Peran Guru Sebagai Evaluator: Studi Pada Pembelajaran PPKN Di Ma Hidayatus Shibyan Parit Na'Im

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

PERAN GURU SEBAGAI EVALUATOR : STUDI PADA

PEMBELAJARAN PPKN DI MA HIDAYATUS


SHIBYAN PARIT NA’IM

ARTIKEL PENELITIAN

OLEH:
MUHAMMAD FARIZAL AMIR
NIM. F122141018

PROGRAM PENDIDIKAN PPKn


JURUSAN PENDIDIKAN DAN ILMU-ILMU SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PONTIANAK
2019
LEMBAR PERSETUJUAN

PERAN GURU SEBAGAI EVALUATOR : STUDI PADA


PEMBELAJARAN PPKN DI MA HIDAYATUS
SHIBYAN PARIT NA’IM

ARTIKEL PENELITIAN

MUHAMMAD FARIZAL AMIR


NIM F1221141018

Disetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Bambang Budi Utomo, M.Pd Thomy Sastra Atmaja, S.H.,M.Pd


NIP. 195608071987031003 NIDK. 8839040017

Mengetahui,

Dekan FKIP Ketua Jurusan P.IIS

Dr. H. Martono, M.Pd Dr. Hj. Sulistyarini, M.Si


NIP. 196803161994031014 NIP. 196511171990032001
PERAN GURU SEBAGAI EVALUATOR : STUDI PADA
PEMBELAJARAN PPKN DI MA HIDAYATUS
SHIBYAN PARIT NA’IM

Muhammad Farizal Amir, Bambang Budi Utomo, Thomy Sastra Atmajha


Program Studi Pendidikan PPKn FKIP Untan Pontianak
Email: [email protected]

Abstract
The title of this research is "The Role of Teachers As Evaluators (Study of PPKn in
MA Hidayatus Shibyan P Na'im) 2017/2018 Academic Year. The purpose of the
teacher's role as an evaluator was the role of the teacher as an evaluator in the
learning process and learning outcomes in the PPKn learning at MA Hidayatus
Shibyan P Na'im. Descriptive qualitative approach, Descriptive nature refered to (1)
Collected data in the form of words or images and contains quotations from the data
as an illustration to provide support for what is presented. Methods of collecting data
or research instruments using observation, interviews and documentation. Analysis of
the data used was data reduction, data presentation, and conclusion. In testing the
validity of using the data credibility test, After conducting the process of collecting,
processing, and analyzing the data, we found some results of the study that the role of
the teacher as an evaluator was very large in improving student learning outcomes.
This was due to the maximum efforts made by the teacher in carrying out evaluations,
starting from careful planning towards evaluation, implementation and utilization of
evaluation results

Keywords: Teacher's Role as Evaluator, Study on PPKn Learning

PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan dasar yang meningkatkan mutu kehidupan dan martabat
penting bagi kemajuan sebuah bangsa. manusia indonesia dalam rangka upaya
Karena dengan pendidikan sebuah bangsa mewujudkan tujuan nasional yang bertujuan
akan mencapai kemajuan, baik dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan
pengembangan sumber daya alam maupun mengembangkan manusia indonesia
dalam pengelolaan sumber daya manusia. seutuhnya, yaitu manusia yang bertakwa
Pendidikan merupakan suatu sistem yang kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi
terdiri dari beberapa komponen diantaranya pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan
komponen input, yang terdiri dari peserta keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani,
didik dan guru sebagai pendidik, komponen kepribadian yang mantap dan mandiri serta
yang kedua adalah proses yang dipengaruhi rasa tanggung jawab pada masyarakat dan
oleh lingkungan dan instrumen pengajaran, bangsanya. Dalam Undang-Undang sistem
komponen yang ketiga adalah hasil, yaitu pendidikan nasional No. 20 Tahun 2003 Bab
dampak dari interaksi antara pendidik dengan III Pasal 3 Menyatakan bahwa : Pendidikan
peserta didik dan didukung oleh proses. nasional berfungsi mengembangkan
Fungsi pendidikan adalah membimbing siswa kemampuan dan membentuk watak serta
kearah suatu tujuan yang tinggi. Pendidikan peradapan bangsa yang bermartabat dalam
yang baik adalah suatu usaha yang berhasil rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
membawa semua anak didik kepada tujuan bertujuan untuk mengembangkan potensi
tersebut.Pendidikan nasional berdasarkan peserta didik agar menjadi manusia yang
Pancasila dan UUD 1945 berfungsi untuk beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa,
mengembangkan kemampuan serta Berakhlak mulia, berakal sehat, berilmu,

