Skripsi Hukum
Skripsi Hukum
Skripsi Hukum
OLEH
FEBBIOLA RIZKA MARTEEN
(07140162)
PROGRAM KEKHUSUSAN:
HUKUM TATA NEGARA
(PK. VI)
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2011
No. Reg. 3432/PKVI/10/2011
KEDUDUKAN SATUAN TUGAS PEMBERANTASAN MAFIA
HUKUM DALAM SISTEM KETATA NEGARAAN INDONESIA
Febbiola Rizka Marteen. 07140162. Faculty of Law, University of
Andalas, Special Program VI (Constitutional Law). 83 Pages. Year
2011
Abstrack
Law is a rule, that arrange national and state life. The imposition of law is
arranged in constitution in which all citizens equal before the law and
government and shall uphold the law and the government without any
exception. In fact, there have found practice that avoided from necessity of
the law. Deviation that committed by individuals, or by a group of people
who have an interest in the law in favor of personal or group interest to the
exclusion of justice and public welfare are called Mafia Hukum. After the
screening of the recording mafia practices in the process of evidence in
judicial proceedings of the constitutional court in 2009 and that has to prove
that legal mafia activities are indeed really exists and occurs in Indonesia.
Announcement in many media, make people pay attention to the existence,
that government had to make Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum
based on Presidential Decree (Decree) No. 37 Year 2009 on the
establishment of the Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum. Satuan
Tugas Pemberantasan Mafia Hukum duty of coordination, evaluation,
correction and monitoring that legal mafia eradication can be done
effectively. Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum is also authorized
to conduct cooperation with various state agencies and conduct an
evaluation, research and other matters as may be necessary to obtain
required information of all agencies of government. However, if analyzed
from its formation of the Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum is a
part of the president's powers as an executive, it's just that this institution
has the authority within a very wide domain of judicial. The emergence of
the vast authority of a president decisions in the field of judicial against the
Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum is interesting to more examine
about the position in the Indonesian state administration system. From the
results of studies it appears that the Satuan Tugas Pemberantasan Mafia
Hukum that was formed by a presidential decree directly responsible to the
President under the Unit Kerja Presiden Bidang Perencanaan dan
Pengawasan Pembangunan (UKP-PPP) so it can be concluded that the
Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum is one part of the executive
authority of the President.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
bersifat umum dan normatif. Umum karena berlaku bagi setiap orang dan
boleh dilakukan atau harus dilakukan serta menentukan bagai mana caranya
1
Lihat Pasal 1 ayat 1 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun
1945
2
Sudikno Mertokusumo, Mengenal Hukum; Suatu Pengantar, Liberty,
Yogyakarta, Edisi Keempat, 1995, hal. 41.
3
Istilah konstitusi pada umumnya dipergunakan paling sedikit dalam dua
pengertian. Pertama-tama dia menggambarkan keseluruhan sistem ketatanegaraan suatu
negara, yaitu berupa kumpulan peraturan yang membentuk, mengatur atau memerintah
negara. Peraturan-peraturan yang disebut diatas ada yang tertulis sebagai keputusan badan
yang berwenang dan ada yang tidak tertulis berupa “usages, understandings, customs atau
convention”. Meskipun peraturan-peraturan diatas tidak merupakan undang-undang, akan
tetapi tidak berarti tidak efektif dalam mengatur negara. Di samping itu pada kebanyakan
negara, sistem ketatanegaraannya (yang terdapat dalam hukum tata negaranya) merupakan
campuran antara ketentuan antara yang tertulis dan yang tidak tertulis. Kenyataan diatas
kita jumpai di Kerajaan Inggris, suatu negara yang menganut “common law system”. Lihat
Sri Soemantri Martosoewignjo, Pengantar Perbandingan Antar Hukum Tata Negara, CV
Rajawali, Jakarta, 1981, hal. 62.
menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.4
Pelaksanaan aturan hukum ini pun dilakukan oleh aparat penegak hukum
hukum demi mencapai suatu tujuan di sebut mafia hukum atau mafia
peradilan.
suram sejak tahun 1974. Pada saat itu meletus peristiwa Malari yang
4
Lihat Pasal 27 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945
5
Kedah hukum berisi kenyatan normative (apa yang seyogyanya dilakukan): das
Sollen dan bukan berisi kenyataan alamiah atau peristiwa kongkret: das Sein. Lihat Sudikno
Mertokusumo, op. cit., hal. 16.
6
Sebastian Pompe,The Indonesian Supreme Court: Fifty Year of Judicial
Development, Disertasi Ph.D, Leiden University, 1996 : Dalam Pan Mohammad Faiz,
Quovadis Pemberantasan Mafia Hukum, Majalah Inovasi Vol. 16/XXII/Maret/2010 ,
Jakarta, 2010, hal. 15
Selama hampir 40 tahun dari peristiwa Malari tersebut,
penegak hukum yang terlibat dalam praktik mafia peradilan. Praktik tersebut
7
Ibid.,
8
Ibid.,
Pasca pemutaran rekaman penyadapan atas perselingkuhan hukum
2009 secara langsung yang diliput oleh media memunculkan tanggapan dari
Tugas sebgai tim ad hoc pemberantasan mafia hukum tidak relevan dengan
kondisi yang ada karena dilihat dari banyaknya angka pengaduan oleh
merasa tertarik untuk menulis dan meneliti lebih lanjut mengenai hal ini.
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
11
Saldi Isra, Menolak Penolak Satgas, Diambil dari http://www.satgas-
pmh.go.id/?q=node/166 tanggal 26 Januari 2011
1. Untuk mengetahui bagaimana kedudukan Satuan Tugas
Indonesia.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
konstitusi Indonesia.
E. Metode Penelitian
berikut:
2. Pendekatan masalah
Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, dan Kepres
No 37 tahun 2009 tentang Satuan Tugas Pemberantasan Mafia
Hukum.
3. Sifat penelitian
12
Amirudin, H. Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Rajawali
Pers, Jakarta, 2010, hal 25.
hukum.13 Sumber data dari penelitian ini menggunakan sumber
terdiri dari:
peraturan perundang-undangan.14
Ketatanegaraan Indonesia.
15
Loc. Cit, hal 63
b. Deskriptif Analisis, yaitu dari penelitian yang telah
skripsi.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
ini yang sekaligus merupakan bagian inti penulisan ini, maka menghasilkan
memberikan
perluasan wewenang presiden dalam ranah yudisial. Dimana Satuan
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, dikemukakan saran-saran sebagai
berikut:
kewenangan yang luas dan berada dalam dua ranah kekuasaan tanpa
Indonesia.
A. Buku
Dahlan Taib, Jazim Hamidi, dan Ni’matul Huda .Teori dan Hukum
Konstitusi, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2001.
Hans Kelsen, General Theory of Law and State, Bee Media, Jakarta, 2007.
B. Peraturan Perundang-undangan
C. Internet/ Artikel
http://rivafauziah.wordpress.com/2008/11/02/pengertian-gratifikasi-adalah/
diakses tanggal 24 juli 2011
http://www.tempointeraktif.com/hLihat
http://www.tempointeraktif.com/hg/hukum/2010/06/21/brk,20100621-
256954,id.html ( 26 Januari 2011)
http://www.politik.kompasiana.com/2011/01/27/mafia-menginginkan-
pembubaran-satgas-pemberantasan-mafia-hukum/ di akses pada
tanggal 22 juli 2011
http://kamushukum.com/en/mafia-hukum/