tujuan tertentu.
7 Dharma Laksana dkk, Edisi Revisi Bahan Ajar Metode Penelitian Dan Penulisan Hukum, h.10.
8 Dharma Laksana dkk, Edisi Revisi Bahan Ajar Metode Penelitian Dan Penulisan Hukum.
9 Dharma Laksana dkk, Edisi Revisi Bahan Ajar Metode Penelitian Dan Penulisan Hukum, h.24.
10 Dharma Laksana dkk, Edisi Revisi Bahan Ajar Metode Penelitian Dan Penulisan Hukum, h.30.
50
Legacy : Jurnal Hukum dan Perundang-undangan Vol 1 No 1 – Maret 2021
11 Slamet Sarwo Edy, “Independensi Sistem Peradilan Militer Di Indonesia”, Jurnal Hukum dan
Peradilan, Vol.6, No.1, 2017, h.105-128.
12 Kristianto Rambe, “Penegakan Hukum Penegakan Hukum Terhadap Anggota Militer Yang
Melakukan Tindak Pidana Narkotika Di Wilayah Hukum Pengadilan Militer I-02 Medan (Studi
Kasus Di Pengadilan I-02 Medan)”, Skripsi, Fakultas Hukum Universitas Medan Area Medan,
2019, h.105-128.
51
Legacy : Jurnal Hukum dan Perundang-undangan Vol 1 No 1 – Maret 2021
52
Legacy : Jurnal Hukum dan Perundang-undangan Vol 1 No 1 – Maret 2021
53
Legacy : Jurnal Hukum dan Perundang-undangan Vol 1 No 1 – Maret 2021
18 Badan Pembinaan Hukum Nasional, Dokumen Pembangunan Hukum Nasional Tahun 2019,
(Jakarta: Badan Pembinaan Hukum Nasional Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI,
2019), h.52.
19 Pusat Pemasyarakatan Militer, Konsep Tgl 4 Agustus 2020: Profil Puslemasmil Untuk Majalah
54
Legacy : Jurnal Hukum dan Perundang-undangan Vol 1 No 1 – Maret 2021
20 Pusat Pemasyarakatan Militer, Konsep Tgl 4 Agustus 2020: Profil Puslemasmil Untuk Majalah
Advokasi BABINKUM, (Jakarta: 2020).
21 Berita Acara Serah Terima 4 (Empat) Buah Inrehab POM ABRI Tanggal 8 September 1984,
(Jakarta: 1984).
22 Republik Indonesia, Peraturan Panglima TNI Nomor 33 Tahun 2020 tentang Organisasi dan
55
Legacy : Jurnal Hukum dan Perundang-undangan Vol 1 No 1 – Maret 2021
23 Republik Indonesia 2020, Peraturan Panglima TNI Nomor 33 Tahun 2020 tentang Organisasi
dan Tugas Badan Pembinaan Hukum TNI, (Jakarta: 2020), Pasal 21.
24 Ali Ridlo, “Problematika Pembinaan Narapidana Militer”, (Jakarta: Bidang Rehabilitasi
56
Legacy : Jurnal Hukum dan Perundang-undangan Vol 1 No 1 – Maret 2021
57
Legacy : Jurnal Hukum dan Perundang-undangan Vol 1 No 1 – Maret 2021
badan institusional yang permanen dan merupakan pelaksana dari tugas dan
kewajiban serta pemilik dari hak dan kewenangan Masmil.
Rancangan Undang-Undang Tentang Pemasyarakatan Militer26 akan
memberikan tugas, kewajiban, hak dan kewenangan dalam pembinaan
narapidana militer kepada institusi Puslemasmil dan Lemasmil. Hal ini
merupakan wujud penguatan kepada institusi Puslemasmil dan Lemasmil
dalam mengemban tanggungjawab sebagai penyelenggara Pemasyarakatan
Militer. Penguatan dimaksud terdapat dalam BAB II ORGANISASI, TUGAS, DAN
WEWENANG dimana susunan organisasi kelembagaan Masmil (sesuai
rancangan Pasal 4) yaitu Puslemasmil dan Lemasmil.
Tugas Puslemasmil (sesuai rancangan Pasal 5) yaitu membantu Markas
Besar TNI dalam membina narapidana militer untuk kembali menjadi prajurit
Sapta Marga yang siap melaksanakan tugas sesuai ketentuan perundang-
undangan, sedangkan tugas Lemasmil yaitu membantu Puslemasmil untuk
melaksanakan perintah Puslemasmil dalam membina narapidana militer agar
kembali menjadi prajurit Sapta Marga yang siap melaksanakan tugas sesuai
ketentuan perundang-undangan.
Adapun kewenangan Kepala Puslemasmil (sesuai rancangan Pasal 6) yaitu
merumuskan kebijakan penyelenggaraan pemasyarakatan militer meliputi
bidang umum, bidang administrasi teknis, bidang pembinaan dan bidang
pengamanan, serta menyusun dan merumuskan program pembinaan dan
latihan narapidana militer.