1
cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga 5. Kemampuan guru dalam menggunakan
negara yang demokratis serta bertanggung teknik pembelajaran
jawab. 6. Kesesuaian teknik pembelajaran dengan
Selain itu juga keberhasilan siswa dalam pesan dan tujuan pembelajaran
proses pembelajaran tentunya sangat
dipengaruhi oleh kemampuan seorang guru Evaluasi formatif diberikan untuk
dalam mengelola proses pembelajaran, dan mengetahui apakah siswa sudah menguasai
juga kemampuan guru dalam penguasaan bahan atau materi yang diajarkan guru,selain
materi pelajaran. Terampilnya guru ketika itu untuk mengetahui kesesuain pesan dengan
menyampaikan proses pembelajaran tentunya tujuan pengajaran, kesesuaian bahan dan alat
juga akan menarik minat belajar siswa dengan pesan dan tujuan pembelajaran,
khususnya dalam mata pelajaran pendidikan kemampuan guru dalam menggunakan teknik
kewarganegaraan Menurut Usman, M.U., pembelajaran maupun kesesuaian teknik
(2007;9) menyatakan yaitu: “Diantara begitu pembelajaran dengan pesan dan tujuan
banyak peran guru dalam proses belajar pembelajaran. Jadi dengan diberikan evaluasi
mengajar, maka peran yang paling dominan kepada siswa yang di lakukan pada setiap
dan digunakan dalam proses pembelajaran akhir penyajian satuan pelajaran atau modul,
adalah peran guru sebagai evaluator. Guru maka guru dapat mengetahui apakah hasil
merupakan sosok yang idola bagi anak didik belajar siswa telah optimal dalam
keberadaannya sebagai jantung pendidikan pembelajaran.
tidak bisa dipungkiri. Baik atau buruknya
pendidikan sangat tergantung pada sosok Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang
yang satu ini. untuk melaksanakan fungsi dan dilakukan pada setiap akhir satu satuan waktu
peranan dalam proses belajar mengajar, guru yang didalamnya tercakup lebih dari satu
sebagai jabatan profesi dituntut memiliki pokok bahasan, dan dimaksudkan
keahlian agar dapat melaksanakan tugasnya untuk mengetahui sejauhmana peserta didik
sebagai pendidik dan pengajar dalam telah dapat berpindah dari suatu unit ke unit
membentuk prilaku siswa sesuai kualitas berikutnya. Winkel mendefinisikan evaluasi
manusia indonesia yang dicita-citakan sumatif sebagai penggunaan tes-tes pada
sebagaimana yang dikehendaki. akhir suatu periode pengajaran tertentu, yang
Dengan adanya peran guru sebagai meliputi beberapa atau semua unit pelajaran
evaluator dalam proses pembelajaran, yang diajarkan dalam satu semester, bahkan
diharapkan hasil belajar siswa akan semakin setelah selesai pembahasan suatu bidang
meningkat pula. Peran evaluator yang studi.
diharapkan adalah evaluasi fomatif dan Kurangnya peran guru dalam proses
sumatif. Evaluasi formatif adalah evaluasi pembelajaran untuk melakukan evaluasi
yang dilakukan pada setiap akhir penyajian formatif dapat mengakibatkan daya serap dan
suatu pelajaran atau model. Sedangkan pemahaman siswa terhadap materi
evaluasi sumatif adalah evaluasi yang pembelajaran akan berkurang, sehingga
dilakukan setelah sekumpulan program berdampak pada hasil belajar siswa. Dampak
pelajaran selesai diberikan Dimyati dan negatif jika guru tidak melaksanakan evaluasi
Mudjiono (2006:225) mengatakan sasaran formatif dan sumatif adalah guru tidak akan
evaluasi dalam pelaksanaan pembelajaran dapat mengetahui hasil pembelajaran yang
adalah sebagai berikut : telah dilakukan.dan guru tidak mengetahui
1. Kesesuaian pesan dengan tujuan sejauh mana pebelajar (learner) telah
pembelajaran mengerti bahan yang telah diajarkan atau
2. Kesesuaian frekuensi penyajian pesan sejauh mana tujuan/kompetensi dari kegiatan
kepada siswa pembelajaran yang dikelola dapat dicapai.
3. Kesuaian bahan dan alat dengan pesan Tingkat pencapaian kompetensi atau tujuan
dan tujuan pengajaran instruksional dari kegiatan pembelajaran
4. Kemampuan guru dalam menggunakan yang telah dilaksanakan itu dapat dinyatakan
bahan dan alat dalam pembelajaran dengan nilai.

