1367 2692 1 SM
1367 2692 1 SM
1367 2692 1 SM
ABSTRACT
Economic sector in Indonesia increasingly shows development and progress
particularly on the management and supervision occurred in economic activities.
This development results in the advancement of the management and quality of
accounting information system. Accounting information system is essential not
only for the private sector, but also the public sector in to transform economic
data into the accounting information which supports the implementation of the
payroll system. The system is designed to handle payroll calculation and payment
of salaries to civil servants, particularly in the education department. Department
of Education is an organization which plays a role in dedicating their services
particularly in the field of education toward the community, thus the education
department requires information system for performing their activities effectively
and efficiently. This study was conducted at the Department of Education of
Malang City which has the purpose to understand the payroll system were
implemented, the Department of Education of Malang City. Case study approach
used in this study through interview, direct observation, documentation, and
related literature on payroll system. The results of this study indicate that the
payroll system is applied to the Department of Education Malang is good enough
and are in compliance with applicable regulations, but there are still some
drawbacks, namely, the lack of standard operating procedure (SOP) and there is
still some work that is done manually. Therefore, researchers are trying to provide
suggestions that may be useful in improving the payroll system at the Department
of Education of Malang City.
1. Latar Belakang
Perkembangan ekonomi di Indonesia yang terjadi saat ini, menjadikan
sistem informasi akuntansi sebagai suatu keharusan, karena sangatlah penting
dalam pengambilan keputusan alokasi sumber daya fisik dan unsur - unsur untuk
mengubah data ekonomi menjadi informasi akuntansi. Sistem informasi akuntansi
dapat membantu kegiatan pokok tidak hanya pada sektor privat tapi juga pada
sektor publik yang dirancang oleh beberapa sistem akuntansi, salah satunya sistem
penggajian. Oleh karena itu, sektor publik membutuhkan sistem informasi
1
2
akuntansi untuk membantu pelayanan publik pada masyarakat agar lebih efektif
dan efisien.
Sistem penggajian merupakan salah satu kegiatan pokok sistem informasi
akuntansi yang dirancang untuk menangani perhitungan gaji dan pembayaran
pada pegawai. Sistem penggajian sektor publik dilakukan dengan adanya campur
tangan dari pemerintah, sehingga diharuskan bagi sektor publik untuk mematuhi
peraturan pemerintah mengenai sistem penggajian. Penggunaan sistem penggajian
yang baik, memerlukan pegawai untuk menangani perhitungan gaji dan menerima
gaji sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku.
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu faktor penentu dalam
kegiatan sistem penggajian sektor publik dan mempunyai andil besar di dalam
pencapaian suatu kinerja. Sumber daya manusia diartikan sebagai pegawai
pengelola dan pelaksana yang dipercaya dalam melaksanakan tugas maupun
kegiatan yang berkaitan di dalam sektor publik. Berbicara mengenai pegawai,
sebenarnya dapat dilihat dari dua aspek yaitu aspek kuantitas dan aspek kualitas.
Aspek kuantitas mencakup jumlah pegawai yang diperlukan, sedangkan aspek
kualitas mencakup kemampuan pegawai baik fisik maupun non fisik atau
kecerdasan dan mental dalam melakukan pekerjaan. Sehingga membutuhkan
usaha yang terus-menerus untuk mencari, memilih, dan melatih calon pegawai
atau pegawai. Sebaliknya, pegawai membutuhkan sektor publik sebagai tempat
bekerja untuk mencari nafkah dan memenuhi kebutuhan hidupnya. Oleh
karenanya, pegawai berhak untuk mendapatkan gaji yang sesuai dengan kualitas
kinerjanya.
Sehubungan mengenai gaji, terdapat beberapa hal yang perlu diketahui
salah satunya adalah gaji yang merupakan bentuk kompensasi atas prestasi
pegawai yang bersifat finansial dan menimbulkan kepuasan kerja, serta diberikan
pemberi kerja pada pegawai berkenaan dengan penggunaan tenaga manusia.
Sehingga dengan munculnya kepuasan kerja dari pegawai, dapat meningkatkan
motivasi dalam bekerja dan kualitas kinerja setiap pegawai.