Kedudukan dan daerah hukum Puslemasmil (sesuai rancangan Pasal 7)
yaitu Puslemasmil berkedudukan di Ibukota Negara dan berada di bawah Badan
Pembinaan Hukum TNI dengan daerah hukum meliputi seluruh wilayah
Indonesia, serta kedudukan dan daerah hukum Lemasmil (sesuai rancangan
26Pusat Pemasyarakatan Militer, Bahan Rapat 8 Juli 2020: Rancangan Undang-Undang Nomor
… Tahun … Tentang Pemasyarakatan Militer, (Jakarta: Badan Pembinaan Hukum TNI, 2020).
58
Legacy : Jurnal Hukum dan Perundang-undangan Vol 1 No 1 – Maret 2021
27Pusat Pemasyarakatan Militer, Bahan Rapat 8 Juli 2020: Rancangan Undang-Undang Nomor
… Tahun … Tentang Pemasyarakatan Militer, (Jakarta: Badan Pembinaan Hukum TNI, 2020).
59
Legacy : Jurnal Hukum dan Perundang-undangan Vol 1 No 1 – Maret 2021
Tabel 1
Pokok-Pokok Materi Rancangan Undang-Undang Tentang Pemasyarakatan
Militer
Judul Rancangan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor … Tahun …
Tentang Pemasyarakatan Militer
Menimbang Huruf a: Pemasyarakatan Militer sebagai sub sistem
peradilan militer dibina dan dikembangkan sesuai dengan
kepentingan penyelenggaraan pertahanan dan keamanan
negara dalam rangka penegakan hukum, kepastian
hukum, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Huruf b: penyelenggaraan pembinaan narapidana militer
masih berdasarkan pada sistem penjeraan atau
pembalasan yang sudah tidak sesuai lagi dengan sistem
pemasyarakatan dalam tata hukum nasional.
Huruf c: Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41
Tahun 1947 tentang Kepenjaraan Tentara, sebagai
pemberlakuan dan perubahan dari Staatsblad 1934
Nomor 169 dan Staatsblad 1934 Nomor 170 merupakan
peninggalan Belanda, sudah tidak sesuai dengan
perkembangan peraturan perundang-undangan sehingga
perlu diganti.
Huruf d: berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu
membentuk Undang-Undang tentang Pemasyarakatan
Militer.
60
Legacy : Jurnal Hukum dan Perundang-undangan Vol 1 No 1 – Maret 2021
61
Legacy : Jurnal Hukum dan Perundang-undangan Vol 1 No 1 – Maret 2021
62
Legacy : Jurnal Hukum dan Perundang-undangan Vol 1 No 1 – Maret 2021
63
Legacy : Jurnal Hukum dan Perundang-undangan Vol 1 No 1 – Maret 2021
64
Legacy : Jurnal Hukum dan Perundang-undangan Vol 1 No 1 – Maret 2021
65
Legacy : Jurnal Hukum dan Perundang-undangan Vol 1 No 1 – Maret 2021
66
Legacy : Jurnal Hukum dan Perundang-undangan Vol 1 No 1 – Maret 2021
Daftar Pustaka
Ali Ridlo, “Problematika Pembinaan Narapidana Militer”, (Jakarta: Bidang
Rehabilitasi Puslemasmil, 2020).
Badan Pembinaan Hukum Nasional, Dokumen Pembangunan Hukum Nasional
Tahun 2019, (Jakarta: Badan Pembinaan Hukum Nasional Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia RI, 2019).
Bahan Naskah Akademik RUU MASMIL 25 September 2017, (Jakarta: 2017)
Berita Acara Serah Terima 4 (Empat) Buah Inrehab POM ABRI Tanggal 8
September 1984, (Jakarta: 1984).
I Gusti Ngurah Dharma Laksana dkk, Edisi Revisi Bahan Ajar Metode Penelitian
Dan Penulisan Hukum, (Denpasar: Fakultas Hukum Universitas Udayana,
2016).
Kristianto Rambe, “Penegakan Hukum Penegakan Hukum Terhadap Anggota
Militer Yang Melakukan Tindak Pidana Narkotika Di Wilayah Hukum
Pengadilan Militer I-02 Medan (Studi Kasus Di Pengadilan I-02 Medan)”,
Skripsi, Fakultas Hukum Universitas Medan Area Medan, 2019.
Lawrence M Friedman, The Legal System: A Social Science Perspective, (New York:
Russel Sage Foundation, 1975).
Nikmah Rosidah, Hukum Peradilan Militer, (Bandar Lampung: CV. Anugrah
Utama Raharja, 2019).
Nurlely Darwis, “Penerapan Hak Narapidana Di Lapas Militer Berdasarkan UU
No 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan”, Jurnal Ilmiah Hukum
Dirgantara FH Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma, Vol.10, No.2,
2020.
67
Legacy : Jurnal Hukum dan Perundang-undangan Vol 1 No 1 – Maret 2021
68