2
Dari hasil pra survei yang dilakukan di disampaikan, proses-proses yang
Madrasah Aliyah P Na’im Kabupaten Kubu berlangsung, pengaruh-pengaruh yang berupa
Raya bahwa guru sepenuhnya melaksanakan bukti-bukti atau kecendrungan-kecendrungan
perannya tersebut secara efisien. Hal ini yang berkembang”.Sejalan dengan pendapat
dapat terlihat bahwa guru Pendidikan tersebut di atas Zuldafrial (2009:22)
Pancasila dan Kewarganegaraan telah mengemukakan bahwa : “Metode deskriptif
melaksanakan perannya dengan baik, adalah suatu metode yang dipergunakan
terutama tampak pada peran guru sebagai didalam memecahkan masalah penelitian
demonstrator yaitu guru membantu siswa dengan cara menggambarkan atau
dalam memahami bahan pelajaran, peran melukiskan keadaan subjek atau objek
guru juga sebagai pengelola kelas, Peran guru penelitian pada saat sekarang berdasarkan
sebagai evaluator juga dianggap optimal fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana
dimana guru PPKn sepenuhnya telah adanya”.
melakukan tes atau latihan soal setiap akhir Data dan sumber data dalam penelitian
pokok bahasan (evaluasi formatif) dan ini adalah data primer dan data sekunder.
diakhir semester (evaluasi sumatif). Data primer dalam penelitian ini ialah yaitu
data yang dikumpulkan, diolah dan disajikan
METODE PENELITIAN oleh peneliti. Adapun data primer dalam
Pendekatan kualitatif ini dipilih karena, penelitian ini meliputi data-data yang didapat
seperti yang dikemukakan Lincoln dan Guba dari: Pertama, hasil observasi terhadap
bahwa: pertama, realitas yang ada pada kegiatan evaluasi pembelajaran oleh guru
dasarnya bersifat ganda, terkonstruksi dan PPKn di Madrasah Aliyah Hidayatus
holistik, kedua, antara orang yang Shibyan Parit Na’im. Kedua, wawancara
mengetahui dan yang diketahui bersifat peneliti dengan Kepala Sekolah, Guru PPKn
interaktif dan tidak terpisahkan, ketiga, hanya di Madrasah Aliyah Hidayatus Shibyan Parit
waktu dan konteks yang memungkinkan Naim. Ketiga, dokumen-dokumen yang
berkaitan dengan hipotesis kerja, dan terdapat di MA Hiayatus Shibyan.Sedangkan
keempat; semua entitas yang ada dalam data sekunder dalam penelitian ini ialah
kondisi saling simulan sehingga hampir- berupa data yang diperoleh selama
hampir tidak mungkin membedakan antara melaksanakan studi kepustakaan, berupa
sebab dengan akibat (Lincoln dan Guba literatur maupun data tertulis yang berkenaan
dalam Lexy Moleong, 2002:4).Pendekatan dengan pelaksanaan kegiatan pembelajaran
kualitatif lebih bersifat natural, deskriptif, PPKn di Madrasah Aliyah Hidayatus
induktif, dan menemukan makna dari suatu Shibyan Parit Na’im.
fenomena. Sifat natural diartikan bahwa
penelitian kualitatif mempunyai latar yang Tahap Awal
alami sebagai sumber yang langsung. Sifat Langkah-langkah yang dilakukan pada
deskriptif merujuk kepada (1) Data yang tahap persiapan antara lain: (1) mengurus
terkumpul berbentuk kata-kata atau gambar surat izin penelitian; (2) melakukan pra-riset
dan (2) Laporan hasil penelitiannya berisi di sekolah yaitu MA Hidayatus Shibyan Parit
kutipan-kutipan dari data sebagai ilustrasi na’im. (3) Melakukan observasi di SMA
untuk memberikan dukungan terhadap apa Negeri 10 Pontianak untuk menentukan
yang disajikan (Muhajir Noeng, 1990: 28). waktu pelaksanna penelitian. (4) menyiapkan
Sehubungan dengan itu Jhon W. Best perangkat pembelajaran berupa rencana
(dalam Baeley, D.K. 1982:116) mengatakan : pelaksanaan pembelajaran (RPP), soal dan
“A descriptive studi disribes and interprets kunci jawaban. (5) melak menyiapkan kisi-
what is, opinious that a held proccessed that kisi soal, soal pre-test dan post-test, kunci
are going on, effect are evident or trend that jawaban dan pedoman tes hasil belajar.
are developin”. Artinya “Penelitian deskriptif
menggambarkan dan menginterprestasikan
apa adanya. Penelitian deskriptif berkenaan Tahap Pelaksaan
dengan kondisi atau hubungan-hubungan Langkah-langkah yang dilakukan pada
yang ada, pendapat-pendapat yang tahap pelaksanaan antara lain: (1)

