Bangkok Bank
Bangkok Bank
Bangkok Bank
Bangkok Bank
Jakarta Branch
Ringkasan Keuangan Financial Highlights Rasio Keuangan Financial Ratios Profile Perusahaan Corporate Profile Laporan Good Corporate Governance Good Corporate Governance Report Perekonomian Indonesia 2010 Indonesia Economy in 2010 Laporan Manajemen Management Report Kinerja Bangkok Bank Bangkok Banks performance Manajemen The Management Struktur Organisasi Organization Chart Lampiran Attachment
1 2 4 5 18 19 24 25 29
Laporan Keuangan 2010 yang telah diaudit Audited Financial Statement 2010
Progress at Year-End
2010
2009
% change
Total Aktiva
Total Assets
Productive Assets
Dana Pihak Ketiga
Pendapatan Operational
Operational Revenue
Beban Operational
Operational Expenses
Laba Operasi
Operating Profit
Pajak Penghasilan
Income Tax
Laba (Rugi) Bersih Net Profit (Loss) Laba Bersih per Saham Earning per share
% change
49,93 1,07
55,67 1,06
-5,74 +0,01
Kredit Bermasalah
NPL
Pemenuhan PPAP
Reserves Adequacy Rentabilitas
Profitability
Kepatuhan Compliance
% change
a. Pihak Terkait
Related Parties
0,00 0,00
0,00 0,00
0,00 0,00
a. Pihak Terkait
Related Parties
GWM Rupiah
Minimum Current Account Requirements Rupiah
Sampai akhir tahun 2010 Bangkok Bank telah memiliki lebih dari 500 kantor cabang di Thailand dan cabang luar negeri dan jaringan kantor yang tersebar di: Cina, Hongkong, Jepang, Laos, Filipina, Singapura, Taiwan, Inggris, Birma, Amerika Serikat, Vietnam, Myanmar, Malaysia dan Indonesia.
At the end of 2010, Bangkok Bank has more than 500 branches in Thailand and extensive overseas branches and office network in the following countries: Peoples Republic of China, Hongkong, Japan, Laos Peoples Democratic Republic, Republic of Philippines, Republic of Singapore, Taiwan, United Kingdom, Union of Myamar, United States of America, The Socialist Republic of Vietnam, Myanmar, Malaysia and Indonesia. Bangkok Bank PCL Jakarta Branch, located at Jl. MH Thamrin No. 3, Jakarta 10110, operated under license from Finance Minister of Republic Indonesia No. D. 15.6.1.4.39 dated June 21, 1968 as a branch from Bangkok Bank PCL in Thailand. Received the license to operate as foreign bank on June 22, 1968 with the decree from Bank Indonesia No. 4/12/KEP.DIR. The bank has continuously increased its total assets and loans, and improved the management of nonperforming loans, of revenue, of costs efficiency and the bank will create policies that are alligned with its strategic plan. In the coming year, the bank will continue to improve the efficient business process and organizational model to ensure that all parts of the organization are working together efficiently in harmony.
Bangkok Bank PCL Cabang Jakarta, berlokasi di Jl. MH Thamrin No. 3, Jakarta 10110, beroperasi dengan ijin usaha dari Menteri Keuangan Indonesia No. D.15.6.1.4.39 tanggal 21 Juni 1968, serta mendapat izin untuk beroperasi sebagai Bank Devisa pada tanggal 22 Juni 1968 dengan Surat Keputusan dari Direksi Bank Negara Indonesia No.4/12/KEP.DIR. Bank secara berkesinambungan meningkatkan total asset dan kredit yang diberikan, memperbaiki manajemen kredit macet, meningkatkan pendapatan, dan meningkatkan efisiensi biaya dan terus membangun kebijakan usaha yang selaras dengan rencana strategis bank Di tahun mendatang, bank akan terus memajukan bisnis proses yang efisien dan mengefisiensikan model organisasi untuk meyakinkan bahwa seluruh bagian organisasi dapat bekerja sama secara efisien dan harmonis.
LAPORAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BANGKOK BANK CABANG JAKARTA TAHUN 2009 1. Ruang Lingkup Tata Kelola Perushaan (GCG) Sebagai pedoman bagi pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan, Bank telah mendeskripsikan peran dan tanggung jawab Komite Manajemen dalam pedoman Komite Manajemen bank. Seluruh aturan internal lainnya yang ditetapkan didasarkan dengan peraturan yang berlaku dan mengacu pada pinsip-prinsip GCG. Dalam menjalankan bisnisnya, bank menjalankan Prinsip Good Corporate Governance sebagai dasar agar dapat mempertahankan pertumbuhannya. Bank juga telah menyebarkan kebijakan tersebut kepada tim manajemen, eksekutif, dan staf sebagai informasi dan ketaatan akan peraturan. Bank juga telah menugaskan setiap supervisor di semua tingkat untuk menjadi contoh yang baik dan mendorong agar kebijakan yang dibuat tersebut dipatuhi. Dalam proses pengawasan operasional secara internal, Bank telah membentuk Unit Kepatuhan agar sesuai dengan peraturan yang ada di Indonesia dan Bank Indonesia. Penerapan Prinsip Good Corporate Governance di Bangkok Bank dibagi menjadi 8 aspek sebagai berikut: 1.1 Kinerja Tugas dan Tanggung Jawab dari Dewan Komisaris dan Direksi. Bangkok Bank Cabang Jakarta adalah kantor cabang dari Bangkok Bank, Thailand, oleh karena itu Dewan Komisaris yang dikenal dengan nama Non-Eksekutif Director bertempat di Kantor Pusat Thailand. Dewan Komisaris bertangggung jawab dalam penerapan prinsip Good Corporate Governance dan mengawasi kebijakan dan arah bisnis bank. Dalam hubungannya dengan Bangkok Bank kantor cabang Jakarta, International Banking Group (IBG) yang berlokasi di Kantor Pusat Bangkok, menjalankan fungsi pengawasan dari Dewan Komisaris. Laporan fungsi pengawasan dari IBG tersebut untuk melihat pada fungsi Dewan Komisaris dalam mengevaluasi kinerja manajemen kantor cabang Jakarta dan laporan tersebut telah diterima setiap 3 bulan sekali.
REPORT ON BANGKOK BANK JAKARTA BRANCH ACTIONS IN COMPLIANCE WITH THE PRINCIPLES OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE FOR 2010. 1. Scope of Good Corporate Governance (GCG) As guidance for Good Corporate Governances implementation, the Bank has already described role and responsibilities of Manangement Committee in the Management Committee guidelines. All other internal regulations are based on the operative regulation and referring to GCG principles. The bank, therefore conducts its business in-line with the principles of Good Corporate Governance, which form a basis for sustainable growth. The bank has disseminated the policy to its management team, executives and staff for their knowledge and observance and has also assigned supervisors at all levels to encourage good example as well as compliance with the policy. The bank has established a Compliance Unit to oversee its internal operations to be in compliance with the regulation of the local authorities and Bank Indonesia.
There are 8 (eight) Good Corporate Governance aspects which reflect the implementation of banks Good Corporate Governance as follows: 1.1 Performance of duties and responsibilities of Board of Commissioners and Board of Directors. Bangkok Bank, Jakarta branch is a branch office of Bangkok Bank, Thailand, therefore Board of Commissioners who is known as NonExecutive Directors are domiciled at Bangkok Head Office, Thailand. This Board of Commissioners assumes responsibility for the implementation of Good Corporate Governance and oversees the business policy and direction of the Bank. For Bangkok Bank, Jakarta branch in this matter, the International Banking Group (IBG) domiciled at Bangkok, Head Office, is closely conducting the oversight role function of Board of Commissioners. Oversight function report from International Banking Group in regard to Board of Commissioners function for evaluating performance of Jakarta branch management on quarterly basis.
Sementara itu, Direksi atau Pimpinan Bangkok Bank Cabang Jakarta yang dipimpin oleh General Manager dan wakil General Manager serta Direktur Kepatuhan. Pimpinan kantor akan memimpin Komite Manajemen yang bertanggung jawab atas pembentukan dan pelaksanaan atas sasaran strategis dan keuangan dari Bank dan juga mengkaji ulang serta mendiskusikan masalah yang berhubungan dengan operational bank. Komite Manajemen Cabang juga bertanggung jawab untuk mengawasi: a. Audit Internal dan Unit Control untuk memastikan pelaksanaan fungsi internal audit dan mengambil tindakan berdasarkan pada temuan-temuan dari audit internal. b. Fungsi Unit Manajemen Risiko adalah untuk pertanggungjawaban dalam rangka pengembangan, pengukuran dan pemeliharaan kerangka kerja manajemen risiko. c. Unit Kepatuhan untuk mengawasi penerapan praktek good corporate governance dan memastikan kepatuhan bank terhadap peraturan dan hukum yang berlaku. Komite Manajemen Bangkok Bank Kantor Cabang Jakarta terdiri dari: Ketua Komite Manajemen: General Manajer Wakil Ketua Komite Manajemen: Wakil General Manajer Anggota: Direktur Kepatuhan Kepala Unit Operasional Kepala Unit Kredit and Marketing Kepala Unit Internal Audit dan Kontrol Kepala Unit Treasury Kepala Unit Manajemen Risiko Kepala Unit Support dan Servis Komite Manajemen mengadakan pertemuan minimal 1 kali dalam sebulan dan hasil rapat didokumentasikan dengan baik, begitu juga dengan notulen pertemuan tersebut dikirimkan ke International Banking Group (IBG) Kantor Pusat, Bangkok. 1.2. Struktur, Keanggotaan, Tanggung Jawab Komite Tugas dan
Meanwhile, Board of Director or called Branch Management (Pimpinan) of Bangkok Bank Jakarta who is chaired by General Manager, and Deputy General Manager and Compliance Director. The Branch Management or Pimpinan shall lead the Branch Management Committee who is responsible for the formulation and execution of strategies and financial objectives of the bank as well as reviewing and discussing matters related to banking operation. The Branch management is also responsible for supervising: a. Internal Audit and Control Unit for ensuring the execution of internal audit function and taking action based on regular internal audit findings. b. Risk Management Unit function is to take overall accountability for the development, measurement and maintenance of the banks risk management framework. c. Compliance Unit for overseeing the implementation of good corporate governance practices and ensuring banks compliance with the prevailing laws and regulations. The Management Committee of Bangkok Bank Jakarta Branch is comprised as follows: Chairman : General Manager Vice-Chairman : Deputy General Manager Members : Compliance Director Head of Operation Head of Credit and Marketing Head of Internal Audit and Control Head of Treasury Head of Risk Management Head of Support and Services
The Management Committee is conducting a minimum monthly meeting and the minutes of meeting is properly documented as well as forwarded a copy of minutes to International Banking Group (IBG) Head Office, Bangkok. 1.2 Structures, Membership, Duties and Responsibilities of the Committees. In Bangkok Bank- Head Office, Thailand, the committees have been set up to closely monitor and oversee the Banks operation and report the progress to the Non-Executive Board of Directors on a regular basis. These committees include the Audit Committee, Nomination and Remuneration Committee, Risk Monitoring Committee and Management Committee.
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT
Di Kantor Pusat Bangkok Bank, Thailand, komite-komite tersebut telah diatur untuk memonitor dan mengawasi operasional bank dan melaporkan kemajuan yang terjadi ke NonExecutive Direksi secara periodik. Komite-komite ini terdiri dari Komite Audit, Komite Nominasi dan Remunerasi, Komite Risk Monitoring, dan
Komite Manajemen. Sementara itu Bangkok Bank Kantor Cabang Jakarta, sebagai kantor cabang bank asing tidak diharuskan untuk membentuk komite tersebut sejak Dewan Direksi di Kantor Pusat telah membentuknya. Bagaimanapun di kantor pusat fungsi dari tiap komite-komite tersebut telah diterapkan dengan baik dan dibawah kontrol International Banking Group (IBG) untuk mengawasi kinerja manajemen dari kantor cabang Jakarta. Dan laporan fungsi pengawasan dari International Banking Group (IBG) juga telah diterima oleh kantor cabang Jakarta setiap 3 bulan sekali. Fungsi dari masing-masing komite itu dapat dideskripsikan sebagai berikut: Komite Audit bertugas untuk membantu Dewan Komisaris dalam proses audit laporan keuangan, internal control dan audit, dan pemilihan dan penunjukkan eksternal audit bank. Komite Risk Monitoring bertugas untuk mengawasi dan memastikan profil manajemen risiko bank apakah sudah cukup memadai, sistematis, efisien, efektif dan memaksimalkan nilai terhadap kinerja bank, dan juga apakah sudah sejalan dengan rencana strategis bank dan kebijakan manajemen risiko secara keseluruhan. Komite Nominasi dan Remunerasi bertugas untuk memilih dan menunjuk orang yang tepat untuk posisi pekerjaan yang ditentukan dan juga untuk mengevaluasi kinerja secara individu, dan kebijakan penggajian dan paket benefit yang diterima oleh level eksekutif dan staffnya. Kinerja semua komite diatas telah diterapkan dengan baik di Kantor Pusat. Sedangkan penerapan strategi dan rencana bisnis Bangkok Bank Jakarta diatur oleh komite sebagai berikut: a. Komite Manajemen Untuk memastikan efisiensi kinerja bank yang mencakup penelahaan secara periodik, pengarahan operasional bank, kebijakan, strategi, ALMA dan juga masalah kepegawaian serta bagian umum yang akan dibicarakan di dalam komite. Pertemuan secara rutin diadakan setiap 1 bulan sekali. b. Komite Kredit Komite ini bertanggung jawab untuk mengakses dan mempertimbangkan semua
Meanwhile, Bangkok Bank, Jakarta branch as foreign branch office in this regard does not have to form such committees since Board of Directors at Head Office has established them. However, the functions of such committees have properly implemented in Head Office and it has been done under International Banking Group (IBG) to oversee the Jakartas branch management performance in respective committee function. The oversight function report from International Banking Group (IBG) has also been received by Jakarta branch on a quarterly basis. The function of each committee can be described as follows: The objectives of the Audit Committee are to assist the Board of Commissioners with regard to process audit of financial reports, internal control and internal audit and to select and appoint the Banks external auditors. The objective of Risk Monitoring Committee is to oversee and ensure that banks management risk profile is adequate, systematic, efficient, and effective and maximizes value to the bank and is also to be in-line with the banks strategic plan and overall risk management policy. The objective of Nomination and Remuneration Committee is to select and nominate suitable persons for appointment job position as well as to evaluate individual performance and policy of remuneration or benefit package for executive level and its staffs. All performance of committees above has already been properly implemented in Head Office. However, in implementing the strategic and business plan of the bank, Bangkok Bank Jakarta is managed under following committees: a. Management Committee To ensure proper and efficient running of the entire operation covering periodical review and directions of bank operation, policy, and strategy, ALMA as well as personnel and general affairs matters. The routine meetings are held on monthly basis. b. Loan Committee This committee is responsible to assess and consider all banks portfolio, which include
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT
portfolio bank, yang tercakup di dalamnya nasabah kredit lancar maupun pinjaman kredit bermasalah. Komite kredit akan bertemu secara periodik untuk menelaah dan mendiskusikan aktivitas dari aplikasi kredit yang masuk, suku bunga kredit, dan strategi marketingnya. Fungsi dari Komite Kredit adalah bertanggung jawab untuk menyetujui atau menolak, merekomendasi aplikasi kredit berdasarkan kewenangan kantor cabang. Pertemuan rutin Komite kredit diadakan setiap 2 minggu sekali atau disesuaikan dengan kebutuhan. c. Komite Manajemen Risiko Komite ini bertanggung jawab untuk mengawasi penerapan kerangka kerja dan strategi majemen risiko, komposisi risiko dari setiap tipe risiko itu dan juga memeriksa secara periodik prosedur dari manajemen risiko. Bangkok Bank Jakarta menggunakan peringkat kredit yang handal sebelum menyetujui semua kredit baru ataupun perpanjangan fasilitas kredit. Penilaian ini menjadi alat yang penting bagi manajemen risiko kredit dan digunakan sebagai standar underwritting dan juga panduan penetapan harga. Pertemuan rutin setiap 1 bulan sekali. c.
active and non-performing loan accounts. The Loan Committee will meet periodically to review and discuss the following activities of loan application, loan pricing and marketing strategies.
The Loan Committee responsibility and function is to approve or reject, recommend or decline credit application according to branch authorization. The routine meetings are held in every two weeks or more often to match with the requirement. Risk Management Committee This committee is responsible to monitor the implementation of risk management framework and strategy, composition of risk for each type of risks as well as periodically review on risk management procedure. Bangkok Bank Jakarta requires a valid credit rating prior approval of any new or renewed credit facility. Rating is one of the most important tools of credit risk management and used in the underwriting standards as well as in pricing guidelines. The routine meetings are held once a month.
1.3. Kinerja dari Departemen Kepatuhan Unit Kepatuhan dibentuk untuk membantu manajemen dalam pengawasan internal operasional dan juga kepatuhan pada peraturan dari otoritas lokal. Unit kepatuhan bertangung jawab dalam mengkoordinasi unit operasional dan mengumpulkan informasi guna tersedianya informasi dalam pengkinian panduan kerja. Unit kepatuhan harus bekerja secara independen dan berdampingan dengan manajemen dan staf di berbagai bisnis unit. Peraturan Bank Indonesia dan peraturan perundangan yang berlaku telah disosialisaikan keapda unit terkait dan dibahas dalam rapat komite manajemen terutama yang memiliki dampact terhadap kegiatan operational ,bisnis dan stategi bank. Memastikan komitmen bank yang dibuat kepada Bank Indonesia telah dipenuhi secara tepat waktu. Satuan Kerja Kepatuhan /UKK juga mengkontrol pelaksanaan Prinsip Mengenal Nasabah (KYC) dan aktifitas anti
1.3 Performance of Compliance functions Compliance unit has been established to assist the management in overseeing its internal operation so as to be in compliance with the regulation of authorities. The compliance unit has the responsibility in coordinating with operation units and colleting the information for the availability and updating of work guidelines. The compliance function shall have independence and work closely with management and staff in various business units. BI regulations and prevailing laws have been socialized to the relevant units and also been discussed in the Management Committee meeting, especially for regulations which have significant impact to the operations, business and strategy of the bank. Ensuring the banks commitments made to Bank Indonesia has been rectified in timely manner. Compliance unit/ UKK are also in control of
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT
pencucian uang (Anti Money Laundering) sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dalam upaya meningkatkan pemahaman atas penerapan KYC dan AML, Satuan Kerja Kepatuhan akan terus melakukan sosialisasi kepada unit bisnis terkait guna meyakini efektifitas tugasnya. 1.4 Kinerja internal Audit dan Eksternal Audit Internal audit bank (SKAI) telah menyusun rencana audit operasional dan setiap tahun memeriksa semua unit bisnis berdasarkan jadwal rencana auditnya. Untuk tahun 2010 SKAI telah melakukan fungsi kerjanya dengan independen dan objektif. Pada saat melakukan fungsi kerjanya, SKAI telah mengevaluasi efisiensi dan keefektifan internal kontrol bank dan kepatuhan pada perundangan-undangan yang berlaku dan peraturan Bank Indonesia. Semua hasil temuan audit telah dilaporkan ke manajemen kantor cabang dan divisi internal audit kontrol Kantor Pusat dan informasi rekomendasi audit akan disebarkan ke unit bisnis yang bersangkutan untuk dilakukan tindakan perbaikan selanjutnya. Internal Audit (SKAI) juga mengawasi dan mengikuti kemajuan perkembangan dan perbaikan yang dibuat oleh unit bisnis yang terlibat. Internal Audit (SKAI) juga akan melakukan pemeriksaan tahunan mengenai kecukupan keamanan audit dan pengawasan internal dari BI-RTGS dan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) apakah telah mematuhi peraturan yang berlaku. Setiap 3 tahun, Audit Eksternal Independen ditunjuk untuk memeriksa keefektifan kinerja dari SKAI termasuk kaji ulang atas fungsi internal audit atas penggunaan Teknologi Informasi. Pemeriksaan terakhir yaitu pada bulan Mei 2008 dengan hasil yang cukup memadai. Sementara itu, untuk laporan eksternal audit tahunan dan persiapan laporan tahunan, bank telah menunjuk akuntan publik independen yang terdaftar dalam list Bank Indonesia yang bisa melakukan audit. Penetapan kerja audit dari akuntan publik meliputi kapasitas dari kantor akuntan publik, bidang kerja audit, dan profesionalisme pemeriksa. Penunjukan akuntan publik untuk melakukan audit laporan keuangan kantor cabang untuk
Know Your Customer and Anti-Money Laundering implementation pursuant to regulation. In the effort to better understanding for implementation of KYC/ and AML, the compliance unit would continuously perform socialization to relevant business unit ensuring effectiveness of duty. . 1.4 Performance of Internal Audit and External audit Banks Internal audit (SKAI) has already arranged the operational audit plan and has annually reviewed to all business units according to its audit-planning schedule. For year 2010, the SKAI unit has performed its function independently and objectively. In performing its audit function, SKAI has conducted and evaluated toward the efficiency and effectiveness of the banks internal control and compliance to the prevailing laws and Bank Indonesia regulations. All audit findings have been reported to branch management and internal audit control and division Head Office and disseminate its audit recommendation to the business unit concerned for further action to be taken. Internal audit (SKAI) has also monitored and followed up the progress development and improvement made by business units involved. Internal audit (SKAI) has also performed annual review on the adequacy of security audit and internal review for BI-RTGS and National Clearing System (SKNBI) in order to be in compliance with the regulation. Every 3 (three) years, an Independent External Reviewer/Auditor is appointed to review the effectiveness of SKAI work performance including review on internal audit function on Information Techonogy usage. The last review was in May 2008 with satisfactory result. Meanwhile, for annual external audit performance and preparing financial report, the bank has appointed independent public accountant that registered under Bank Indonesias approved list to conduct an audit. The assignment of audit work to public accountant covers the capacity of the assigned public accountant firm, scope of audit work and professionalism of the auditor. The appointment of public accountant to conduct the audit of branch financial report for year 2010 has been approved by Head Office-Audit Committee.. For the year 2010, the Public Accountant
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT
tahun 2010 telah disetujui oleh Komite Audit Kantor Pusat. Untuk tahun buku 2010, Akuntan Publik Purwantono, Sarwoko & Sanjaya yang merupakan anggota Ernst & Young telah ditunjuk untuk melakukan audit keuangan bank. 1.5. Kinerja Manajemen Risiko dan Fungsi Internal Kontrol. Fungsi Manajemen Risiko bank mempunyai tanggung jawab untuk berbagai macam aspek risiko mencakup kredit, pasar, likuiditas, operasional, legal, strategi, reputasi, dan risiko kepatuhan dari bank. Secara umum, manajemen kantor cabang telah aktif memonitor dan mengawasi kebijakan dan prosedur serta pengaturan limit untuk setiap jenis risiko guna memelihara kondisi manajemen risiko internal bank yang baik. Unit Manajemen Risiko secara periodik memberikan laporan profil risiko bank setiap 3 bulan sekali dalam rangka menganalisa dan mengatur kecukupan dari setiap risiko. Laporan tiga bulanan profil risiko bank telah diajukan ke Bank Indonesia secara tepat waktu. Unit Manajemen Risiko juga telah mengadopsi model perhitungan Pendapatan Bunga Bersih (NII) dan model Nilai Modal Ekonomis (EVE) dari kantor regional Hong Kong guna memonitor risiko suku bunga sehubungan dengan risiko pasar. Unit Manajemen Risiko juga telah melakukan stress testing untuk risiko pasar, risiko liquidity dan risiko foreign exchange dan disamping itu juga memonitor posisi harian dan limit-limit serta membuat laporan bulanan analisa kredit portfolio. 1.6 Prinsip kehati-hatian dalam pemberian kredit kepada pihak-terkait dan grup debitur besar. Bank tidak diperbolehkan masuk ke dalam suatu kondisi atau perjanjian dimana bank diharuskan memberikan dana yang melanggar BMPK (Batas Minimum Pemberian Kredit) dan batas pemberian fasilitas kredit. Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia pemberian kredit kepada pihak-terkait dan atau kelompok debitur besar masing-masing tidak boleh melebihi 10% dan 25% dari modal
Purwantono, Sarwoko & Sanjaya under member of Ernst & Young has been appointed to conduct financial audit of the bank.
1.5 Performance of Risk Management and Internal Control Function. The risk management function of the bank has responsibility for various risk aspects covering of credit, market, liquidity, and operational, legal, strategic, reputation and compliance risks of the bank. In general, branch management has actively monitored and supervised the policy and procedure as well as limit arrangement type of each risk in order to maintain the soundness of the bank internal risk management condition. Risk management unit has periodically provided the banks risk profile reports on quarterly basis for analyzing and managing the adequacy of each risk. This quarterly banks risk profile has been timely submitted to Bank Indonesia. Risk management unit has adopted the Net Interest Income (NII) and Economic Value of Equity (EVE) models from Hong Kong regional office for monitoring interest rate risk relating to market risk. RMU has also performed general stress stesting for market risk, liquidity risk and foreign exchange risk and besides monitoring daily position and limit as well as providing monthly portfolio credit analysis.