Pada umumnya bagian penggajian merancang dan mengadministrasikan
gaji pegawai, dan memerlukan suatu sistem penggajian yang baik. Pengembangan
sistem penggajian merupakan salah satu cara yang ditempuh dalam pengelolaan
sumber daya manusia yang dimiliki khususnya oleh sektor publik. Penggajian
perlu dikelola secara profesional dan baik untuk menghindari terjadinya suatu
manipulasi gaji oleh pihak-pihak tertentu dan pengelolaan gaji yang tidak sesuai
dengan prosedur yang menimbulkan penurunan produktivitas pegawai. Fakta
yang dapat ditemui adalah sikap protes pegawai mengenai kesalahan jumlah gaji,
akibat kesalahan pencatatan yang dilakukan oleh bagian penggajian. Oleh
karenanya, sistem penggajian yang baik sangat diperlukan untuk mengurangi
kesalahan yang terjadi terulang kembali.
Dinas Pendidikan Kota Malang merupakan salah satu organisasi sektor
publik yang dibentuk untuk melayani masyarakat dalam bidang pendidikan. Dinas
Pendidikan memiliki jumlah pegawai yang tinggi untuk melayani masyarakat
setiap harinya. Jumlah pegawai pada Dinas Pendidikan hampir mencapai 5000
(lima ribu) pegawai, yang tersebar pada kantor Dinas Pendidikan dan sekolah-
sekolah di Kota Malang. Tingginya jumlah pegawai pada Dinas pendidikan
mengakibatkan pengeluaran belanja pegawai mengalami peningkatan.
Peningkatan belanja pegawai, terlihat dengan adanya gaji yang dikeluarkan setiap
3
bulan dan kenaikan gaji tahun 2014 untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) sesuai
dengan Peraturan Pemerintah nomor 34 tahun 2014 mengenai “Gaji Pegawai
Negeri Sipil”. Bagi Dinas Pendidikan Kota Malang yang memiliki jumlah
pegawai paling tinggi di Jawa Timur, tentunya masalah penggajian ini akan
menjadi salah satu prioritas utama. Penggajian pada Dinas Pendidikan tergolong
cukup rumit, karena belanja gaji yang dikeluarkan tidak hanya untuk menggaji
pegawai yang bekerja di kantor Dinas Pendidikan tapi juga guru-guru yang
bekerja di setiap sekolah. Oleh karena itu, Dinas Pendidikan membutuhkan sistem
penggajian yang baik dalam pengelolaan gaji yang dilakukan, agar tidak terjadi
kesalahan dalam pemberian gaji pegawai dan sesuai dengan peraturan yang
berlaku. Suatu sistem penggajian yang baik dapat mencegah pula terjadinya
penyelewengan dan tindak kecurangan-kecurangan yang merugikan, serta
penerapan sistem penggajian secara baik diharapkan dapat meningkatkan kinerja
pegawai.
Atas dasar pemikiran tersebut dan pentingnya sistem dalam setiap kegiatan
operasional khususnya pada penggajian yang dilakukan pada setiap organisasi
sektor publik, peneliti terdorong untuk melakukan penelitian tentang sistem
penggajian pada Dinas Pendidikan Kota Malang. Oleh karena itu, peneliti
mengambil judul “ Sistem Penggajian pada Sektor Publik (Studi Kasus Dinas
Pendidikan Kota Malang)”.
2. Tinjauan Pustaka
2.1 Sistem Informasi Akuntansi
Pengertian
Menurut Mulyadi (2008:3), sistem informasi akuntansi adalah
organisasi, formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian
rupa untuk menyajikan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh
manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan. Sedangkan
menurut Bastian (2007:4), sistem informasi akuntansi merupakan
pembagian kekuasaan dalam organisasi Pemerintah Daerah melalui
pemrosesan data keuangan, mulai dari catatan akuntansi sampai dengan
penyajian informasi dalam laporan keuangan. Perancangan sistem
pengolahan informasi diintegrasikan untuk mengelola informasi akuntansi
dan perancangan berbagai unsur pengendalian internal dilekatkan dalam
sistem pengelolaan informasi yang digunakan.
Tujuan Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Mulyadi (2008:19) menyatakan tujuan sistem informasi
akuntansi, yaitu :
1. Untuk menyediakan informasi bagi pengelola kegiatan usaha baru.
2. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah
ada, baik mengenai mutu, ketepatan penyajian maupun struktur
informasinya.
