Muthia Isna Anindita (20090310226) 2015

Download as ppt, pdf, or txt
Download as ppt, pdf, or txt
You are on page 1of 65

Muthia Isna Anindita

(20090310226)
2015

Penyakit kelamin cara penularan


melalui hubungan seksual.
Cara hubungan genito-genital, orogenital, ano-genital kelainan genital
dan ekstra genital.
Ditularkan alat-alat: handuk,
termometer.
kepada bayi
dalam kandungan.

Veneral Disease: sifilis, gonore, ulkus


mole, limfogranuloma venereum, dan
granuloma inguinale.
ilmu pengetahuan
perkembangan peradaban masyarakat
Sexually Transmitted Disease (STD)
VD + UNG, kondilomata akuminata,
herpes genitalis, kandidosis,
trikomoniasis, bakterial vaginosis,
hepatitis, moluskum kontangiosum,
skabies.

1998: STDSTI (Sexually Transmitted


Infection)
Kelompok perilaku resiko tinggi:
1. Usia seksual aktif
2. Pelancong
3. PSK atau wanita tuna susila
4. Pecandu narkotik
5. Homoseksual

Gambaran klinis :
1. Classical STI
Major STI :
- Gonorrhoea
- Syphilis
- Ulcus molle (chancroid)
Minor STI :
- Lymphogranuloma
venereum
- Granuloma inguinale

2. Non- classical STI


-

HIV infection/ AIDS


Venereal warts
(Cond acuminata)
Non GO urethritis
Non spesific genital inf
Molluscum contagiosum
Pediculosis

- Genital herpes
- Hepatitis B, C
- Trichomoniasis
- Genital candidiosis
- Scabies

1. Curable STI
- Gonorrhoea

- Syphilis
- Ulcus molle (chancroid)
- Granuloma
inguinale
- Lymphogran venereum - Trichomoniasis
- Non GO urethritis
- Genital candidiosis
- Non spesific genital inf - Molluscum
contagiosum
- Pediculosis
- Scabies

2. Non curable STI


- HIV infection/ AIDS
- Genital herpes
- Venereal warts (Condyloma acuminata)
- Hepatitis B, C

1. Ulcerative STI meningkatkan risiko


tertularnya HIV sebanyak 5-10 kali
- Syphilis
- Ulcus molle (chancroid)
- Genital herpes

2. Non ulcerative STI


- STI dengan duh genital meningkatkan
risiko tertularnya HIV sebanyak 3-5 kali:
- Gonorrhoea
- Non gonococcal urethritis
- Non spesific genital infection

STI dengan lesi tumor:

Venereal warts (Condyloma acuminata)


Molluscum contagiosum

Neisseria gonorrhoeae Gonokokus Gram (-)


Masa tunas pada pria 2-5 hari
Paling sering Uretritis anterior akuta
Keluhan subjektif

Gatal, panas pada distal uretra,


disuria, polakisuria, keluar duh tubuh yang
kadang disertai darah, nyeri pada waktu ereksi

Pada
Pemeriksaan
ditemukan

OUE kemerahan, edema,


dan ektropion duh tubuh
(mukopurulen)
beberapa kasus pembesaran KGB
inguinal
unilateral atau bilateral

WANITA :
- Gejala subjektif : jarang ditemukan
- Gejala objektif : hampir tidak pernah ada
- Berobat bila sudah ada komplikasi :
Salfingitis/ PID
Infertilitas, KET

1. Sediaan langsung
Pengecatan gram :
Gonokok gram-negatif, intraseluler dan
ekstraseluler
Bahan pemeriksaan :
fossa navicularis
uretra, muara kelenjar Bartholin, serviks,
rektum.