1.6 Prudential principles in fund provision to Related-parties and in Large-exposures. The bank is prohibited to enter into condition or agreement that obligate bank to provide fund, which will violate the LLL and credit facility limit granted. Fund provision to Related- party and /or in Large- exposures are in accordance with Bank Indonesia regulation, which the Legal Lending Limit for related-party and in large exposure not exceed 10 % and 25 %,
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT
10
bank. Tidak ada pelanggaran BMPK kepada kelompok debitur besar dan pihak-terkait. Semua keputusan pemberian kredit harus disetujui oleh komite kredit yang para anggotanya akan memeriksa dan memberi komentar atas masalah yang ada di aplikasi kredit. Bank telah mengkinikan internal limit guna memonitor terjadinya pelampauan BMPK. Selama penilaian aplikasi kredit, account officer harus memeriksa latar belakang profil perusahaan dan manajemennya, dan juga informasi yang relevan menurut faktor-faktor yang diperhitungkan mengenai pihak-terkait dan grup debitur. Per tanggal 31 Desember 2010, saldo pemberian kredit (dalam jutaan rupiah): a. Pihak-terkait: Rp. Nihil b. Debitur Inti: - Individual Rp.1.089.315 - Grup Rp. 1.441.150 1.7 Rencana strategi bisnis bank Rencana bisnis bank disiapkan dengan mempertimbangkan faktor internal dan eksternal dan prinsip kehati-hatian bank. Untuk faktor internal, pada saat rencana bisnis dibuat melibatkan semua unit bisnis terkait sehingga akan sejalan dengan rencana kerja dari setiap unit bisnis terkait. Sedangkan faktor eksternal, indikator ekonomi mikro dan makro akan secara ketat dimonitor seperti tingkat inflasi, nilai tukar dan suku bunga indikasi dari Bank Indonesia. Pada saat menyiapkan rencana bisnis, Bangkok Bank kantor cabang Jakarta memfokuskan hubungan ke sektor nasabah korporasi. Bank akan terus terlibat dalam pembiayaan pabrikasi yang menciptakan lapangan kerja dan kepatuhan terhadap ramah lingkungan. Investasi komoditi dalam mempromosikan sektor agro bisnis seperti kakao, kelapa sawit, gula dan prosesing kelapa merupakan juga hal yang mendapat prioritas. Juga akan mempertimbangkan service terkait bisnis minyak dan gas, chemical and konstruksi. Kami menawarkan strategi bersaing yang mencakup di dalamnya peningkatan pelayanan kepada nasabah, proses dan sistem operasi serta target dari unit bisnis kami. Setiap kwartal, komite manajemen akan mengkaji ulang antara realisasi bisnis dibandingkan dengan rencana bisnis bank
respectively of the bank capital. There was no breach on the Legal Lending Limit for large exposures and Related- party. Any credit decision made must be approved by Loan Committee meeting and member of Loan Committee will review and comment on the credit application on certain issues. The bank has updated the internal limit for monitoring the LLL impelmentation. During the credit application assessment, account officer must check on the background of the company profile and management, as well as relevant information according to factors counted as related party and or group borrower. As of December 31, 2010 the outstanding balance of (in million of Rupiah): a. Related- party Rp. None b. Core debtor: - Individual Rp 1,089,315 - Group Rp 1,441,150 1.7 Banks strategic business plan Bank business plan is prepared by considering internal and external factors as well as prudent banking principles. For internal factor, in making business plan projected that involving all units concerned, so it will be running inline with working plan of each unit involved. For external factor, the micro and macro economic indicators will be closely monitored such as inflation, foreign exchange and Bank Indonesia indicative rates. In preparing the business plan, Bangkok Bank, Jakarta branch focuses on relationship with corporate customers sectors. The bank will continue involving in manufacturing that creates employment and complying to the environment. Commodities investment in promoting agricultural sectors such as cocoa, oil palm, sugar and coconut processing are given priority. The oil and gas services related business, chemicals and constructions would also be considered. We offered our competitive strategy that includes improving our customer service, process and operational system as well as performance target for our business units. On quarterly basis, management committee will review the actual realization or achievement and comparing to the bank business plan target in order to monitor the problems occurs that will cause any big deviation and then to solve and improve the
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT
11
guna terus memonitor masalah yang ada yang akan menimbulkan penyimpangan yang signifikan, untuk kemudian dicari penyelesaian dan perbaikannya. Oleh karena itu, rencana bisnis bank disediakan untuk memberikan dukungan keuangan kepada proyek debitur potensial yang disesuaikan dengan Peraturan Bank Indonesia serta mempertahankan stabilitas jangka panjang bank serta pertumbuhan ROA dan ROE. 1.8 Transparansi Kondisi Keuangan dan NonKeuangan Bank telah menyiapkan dan memenuhi semua laporan sesuai prosedur seperti yang ditetapkan di dalam peraturan Bank Indonesia. Bank menyadari pentingnya mengkontribusikan informasi ke masyarakat, pemegang saham, dan komunitas. Untuk masalah ini, Bangkok Bank kantor cabang Jakarta percaya bahwa laporan ke pemegang saham seperti disebutkan diatas akan meningkatkan nilai organisasi kantor cabang dan akan mempertahankan kestabilan kondisi keuangan. Bank juga menerbitkan informasi keuangan di surat kabar lokal dan laporan tahunan bank. Sementara untuk informasi non-keuangan seperti informasi produk bank, informasi mediasi bank, dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) diumumkan di lobi kantor bank. Sejak kwartal pertama 2010 bank telah mempunyai website sendiri namun nantinya akan menggunakan koneksi komunikasi dari homepage atau website Kantor Pusat (www.bangkokbank.com) untuk menyediakan informasi secara elektronik ke publik. 2 Informasi kepemilikan saham dalam hubungannya dengan Dewan Komisaris dan Direksi Bangkok Bank Cabang Jakarta adalah kantor cabang dari Kantor Pusat Bangkok Bank di Thailand, dalam hal ini tidak ada informasi kepemilikan saham bank yang dilaporkan dan juga tidak ada hubungan keuangan dan keluarga diantara anggota manajemen dengan pemegang saham bank. 2.
performance. Therefore, the bank business plan is to provide financial support to the prospective borrowers project that is in compliant to Bank Indonesia and maintaining banks longterm stability and growth in return on assets (ROA) and equity.(ROE)
1.8 Financial and Non-financial conditions transparency. Bank has prepared and complied with all reports requirement with procedures and coverage as stated in Bank Indonesia regulation. The bank realizes the importance of contributing information to public, stakeholder and community. In this regard Bangkok Bank , Jakarta branch believes that its treatment of stakeholders in the previously mentioned ways will help increase the value of the branch organization and will sustain its stable financial condition. Bank has also quarterly published financial information in local newspaper and banks annual report. While, for non- financial information such as banking product information, banking mediation information and Deposit Fund Guarantee (LPS) have been announced in the banks banking hall. Starting Q1- 2010 report, bank has already provided website alone by using the linkage communication with Bangkok Bank Head Office homepage/website (www.bangkokbank.com) in order to allow public to electronically access the Banks financial and non- financial information. Shares ownership information in relation to Board of Commissioners and Board of Directors Bangkok Bank, Jakarta branch is a branch office of Bangkok Bank Head Office, Thailand, therefore, there was no shares ownership information of the bank to be declared and also there were no financial and family relationship among management members with banks controlling shareholders.
12
Paket remunerasi kepada Dewan Komisaris dan Direksi Paket Remunerasi untuk Pimpinan Bangkok Bank dapat dijabarkan sebagai berikut: a. Paket Remunerasi seperti gaji, bonus dan tunjangan rutin dan fasilitas lain berkisar antara Rp 3.416.499.112 per tahun untuk 3 orang. b. Fasilitas lain dalam bentuk tunjangan seperti rumah, transport, dan asuransi kesehatan sebagai berikut: yang akan dimiliki : Rp. Nihil - yang akan dipakai tapi tidak dimiliki: Rp 224.138.929 per tahun untuk 1 orang (General Manager ). - Fasilitas Asuransi Kesehatan untuk manajemen lokal adalah Rp 24.798.800.
3.
Remuneration package of Board of Commissioners and Board of Directors Remuneration package for Bangkok Bank Jakartas Pimpinan /branch management can be described as follows: a. Remuneration package such as salary, bonus, routine allowance and other facility non benefit in-kind are Rp. 3,416,499,112 per year for 3 persons b. Other facilities in form of benefit in-kind such as housing, transportation and health insurance that: - Will be owned: Rp None - Will be used and not owned: Rp 224,138,929 per year for 1 person (General Manager). - Health Insurance facility for local management are Rp.24,798,800
Total paket remunerasi selama tahun 2010 adalah sebagai berikut: Jumlah Direksi/Man Jumlah. Komisaris > Rp 2milyar Rp 1 s/d 2 milyar Rp 500jt s/d 1 milyar < Rp 500 jt Nihil 2 Nihil 1 Nihil Nihil Nihil Nihil
Total remuneration package during year 2010 as follows: No. of Dir./Mgt. No. of Comm. Above Rp 2 billion. Rp 1 bilionl up to Rp 2 billion Rp 500 million up to Rp 1 billion. Below Rp 500 million. 4. None 2 None 1 None None None None
4.
Shares dan Option Karena merupakan kantor cabang dari bank asing maka tidak ada kepemilikan saham dan option yang diberikan dan dilakukan oleh manajemen Bangkok Bank Kantor Cabang Jakarta. Salary Ratio Rasio gaji karyawan tertinggi dan terendah = 22: 1 Rasio gaji direksi tertinggi dan terendah = 5: 1 Rasio gaji komisaris tertinggi dan terendah = Nihil Rasio gaji Direksi dan karyawan teringgi = 3:1 Pertemuan Dewan Komisaris Karena Bangkok Bank Cabang Jakarta tidak mempunyai Dewan Komisaris di Kantor Cabang, oleh karena itu tidak ada pertemuan Dewan Komisaris yang diadakan di kantor cabang Jakarta. Penyimpangan Internal Bank tidak memiliki penyimpangan internal selama tahun 2010 dan 2009. Bank dalam menjalankan usahanya selalu memperhatikan asas
Shares and Option Due to as a foreign branch office, there was no Shares owned and Option have been given and executed by Bangkok Bank Jakartas branch management. Salary Ratio The highest and the lowest of employee salary ratio = 22: 1 The highest and the lowest of Director salary ratio = 5: 1 The highest and the lowest of Commissioner salary ratio = None The highest salary of Director and Employee ratio = 3: 1 Board of Commissioners Meetings Bangkok Bank, Jakarta branch does not have Board of Commissioner in the branch, therefore there was no Board of Commissioners meetings were held in Jakarta branch office. Internal Fraud The bank has no internal fraud during 2010 and 2009. The Bank is always excerted effort ensuring full attention to prudential banking.
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT
5.
5.
6.
6.
7.
7.
13
kehati-hatian (prudential banking). 8. Permasahan kasus hukum Selama tahun 2010 tidak terdapat kasus hukum yang muncul, namun bank masih mempunyai 1 (satu) kasus perdata dari tahun sebelumnya. Kasus tersebut masih di Pengadilan Tinggi dan masih belum ada keputusan. Transaksi yang menyebabkan benturan kepentingan Selama tahun 2010, tidak terdapat transaksi yang menyebabkan benturan kepentingan di kantor cabang kami. Bank tidak akan menentukan kondisi khusus untuk transaksi yang berhubungan keterlibatan manajemen. Bank telah menerapkan praktek yang baik yaitu meminta otorisasi dua tingkat untuk semua transaksi dan juga dalam pemisahan tugas. 8. Legal matters During 2010 there was no legal case occurs, however, the bank still has 1 (one) outstanding civil case from previous year. The case still on the Supreme Court and there is no decision yet for the case. Transaction that pose conflict of interest During 2010, there was no transaction that poses conflict of interest that occurs in our branch. Bank will not prescribe special condition for connected transaction in favors of management involved. Bank has implemented good practices for dual control authorization level requirement on any transactions as well as segregation of task.
9.
9.
10. Pembelian kembali saham dan pembelian kembali obligasi Selama tahun 2010, bank tidak mempunyai transaksi untuk pembelian kembali saham dan pembelian kembali obligasi. 11. Pemberian Dana kepada Aktivitas Politik dan Sosial Selama 2010, bank tidak menyediakan pemberian dana bagi aktivitas sosial dan juga tidak memberikan sumbangan ke aktivitas politik. II. Penilaian Good Corporate Governance Bank Penilaian Good Corporate Governance Bank telah dikaji ulang secara periodik dan dinilai setidaknya setiap tahun. Hasil penilaian good corporate governance bank merupakan bagian terintegrasi dari laporan penerapan good corporate governance. Hasi penilaian bank didasarkan pada prinsip good corporate governance yang terdiri dari transparansi, akuntabilitas, pertanggung jawaban, independen, dan keadilan. Di bawah ini merupakan ringkasan perhitungan komposit dari penilaian good corporate governance Bank: Kinerja Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris dinilai dengan peringkat 1 dan skor 0.100, karena merupakan kantor cabang dari bank asing, dimana fungsi pengawasan untuk Kantor Cabang Jakarta telah dilakukan di bawah kontrol International Banking Group (IBG) Kantor Pusat dan setiap 3 bulan sekali laporan fungsi pengawasan untuk fungsi Dewan Komisaris telah diserahkan ke Kantor Cabang Jakarta lewat IBG.
10. Buy back shares and buy back bonds During 2010, the bank does not have any transaction for buy back shares and buy back bonds. 11. Fund provision to social and political activities. During 2010, the bank does not have provided fund provision to social activity and there was also no donation to political activity. II. Good Corporate Governance Self assessment Good Corporate Governance self-assessment has been periodically reviewed and assessed at least once a year. The self-assessment result of good corporate governance is an integral part of good corporate governance implementation report. This self-assessment result has evaluated performance of good corporate governance principles, which consist of transparency, accountability, responsibility, independency and fairness at the bank. Below is the summary of composite score calculation of good corporate governance selfassessment: Performance of duties and responsibilities of Board of Commissioners with rating of 1 and score 0.100, because as a foreign bank branch office, oversight role and function of Jakarta branch performance has been done under International Banking Group (IBG), Head Office and every quarter the oversight role and function performance of Board of Commissioners has already submitted to Jakarta branch through IBG.
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT
14
Kinerja Tugas dan Tanggung Jawab dari Dewan Direksi dinilai dengan peringkat 2 dan skor 0.400, karena merupakan kantor cabang dari bank asing dimana manajemen kantor cabang Jakarta dianggap menggantikan tugas dan tanggung jawab dari Dewan Direksi sedangkan tugas dari manajemen kantor cabang sendiri adalah menyelenggarakan dan menyetujui aktivitas operasional bisnis sehari-hari termasuk di dalamnya strategi bank. Bagaimanapun, pengawasan manajemen perlu ditingkatkan dalam hal pengembangan database untuk profil nasabah dan kontrol atas risiko kredit. Komite-komite dinilai dengan peringkat 1 dan skor 0.100, hal ini karena merupakan kantor cabang dari bank asing, yang tugas dan fungsi pengawasan dari Komite-komite telah dilakukan di bawah kontrol International Banking Group (IBG) Kantor Pusat dan setiap 3 bulan sekali laporan pengawasannya telah dikirimkan ke Kantor Cabang Jakarta. Fungsi Kepatuhan dinilai dengan peringkat 3 dan skor 0.150, hal ini karena semua peraturan Bank Indonesia dan perundangan yang berlaku telah disosialisasikan kepada unit terkait dan dibahas dalam rapat komite manajemen terutama yang memiliki dampak terhadap kegiatan opersional, bisnis dan strategi bank. Fungis kepatuhan telah dilaksanakan melalui pengecekan kepatuhan secara berkala dan Unit Kepatuhan juga telah membantu manajemen dalam mengawasi intenal kontrol dari operasional. Fungsi Audit Internal (SKAI) dinilai dengan peringkat 3 dan skor 0.150, karena pelaksanaan fungsi SKAI cukup objektif dan independen dengan hasil yang cukup memadai. Hasil temuan audit telah ditindak lanjuti dan telah dilakukan pembetulan oleh bisnis unit terkait. Kinerja audit didasarkan pada pendekatan risiko dan dibuat menurut jadwal rencana audit. Selain itu, internal audit selalu merekomendasikan penunjukan untuk penugasan audit eksternal. Fungsi Audit Eksternal dinilai dengan peringkat 2 dan skor 0.100, karena fungsi eksternal audit dipertimbangkan cukup kompeten dan penunjukkan eksternal audit telah mendapat persetujuan oleh Komite Audit-Kantor Pusat melalui rekomendasi dari Unit Internal auditl (SKAI) dan juga Direktur IBG-Kantor Pusat. Fungsi Manajemen Risiko dan Kontrol Internal dinilai dengan peringkat 2 dan skor 0.150, karena manajemen risiko masih membutuhkan
Performance of duties and responsibilities of Board of Directors with rating of 2 and score 0.400, because as a foreign bank branch office, Jakarta branch management assumes replacing of duties and responsibilities of Board of Directors and the duties of branch management is performing and approving daily business operation activities including the bank strategy. However, the management oversight should be increased in term of customer profile database enhancement and control on credit risk. Committees with rating of 1 and score 0.100, because as a foreign bank branch office, the oversight role and function of Committee for Jakarta branch performance has been done under International Banking Group (IBG), Head Office and the quarterly oversight report has already sent to the branch. Compliance function with rating of 2 and score 0.100, because all Bank Indonesia regulations and prevailing laws have been socialized to the relevant units and it has also been discussed in the management committee meeting especially for regulations which have significant impact to the operation, businenss and strategy of the bank. Compliance function has done through periodically compliance checking and thus compliance unit has assisted the management in overseeing its internal control of operation. Internal audit/SKAI function with rating of 3 dan score 0.150, because SKAI function considers objective and independent with satisfactory performance. The audit finding has closely followed up and has been rectified by business unit involved. The performance of audit is based on risk-based approach and conducting according to the audit plan scheduled. In addition, internal audit always recommends the appointment of external audit engagement. External audit function with rating of 2 and score 0.100, because external audit function is considering competent and the appointment of external audit has been approved by Audit Committee HO through recommendation made by branchs internal audit unit (SKAI) as well as Director of Intenational Banking Group (IBG)- HO. Risk management and internal control function with rating of 2 and score 0.150 because risk management still need further
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT
15
pengembangan lebih lanjut dalam pengukuran dan memonitor risiko dan juga kontrol internal pada operasional untuk mengurangi risiko. Bagaimanapun, Unit Manajemen Risiko telah mengadopsi model untuk perhitungan Pendapatan Bunga Bersih (NII) dan Nilai Modal Ekonomis (EVE) dari kantor regional Hong Kong guna memonitor risiko suku bunga, RMU telah melakukan stress testing untuk risiko pasar, risiko likuiditas dan risiko foreign exchange. Disamping telah menyediakan laporan bulanan analisa kredit portfolio dan pemantauan posisi harian dan limit-limit. Prinsip kehati-hatian dalam pemberian dana kepada pihak-terkait dan kelompok usaha besar dinilai dengan peringkat 2 dan skor 0.150, karena telah memenuhi peraturan mengenai BMPK dan tidak ada pelanggaran peraturan BMPK.Bank telah mengkinikan limit internal untuk mewaspadai dan memonitor terkadinya pelampauan BMPK. Terkait dengan sistim pengendalian risiko kredit, setelah menerima proposal aplikasi kredit dari pejabat pemasaran, kemudian pejabat CAU akan melakukan analisa kwantitatif atas proposal aplikasi kredit tesebut dan akan memberikan komentar dan pendapat atas proposal kredit yang dievaluasi secara tepat waktu untuk dipakai dalam rapat Komite Kredit. Rencana Perusahaan dan Rencana Bisnis Bank (RBB) dinilai dengan peringkat 2 dan skor 0.100, Secara umum kinerja keuangan bank melebihi target yang dicanangkan dalam rencana bisnis bank. Namun realisasi kredit yang diberikan dmasih dibawah taget yang dikarenakan masih belum optimalnya penggunaan kelonggaran tarik fasiltas kredit yang ada. Bagaimanapun, bank juga perlu meningkatkan Dana Pihak Ketiga dengan menyelaraskan tingkat bunga yang berlaku dipasar serta menjaga potrfolio kreditnya dengan penerapan prinsip kehati-hatian. Transparansi Kondisi Keuangan dan NonKeuangan dinilai dengan peringkat 2 dan skor 0.300, karena Bank telah cukup transparan dalam menjelaskan produk bank dan layanan perbankan kepada nasabah. Terkait dengan penyediaan homepage, bank akan menyediakan website sendiri, degan menggunakan website dari Kantor Pusat untuk menyediakan informasi bank secara elektronik ke publik yang pelaporannya dimulai pada kwartal pertama 2010. Penyebaran laporan internal dipertimbangkan cukup baik, karena laporan internal dapat menyediakan informasi yang terkini, lengkap
development in measuring and monitoring of risks as well as internal control on operation in order to mitigate the risk. However, the Risk Management Unit has already adopted Net Interest Income (NII) and Economic Value of Equity (EVE) modles from regional office in Hong Kong for monitoring interest rate risk. RMU has already performed the stress testing for market risk, liquidity risk and foreign exchange risk. Besides monthly report of Portfolio Credit Analysis and daily position and limit monitoring have been implemented.. Prudential principle in fund provision to Related Party and in Large exposures with rating of 2 and score 0.150, because bank has already complied with the prudential banking of LLL regulation and there was no breach LLL regulation The bank has updated the internal limit for monitoring LLL calculation.. For risk control system on credit, after receiving credit application from marketing officer then Credit Acceptance Unit (CAU) officer will perform more quantitative analysis on the credit application proposal and will provide comments and opinion on credit proposal evaluation on timely manner to Loan Committee meeting. Corporate Plan and Banks Business Plan (Rbb) with rating of 2 and score 0.100, because In general the bank has achieved financial performance which exceed the target. However, the credit granted realization was slightly below the target due to undrawn credit facilities of some borrowers were not optimally used. In addition, the bank is also focusing in increasing third party fund by offering competitive interest rate and maintaining credit portfolio with prudential principle implementation. Financial and non-financial condition transparency with rating of 2 and score 0.300, because Bank has adequate transparent in desbribing the banks products and banking services to the customer. In relation to financial and non-financial reporting, the bank shall provide website alone which linkage with website from Head office in order to allow public to access electronically of bank information.starting to Q12010.reporting. Internal report dissemination is considering adequate so that intenal report can provide an updated information, completed and timely
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT
16
dan tepat waktu yang digunakan untuk pengambilan keputusan manajemen. Bank menjalankan bisnisnya berdasarkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) dalam hal transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, independen dan kewajaran. Penyebaran dan penyerahan laporan GCG dilakukan berdasarkan peraturan Bank Indonesia. Benturan kepentingan dinilai dengan peringkat 2 dan skor 0.200, karena ketentuan mengenai Benturan Kepentingan tertuang dalam pedoman kebijakan bank dan telah dilaksanakan. Prinsip dual-control dan level otorisasi diperlukan pada setiap transaksi yang dibuat. Total nilai komposit yang diperoleh adalah 1.850 dengan predikat Baik. Kesimpulan Umum Corporate Governance Pelaksanaan Good
to be used for management decision. Bank conducts its business in line with principles of Good Corporate Governance (GCG) for transparency, accountable, responsibility, independency and Fairness. Dissemination and submission the GCG report according to the BI regulation requirement. Conflict of interest with rating of 2 and score 0.200, because the rules of conflict of interest has been incorporated in bank wide rules and has been enforced.. Dual control principle and authorization level are required for transaction made.
Total composite scores were achieved at 1.850 with predicate Adequate Governance. General conclusion of Good Governance Implementation. Corporate
Penilaian hasil laporan self-assessment tahun 2010 dilakukan oleh bank telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan tidak ada hal-hal yang signifikan ditemukan selama pemeriksaan GCG oleh pemeriksa Bank Indonesia. Namun bank perlu mengkinikan pedoman dan tata tertib kerja komite-komite tertentu seperti yang direkomendasikan oleh Bank Indonesia.
The GCG self-assessment 2010 has already conducted in accordance with BI stipulation, and there are no significant issues arising during the GCG examination by BI auditor as of 31 September 2010. However, the bank needs to update the guideline of committees as recommended by Bank Indonesia quality of Good Corporate Governance in certain area as recommended by Bank Indonesia.
17
18
Pada akhir tahun 2010, total asset industri perbankan meningkat menjadi Rp 3.008 trilliun, peningkatan sebesar 18,74% setahun, dan total kredit mencapai Rp 1.710 trilliun meningkat (18.92%). Peningkatan kredit didukung oleh peningkatan dana pihak ketiga, secara kumulatif meningkat menjadi Rp 2.274 trilliun meningkat (15,25%). Modal perbankan juga terjaga pada level yang tinggi tercermin dengan rasio CAR bank sekitar 18 %.
As of year-end, total banking industry assets had increased to Rp 3.008 trillion, representing 18,74% (y-o-y) growth, dan the total amount of banking credit reached Rp 1.710 trillion (18,92%). The credit growth was financed by thirdparty funds, which cumulatively increased to Rp 2.274 trillion (15,25%). Banking capital was also maintained at a relatively high level reflected by a capital adequacy ratio of around 18%.
Product and Services The bank focuses on corporate banking sector with scope of business is primarily to engage in International trade finance. Bank provides a broad variety of banking products and services catering for the specific needs of our customers. In order to attract more customers and to increase our service quality at competitive price. Products and services offered by the bank are : 1. Loans 2. Deposit 3. Remittance 4. Export and Import 5. Bank Guarantee 5. Foreign Exchange Information Technology In order to increase the efficiency and work productivity as well as providing better services to our customers, bank viewed technology as vital role. Bank is continuously working with Head Office Information Technology Department to introduce and upgrade new information technology system, in 2008 bank has successfully implemented Banks reporting system to Bank Indonesia and Bank has also successfully implemented KYC and AML system from Head Office, and bank has developed a system to monitor suspicious acitivity on a daily basis. More than that, bank has successfully upgraded our current account, clearing, cash system through the implementation of Cashier System
19
Struktur Organisasi Selama tahun berjalan, Bank telah memulai suatu program untuk meningkatkan kualitas pelayanan dengan memperbaiki prosedur operasi. Lebih dari itu, struktur organisasi ditinjau kembali minimum sekali dalam setahun, seperti meninjau tingkatan perintah, dan memperbaiki komunikasi internal. Bank yakin bahwa kualitas dan usaha dari karyawan merupakan kunci sukses, oleh karenanya bank membangun kekuatan dan budaya kerja dengan motto Pelayanan yang berkualitas dengan kerja sama yang baik dalam tim kerja. Manajemen Risiko Dalam melakukan kegiatan usaha bank sering dihadapkan pada risiko risiko sehari-hari seperti risiko pasar, risiko likuiditas, risiko kredit, risiko legal, risiko operasonal, dan risiko terkait lainnya. Berdasarkan peraturan Bank Indonesia no. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003, Bank wajib membentuk Komite Manajemen Risiko. Bank telah membentuk Komite Manajemen Risiko (KMR) pada tanggal 30 Oktober tahun 2003, sesuai peraturan Bank Indonesia dan Surat Edaran Bank Indonesia SE no.5/21/DPNP mengenai penerapan manajemen risiko dalam industri perbankan. Adapun fungsi dan tanggung jawab Komite Manajemen Risiko adalah memberikan rekomendasi kepada General Manager, yang sekurang-kurangnya meliputi: 1. Penyusunan kebijakan, strategi, dan pedoman penerapan manajemen risiko. 2. Perbaikan atau penyempurnaan pelaksanaan manajemen risiko berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan yang dimaksud. 3. Penetapan hal-hal yang terkait dengan keputusan bisnis yang menyimpang dari prosedur normal. Bank sudah mematuhi kewajiban Bank Indonesia atas pelaporan profil risiko. Keseluruhan pedoman manajemen risiko telah diserahkan kepada Bank Indonesia. Bank telah melakukan antisipasi terhadap 8 (delapan) risiko yang melekat di bisnis perbankan sebagai berikut: Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko yang terjadi akibat kegagalan pihak lawan (counterparty) memenuhi kewajibannya. Risiko kredit dapat bersumber dari berbagai aktivitas fungsional bank seperti perkreditan (penyediaan dana), treasuri dan investasi, dan pembiayaan perdagangan, yang tercatat dalam banking book maupun trading book. Terkait dengan Risiko Kredit, Bank telah menerapkan Manajemen Risiko sebagai berikut:
Organizational Structure During the year, the Bank has initiated a program to enhance the quality of customer service by improving the operational procedures. Moreover, the organizational structure was revised minimum once a year, so as to review the chain of command, and improve internal communication. Bank recognizes that the quality and effort of our staff is the key to our success and our competitive advantage. Bank are, therefore, building on our traditional strength, which is the culture of providing Service excellence with quality and team work Risk Management In conducting the banks business it is constantly exposed to daily risks such as market risk, liquidity risk, credit risk, legal risk, operational risk, and other risks, which relates to the banks business. Based on Bank Indonesia regulation no. 5/8/PBI /2003 dated May 19, 2003, it is mandatory for a bank to establish a Risk Management Committee. Bank has established its Risk Management Committee (RMC) on October 30, 2003 to comply with Bank Indonesia regulation, and its circular letter SE No.5/21/DPNP regarding the implementation of risk management in banking industry. The function and responsibility of Risk Management Committee are to provide recommendation to General Manager covering at least the following: 1. Formulation of policy, strategy, and guidelines for implementation of risk management. 2. Correction or improvements for risk management implementation based on the risk management evaluation. 3. Justification on matters pertaining to business decision made in irregularities from normal procedure. Our bank has complied with Bank Indonesia requirement on risk profile report submission. Full set of risk management guideline has already been submitted to Bank Indonesia. Bank are anticipating 8 risks inherent attached in the bank business as follows: Credit Risk Credit risk is the risk of default by counterparty. Credit risk may arise from various business lines of the Bank, such as credit (provision of funds), treasury and investment, and trade financing, recorded both in the banking book and the trading book. In relation to credit risk, Bank has implemented the following Risk Management:
20
Menetapkan kebijakan dan prosedur kredit, termasuk Credit Risk Rating (CRR) serta General Underwriting Standard (GUS), yang berlaku sebagai acuan dalam melakukan analisa kredit. Melakukan review atas lending policy, untuk dikinikan sesuai dengan rekomendasi Unit Kepatuhan, Bank Indonesia, Kantor Pusat, serta peraturan-peraturan baru yang berlaku. Membentuk Credit Acceptance Unit (CAU), untuk membantu proses review dan evaluasi aplikasi kredit yang diajukan oleh bagian Marketing. Melakukan Loan Committee Meeting untuk memutuskan pemberian kredit baru, perpanjangan, maupun merekomendasikan aplikasi kredit ke kantor pusat. Melakukan analisa portfolio kredit berdasarkan konsentrasi sektor industri, customer concentration Risiko Pasar dan Risiko Likuiditas Risiko Pasar merupakan risiko yang timbul karena adanya pergerakan variable pasar dari portfolio yang dimiliki oleh Bank, yang dapat merugikan Bank. Risiko Pasar terdiri dari risiko suku bunga, risiko posisi modal, risiko komoditas, risiko nilai tukar, dan risiko harga option. Dalam hal ini bank hanya mempertimbangkan risiko nilai tukar mata uang asing dalam risiko pasar. Bank telah mampu mengatur dan mengendalikan risiko ini dengan melakukan pemantauan melalui laporan harian yang dihasilkan oleh sistem komputer. Risiko Likuiditas adalah risiko yang antara lain disebabkan Bank tidak mampu memenuhi kewajiban yang telah jatuh waktu. Bank membentuk Asset & Liability Committee (ALCO) yang mempunyai fungsi untuk mengatur tingkat bunga dan likuiditas Bank. Risiko Operasional Risiko Operasional adalah risiko yang antara lain disebabkan ketidakcukupan dan atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan system dan adanya problem eksternal yang mempengaruhi operasional Bank. Manajemen Risiko dan proses risiko adalah bagian dari keseluruhan kerangka pengendalian internal. Manajemen bertugas membuat dan memelihara proses pengendalian internal secara efektif. Untuk itu, Bank telah menyusun kebijakan dan prosedur operasional sebagai panduan dalam menjalankan kegiatan bisnisnya.