3
Memberikan Pre-test untuk mengetahui dihasilkan, untuk menilai hal tersebut saya
kemampuan awal siswa (2) Melaksanakan menilai ketika praktik pelajaran PPKn.
kegiatan pembelajaran PPKn (3) Melakukan Dari hasil wawancara dengan guru
pengamatan selama kegiatan belajar dan PPKn di ketahui bahwa untuk penilaian kelas
mengajar berlangsung yang di bantu oleh ada bermacam-macam, ada tes tengah
guru mata pelajaran Sejarah sekaligus guru semester dan akhir semester (formatif-
pamong dengan menggunakan lembar sumatif). Penilaian kelas dilaksanakan pada
observasi (4) Pengumpulan data dan saat proses belajar mengajar berlangsung dan
penskoran hasil akhir setelah pembelajaran selesai, dan juga pada
saat tes tengah semester dan akhir semester.
Tahap Akhir Itu sesuai dengan teori yang ada, bahwa
Langkah-langkah yang dilakukan pada berhasil tidaknya suatu pembelajaran, tentu
tahap akhir antara lain: (1) mengumpulkan dapat diketahui dari pelaksanaaan
data melalui lembar observasi daftar cek, penilaiannya, berikut penjelasannya:
pedoman wawancara, dan dokumen- Pertama, guru melakukan evaluasi
dokumen yang berasal dari hasil temuan saat formatif yaitu ketika pembelajaran
peenlitian dan arsip dari sekolah; (2) berlangsung melalui pengamatan terhadap
memeriksa data yang terkumpul; (3) peserta didik saat pembelajaran, ketika
menganalisis data yang sudah terkumpul; (4) melaksanakan dan
menyimpulkan data yang sudah dianalisis; mempertanggungjawabkan tugas yang
(5) data yang sudah terkumpul diolah dengan diberikan. Hal tersebut dilakukan sebagai
menggunakan metode analisis deskriptif evaluasi untuk mengetahui sejauh mana
kualitatif. potensi setiap peserta didik dalam
pembelajaran berlangsung. Hal ini dilakukan
HASIL PENELITIAN DAN dengan mengamati langsung peserta didik
PEMBAHASAN yang aktif bertanya, kritis berpendapat, aktif
1. Peran guru sebagai evaluator dalam memberikan tanggapan, dapat menyelesaikan
hasil belajar suatu masalah, kreatif dalam melaksanakan
peran guru dalam evaluasi hasil belajar. tugas, dan mampu dalam menyelesaikan
Evaluasi hasil belajar yang dilakukan oleh masalah dengan kritis. Evaluasi formatif
guru PPKn sudah mencakup seluruh aspek dilaksanakan setelah pelaksanaan
penilaian, Aspek kognitif dilakukan dengan pembelajaran dengan memberikan tugas
cara tes tulis dan tes lisan, aspek afektif kepada peserta didik untuk mengerjakan soal
dilakukan dengan melakukan observasi – soal latihan dalam Lembar Kerja Siswa
terhadap perilaku mereka dan untuk aspek (LKS), buku paket, atau buku pegangan
psikomotorik dilakukan pada pendalaman lainnya. Kemudian dilanjutkan dengan
materi PPKn yang di praktekkan. Hal diatas mengoreksinya dan mengambil penilaian dari
sesuai dengan pernyataan dari Bapak proses tersebut.
Marsuli. S, Pdi : “Hal yang saya lakukan Kedua, evaluasi sumatif, evaluasi ini
untuk penilaian kognitif adalah dengan dilakukan pada tengah dan akhir semester.
mengidentifikasi hasil-hasil belajar yang evaluasi jenis ini biasanya berbentuk tes tulis
akan dinilai dengan tes, menentuan jenis tes pilihan ganda, uraian dan ada juga tes lisan
yang sesuai dengan materi pembelajaran dan dan praktik. Bagi guru hal itu berguna untuk
membuat item soal dengan memperhatikan mengetahui sejauh mana keberhasilan sebuah
tingkat kesukaran soal dengan keadaan siswa pembelajaran yang telah dilaksanakan selama
yang menjalani tes. Sedangkan dalam kurun waktu tengah semester, atau selama
penilaian afektif saya melakukan observasi kurun waktu satu semester.
atau pengamatan kepada peserta didik saya
untuk mengetahui bagaimana tingkah laku 2. Peran guru sebagai evaluator dalam
mereka sehari-hari. Dan dalam penilaian proses belajar
psikomotorik lebih ditekankan pada aktifitas Dalam kaitannya terhadap proses
fisik siswa yang dilihat dari produk yang evaluasi yang dilakukan oleh Bapak Marsuli.
S,Pdi terhadap evaluasi proses pembelajaran

