1880 3674 1 SM PDF

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 5

NEO TEKNIKA [Neo Teknika ; Jurnal Fakultas Teknik

Vol 7 No 2, Desember 2021 Universitas Pandanaran]

Identifikasi Flora dan Fauna dalam Pengelolaan Keanekaragaman Hayati di Kawasan


Konservasi PT Indonesia Power Semarang

Mujiono1), Widi Astuti2*) , Soehartono3


1,2)
Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Universitas Pandanaran
3)
Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Pandanaran
2)
email : [email protected]

Abstract
PT Indonesia Power is one of the largest companies in Indonesia that focuses on
providing electricity and operating and maintaining power plants that operate power plants.
The scope of this study is to observe and manage biodiversity in the PT Indonesia Power
Semarang power plant area which is located at 6°57''8.46"S and 110°25''49.30"E. Port area
of Tanjung Mas Semarang or Pelindo III. Data collection was carried out on November 24,
2021, November 29, 2021 and December 2, 2021. The research design used an exploratory
descriptive approach. Flora groups are distinguished based on the type of habitus, including
trees, saplings and poles, shrubs and herbs. Based on the protection/conservation status, it is
known that there are no protected species according to the Minister of Environment and
Forestry Regulation Number 106 of 2018, 62 species are included in the IUCN Red List
category, and 6 species are listed in CITES appendix II. Fauna groups that have been
identified include groups of birds, butterflies and dragonflies. Based on the
protection/conservation status, referring to the Minister of Environment and Forestry
Regulation Number 106 of 2018, there are 3 (three) protected bird species, 50 species are
included in the IUCN Red List category, and no species are listed in CITES.

Keywords: slums, settlements, area

ABSTRAK
PT Indonesia Power adalah salah satu perusahaan besar di Indonesia yang memiliki fokus sebagai
penyedia tenaga listrik dan jasa operasi dan pemeliharaan pembangkit listrik yang mengoperasikan
pembangkit. Ruang lingkup kajian ini adalah melakukan pengamatan dan pengelolaan keanekaragaman hayati
yang berada di area pembangkit PT Indonesia Power Semarang yang terletak pada 6°57''8.46"S dan
110°25''49.30"E. Area Pelabuhan Tanjung Mas Semarang atau Pelindo III. Pelaksanaan pengumpulan data
telah dilakukan pada tanggal 24 November 2021, 29 November 2021 dan 2 Desember 2021. Desain Penelitian
menggunakan pendekatan deskriptif eksploratif. Kelompok flora dibedakan berdasarkan tipe habitusnya,
meliputi pohon, pancang dan tiang, perdu serta herba. Berdasarkan status perlindungan/konservasinya,
diketahui tidak ada jenis yang dilindungi menurut Permen LHK Nomor 106 Tahun 2018, 62 jenis masuk dalam
kategori IUCN Red List, dan 6 jenis terdaftar dalam CITES apendiks II. Kelompok fauna yang telah
diidentifikasi, meliputi kelompok burung, kupu-kupu dan capung. Berdasarkan status
perlindungan/konservasinya, mengacu Permen LHK Nomor 106 Tahun 2018 terdapat 3 (tiga) jenis burung
yang dilindungi, 50 jenis masuk dalam kategori IUCN Red List, dan tidak ada jenis yang terdaftar dalam CITES.

Kata Kunci : kumuh, permukiman, kawasan

Info Artikel :
Masuk : 27 November 2021 Revisi : 30 November 2021 Diterima : 18 Desember 2021 Terbit : 30 Desember 2021