Establishing Lending Policy and Procedures, including Credit Risk Rating (CRR) and General Underwriting Standard (GUS), which are used as a guideline in analyzing credit. Evaluating and updating the Lending Policy to be in accordance with the recommendations from Compliance, Bank Indonesia, Head Office, as well as other prevailing new regulations. Establishing Credit Acceptance Unit (CAU) to help in reviewing and evaluating the credit applications proposed by the Marketing. Conducting Loan committee Meeting to approve new credit, facility extension, as well as recommending credit application to Head Office for further approval. Performing credit portfolio analysis, based on industry concentrations, as well as customer concentrations.
Market Risk and Liquidity Risk Market risk is the risk arising from movement in market variables in portfolios held by the Bank that could incur losses for the bank. Market risk consists of interest rate risk, equity position risk, commodity risk, foreign exchange risk and option price risk. Bank is exposed to only foreign exchange risk in this matter. Bank is able to manage and control this risk by monitoring with daily report generated by in-house computer system. Liquidity risk is the risk caused among others by the inability of the Bank to settle its liabilities as it falls due. Bank has established Asset & Liability Committee (ALCO) with the function of regulating the interest rate and Banks liquidity.
Operational Risk Operational risk is the risk caused among others by inadequacy and/or dysfunction of internal processes, human error, system failure, and external problems affecting the operations of the Bank. Risk management and risk processes are part of the overall internal control framework of the institution. The senior management is tasked with creating and maintaining an internal control process and monitoring its effectiveness. For that, Bank has established operational policy and procedures as a guideline in operating its business activities.
21
Risiko Hukum Risiko hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis, yang antara lain disebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundangundangan yang mendukung, atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan yang tidak sempurna. Bank melakukan review atas dokumen-dokumen legal. Risiko Reputasi Risiko reputasi adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Bank atau persepsi negatif terhadap Bank. Bank telah membentuk Complaint Unit untuk menangani keluhan nasabah. Risiko Strategik Risiko strategik adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau kurang responsifnya Bank terhadap perubahan eksternal. Bank melakukan pemantauan serta analisis terhadap kinerja Bank secara periodical serta melakukan koreksi atas perbedaan yang signifikan. Risiko Kepatuhan Risiko kepatuhan merupakan risiko yang disebabkan Bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku. Terdapatnya fungsi pengawasan oleh Direktur Kepatuhan, untuk memastikan kepatuhan Bank terhadap peraturan yang berlaku. Menginformasikan serta mengsosialisasikan peraturan-peraturan baru dan terkini kepada manajemen serta setiap departemen yang bersangkutan.
Legal Risk Legal risk is the risk arising from legal weaknesses, among others resulting from legal actions, absence of supporting provisions in laws and regulations, or weakness of legally binding provisions, such as failure to comply with legal requirements for contracts and loopholes in binding of collateral. Bank performs reviews on all legal documents. Reputation Risk Reputation risk is risk brought about among others by negative publicity concerning the operations of the Bank or negative perceptions of the Bank. Bank has established a Complaint unit, with function of handling any customer complaints. Strategic Risk Strategic risk is risk among others brought about by poor setting and implementation of the Bank strategy, poor business decision-making, or lack of responsiveness of the Bank to external changes. Bank carry out periodical monitoring as well as analysis on banks performance and carry out corrective action s on any deviations. Compliance Risk Compliance risk is the risk arising from failure of the Bank to comply with or implement laws, regulations, and other applicable legal provisions. Monitoring function are carried out by the Compliance Director, to ensure the Banks compliance towards all prevailing regulations Circulating as well as socializing all new and updated regulations to the Management, as well as all related department. Human Resources Bank recognizes the importance of personnel training and development for ensuring our high services quality and thus maintaining our competitive edge. In year 2010, bank has conducted trainings for both technical and selfimprovement skills. The training courses were to improve human resources efficiency and productivity as well as to enhance their understanding of all aspects of the banking policies. Bank has a solid group of employee with high integrities. One of our major priorities is to prepare our staffs for a future challenge.
Sumber Daya Manusia Bank menyadari pentingnya pelatihan pegawai dan pengembangannya untuk mencapai tingkat kualitas pelayanan yang tinggi dan juga mempertahankan tingkat persaingannya. Pada tahun 2010, bank mengadakan pelatihan yang meliputi pelatihan teknis dan peningkatan keahlian karyawan. Pelatihan ini guna memperbaiki efisiensi dan produktivitas sumber daya manusia dan untuk memperbaiki pemahaman mereka akan segala aspek kebijakan perbankan. Bank memiliki kelompok karyawan yang kompak dan berdedikasi tinggi. Salah satu prioritas utama bank saat ini adalah mempersiapkan karyawan untuk menyongsong tantangan masa depan.
22
Rencana Dalam tahun yang akan datang, pertumbuhan ekonomi diperkirakan lebih meningkat dibandingkan tahun 2010 sehingga mencapai 6,0% - 6,5%. Hal ini dikarenakan pemulihan pertumbuhan global di sektor riil dan keuangan. Maka, di harapkan sektor perbankan akan tetap mengalami penguatan ditengah keadaan membaiknya perlambatan ekonomi dunia secara umum. Dalam hal ini, peranan bank dalam hal pendanaan akan membuat peranan penting dengan menawarkan suku bunga pinjaman yang bersaing. Sektor yang akan mendukung peningkatan aktivitas ekonomi tahun 2011 akan tetap berasal dari pertumbuhan di sektor-sektor: pertambangan, manufaktur, perdagangan, hotel dan restaurant, transportasi dan komunikasi. Oleh karena itu, dari keterangan ini, bank telah berupaya untuk meningkatkan pinjaman yang aktif. Bank berencana untuk memfokuskan diri meningkatkan portfolio pinjaman dari debitur lama dan menawarkan pinjaman kepada debitur potensial. Strategi bank adalah memberikan prioritas kepada pasar dan kostumer yang berkaitan dengan bidang jasa atau produksi dan manufaktur. Bank akan berfokus pada penyediaan pelayanan dan dukungan aktif pada nasabah, mengintensifkan pemasaran dan menjaga konsistensi dalam kualitas pelayanan bank. Hal ini termasuk membantu staf bank dalam memperbaiki keahlian dan kemampuan mereka dalam peningkatan kualitas kerja, perbaikan sistem teknologi informasi, dan menyediakan dukungan teknis yang memadai KEPATUHAN KEPADA PERATURAN BANK INDONESIA Bank terus memonitor kepatuhan terhadap peraturan Bank Indonesia dengan seksama, terutama kepatuhan atas praktek perbankan yang sehat seperti Batas Maksimum Pemberian Kredit, kecukupan modal, giro wajib minimum, posisi devisa netto dan non performing ratio. Pejabat Kepatuhan, melalui Kepala bagian terkait mengawasi bahwa prosedur internal dan prosedur prosedur lainnya yang berkaitan dengan kepatuhan seperti persetujuan kredit, batas maksimum pemberian kredit dan prosedur operasional lainnya telah dilaksanakan dengan baik. Pejabat kepatuhan adalah merupakan pihak independen dari tugas dan kegiatan operasional bank, yang bertanggung jawab untuk pelaksanaan dan kelalaian dari program kepatuhan Salah satu tugasnya adalah meyakinkan bahwa kebijakan bank dapat diverifikasi terhadap permintaan kepatuhan.
Outlook In the coming years, economic growth will expectedly show increase compared to 2010, in the range of 6.0% 6.5%. This is due to the global economic recovery that causes the decrease in real and financial sectors. Therefore, The banking sector is still expected to strengthen amidst the global economic recovery. To promote economic growth, banks role in financing will play major role in the economy, and this can be accomplished by offering competitive lending rates. Supporting sectors that will increase economic activity in 2011 are still from high growth in the mining, manufacturing, trade, hotels and restaurants and the transport and communications sector. Therefore, in this particular, bank has been exerting effort to increase the active cash loan outstanding. Bank is planning to focus increasing its loan portfolio from existing borrowers and to offer credit lines to potential borrowers. Our strategy would give priority to market and customer that have project involve in services or production and manufacturing. Bank will focus on providing proactive assistance and supports to our customers, intensify our marketing and maintain consistency in our service quality. This will include helping our people to improve their skills and abilities in order to produce work of a higher quality, enhancing our information technology system, and providing the appropriate technical support COMPLIANCE TO BANK INDONESIA REGULATION Bank strictly monitor our compliance to Bank Indonesia regulations especially toward prudent banking principles, such as legal lending limit, capital adequacy (CAR), statutory requirement, net open position and non performing ratio (NPL). Compliance officer through the respective head of department ensures that all internal procedures as well as all other procedures related to the compliances issues have been well carried out, such as procedures for credit approval, legal lending limit and other operational procedures. Compliance officer is independent from bank operational duties. The officer is responsible for the implementation and the oversight of compliance program. One of many tasks is to ensure that banks policy is verified against compliances requirement.
23
16.84%
64,15%
58,01%
8,08%
Hasil operasi Bangkok Bank Jakarta selama tahun 2010 telah menunjukkan peningkatan dalam kinerja keuangannya. Kemajuan utama dicapai sebagai dorongan untuk memajukan dasar-dasar operasi bank dan membangun tingkat pertumbuhan pendapatan. Aktiva dan Kewajiban Total keseluruhan pinjaman yang diberikan pada akhir tahun 2010 mencapai Rp. 3.170 milyar, terdapat peningkatan sebesar 7,27% dari Rp. 2.955 milyar pada tahun 2009. Peningkatan terjadi pada sektor pertambangan sebesar 168,52%. Total pencadangan untuk pinjaman yang tak tertagih mengalami sedikit penurunan dari Rp. 277,04 milyar menjadi Rp. 245,44 milyar, terdapat penurunan 11,41%. Total aktiva Bank naik dari Rp. 4.310 milyar menjadi Rp. 4.417 milyar pada akhir tahun 2010. Total simpanan mengalami peningkatan sebesar 9,58% menjadi 1.033 milyar pada akhir tahun 2010. Sedangkan, rasio pinjaman (LDR) yang diberikan terhadap simpanan mencapai 306.89% Pendapatan Biaya Pada tahun 2010, pendapatan bunga bersih turun dari Rp. 230,20 milyar menjadi Rp 192,10 milyar, atau turun sebesar 16,55%, dikarenakan penurunan level margin pnedapatan suku bunga bersih. Pada tahun 2010, laba operasi mencapai Rp. 182,22 milyar meningkat sebesar 7,76 % jika dibandingkan dengan laba operasi pada tahun 2009 sebesar Rp.169,10 milyar.
The operating results of Bangkok Bank Jakarta in 2010 have shown improvement in its financial performance. The major progress was made on key initiatives to strengthen the banks operating fundamentals and build revenue growth. Assets and Liabilities Total net outstanding loans at year-end 2010 amounted to Rp. 3.170 billion, an increase of 7,27% from Rp. 2.955 billion in 2009. The increase on loan portfolio occurred in mining sector by 168.52%. The allowance for possible loan losses has decreased from Rp 277,04 billion to become Rp. 245,44 billion, or decreased by 11.41%. Total assets of the Bank decreased from Rp. 4.310 billion to Rp. 4,417 billion at the end of year 2010. Total deposit decreased by 9.58% totaling to Rp. 1.033 billion at year-end 2010. Moreover our loan to deposit ratio has reached up to 306.89%.
Income Expenses In year 2010, net interest revenue has decreased from Rp. 230,20 billion to Rp. 192,10 billion, or decreased by 16,55%, due to lower Net Interest Margin (NIM). In year 2010, the operating profit amounted to Rp. 182.22 billion increased by 7,76 %, compared to Rp. 169.10 billion in year 2009.
24
Secara keseluruhan, laba bersih setelah pajak pada akhir tahun 2010 meningkat dari Rp. 93,89 milyar pada tahun 2009 menjadi Rp.109,33 milyar pada tahun 2010. Modal dan Kecukupan Modal Total modal pada akhir tahun 2010 adalah sebesar Rp. 2.087,07 milyar, meningkat sebesar 0.38% dibandingkan dengan tahun 2009. Menurut Peraturan Bank Indonesia No. 3 / 21 / PBI / 2001 tertanggal 13 Desember 2001 mengenai Rasio Kecukupan Modal Minimum, Bank diwajibkan untuk memiliki modal minimum sebesar 8% dari Aktiva Tertimbang Menurut Resiko yang dihitung pada akhir Desember 2010. Rasio kecukupan modal minimum pada Bangkok Bank tahun 2010 turun menjadi 49,93% dari 55,67% pada tahun 2009. Kredit Bermasalah Pada tahun 2010, Persentase Kredit Bermasalah bersih adalah sebesar 0,45%, kredit bermasalah menurun menjadi Rp. 229,14 milyar dari Rp. 302,90 milyar pada tahun 2009. Selama tahun 2010. Manajemen melaksanakan langkah strategis khusus untuk penyelesaian masalah kredit macet, melalui proses hukum, lelang umum dan pembayaran cicilan. Bank sedang terus menerus menyesuaikan pendekatan kehati-hatian terhadap cadangan pinjaman dan juga akan lebih memperhatikan dalam memperbaiki manajemen atas Kredit bermasalah.
Overall, the Banks Net Profit after Tax at year-end has increased from Rp. 93,89 billion in year 2009 to become Rp. 109,33 billion in year 2010. Capital and Capital Adequacy Ratio The total capital fund stood at Rp. 2.087,07 billion as at year-end 2010, increased by 0.38% compared to 2009. According to Bank Indonesia Regulation No. 3 / 21 / PBI / 2001 dated 13 December 2001 regarding Minimum Capital Adequacy Requirement, Bank is obliged to have minimum capital adequacy ratio as much as 8 percent from Risk Weighted Assets counted at the end of December 2010. Bangkok Banks capital adequacy ratio has decreased to 49,93% in year 2010 from 55,67% in year 2009. Non Performing Loans In year 2010, the percentage of Net Non Performing Loans (NPL) stood at 0,45 %, non-performing loan increased to Rp. 229,14 billion from Rp 302,90 billion in year 2009. During the year 2010, our management has been giving special attention to solve NPL problem, through legal process, public auction and installment. The Bank is continuing to adopt a prudent approach to loan loss reserves and also will continue to focus on improving its management on Non Performing Loans.
25
Lily D. Eman Michael Anthony Kosman Anwar Munaf Heru Purwanto Rena Djauhari Louis Chandra Mario Prayitno
Lily D. Eman Michael Anthony Kosman Anwar Munaf. Heru Purwanto Rena Djauhari Louis Chandra Mario Prayitno
ii. KOMITE ASET dan KEWAJIBAN ALCO adalah komite yang specific dibentuk dibawah IBG (International Banking Group HO) yang bertanggung jawab dalam mengelola asset dan kewajiban bank sekaligus melaporkannya pada IBG. Beranggotakan sebagai berikut: - Chalit Tayjasanant - Joko Chahjono - Lily D. Eman - Michael Anthony Kosman - Anwar Munaf - Heru Purwanto - Rena Djauhari - Louis Chandra - Mario Prayitno iii. KOMITE KREDIT Tanggung jawab utama dari komite ini adalah mengakses dan menganalisa seluruh portofolio pinjaman dari bank termasuk baik rekening pinjaman lancar maupun pinjaman bermasalah. Rapat diadakan setiap minggu dan dihadiri oleh anggota yang spesifik telah disetujui oleh Kantor Pusat. Anggota komite saat ini adalah: - Chalit Tayjasanant - Joko Chahjono - Lily D. Eman - Michael Anthony Kosman - Anwar Munaf - Heru Purwanto - Rena Djauhari - Mario Prayitno iiii. KOMITE MANAGEMEN RESIKO Komite ini bertanggung jawab atas pemantauan penerapan kebijakan managemen resiko, memantau posisi resiko untuk setiap jenis resiko dan aktivitas fungsional serta memeriksa secara berkala mengenai managemen resiko. Rapat akan diadakan setiap bulan atau sesuai dengan kebutuhan.
ii. ASSETS AND LIABILITIES COMMITTEE ALCO is a specific committee delegated by IBG to be responsible for managing banks assets and liabilities as well as to report to IBG through Management Committee. With the following members: - Chalit Tayjasanant - Joko Chahjono - Lily D. Eman - Michael Anthony Kosman - Anwar Munaf - Heru Purwanto - Rena Djauhari - Louis Chandra - Mario Prayitno iii. LOAN COMMITTEE The main responsibility of this committee is to assess and analyze all the banks loan portfolio, which includes active and non-performing loan accounts. The meeting will be held weekly and attended by members specifically approved by Head Office. The current members are: - Chalit Tayjasanant - Joko Chahjono - Lily D. Eman - Michael Anthony Kosman - Anwar Munaf - Heru Purwanto - Rena Djauhari - Mario Prayitno
iiii. RISK MANAGEMENT COMMITTE The Committee is responsible to monitor the implementation of risk management strategy, composite risk position for each type and functional activity and periodically review on risk management procedure. The meeting will be held monthly basis or as often as required.
26
Anggota komite yang sekarang adalah: - Joko Chahjono - Heru Purwanto - Anwar Munaf - Rena Djauhari - Mario Prayitno Komite ini memberikan rekomendasi kepada General Manager:
The current members are: - Joko Chahjono - Heru Purwanto - Anwar Munaf - Rena Djauhari - Mario Prayitno This committee provides recommendation to the General Manager, General Manager, born on May 24, 1953, before his appointment in March 2002, he was formerly Chief Executive Officer & Executive Director of Bangkok Bank Berhad, Kuala Lumpur. After receiving his Bachelor of Science from Michigan Technological University and Master of Science from University of Dallas, he joined Bangkok Bank, Head Office in January 1981.
27
Compliance Director, born on April 20, 1959, he joined Bangkok Bank Jakarta in 1989 started from Accounting Supervisor to Head to Bills department. In 2002, he was promoted to Assistant Vice President and supervises Budget and Planning Department. And starting November 14, 2005 he was appointed to take position as Compliance Officer. He obtained his bachelor of Economics in Accounting from Sekolah Tinggi Ekonomi Indonesia, Jakarta in 1986. Head of Supports and Services, born on December 08, 1977, joined with Bangkok Bank since 2007, and hold a position as Assitant Vice president. He obtained accounting and auditing experiences from Deloitte Accounting Firm and various training programs. He obtained Bachelor of Business Administration from City University of New York (U.S.A) in 2003.
28
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA LAPORAN KEUANGAN BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 2008
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH FINANCIAL STATEMENTS WITH INDEPENDENT AUDITORS REPORT YEARS ENDED DECEMBER 31, 2009 AND 2008
Daftar Isi
Table of Contents
Halaman/ Page Laporan Auditor Independen Neraca Laporan Laba Rugi .. Laporan Perubahan Dana dari Kantor Pusat.. Laporan Arus Kas Catatan atas Laporan Keuangan .. 1-2 3 4 5-6 7-59 Independent Auditors Report Balance Sheets . Statements of Income Statements of Changes in Head Office Account . Statements of Cash Flows Notes to the Financial Statements
***************************
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA NERACA 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH BALANCE SHEETS December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2009 AKTIVA Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Dikurangi penyisihan kerugian Bersih Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Dikurangi penyisihan kerugian Bersih Efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo Dikurangi penyisihan kerugian Bersih Kredit yang diberikan Dikurangi penyisihan kerugian Bersih Tagihan derivatif Dikurangi penyisihan kerugian Bersih Tagihan akseptasi Dikurangi penyisihan kerugian Bersih Piutang bunga Aset tetap Dikurangi akumulasi penyusutan Bersih Aktiva pajak tangguhan Aktiva lain-lain JUMLAH AKTIVA 5.033.718.667 34.584.235.584 100.234.792.077 (1.002.347.921) 99.232.444.156
2008 ASSETS
Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Less allowance for possible losses Net Placements with Bank Indonesia and other banks Less allowance for possible losses Net
2,6
429.158.877.001 (1.943.650.919) 427.215.226.082 2.955.002.606.937 (277.044.949.522) 2.677.957.657.415 2.071.491.984 (20.714.920) 2.050.777.064 104.098.072.090 (1.040.980.721) 103.057.091.369 4.727.292.518 22.132.142.783 (16.437.371.821) 5.694.770.962 37.865.312.228 15.401.217.224 4.310.410.166.149
2,7
Held-to-maturity securities Less allowance for possible losses Net Loans Less allowance for possible losses Net Derivative receivables Less allowance for possible losses Net Acceptance receivables Less allowance for possible losses Net Interest receivables Premises and equipment Less accumulated depreciation Net Deferred tax assets Other assets TOTAL ASSETS
2,8
2,9
2,10
2,11 2,12
2,27 13
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA NERACA (lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH BALANCE SHEETS (continued) December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2009 KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN Kewajiban segera Simpanan Simpanan dari bank lain Kewajiban derivatif Kewajiban akseptasi Hutang pajak Pinjaman diterima Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi Biaya yang masih harus dibayar Kewajiban imbalan kerja Kewajiban lain-lain JUMLAH KEWAJIBAN DANA DARI KANTOR PUSAT Dana dari Kantor Pusat Laba yang belum ditransfer JUMLAH DANA DARI KANTOR PUSAT JUMLAH KEWAJIBAN DAN DANA DARI KANTOR PUSAT 754.175.000.000 321.067.140.915 1.075.242.140.915 4.310.410.166.149 18.264.963 942.749.831.417 389.205.923 3.137.206.363 104.098.072.090 46.469.117.856 2.066.900.000.000 23.821.740.575 4.809.983.550 3.716.914.685 39.057.687.812 3.235.168.025.234
24.408.136 1.209.141.678.999 28.686.197.649 6.146.685.348 56.841.927.627 4.669.982.243 2.398.000.000.000 24.815.505.277 17.613.128.245 2.990.407.685 51.666.219.556 3.800.596.140.765
Liabilities payable immediately Deposits Deposits from other banks Derivative payables Acceptance payables Taxes payable Borrowings Estimated losses on commitments and contingencies Accrued expenses Employee benefits obligation Other liabilities TOTAL LIABILITIES HEAD OFFICE ACCOUNT
22
Head Office contribution fund Unremitted earnings TOTAL HEAD OFFICE ACCOUNT TOTAL LIABILITIES AND HEAD OFFICE ACCOUNT
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA LAPORAN LABA RUGI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes 2,23,30 2
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH STATEMENTS OF INCOME Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2009 PENDAPATAN BUNGA Bunga Provisi dan komisi Jumlah pendapatan bunga BEBAN BUNGA PENDAPATAN BUNGA BERSIH PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA Laba bersih selisih kurs Provisi dan komisi selain kredit yang diberikan Pendapatan lain-lain - bersih Jumlah pendapatan operasional lainnya 292.616.380.408 9.451.867.165 302.068.247.573 71.865.072.957 230.203.174.616
2008 274.997.551.257 7.163.082.839 282.160.634.096 INTEREST INCOME Interest Fees and commissions Total interest income INTEREST EXPENSES NET INTEREST INCOME
2,24,30
143.350.710.788 138.809.923.308
2 2
OTHER OPERATING INCOME Net gain on foreign exchange Fees and commissions other than loans Miscellaneous income - net Total other operating income PROVISION (REVERSAL OF ALLOWANCE) FOR POSSIBLE LOSSES OF PRODUCTIVE ASSETS Current accounts with other banks Placement with other bank Held-to-maturity securities Loans Derivative receivables Acceptance receivables PROVISION FOR ESTIMATED LOSSES ON COMMITMENTS AND CONTINGENCIES OPERATING EXPENSES Salaries and other personnel expenses General and administrative Total other operating expenses OPERATING INCOME NON-OPERATING INCOME AND EXPENSES Non-operating income Non-operating expenses Non-operating income - net INCOME BEFORE INCOME TAX INCOME TAX - NET NET INCOME
PENYISIHAN (PEMBALIKAN PENYISIHAN) KERUGIAN AKTIVA PRODUKTIF Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain Efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo Kredit yang diberikan Tagihan derivatif Tagihan akseptasi
PENYISIHAN KERUGIAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI BEBAN OPERASIONAL Gaji dan tunjangan Umum dan administrasi Jumlah beban operasional LABA OPERASIONAL PENDAPATAN DAN BEBAN NONOPERASIONAL Pendapatan non-operasional Beban non-operasional Pendapatan non-operasional - bersih LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN PAJAK PENGHASILAN - BERSIH LABA BERSIH
2.609.242.598
2,19
6.288.006.481
25 26
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA LAPORAN PERUBAHAN DANA DARI KANTOR PUSAT Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH STATEMENTS OF CHANGES IN HEAD OFFICE ACCOUNT Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ Notes Saldo per 31 Desember 2007 Transfer dari Kantor Pusat Laba bersih tahun 2008 Saldo per 31 Desember 2008 Laba bersih tahun 2009 Saldo per 31 Desember 2009 22 22 22
Dana dari Kantor Pusat/ Head Office contribution fund 50.000.000.000 704.175.000.000 754.175.000.000 754.175.000.000
Saldo laba belum ditransfer/ Unremitted earnings 168.143.377.593 59.033.322.906 227.176.700.499 93.890.440.416 321.067.140.915
Jumlah/ Total 218.143.377.593 704.175.000.000 59.033.322.906 981.351.700.499 93.890.440.416 1.075.242.140.915 Balance as of December 31, 2007 Transfer from Head Office Net income for 2008 Balance as of December 31, 2008 Net income for 2009 Balance as of December 31, 2009
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA LAPORAN ARUS KAS Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH STATEMENTS OF CASH FLOWS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2009 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Laba sebelum pajak Penyesuaian laba sebelum pajak ke kas yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi: Penyusutan Amortisasi Rugi (laba) selisih kurs yang belum direalisasi atas pinjaman diterima Penyisihan manfaat pensiun karyawan Rugi (laba) bersih atas perubahan nilai wajar instrumen derivatif Penyisihan kerugian aktiva produktif dan estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi (termasuk selisih kurs) Arus kas operasi sebelum perubahan modal kerja Perubahan modal kerja: Kredit yang diberikan Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Simpanan dari bank lain Efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo Simpanan Piutang bunga Aktiva lain-lain Biaya yang masih harus dibayar Kewajiban lain-lain Kewajiban segera Hutang pajak Pembayaran untuk manfaat pensiun karyawan Jumlah Pembayaran pajak penghasilan Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan aset tetap Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Kenaikan pinjaman Penambahan dana dari Kantor Pusat Kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan
2008 CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Income before tax Adjustments to reconcile income before tax to net cash provided by (used in) operating activities: Depreciation Amortization Unrealized foreign exchange loss (gain) from remeasurement of foreign currency denominated borrowings Provision for employees retirement benefit Net loss (gain) from remeasurement of fair value of derivative instruments Provision for possible losses on earning assets and estimated losses on commitments and contingencies (including exchange rate differences) Operating cash flows before changes in working capital Changes in working capital: Loans Placements with Bank Indonesia and other banks Deposits from other banks Held-to-maturity securities Deposits Interest receivables Other assets Accrued expenses Other liabilities Liabilities payable immediately Taxes payable Payment of employees retirement benefits Total Income tax paid Net cash provided by (used in) operating activities CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITY Acquisitions of premises and equipment Net cash used in investing activity CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Increase in borrowings Additional Head Office contribution fund Net cash provided by financing activities
169.378.115.566
82.729.634.178
898.445.568 (147.746.773.986) 925.032.980.298 (279.930.470.468) (28.296.991.726) (51.626.985.798) (266.391.847.582) 3.860.726.155 (802.494.598) (12.803.144.695) (12.608.531.744) (6.143.173) (1.802.584.086) (1.423.077.130)
98.261.225.934 514.776.688.883 (885.593.058.629) (621.586.035.399) (286.498.504.657) 57.877.682.122 40.788.697.781 2.994.588.368 1.456.691.573 (3.685.976.451) 1.982.218.661 (42.134.503) 370.796.650 (99.667.954)
(696.286.981) (696.286.981)
(158.905.000) (158.905.000)
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA LAPORAN ARUS KAS (lanjutan) Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH STATEMENTS OF CASH FLOWS (continued) Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2009 KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN PENGUNGKAPAN TAMBAHAN Kas dan setara kas akhir tahun: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain JUMLAH KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 78.555.561.129 61.297.185.199 139.852.746.328
2008 (54.370.441.051) 115.667.626.250 61.297.185.199 NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR SUPPLEMENTAL DISCLOSURE Cash and cash equivalents consist of: Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks TOTAL CASH AND CASH EQUIVALENTS
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM Bangkok Bank Public Company Limited - Cabang Jakarta (Bank) adalah kantor cabang Bangkok Bank Public Company Limited (Kantor Pusat) yang didirikan di Bangkok, Thailand. Bank rnemperoleh izin untuk melakukan kegiatan usahanya dari Menteri Keuangan Republik Indonesia melalui Surat Keputusannya No. D.15.6.3.26 pada tanggal 21 Juni 1968. Sesuai Surat Keputusan Bank Indonesia No. 4/12/KEP.DIR tanggal 22 Juni 1968, ditetapkan status Bank sebagai bank devisa. Bank melakukan kegiatan usahanya sejak bulan Juli 1968 berdasarkan Undang-undang Perbankan No. 14 tahun 1967 sebagaimana telah diperbaharui. Bank merupakan bagian dari Bangkok Bank Public Company Limited dan tidak mempunyai status hukum atau keberadaan yang terpisah. Bank berdomisili di Jakarta dengan alamat di Jl. M.H. Thamrin No. 3, Jakarta. Jumlah rata-rata karyawan Bank adalah 51 orang pada tahun 2009 dan 48 orang pada tahun 2008 (tidak diaudit). Manajemen Bank pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: 1.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) GENERAL Bangkok Bank Public Company Limited - Jakarta Branch (the Bank) is a branch office of Bangkok Bank Public Company Limited (Head Office), incorporated in Bangkok, Thailand. The Bank obtained its license as a general bank from the Minister of Finance of the Republic of Indonesia through his decree No. D.15.6.3.26 dated June 21, 1968. Pursuant to Bank Indonesias Decree No. 4/12/KEP.DIR dated June 22, 1968, the Bank obtained an approval for its status as foreign exchange bank. The Branch has been operating since July 1968 under the framework of Banking Law No. 14 of 1967 as amended. The Bank is a part of Bangkok Bank Public Company Limited and has no separate legal status or existence. The Bank is domiciled in Jakarta and located at Jalan M.H. Thamrin No. 3, Jakarta. The Bank has an average total number of employees of 51 in 2009 and 48 in 2008 (unaudited). The Banks management as of December 31, 2009 and 2008 are as follows:
31 Desember 2009/December 31, 2009 Manajer Umum Wakil Manajer Umum Direktur Kepatuhan Wakil Presiden Chalit Tayjasanant Joko Chahjono Anwar Munaf Teddy R Mulyadi 31 Desember 2008/December 31, 2008 Manajer Umum Wakil Manajer Umum Direktur Kepatuhan Wakil Presiden Wakil Presiden Wakil Presiden 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI Chalit Tayjasanant Arton Taweechotipatr Anwar Munaf Dutsadee Khemapunmanut Joko Chahjono Teddy R Mulyadi 2. General Manager Deputy General Manager Compliance Director Vice President Vice President Vice President General Manager Deputy General Manager Compliance Director Vice President
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES The significant accounting principles which were applied consistently in the preparation of the financial statements for the years ended December 31, 2009 and 2008, are as follows:
Kebijakan akuntansi penting yang telah diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) Dasar Penyajian Laporan Keuangan Laporan keuangan Bank disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, termasuk revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 31 (revisi 2000) tentang Akuntansi Perbankan yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), dan pedoman akuntansi perbankan Indonesia yang disusun oleh Bank Indonesia dan IAI, dan bila sesuai, dengan praktekpraktek industri perbankan yang berlaku. 2.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) Basis of Financial Statements The financial statements of the Bank have been prepared in accordance with the generally accepted accounting principles in Indonesia, which include the revised Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) No. 31 (revised 2000), Accounting for the Banking Industry, issued by the Indonesian Institute of Accountants (IAI), and accounting and reporting guidelines for the Indonesian banking industry prescribed by Bank Indonesia and IAI, and where applicable, with prevailing banking industry practices. The reporting currency used in the financial statements is Indonesian Rupiah. Statements of Cash Flows The cash flows statements present the receipts and disbursements of cash and cash equivalents into operating, investing and financing activities. The cash flows from operating activities are prepared using the indirect method. Cash and cash equivalents include cash, current accounts with Bank Indonesia and current accounts with other banks, which are not pledged or restricted in use. Foreign Currency Transactions and Balances Transactions involving foreign currencies are recorded in Rupiah amounts at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted using Reuters spot rate at 16.00 Western Indonesia Time to reflect the prevailing rates of exchange at such date, and the resulting foreign exchange gains or losses are credited or charged to current operations. Spot foreign exchange transactions in process of settlement are recognized at settlement date. Foreign exchange gains or losses arising from the difference between the rates of exchange prevailing at the transaction date and the rates of exchange prevailing at balance sheet date prior to settlement are recognized and reported to earnings during the year.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan adalah mata uang Rupiah. Laporan Arus Kas Laporan arus kas mengelompokkan penerimaan dan pembayaran kas dan setara kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas dari aktivitas operasi disusun menggunakan metode tidak langsung. Kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain, yang tidak dijaminkan atau dibatasi penggunaannya. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan dengan menggunakan kurs spot Reuters pada pukul 16.00 WIB untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut, dan laba atau rugi kurs dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan. Transaksi valuta asing yang masih dalam proses penyelesaian diakui pada tanggal penyelesaian. Laba atau rugi yang timbul dari selisih antara kurs spot pada saat transaksi terjadi dan kurs pada tanggal neraca sebelum penyelesaian diakui dan dilaporkan sebagai pendapatan selama tahun berjalan.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing (lanjutan) Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, kurs mata uang asing mayoritas yang digunakan adalah:
2009 1 Dolar Amerika Serikat (ASD) 1 Euro (EUR) 1 Yen Jepang (JPY) 1 Dolar Singapura (SED) 1 Baht Thailand (THB) 9.395,00 13.542,43 102,19 6.704,50 281,84
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) Foreign Currency Transactions and Balances (continued) As of December 31, 2009 and 2008, the rates of exchange used for the following major foreign currencies were:
2008 10.900,00 15.356,48 120,65 7.587,90 313,98 United Stated Dollar (USD) 1 European (EUR)1 JapaneseYen (JPY) 1 Singapore Dollar (SGD)1 Thailand Baht (THB) 1
Transaksi Hubungan Istimewa Bank mempunyai transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa seperti yang ditetapkan menurut PSAK No. 7 - Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa. Semua transaksi yang signifikan dengan pihak hubungan istimewa, baik yang memiliki syarat dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga atau tidak, diungkapkan didalam laporan keuangan. Seluruh karyawan dan pegawai Bank, kecuali manajemen kunci, tidak dianggap sebagai pihak yang memiliki hubungan istimewa. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aktiva dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aktiva dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.