4
teknik yang digunakan, Dari tes-tes tersebut beliau mengulas sedikit materi-materi yang
dijabarkan dengan mempunyai fungsi sebagai belum dimengerti oleh peserta didik.
tes formatif, tes sumatif. Sehubungan dengan hal tersebut, maka
Berkaitan dengan evaluasi pembelajaran di dalam pembelajaran dibutuhkan guru yang
PPKn yang dilakukan oleh Bapak Marsuli. S, tidak hanya mampu mengajar dengan baik
Pdi peneliti mewawancara guru bidang mata tetapi juga mampu melakukan evaluasi
pelajaran tersebut, beliau mengatakan dengan baik. Kegiatan evaluasi sebagai
bahwa : “Dalam kaitannya dengan evaluasi bagian dari program pembelajaran perlu
proses belajar mengajar yang dilakukan agar dioptimalkan. Evaluasi tidak hanya bertumpu
tujuan pembelajaran dapat tercapai secara pada penilaian hasil belajar tetapi juga perlu
maksimal yang saya gunakan adalah yang penilaian terhadap input, output maupun
kerap dengan menggunakan tes, yaitu tes kualitas proses pembelajaran itu sendiri.
sumatif yang dilakukan untuk mengetahui
penguasaan siswa dalam sekumpulan materi 3. Tindak Lanjut dari guru PPKn
pelajaran (pokok bahasan) yang telah setelah melakukan evaluasi pada
dipelajari. Hal tersebut diberikan baik dalam siswa
bentuk tes harian, tengah semester, atau Adapun tindak lanjut yang dilakukan
akahir semester. Yang kedua yaitu dengan oleh guru PPKn setelah melakukan evaluasi
menggunakan tes formatif, yaitu dilakukan terhadap siswa yaitu : remedial, metode
untuk mengetahui sejauh mana kemajuan pengajaran remedial,
belajar yang telah dicapai oleh siswa dalam a. Tes Ulang
suatu program pembelajaran tertentu, Jadi b. Memberikan penugasan (PR)
dengan diadakannya tes demikian masalah
kelemahan siswa dalam memahami pelajaran Pembahasan
yang diajarkan dapat dinimalisir”. Berdasarkan observasi yang dilakukan
Dari beberapa teknik proses evaluasi peneliti terhadap guru mata pelajaran PPKn
yang digunakan oleh guru tersebut dapat di MA Hidayatus Shibyan, guru
menumbuhkan mutu pengetahuan siswa, melaksanakan perannya sebagai evaluator,
khsusnya dalam mata pelajaran PPKn. beliau mengadakan berbagai penilaian
Karena selain dari evaluasi yang dilakukan disesuaikan dengan pembelajaran yang
oleh guru tersebut, para siswa dapat diadakan. Dalam observasi yang dilakukan
mendalami. Jadi, rata-rata pengetahuan para peneliti dan sesuai dengan dokumentasi dari
siswa dalam hal PPKn sangat berkualitas, silabus dan RPP beliau menggunakan
walaupun masih ada beberapa siswa yang penilaian kinereja. Beliau mempersiapkan
juga masih mengalami kelemahan dalam kireteria penilaian dari penilaian produk
Mata pelajaran tersebut. yang berupa hasil diskusi siswa dan
Peneliti mengamati saat Bapak Marsuli. menetapkan berbagai aspek yang digunakan
S,Pdi melaksanakan evaluasi formatif. Beliau sebagai kreteria penilaian
menggunakan metode tanya jawab untuk Evaluasi hasil belajar dilakukan dalam
mereview sejauh mana siswa memahami rangka mengetahui tingkat keberhasilan
materi yang disampaikan selama ±30 menit pendidik dalam menyampaikan materi
beliau menyampaikan materi. Saat evaluasi kepada peserta didik, sedangkan dalam ruang
berlangsung siswa sangat aktif dalam lingkup yang luas, Evaluasi dilakukan untuk
menanggapi pertanyaan-pertanyaan yang mengetahui tingkat keberhasilan dan
diberikan oleh beliau. Meskipun ada kelemahan suatu proses pendidikan.(dengan
beberapa siswa yang kurang begitu seluruh komponen ynag terlibat di dalamnya)
memahami dengan materi yang di sampaikan dalam pencapaian tujuan pendidikan yang
tetapi proses evaluasi berlangsung dengan diinginkan serta pelaksanaan.
baik. Dari hasil evaluasi formatif yang telah Sejalan dengan yang dikemukakan oleh
dilaksanakan maka dapat disimpulkan ada Zuldafrial (2011:243) bahwa “Peran
sebagian siswa yang belum mengerti dengan evaluator adalah tugas yang harus dilakukan
materi yang telah di sampaikan. Kemudian oleh guru sesuai dengan posisinya dalam
sistem penyelenggaraan pendidikan”. Untuk