- Media transport :
a.
Media Stuart
b.Media Transgrow
- Media pertumbuhan :
a. Media Thayer- Martin
b.Modifikasi Thayer- Martin
c. Agar coklat Mc Leod

Tes oksidasi
Tes fermentasi
Neisseria GO : hanya meragikan glukosa

4. Tes - laktamase
5. Tes Thomson

Penyebab IGNS tersering


Ditemukan
pada
Gambaran
klinis

25% - 60% kasus pria dengan UNG, 4%35% pria dengan gonore, dan pada 0-7%
pada pria dengan uretritis asimtomatis

Koitus suspektus (1-5mg), fenomena pingpong, duh


tubuh uretra (jernih sampai keruh), morning drops,
disuria
(tidak sehebat pada infeksi GO), gatal,
perasaan ingin kencing

Non gonococcal urethritis


OUE : edema, eritema berat
sampai ringan
Duh: serosa, seromukous,
mukous, kadang + pus

Chlamydial infection

Infeksi protozoa
Gambaran klinis

Trichomonas vaginalis
Pembawa kuman
asimtomatik
Simtomatik

Gambaran klinik ringan:


Duh tubuh intermiten, disuria,
gatal

Gambaran klinis akut :


Uretritis, prostatitis,
epididimitis

PRIA

WANITA:
- Sering tidak menunjukkan keluhan/ gejala
sama sekali
- Duh tubuh klasik: kehijauan + berbusa
10-30% penderita
- Gatal & perih pada vulva, dispareunia,
perdarahan pasca coitus, perdarahan
intermenstrual
- Gambaran khas : Strawberry cervix
(2% kasus)

Duh tubuh uretra pria +


pemeriksaan mikroskop

Duh tubuh uretra pria dengan


pemeriksaan mikroskop dan Lab
Khusus

Untuk duh tubuh uretra pengobatan yang


dianjurkan :
Pengobatan untuk gonore tanpa komplikasi
DITAMBAH
Pengobatan untuk klamidiosis
Penderita dianjurkan untuk pengobatan kembali
bilamana gejala tetap ada sesudah 7 hari

Pengobatan uretritis gonore

Pengobatan uretritis non-gonore

Pilihlah salah satu dari beberapa cara pengobatan yang dianjurkan dibawah ini
Tiamfenikol* 3,5 mg per oral, dosis tunggal atau
Ofloksasin* 400mg per oral, dosis tunggal, atau
Kanamisin
2 g i.m. dosis tunggal, atau
Spektinomisin 2 g i.m. dosis tunggal

Doksisiklin** 100mg peroral,2x1 selama 7hari,


atau
Azitromisin
1 g per oral, dosis tunggal

Pilihan pengobatan Lain


Siprofloksasin 500mg per oral, dosis tunggal,
atau
Seftriakson
250mg i.m. , dosis tunggal
atau
Sefiksim
400mg per oral, dosis tunggal

Tetrasiklin** 500mg peroral, 4x1 selama 7hari,


atau
Eritromisin 500mg peroral, 4x1 selama 7hari,
(bila ada kontraindikasi tetrasiklin)

* Tidak boleh untuk ibu hamil, ibu menyusui, anak <12 tahun, remaja
** Tidak boleh untuk ibu hamil, ibu menyusui, anak <12 tahun
Rekomendasi WHO : dosis tunggal utk GO, dosis ganda utk klamidiosis

Persisten :
gejala masih ada setelah
pengobatan
selesai
Rekuren :
telah dinyatakan sembuh,
namun
gejala muncul lagi dalam 1
minggu
tanpa hubungan seksual
Kemungkinan :
-Resistensi obat
-Kurang patuh minum obat
-Reinfeksi
- Infeksi Trichomonas vaginalis

Duh Tubuh Uretra Persisten/ Rekuren


Pengobatan uretritis gonore

Pengobatan uretritis non-gonore

Pilihlah salah satu dari beberapa cara pengobatan yang dianjurkan dibawah ini
Tiamfenikol* 3,5 mg per oral, dosis tunggal
atau
Ofloksasin* 400mg per oral, dosis tunggal,
atau
Kanamisin
2 g i.m. dosis tunggal,
atau
Spektinomisin 2 g i.m. dosis tunggal

Doksisiklin** 100mg peroral,2x1 selama 7hari,


atau
Azitromisin 1 g per oral, dosis tunggal

Pilihan pengobatan Lain


Siprofloksasin 500mg per oral, dosis tunggal,
atau
Seftriakson
250mg i.m. , dosis tunggal
atau
Sefiksim
400mg per oral, dosis tunggal