Transactions with Related Parties The Bank enters into transactions with related parties as defined in PSAK No. 7 - Related Party Disclosures. All significant transactions with related parties, whether or not conducted under similar terms and conditions as those involving non-related parties, are disclosed in the financial statements. The Banks personnel or employees, except for key management personnel, are not considered as related parties. Use of Estimates The preparation of financial statements in conformity with generally accepted accounting principles requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the financial statements and the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period. Actual results could be different from those estimates.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain Penempatan pada Bank lndonesia disajikan sebesar saldo penempatan setelah dikurangi bunga yang belum diamortisasi. Penempatan pada bank lain disajikan sebesar saldo penempatan setelah dikurangi penyisihan kerugian. Efek-efek Efek-efek diklasifikasikan berdasarkan tujuan manajemen pada saat perolehan sebagai berikut: 1) Investasi efek yang diperdagangkan disajikan sebesar nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajarnya disajikan dalam operasi tahun berjalan. Investasi efek yang tersedia untuk dijual disajikan sebesar nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajarnya dicatat sebagai komponen ekuitas dan diakui sebagai penghasilan atau beban pada saat laba atau rugi tersebut direalisasi. Investasi dalam efek hutang yang dimiliki hingga jatuh tempo disajikan sebesar biaya perolehan yang disesuaikan dengan premi dan/atau diskonto yang belum diamortisasi. 2.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) Placements with Bank Indonesia and Other Banks Placements with Bank Indonesia are stated at outstanding balance net of unamortized interest. Placements with other banks are stated at outstanding balance less allowance for possible losses. Securities Securities are classified based on managements intention upon acquisition, as follows: 1) Investments in trading securities are stated at fair value. Unrealized gains or losses from the increase or decrease in fair value are reflected in the current operations. Investments in available-for-sale securities are stated at fair value. Unrealized gains or losses from the increase or decrease in fair value are recorded as part of equity and recognized as income or expenses for the period when realized. Investments in debt securities held-tomaturity are stated at cost, adjusted for the unamortized premium and or discount.
2)
2)
3)
3)
Untuk efek individual dalam kelompok yang dimiliki hingga jatuh tempo atau tersedia untuk dijual, nilai tercatat efek diturunkan untuk mengakui penurunan nilai efek individual yang bersifat permanen. Penurunan nilai tersebut dibebankan pada operasi tahun berjalan. Efek-efek disajikan di neraca setelah dikurangi dengan penyisihan kerugian. Untuk menghitung laba atau rugi yang direalisasi, biaya perolehan efek ditentukan berdasarkan metode identifikasi khusus.
For securities held-to-maturity or available-for-sale, the carrying amount of the investments is written down to recognize a permanent decline in value of individual investments. Any such write-down is charged directly to current operations. Securities are stated in the balance sheets at outstanding balance net of allowance for possible losses. For the computation of realized gain or loss, cost of securities is determined using the specific identification method.
10
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) Instrumen Derivatif Instrumen derivatif diakui di neraca sebagai aktiva atau kewajiban berdasarkan perkiraan nilai wajar setiap kontrak dikurangi penyisihan kerugian atas aktiva derivatif. Perkiraan nilai wajar suatu kontrak derivatif umumnya ditentukan berdasarkan nilai pasar, model penilaian atau mengacu pada harga instrumen lain yang memiliki karakteristik yang sama. Laba atau rugi akibat perubahan nilai wajar instrumen derivatif diakui sebagai laba rugi tahun berjalan. Untuk tujuan akuntansi, semua instrumen derivatif tidak dimaksudkan sebagai instrumen lindung nilai. Kredit yang Diberikan Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara Bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya berikut bunga setelah jangka waktu tertentu. Kredit yang diberikan dinyatakan sebesar pokok pinjaman dikurangi dengan penyisihan kerugian. Kredit dalam rangka pembiayaan bersama (kredit sindikasi) dinyatakan sebesar pokok kredit sesuai dengan porsi risiko yang ditanggung oleh Bank. Penerimaan aktiva dalam hal penyelesaian kredit yang diberikan dalam proses restrukturisasi kredit, dicatat berdasarkan nilai wajar atau nilai bersih yang dapat direalisasi dari aktiva pada tanggal penyelesaian. Kelebihan pencatatan kredit yang diberikan atas nilai wajar aktiva diakui sebagai kerugian dari restrukturisasi kredit. Tagihan dan Kewajiban Akseptasi Tagihan dan kewajiban akseptasi dinyatakan sebesar nilai nominal Letter of Credit (L/C) atau nilai realisasi L/C yang diaksep oleh bank pengaksep (accepting bank). Tagihan akseptasi disajikan setelah dikurangi penyisihan kerugian. Penyisihan Kerugian Aktiva Produktif, Aktiva Non-Produktif serta Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi Aktiva produktif terdiri dari penempatan dan giro pada bank lain, efek-efek yang tersedia untuk dijual, tagihan derivatif, kredit yang diberikan, tagihan akseptasi dan tagihan wesel dalam Rupiah dan valuta asing. 2.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) Derivative Instruments Derivative instruments are recognized in the balance sheet as either asset or liability based on the estimated fair value of each contract reduced by the allowance for possible losses for derivative receivable. The estimated fair value of a derivative contract is generally determined based on market value, pricing models or quoted prices of other instruments with similar characteristics. Gain or loss on the change in fair value of derivative instruments is recognized in earnings during the year. For accounting purposes, derivative instruments are not designated as hedging instruments. Loans Loans represent receivables from the provision of money or equivalent receivables under contracts between the Bank and borrowers where borrowers are required to repay their debts with interest after a specified period. Loans are stated at their outstanding principal balance reduced by an allowance for possible losses. Syndicated loans are stated at loan principal based on the proportion of risk borne by the Bank. Assets received in settlement of loans under debt restructuring are recorded at the fair value or net realizable value of the assets at the date of settlement. The excess of the recorded investment in loans that were settled over the fair value of assets received is recognized as loss on debt restructuring. Acceptance Receivables and Payables Acceptance receivables and payables are stated at the nominal value of the Letter of Credit (L/C) or realized value of L/C accepted by the accepting bank. Acceptance receivables are presented net of allowance for possible losses. Allowance for Possible Losses on Earning Assets, Non-Earning Assets and Estimated Losses on Commitments and Contingencies Earning assets consist of placements and current accounts with other banks, securities, derivative assets, loans, acceptances receivable and trade bills denominated in Rupiah and foreign currency.
11
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) Penyisihan Kerugian Aktiva Produktif, Aktiva Non-Produktif serta Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi (lanjutan) Bank membentuk penyisihan kerugian aktiva produktif dan komitmen yang berkaitan dengan kredit berdasarkan hasil penelaahan manajemen terhadap kolektibilitas masing-masing aktiva produktif dan komitmen tersebut dengan mempertimbangkan, sebagai persyaratan minimum, pedoman yang ditetapkan dalam Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 efektif tanggal 20 Januari 2005, yang pada beberapa bagian telah diubah melalui Peraturan Bank Indonesia No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006, dan Peraturan Bank Indonesia No. 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007. Sesuai dengan pedoman yang ditetapkan dalam Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005, sebagaimana telah diubah, penyisihan kerugian minimum atas aktiva produktif dan komitmen yang berkaitan dengan kredit ditentukan berdasarkan tarif sebagai berikut: Penyisihan umum : 1% dari aktiva produktif dan komitmen yang berkaitan dengan kredit yang digolongkan lancar, tidak termasuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), penempatan pada Bank Indonesia dan Surat Utang Pemerintah. 2.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) Allowance for Possible Losses on Earning Assets, Non-Earning Assets and Estimated Losses on Commitments and Contingencies (continued) The Bank provides allowance for possible losses on its earning assets and lending-related commitments based on the review of the collectibility of these assets and commitments, taking into consideration, as a minimum requirement, the guidelines prescribed by Bank Indonesia Regulation No. 7/2/PBI/2005 effective January 20, 2005, certain provisions of which have been amended by Bank Indonesia Regulation No. 8/2/PBI/2006 dated January 30, 2006, and Regulation No. 9/6/PBI/2007 dated March 30, 2007. In accordance with the guidelines prescribed by Bank Indonesia Regulation No. 7/2/PBI/2005, as amended, the minimum allowance for possible losses on earning assets and lending-related commitments is determined based on the following rates: General reserve : 1% of earning assets and lending-related commitments classified as current, excluding Certificates of Bank Indonesia (SBIs), placements with Bank Indonesia and government debentures. Specific reserves: Persentase/ Percentage 5% 15% 50% 100% Classification Special mention Substandard Doubtful Loss Earning assets fully secured by cash collateral do not require 1% general reserve or specific reserve. Cash collateral includes current accounts, time deposits, saving deposits, guarantee deposits, gold deposits, SBIs, government securities, blanket guarantee of the Government of Indonesia and standby letter of credit from a prime bank.
Penyisihan khusus: Golongan Dalam perhatian khusus Kurang lancar Diragukan Macet Aktiva produktif yang dijamin penuh dengan agunan tunai tidak memerlukan 1% penyisihan umum atau penyisihan khusus. Agunan tunai berupa giro, deposito berjangka, tabungan, setoran tunai, emas, SBI, Surat Utang Pemerintah, jaminan Pemerintah Indonesia dan standby letter of credit dari bank utama.
12
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) Penyisihan kerugian aktiva produktif dan komitmen yang berkaitan dengan kredit (lanjutan) Beberapa agunan termasuk giro, tabungan dan deposito, SBI dan Surat Utang Pemerintah, surat berharga yang aktif diperdagangkan di pasar modal, tanah, gedung, rumah tinggal, pesawat udara, dan kapal laut dapat dikurangkan dalam perhitungan penyisihan kerugian aktiva produktif. Agunan tersebut, bila memungkinkan, dinilai berdasarkan ketentuan yang ditetapkan dalam peraturan Bank Indonesia, dan dapat dikurangkan dalam perhitungan penyisihan kerugian aktiva produktif selain yang digolongkan sebagai Lancar. Penyisihan kerugian atas komitmen yang berkaitan dengan kredit disajikan dalam akun estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi di neraca. Penyisihan kerugian dibentuk melalui penetapan kemungkinan kerugian yang dibebankan pada operasi. Saldo aktiva produktif yang dihapusbuku dibebankan pada masing-masing penyisihan kerugian pada saat manajemen berpendapat bahwa aktiva tersebut sudah tidak dapat ditagih lagi. Penyisihan kerugian dikreditkan bila terdapat penerimaan kembali aktiva yang telah dihapusbukukan. Penyisihan kerugian aktiva non-produktif berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi atas upaya penyelesaian dan kualitas masing-masing aktiva non-produktif dilakukan pada akhir periode. Berdasarkan peraturan Bank Indonesia di atas, klasifikasi masing-masing aktiva non-produktif dengan besarnya persentase penyisihan kerugian adalah sebagai berikut: 2.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) Allowance for possible losses on earning assets and lending-related commitments (continued) Certain collaterals, including current, saving accounts and time deposits, SBIs and government debentures, negotiable papers actively traded in the stock exchange, land, buildings, houses, aircraft and ships, can be used to reduce the required provisions for earning assets. Such collaterals, when applicable, are valued in accordance with the provisions of the Bank Indonesia regulations, and used to reduce the required provisions for earning assets classified other than Current. The allowance for possible losses on lendingrelated commitments is presented as estimated losses on commitments and contigencies account in the balance sheet. The allowance for possible losses is established through provisions for possible losses charged to operations. The outstanding balance of earning assets is written off against the respective allowance for possible losses when management has determined these assets to be definitely uncollectible. The allowance for possible losses is credited for any recovery of assets previously written off. The allowance for possible losses on non-earning assets is established based on the results of the review and evaluation of status and collectibility of each non-earning asset at the end of each period. Based on the Bank Indonesia regulation mentioned above, the classification and percentage of allowance for possible losses for each non-earning asset are as following:
Klasifikasi Agunan yang diambil alih dan properti terbengkalai Kurang dari 1 tahun 1 - 3 tahun 3 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun
Classification Foreclosed properties and abandoned properties Less than 1 year 1 - 3 years 3 - 5 years More than 5 years
Persentase penyisihan kerugian di atas diterapkan terhadap saldo aktiva non-produktif. Khusus untuk agunan diambil alih, Bank wajib melakukan penilaian kembali terhadap agunan diambil alih untuk menetapkan nilai realisasi bersih pada saat pengambilalihan agunan.
The above percentages are applied to the outstanding balances of non-earning assets. For foreclosed properties, banks are required to conduct reappraisal of foreclosed properties in order to determine the net realizable value at the time of foreclosure of the collateral.
13
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) Aset Tetap Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai, apabila ada. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam nilai tercatat aset tetap jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi pada saat terjadinya. Bangunan disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method), sedangkan aktiva tetap lainnya disusutkan dengan menggunakan metode saldo menurun ganda (double-declining balance method) berdasarkan tarif sebagai berikut: Persentase/ Percentage Bangunan Peralatan kantor Perabotan dan perlengkapan kantor Kendaraan bermotor 5% 25% - 50% 25% - 50% 50% 2.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) Premises and Equipment Premises and equipment are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses, if any. Such costs include the cost of replacing part of the premises and equipment when that cost is incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the premises and equipment if the recognition criteria are satisfied. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in profit or loss as incurred. Building is depreciated using the straight-line method, while the other premises and equipment items are depreciated using the double decliningbalance method based on the following rates:
Buildings Office equipment Furniture and fixtures Vehicles When assets are retired or otherwise disposed of, the cost and the related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gain or loss is credited or charged to current operations.
Nilai tercatat beserta akumulasi penyusutan dari aset tetap yang sudah tidak dipergunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang diperoleh dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan. Nilai pemulihan dari suatu aset diestimasi jika terdapat kejadian atau perubahan mendasar yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tersebut mungkin tidak seluruhnya dapat dipulihkan. Penurunan nilai aset, jika ada, diakui sebagai kerugian dalam laporan laba rugi tahun berjalan. Nilai sisa, umur manfaat dan metode penyusutan aset ditelaah kembali, dan jika perlu, disesuaikan secara prospektif pada setiap akhir tahun buku. Aktiva tidak komputer) berwujud (perangkat lunak
The recoverable amount of an asset is estimated whenever events or changes in circumstances indicate that its carrying amount may not be fully recoverable. Impairment in asset value, if any, is recognized as loss in the current years statement of income. The assets residual values, useful lives and methods of depreciation are reviewed, and adjusted prospectively if appropriate, at the end of each financial year. Intangible assets (computer software) Intangible assets are stated at cost less accumulated amortization. Amortization method used is the double declining-balance method based on rate 50%.
Aktiva tidak berwujud dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi. Metode amortisasi yang digunakan adalah metode saldo menurun ganda (double-declining balance method) dengan menggunakan tarif 50%.
14
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) Simpanan Giro merupakan dana pihak lain yang bisa ditarik setiap saat melalui cek atau cara lainnya. Giro dinyatakan sebesar nilai kewajiban Bank kepada pemegang giro. Deposito berjangka merupakan simpanan pihak lain yang hanya bisa ditarik pada saat jatuh tempo. Deposito berjangka dinyatakan sebesar nilai kewajiban Bank kepada pemegang deposito berjangka. Simpanan dari Bank Lain Simpanan dari bank lain dinyatakan sebesar nilai kewajiban Bank kepada bank lain. Pendapatan dan Beban Bunga Bank mengakui pendapatan dan beban bunga dengan menggunakan metode akrual. Bank tidak mengakui pendapatan bunga atas kredit yang diberikan atau aktiva produktif lainnya yang diklasifikasikan sebagai non-performing. Piutang pendapatan bunga dari kredit yang diperkirakan tidak tertagih dibatalkan dari pendapatan bunga. Pendapatan bunga dari kredit yang diberikan yang diklasifikasikan sebagai Kurang Lancar diakui sebagai pendapatan pada saat diterima. Penerimaan yang berhubungan dengan kredit yang diberikan yang diklasifikasikan Diragukan atau Macet diakui terlebih dahulu sebagai pengurang pokok kredit. Kelebihan penerimaan dari pokok kredit diakui sebagai pendapatan bunga. Bunga dan provisi dari kredit yang direstrukturisasi hanya diakui apabila telah diterima secara tunai, kecuali untuk kredit yang diklasifikasikan Lancar dan memenuhi kriteria untuk klasifikasi Lancar sesuai Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005. Kredit yang diberikan dan aktiva produktif lainnya diklasifikasikan sebagai non-performing apabila diklasifikasikan sebagai kredit Kurang Lancar, Diragukan atau Macet sesuai dengan peraturan Bank Indonesia, atau apabila manajemen berpendapat bahwa penerimaan pembayaran bunga dan/atau pokok pinjaman diragukan. Pendapatan Provisi dan Komisi Pendapatan provisi dan komisi yang berkaitan dengan kegiatan perkreditan yang berhubungan dengan jangka waktu tertentu ditangguhkan dan diamortisasi menggunakan metode garis lurus sesuai dengan jangka waktunya. Saldo pendapatan 2.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) Deposits Current accounts represent depositors funds which can be withdrawn at anytime through checks and other means. These are stated at the amount payable to depositors. Time deposits represent depositors funds which can be withdrawn on specific maturity dates. These are stated at the Banks obligation to depositors.
Deposits from Other Banks Deposits from other Banks are stated at the Banks obligation to other banks. Interest Income and Expense The Bank recognizes interest income and expense on the accrual basis. The Bank does not recognize interest income on loans or other earning assets which are classified as non-performing. Any outstanding accrued interest on loans determined to be non-performing is reversed against interest income. Interest income on loan classified as Substandard is recognized only to the extent of cash received. The amount collected from loan classified as Doubtful or Loss is first applied as a reduction of the principal. Any excess of amount collected over the principal is recognized as interest income.
Interest and other fees from restructured loans are recognized only to the extent of cash received, except when the loans are classified as Current and met the criteria of Current classification in accordance with Bank Indonesia Regulation No. 7/2/PBI/2005. Loans and other earning assets are considered as non-performing when classified as Substandard, Doubtful or Loss in accordance with Bank Indonesia regulations, or when in the opinion of management, collection of interest and/or principal is doubtful. Fees and Commissions Fees and commissions relating to credit transactions that are attributable to a period of time are deferred and amortized based on the straightline method over the respective periods. The unamortized balance of deferred fees and
15
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) Pendapatan Provisi dan Komisi (lanjutan) provisi dan komisi yang belum diamortisasi yang berkaitan dengan kredit yang diberikan yang telah dilunasi sebelum saat jatuh tempo kredit, dicatat sebagai pendapatan pada saat dilunasi. Pendapatan provisi dan komisi lainnya yang tidak berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan atau jangka waktu diakui pada saat transaksi dilakukan. Imbalan Pasca Kerja Bank menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk karyawan tetap lokal yang dikelola oleh Dana Pensiun Bangkok Bank - Cabang Jakarta (DPBB). Jumlah kontribusi merupakan kontribusi Bank yang dihitung secara aktuaria. Aktiva dari program pensiun manfaat pasti Bank dikelola oleh Dana Pensiun Bangkok Bank (DPBB) yang pendiriannya telah disetujui oleh Menteri Keuangan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP127/M/BW/1992 tanggal 3 Maret 1992. Bank juga memberikan imbalan pasca kerja sebagai berikut: (i) imbalan pasca kerja sesuai dengan Undang-undang Tenaga Kerja No. 13 Tahun 2003 (UUTK) yang diberikan bila manfaat pensiun berdasarkan ketentuan Dana Pensiun lebih rendah dari UUTK; (ii) tunjangan pensiun sesuai dengan peraturan Bank. Beban pensiun untuk karyawan Bank yang bukan merupakan anggota DPBB juga dihitung oleh aktuaris berdasarkan UUTK. Berdasarkan PSAK No. 24 (revisi 2004), biaya penyisihan kesejahteraan karyawan ditentukan dengan menggunakan metode penilaian aktuaris Projected Unit Credit. Biaya jasa kini diakui sebagai beban pada tahun berjalan. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui untuk masing-masing program imbalan pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban manfaat pasti atau 10% dari nilai wajar aktiva dana pensiun, mana yang lebih besar pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian tersebut diakui dengan menggunakan metode garis lurus selama estimasi rata-rata sisa masa kerja karyawan. Kemudian, biaya jasa lalu akibat Bank memperkenalkan program manfaat pasti atau mengubah manfaat terhutang pada program yang ada saat ini, diamortisasi selama periode hingga manfaat tersebut menjadi hak karyawan (vested). 2.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) Fees and Commissions (continued) commissions relating to loans that are settled prior to maturity is recognized as revenue upon settlement. Fees and commissions which are not directly related to credit transactions or are not attributable to a period of time are recognized as income upon execution of the transaction. Post employment benefits The Bank established defined benefit pension plan covering local permanent employees managed by Dana Pensiun Bangkok Bank - Jakarta Branch (DPBB). Total contributions represent the Banks contributions computed on an actuarial basis. The assets of the Banks defined benefit pension plan are being managed by Dana Pensiun Bangkok Bank (DPBB), the establishment of which was approved by the Minister of Finance based on the Decision Letter of the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia No. KEP-127/M/BW/1992 dated March 3, 1992. The Bank also provides post-employment benefits as follows: (i) post-employment benefits based on the Labor Law No. 13 Year 2003 (LL) which is paid if the pension benefits based on Dana Pensiun is lower than LL; (ii) pension allowance in accordance with Banks policy. Pension costs for the Banks employees who are not members of DPBB are also computed by the actuary based on UUTK. Under PSAK No. 24 (revised 2004), the cost of providing employee benefits is determined using the Projected Unit Credit actuarial valuation method. Current service cost is recognized as expense for the current year. Actuarial gains and losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains and losses for each individual plan at the end of the previous reporting year exceeded 10% of the present value of the defined benefit obligation or 10% of the fair value of the plan assets, whichever is higher at that date. These gains or losses are recognized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the employees. Moreover, past service costs arising from the introduction of a defined benefit plan or changes in the benefit payable of an existing plan are required to be amortized over the period until the benefits concerned become vested.
