Muthia Isna Anindita (20090310226) 2015
Muthia Isna Anindita (20090310226) 2015
Muthia Isna Anindita (20090310226) 2015
(20090310226)
2015
Gambaran klinis :
1. Classical STI
Major STI :
- Gonorrhoea
- Syphilis
- Ulcus molle (chancroid)
Minor STI :
- Lymphogranuloma
venereum
- Granuloma inguinale
- Genital herpes
- Hepatitis B, C
- Trichomoniasis
- Genital candidiosis
- Scabies
1. Curable STI
- Gonorrhoea
- Syphilis
- Ulcus molle (chancroid)
- Granuloma
inguinale
- Lymphogran venereum - Trichomoniasis
- Non GO urethritis
- Genital candidiosis
- Non spesific genital inf - Molluscum
contagiosum
- Pediculosis
- Scabies
Pada
Pemeriksaan
ditemukan
WANITA :
- Gejala subjektif : jarang ditemukan
- Gejala objektif : hampir tidak pernah ada
- Berobat bila sudah ada komplikasi :
Salfingitis/ PID
Infertilitas, KET
1. Sediaan langsung
Pengecatan gram :
Gonokok gram-negatif, intraseluler dan
ekstraseluler
Bahan pemeriksaan :
fossa navicularis
uretra, muara kelenjar Bartholin, serviks,
rektum.
- Media transport :
a.
Media Stuart
b.Media Transgrow
- Media pertumbuhan :
a. Media Thayer- Martin
b.Modifikasi Thayer- Martin
c. Agar coklat Mc Leod
Tes oksidasi
Tes fermentasi
Neisseria GO : hanya meragikan glukosa
4. Tes - laktamase
5. Tes Thomson
25% - 60% kasus pria dengan UNG, 4%35% pria dengan gonore, dan pada 0-7%
pada pria dengan uretritis asimtomatis
Chlamydial infection
Infeksi protozoa
Gambaran klinis
Trichomonas vaginalis
Pembawa kuman
asimtomatik
Simtomatik
PRIA
WANITA:
- Sering tidak menunjukkan keluhan/ gejala
sama sekali
- Duh tubuh klasik: kehijauan + berbusa
10-30% penderita
- Gatal & perih pada vulva, dispareunia,
perdarahan pasca coitus, perdarahan
intermenstrual
- Gambaran khas : Strawberry cervix
(2% kasus)
Pilihlah salah satu dari beberapa cara pengobatan yang dianjurkan dibawah ini
Tiamfenikol* 3,5 mg per oral, dosis tunggal atau
Ofloksasin* 400mg per oral, dosis tunggal, atau
Kanamisin
2 g i.m. dosis tunggal, atau
Spektinomisin 2 g i.m. dosis tunggal
* Tidak boleh untuk ibu hamil, ibu menyusui, anak <12 tahun, remaja
** Tidak boleh untuk ibu hamil, ibu menyusui, anak <12 tahun
Rekomendasi WHO : dosis tunggal utk GO, dosis ganda utk klamidiosis
Persisten :
gejala masih ada setelah
pengobatan
selesai
Rekuren :
telah dinyatakan sembuh,
namun
gejala muncul lagi dalam 1
minggu
tanpa hubungan seksual
Kemungkinan :
-Resistensi obat
-Kurang patuh minum obat
-Reinfeksi
- Infeksi Trichomonas vaginalis
Pilihlah salah satu dari beberapa cara pengobatan yang dianjurkan dibawah ini
Tiamfenikol* 3,5 mg per oral, dosis tunggal
atau
Ofloksasin* 400mg per oral, dosis tunggal,
atau
Kanamisin
2 g i.m. dosis tunggal,
atau
Spektinomisin 2 g i.m. dosis tunggal
Gambaran Klinis:
- Manifestasi : akut, subakut, kronik
- Perjalanan penyakit, dibagi 2 stadium:
1. Stadium dini
a. lesi primer genital
b. sindrom inguinal
2. Stadium lanjut
a. sindrom anorektal
b. elefantiasis genital (esthiomene)
Sindrom Inguinal
- 2/3 kasus limfadenitis inguinal
unilateral.
- >> pria daripada wanita
- Gejala sistemikdemam, menggigil,
nausea,
anoreksia, dan
sakit kepala
- kelenjar limfe perirektal
Gerothanyeri pinggang bawah diikuti
gejala proktitis dan
periproktitis
Sindrom Anorektal
- terutama
- Gejala awal perdarahan anus duh
anal purulen + febris, nyeri saat defekasi,
sakit perut bawah, konstipasi dan diare.
- Bila tak diobati proktokolitis berat
striktura rekti progresif
obstruksi total
Kultur jaringan
Penatalaksanaan
1. Kemoterapi.
Doksisiklin 2x100 mg/hari selama 14-21 hari.