Tetrasiklin** 500mg peroral, 4x1 selama 7hari,


atau
Eritromisin
500mg peroral, 4x1 selama 7hari,
(bila ada kontraindikasi tetrasiklin)

Pengobatan Trichomonas Vaginalis


Pengobatan yang dianjurkan
Metronidazol
atau
Tinidazol

2 g per oral, dosis tunggal


2 g per oral, dosis tunggal

Pilihan pengobatan lain


Metronidazol 400 atau 500 mg per oral, 2x
sehari, selama 7 hari, atau
Tinidazol500 mg per oral, 2x sehari, selama 5 hari

LGV : PMS yang mengenai sistim


pembuluh
limfe dan kelenjar limfe, t.u
daerah genital,
inguinal, anus, dan
rektum.

Etiologi : Chlamydia trachomatis


sbgn sifat bakteri

sbgn sifat virus

Gambaran Klinis:
- Manifestasi : akut, subakut, kronik
- Perjalanan penyakit, dibagi 2 stadium:
1. Stadium dini
a. lesi primer genital
b. sindrom inguinal
2. Stadium lanjut
a. sindrom anorektal
b. elefantiasis genital (esthiomene)

lesi primer genital


- masa inkubasi: 3-20 hari
- lesi primer di genital: tidak khas, tidak
sakit,
cepat hilang
- erosi/ulkus dangkal
- papul/kelompok vesikel kecil mirip
herpes
- uretritis non spesifik

- : sulkus koronarius, frenulum,


preputium, penis, uretra, dan skrotum
dapat disertai limfangitis bentuk
nodul limfangial/bubonuli
- : dinding posterior vagina, portio,
bagian
posterior serviks dan vulva

Sindrom Inguinal
- 2/3 kasus limfadenitis inguinal
unilateral.
- >> pria daripada wanita
- Gejala sistemikdemam, menggigil,
nausea,
anoreksia, dan
sakit kepala
- kelenjar limfe perirektal
Gerothanyeri pinggang bawah diikuti
gejala proktitis dan
periproktitis

Kelenjar inguinal membesar perilimfadenitis


Perlekatan antar kelenjar dan dengan kulit
Perlunakan kelenjar (fluktuasi)
Abses multipel
Abses pecah sinus atau fistel multipel
involusi massa padat
kenyal
di inguinal

Beberapa bentuk spesifik:


- Sign of groove (Greenblatts sign) :
pembesaran kelenjar di atas dan di
bawah
ligamentum inguinal Pouparti
celah
- Ettage bubo pembesaran kelenjar
femoralis, inguinalis superfisial dan
profundus
tangga

Sindrom Anorektal
- terutama
- Gejala awal perdarahan anus duh
anal purulen + febris, nyeri saat defekasi,
sakit perut bawah, konstipasi dan diare.
- Bila tak diobati proktokolitis berat
striktura rekti progresif
obstruksi total

Sindrom Genital (Esthiomene)


: edema vulva sepanjang klitoris
anus, terjadi kerusakan saluran dan
kelenjar limfe.
Fistel akibat ulserasi ke vagina/vesika
urinaria
jarang elefantiasis skrotum
elefantiasis satu atau kedua tungkai.

Diagnosis dan Pemeriksaan Penunjang


1.
Gambaran klinis
2.
Tes GPR (Gate Papacosta Reaction)
3.
Pengecatan Giemsa dari pus bubo
4.
Tes Frei
5.
Tes Serologi CFT, RIP, dan Micro-IF
6.

Kultur jaringan

Penatalaksanaan
1. Kemoterapi.
Doksisiklin 2x100 mg/hari selama 14-21 hari.
Tetrasiklin HCl atau eritromisin stearat 4x500
mg/hari sampai 14 hari.
Kotrimoxazol 3x2 tablet/hari selama 7 hari.
Obat lain kloramfenikol, minosiklin, dan
rifampisin.