42
NEO TEKNIKA [Neo Teknika ; Jurnal Fakultas Teknik
Vol 7 No 2, Desember 2021 Universitas Pandanaran]

PENDAHULUAN hayati sangaterat kaitannya dengan kerusakan


PT Indonesia Power merupakan salah satu lingkungan.
perusahaan BUMN di Indonesia yang memiliki Keanekaragaman hayati mulai mengakami
fokus sebagai penyedia tenaga listrik melalui krisis. Perusakan habitat, eksploitasi spesies flora
pembangkitan tenaga listrik dan sebagai penyedia fauna, dan perkembangan teknologi menjadi faktor-
jasa operasi dan pemeliharaan pembangkit listrik faktor pendorong terjadinya krisis keragaman hayati.
yang mengoperasikan pembangkit yang tersebar di Ketidakseimbangan ekosistem di dalam
Indonesia. Salah satu pembangkitnya berada di keanekaragaman hayati menghasilkan dampak yang
Kota Semarang, yakni PT Indonesia Power membutuhkan perhatian seperti menurunnya hasil
Semarang mengoperasikan Pusat Listrik Tenaga pangan, terjadinya bencana, hama yang tidak bisa
Gas (PLTG), Pusat Listrik Tenaga Gas & Uap dikendalikan dan dampak serius lainnya (Sutoyo,
(PLTGU) dan Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU) 2010).
yang berlokasi di Semarang, Jawa Tengah. METODOLOGI
PT Indonesia Power Semarang memiliki Ruang lingkup penelitian Pemantauan dan
total kapasitas sebesar 1409 MW memegang Pengelolaan Keanekaragaman Hayati di kawasan
peranan yang penting dalam menjaga keandalan konservasi PT Indonesia Power Semarang yang
dan mutu sistem kelistrikan Jawa Bali terutama beralamat di Jl. Ronggowarsito Komplek Pelabuhan
Jawa Tengah. PT Indonesia Power Semarang Tanjung Mas, Kecamatan Semarang Utara, Kota
dalam menjalankan proses bisnisnya Semarang, Jawa Tengah (50174), Indonesia, terletak
memperhatikan dampak yang terjadi terhadap pada 6°57'8.46"S dan 110°25'49.30"E. Area
lingkungan dengan melakukan pemantauan dan Pelabuhan Tanjung Mas Semarang atau Pelindo III.
pengelolaan lingkungan. Populasi dalam penelitian ini adalah semua jenis Flora
Tujuan penelitian ini adalah 1). melakukan (Pohon, Tiang, Pancang, Perdu, dan Semak) dan
pemantauan keanekaragaman hayati baik flora Fauna (burung, kupu-kupu, capung dan ikan) yang
maupun fauna secara berkala di sekitar area, 2). ada di kawasan PT Indonesia Power Semarang, Jawa
untuk mengetahui dinamika dan pengaruh Tengah. Sedangkan sampel yang digunakan dalam
perubahan ekosistem yang terjadi di sekitar area penelitian ini adalah semua Flora (Pohon, Tiang,
kegiatan pembangkitan PT Indonesia Power Pancang, Perdu, dan Semak) dan Fauna (burung,
Semarang, 3) dan menganalisis rencana kupu-kupu, capung dan ikan) yang ditemukan pada
pengelolaan keanekaragaman hayati di PT titik pengamatan. Penelitian deksriptif eksploratif
Indonesia Power Semarang. adalah penelitian tentang suatu kondisi dengan
membuat deskripsi dan gambaran secara sistematis,
TINJAUAN PUSTAKA
faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat
Rahayu (2016) keanekaragaman hayati
serta mengkaji hubungan antar fenomena yang
meliputi kekayaan spesies dan kompleksitas
diselidiki.
ekosistem sehingga dapat memengaruhi komunitas
Titik stasiun pengambilan data ditentukan
organisme, perkembangan dan stabilitas
dengan mempertimbangkan lokasi keberadaan flora
ekosistem. Sedangkan menurut Pahlewi (2017)
fauna dan penggunaan lahan (taman, perairan, dan
Indonesia dikenal oleh masyarakat dunia sebagai
padang terbuka). Data yang dikumpulkan di
salah satu negara mega biodiversity. Sebutan ini
lapangan meliputi: 1). Faktor lingkungan, berupa
didukung oleh keadaan alam di Indonesia dengan
temperatur, kelembaban, ketinggian tempat,
iklim tropis yang menjadi habitat yang cocok bagi
intensitas cahaya dan titik koordinat. 2). Data
berbagai flora dan fauna. Hal ini menjadikan
diameter pohon setinggi dada/ Diameter Breast
keanekaragaman hayati (biodiversitas) di
Height (DBH) tegakan pohon dan tiang, dan jumlah
Indonesia menjadi terhitung sangat tinggi.
pertemuan dengan fauna. Penelitian ini menggunakan
Indonesia memiliki keunikan genetiknya,
Status Perlindungan berdasarkan kategori, (a)
keragaman jenis spesies, ekosistem dan
Peraturan Menteri LHK Nomor 106 tahun 2018
endemisnya yang tinggi (Sutoyo, 2010). Angaraini
tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar yang
(2018) menyatakan kehilangan keanekaragama
Dilindungi; (b) IUCN Red List of Threatened Species,
43
NEO TEKNIKA [Neo Teknika ; Jurnal Fakultas Teknik
Vol 7 No 2, Desember 2021 Universitas Pandanaran]