16
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) Pajak penghasilan Pajak penghasilan kini diakui berdasarkan penghasilan untuk tujuan komersial yang kemudian dilakukan penyesuaian atas penghasilan dan biaya yang tidak dapat diakui atau dikurangkan untuk tujuan perpajakan. Perubahan atas kewajiban pajak dicatat pada saat diterimanya hasil suatu pemeriksaan atau, apabila terdapat keberatan yang diajukan oleh Bank, pada saat putusan atas keberatan ditetapkan. Beban atau manfaat pajak penghasilan tangguhan ditentukan dengan menggunakan metode kewajiban (liability) untuk mencerminkan pengaruh pajak atas beda temporer yang signifikan antara pelaporan aktiva dan kewajiban komersial di neraca dengan dasar pengenaan pajak aktiva dan kewajiban. Dasar pengenaan pajak aktiva atau kewajiban adalah nilai aktiva atau kewajiban yang diakui dalam perhitungan fiskal. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diukur menggunakan tarif pajak yang berlaku atau yang secara substansi telah ditetapkan pada tanggal neraca. Perubahan nilai tercatat aktiva dan kewajiban pajak tangguhan akibat perubahan tarif pajak diakui dalam operasi tahun berjalan, kecuali bila berhubungan dengan hal-hal yang sebelumnya telah dibebankan atau dikreditkan pada ekuitas. Aktiva pajak tangguhan diakui hanya apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal akan memadai untuk dapat dikompensasikan. Dalam penyajian di neraca, aktiva dan kewajiban pajak tangguhan saling dikompensasikan dan disajikan dalam posisi bersih (neto). Perubahan kebijakan akuntansi di masa yang akan datang - revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku efektif setelah 31 Desember 2009. Berikut ini ikhtisar revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang baru-baru ini diterbitkan, yang belum berlaku efektif pada tanggal 31 Desember 2009, termasuk pencabutan PSAK. a. PSAK No. 50 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan, dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran, telah disetujui di bulan Desember 2006 dan wajib diterapkan untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010. 2.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) Income tax Current income tax is accrued based on the income for financial reporting purposes, adjusted for certain income and expense items which are not assessable or deductible for tax purposes. Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if an objection is filed by the Bank, when the result of the objection is determined. Deferred income tax expense or benefit is provided under the liability method in respect of significant temporary difference between the tax base of an asset or liability and its carrying amount in the balance sheet. The tax base of an asset or liability is the amount attributed to that asset or liability for tax purposes.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that have been enacted or substantially enacted at balance sheet date. Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates is charged to current year operations, except to the extent that it relates to items previously charged or credited to equity. Deferred tax asset is recognized to the extent that it is possible that taxable profits will be available against which the deferred tax asset can be utilized. For balance sheet presentation, deferred tax asset and liability are offset and presented at net amount. Future changes in accounting policies - revised Statements of Financial Accounting Standards to be effective after December 31, 2009. The following summarizes the recently issued revised Statements of Financial Accounting Standards (PSAK), which were not yet effective as of December 31, 2009, including withdrawal of PSAK. a. PSAK No. 50 (Revised 2006), Financial Instruments: Presentation and Disclosures, and PSAK No. 55 (Revised 2006), Financial Instruments: Recognition and Measurement, were approved in December 2006 and are required to be applied for financial years beginning on or after January 1, 2010.
17
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) Perubahan kebijakan akuntansi di masa yang akan datang - revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku efektif setelah 31 Desember 2009 (lanjutan) PSAK No. 50 (Revisi 2006) mengatur persyaratan penyajian dan pengungkapan dari instrumen keuangan. Persyaratan penyajian tersebut diterapkan terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, kewajiban keuangan, dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan; dan keadaan dimana aset keuangan dan kewajiban keuangan akan saling hapus. Pernyataan ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa yang akan datang yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen-instrumen tersebut. PSAK No. 55 (Revisi 2006) mengatur prinsipprinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan item non-keuangan. Pernyataan ini, antara lain, memberikan definisi dan karakteristik dari derivatif, kategori dari instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan dari hubungan lindung nilai. Pernyataan revisi ini menggantikan prinsipprinsip pengakuan dan pengukuran instrumen keuangan yang diatur dalam beberapa PSAK. Selain itu, PSAK No. 31, 50 dan 55 dicabut dengan pemberlakuan PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006). b. PSAK No. 1 (Revisi 2009), Penyajian Laporan Keuangan. Pernyataan ini menetapkan dasardasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain dan wajib diterapkan untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011. Dengan demikian, PSAK No. 1 yang berlaku saat ini dicabut dengan pemberlakuan PSAK No. 1 (Revisi 2009). 2.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) Future changes in accounting policies - revised Statements of Financial Accounting Standards to be effective after December 31, 2009 (continued) PSAK No. 50 (Revised 2006) prescribes the presentation and disclosure requirements of financial instruments. The presentation requirements apply to the classification of financial instruments, from the perspective of the issuer, into financial assets, financial liabilities and equity instruments; the classification of related interests, dividends, losses and gains; and the circumstances in which financial assets and financial liabilities should be offset. It requires the disclosure, among others, of information about factors that affect the amount, timing and certainty of an entitys future cash flows relating to financial instruments and the accounting policies applied to those instruments. PSAK No. 55 (Revised 2006) prescribes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities, and some contracts to buy or sell non-financial items. It provides the definitions and characteristics of a derivative, the categories of financial instruments, recognition and measurement, hedge accounting and determination of hedging relationships, among others. It supersedes the recognition and measurement principles of financial instruments in various PSAKs. In addition, PSAK Nos. 31, 50 and 55 are withdrawn upon the application of PSAK No. 50 (Revised 2006) and PSAK No. 55 (Revised 2006). b. PSAK No. 1 (Revised 2009), Presentation of Financial Statements. It prescribes the basis for presentation of general purpose financial statements to ensure comparability both with the entity's financial statements of previous periods and with the financial statements of other entities, and is required to be applied for financial years beginning on or after January 1, 2011. Accordingly, the current PSAK No. 1 is withdrawn upon the application of PSAK No. 1 (Revised 2009).
18
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) Perubahan kebijakan akuntansi di masa yang akan datang - revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku efektif setelah 31 Desember 2009 (lanjutan) c. PSAK No. 2 (Revisi 2009), Laporan Arus Kas. Pernyataan ini memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan, dan wajib diterapkan untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011. Dengan demikian, PSAK No. 2 yang berlaku saat ini dicabut dengan pemberlakuan PSAK No. 2 (Revisi 2009). PSAK No. 48 (Revisi 2009), Penurunan Nilai Aset. Pernyataan ini menetapkan prosedurprosedur yang diterapkan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkan dan jika aset tersebut mengalami penurunan nilai, maka rugi penurunan tersebut harus diakui, dan wajib diterapkan untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011. Dengan demikian, PSAK No. 48 yang berlaku saat ini dicabut dengan pemberlakuan PSAK No. 48 (Revisi 2009). PSAK No. 57 (Revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi. Pernyataan ini untuk mengatur pengakuan dan pengukuran kewajiban diestimasi, kewajiban kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut. Pernyataan ini wajib diterapkan untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011. Dengan demikian, PSAK No. 57 yang berlaku saat ini dicabut dengan pemberlakuan PSAK No. 57 (Revisi 2009). 2.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) Future changes in accounting policies - revised Statements of Financial Accounting Standards to be effective after December 31, 2009 (continued) c. PSAK No. 2 (Revised 2009), Statement of Cash Flows. It requires the provision of information about the historical changes in cash and cash equivalents by means of a statement of cash flows which classifies cash flows during the period from operating, investing and financing activities, and is required to be applied for financial years beginning on or after January 1, 2011. Accordingly, the current PSAK No. 2 is withdrawn upon the application of PSAK No. 2 (Revised 2009). d. PSAK No. 48 (Revised 2009), Impairment of Assets. It prescribes the procedures applied to ensure that assets are carried at no more than their recoverable amount and if the assets are impaired, an impairment loss should be recognized, and is required to be applied for financial years beginning on or after January 1, 2011. Accordingly, the current PSAK No. 48 is withdrawn upon the application of PSAK No. 48 (Revised 2009). e. PSAK No. 57 (Revised 2009), Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets. It prescribes the appropriate recognition criteria and measurement bases for provisions, contingent liabilities and contingent assets and disclosure in the notes to the financial statements to enable users to understand the nature, timing and amount related to the information. It is required to be applied for financial years beginning on or after January 1, 2011. Accordingly, the current PSAK No. 57 is withdrawn upon the application of PSAK No. 57 (Revised 2009).
d.
e.
Bank saat ini sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak revisi PSAK tersebut dan pencabutan PSAK yang berlaku saat ini terhadap laporan keuangannya.
The Bank is presently evaluating and has not yet determined the effects of the foregoing revised PSAKs and withdrawal of existing PSAKs on its financial statements.
19
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) Perubahan kebijakan akuntansi di masa yang akan datang - revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku efektif setelah 31 Desember 2009 (lanjutan) Sebagaimana dimungkinkan dalam Surat Edaran Bank Indonesia No.11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2009, untuk penerapan pertama kali PSAK 50 dan 55, Bank akan menerapkan ketentuan transisi penurunan nilai atas kredit secara kolektif dengan menggunakan estimasi yang didasarkan pada ketentuan Bank Indonesia yang berlaku mengenai Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum. Sesuai dengan SE-BI tersebut ketentuan transisi penurunan nilai atas kredit secara kolektif dapat diterapkan paling lambat sampai dengan 31 Desember 2011. 3. KAS Kas terdiri dari mata uang sebagai berikut:
2009 Rupiah Mata uang asing: Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura Jumlah 3.624.562.617 1.409.156.050 5.033.718.667
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) Future changes in accounting policies - revised Statements of Financial Accounting Standards to be effective after December 31, 2009 (continued) As allowed under the Bank Indonesia Circular Letter (SE-BI) No. 11/33/DPNP dated December 8, 2009, Bank will apply the transition rule for collective impairment calculation on loans based on the prevailing Bank Indonesia regulation on Asset Quality Ratings for Commercial Banks. In accordance with aforementioned SE-BI, the transition rule for collective impairment calculation on loans can be applied until December 31, 2011.
3.
4.
GIRO PADA BANK INDONESIA Akun ini terdiri dari giro dalam mata uang sebagai berikut:
2009 Rupiah Dolar Amerika Serikat Jumlah 16.404.910.584 18.179.325.000 34.584.235.584
4.
CURRENT INDONESIA
ACCOUNTS
WITH
BANK
Giro pada Bank Indonesia dibentuk untuk memenuhi persyaratan giro wajib minimum dari Bank Indonesia sebesar 5% dan 1% dari simpanan dalam Rupiah dan mata uang asing. Giro wajib minimum (GWM) Bank untuk mata uang Rupiah yang terdiri dari GWM Utama dan GWM Sekunder pada tanggal 31 Desember 2009 masing-masing sebesar 6,15% dan 156,86% (2008: 5,73% dan Nil) dan GWM untuk Dolar Amerika Serikat pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar 1,00% (2008: 1,00%) dan telah sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 10/25/PBI/2008 tanggal 23 Oktober 2008. 20
The current accounts with Bank Indonesia are primarily maintained to meet the minimum reserve requirements of Bank Indonesia of 5% and 1% of Rupiah and foreign currency deposits, respectively. The minimum statutory reserves of the Bank as of December 31, 2009 for its Rupiah that consist of Primary Minimum Statutory Reserves and Secondary Minimum Statutory Reserves were 6.15% and 156.86% (2008: 5.73% and Nil), respectively and United States Dollar accounts were 1.00% (2008: 1.00%) and are in compliance with Bank Indonesia Regulation No. 10/25/PBI/2008 dated October 23, 2008.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5. GIRO PADA BANK LAIN Akun ini terdiri dari giro dalam mata uang sebagai berikut:
2009 Pihak hubungan istimewa Dolar Singapura Dolar Amerika Serikat Yen Jepang Baht Thailand Mata uang asing lainnya Sub-jumlah Pihak ketiga Dolar Amerika Serikat Euro Rupiah Mata uang asing lainnya Sub-jumlah Jumlah Penyisihan kerugian Bersih 8.047.044.156 131.860.516 130.941.156 18.637.428 297.958.332 8.626.441.588 88.034.136.764 3.356.436.392 100.000.270 117.777.063 91.608.350.489 100.234.792.077 (1.002.347.921) 99.232.444.156
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 5. CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS This account consists of current accounts in the following currencies:
2008 94.536.319 3.788.186.781 62.078.756 366.644.079 4.311.445.935 3.510.024.475 14.500.871 114.751.745 3.639.277.091 7.950.723.026 (79.507.230) 7.871.215.796 Related parties Singapore Dollar United States Dollar Japanese Yen Thailand Baht Other foreign currencies Sub-total Third parties United States Dollar Euro Rupiah Other foreign currencies Sub-total Total Allowance for possible losses Net
Mutasi penyisihan kerugian giro pada bank lain adalah sebagai berikut:
2009 Mata uang asing/ Foreign currencies 79.362.221 1.330.982.587 (408.996.890) 1.001.347.918
The changes in the allowance for possible losses on current accounts with other banks are as follows:
2008 Mata uang asing/ Foreign currencies 316.518.871 (240.838.504) 3.681.854 79.362.221
Rupiah Saldo awal tahun Penyisihan (pembalikan penyisihan) tahun berjalan Selisih kurs penjabaran Saldo akhir tahun 145.009 854.994 1.000.003
Jumlah/ Total 316.538.871 (240.713.495) 3.681.854 79.507.230 Balance at beginning of year Provision (reversal of allowance) during the year Exchange rate differences Balance at end of year
Penyisihan kerugian merupakan penyisihan umum sebesar 1% dari giro pada bank lain yang digolongkan sebagai lancar sesuai dengan peraturan Bank Indonesia. Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian yang dibentuk telah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya akun ini.
The allowance for possible losses represents 1% general reserve on current accounts with other banks which are classified as current in compliance with Bank Indonesia regulation. Management believes that the established allowance is adequate to cover any possible loss from non-collection of accounts.
21
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berdasarkan jenis penempatan adalah sebagai berikut:
2009 Tingkat bunga rata-rata per tahun/ Average annual interest rate
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 6. PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS Placements with Bank Indonesia and other banks by type of placements are as follows:
Jenis penempatan Rupiah Penempatan pada Bank Indonesia setelah dikurangi bunga yang belum diamortisasi sebesar Rp9.327.120 Mata uang asing Call Money Pihak ketiga Royal Bank of ScotlandHong Kong Standard Chartered BankSingapura Standard Chartered BankSingapura National Australia BankHong Kong Commonwealth Bank of Australia ING Bank-Hong Kong Bank of Nova ScotiaSingapura Sub-jumlah pihak ketiga Jumlah Penyisihan kerugian Bersih
Jumlah/ Total
Type of placement Rupiah Placement with Bank Indonesia net of unamortized interest of Rp9,327,120 Foreign currencies Call Money Third parties Royal Bank of ScotlandHong Kong Standard Chartered BankSingapore Standard Chartered BankSingapore National Australia BankHong Kong Commonwealth Bank of Australia ING Bank-Hong Kong Bank of Nova ScotiaSingapore Sub-total third parties Total Allowance for possible losses Net
6%
13.990.672.880
35 35 4 7 4 35 35
93.950.000.000 46.975.000.000 46.975.000.000 140.925.000.000 187.900.000.000 187.900.000.000 187.900.000.000 892.525.000.000 906.515.672.880 (8.925.250.000) 897.590.422.880
2008 Tingkat bunga rata-rata per tahun/ Average annual interest rate
Jenis penempatan Rupiah Penempatan pada Bank Indonesiasetelah dikurangi bunga yang belum diamortisasi sebesar Rp11.547.662 Mata uang asing Call Money Pihak ketiga ING Bank-Singapura Deutsche Bank-Singapura National Australia BankHong Kong Bank of Nova ScotiaSingapura Sub-jumlah pihak ketiga Pihak hubungan istimewa Bangkok Bank cabang Tokyo Sub-jumlah mata uang asing Jumlah Penyisihan kerugian Bersih
Jumlah/ Total
Type of placement Rupiah Placement with Bank Indonesia net of unamortized interest of Rp11,547,662 Foreign currencies Call Money Third parties ING Bank-Singapore Deutsche Bank-Singapore National Australia BankHong Kong Bank of Nova ScotiaSingapore Sub-total third parties Related parties Bangkok Bank Tokyo branch Sub-total foreign currencies Total Allowance for possible losses Net
9,25%
8.988.452.338
6 31 5 32
0,04%
22
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN (lanjutan) Mutasi penyisihan kerugian penempatan pada bank lain adalah sebagai berikut:
2009 Mata uang asing/ Foreign currencies - 6.175.967.501 - 3.968.876.200 - (1.219.593.701) 8.925.250.000
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 6. PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS (continued) The changes in the allowance for possible losses on placements with other banks are as follows:
2008 Mata uang asing/ Foreign currencies 5.981.658.841 194.308.660 6.175.967.501
Rupiah Saldo awal tahun Penyisihan tahun berjalan Selisih kurs penjabaran Saldo akhir tahun
Rupiah
Jumlah/ Total 5.981.658.841 194.308.660 6.175.967.501 Balance at beginning of year Provision during the year Exchange rate differences Balance at end of year
Penyisihan kerugian merupakan penyisihan umum sebesar 1% dari penempatan pada bank lain yang digolongkan sebagai Lancar, tidak termasuk penempatan pada Bank Indonesia, sesuai dengan peraturan Bank Indonesia. Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian yang dibentuk telah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya akun ini.
The allowance for possible losses represents 1% general reserve on placements with other banks which are classified as Current, excluding placements with Bank Indonesia, in compliance with Bank Indonesia regulations. Management believes that the established allowance is adequate to cover any possible losses from noncollection of accounts.
7.
EFEK-EFEK DIMILIKI HINGGA JATUH TEMPO Rincian efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo adalah sebagai berikut:
2009 Rupiah Sertifikat Bank Indonesia - setelah dikurangi diskonto yang belum diamortisasi sebesar Rp1.955.779.947 tahun 2009 dan Rp1.122.265.545 tahun 2008 Mata uang asing Wesel ekspor - setelah dikurangi diskonto yang belum diamortisasi sebesar Rp9.516.196 tahun 2009 dan Rp1.765.909 tahun 2008 Jumlah Penyisihan kerugian Bersih Tingkat suku bunga rata-rata per tahun Rupiah Sertifikat Bank Indonesia Jangka waktu Mata uang asing Wesel ekspor Jangka waktu
7.
418.044.220.053
348.877.734.455
23
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7. EFEK-EFEK DIMILIKI HINGGA JATUH TEMPO (lanjutan) Jangka waktu hingga jatuh tempo masing-masing efek-efek kurang dari 3 bulan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008. Berikut adalah saldo efek-efek pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 berdasarkan kolektibilitas:
2009 Efek-efek Lancar Dalam perhatian khusus Kurang lancar Diragukan Macet Jumlah Penyisihan kerugian Jumlah - bersih 421.473.943.533 4.678.301.224 3.006.632.244 429.158.877.001 (1.943.650.919) 427.215.226.082
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 7. HELD-TO-MATURITY SECURITIES (continued) Securities have remaining maturities term of less than 3 months as of December 31, 2009 and 2008, respectively. As of December 31, 2009 and 2008, the balance of securities, classified based on collectibility, is as follows:
2008 369.878.035.899 7.653.855.304 377.531.891.203 (702.553.962) 376.829.337.241 Securities Current Special mention Substandard Doubtful Loss Total Allowance for possible losses Total - net
kerugian
efek-efek
adalah
2009
The changes in the allowance for possible losses on securities are as follows:
2008 9.668.755.037 (9.123.494.469) 157.293.394 702.553.962 Balance at beginning of year Provision (reversal of allowance) during the year Exchange rate difference Balance at end of year
Saldo awal tahun Penyisihan (pembalikan penyisihan) tahun berjalan Selisih kurs penjabaran Saldo akhir tahun
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian yang dibentuk telah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya akun ini. 8. KREDIT YANG DIBERIKAN Rincian kredit yang diberikan berdasarkan mata uang dan kategori adalah sebagai berikut: a. Jenis Kredit
2009 Rupiah Pihak hubungan istimewa Pinjaman karyawan kunci Pihak ketiga Modal kerja Rekening koran Ekspor-impor Investasi Pinjaman karyawan Sub-jumlah
Management believes that the established allowance is adequate to cover any possible losses from non-collection of accounts.
8.
By Type of Loan
24
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) a. Jenis Kredit (lanjutan)
2009 Mata uang asing Pihak ketiga Investasi Modal kerja Ekspor-impor Rekening koran Sub-jumlah Jumlah Penyisihan kerugian Bersih
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 8. LOANS (continued) a.
2008 Foreign currencies Third parties Investment Working capital Export-import Overdraft Sub-total Total Allowance for possible losses Net
b.
Sektor Ekonomi
2009 Rupiah Real estate Industri Pertanian Perdagangan, restoran dan hotel Pertambangan Lain-lain Sub-jumlah Mata uang asing Industri Perdagangan, restoran dan hotel Real estate Konstruksi Pertambangan Pertanian Lain-lain Sub-jumlah Jumlah Penyisihan kerugian Bersih 332.930.393.447 236.309.943.843 232.225.961.594 42.031.582.371 3.210.181.685 846.708.062.940 1.659.298.070.623 194.783.856.673 103.557.373.975 76.102.798.585 16.679.244.140 57.873.200.001 2.108.294.543.997 2.955.002.606.937 (277.044.949.522) 2.677.957.657.415
b.
2008
By Economic Sector
293.497.766.005 386.452.182.215 131.298.434.368 50.967.075.156 3.100.000.000 4.618.435.661 869.933.893.405 2.165.821.204.288 255.886.256.575 167.584.284.500 150.520.836.990 145.009.499.998 33.719.000.000 91.560.611.479 3.010.101.693.830 3.880.035.587.235 (280.358.957.270) 3.599.676.629.965
Rupiah Real estate Industrial Agriculture Trading, restaurant and hotel Mining Others Sub-total Foreign currencies Industrial Trading, restaurant and hotel Real estate Construction Mining Agriculture Others Sub-total Total Allowance for possible losses Net
25
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) c. Jangka Waktu 1. Berdasarkan periode perjanjian kredit:
2009 Rupiah Kurang dari 1 tahun 1 - 2 tahun 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun Sub-jumlah Mata uang asing Kurang dari 1 tahun 1 - 2 tahun 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun Sub-jumlah Jumlah Penyisihan kerugian Bersih 782.279.908.814 28.930.679.241 32.841.232.532 2.656.242.353 846.708.062.940 1.073.562.913.985 252.062.564.279 353.622.887.355 429.046.178.378 2.108.294.543.997 2.955.002.606.937 (277.044.949.522) 2.677.957.657.415
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 8. LOANS (continued) c. By Maturity 1.
2008 559.091.778.230 250.043.507.116 54.002.123.563 6.796.484.496 869.933.893.405 1.799.515.879.072 153.944.292.063 609.224.479.244 447.417.043.451 3.010.101.693.830 3.880.035.587.235 (280.358.957.270) 3.599.676.629.965 Rupiah Less than 1 year 1 - 2 years 2 - 5 years More than 5 years Sub-total Foreign currencies Less than 1 year 1 - 2 years 2 - 5 years More than 5 years Sub-total Total Allowance for possible losses Net
2.
Berdasarkan sisa jangka waktu sejak tanggal neraca hingga jatuh tempo:
2009 Rupiah Kurang dari 1 tahun 1 - 2 tahun 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun Sub-jumlah Mata uang asing Kurang dari 1 tahun 1 - 2 tahun 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun Sub-jumlah Jumlah Penyisihan kerugian Bersih 800.841.210.071 19.302.175.939 24.667.665.748 1.897.011.182 846.708.062.940 2008
2.
Based on remaining term from balance sheet date until maturity date:
Rupiah Less than 1 year 1 - 2 years 2 - 5 years More than 5 years Sub-total Foreign currencies Less than 1 year 1 - 2 years 2 - 5 years More than 5 years Sub-total Total Allowance for possible losses Net
26
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) d. Tingkat bunga kredit rata-rata per tahun adalah sebagai berikut: 2009 Rupiah Mata uang asing e. 10,64% 5,74% 8.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) LOANS (continued) d. The average interest rates per annum are as follows:
Kredit dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan, jaminan lain atau aktiva yang umumnya diterima oleh bank antara lain deposito berjangka, emas, kendaraan bemotor, tanah dan bangunan. Kredit sindikasi merupakan pinjaman yang diberikan kepada debitur di bawah perjanjian pembiayaan bersama dengan bank-bank lain. Pada tahun 2009 dan 2008, Bank tidak berpartisipasi dalam kredit sindikasi manapun. Kredit karyawan merupakan kredit yang diberikan kepada karyawan untuk pemilikan kendaraan, rumah, dan keperluan Iainnya dengan jangka waktu berkisar antara 2 sampai dengan 5 tahun dengan tingkat bunga sebesar 6% per tahun pada tahun 2009 dan 2008. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, jumlah kredit yang direstrukturisasi masingmasing sebesar Rp189.605.695.602 dan Rp148.493.248.962 dengan jumlah penyisihan kerugian sebesar Rp102.122.158.643 dan Rp94.116.277.312. Klasifikasi risiko kredit dari portofolio Bank beserta masing-masing penyisihan kerugiannya adalah sebagai berikut:
2009 Dalam Perhatian Khusus/ Special Mention 32.133.850.000 105.240.018.475 137.373.868.475 (6.868.693.424 ) 130.505.175.051 130.505.175.051 Kurang Lancar/ Substandard 2.929.500.000 16.679.244.140 19.608.744.140 (8.192.308.141 ) 11.416.435.999 11.416.435.999
The loans are secured by collaterals which are legalized by deed of encumbrance, other guarantees or assets that are generally accepted in the banking industry, such as time deposits, gold, vehicles, land and buildings. The syndicated loans represent loans granted to debtors under syndicated loans agreement with other banks. In 2009 and 2008, the Bank has no participation in any syndication. Employee loans consist of loans given to the Banks employees for acquisition of employees vehicles, houses and other personal properties, with maturities of 2 to 5 years and bear interest at 6% per annum in 2009 and 2008, respectively. As of December 31, 2009 and 2008, total outstanding restructured loans amounted to Rp189,605,695,602 and Rp148,493,248,962, respectively, with total allowance for possible losses amounted to Rp102,122,158,643 and Rp94,116,277,312, respectively. The credit risk classification of the Banks outstanding loan portfolio and the respective allowance for possible losses are as follows:
f.
f.
g.
g.
h.
h.
i.
i.
Jenis Kredit Pihak hubungan istimewa Rupiah Penyisihan kerugian Sub-jumlah - bersih Pihak ketiga Rupiah Mata uang asing
Jumlah/ Total 755.091.478 (7.550.915 ) 747.540.563 845.952.971.462 2.108.294.543.997 2.954.247.515.459 (277.037.398.607 ) 2.677.210.116.852 2.677.957.657.415
Type of Loans Related parties Rupiah Allowance for possible losses Sub-total - net Third parties Rupiah Foreign currency Allowance for possible losses Sub-total - net Total
27
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) i. Klasifikasi risiko kredit dari portofolio Bank beserta masing-masing penyisihan kerugiannya adalah sebagai berikut :(lanjutan)
2008 Dalam Perhatian Khusus/ Special Mention 4.652.107.319 161.512.602.237 166.164.709.556 (8.081.629.978 ) 158.083.079.578 158.083.079.578 Kurang Lancar/ Substandard 72.701.974.500 72.701.974.500 (6.933.462.645 ) 65.768.511.855 65.768.511.855
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 8. LOANS (continued) i. The credit risk classification of the Banks outstanding loan portfolio and the respective allowance for possible losses are as follows: (continued)
Jenis Kredit Pihak hubungan istimewa Rupiah Penyisihan kerugian Sub-jumlah - bersih Pihak ketiga Rupiah Mata uang asing Sub-jumlah Penyisihan kerugian Sub-jumlah - bersih Jumlah
Lancar/ Current 858.462.322 (8.584.623 ) 849.877.699 857.330.597.807 2.510.611.529.255 3.367.942.127.062 (33.679.421.271 ) 3.334.262.705.791 3.335.112.583.490
Diragukan/ Doubtful -
Jumlah/ Total 858.462.322 (8.584.623 ) 849.877.699 869.075.431.083 3.010.101.693.830 3.879.177.124.913 (280.350.372.647 ) 3.598.826.752.266 3.599.676.629.965
Type of Loans Related parties Rupiah Allowance for possible losses Sub-total - net Third parties Rupiah Foreign currency Sub-total Allowance for possible losses Sub-total - net Total
j.