2. Pembedahan.
- Abses multipel aspirasi berulang
3. Tindak lanjut.

Ulkus mole chancroid


infeksi genitalia akut, setempat, dapat
berinokulasi sendiri
gejala klinis khas : ulkus pada tempat
masuk
disertai supurasi KGB
regional

Etiologi : Haemophilus ducreyi

Gambaran Klinis
Masa inkubasi
: 2-35 hari,rata-rata
7 hari. sukar ditentukan
Kuman abrasi, erosi, atau ekskoriasi
: preputium, meatus uretra eksternum
: fourchette, sekitar meatus uretra dan
bagian
dalam labia minora
Lesi awal papul kecil eritema ringan
bagian tengah papul berpustulasi
erosi ulkus diliputi eksudat nekrotik
kuning keabu-abuan

Khas ulkus multipel, sangat nyeri, tepi


tidak rata, bergaung, batas tegas,
dikelilingi eritema ringan kecuali bila
terdapat infeksi sekunder.
Dasar ulkus rapuh, kotor, mudah
berdarah, nekrotik.
Ulkus ke perineum, anus, skrotum,
paha, dan abdomen bawah sebagai
akibat inokulasi sendiri.
Ulkus mole dalam uretra gejala UNG

Pada wanita:
- Gambaran bervariasi.
- Keluhan disuria, nyeri saat defekasi,
dispareunia, atau duh vagina.
- Tidak senyeri pada pria.
- Lesi pada serviks, perineum, anorektum,
orofaring dan ekstragenital (payudara,
jari,
dalam mulut).
- Ulkus lebih banyak dan lebih dalam.

Beberapa variasi kinis ulkus mole:


1. Giant chancroid
2. Ulkus mole serpiginosum
3. Ulkus mole gangrenosum
4. Transient chancroid
5. Ulkus mole foikularis (follicular
chancroid)
6. Ulkus mole papular (ulcus molle
elevatum)

Komplikasi
1.
Adenitis inguinal (bubo inflamatorik).
2.
Fimosis atau parafimosis.
3.
Fistel uretra.
4.
Fistel rektovagina.

Diagnosis dan Pemeriksaan Penunjang


D/ : riwayat pasien, keluhan, gejala klinis,
dan
pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan laboratorium :
1. Pengecatan gram
2. Kultur H.ducreyi.
3. Tes serologi.

Penatalaksanaan
1. Pengobatan sistemik
Seftriakson 250 mg dosis tunggal, im
Eritromisin 4x500 mg selama 7 hari.
Amoksisilin 500 mg + asam klavulanat 3x125
mg/hari selama 7 hari.
Siprofloksasin 2x500 mg selama 3 hari.

2. Pengobatan lokal
Ulkus kompres, irigasi, atau rendam
dengan
larutan salin
Bubo 5 cm dengan fluktuasi aspirasi
jarum

Herpes genitalis : infeksi pada genital


dengan gejala khas vesikel
berkelompok dengan dasar eritem dan
bersifat rekurens.

Etiologi : Herpes Simplex Virus (HSV)


atau
Herpes Virus Hominis
(HVH).

Patogenesis
episode I inf. primer (inisial)
episode I inf. non primer
Terpajan HSV inf. Rekurens
asimptomatik
tidak terjadi infeksi

Episode inisial : virus gabung dgn DNA hospes


multiplikasi kelainan kulit.
- Antibodi spesifik hospes tidak ada lesi luas
dan gejala konstitusi berat.
- Virus melalui serabut saraf sensorik gangg.
saraf regional (sakral) laten
Episode I non infeksi : infeksi lama tanpa gejala
klinik, antibodi spesifik +
Faktor pencetus infeksi rekurens

Faktor pencetus antara lain :


1. Trauma
2. Demam
3. Gangguan pencernaan
4. Makanan yang merangsang
5. Koitus yang berlebihan
6. Stres emosi dan kelelahan
7. Alkohol
8. Obat imunosupresif