DD (Data deficient), LC (Least Concern), Near 2018, yaitu burung Cangak Besar (Ardea alba),
Threatened (NT), Vulnerable (VU), Endangered Gajahan Penggala (Numenius phaeopus) dan Pecuk
(EN), Critically Endangered (CR); dan (c) Ular Asia (Anhinga melanogaster). Selanjutnya,
Appendix II of CITES (Convention on dalam daftar IUCN red list tercatat ada satu spesies
International Trade in Endangered Species of Wild yang dinyatakan NT (Near Treatened) atau hampir
Fauna and Flora). terancam yaitu burung Pecuk Ular Asia (Anhinga
HASIL DAN PEMBAHASAN melanogaster). Sementara itu, spesies burung lainnya
1. Faktor Lingkungan yang berhasil diamati pada periode ini dalam kategori
Kondisi lingkungan di lokasi pada saat Least Concern atau beresiko rendah. Sedangkan pada
pengambilan data tersaji dalam Tabel 1 status CITES tidak ditemukan jenis yang masuk
Tabel 1 Kondisi Lingkungan dalam kategori Apendiks.
Faktor Satuan Hasil Baku
Lingkungan Mutu
0C
Suhu udara 30-36 0C 32
Intensitas cahaya lux 12.700-99.100 alami
luar
pH air - 7,2-8,1 6-9
0C
Suhu air 28-32 0C 16-40
Salinitas air % 0-10% alami Gambar 1. (a) Kuntul Kecil di lokasi titik IP.6
Sumber : Peneliti, 2021 dan (b) Blekok Sawah pada area outfall.
1. Keanekaragaman Jenis Flora
Hasil pengamatan keanekaragaman hayati Berdasarkan pengamatan yang dilakukaan saat
untuk flora dibagi dalam 4 (empat) habitus, yakni di lapangan tercatat 15 spesies memanfaatkan habitat
pohon, tiang dan pancang, perdu, serta herba. pepohonan, 13 habitat bangunan dalam hal ini bisa
Berdasarkan hasil identifikasi tercatat 25 jenis gedung atau pagar, 8 spesies memanfaatkan area
dalam kategori pohon dengan jumlah 325 individu, perairan yang biasa ruang ini dimanfaatkan oleh
tanaman dalam kategori pancang dan tiang burung air untuk mencari ikan, 8 spesies
sebanyak 40 jenis dengan jumlah 790 individu, memanfaatkan area semak dan perdu, serta 11 spesies
tanaman perdu sebanyak 34 jenis dan 533 individu memanfaatkan area lapang biasanya untuk mencari
serta tanaman herba yang berjumlah 2559 individu pakan bagi famili Estrildidae atau Columbidae.
dari 38 jenis tanaman. 1. Keanekaragaman Jenis Capung
Rentang nilai keanekragaman hayati flora Berdasarkan hasil pengamatan capung di
yang berada di kawasan PT Indonesia Power sepuluh titik pengamatan berhasil tercatat 77 individu
Semarang pada periode ini, berdasarkan tipe capung dari 9 spesies. Seluruh spesies capung yang
habitusnya berada pada kisaran terendah 2,47 ditemui berasal dari subordo Anisoptera dan famili
hingga terbesar 2,95. Tingkat keanekaragaman Libellulidae. Subordo Anisoptera memiliki ukuran
hayati tertinggi hingga terendah berturut-turut, tubuh yang relatif lebih besar dari subordo Zygoptera
Perdu > Herba > Tiang & Pancang > Pohon. Secara dan memiliki kemampuan terbang dengan cepat
umum keanekaragaman hayati di kawasan PT (Baskoro et al., 2018). Hal tersebut menunjukkan
Indonesia Power Semarang berdasarkan tipe bahwa komunitas capung di kawasan ini dalam
habitusnya berada dalam kategori sedang. kondisi yang cukup stabil. Berdasarkan pengamatan
2. Keanekaragaman jenis Burung yang telah dilakukan jenis capung yang ditemui dalam
Pengamatan burung di kawasan PT jumlah melimpah adalah Pantala flavescens atau
Indonesia Power semarang pada periode ini capung kembara-buana. Jenis-jenis capung paling
berhasil mencatat 30 jenis burung dari 19 famili. banyak ditemukan di area terbuka dan polder. Hal ini
Sementara itu, jumlah individu yang berhasil dikarenakan capung cenderung menyukai terbang di
diamati sebanyak 448 individu. area terbuka. Di area polder terdapat perairan yang
Berdasarkan status konservasinya, pada menjadi sumber kehidupan capung.
pengamatan kali ini berhasil tercatat 3 spesies yang 2. Keanekaragaman Jens Kupu-kupu
dilindungi oleh Permen LHK Nomor 106 tahun Pengamatan terhadap keanekaragaman kupu-
44
NEO TEKNIKA [Neo Teknika ; Jurnal Fakultas Teknik
Vol 7 No 2, Desember 2021 Universitas Pandanaran]