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 rincian kredit bermasalah (kurang lancar, diragukan dan macet) menurut sektor ekonomi adalah sebagai berikut:
2009 Rupiah Industri Perdagangan, restoran dan hotel Jumlah Mata uang asing Industri Pertambangan Konstruksi Jumlah Jumlah Penyisihan kerugian Bersih 6.922.225.957 6.922.225.957 270.430.056.473 16.679.244.140 8.873.118.084 295.982.418.697 302.904.644.654 (245.029.015.160) 57.875.629.494
j.
As of December 31, 2009 and 2008 nonperforming loans (classified as substandard, doubtful and loss) based on economic sector are as follows:
2008 3.992.725.957 3.100.000.000 7.092.725.957 280.639.045.348 47.044.000.000 10.294.516.990 337.977.562.338 345.070.288.295 (238.589.321.398) 106.480.966.897 Rupiah Industrial Trading, restaurant and hotel Total Foreign currencies Industrial Mining Construction Total Total Allowance for possible losses Net
k.
k.
The changes in the allowance for possible losses on loans are as follows:
Rupiah Saldo awal tahun Penyisihan (pembalikan penyisihan) tahun berjalan Hapus buku Selisih kurs penjabaran Saldo akhir tahun 22.723.920.649 (658.507.464) 22.065.413.185
Jumlah/ Total 280.358.957.270 49.841.403.519 (13.772.997.875) (39.382.413.392) 277.044.949.522 Balance at beginning of year Provision (reversal of allowance) during the year Write-off Exchange rate difference Balance at end of year
28
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) k. Mutasi penyisihan kerugian kredit adalah sebagai berikut: (lanjutan)
2008 Mata uang asing/ Foreign currencies
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 8. LOANS (continued) k. The changes in the allowance for possible losses on loans are as follows: (continued)
Rupiah Saldo awal tahun Penyisihan tahun berjalan Selisih kurs penjabaran Saldo akhir tahun 13.742.007.106 8.981.913.543 22.723.920.649
Jumlah/ Total 188.682.438.051 57.246.031.303 34.430.487.916 280.358.957.270 Balance at beginning of year Provision during the year Exchange rate difference Balance at end of year
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, jumlah kredit yang dijamin dengan jaminan tunai (kredit back-to-back) masingmasing sebesar Rp73.037.929.951 dan Rp98.949.661.902. Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian yang dibentuk telah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya akun ini. Rasio non-performing loan (NPL) pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing sebagai berikut:
2009 NPL-kotor NPL-bersih 10,25% 1,96% 2008
As of December 31, 2009 and 2008, the total loans secured by cash collateral (back-to-back loans) amounted to Rp73,037,929,951 and Rp98,949,661,902, respectively. Management believes that the established allowance is adequate to cover possible losses from non-collection of accounts. As of December 31, 2009 and 2008, the nonperforming loan (NPL) ratios are as follows:
8,89% 2,74%
NPL-gross NPL-net
l.
l.
2008
189.869.509.618 189.869.509.618
Bank masih terus melakukan upaya penagihan terhadap kredit yang telah dihapusbukukan. m. Pada tanggal 31 Desember 2009 tidak terdapat kredit yang diberikan yang melampaui batas maksimum pemberian kredit Bank.
The Bank still continues to collect the writtenoff loans. m. As of December 31, 2009 there were no loans outstanding which were in excess of the Banks legal lending limit.
9.
INSTRUMEN DERIVATIF Bank melakukan transaksi derivatif dalam bentuk kontrak pembelian atau penjualan berjangka valuta asing (forward) dan perjanjian swap valuta asing dengan pihak ketiga.
9.
DERIVATIVE INSTRUMENTS The Bank entered into transactions involving derivative instruments consisting of forward exchange contracts and cross-currency swap agreements with third parties.
29
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. INSTRUMEN DERIVATIF (lanjutan) Instrumen derivatif tersebut meningkatkan risiko kredit dan risiko pasar Bank. Risiko kredit timbul dari kegagalan pembeli atau penjual untuk memenuhi kewajibannya kepada Bank sedangkan risiko pasar timbul dari fluktuasi nilai tukar dan suku bunga. Jangka waktu dari transaksi instrumen derivatif Bank berkisar antara 5 hingga 274 hari. Rincian tagihan dan kewajiban derivatif Bank per 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
2009 Nilai Kontrak Tercatat/ Notional Contract Amount 114.599.500.000 123.913.924.103 238.513.424.103 238.513.424.103
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 9. DERIVATIVE INSTRUMENTS (continued) Derivative instruments increase the Banks exposure to credit and market risks. Credit risks arises from failure of the counterparty to fulfill its obligations to the Bank while market risk arises from fluctuations in exchange and interest rates. The Banks derivative instruments have original terms ranging from 5 to 274 days. The details of derivative receivables and payables of the Bank as of December 31, 2009 and 2008 are as follows:
Transaksi Kontrak nilai tukar Swap Forward Jumlah Penyisihan kerugian Jumlah - bersih
Transactions Exhange rate contracts Swap Forward Total Allowance for possible losses Total - net
Transaksi Kontrak nilai tukar Swap Forward Jumlah Penyisihan kerugian Jumlah - bersih
Nilai Kontrak Tercatat/ Notional Contract Amount 369.662.746.390 66.700.911.110 436.363.657.500 436.363.657.500
Transactions Exhange rate contracts Swap Forward Total Allowance for possible losses Total - net
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, seluruh tagihan derivatif memiliki kolektibilitas Lancar. Pada tanggal 31 Desember 2008, tagihan derivatif kepada pihak hubungan istimewa berjumlah Rp675.478.232 (Catatan 30). Mutasi penyisihan kerugian tagihan derivatif adalah sebagai berikut:
2009 Saldo awal tahun Penyisihan (pembalikan penyisihan) tahun berjalan Selisih kurs penjabaran Saldo akhir tahun 145.891.854 (137.760.863) 12.583.929
As of December 31, 2009 and 2008, all derivative assets are classified as Current. As of December 31, 2008, derivative receivables from related parties amounting to Rp675,478,232 (Note 30). The changes in the allowance for possible losses on derivative receivables are as follows:
2008 15.623.907 123.449.449 6.818.498 145.891.854 Balance at beginning of year Provision (reversal of allowance) during the year Exchange rate difference Balance at end of year
20.714.920
30
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. INSTRUMEN DERIVATIF (lanjutan) Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian yang dibentuk telah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya tagihan derivatif. 10. TAGIHAN DAN KEWAJIBAN AKSEPTASI a. Tagihan Akseptasi Rincian tagihan akseptasi pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:
2009 Pihak ketiga - bukan bank Dolar Amerika Serikat Euro Dolar Singapura Dolar Hong Kong Jumlah Penyisihan kerugian Bersih 103.619.860.026 478.212.064 104.098.072.090 (1.040.980.721) 103.057.091.369
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 9. DERIVATIVE INSTRUMENTS (continued) Management believes that the established allowance is adequate to cover any possible loss from non-settlement of derivative assets.
RECEIVABLES
AND
Acceptance Receivables The details of acceptance receivables as of December 31, 2009 and 2008 based on currencies are as follows:
2008 34.523.187.519 1.229.963.445 20.209.048.443 879.728.220 56.841.927.627 (622.805.916) 56.219.121.711 Third parties - non banks United States Dollar Euro Singapore Dollar Hong Kong Dollar Total Allowance for possible losses Net
Rincian tagihan akseptasi pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 berdasarkan kolektibilitas adalah sebagai berikut:
2009 Tagihan akseptasi Lancar Kurang Lancar Jumlah Penyisihan kerugian Bersih 104.098.072.090 104.098.072.090 (1.040.980.721) 103.057.091.369 2008
The details of acceptance receivables as of December 31, 2009 and 2008 based on collectibility are as follows:
Acceptance receivables Current Substandard Total Allowance for possible losses Net
Rincian tagihan akseptasi pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 berdasarkan jangka waktu adalah sebagai berikut:
2009 Kurang dari 1 bulan 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan Jumlah Penyisihan kerugian Bersih 389.514.633 55.770.331.805 47.938.225.652 104.098.072.090 (1.040.980.721) 103.057.091.369 2008
The details of acceptance receivables as of December 31, 2009 and 2008 based on period are as follows:
Less than 1 months 1 - 3 months 3 - 6 months Total Allowance for possible losses Net
31
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 10. TAGIHAN (lanjutan) a. DAN KEWAJIBAN AKSEPTASI
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 10. ACCEPTANCE RECEIVABLES LIABILITIES (continued) a. Acceptance Receivables (continued) The details of acceptance receivables as of December 31, 2009 and 2008 based on remaining terms until maturity are as follows:
2008 33.922.658.728 21.397.941.729 1.521.327.170 56.841.927.627 (622.805.916) 56.219.121.711 Less than 1 month 1 - 3 months 3 - 6 months Total Allowance for possible losses Net
AND
Tagihan Akseptasi (lanjutan) Rincian tagihan akseptasi pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 berdasarkan sisa umur jatuh tempo adalah sebagai berikut:
2009 Kurang dari 1 bulan 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan Jumlah Penyisihan kerugian Bersih 37.016.164.322 59.582.224.534 7.499.683.234 104.098.072.090 (1.040.980.721) 103.057.091.369
The changes in the allowance for possible losses on acceptance receivables are as follows:
Balance at beginning of year Provision (reversal of allowance) during the year Exchange rate difference Balance at end of year
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan yang dibentuk telah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya tagihan akseptasi. b. Kewajiban Akseptasi Rincian kewajiban akseptasi pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:
2009 Pihak hubungan istimewa - bank (Catatan 30) Dolar Amerika Serikat Pihak ketiga - bank Dolar Amerika Serikat Euro Dolar Singapura Dolar Hong Kong Jumlah 2008
Management believes that the established allowance is adequate to cover any possible losses from non-collection of acceptance receivables. b. Acceptance Payables The details of acceptance payables as of December 31, 2009 and 2008 based on currencies are as follows:
Related party banks (Note 30) United States Dollar Thrid party - banks United States Dollar Euro Singapore Dollar Hong Kong Dollar Total
32
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 10. TAGIHAN (lanjutan) b. DAN KEWAJIBAN AKSEPTASI
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 10. ACCEPTANCE RECEIVABLES LIABILITIES (continued) b. Acceptance Payables (continued) The details of acceptance payables as of December 31, 2009 and 2008 based on period are as follows:
2008 21.857.321.046 28.388.994.781 6.595.611.800 56.841.927.627 Less than 1 months 1 - 3 months 3 - 6 months Total
AND
Kewajiban Akseptasi (lanjutan) Rincian kewajiban akseptasi pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 berdasarkan jangka waktu adalah sebagai berikut:
2009 Kurang dari 1 bulan 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan Jumlah 389.514.633 55.770.331.805 47.938.225.652 104.098.072.090
Rincian kewajiban akseptasi pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 berdasarkan sisa umur jatuh tempo adalah sebagai berikut:
2009 Kurang dari 1 bulan 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan Jumlah 37.016.164.322 59.582.224.534 7.499.683.234 104.098.072.090 2008
The details of acceptance payables as of December 31, 2009 and 2008 based on remaining terms until maturity are as follows:
11. PIUTANG BUNGA Rincian piutang bunga pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
2009 Rupiah Kredit yang diberikan Mata uang asing Kredit yang diberikan Wesel ekspor Penempatan pada bank lain Jumlah 2.217.006.391 1.967.722.058 455.281.982 87.282.087 4.727.292.518
11. INTEREST RECEIVABLES The details of interest receivables as of December 31, 2009 and 2008 are as follows:
2008 4.158.892.336 4.145.846.891 147.407.894 135.871.552 8.588.018.673 Rupiah Loans Foreign currencies Loans Export bills Placement with other banks Total
33
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. ASET TETAP Aset tetap terdiri dari:
1 Januari 2009/ January 1, 2009 Biaya perolehan: Bangunan Peralatan kantor Perabotan dan perlengkapan kantor Kendaraan bermotor Jumlah Akumulasi penyusutan: Bangunan Peralatan kantor Perabotan dan perlengkapan kantor Kendaraan bermotor Jumlah Nilai Tercatat 13.382.703.151 4.097.208.953 1.718.443.698 2.237.500.000 21.435.855.802 8.332.415.218 3.762.154.328 1.410.331.074 1.827.658.025 15.332.558.645 6.103.297.157 Penambahan/ Additions 235.788.991 460.497.990 696.286.981 569.995.177 278.441.634 153.915.877 102.460.488 1.104.813.176
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 12. PREMISES AND EQUIPMENT The details of premises and equipment are as follows:
Pengurangan/ Deductions 31 Desember 2009/ December 31, 2009 13.618.492.142 4.557.706.943 1.718.443.698 2.237.500.000 22.132.142.783 8.902.410.395 4.040.595.962 1.564.246.951 1.930.118.513 16.437.371.821 5.694.770.962 Cost: Buildings Office equipments Furniture and fixtures Vehicles Total Accumulated depreciation: Buildings Office equipments Furniture and fixtures Vehicles Total Net Book Value
1 Januari 2008/ January 1, 2008 Biaya perolehan: Bangunan Peralatan kantor Perabotan dan perlengkapan kantor Kendaraan bermotor Jumlah Akumulasi penyusutan: Bangunan Peralatan kantor Perabotan dan perlengkapan kantor Kendaraan bermotor Jumlah Nilai Tercatat 13.344.768.151 4.033.988.953 1.664.097.103 2.237.500.000 21.280.354.207 7.782.663.528 3.538.503.008 1.119.497.730 1.691.044.037 14.131.708.303 7.148.645.904
Penambahan/ Additions 37.935.000 63.220.000 57.750.000 158.905.000 549.751.690 223.651.320 294.236.749 136.613.988 1.204.253.747
31 Desember 2008/ December 31, 2008 13.382.703.151 4.097.208.953 1.718.443.698 2.237.500.000 21.435.855.802 8.332.415.218 3.762.154.328 1.410.331.074 1.827.658.025 15.332.558.645 6.103.297.157 Cost: Buildings Office equipments Furniture and fixtures Vehicles Total Accumulated depreciation: Buildings Office equipments Furniture and fixtures Vehicles Total Net Book Value
Beban penyusutan adalah sebesar Rp1.104.813.176 untuk tahun 2009 dan Rp1.204.253.747 untuk tahun 2008 (Catatan 26). Aset tetap telah diasuransikan pada PT Asuransi Permata Nipponkoa Indonesia dengan pertanggungan sebesar Rp1.528.600.000 dan ASD10.100.000 pada tahun 2009 dan Rp1.098.000.000 dan ASD4.800.000 pada tahun 2008. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian dari aset yang dipertanggungkan.
Depreciation charged to operations amounted to Rp1,104,813,176 in 2009 and Rp1,204,253,747 in 2008 (Note 26). Fixed Assets were insured with PT Asuransi Permata Nipponkoa Indonesia for Rp1,528,600,000 and USD10,100,000 in 2009 and Rp1,098,000,000 and USD4,800,000 in 2008. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover any possible losses on the assets insured.
34
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. AKTIVA LAIN-LAIN Akun ini terdiri dari:
2009 Tagihan kelebihan pembayaran pajak (Catatan 27) Biaya dibayar di muka Alat tulis dan barang cetakan Aktiva tidak berwujud (perangkat lunak komputer) - setelah dikurangi akumulasi amortisasi sejumlah Rp1.422.170.265 pada tahun 2009 dan Rp1.108.117.181 pada tahun 2008 Lain-lain Jumlah 11.706.908.276 907.434.375 172.386.126
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 13. OTHER ASSETS This account consists of:
2008 11.706.908.276 515.575.123 265.917.790 Claim for tax refund (Note 27) Prepayments Stationary and printing Intangible assets (computer software) net of accumulated amortization of Rp1,422,170,265 in 2009 and Rp1,108,117,181 in 2008 Others Total
Lain-lain terdiri dari uang jaminan telepon, sewa apartemen dan listrik serta biaya terkait penjualan jaminan pinjaman. 14. KEWAJIBAN SEGERA Akun ini terdiri dari kewajiban kepada nasabah yang timbul dari transaksi pengiriman uang. 15. SIMPANAN Simpanan terdiri dari:
2009 Pihak hubungan istimewa/ Related parties Giro Deposito berjangka Jumlah 431.429.138 712.492.777 1.143.921.915 Pihak ketiga/ Third parties 302.038.687.730 639.567.221.772 941.605.909.502
Others consists of security deposits for telephone, apartment rental and electricity, and expense related to sale of loan collateral. 14. LIABILITIES PAYABLES IMMEDIATELY This account consists of liabilities to customers for money transfer transactions. 15. DEPOSITS Deposits consist of the following:
Jumlah/ Total 302.470.116.868 640.279.714.549 942.749.831.417 Current accounts Time deposits Total
2008 Pihak hubungan istimewa/ Related parties Giro Deposito berjangka Jumlah 189.399.806 1.151.461.761 1.340.861.567 Pihak ketiga/ Third parties 595.114.770.754 612.686.046.678 1.207.800.817.432 Jumlah/ Total 595.304.170.560 613.837.508.439 1.209.141.678.999 Current accounts Time deposits Total
35
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. SIMPANAN (lanjutan) a. Giro terdiri dari:
2009 Pihak hubungan istimewa (Catatan 30) Rupiah Mata uang asing Sub-jumlah Pihak ketiga Rupiah Mata uang asing Sub-jumlah Jumlah Tingkat bunga rata-rata per tahun: Rupiah Mata uang asing
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 15. DEPOSITS (continued) a.
2008 Related parties (Note 30) Rupiah Foreign currencies Sub-total Third parties Rupiah Foreign currencies Sub-total Total Average interest rates per annum: Rupiah Foreign currencies
2,96% 1,04%
3,19% 1,27%
b. Rincian deposito berjangka berdasarkan jangka waktu dan sisa umur sejak tanggal neraca sampai dengan saat jatuh tempo adalah sebagai berikut: 1. Berdasarkan berjangka: jangka waktu deposito
2009 Pihak hubungan istimewa (Catatan 30) Rupiah Kurang dari 1 bulan 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan Sub-jumlah Mata uang asing 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan 6 - 12 bulan Sub-jumlah Pihak ketiga Rupiah Kurang dari 1 bulan 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan 6 - 12 bulan Lebih dari 12 bulan Sub-jumlah Mata uang asing Kurang dari 1 bulan 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan 6 - 12 bulan Lebih dari 12 bulan Sub-jumlah Jumlah
b. The details of time deposits based on period and remaining terms from balance sheet date to maturity dates are as follows: 1.
2008 Related parties (Note 30) Rupiah Less than 1 month 1 - 3 months 3 - 6 months Sub-total Foreign currencies 1 - 3 months 3 - 6 months 6 - 12 months Sub-total Third parties Rupiah Less than 1 month 1 - 3 months 3 - 6 months 6 - 12 months More than 12 months Sub-total Foreign currencies Less than 1 month 1 - 3 months 3 - 6 months 6 - 12 months More than 12 months Sub-total Total
85.513.821.679 62.566.936.111 12.830.049.914 5.486.135.045 2.309.748.121 168.706.690.870 282.513.532.867 146.918.661.164 26.010.523.774 1.930.827.048 13.486.986.049 470.860.530.902 640.279.714.549
159.459.513.522 101.354.176.070 13.577.385.243 2.061.353.999 1.034.580.292 277.487.009.126 23.860.760.649 205.904.244.930 89.270.090.940 16.163.941.033 335.199.037.552 613.837.508.439
36
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. SIMPANAN (lanjutan) 2. Berdasarkan sisa umur sejak tanggal neraca sampai dengan saat jatuh tempo (catatan 33):
2009 Pihak hubungan istimewa (Catatan 30) Rupiah Kurang dari 1 bulan 1 - 3 bulan Sub-jumlah Mata uang asing Kurang dari 1 bulan 1 - 3 bulan Sub-jumlah Pihak ketiga Rupiah Kurang dari 1 bulan 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan 6 - 12 bulan Sub-jumlah Mata uang asing Kurang dari 1 bulan 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan 6 - 12 bulan Sub-jumlah Jumlah
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 15. DEPOSITS (continued) 2. Based on remaining terms from balance sheet date until maturity dates (Note 33):
2008 Related parties (Note 30) Rupiah Less than 1 month 1 - 3 months Sub-total Foreign currencies Less than 1 month 1 - 3 months Sub-total Third parties Rupiah Less than 1 month 1 - 3 months 3 - 6 months 6 - 12 months Sub-total Foreign currencies Less than 1 month 1 - 3 months 3 - 6 months 6 - 12 months Sub-total Total
148.785.061.849 16.042.361.215 2.997.825.151 881.442.655 168.706.690.870 412.930.026.945 54.192.670.043 3.664.622.719 73.211.195 470.860.530.902 640.279.714.549
250.836.725.952 24.986.017.285 972.239.364 692.026.525 277.487.009.126 208.584.818.710 68.119.249.814 58.411.385.866 83.583.162 335.199.037.552 613.837.508.439
Rupiah 1 month 3 months 6 months 12 months Foreign currencies 1 month 3 months 6 months 12 months
37
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. SIMPANAN (lanjutan) Jumlah deposito berjangka yang diblokir atau dijadikan jaminan untuk bank garansi dan fasilitas kredit yang diberikan Bank pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masingmasing sebesar Rp85.092.798.886 dan Rp111.663.214.983. 16. SIMPANAN DARI BANK LAIN Pada tanggal 31 Desember 2009, simpanan dari bank lain merupakan giro dari pihak hubungan istimewa (Catatan 30). Pada tanggal 31 Desember 2008, akun ini terdiri dari:
2008 Pihak hubungan istimewa (Catatan 30)/ Related parties (Note 30) Giro Call money - Rupiah Jumlah Simpanan dari Bank Lain 8.686.197.649 8.686.197.649
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 15. DEPOSITS (continued) Total time deposits which were blocked or under liens as collateral for bank guarantees and loan facilities granted by the Bank amounted to Rp85,092,798,886 and Rp111,663,214,983 as of December 31, 2009 and 2008, respectively. 16. DEPOSITS FROM OTHER BANKS As of December 31, 2009, deposits from other banks represent current account from related party (Note 30). As of December 31, 2008, this account consist of the following:
Jumlah/ Amount 8.686.197.649 20.000.000.000 28.686.197.649 Current accounts Call money - Rupiah Total Deposits from Other Banks
a.
a.
2008
b.
Call money terdiri dari: Tingkat suku bunga rata-rata tahunan call money:
2009 Rupiah Mata uang asing 6,65% 2,48%
b.
Call money consists of the following: Average interest rates per annum of call money:
Jangka waktu call money adalah kurang dari 1 (satu) bulan pada tahun 2008.
38
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17. HUTANG PAJAK
2009 Pajak kini (Catatan 27) Pajak penghasilan Pasal 4 (2) Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pasal 26 - pajak atas laba cabang Pajak pertambahan nilai - bersih Jumlah 11.572.803.906 259.495.992 159.391.650 10.507.031 3.676.690.772 288.395.497 30.499.652.736 2.180.272 46.469.117.856
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 17. TAXES PAYABLE
2008 560.624.696 247.907.928 5.661.416 1.149.864.715 1.708.360.488 997.563.000 4.669.982.243 Current tax (Note 27) Income tax Article 4 (2) Article 21 Article 23 Article 25 Article 26 Article 26 - branch profit tax Value added tax - net Total
Pajak penghasilan pasal 26 - pajak atas laba cabang merupakan pajak penghasilan atas bentuk usaha tetap masing-masing sebesar Rp30.499.652.736 dan Rp997.563.000 pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Catatan 27). 18. PINJAMAN DITERIMA Akun ini merupakan fasilitas pinjaman yang diterima Bank dari Kantor Pusat masing-masing sejumlah ASD220.000.000 pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008. Rincian pinjaman tersebut adalah sebagai berikut: a. Pada tanggal 30 Januari 2006 Bank memperoleh fasilitas pinjaman dari Kantor Pusat sebesar ASD30.000.000 dengan jangka waktu 2 tahun setelah penarikan dan telah diperpanjang hingga tanggal 2 Februari 2010. Fasilitas ini tanpa jaminan dan dikenakan tingkat bunga mengambang sebesar SIBOR 3 bulan ditambah 0,25%. Pada tanggal 1 September 2006 Bank memperoleh fasilitas pinjaman dari Kantor Pusat sebesar ASD60.000.000 dengan jangka waktu 2 tahun setelah penarikan dan dapat diperpanjang untuk periode 2 tahun berikutnya. Fasilitas ini tanpa jaminan dan dikenakan tingkat bunga mengambang sebesar SIBOR 6 bulan ditambah 0,35%. Penarikan pinjaman ini dilakukan sebagai berikut: (i) Pinjaman sebesar ASD20.000.000 yang ditarik pada tanggal 6 September 2006 telah jatuh tempo dan diperpanjang hingga tanggal 8 September 2010.
Income tax on Article 26 - branch profit tax represents income tax on permanent establishment amounting to Rp30,499,652,736 and Rp997,563,000 in December 31, 2009 and 2008 (Note 27), respectively. 18. BORROWINGS This account represents loan facilities obtained by the Bank from its Head Office each amounted to USD220,000,000 as of December 31, 2009 and 2008, respectively. The details of outstanding loans are as follows: a. On January 30, 2006, the Bank obtained loan facility amounting to USD30,000,000 from its Head Office with due date 2 years after drawdown date and has been extended until February 2, 2010. This facility is unsecured and bears floating interest at SIBOR 3 months plus 0.25%. On September 1, 2006, the Bank obtained loan facility amounting to USD60,000,000 from its Head Office with due date 2 years after drawdown date and can be extended for another 2 years. This facility is unsecured and bears floating interest at SIBOR 6 months plus 0.35%. The drawdown of this facility is as follows:
b.
b.
(i)
Loan amounted to USD20,000,000 withdrawn on September 6, 2006 which had been matured and extended until September 8, 2010.
(ii) Pinjaman sebesar ASD20.000.000 yang ditarik pada tanggal 6 Oktober 2006 telah jatuh tempo dan diperpanjang hingga tanggal 6 Oktober 2010. (iii) Pinjaman sebesar ASD20.000.000 yang ditarik pada tanggal 22 November 2006 telah jatuh tempo dan diperpanjang hingga tanggal 24 November 2010. 39
(ii) Loan amounted to USD20,000,000 withdrawn on October 6, 2006 which had been matured and extended until October 6, 2010. (iii) Loan amounted to USD20,000,000 withdrawn on November 22, 2006 which had been matured and extended until November 24, 2010.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 18. PINJAMAN DITERIMA (lanjutan) c. Pada tanggal 4 Juni 2007 Bank memperoleh fasilitas pinjaman dari Kantor Pusat sebesar ASD30.000.000 yang telah jatuh tempo dan diperpanjang hingga tanggal 11 Juni 2011. Fasilitas ini tanpa jaminan dan dikenakan tingkat bunga mengambang sebesar SIBOR 3 bulan. d. Pada tanggal 9 Juli 2007 Bank memperoleh fasilitas pinjaman dari Kantor Pusat sebesar ASD50.000.000 dengan jangka waktu 2 tahun setelah tanggal penarikan. Fasilitas pinjaman ini tanpa jaminan dan dikenakan tingkat bunga mengambang sebesar SIBOR 3 bulan ditambah 0,2%. Penarikan pinjaman ini dilakukan secara bertahap sebagai berikut: (i) Pinjaman sebesar ASD20.000.000 yang ditarik pada tanggal 9 Juli 2007 telah jatuh tempo dan diperpanjang hingga pada tanggal 9 Juli 2011.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 18. BORROWINGS (continued) c. On June 4, 2007, the Bank obtained loan facility amounting to USD30,000,000 from its Head Office which had been matured and extended until June 11, 2011. This facility is unsecured and bears floating interest at SIBOR 3 months. d. On July 9, 2007, the Bank obtained loan facility amounting to USD50,000,000 from its Head Office with expiry date 2 years after drawdown date. This facility is unsecured and bears floating interest at SIBOR 3 months plus 0.2%. The drawdown of this facility is as follows: (i) Loan amounted to USD20,000,000 withdrawn on July 9, 2007 which had been matured and extended until July 9, 2011.