Gejala Klinis
- Masa inkubasi : 3-7 hari.
- Bbrp jam sblm lesi rasa terbakar & gatal
timbul lesi + gejala konstitusi
lesi: vesikel klmpk, dasar eritema
mudah pecah erosi multipel
inf. sekunder
inf. sekunder +
sembuh 5-7 hari, scar - lama sembuh, scar
+

Infeksi inisial :
- gejala lebih berat dan lebih lama (2-4
mgg)
- KGB regional membesar, nyeri pada
perabaan
- servix asimptomatik
peradangan difus, ulkus multipel
sampai ulkus besar dan nekrotik
- uretra&periuretra disuria retensi
urin
- sakral mielitis&radikulopati retensi
urin

Tempat predileksi :
- : preputium, glans penis, batang
penis,
uretra dan daerah anal
(homoseksual)
- : labia major/minor, klitoris, introitus
vagina,
dan serviks

Komplikasi
1. Pada bayi dengan ibu herpes genitalis
- trimester 1 : abortus
- trimester 2 : prematur
- cacat neurologis dan mata :
ensefalitis, keratokonjungtivitis,
mikrosefali, hidrosefali,
koroidorenitis.
- hepatitis, infeksi berat, erupsi kulit
berupa
vesikel herpetiform
2. Orang tua meningitis, ensefalitis,
eritema
exudativum multiforme.

Pemeriksaan Penunjang
1. Tes Tzank.
2.
Pemeriksaan langsung dengan mikroskop
elektron.
3. Kultur jaringan
4. Tes imunologi teknik pemeriksaan
dengan imunofluoresensi,
imunoperoksidase dan ELISA.

Penatalaksanaan
1. Tindakan profilaksis
2. Pengobatan non-spesifik
Pemberian analgetika, antipiretik, dan
antipruritus
Zat-zat pengering antiseptik
Antibiotika atau kotrimoksazol dapat diberikan
untuk mencegah infeksi sekunder.

3. Pengobatan spesifik
Asiklovir
iv : 5 mg/kg BB dengan interval 8 jam
oral : 5x200 mg selama 5-10 hari
topikal : bentuk krim 5 %
Valasiklovir 2x500-1000 mg per hari.
Famsiklovir 3x500 mg selama 5 hari.

Kondiloma
Akuminata

Infeksi menular seksual yang disebabkan


oleh virus papiloma humanus (VPH) tipe
tertentu
Kelainan berupa fibroepitelioma pada kulit
dan mukosa
Genital warts, penyakit jengger ayam.

Virus DNA,virus epiteliotropik


(menginfeksi epitel )
Famili Papovaviridae.
Belum dapat dibiak dalam in vitro
100 tipe HPVmenimbulkan KA sekitar
23 tipe
Hubungan infeksi VPH dengan terjadinya
karsinoma serviks displasia epitel dan
keganasan; low risk : tipe 6 , tipe 11; high
risk : tipe 16,18

Masa inkubasi KA antara1-8 bulan ( ratarata 2-3 bulan )


Masuk ke dalam tubuh melalui mikrolesi
pada kulitKA sering timbul di daerah
yang mudah mengalami trauma pada
saat hubungan seksual
Pada pria : glans penis, sulkus koronarius,
frenulum, dan batang penis
Pada wanita : fourchette posterior,
vestibulum

Akuminata
2.
Papul
3.
Datar
Yang berhubungan dengan keganasan :
1.
Giant condyloma Buschke-Lowenstein
2.
Papulosis Bowenoid
1.

Tes asam asetat


Asam asetat, beberapa menit, berubah
warna
Kolposkopi
Pemeriksaan histopatologi
papilomatosis, akantosis, rete ridges yang
memanjang dan menebal, parakeratosis,
dan vakuolisasi pada sitoplasma

Pearly penile papules


Kondiloma lata
Karsinoma sel skuamosa

Kemoterapi
Tinktura podofilin 15-25%
Podofilotoksin 0,5%
Asam trikloroasetat 50%
Krim 5- fuorourasil 1-5%
B. Bedah

Skalpel, listrik, beku, laser


C. Interferon
D. Immunoterapi
A.

You might also like