5
melaksanakan fungsi dan peranan dalam diperlukan untuk membuat berbagai
proses belajar mengajar, guru sebagai jabatan keputusan dalam bidang pendidikan dan
profesi dituntut memiliki keahlian agar dapat pengajaran.
melaksanakan tugasnya sebagai pendidik dan Berdasarkan uraian tersebut dapat
pengajar dalam membentuk prilaku siswa disimpulkan pengertian proses evaluasi
sesuai dengan kualitas manusia Indonesia pengajaran adalah suatu proses kegiatan
yang dicita-citakan. Jadi betapa besar guru untuk mendapatkan informasi data mengenai
dalam membantu pertumbuhan dan hasil belajar mengajar yang dialami siswa
perkembangan siswa. Mereka memiliki peran dan mengolah atau menafsirkannya menjadi
dan fungsi yang sangat penting dalam nilai berupa data kualitatif atau kuantitatif
membentuk kepribadian anak. sesuai dengan standar tertentu hasilnya
Dari hasil observasi yang peneliti diperlukan untuk membuat berbagai
lakukan di ketahui bahwa guru PPKn untuk keputusan dalam bidang pendidikan dan
memberikan penilaian kelas ada bermacam- pengajaran.
macam, ada tes tengah semester dan akhir Berdasarkan hasil penelitian pada
semester (formatif-sumatif). Penilaian kelas pelaksanaannya guru terlihat menggunakan
dilaksanakan pada saat proses belajar metode pemberian tugas dan pembelajaran
mengajar berlangsung dan setelah individual. Menurut Sugihartono, dkk
pembelajaran selesai, dan juga pada saat tes (2007:81) metode pemberian tugas
tengah semester dan akhir semester. Itu merupakan metode yang dilakukan guru
sesuai dengan teori yang ada, bahwa berhasil dengan memberikan tugas-tugas tertentu
tidaknya suatu pembelajaran, tentu dapat kepada siswa baik secara kelompok maupun
diketahui dari pelaksanaaan penilaiannya secara individual, kemudian diminta
Dari hasil observasi yang dilakukan pertanggung jawaban atas tugas tersebut.
peneliti berkaitan dengan evaluasi Penetapan jenis dan sifat tugas yang
pembelajaran PPKn di MA Hidayatus diberikan disesuaikan dengan jenis, sifat dan
Shibyan Parit Na’im “Dalam kaitannya latar belakang kesulitan belajar yang
dengan evaluasi proses belajar mengajar yang dihadapi. Pelaksanaan metode pemberian
dilakukan agar tujuan pembelajaran dapat tugas yang dilakukan Bapak Marsuli S.Pdi
tercapai secara maksimal yang saya gunakan dengan tidak mengkhususkan tugas/soal
adalah yang kerap dengan menggunakan tes, sesuai dengan kesulitan siswa, semua siswa
yaitu tes sumatif yang dilakukan untuk mengerjakan soal yang sama, baik di yang
mengetahui penguasaan siswa dalam dikerjakan di sekolah maupun di
sekumpulan materi pelajaran (pokok rumah.Sejalan dengan pernyataan
bahasan) yang telah dipelajari. Hal tersebut Sugihartono, dkk (2007: 81) menyatakan
diberikan baik dalam bentuk tes harian, bahwa metode ini sangat intensif karena
tengah semester, atau akahir semester. Yang pelayanannya diberikan dan disesuaikan
kedua yaitu dengan menggunakan tes dengan kesulitan belajar yang dialami siswa.
formatif, yaitu dilakukan untuk mengetahui Berdasarkan pada hasil observasi yang
sejauh mana kemajuan belajar yang telah peneliti temukan dimana guru masih
dicapai oleh siswa dalam suatu program menanyakan kesulitan yang dialami siswa
pembelajaran tertentu, Jadi dengan secara klasikal, Bapak Marsuli S.Pdi
diadakannya tes demikian masalah membimbing siswa yang mendatangi dan
kelemahan siswa dalam memahami pelajaran bertanya. Kedua guru sabar memahami dan
yang diajarkan dapat dinimalisir”. mendampingi siswa dengan memberikan
Berdasarkan uraian tersebut dapat tambahan waktu untuk menunggu siswa yang
disimpulkan pengertian proses evaluasi belum selesai, menjawab pertanyaan siswa,
pengajaran adalah suatu proses kegiatan berkeliling memantau siswa dalam
untuk mendapatkan informasi data mengenai mengerjakan.
hasil belajar mengajar yang dialami siswa
dan mengolah atau menafsirkannya menjadi
nilai berupa data kualitatif atau kuantitatif
sesuai dengan standar tertentu hasilnya