(ii) Pinjaman sebesar ASD20.000.000 yang ditarik pada tanggal 8 Agustus 2007 telah jatuh tempo dan diperpanjang hingga tanggal 8 Agustus 2011. (iii) Pinjaman sebesar ASD10.000.000 yang ditarik pada tanggal 24 September 2007 telah jatuh tempo dan diperpanjang hingga tanggal 24 September 2011. e. Pada tanggal 29 Januari 2008 Bank memperoleh pinjaman dari Kantor Pusat sebesar ASD50.000.000. Pinjaman ini ditarik pada tanggal 5 Maret 2008 dengan jangka waktu 2 tahun setelah tanggal penarikan, tanpa jaminan, dan dikenakan tingkat bunga mengambang sebesar SIBOR 3 bulan ditambah 0,25%. KOMITMEN DAN e.
(ii) Loan amounted to USD20,000,000 withdrawn on August 8, 2007 which had been matured and extended until August 8, 2011. (iii) Loan amounted to USD10,000,000 withdrawn on September 24, 2007 which had been matured and extended until September 24, 2011. On January 29, 2008, the Bank obtained loan facility amounting to USD50,000,000 from its Head Office. This loan was withdrawn on March 5, 2008 with expiry date 2 years after drawdown date, unsecured, and bears floating interest at SIBOR 3 months plus 0.25%.
19. ESTIMATED LOSSES ON COMMITMENTS AND CONTINGENCIES The estimated losses on commitments and contingencies transactions that are related to the Banks business are as follows:
2008 Rupiah
Estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi yang berhubungan dengan kegiatan usaha Bank adalah sebagai berikut:
2009 Rupiah Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan Irrevocable letters of credit Garansi bank Jumlah
40
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. ESTIMASI KERUGIAN KONTINJENSI (lanjutan) KOMITMEN DAN
2009 Mata uang asing Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan L/C irrevocable yang masih berjalan Bank garansi Jumlah Jumlah Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 19. ESTIMATED LOSSES ON COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
2008 Foreign currencies
Unused loan facilities Irrevocable letters of credit Bank guarantees Total Total Estimated Losses on Commitments and Contingencies
Rincian kolektibilitas dari transaksi komitmen dan kontinjensi adalah sebagai berikut:
2009 Mata uang asing/ Foreign currencies 1.507.962.685.718 9.864.750.000 18.653.584.600 1.536.481.020.318
The details of the collectibility of commitments and contingencies transactions are classified as follows:
Jumlah/ Amount 1.686.568.848.554 9.864.750.000 18.653.584.600 1.715.087.183.154 Current Special mention Doubtful Total
2008 Mata uang asing/ Foreign currencies 1.381.379.779.014 18.030.752.532 61.180.550.050 1.460.591.081.596 Jumlah/ Amount 1.477.286.550.157 18.095.290.444 61.180.550.050 1.556.562.390.651 Current Special mention Substandard Total
Rupiah Lancar Dalam perhatian khusus Kurang lancar Jumlah 95.906.771.143 64.537.912 95.971.309.055
Rupiah Saldo awal tahun Penyisihan tahun berjalan Selisih kurs penjabaran Saldo akhir tahun 1.299.331.371 486.730.257 1.786.061.628
Jumlah/ Amount 24.815.505.277 2.609.242.598 (3.603.007.300) 23.821.740.575 Balance at beginning of year Provision during the year Exchange rate difference Balance at end of year
Rupiah Saldo awal tahun Penyisihan (pembalikan penyisihan) tahun berjalan Selisih kurs penjabaran Saldo akhir tahun 3.410.447.709 (2.111.116.338) 1.299.331.371
Jumlah/ Amount 15.211.301.462 6.288.006.481 3.316.197.334 24.815.505.277 Balance at beginning of year Provision (reversal of allowance) during the year Exchange rate difference Balance at end of year
41
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR Akun ini merupakan beban bunga yang masih harus dibayar atas giro, deposito berjangka, pinjaman dan biaya lainnya. 21. KEWAJIBAN LAIN-LAIN Akun ini terdiri dari:
2009 Setoran jaminan Pendapatan diterima di muka Lain-lain Jumlah 31.925.066.149 6.927.928.509 204.693.154 39.057.687.812
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 20. ACCRUED EXPENSES This account consists of accrued interest expenses on current accounts, time deposits, borrowings and other accrued expenses. 21. OTHER LIABILITIES This account consists of:
2008 44.457.897.260 6.514.727.029 693.595.267 51.666.219.556 Guarantee deposits Unearned income Others Total
Setoran jaminan merupakan uang jaminan yang diterima Bank terutama dari penerbitan letters of credit. Pendapatan diterima di muka pendapatan atas komisi dari debitur. merupakan
Guarantee deposit represents deposit received by the Bank mainly for the issuance of letters of credit.
Unearned income represents the outstanding commission received in advance from debtors.
22. DANA DARI KANTOR PUSAT Akun ini merupakan dana dari Kantor Pusat dengan rincian sebagai berikut:
2009 Transfer dari Kantor Pusat Konversi dari saldo laba yang belum ditransfer Jumlah dana dari Kantor Pusat 737.348.908.300 16.826.091.700 754.175.000.000
22. HEAD OFFICE ACCOUNT The account consists of fund from the Head Office with the following details:
2008 737.348.908.300 16.826.091.700
.
Transfer from Head Office Conversion from unremitted earnings Total Head Office account
754.175.000.000
Konversi dari laba yang belum ditransfer merupakan tambahan dana yang berasal dari laba yang belum ditransfer untuk tujuan modal kerja. Selama tahun 2009 dan 2008, tidak terdapat konversi dari laba yang belum ditransfer. Pada tahun 2008, Bank menerima tambahan dana dari Kantor Pusat sebesar Rp704.175.000.000. Rencana penambahan dana dari Kantor Pusat telah disetujui oleh Bank Indonesia melalui surat No.10/145/DPB2/TPB2-4 tanggal 23 September 2008. Sesuai dengan permintaan Bank Indonesia dalam surat tersebut, Bank telah melaporkan realisasi penambahan dana dari Kantor Pusat tersebut dalam surat kepada Bank Indonesia No. JK/STL/09/09/08 tanggal 26 September 2008.
Conversion from unremitted earnings represents additional fund taken from unremitted earnings for working capital purposes. There were no conversion from unremitted earnings during 2009 and 2008. In 2008, the Bank obtained additional Head Office contribution fund amounting to Rp704,175,000,000. The plan to increase Head Office contribution fund has been approved by Bank Indonesia through its letter No.10/145/DPB2/TPB2-4 dated September 23, 2008. As required by the aforementioned Bank Indonesia Letter, Bank has reported the realization of such additional Head Office contribution fund in its letter to Bank Indonesia No. JK/STL/09/09/08 dated September 26, 2008.
42
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. PENDAPATAN BUNGA Pendapatan bunga berasal dari:
2009 Rupiah Kredit yang diberikan Efek-efek Penempatan pada bank lain Giro pada bank lain Sub-jumlah Mata uang asing Kredit yang diberikan Penempatan pada bank lain Efek-efek Sub-jumlah Jumlah Pendapatan Bunga 111.234.427.595 32.751.469.079 1.684.666.905 117.424.276 145.787.987.855 143.679.521.557 2.559.219.065 589.651.931 146.828.392.553 292.616.380.408
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 23. INTEREST INCOME Interest income was derived from the following:
2008 82.235.247.995 20.703.222.621 4.418.981.872 1.603.546.017 108.960.998.505 159.651.597.303 4.586.794.586 1.798.160.863 166.036.552.752 274.997.551.257 Rupiah Loans Securities Placements with other banks Current accounts with other banks Sub-total Foreign currencies Loans Placements with other banks Securities Sub-total Total Interest Income
AND
OTHER
PERSONNEL
43
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 26. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI Akun ini terdiri dari:
2009 Komunikasi Biaya administrasi Penjaminan simpanan Biaya profesional Penyusutan (Catatan 12) Pelatihan Biaya outsource Perbaikan dan pemeliharaan Listrik dan air Cetakan dan alat tulis Perjalanan dinas dan transportasi Amortisasi perangkat lunak Telepon dan pos Lain-lain Jumlah 2.708.270.597 2.667.457.237 2.272.777.972 1.518.510.534 1.104.813.176 1.043.676.000 571.885.226 837.150.503 507.090.457 392.711.322 334.091.110 314.053.084 306.485.658 706.818.670 15.285.791.546
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 26. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSE This account consists of the following:
2008 2.446.541.744 2.552.656.841 2.735.999.537 853.356.226 1.204.253.747 840.283.916 430.382.598 452.939.991 613.632.091 406.182.378 276.980.892 217.680.995 348.912.988 805.916.690 14.185.720.634 Communication Administration fees Deposit guarantee Professional fee Depreciation (Note 12) Training Outsourcing expense Repairs and maintenance Electricity and water Office supplies and stationaries Travel and transportation Amortization of computer software Telecommunication and postage Others Total
Pajak Kini Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut:
2009 Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi Perbedaan temporer: Penyisihan kerugian aktiva produktif dan estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi Imbalan pasca kerja lainnya dan pensiun Penyusutan aktiva tetap dan amortisasi Bonus Jumlah Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal: Tenaga kerja Umum dan administrasi Penghasilan non operasional yang telah dikenakan pajak final Jumlah Laba kena pajak 169.378.115.566
Current Tax A reconciliation between income before tax per statement of income and taxable income is as follows:
2008 Income before tax per statements of income Temporary differences: Provision for losses on earning assets and estimated losses on commitments (76.175.345.355) and contingencies Other post-employment and 298.962.112 pension benefits Depreciation on fixed assets 51.805.573 and amortization (393.733.836) Bonus 82.729.634.178 (76.218.311.506) Total Permanent differences: Personnel expenses General and administration Non operational income subject to final income tax Total Taxable income
44
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 27. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan) Pajak Kini (lanjutan) Perhitungan beban dan hutang pajak kini adalah sebagai berikut:
2009 Beban pajak kini 10% x Rp50.000.000 15% x Rp50.000.000 30% x Rp7.000.450.000 tahun 2008 28% x Rp211.803.144.000 tahun 2009 Jumlah Dikurangi pembayaran pajak penghasilan di muka (Tagihan) /Hutang pajak kini Laba kena pajak Beban pajak kini Laba bersih setelah pajak Pajak penghasilan atas laba cabang pasal 26 Pajak kini Jumlah beban pajak kini 59.304.880.320 59.304.880.320 47.732.076.414 11.572.803.906 211.803.144.000 59.304.880.320 152.498.263.680 30.499.652.736 59.304.880.320 89.804.533.056
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 27. INCOME TAX (continued) Current Tax (continued) Current tax expense and payable are computed as follows:
2008 5.000.000 7.500.000 2.100.135.000 2.112.635.000 13.819.543.276 (11.706.908.276) 7.100.450.000 2.112.635.000 4.987.815.000 997.563.000 2.112.635.000 3.110.198.000 Current tax expense 10% x Rp50,000,000 15% x Rp50,000,000 30% x Rp7,000,450,000 in 2008 28% x Rp211,803,144,000 in 2009 Total Less prepayment of income tax Current tax payable/(receivable) Taxable income Current tax expense Net income after tax Income tax on branch profit article 26 Current tax Total current tax expense
Laba kena pajak dan beban pajak kini tahun 2008 telah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) yang disarnpaikan oleh Bank kepada Kantor Pelayanan Pajak. Pajak Tangguhan Rincian dari aktiva pajak tangguhan bersih adalah sebagai berikut:
Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi/ Credited (charged) to statements of income
The taxable income and current tax payable of the bank for 2008 are in accordance with the Annual Corporate Tax Returns filed by the Bank to the Tax Service Office. Deferred Tax The details of the Banks net deferred tax assets are as follows:
Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi/ Credited (charged) to statements of income
1 Januari 2008/ January 1, 2008 Aktiva (kewajiban) pajak tangguhan Penyisihan kerugian aktiva produktif Imbalan kerja Penyusutan aset tetap Bonus yang masih harus dibayar Aktiva tetap tangguhan bersih
Provision for possible losses Employment benefits Depreciation of premises and equipments Accrued bonuses Deferred tax assets - net
45
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 27. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan) Pajak Tangguhan (lanjutan) Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
2009 Laba bersih sebelum pajak menurut laporan laba rugi Beban pajak kini 10% x Rp50.000.000 15% x Rp50.000.000 30% x Rp82.629.634.000 tahun 2008 28% x Rp169.378.115.000 tahun 2009 Jumlah Pajak penghasilan atas laba cabang pasal 26 Pengaruh pajak atas beban yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal Dampak perubahan tarif pajak yang akan berlaku Jumlah beban pajak kini 169.378.115.566 47.425.872.200 47.425.872.200 30.499.652.736 136.119.267 (2.573.969.053) 75.487.675.150
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 27. INCOME TAX (continued) Deferred Tax (continued) Reconciliation between the total tax expense and income before tax computed by applying the effective tax follows:
2008 82.729.634.178 5.000.000 7.500.000 24.788.890.253 24.801.390.253 997.563.000 176.738.353 (2.279.380.334) 23.696.311.272 Income before tax per statements of income Current tax expense 10% x Rp50,000,000 15% x Rp50,000,000 30% x Rp82,629,634,000 in 2008 28% x Rp169,378,115,000 in 2009 Total Income tax on branch profit article 26 Tax effect of permanent differences Impact of change in future tax rates Total tax expense
28. KOMITMEN DAN KONTINJENSI Bank memiliki tagihan dan kewajiban komitmen dan kontinjensi dari pihak ketiga sebagai berikut:
2009 KOMITMEN Kewajiban komitmen Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan L/C irrevocable yang masih berjalan Jumlah kewajiban komitmen KONTINJENSI Tagihan kontinjensi Pendapatan bunga dalam penyelesaian Kewajiban kontinjensi Bank garansi yang diberikan kepada nasabah Jumlah kewajiban kontinjensi - bersih Komitmen dan kontinjensi - bersih
28. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES The Bank has commitments and contingent receivables and payables from third parties as follows:
2008 COMMITMENTS Commitment payables (1.378.187.790.763) (1.233.332.723.025) (170.830.350.681) (169.432.330.931) (1.549.018.141.444) (1.402.765.053.956) Unused credit facilities granted Outstanding irrevocable L/C Total commitment payables CONTINGENCIES Contingent receivables Interest income on non-performing loans Contingent liabilities Bank guarantees granted to customers Total contingent payables - net Commitments and contingencies - net
36.991.799.046
53.227.089.944
(166.069.041.710) (129.077.242.664)
(153.797.336.695) (100.570.246.751)
(1.678.095.384.108) (1.503.335.300.707)
46
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. PEMBELIAN DAN PENJUALAN MATA UANG ASING a. Pembelian mata uang asing (spot) yang masih belum diselesaikan pada tanggal neraca adalah sebagai berikut:
2009 Dolar Amerika Serikat -
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 29. PURCHASES CURRENCY a. AND SALES OF FOREIGN
b.
Penjualan tunai mata uang asing (spot) yang masih belum diselesaikan pada tanggal neraca adalah sebagai berikut:
2009 Dolar Amerika Serikat 32.882.500.000
b.
30. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA Sifat Hubungan Istimewa Perusahaan dan individu yang mempunyai keterkaitan kepemilikan dan kepengurusan secara langsung maupun tidak Iangsung dengan Bank adalah sebagai berikut: a. b. Bank adalah cabang dari Bangkok Bank Public Company Limited (Kantor Pusat). Cabang-cabang yang mempunyai hubungan istimewa karena keterkaitan kepemilikan dan kepengurusan secara langsung maupun tidak Iangsung adalah sebagai berikut: c. Bangkok Bank - New York Bangkok Bank - Singapura Bangkok Bank - Hong Kong Bangkok Bank - Tokyo, Jepang Bangkok Bank - Berhad, Malaysia Bangkok Bank - Taipei
30. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES Nature of Relationship Companies and individuals that are directly or indirectly related in terms of ownership and management with the Bank are as follows: a. b. The Bank is a branch of Bangkok Bank Public Company Limited (Head Office). Branches that are directly or indirectly related in terms of ownership and management with the Bank are as follows: c. Bangkok Bank - New York Bangkok Bank - Singapore Bangkok Bank - Hong Kong Bangkok Bank - Tokyo, Japan Bangkok Bank - Berhad, Malaysia Bangkok Bank - Taipei
Karyawan kunci.
Key employees.
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Bank juga mengadakan transaksi tertentu dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Transaksitransaksi tersebut adalah sebagai berikut:
2009 Rp AKTIVA Giro pada bank lain (Catatan 5) Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain (Catatan 6) Kredit (Catatan 8) Tagihan derivatif (Catatan 9) KEWAJIBAN Simpanan (Catatan 15) Simpanan dari bank lain (Catatan 16) Kewajiban akseptasi (Catatan 10) Pinjaman yang diterima (Catatan 18) 8.626.441.588 755.091.478 1.143.921.915 389.205.923 13.137.625.270 2.066.900.000.000 8,60 0,02 0,12 100,00 12,62 100,00 %
In the normal course of business, the Bank entered into certain transactions with its related parties. These transactions are as follows:
2008 Rp % ASSETS Current accounts with other banks (Note 5) Placement to other bank (Note 6) Loans (Note 8) Derivative asset (Note 9) LIABILITIES Deposits (Note 15) Deposit from other banks (Note 16) Acceptance payable (Note 10) Borrowings (Note 18)
47
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 30. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) Persentase saldo hubungan istimewa pada tanggal neraca dihitung berdasarkan jumlah masing-masing pos aktiva dan kewajiban pada tanggal neraca. 31. POSISI DEVISA NETO Berikut ini adalah posisi devisa neto Bank yang telah disampaikan kepada Bank Indonesia:
2009 Aktiva/ Assets Kewajiban/ Liabilities
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 30. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued) Percentage balances of related parties at the balance sheet date are calculated based on total assets and liabilities of each respective account at the balance sheet dates. 31. NET OPEN POSITION The following is the Banks foreign currencies net open position as submitted to Bank Indonesia:
Mata Uang Asing KESELURUHAN (NERACA DAN REKENING ADMINISTRATIF) Dolar Amerika Serikat Euro Dolar Singapura Dolar Hong Kong Poundsterling Inggris Dolar Kanada Baht Thailand Dolar New Zealand Yen Jepang Franc Swiss Ringgit Malaysia Dolar Australia Krone Swedia Krone Denmark Jumlah NERACA Dolar Amerika Serikat Euro Dolar Singapura Dolar Hong Kong Poundsterling Inggris Dolar Kanada Baht Thailand Dolar New Zealand Yen Jepang Franc Swiss Ringgit Malaysia Dolar Australia Krone Swedia Krone Denmark Jumlah
3.050.929.236.197 3.834.648.456 8.047.044.155 84.176.195 24.763.133 44.092.713 18.637.428 40.452.132 130.941.156 53.807.503 22.744.494 23.517.428 109.490.732 12.691.065
1.364.899.211 652.474 92.069.390 84.176.195 24.763.133 44.092.713 18.637.428 40.452.132 46.838.786 53.807.503 22.744.494 23.517.428 9.936.468 12.691.065 1.839.278.420
United States Dollar Euro Singapore Dollar Hong Kong Dollar Great Britain Poundsterling Canadian Dollar Thailand Baht New Zealand Dollar Japanese Yen Swiss Franc Malaysian Ringgit Australian Dollar Swedish Krone Danish Krone Total BALANCE SHEET
2.936.075.361.197 3.834.648.456 8.047.044.155 84.176.195 24.763.133 44.092.713 18.637.428 40.452.132 130.941.156 53.807.503 22.744.494 23.517.428 109.490.732 12.691.065
1.803.915.536 652.474 92.069.390 84.176.195 24.763.133 44.092.713 18.637.428 40.452.132 46.838.786 53.807.503 22.744.494 23.517.428 9.936.468 12.691.065 2.278.294.745
United States Dollar Euro Singapore Dollar Hong Kong Dollar Great Britain Poundsterling Canadian Dollar Thailand Baht New Zealand Dollar Japanese Yen Swiss Franc Malaysian Ringgit Australian Dollar Swedish Krone Danish Krone Total
Jumlah Modal Inti dan Pelengkap (Catatan 35) Rasio PDN (Keseluruhan) Rasio PDN (Neraca)
Total Core and Supplementary Capital (Note 35) NOP Ratio (Aggregate) NOP Ratio (On - Balance Sheet)
48
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31. POSISI DEVISA NETO (lanjutan) Rasio posisi devisa neto per 31 Desember 2009 jika menggunakan modal bulan November 2009 (tidak diaudit) adalah sebagai berikut: Modal bulan November 2009 (dalam jutaan Rupiah) Rasio posisi devisa neto (keseluruhan) Rasio posisi devisa neto (neraca) 2.085.028 0,09% 0,11%
2008 Aktiva/ Assets Kewajiban/ Liabilities
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 31. NET OPEN POSITION (continued) Net open position ratios based on the total capital as of November 2009 (unaudited) is as follows: Capital in November 2009 (in millions Rupiah) Net open position ratio (aggregate) Net open position ratio (on balance sheet)
Mata Uang Asing KESELURUHAN (NERACA DAN REKENING ADMINISTRATIF) Dolar Amerika Serikat Euro Dolar Singapura Dolar Hong Kong Poundsterling Inggris Dolar Kanada Baht Thailand Dolar New Zealand Yen Jepang Franc Swiss Ringgit Malaysia Dolar Australia Krone Swedia Krone Denmark Jumlah NERACA Dolar Amerika Serikat Euro Dolar Singapura Dolar Hong Kong Poundsterling Inggris Dolar Kanada Baht Thailand Dolar New Zealand Yen Jepang Franc Swiss Ringgit Malaysia Dolar Australia Krone Swedia Krone Denmark Jumlah
3.598.533.832.522 37.886.940.822 20.305.105.850 968.953.688 81.014.821 78.269.549 62.078.756 52.551.434 23.249.453.889 38.700.078 26.113.657 23.500.233 77.650.214 14.367.191
3.486.340.475 116.482.709 92.814.016 89.228.647 81.014.821 78.269.549 62.078.756 52.551.434 51.631.958 38.700.078 26.113.657 23.500.233 18.285.481 14.367.191 4.231.379.005
United States Dollar Euro Singapore Dollar Hong Kong Dollar Great Britain Poundsterling Canadian Dollar Thailand Baht New Zealand Dollar Japanese Yen Swiss Franc Malaysian Ringgit Australian Dollar Swedish Krone Danish Krone Total BALANCE SHEET
3.422.819.353.671 4.739.987.592 20.305.105.850 968.953.688 81.014.821 78.269.549 62.078.756 52.551.434 21.884.977.030 38.700.078 26.113.657 23.500.233 77.650.214 14.367.191
75.180.126.806 (116.482.708) 92.814.016 89.228.647 81.014.821 78.269.549 62.078.756 52.551.434 51.631.958 38.700.078 26.113.657 23.500.233 18.285.481 14.367.191 75.692.199.919
United States Dollar Euro Singapore Dollar Hong Kong Dollar Great Britain Poundsterling Canadian Dollar Thailand Baht New Zealand Dollar Japanese Yen Swiss Franc Malaysian Ringgit Australian Dollar Swedish Krone Danish Krone Total
Jumlah Modal Inti dan Pelengkap (Catatan 35) Rasio PDN (Keseluruhan) Rasio PDN (Neraca)
Total Core and Supplementary Capital (Note 35) NOP Ratio (Aggregate) NOP Ratio (On - Balance Sheet)
49
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 32. PROGRAM DANA PENSIUN DAN IMBALAN PASCA KERJA LAINNYA a. Program Pensiun Bank menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti meliputi seluruh karyawan tetap lokal. Dana Pensiun ini dikelola oleh Dana Pensiun Bangkok Bank - Cabang Jakarta (DPBB) yang akta pendiriannya telah disetujui oleh Menteri Keuangan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP-127/M/BW/1992 tanggal 3 Maret 1992. Asumsi utama yang digunakan dalam perhitungan aktuaris atas biaya pensiun dengan metode Projected Unit Credit, berdasarkan pada laporan aktuaris independen dari Biro Pusat Aktuaria (BPA) tertanggal 6 April, 2010 adalah sebagai berikut: 2009
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 32. PENSION PLAN AND EMPLOYMENT BENEFITS a. Pension Plan The Bank has a defined benefit pension plan covering all its local permanent employees. The plan is managed by Dana Pensiun Bangkok Bank - Jakarta Branch (DPBB), the establishment of which was approved by the Minister of Finance based on the Decision Letter of the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia No. KEP127/M/BW/1992 dated March 3, 1992. The principal assumptions applied in the actuarial calculation of pension costs using the Projected Unit Credit Method based on the independent actuarial reports from Biro Pusat Aktuaria (BPA) dated April 6, 2010 are as follows: OTHER POST
Tabel Mortalita Indonesian Mortality Table (TMI99) Umur pensiun normal 55 Tingkat kenaikan gaji 9% Tingkat diskonto 10,5% Perhitungan manfaat pensiun 1,5 x Years of services x Final Credited Salary Tingkat hasil yang diharapkan dari aktiva program 7% Rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan pada tahun 2009 adalah 13,88 tahun. Status dana dari DPBB pada 31 Desember 2009 berdasarkan aktuaris adalah sebagai berikut: tanggal laporan 2009 Kewajiban aktuaria Nilai wajar aktiva DPBB Kelebihan kewajiban aktuaria atas nilai wajar aktiva Keuntungan aktuaria yang belum diakui Kewajiban aktuaria 8.564.661.500 (6.235.436.000) 2.329.225.500 (2.166.508.260) 162.717.240
Mortality table Normal pension age Salary increase rate Discount rate Pension benefits formula Expected rate of return on plan assets
The estimated average remaining service period of the employees in 2009 is 13.88 years. The funded status of BPBB as of December 31, 2009 based on the actuarial report is as follows:
Actuarial obligation Fair value DPBB assets Excess of actuarial obligation over fair value of DPBB assets Unrecognized actuarial gain Actuarial obligation
50
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 32. PROGRAM DANA PENSIUN DAN IMBALAN PASCA KERJA LAINNYA (lanjutan) a. Program Pensiun (lanjutan) Beban pensiun yang dibebankan pada laporan laba rugi, serta disajikan dalam akun beban usaha, adalah sebagai berikut: 2009 Beban jasa kini Amortisasi rugi aktuaria diakui di tahun berjalan Jumlah beban manfaat pensiun b. Imbalan Pasca Kerja Lain Bank juga memberikan imbalan pasca kerja sebagai berikut: (i) imbalan pasca kerja sesuai dengan Undang-undang Tenaga Kerja No. 13 Tahun 2003 (UUTK) yang diberikan bila manfaat pensiun berdasarkan ketentuan Dana Pensiun lebih rendah dari UUTK; (ii) tunjangan pensiun sesuai dengan peraturan Bank. Program ini tidak ada pendanaannya. Status dari program ini pada tanggal 31 Desember 2009 berdasarkan laporan Biro Pusat Aktuaria (BPA) tertanggal 6 April 2010 dan berdasarkan laporan aktuaria PT Rileos Pratama tertanggal 24 Desember 2008, untuk tanggal 31 Desember 2008, adalah sebagai berikut:
2009 Kewajiban aktuaria Laba (rugi) aktuaria yang belum diakui Biaya jasa lalu yang tidak diakui belum menjadi hak Kewajiban imbalan pasca kerja lain 2.655.274.313 1.312.556.232 (413.633.100) 3.554.197.445
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 32. PENSION PLAN AND OTHER EMPLOYMENT BENEFITS (continued) a. Pension Plan (continued) The pension cost charged in the consolidated statements of income, and presented under operating expenses, are as follows: POST
Current service cost Net actuarial lossses recognized in current year Total pension expenses Other Post-Employment Benefits The Bank also provides post-employment benefits as follows: (i) post-employment benefits based on the Labor Law No. 13 Year 2003 (LL) which is paid if the pension benefits based on Dana Pensiun is lower than LL; (ii) pension allowance in accordance with Banks policy. No funding has been made for these program. The status of these program as of December 31, 2009 based on the actuaria report of Biro Pusat Aktuaria (BPA) dated 6 of April, 2010, and based on the actuaria report of PT Rileos Pratma dated December 24, 2008 for December 31, 2008 are as follows:
2008 4.365.274.032 (922.022.686) (452.843.661) 2.990.407.685 Actuaria obligation Unrecognized actuarial gains (losses) Unrecognized past service cost non vested Other post-employment benefit liability
Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan biaya manfaat pensiun adalah sebagai berikut :
2009
Tabel mortalita Umur pensiun normal Tingkat kenaikan gaji tahunan Tingkat diskonto tahunan
The principal assumptions used in the determination of pension costs are as follows:
2008
55 Tabel Mortalita Indonesia II 55 9% 11,5% :
: :
:
:
:
9% 10,5%
Mortality table Normal Pension Age Annual salary increase rate Annual discount rate
Beban kesejahteraan karyawan yang diakui pada laporan laba rugi adalah sebagai berikut:
The principal assumptions used in the determination of pension costs are as follows:
51
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 32. PROGRAM DANA PENSIUN DAN IMBALAN PASCA KERJA LAINNYA (lanjutan) b. Imbalan Pasca Kerja Lain (lanjutan)
2009 Beban jasa kini Amortisasi (laba) rugi aktuaria diakui di tahun berjalan Amortisasi biaya jasa lalu Beban bunga Total 405.937.551 27.737.117 39.210.529 502.006.443 974.891.640
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 32. PENSION PLAN AND OTHER EMPLOYMENT BENEFITS (continued) POST
Mutasi kewajiban imbalan pasca kerja lain untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
2009 Kewajiban awal tahun Beban kesejahteraan karyawan Pembayaran manfaat aktual Kewajiban akhir tahun 2.990.407.685 974.891.640 (411.101.880) 3.554.197.445 2008
The movements of other post-employment benefit liability for the years ended December 31, 2009 and 2008 are as follows:
Obligation at beginning of year Employee benefit costs Actual benefit payment Liability at end of year
33. JATUH TEMPO AKTIVA DAN KEWAJIBAN Analisa jatuh tempo aktiva dan kewajiban berdasarkan sisa umur terhitung sejak tanggal 31 Desember 2009 sampai dengan jatuh tempo adalah sebagai berikut:
2009
33. MATURITY OF ASSETS AND LIABILITIES An analysis of the maturity of assets and liabilities based on the remaining period from December 31, 2009 until maturity is as follows:
Sampai dengan 1 bulan/1 month or less AKTIVA Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo Tagihan derivatif Kredit yang diberikan Tagihan akseptasi Piutang bunga Aset tetap Aktiva pajak tangguhan Aktiva lain-lain Jumlah aktiva
Jumlah/ Total ASSETS Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Held-to-maturity securities Derivative receivables Loans Acceptance receivables Interest receivables Premises and equipment Deferred tax assets Other assets Total assets
5.033.718.667 34.584.235.584 100.234.792.077 906.515.672.880 379.405.898.497 1.801.337.738 1.001.473.886.558 37.016.164.322 4.727.292.518 2.454.488.163 2.473.247.487.004
303.242.973.402 303.242.973.402
(1.002.347.921) (8.925.250.000)
(1.943.650.919) 427.215.226.082 (20.714.920) 2.050.777.064 (277.044.949.522 ) 2.677.957.657.415 (1.040.980.721) 103.057.091.369 4.727.292.518 5.694.770.962 5.694.770.962 37.865.312.228 37.865.312.228 15.401.217.224 (246.417.810.813 ) 4.310.410.166.149
KEWAJIBAN Kewajiban segera 18.264.963 Simpanan 864.484.128.819 Simpanan dari bank lain 389.205.923 Kewajiban derivatif 2.577.431.639 Kewajiban akseptasi 37.016.164.322 Hutang pajak 46.469.117.856 Pinjaman diterima 469.750.000.000 Biaya yang masih harus dibayar 4.809.983.550 Kewajiban imbalan kerja Estimasi kerugian komitmen dan kontijensi 23.821.740.575 Kewajiban lain-lain 20.666.618.874 Jumlah kewajiban Bersih 1.470.002.656.521 1.003.244.830.483
LIABILITIES Liabilities payable immediately Deposits Deposits from other banks Derivative payables Acceptance payables Taxes payable Borrowings Accrued expenses Employee benefits obligation Estimated losses on 23.821.740.575 commitments and contingecies 39.057.687.812 Other liabilities Total liabilities Net
3.235.168.025.234
52
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. JATUH TEMPO (lanjutan) AKTIVA DAN KEWAJIBAN
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 33. MATURITY OF (continued)
2008 Tidak memiliki kontrak jatuh tempo/No maturity contract
ASSETS
AND
LIABILITIES
Sampai dengan 1 bulan/1 month or less AKTIVA Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo Tagihan derivatif Kredit yang diberikan Tagihan akseptasi Piutang bunga Aset tetap Aktiva pajak tangguhan Aktiva lain-lain Jumlah aktiva
Jumlah/ Total ASSETS Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Held-to-maturity securities Derivative receivables Loans Acceptance receivables Interest receivables Premises and equipment Deferred tax assets Other assets Total assets LIABILITIES Liabilities payable immediately Deposits Deposits from other banks Derivative payables Acceptance payables Taxes payable Borrowings Accrued expenses Employee benefits obligation Estimated losses on commitments and contingecies Other liabilities Total liabilities Net
4.522.275.122 48.824.187.051 7.950.723.026 626.585.202.412 377.531.891.203 10.738.084.550 1.917.386.674.147 33.922.658.728 8.588.018.673 2.071.352.817 3.038.121.067.729
(79.507.230) (6.175.967.501)
(702.553.962 ) 376.829.337.241 (145.891.854 ) 14.443.293.605 38.498.895.900 1.088.576.304.815 (280.358.957.270 ) 3.599.676.629.965 (622.805.916 ) 56.219.121.711 8.588.018.673 6.103.297.157 6.103.297.157 23.548.454.322 23.548.454.322 12.325.847.770 14.912.775.710 38.498.895.900 1.100.902.152.585 (258.433.932.254 ) 4.781.947.841.264
KEWAJIBAN Kewajiban segera 24.408.136 Simpanan 1.055.459.954.958 Simpanan dari bank lain 28.686.197.649 Kewajiban derivatif 4.053.240.177 Kewajiban akseptasi 21.857.321.046 Hutang pajak 4.669.982.243 Pinjaman diterima Biaya yang masih harus dibayar 17.613.128.245 Kewajiban imbalan kerja Estimasi kerugian komitmen dan kontijensi Kewajiban lain-lain 51.666.219.556 Jumlah kewajiban Bersih 1.184.030.452.010 1.854.090.615.719
2.990.407.685 2.990.407.685
24.408.136 - 1.209.141.678.999 28.686.197.649 6.146.685.348 56.841.927.627 4.669.982.243 - 2.398.000.000.000 17.613.128.245 2.990.407.685 24.815.505.277 24.815.505.277 24.815.505.277 51.666.219.556 3.800.596.140.765 981.351.700.499
611.550.232.440 1.853.775.609.687
Giro dan tabungan dapat ditarik setiap waktu, sedangkan deposito berjangka dapat ditarik pada tanggal jatuh tempo yang sebagian besar akan jatuh tempo dalam 30 hari. Namun demikian, pada kenyataannya, sebagian dari giro, tabungan dan deposito berjangka seringkali disimpan untuk jangka waktu yang lama tanpa penarikan (contohnya deposito berjangka yang diperpanjang). Sebagai bagian dari strategi bisnis Bank, Bank telah melakukan langkah-langkah untuk mempertahankan nasabahnya dan menarik nasabah baru untuk meningkatkan pertumbuhan simpanannya.