Tetrasiklin HCl atau eritromisin stearat 4x500
mg/hari sampai 14 hari.
Kotrimoxazol 3x2 tablet/hari selama 7 hari.
Obat lain kloramfenikol, minosiklin, dan
rifampisin.
2. Pembedahan.
- Abses multipel aspirasi berulang
3. Tindak lanjut.
Gambaran Klinis
Masa inkubasi
: 2-35 hari,rata-rata
7 hari. sukar ditentukan
Kuman abrasi, erosi, atau ekskoriasi
: preputium, meatus uretra eksternum
: fourchette, sekitar meatus uretra dan
bagian
dalam labia minora
Lesi awal papul kecil eritema ringan
bagian tengah papul berpustulasi
erosi ulkus diliputi eksudat nekrotik
kuning keabu-abuan
Pada wanita:
- Gambaran bervariasi.
- Keluhan disuria, nyeri saat defekasi,
dispareunia, atau duh vagina.
- Tidak senyeri pada pria.
- Lesi pada serviks, perineum, anorektum,
orofaring dan ekstragenital (payudara,
jari,
dalam mulut).
- Ulkus lebih banyak dan lebih dalam.
Komplikasi
1.
Adenitis inguinal (bubo inflamatorik).
2.
Fimosis atau parafimosis.
3.
Fistel uretra.
4.
Fistel rektovagina.
Penatalaksanaan
1. Pengobatan sistemik
Seftriakson 250 mg dosis tunggal, im
Eritromisin 4x500 mg selama 7 hari.
Amoksisilin 500 mg + asam klavulanat 3x125
mg/hari selama 7 hari.
Siprofloksasin 2x500 mg selama 3 hari.
2. Pengobatan lokal
Ulkus kompres, irigasi, atau rendam
dengan
larutan salin
Bubo 5 cm dengan fluktuasi aspirasi
jarum
Patogenesis
episode I inf. primer (inisial)
episode I inf. non primer
Terpajan HSV inf. Rekurens
asimptomatik
tidak terjadi infeksi
Gejala Klinis
- Masa inkubasi : 3-7 hari.
- Bbrp jam sblm lesi rasa terbakar & gatal
timbul lesi + gejala konstitusi
lesi: vesikel klmpk, dasar eritema
mudah pecah erosi multipel
inf. sekunder
inf. sekunder +
sembuh 5-7 hari, scar - lama sembuh, scar
+
Infeksi inisial :
- gejala lebih berat dan lebih lama (2-4
mgg)
- KGB regional membesar, nyeri pada
perabaan
- servix asimptomatik
peradangan difus, ulkus multipel
sampai ulkus besar dan nekrotik
- uretra&periuretra disuria retensi
urin
- sakral mielitis&radikulopati retensi
urin
Tempat predileksi :
- : preputium, glans penis, batang
penis,
uretra dan daerah anal
(homoseksual)
- : labia major/minor, klitoris, introitus
vagina,
dan serviks
Komplikasi
1. Pada bayi dengan ibu herpes genitalis
- trimester 1 : abortus
- trimester 2 : prematur
- cacat neurologis dan mata :
ensefalitis, keratokonjungtivitis,
mikrosefali, hidrosefali,
koroidorenitis.
- hepatitis, infeksi berat, erupsi kulit
berupa
vesikel herpetiform
2. Orang tua meningitis, ensefalitis,
eritema
exudativum multiforme.
Pemeriksaan Penunjang
1. Tes Tzank.
2.
Pemeriksaan langsung dengan mikroskop
elektron.
3. Kultur jaringan
4. Tes imunologi teknik pemeriksaan
dengan imunofluoresensi,
imunoperoksidase dan ELISA.
Penatalaksanaan
1. Tindakan profilaksis
2. Pengobatan non-spesifik
Pemberian analgetika, antipiretik, dan
antipruritus
Zat-zat pengering antiseptik
Antibiotika atau kotrimoksazol dapat diberikan
untuk mencegah infeksi sekunder.
3. Pengobatan spesifik
Asiklovir
iv : 5 mg/kg BB dengan interval 8 jam
oral : 5x200 mg selama 5-10 hari
topikal : bentuk krim 5 %
Valasiklovir 2x500-1000 mg per hari.
Famsiklovir 3x500 mg selama 5 hari.
Kondiloma
Akuminata
Akuminata
2.
Papul
3.
Datar
Yang berhubungan dengan keganasan :
1.
Giant condyloma Buschke-Lowenstein
2.
Papulosis Bowenoid
1.
Kemoterapi
Tinktura podofilin 15-25%
Podofilotoksin 0,5%
Asam trikloroasetat 50%
Krim 5- fuorourasil 1-5%
B. Bedah