6
SIMPULAN DAN SARAN terhadap siswa yaitu remidial : Tes Ulang ,
Simpulan Memberikan Penugasan (PR)
Berdasarkan analisis data dan hasil
observasi serta hasil wawancara, peneliti Saran
menyimpulkan secara umum bahwa Berdasarkan hasil analisis data dan
kemampuan guru mata pelajaran Pendidikan temuan dalam penelitian, maka peneliti dapat
Pancasila dan Kewarganegaraan di memberikan saran sebagai berikut : (1). Bagi
Madrasah Aliyah Hidayatus Shibyan Parit sekolahana => Perlu memberi motivasi terus
Na’im telah melaksanakan peran evaluasi menerus kepada para guru, agar lebih giat
dengan baik. Secara khusus kesimpulan ini dalam mengajarkan, Lebih meningkatkan
ditunjukkan oleh data hasil observasi dan fasilitas dan sarana prasarana pembelajaran.
wawancara dengan dukungan sebagai berikut (2). Bagi guru PPKn => Kreatifitas dan
: (a). Peran guru sebagai evaluator dalam inovasi guru sangat dibutuhkan dalam
hasil belajar pada pembelajaran PPKn di MA menggunakan strategi pembelajaran, karena
Hidayatus Shibyan P Na’im Kabupaten Kubu dengan adanya kreatifitas dan inovasi dari
Raya dilakukan dengan menelaah tujuan guru siswa akan tertarik dengan pelajaran
pencapaian pengajaran, membuat butir tes, yang diajarkan, Hendaklah terbuka dengan
melakukan ulangan harian, tetapi itu melihat hal-hal baru yang berhubungan dengan
waktu yang ada.yang lebih ditekankan yaitu pengembangan dan perkembangan ilmu
pada peniaian ulangan tengah semester pengetahuan, khususnya tentang strategi
(formatif) dan penilaian ulangan akhir pembelajaran, agar bisa memilih dan
semester (sumatif). Guna untuk memantau memilah strategi dengan tepat. Misal dengan
peningkatan hasil belajar peserta didik, untuk mengikuti kegiatan kependidikan, pelatihan
memberikan umpak balik (feedback) bagi dan training. (3). Bagi siswa => Hendaknya
penyempurnaan program pembelajaran, serta meningkatkan perhatian pada materi yang
dapat mengetahui kelemahan-kelemahan disampaikan guru ketika proses belajar
pemahaman peserta didik terhadap materi mengajar berlangsung, Ikut berpartisipasi
yang disampaikan guru, sehingga hasil aktif dengan apa yang guru arahkan, Selalu