Demand and savings deposits can be withdrawn at any time, while time deposits could be withdrawn on the specified maturity dates which are mostly 30 days. However, in reality, certain percentages of these demands, savings and time deposits are often maintained for long periods without withdrawal (e.g. time deposits are rolled-over). As part of the Banks business strategy, the Bank has measures in place to maintain its existing depositors and attract new depositors to promote the growth of its deposit liabilities.
34. MANAJEMEN RISIKO Dalam melakukan kegiatan usaha bank sering dihadapkan pada risiko-risiko sehari-hari seperti risiko pasar, risiko likuiditas, risiko kredit, risiko legal, risiko operasional, dan risiko terkait lainnya.
34. RISK MANAGEMENT In conducting the banks business it is constantly exposed to daily risks such as market risk, liquidity risk, credit risk, legal risk, operational risk, and other risks, which relates to the banks business.
53
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Berdasarkan peraturan Bank Indonesia No. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003, Bank wajib membentuk Komite Manajemen Risiko. Bank telah membentuk Komite Manajemen Risiko (KMR) pada tanggal 30 Oktober 2003, sesuai peraturan Bank Indonesia dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 5/21/DPNP mengenai penerapan manajemen risiko dalam industri perbankan. Adapun fungsi dan tanggung jawab Komite Manajemen Risiko adalah memberikan rekomendasi kepada General Manager, yang sekurang-kurangnya meliputi: 1. 2. Penyusunan kebijakan, strategi, dan pedoman penerapan manajemen risiko. Perbaikan atau penyempurnaan pelaksanaan manajemen risiko berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan yang dimaksud. Penetapan hal-hal yang terkait dengan keputusan bisnis yang menyimpang dari prosedur normal.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 34. RISK MANAGEMENT (continued) Based on Bank Indonesia regulation No. 5/8/PBI/ 2003 dated May 19, 2003, it is mandatoy for a bank to establish a Risk Management Committee. Bank has established its Risk Management Committee (RMC) on October 30, 2003 to comply with Bank Indonesia regulation, and its circular letter No. 5/21/DPNP regarding the implementation of risk management in banking industry. The function and responsibility of Risk Management Committee is to provide recommendation to General Manager covering at least the following: 1. 2. Formulation of policy, strategy, guidelines for implementation of risk management. Correction or improvements for risk management implementation based on the risk management evaluation. Justification on matters pertaining to business decision made in irregularities from normal procedure.
3.
3.
Antisipasi telah dilakukan terhadap 8 (delapan) risiko yang melekat di bisnis perbankan sebagai berikut: Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko yang terjadi akibat kegagalan pihak lawan (counterparty) memenuhi kewajibannya. Risiko kredit dapat bersumber dari berbagai aktivitas fungsional bank seperti perkreditan (penyediaan dana), tresuri dan investasi, dan pembiayaan perdagangan, yang tercatat dalam banking book maupun trading book. Terkait dengan risiko kredit, Bank telah menerapkan Manajemen Risiko sebagai berikut: Menetapkan kebijakan dan prosedur kredit, temasuk Credit Risk Rating (CRR) serta General Underwriting Standard (GUS), yang berlaku sebagai acuan dalam melakukan analisa kredit. Melakukan review dan memutakhirkan lending policy, sesuai dengan rekomendasi Unit Kepatuhan Bank Indonesia, Kantor Pusat, serta peraturan-peraturan baru yang berlaku.
The anticipated action has been taken for 8 (eight) risks inherent to the bank business as follows: Credit Risk Credit risk is the risk of default by counterparty. Credit risk may arise from various functional activities of the Bank, such as credit (provision of funds), treasury and investment, and trade financing, recorded both in the banking book and the trading book. In relation to credit risk, the Bank has implemented the following Risk Management policies: Establishing lending policy and procedures, including Credit Risk Rating (CRR) and General Underwriting Standard (GUS), which are used as a guideline in analyzing credit. Reviewing and updating the lending policy to be in accordance with the recommendations from Compliance Unit of Bank Indonesia, Head Office, as well as other prevailing new regulations.
54
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko Kredit (lanjutan) Membentuk Credit Acceptance Unit (CAU), untuk membantu proses review dan evaluasi aplikasi kredit yang diajukan oleh bagian Pemasaran Bank. Melakukan Loan Committee Meeting untuk memutuskan pemberian kredit baru, perpanjangan, maupun merekomendasikan aplikasi kredit ke Kantor Pusat. Melakukan analisa portfolio kredit berdasarkan konsentrasi sektor industri dan nasabah.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 34. RISK MANAGEMENT (continued) Credit Risk (continued) Establishing Credit Acceptance Unit (CAU) to help in reviewing and evaluating the credit applications proposed by the Banks Marketing Department. Conducting Loan Committee Meetings to approve new credit, facility extension, as well as recommending credit application to Head Office for further approval. Performing credit portfolio analysis, based on industry concentrations and customer concentrations.
Risiko Pasar dan Risiko Likuiditas Risiko pasar merupakan risiko yang timbul karena adanya pergerakan variabel pasar dan portofolio yang dimiliki oleh Bank, yang dapat merugikan Bank. Risiko pasar terdiri dan risiko suku bunga, risiko posisi modal, risiko komoditas, risiko nilai tukar, dan risiko harga option. Bank hanya mempertimbangkan risiko nilai tukar mata uang asing dalam risiko pasar. Bank telah mampu mengatur dan mengendalikan risiko ini dengan melakukan pemantauan melalui laporan harian yang dihasilkan oleh sistem komputer. Risiko likuiditas adalah risiko yang antara lain disebabkan Bank tidak mampu memenuhi kewajiban yang telah jatuh tempo. Bank membentuk Asset and Liability Committee (ALCO) yang mempunyai fungsi untuk mengatur tingkat bunga dan likuiditas Bank. Risiko Operasional Risiko operasional adalah risiko yang antara lain disebabkan ketidakcukupan dan atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, atau adanya problem eksternal yang mempengaruhi operasional Bank. Manajemen risiko dan proses risiko adalah bagian dari keseluruhan kerangka pengendalian internal. Manajemen senior bertugas membuat dan memelihara proses pengendalian internal secara efektif. Untuk itu, Bank telah menyusun kebijakan dan prosedur operasional sebagai panduan dalam menjalankan kegiatan bisnisnya.
Market Risk and Liquidity Risk Market risk is the risk arising from movement in market variables in portfolios held by the Bank that could contribute losses for the Bank. Market risk consists of interest rate risk, equity position risk, commodity risk, foreign exchange risk and option price risk. The Bank have exposure only to foreign exchange risk in market risk. Bank is able to manage and control this risk by monitoring the daily report generated by in-house computer system.
Liquidity risk is the risk caused, among others, by the inability of the Bank to settle its liabilities as it fails due. The Bank has established Asset and Liability Committee (ALCO), with the function of regulating the interest rate and Banks liquidity. Operational Risk Operational risk is the risk caused, among others, by inadequacy and/or disfunction of internal processes, human error, system failure, or external problems affecting the operations of the Bank. Risk management and risk processes are part of the overall internal control framework of the Bank. The senior management of the Bank is tasked with creating and maintaining an internal control process and monitoring its effectiveness. For that, the Bank has established operational policy and procedures as a guideline in operating its business activities.
55
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko Hukum Risiko hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis, yang antara lain disebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung, atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan yang tidak sempuma. Bank melakukan review atas dokumen-dokumen legal. Risiko Reputasi Risiko reputasi adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Bank atau persepsi negatif terhadap Bank. Bank telah membentuk Complaint Unit untuk menangani keluhan nasabah. Risiko Strategik Risiko strategik adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh penetapan dan implementasi strategi bank yang tidak tepat, pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau kurang responsifnya Bank terhadap perubahan eksternal. Bank melakukan pemantauan serta analisis terhadap kinerja Bank secara periodikal serta melakukan koreksi atas perbedaan yang signifikan. Risiko Kepatuhan Risiko kepatuhan merupakan risiko yang disebabkan Bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan dan perundang-undangan serta ketentuan lain yang berlaku. Terdapatnya fungsi pengawasan oleh Direktur Kepatuhan, untuk memastikan kepatuhan Bank terhadap peraturan yang berlaku. Menginformasikan serta mensosialisasikan peraturan-peraturan baru dan terkini kepada Manajemen serta setiap departemen yang bersangkutan.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 34. RISK MANAGEMENT (continued) Legal Risk Legal risk is the risk arising from legal weaknesses, among others resulting from legal actions, absence of supporting provisions in laws and regulations, or weakness of legally binding provisions, such as failure to comply with legal requirements for contracts and loopholes in binding of collateral. Bank performs documents. Reputation Risk Reputation risk is risk brought about among others by negative publicity concerning the operations of the Bank or negative perceptions of the Bank. The Bank has established a Complaint Unit, with function of handling any customer complaints. Strategic Risk Strategic risk is risk among others brought about by poor setting and implementation of the Bank strategy, poor business decision-making, or lack of responsiveness of the Bank to external changes. The Bank carries out periodical monitoring as well as analysis on the Banks performance and carries out corrective actions on any deviations. Compliance Risk Compliance risk is the risk arising from failure of the Bank to comply with or implement laws, regulations, and other applicable legal provisions. routine reviews of all legal
Monitoring functions are carried out by the Compliance Director, to ensure the Banks compliance towards all prevailing regulations. Circulating as well as socializing all new and updated regulations to the Management, as well as all related departments.
56
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 35. INFORMASI LAINNYA Rasio kecukupan modal Bank pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut (dalam jutaan rupiah):
2009 I. Komponen Modal a. Modal inti Dana usaha bersih *) Dana dari Kantor Pusat Saldo laba awal tahun **) Laba bersih tahun berjalan (50%) **) b. Modal pelengkap Penyisihan kerugian aktiva produktif (cadangan umum) maksimum 1,25% dari aktiva tertimbang menurut risiko II. III. IV. V. VI. VII. Jumlah Modal Inti dan Pelengkap Aktiva Tertimbang Menurut Risiko Kredit Aktiva Tertimbang Menurut Risiko Pasar Jumlah Risiko - Aktiva Tertimbang Rasio Kecukupan Modal***) Rasio Kecukupan Modal****)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 35. OTHER INFORMATION The capital adequacy ratio of the Bank as of December 31, 2009 and 2008 is as follows (in millions rupiah):
2008 I. Constituents capital a. Core-capital Net Interoffice fund *) Head Office constribution fund Retained earnings at beginning of year **) Current year net income (50%) **) b. Supplementary capital Allowance for possible losses on earning assets (general reserve), maximum of 1.25% weight risk assets II. Total Core and Supplementary Capital III. Credit Risk-Weighted Assets IV. Risk-Weighted Assets V. Total Risk-Weighted Assets VI. Capital Adequacy Ratio***) VII. Capital Adequacy Ratio****) VIII. Minimum Capital Adequacy Ratio
Excludes effect of deferred taxes. After calculating credit risk in 2009 and 2008. After calculating credit and market risk in 2009 and 2008.
36. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM Sejak tahun 1998, Pemerintah menjamin kewajiban bank umum meliputi giro, tabungan, deposito berjangka dan deposito on call, obligasi, surat berharga, pinjaman antar bank, pinjaman yang diterima, letters of credit, akseptasi, swap mata uang dan kewajiban kontinjensi lainnya seperti bank garansi, standby letters of credit, performance bonds dan kewajiban sejenis selain yang dikecualikan dalam keputusan ini seperti pinjaman subordinasi dan kewajiban kepada direktur, komisaris dan pihak terkait dengan Bank. Berdasarkan Surat Unit Pelaksana Penjaminan Pemerintah (UP3) No. S235/UP3/III/2005 pada tanggal 17 Maret 2005 yang menyatakan bahwa sejak tanggal 18 April 2005, kewajiban pembayaran bank yang dijamin hanya meliputi simpanan dan pinjaman yang diterima dari bank lain dalam bentuk transaksi pasar uang antar bank. Selanjutnya program penjaminan pemerintah tersebut akan berakhir pada tanggal 22 September 2005. Ketentuan mengenai pengurangan dan pengakhiran program penjaminan ini merupakan penegasan dari ketentuan dalam Keputusan Presiden No. 95 Tahun 2004. 57
36. GOVERNMENT GUARANTEE FOR THE PAYMENT OF OBLIGATIONS OF COMMERCIAL BANKS Since 1998, the Government guarantees the obligations of private banks including current accounts, saving accounts, time deposits, deposits on call, bonds, marketable securities, interbank borrowings, fund borrowings, letters of credit, acceptances, currency swap and other contingent liabilities such as bank guarantees, standby letters of credit, performance bonds and other kinds of liabilities other than those excluded in this regulation such as subordinated loans, liabilities to directors, commissioners and related parties of the Bank. In accordance with Letter No. S235/UP3/III/2005 of the Government Guarantee Unit (UP3) dated March 17, 2005, starting April 18, 2005, the liabilities covered under the guarantee program only includes deposits and borrowings from other banks in the form of money market transactions. Such government guarantee program will end on September 22, 2005. The regulations with respect to the reduction and termination of the government guarantee program is based on Presidential Decree No. 95 Year 2004.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 36. JAMINAN KEWAJIBAN (lanjutan) PEMERINTAH PEMBAYARAN TERHADAP BANK UMUM
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 36. GOVERNMENT GUARANTEE FOR THE PAYMENT OF OBLIGATIONS OF COMMERCIAL BANKS (continued) Based on the Indonesia Deposit Insurance Corporation (IDIC) Regulation No. 1/PLPS/2005 dated September 26, 2005 regarding Deposit Guarantee Program, since September 22, 2005, the IDIC will guarantee bank deposits including current accounts, time deposits, certificate of deposits, savings accounts, and other forms of deposits, including deposits from other banks. Guaranteed bank balances of each customer are as follows:
Berdasarkan Salinan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan No. 1/PLPS/2005 pada tanggal 26 September 2005 tentang Program Penjaminan Simpanan yang menyatakan bahwa sejak tanggal 22 September 2005, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menjamin simpanan yang meliputi giro, deposito, sertifikat deposito, tabungan, dan atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu yang merupakan simpanan yang berasal dari masyarakat termasuk yang berasal dari bank lain. Saldo yang dijamin untuk setiap nasabah pada satu bank adalah: a. maksimal sebesar Rp1.000.000.000, sejak tanggal 22 September 2006 sampai dengan 21 Maret 2007; maksimal sebesar tanggal 22 Maret 12 Oktober 2008. Rp100.000.000, sejak 2007 sampai dengan
a.
maximum of Rp1,000,000,000, from September 22, 2006 until March 21, 2007; maximum of Rp100,000,000, from March 22, 2007 until October 12, 2008.
b.
b.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 65 tahun 2008 tentang Besaran Nilai Simpanan yang dijamin LPS, nilai simpanan yang dijamin untuk setiap nasabah pada satu Bank maksimal sebesar Rp2.000.000.000, sejak tanggal 13 Oktober 2008. 37. KEJADIAN SETELAH TANGGAL NERACA Pada bulan Februari dan April 2010, Bank menerima surat ketetapan pajak dari Direktorat Jenderal Pajak atas hasil pemeriksaan pajak penghasilan pasal 4 (2), pasal 21, pasal 23, pasal 26, pasal 29 dan pajak pertambahan nilai (PPN) yang dilakukan untuk tahun pajak 2006 dan 2008 sebagai berikut: (i) kurang bayar untuk tahun pajak 2006 sebesar Rp17,1 milyar (termasuk bunga dan denda) yang terdiri dari kurang bayar pajak penghasilan badan sebesar Rp14,2 milyar dan pajak lainnya sebesar Rp2,9 milyar; dan (ii) kurang bayar untuk tahun pajak 2008 sebesar Rp18,6 milyar (termasuk bunga dan denda) yang terdiri dari kurang bayar pajak penghasilan badan sebesar Rp16,2 milyar dan pajak lainnya sebesar Rp2,4 milyar. Dalam Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) tahun 2008, Bank mengajukan tagihan kelebihan pembayaran pajak penghasilan tahun pajak 2008 sebesar Rp11,7 milyar (Catatan 13). Bank telah membayar 50% dari jumlah kekurangan pembayaran untuk tahun pajak 2006 sebesar Rp8,55 milyar pada bulan Maret 2010. Atas seluruh SKP-SKP tersebut, Bank akan mengajukan surat keberatan kepada Direktur Jenderal Pajak.
Based on the Government Regulations of RI No. 65 Year 2008 regarding Deposit Guarantee Program, the IDIC will guarantee customers deposit in one Bank maximum of Rp2,000,000,000, starting October 13, 2008. 37. SUBSEQUENT EVENTS In February and April 2010, the Bank received tax assessment letters from the Directorate General of Taxation regarding the results of the tax examinations of income taxes article 4 (2), article 21, article 23, article 26, article 29, and value added tax (VAT) for fiscal years 2006 and 2008 as follows: (i) under payment in various taxes for fiscal year 2006 totaling to about Rp17.1 billion (including interest and penalty) which consists of under payment of corporate income tax amounting to Rp14.2 billion and other taxes amounting to Rp2.9 billion; and (ii) under payment in various taxes for fiscal year 2008 totaling to about Rp18.6 billion (including interest and penalty) which consists of under payment of corporate income tax amounting to Rp16.2 billion and other taxes amounting to Rp2.4 billion. In its 2008 Annual Corporate Tax Return, the Bank claims for income tax over payment for fiscal year 2008 amounting to Rp11.7 billion (Note 13). The Bank has paid 50% of total under payment for fiscal year 2006 amounting to Rp8.55 billion in March 2010. On all of these tax assessment results, the Banks management will file an objection to the Director General of Taxation.
58
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 38. REKLASIFIKASI AKUN Perangkat lunak komputer dengan harga perolehan sejumlah Rp1.727.056.675 dan akumulasi amortisasi sebesar Rp1.108.117.181 yang pada laporan keuangan tahun 2008 disajikan sebagai bagian dari akun aset tetap telah direklasifikasi ke akun aktiva lain-lain untuk menyesuaikan dengan penyajian laporan keuangan tahun 2009. 39. KONDISI EKONOMI Krisis ekonomi global baru-baru ini telah menyebabkan ketidakstabilan kurs nilai tukar dan tingkat suku bunga, ketidakstabilan pasar modal, kesulitan likuiditas, penurunan kegiatan ekonomi dan berkurangnya kepercayaan investor di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Kondisi ekonomi global tersebut telah mempengaruhi secara signifikan seluruh sektor ekonomi, termasuk industri perbankan, yang dapat mempengaruhi kemampuan debitur Bank serta pihak terikat lainnya untuk memenuhi kewajiban mereka sehingga meningkatkan risiko kredit dan pembayaran dalam aktivitas pembiayaan dan investasi Bank yang akan mengurangi profitabilitas dan kecukupan modal Bank. Kemampuan bangsa Indonesia untuk meminimalkan dampak krisis ekonomi global pada perekonomian negara tergantung pada kebijakan moneter, fiskal dan program stimulus ekonomi serta kebijakan lainnya yang telah dan akan dilakukan oleh Pemerintah, suatu tindakan yang berada diluar kendali Bank. Tidaklah mungkin untuk menentukan dampak masa depan kondisi ekonomi terhadap penghasilan Bank dan realisasi dari kredit, efek-efek dan aktiva lain yang berhubungan dengan kredit. 40. TANGGUNG JAWAB LAPORAN KEUANGAN MANAJEMEN ATAS
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 38. ACCOUNT RECLASSIFICATION Computer software with acquisition cost amounted to Rp1,727,056,675 and accumulated amortization amounted to Rp1,108,117,181 which were presented as fixed assets in the 2008 financial statements have been reclassified as other assets to conform to the 2009 financial statements presentation. 39. ECONOMIC CONDITIONS The recent global economic crisis has caused volatility in foreign exchange rates and interest rates, unstable stock markets, tight liquidity, reduced economic activity and lack of investors confidence across the globe, including Indonesia. Such global economic condition has significantly affected all sectors of the economy, including the banking industry, which may adversely affect the ability of the Banks borrowers and other contractual parties to fulfil their obligations thereby adversely affecting the credit and settlement risks inherent in the Banks lending and investment activities which may negatively impact the Banks profitability and its capital adequacy. Indonesias ability to minimize the impact of the global economic crisis on the countrys economy is largely dependent on the monetary, fiscal and economic stimulus programs and other measures that are being taken and will be undertaken by the Government, actions which are beyond the Banks control. It is not possible to determine the future effects of the economic condition on the Banks earnings and realization of its loans, debt securities and other credit-related assets. 40. MANAGEMENTS RESPONSIBILITY ON THE FINANCIAL STATEMENTS The management of the Bank is responsible for the preparation of these financial statements that were approved by the management on April 27, 2010.
Manajemen Bank bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan ini sebagaimana telah disetujui oleh manajemen pada tanggal 27 April 2010.
59