kupu dilakukan pada sepuluh titik pengamatan.


Terdapat 182 individu kupu-kupu dari 22 spesies
dan 5 famili. Menurut status konservasinya kupu-
kupu yang ditemui di kawasan PT Indonesia Power
Semarang tidak termasuk dalam jenis yang
dilindungi. Berdasarkan pengamatan di lapangan
perjumpaan kupu-kupu paling melimpah berada di
area dekat pembangkit depan dengan 41 individu.
Halaman depan dan area terbuka di dekat polder
juga memiliki jumlah individu kupu-kupu yang
Gambar3. Distribusi jumlah spesies ikan yang
melimpah yaitu 30 individu.
teridentifikasi berdasarkan famili.

Berdasarkan Gambar 3 distribusi jumlah


spesies, famili cichlidae memiliki jumlah spesies
paling banyak yaitu nila dan mujair.

4. Profil Keanekaragaman Hayati di PT Indonesia


Power Semarang
Berdasarkan hasil pengambilan data dilokasi
penelitian, berhasil diidentifikasi data jenis flora dan
Gambar.2 Presentase jumlah jenis dalam setiap fauna yang ada di area PT Indonesia Power Semarang.
family
Total terdapat 209 jenis (4914 individu), yang terdiri
3. Inventarisasi Jenis Ikan atas 137 jenis flora (4207 individu) dan 67 jenis fauna
Lokasi pengambilan data terbagi menjadi 3 (321 individu). Berdasarkan status perlindungan,
tipe habitat yaitu kolam, selokan (saluran air), dan mengacu pada Permen LHK No. 106 tahun 2018
outfall. Lokasi tersebut memiliki perbedaan dari terdapat 3 (tiga) jenis yang masuk dalam kategori
faktor salinitas, kolam memiliki salintas 0 ppm dilindungi. Sebanyak 6 (tiga) jenis tercatat dalam
yang tergolong tawar, sedangkan selokan memiliki CITES(Convention on International Trade in
salinitas air 5 ppm dan outfall 10 ppm. Endangered Species of Wild Fauna and Flora)
Berdasarkan hasil pengamatan terdapat 11 jenis termasuk dalam kategori appendiks II, yakni daftar
ikan dari 10 famili yang sering ditemukan yaitu spesies yang tidak terancam kepunahan, tapi mungkin
ikan nila, ikan cere, ikan mujair dan ikan kepala terancam punah bila perdagangan terus berlanjut
timah. Lokasi selokan (saluran air) merupakan tanpa adanya pengaturan. Sementara itu, sebanyak
saluran yang memiliki air percampuran dari air 112 jenis telah terevaluasi dalam kategori IUCN Red
tawar dan air asin sehingga memiliki salinitas 5% List, tercatat 2 jenis masuk kategori kritis (Critically
yang tergolong air payau. Jenis-jenis yang Endangered; CR), 2 jenis terancam (Endangered;
ditemukan yaitu ikan cere, ikan mujair, ikan kepala EN), 7 jenis dalam kategori rentan (Vulnarable; VU),
timah dan ikan nila. 3 spesies hampir terancam (Near Threatened; NT), 95
Status perlindungan Ikan mujair menurut jenis beresiko rendah (Least Concern; LC), dan 3
IUCN Red List tergolong kategori Vulnerable yang jenis informasi kurang (Data Deficient; DD), serta
artinya statusnya rentan. Keadaan area outfall yang sisanya belum dievaluasi (Not Evaluated; NE).
langsung terhubung dengan laut membuat Kelompok flora dibedakan berdasarkan tipe
salinitasnya 10% lebih tinggi dibanding area habitusnya, meliputi pohon, pancang dan tiang, perdu
kolam dan selokan. Ikan-ikan yang ditemukan serta herba. Berdasarkan tipe habitusnya jenis flora
adalah jenis-jenis ikan muara, yaitu ikan bandeng, yang berhasil diidentifikasi, terdiri atas pohon (25
ikan belanak, ikan kiper dan ikan baronang. jenis), pancang dan tiang (40 jenis), perdu (34 jenis)
serta herba (38 jenis). Berdasarkan status
perlindungan/konservasinya, diketahui tidak ada jenis