3. Untuk memperbaiki pengawasan dan pengendalian internal, yaitu
menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggungjawaban dan
perlindungan kekayaan perusahaan.
4. Untuk mengurangi biaya clerikal dalam penyelesaian catatan akuntansi.
4
Gambar 2.1
Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Daerah
KEPALA DAERAH
(Pemegang Kekuasaan Pengelolaan KEUDA)
SKRETARIS DAERAH
(Koordinator Pengelolaan KEUDA)
Kuasa BUD
Bendahara Kuasa PA
PPTK PPK-SKPD
Gambar 2.2
Gambaran SOP
13
a. Pegawai Struktural
Golongan II 173
Golongan III 192
Golongan IV 14
Jumlah 421
b. Pegawai Fungsional
mengenai golongan, status keluarga dan jumlah pegawai dan belum ada
pembenaran mengenai perhitungan gaji pegawai.
5. Surat kelengkapan untuk pencairan gaji
a. Surat Permintaan Pembayaran (SPP)
Menurut Permendagri No. 55 Tahun 2008 tentang “Tata Cara
Penatausahaan dan Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara
serta Penyampaiannya” adalah dokumen yang diterbitkan oleh pejabat
yang bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan/bendahara pengeluaran
untuk mengajukan permintaan pembayaran. Surat Permintaan Pembayaran
(SPP) di bagi menjadi SPP-Tambahan Uang (TU), SPP-Ganti Uang (GU),
SPP-Uang Persediaan (UP), dan SPP- Langsung (LS). Gaji dan tunjangan
masuk dalam SPP-LS, untuk membuat SPP-LS membutuhkan dokumen
dukungan, yaitu salinan Surat Penyediaan Dana (SPD) yang dibuat oleh
Bendahara Umum Daerah (BUD) yang nantinya untuk membantu dalam
memverifikasi, draft surat pernyataan pengguna anggaran, dan daftar gaji.
b. Surat Perintah Membayar (SPM)
Menurut Permendagri No. 55 Tahun 2008 adalah dokumen yang
digunakan/diterbitkan oleh pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran
untuk penerbitan SP2D atas beban pengeluaran DPA-SKPD. Nama lain
pengguna anggaran jika di Dinas Pendidikan Kota Malang adalah Kepala
Dinas Pendidikan. Surat Perintah Membayar (SPM) sama dengan Surat
Permintaan Pembayaran (SPP) yang dibagi menjadi empat antara lain
SPM-Ganti Uang (GU), SPM-Uang Persediaan (UP), SPM- Tambahan
Uang (TU), dan SPM-Langsung (LS). Gaji dan tunjangan masuk pada
SPM-LS, untuk menerbitkan SPM-LS dibutuhkannya Surat Permintaan
Pembayaran Langsung (SPP-LS) dan beserta kelengkapannya.
c. Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D)
Menurut Permendagri No. 55 Tahun 2008 adalah dokumen yang
digunakan sebagai dasar pencairan dana yang diterbitkan Bendahara
Umum Daerah berdasarkan Surat Perintah Membayar (SPM). Penerbitan
Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) hanya untuk satu Surat Perintah
Membayar (SPM) saja.
Catatan Akuntansi yang Digunakan
Catatan akuntansi merupakan proses pencatatan SP2D LS,GU,UP
dan TU ke dalam buku kas umum penerimaan atau pengeluaran dan Buku
Pembantu yang terkait. Pecatatan dimulai setelah menerima SP2D
LS,GU,UP dan TU dari BUD/Kuasa BUD. Maka, catatan akuntansi yang
berhubungan dengan pengeluaran untuk penggajian dan tunjangan
pegawai tergolong dalam SP2D-LS yang nanti akan dicatat pada buku kas
umum dan buku pembantu. Berikut adalah catatan akuntansi yang
digunakan pada Dinas Pendidikan Kota Malang yaitu :
1. Buku Kas Umum
Buku kas umum mencakup semua transaksi yang terjadi
penerimaan maupun pengeluaran.
2. Buku Pembantu
Buku pembantu yang digunakan adalah buku pembantu rincian
obyek belanja yang digunakan untuk mencatat semua belanja-belanja
yang dilakukan oleh bendahara pengeluaran.
23