belajar peserta didik dan proses pembelajarn belajar belajar dan belajar dengan tanpa
guru menjadi lebih baik”. (b). Peran guru bosan
sebagai evaluator dalam proses belajar pada
pembelajaran PPKn di MA Hidayatus DAFTAR RUJUKAN
Shibyan Parit Na’im Kabupaten Kubu Raya
Tahap awal proses pembelajaran, pada kelas Arikunto Suharsimi, (2002), Prosedur
pengajaran yang dimulai dengan guru masuk Penelitian Suatu Pendekatan Praktis,
kelas dan memberikan salam pada siswa, Jakarta : Bima Akasara
pembukaan pembelajaran diawali dengan Best, W (1982), Understanding and
membaca do’a, setelah selesai, kemudian Conduction Research, New York :
guru mengecek kehadiran dan kesiapan siswa Uneversity Of Kentucky.
pada saat guru mengecek kehadiran siswa di Depdiknas. (2005). Kamus Besar Bahasa
kelas, Sebelum guru memulai masuk Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka
kemateri pembelajaran terlebih dahulu guru Dimyati & Mudjiono (2006). Belajar dan
memberikan apersepsi dengan memberikan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka cipta
beberapa pertanyaan kepada siswa. Hal ini FKIP Untan. (2017). Pedoman Penulisan
dilakukan untuk menumbuhkan perhatian Karya Ilmiah. FKIP Untan Pontianak
siswa dan menggali pengetahuan dasar siswa Moleong, (2010) Metodologi penelitian
sebagai awal pembelajaran, setelah itu Kualitatif, PT. Remaja Rosda Karya.
menyampaikan kompetensi yang ingin Bandung
dicapai. Dan dalam hasil belajar guru Neong, 1990. Metodologi Penelitian
menggunakan tes formatif dan sumatif Kualitatif,Yogyakart. Rake Saresin
sebagai evaluasi untuk mengukur Sugihartono, dkk (2007). Psikologi
kemampuan siswa.(c). Tindak lanjut dari Pendidikan. Yogyakarta: PT. UNY
guru PPKn setelah melakukan evaluasi Press

7
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Zuldafrial, (2010), Pendekatan Penelitian
Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan dan Teknik Penulisan Karya Ilmiah,
Nasional, Bandung : Citra Utama. Pontianak : Pustaka Abuya
Usman M.U., (2001). Menjadi Guru
Profesional. Bandung PT. Remaja
Rosdakarya.

You might also like