45
NEO TEKNIKA [Neo Teknika ; Jurnal Fakultas Teknik
Vol 7 No 2, Desember 2021 Universitas Pandanaran]

yang dilindungi menurut Permen LHK Nomor 106 satwa yang dilindungi.
Tahun 2018, 62 jenis masuk dalam kategori IUCN Rahayu G A. (2016) Keanekaragaman dan Peranan
Red List, dan 6 jenis terdaftar dalam CITES Fungsional Serangga pada Area Reklamasi di
Berau, Kalimantan Timur., Sekolah Pasca
apendiks II.
Sarjana, Institut Pertanian Bogor.
Total jenis fauna yang berhasil diidentifikasi Sutoyo. (2010). Keanekaragaman hayati Indonesia
sebanyak 72 jenis, terdiri atas burung (30 jenis), suatu tinjauan: Masalah dan pemecahannya.
kupu-kupu (22 jenis), capung (9 jenis), dan ikan Buana Sains Vol. 10, No.2: 101-106
(11 jenis). Permen LHK Nomor 106 Tahun 2018 UNEP-WCMC. (2021). The Checklist of CITES
terdapat 3 (tiga) jenis burung yang dilindungi, 50 Species Website. CITES Secretariat, Geneva,
jenis masuk dalam kategori IUCN Red List, dan Switzerland. Compiled by UNEP-WCMC,
Cambridge, UK. Available
tidak ada jenis yang terdaftar dalam CITES.
at: http://checklist.cites.org. [Accessed
SIMPULAN (21/06/2021)].
Berdasarkan hasil penelitian Pemantauan
dan Pengelolaan Keanekaragaman Hayati di
Kawasan Konservasi PT Indonesia Power
Semarang kesimpulan yang diperoleh adalah PT
Indonesia Power Semarang dalam upaya menjaga
keanekaragaman hayati flora dan fauna melakukan
pemantauan dan pengelolaan setiap satu tahun
sekali untuk melihat kondisi populasi flora dan
fauna dan data jenis flora dan fauna yang ada di
area PT Indonesia Power Semarang. Total terdapat
209 jenis (4914 individu), yang terdiri atas 137
jenis flora (4207 individu) dan 67 jenis fauna (321
individu).

DAFTAR PUSTAKA
Anggraini, Wenti (2018)., Keanekaragaman
Hayati dalam Menunjang Perekonomian
Masyarakat Kabupaten Oku Timur., Vo;
16 (2), Hal 99-106., Jurnal Aktual STIE
Trisna Negara
Baskoro, K., Irawan, F., Kamaludin, N. (2018).
Odonata Semarang Raya : Atlas
Biodiversitas Capung di Kawasan
Semarang. Semarang: Departemen
Biologi, Universitas Diponegoro.
IUCN (2021). The IUCN Red List of Threatened
Species. Version 2021-1.
https://www.iucnredlist.org
Pahlewi R B. 2017. Keanekaragaman Jenis Kupu-
Kupu (Lepidoptera) di Tiga Kondisi
Habitat di Resort Cangkringan Taman
Nasional Gunung Merapi [skripsi].
Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian
Bogor Rahayu G A. 2016.
Keanekaragaman dan Peranan Fungsional
Serangga pada Area Reklamasi di Berau,
Kalimantan Timur Sekolah Pasca Sarjana,
Institut Pertanian Bogor.
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 106
tahun 2018 tentang jenis tumbuhan dan
46

You might also like